Tuesday, October 09, 2012

Sinopsis To The Beautiful You Episode 5



Ketika dia membuka laptop, dilihatnya sebuah video yang dibuat Jae Hee untuk Coach Mr. Halton. Tae Joon lalu membuka video itu.

Jae Hee prolog : Sejak aku masih remaja, aku tidak pernah suka dengan penampilanku. Bagaimana aku terlihat, bagaimana warna kulitku,  dan bagaimana rambutku. Aku tidak suka bagaimana prinsipku berbeda dari yang lain.”
Flashback~

Saat masuk ke sekolah di Amrik, Jae Hee di ejek sebagai garlic karena kulitnya yang sangat putih. Mereka semua menertawakannya. Jae hee nggak masuk sekolah selama seminggu  dan ngambek ingin keluar dari sekolah. Daniel sampai bingung dengan sikap adiknya.


Jae Hee : Aku ingin sama dengan mereka. Bagaimanapun, Aku tahu di dunia ini nggak ada yang namanya keajaiban. Seekor bebek jelek tidak mungkin berubah menjadi seekor angsa cantik.  Karena di kehidupan, keajaiban tidak pernah terjadi. Namun, saat aku melihat Tae Joon...Dia terbang ke langit mengatakan ‘Sebuah keajaiban adalah nama lain dari sebuah usaha.’ Aku menetapkan percaya pada keajaiban untuk pertama kalinya dalam hidupku. Karena itu, aku memutuskan untuk ikut kompetisi lari dan mengabaikan perkataan orang-orang yang menghinaku.

Tae Joon melihat video yang berisi foto-foto Jae Hee saat sedang kompetisi lari,  Jae Hee tampak begitu semangat dan antusias.  Tae joon tertegun melihat video itu.

Teman Jae Hee mem-video Jae Hee, dia meminta Jae Hee untuk mengatakan sesuatu sebelum pertandingan. Jae Hee berkata kalau keajaiban itu nama lain dari usaha.

Kompetisi dimulai, dengan penuh kepercayaan diri Jae Hee berlari ke depan menuju impiannya. Dan Jae Hee pun memenangkan kompetisi. Dia berhasil merebut medali.
Jae Hee : Dan...sebuah keajaiban terjadi. Bukan dengan  menunggu tapi membuatnya. Karena keajaiban itu nama lain dari usaha, itu yang Kang Tae Joon katakan.
~End Flashback
Dalam video, Jae Hee meminta bantuan Coach Halton untuk membantu Tae Joon terbang lagi.


Tae Joon terus memandangi video itu. Dia lalu berpikir sejenak. Dia mengingat saat Jae Hee rela melakukan apapun untuk membuat dirinya lompat lagi. Mulai dari menyamar menjadi wanita, hingga membuat dirinya berada dalam situasi berbahaya. Tae Joon segera berlari mengejer Jae Hee. Dia menarik tangan Jae Hee.

“Tae Joon..” ucap Jae Hee kaget.
“Kau mengatakan ingin melihatku lompat lagi. Dan sekarang kau malah akan pergi?” ucap Tae Joon sambil terengah-engah. “Jangan pergi...Go Jae Hee.”

Eunkyul memikirkan saat Jae hee bersandar di bahunya,  Hyun Jae yang sekamar dengannya merasa terganggu dengan kegalauan Eunkyul. Dia bertanya apa yang membuat Eunkyul galau.
Eun Kyul lalu bertanya apakah Hyun Jea pernah merasa ingin meletakkan bibirnya di bibir pria lain. Atau kata lainnya ciuman. Hahaha...mau bilang ciuman aja susahnya..Eun Kyul meralat kata-katanya agar  hyun Jae tak salah paham, diapun segera tidur. Hyun Jae yang kepikiran kata2 Eun Kyul merasa takut dan segera menutupi tubuhnya dengan jaket.

Tae Joon membuka pintu  kamar mandi, namun dia teringat kalau Jae Hee seorang perempuan. Diapun mengurungkan niatnya.

“Hyun Jae..seharusnya dia lebih berhati-hati, sungguh.” Gumamnya.
Tae Joon mengingat saat itu dia menerobos masuk kamar mandi, dan dilihatnya Jae Hee hanya mengenakan handuk. Waktu itu dia belum tahu kalau Jae Hee seorang perempuan. Tae Joon merasa memalukan mengingat hal tersebut.. Dia pergi, tapi dilihatnya pintu kamar mandi terbuka sedikit karena kuncinya rusak.Tae Joon hanya menghembuskan nafasnya.

Pagi-pagi Jae Hee sudah mendapat telpon dari oppa Daniel, tapi malah di reject olehnya.  Jae hee menengok ke bawah, Tae Joon sudah bangun. Kemana dia pagi-pagi begini?


Tae Joon jogging di lapangan, dia benar-benar ingin untuk bisa lompat tinggi seperti dulu. Tae Joon pergi ke ruang latihan. Sebelum latihan lombat, dia mengingat teknik2 dan teori2 yang pernah diajarkan. Namun sayangnya dia gagal.

Jae Hee heran karena pintu kamar mandi sudah tidak rusak lagi. Eun Kyul yang biasanya langsung nyelonong masuk, kini harus menggendor2 pintu kamar mandi Jae Hee.

Eun Kyul menyuruh Jae Hee membukakan pintu toiletnya, karena dia sudah tak tahan ingin buang air. Jae Hee marah dan menyuruh Eun Kyul mencari  kamar mandi yang lain. Seung Ri ikut2an menggedor2 pintu. Mereka berdua seperti cacing kepanasan. Hahaha.... Sudah tak tahan lagi, mereka berdua langsung pergi, sebelum pergi Eun Kyul mengambil keranjang sampah milik Jae Hee. Omo..buat apa tempat sampahnya? Dont say if he used...

Eun Kyul berjalan bersama Jae Hee menuruni tangga, dia menyelahkan Jae Hee karena tak mau meminjamkan toiletnya. Dan gara2 itu pantat Eun Kyul jadi sakit. Jae Hee menduga jangan2 Eun Kyul buang air sembarangan. Eun Kyul mengelak.  Seseorang menabrak Jae Hee, Eun Kyul menahan tubuh Jae agar tak terjatuh.. Eun Kyul bertanya apa Jae Hee baik-baik saja. Jae hee menjawab iya.


Tae Joon sedang mengukur tinggi palang di ruang latihan. Hyuan Jae datang dan mengusir Tae Joon dari ruang latihannya. Tae Joon mengacuhkannya, Hyun Jae lalu menarik lengan Tae Joon.

Mereka berdebat, dan hampir saja bertengkar. Namun coach Byeon Gwang-min datang dan melerai mereka. Byeon Gwang-min menyuruh Tae Joon untuk pergi, tapi Tae Joon bersikukuh ingin kembali lompat. Coach Gwang Min tidak mengizinkan Tae joon kembali ke ruang atletik, dia mengomentari tindakan Tae Joon yang bisa masuk seenaknya dan keluar seenaknya. Tae Joon pun akhirnya pergi dengan kekecewaan.

Eun Kyul dan Jae Hee pergi memberi makan Sangchu.
“Kau menjadi semakin dekat dengan Sangchu. Bagiku, aku merasa masih sulit mendekatinya. Tapi, bukankah biasanya Tae Joon yang memberi makanan pada Sangchu?”tanya Eun Kyul heran.
Jae Hee menjawab kalau mulai sekarang Tae joon akan sibuk. Daniel menelpon Jae Hee, tapi direject olehnya. Eun Kyul bertanya kenapa di reject, Jae Hee menjawab kalau itu tak penting.  Eun Kyul mendapat telpon dari seorang gadis, tapi tak dijawab olehnya. Jae Hee tanya kenapa nggak dijawab telponnya, Eun Kyul ngeles kalau seorang pria sejati akan emnjadi semakin populer kalau dia bersikap misterius.  Jae Hee mneyuruh Eun Kyul kalau memang suka katakan saja. Eun Kyul malah marah dan bilang apa yang kau tahu tentang sifat para gadis? Jae Hee geleng-geleng kepa asambil tersenyum.


Tae Joon mendatangi manajernya dan bilang kalau dia ingin lompet tinggi lagi. Manajernya melarangnya, dan mengatakan kalau berita tentang Tae Joon terkena YIPS Syndroem sudah menyebar. Namun jika nantinya jika Tae Joon gagal lompat tinggi lagi itu akan menyulitkan langkahnya untuk ikut kompetisi ke depannya. Tae Joon tetap bersikukuh dengan pendiriannya, kalau dia akan lompat tinggi lagi.

Han Na datang ke sekolah Tae Joon secara diam-diam. Sebagai atlit senam nasional, tak sulit baginya untuk melompati tangga2 agar tak ketahuan oleh murid lain.
Ha Na tiba di kamar Tae Joon, dia melihat di sana tak terpampang fotonya sama sekali. Dengan inisiatifnya sendiri, dia menaruh fotonya di meja.

 Jae Hee datang dan kaget melihat Han Na ada dikamarnya. Jae Hee tanya kenapa dia datang kesini. Han Na menjawab kalau dia ingin bertemu Tae Joon. Dengan seenaknya, Han Na tiduran di ranjang Tae Joon. Jae Hee yang melihat tas yang berisi pakaian dalamnya terbuka, langsung menutup tas itu. Han Na bingung dengan tingkah Jae Hee.

Jae Hee lalu ngeles dan bilang kalau ada kecoak disana. Han Na ketakutan dan langsung memeluk Jae Hee.


Daniel datang untuk menemui wali kelas Jae Hee.
“Di mana kantor guru?” tanya Daniel pada Jae Hee.
Tapi Jae Hee tak mau memberitahu oppanya.

Daniel lalu bertanya pada kepala sekolah yang lagi bersih-bersih dengan muridnya. Daniel ngomong pakai bahasa inggris, kepala sekolah Cuma bisa bilang yes. Ketika ditanya apakah mengerti bahasa inggris, dengan sombongnya kepala sekolah bilang yes, very well. Padahal sebenarnya gag bisa, takut kali ketahuan muridnya gag bisa bhs.inggris. Daniel bertanya dimana kantor guru. Tapi kepala sekolah gag ngerti, dia tanya pada Jae Hee apa yang diomongkan bule ini. Jae Hee asal ngomong kalau oppanya tanya dimana kamar mandinya.
Jae Hee memohon-mohon pada Daniel untuk jangan melakukan ini. Dia masih ingin tinggal di sekolah ini.


Jae Hee ngomong pake bahasa inggris dengan daniel. Saat itu juga Seung Ri , Jo Young-man (ketua asrama 1),  Na Cheol-soo ( ketua asrama 3) berjalan melewati Jae Hee dan Daniel. Mereka tertegun dengan percakapan bahasa inggris Daniel dan Jae Hee.

Jae Hee memanggil dokter min wo yang lewat. Jae hee meminta Dokter MinWo untuk menjadi penengah atau pihak ketiga masalahnya dengan Daniel.


Seung Ri sepertinya masih memikirkan Jae Hee. Saat di kantin, dia menyebut nama Go Jae Hee. “Ah..Go Jae Hee..Sekarang aku tahu. Kenapa aku tidak menyadarinya?” ucap Seung Ri seperti menemukan titik terang. Apakah Seung Ri tahu kalau Goo Jae Hee itu perempuan? Ataukah dia baru menyadari kalau Goo Jae Hee berasal dari Amrik?


Di klinik, dokter Min Wo sedang bicara serius dengan daniel. Tapi di sela-sela pembicaraan, dokter Min Woo malah mengendus-endus Daniel dan  bertanya parfum apa yang Daniel gunakan karena dari dulu dia penasaran ingin tahu.

Sontak Daniel marah karena itu melenceng dari topik. Saat ini yang harus dibahas adalah masalah Goo Jae Hee. Donter Min Woo lalu mengajak daniel untuk minum bir.


Beralih scene, Eun Kyul sedang menunggu Hong Dan Moo ( teman masa kecil Eun Kyul sekaligus cinta pertamanya). Hari ini mereka janjian untuk bertemu setelah sekian lama tidak bertemu. Seorang gadis gemuk, berpenampilan kurang menarik  melambaikan tangan ke arah Eun Kyul. 

Eun Kyul kaget dan kecewa saat gadis itu berlari menghampirinya.
Untungnya, yang ditemui gadis itu bukanlah Eun Kyul tapi pria yang duduk di sebelahnya. Eun Kyul merasa sangat lega dan senang. Dia tak bisa membayangkan kalau Hong Dan Moo jangan2 penampilannya seperti gadis tadi.

Seorang gadis datang menghampiri Eun Kyul. Dia bertanya apakah kau Chiddori. Seketika Eun Kyul langsung mengenali kalau itu pasti Hong Dan Moo.



Sungguh tak disangka-sangka, sekarang teman masa kecil yang dulu sering berdebat dengannya tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik. Eun Kyul terpesona melihatnya. Mereka mengobrol, mengenang masa lalu. Hong Dan Moo mengatakan kalau sekarang dia menjadis seorang musisi terkenal dan sudah berhasil mendapatkan 2 medali. Eun Kyul Tak percaya.

Diapun langsung mengeluarkan biola yang ada ditasnya dan memainkannya. Orang-orang beradatangan melihat permainan bilah Hong Dan Moo yang indah.

Di sekolah para murid membeicarakan tentang Tae Joon  yang ingin balik lagi ke tim atletik namun sayangnya pelatih menolak. Jae Hee mendengarkan pembicaraan itu dan dia merasa iba pada Tae Joon.

Di ruang atletik, Tae Joon sibuk membereskan perlengkapan atletik yang selesai dipakai. Dia bahkan rela mengepel lantai.


Tae Joon masuk ke kamarnya, dan di sana Jae Hee menyambutnya dengan ucapan selamat karena telah mau lompat tinggi lagi. Jae Hee bahkan sudah menyiapkan cake spesial yang berbentuk sepatu untuk Tea Joon.


Tapi Tae Joon malah mengatakan untuk jangan berlebihan. Saat Jae Hee akan memberikan kue itu, dia tersandung. Kuenya terjatuh dan mengenai wajahnya.

“Apa yang kulakukan?” rengek Jae Hee menyesali kue nya hancur.
“Ini ...enak.” ucap Tae Joon mendulit kue yang ada di wajah Jae Hee. Tae Joon tersenyum.
Jae Hee terus merengek menyesali kue nya yang hancur. “Apa tujuanmu?” tanya tae Joon

Tae Joon tak mau megecewakan usaha Jae hee yang susah susah payah membelikan kue untuknya. Diapun akhirnya mengikuti kemauan Jae hee. Jae Hee menyuruh Tae Joon meniup lilin. Jae Hee  lalu bertepuk tangan.
“Sekarang gimana?”tanya Tae joon.
“Tanpa penyakit apapun, kau akan terbang lebih tinggi lagi kali ini.” Ucap Jae Hee membuat sebuah harapan.

Jae Hee sudah bersiap untuk mencoreng muka Tae Joon dengan roti di jarinya. Tapi Tae Joon malah melarangnya untuk jangan melakukan itu.
“Baiklah.” Kata Jae Hee sedih sambil menjauhkan tangannya dari wajah Tae Joon.
Tapi tiba-tiba, Jae Hee malah mencoreng wajah Tae joon. Dia tertawa puas melihat wajah Tae Joon berlumur kue.

Tae joon tersenyum. “Hey, kemarilah.” Dia langsung mengambil kue dan bersiap melemparkannya ke wajah Jae Hee.

Mereka bermain kejar-kejaran.

Dokter Min Woo dan daniel pergi minum-minum. Dokter .Min Woo menjelaskan agar Daniel percaya pada Jae Hee. Dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri. Dokter Min Woo menasehati Daniel agar dia lebih memahami perasaan Jae Hee. Semua yang Jaa Hee lakukan ini pasti sudah dipikirkannya matang-matang.

Saat sang pelatih olah raga mengembalikan bola ke tempat penyimpanan, dia sedikit heran karena tempat itu terlihat rapi. 


 
Jae Hee merasa khawatir karena kakaknya, Daniel, belum juga menghubunginya. Tanpa sengaja dia melihat sebuah kalung di wastefel. Diambilnya kalung itu kemudian dia amati. Tiba-tiba Tae Joon masuk dan langsung mengambil kalung itu. Sepanjang perjalanan menuju sekolah, jae Hee terus menanyakan siapa pemilik kalung itu dan kenapa tae Joon selalu menggunakannya. Tae Joon lalu menjelaskan bahwa kalung itu milik mendiang ibunya yang sudah meninggal. Tae Joon kembali teringat ke masa lalu.

-Flashback-
Ibu Tae joon dirawat di rumah sakit. Ibunya memberikan cincinnya untuk Tae Joon, “ini mewakili diriku. Sebenarnya aku ingin meliahatmu bersaing, tapi aku tidak bisa keluar dari sini.”
Tae joon melihat cincin itu. Dia lalu memasangkan kembali cincin itu di jari manis ibunya.
“Sekali kau sehat, datanglah lihat diriku.”
Ibunya tersenyum, tapi dia melepas cincin itu lagi dan memberikannya pada Tae Joon.

~ Kembali ke scene nyata ~
Tae Joon mengganti topik pembicaraan dengan mengatakan kalau jika tidak cepat maka akan terlambat masuk sekolah. Dia lalu mengajak Jae hee untuk berlari. Tapi di depan pintu, Jae Hee bertemu Daniel yang penampilannya sudah nggak karuan. Daniel melarang Jae Hee pergi.
Sepertinya Tae joon sangat bersemangat pergi bareng Jae Hee. Terbukti dia menunggu Jae Hee di dekat gerbang sambil senyum dan berharap Jae Hee mengikutinya dari belakang.
 
Tapi sayangnya Daniel mencegat Jae Hee. Tae Joon yang melihat hal itu langsung merasa sedikit kecewa.
Daniel mengajak Jae He ke belakang sekolah untuk membicarakan kepindahannya. 
Daniel akhirnya setuju membiarkan Jae hee tetap tinggal tapi dengan syarat setelah dia melihat Tae joon melompat dibabak kualifikasi, Jae Hee harus segera balik ke Amerika. Dengan sedih, Jae Hee menyanggupinya.

Jae Hee berjalan lemas menuju lokernya. Ketika dia membuka lokernya, dia mendapati baju olahraganya basah kuyup. Dia hanya menghela napas. Dia terpaksa tidak bisa mengikuti pelajaran olah raga.
Jae hee berjalan menuruni tangga sambil membawa beberapa bola, Tae Joon langsung mengambil bola itu dan membawanya. *Omo,, sepertinya Tae Joon tidak tega melihat Jae Hee yang nyatanya seorang cewek membawa beban berat sendiri hihihihi.. ^^ *
“Berikan padaku, aku bisa membawanya sendiri.” Ujar Jae Hee.
Tae Joon tetap bersikeras akan membawa bola itu. Tae joon lalu menanyakan kenapa Jae hee tidak mengenakan pakaian olaharaga. Jae Hee menjawab kalau seseorang telah membasahi seragamnya. Tae joon kaget. Jae Hee kemudian  bilang untuk lupakan saja yang dibilangnya.

Eun Kyul berlatih sepak bola di lapangan. Dikursi penonton, Jong Min terus-terusan menyemangati. Dia bahkan memberikan ciuman udara. Saat Eun Kyul istirahat, Jong Min memberikan minuman kepadanya. Selain itu, Jong Min juga memberikan cokelat mahal untuk Eun Kyul.

Saat memberesi baju kototrnya, jae Hee kembali teringat perkataan Daniel. Jika dia sudah melihat Tae joon melompat, Jae Hee harus segera balik ke Amerika. Tae Joon masuk dan melihat Jae Hee sedang emeluk sebuha kaos dengan sedih.
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Tae joon membuat Jae Hee kaget.
“Apa kau tidak mencium baunya?”
Jae Hee langsung membuang baju kotor itu. Jae Hee menayakan apakah Tae Joon punya baju kotor? Jika iya maka berikan saja padanya karena Jae Hee akan ke laundry. Tae Joon menjawab tidak usah.
Jae hee memandangi tae Joon yang pergi dengan sedih.

Di laundry, Eun Kyul sedang membaca sms dari teman masa kecilnya. Temannya itu mengajak Eun Kyul  untuk menonton film bersama. Tapi Eun Kyul tak menanggapi sms itu, dia langsung menutup dan saat akan menyimpannya dia kembali membuka hpnya lagi. Dan do you know for what?? Omo,, dia cuma mau melihat foto-foto Jae hee saat di penginapan. Sambil tersenyum dia terus menagamati foto-foto itu. Tapi kemudian dia terdiam seperti sedang bingung dengan perasannya.
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Jae Hee mengagetkannya.
“Hei, kau hampir saja membuatku mati karena kaget.” Ujar Eun Kyul sambil menutup Hpnya.
Jae hee langsung mendekati Eun Kyul, “Cha Eun Kyul,, kau melihat gambar porno di ponselmu yaa?” tanya Jae Hee penasaran.
“Terserahlah. Kau pikir siapa laki-laki yang polos dan punya hati murni sepertiku? Dan mungkinkah orang seperti itu melihat gambar semacam itu?” ucap Eun kyul bangga.
Dengan yakinnya Jae Hee menggagukkan kepala.
“Baik, aku tidak melakukannya.” Jelas Eun Kyul.
Jae hee lalu menanyakan bagimana perasaan Eun Kyul saat dirinya misalnya menyamar jadi perempuan dan tinggal di asrama khusus perempuan. Dia lalu membayangkan dirinya menyamar jadi perempuan dan tinggal di asrama khusus cewek. Tapi yang dia bayangkan adalah saat seorang cewek mengajaknya untuk berganti pakaian bersama. Ckcckck..
“Hey, itu benar-benar akan seperti surga.’ ujarnya.

“Tapi bukankah jika ketahuan langusng ditendang keluar ya?” tambahnya.
“Itu pasti sulit.” kata Jae Hee.
Eun Kyul mengiyakan.
Jae hee lalu menayakan bagaimana pertemuan Eun Kyul dengan teman masa keclnya, Da Hae. Eun Kyul menjawab kalau Da Hae sudah terpesona olehnya. Jae Hee menduga Eun Kyul terlalu berlebihan. Tapi Eun Kyul menjawab tidak. Mereka berdua pun tertawa bersama. Eun kyul lalu memberikan cokelat mahal yang diberikan Jong Min untuknya pada Jae Hee.
Dan ternyata di jendela, Jong Min melhatnya. 
Dia pun bergumam, “Kau sudah sangat keterlaluan.” 

Jae Hee melihat kalendernya. Sebentar lagi adalah hari kompetisi itu. Dan itu artinya dia harus segera pergi. Saat itu Tae joon sedang bersiap-siap akan keluar.
“Bajumu… kemana kau akan pergi? Apa hari ini ada syuting?” tanya Jae hee heran kenapa tae joon tiba-iba berpakaian rapi.
“Aku hanya mau pergi sebentar?”
“Jika kau tak sibuk, bisakah kau tinggal denganku hari ini?” tanya Jae hee.
Tae joon tidak menaggapinya, dia sibuk memperbaiki pakaiannya.
Sementara itu Jae Hee terus mengajak Tae Joon untuk pergi dengannya bahkan mau mentraktirnya.
Tae joon mengatakan kalau Jae hee tidak perlu menunggunya dan tidur dulu saja.
“Apa kau benar-benar harus pergi?” tanya Jae Hee dengan sedih.
“Aku akan kembali.” Jawab tae joon lalu pergi.
Dengan mata berkaca-kaca dia melihat kepergian Tae joon. Jae hee sadar kalau waktunya bersama Tae joon sudah tidak lama lagi.


Tae Joon pergi ke rumahnya. Hari ini adalah hari kematian ibunya jadi setiap hari itu dia dan ayahnya selalu berdoa bersama. Dikursi taman rumahnya, dia seakan melihat ibunya sedang tersenyum padanya. Tapi kemudian dia sadar kalau itu hanya kenangan. Selesai berdoa, ayah dan tae joon makan bersama. Ayah mencoba mengajak ngobrol Tae joon. Tapi tae joon menjawab ketus dan mau beranjak pergi. Ayahnya menduga kalau Tae joon masih mengira kematian ibunya adalah salah ayah. Tiba-tiba Han Na datang sambil membawa sebuket bunga.
“Sepertinya suasananya sedang tidak baik. Apa kalian berdua bertengkar lagi?” tanya Han na.

Tae joon duduk sendirian sambil memainkan mainannya dulu. Han Na menghampirinya. Dia menasehati tae joon untuk jangan bertengkar lagi dengan ayahnya karena ibunya pasti sedih jika melihatnya. Tae Joon tidak menggubrisnya, dia lantas pergi.

Saat Jae Hee sedang menunggu sms dari seseorang. Eun Kyul datang sambil membawa gosok gigi. Jae Hee dengan senang menyambutnya karena dikiranya yang datang adalah Tae Joon.
“Pinjamkan aku pasta gigi.” ujar Eun Kyul.
“Pasta gigi? Biarkan aku mengambilnya. Tunggulah.” Kata jae Hee.
Eun Kyul lalu menayankan keberadaan Tae Joon. Jae Hee hanya bilang Tae joon pergi. Eun Kyul teringat kalau Seung Ri pernah bilang bahwa hari iini adalah hari kematain ibunya jadi kemungkinan Tae Joon pergi ke rumahnya untuk berdoa.

“Oh,, jadi itu kenapa… Aihhh aku bahkan tidak tahu.” Gumam Jae hee sedikit menyesal memaksa Tae Joon bersama dirinya.
Tiba-tiba ponsel Jae hee bergetar. Ternyata ada sms dari tae Joon kalau dia sedang menunggu dirinya di kolam renang.
Jae Hee segera bergegas ke kolam renang, dia menyuruh Eun Kyul mengambil pasta gigi yang dia suka karena dia mau menemui tae Joon di kolam renang.

Saat akan kembali kekamarnya, Eun Kyul bertemu Tae Joon.
“Hei, kenapa kau balik sendiri?” tanya Eun Kyul bingung.”Bagiamana dengan Goo jae Hee?”
“Apa maksudmu?”
“Kau menyuruhnya untuk menemuimu di kolam renang.”
“Apa ? Aku?”
Eun Kyul mengagukkan kepala.
“Apa maksudmu? Kenapa aku harus memanggilnya ke kolam renang… “ Tae joon sepintas teringat perkataan Jae Hee kalau seragam olahraganya telah dibasahi orang lain. Tae Joon  pun langusng berlari menuju kolam renang. Eun kyul mengikutinya. 

Jae Hee melihat seseorang melambaikan tangannya di papan lompat paling tinggi. Tapi karena gelap, Jae Hee menduga kalau itu Tae Joon. Dia pun segera menghampirinya. Di atas, Jae Hee melihat ada kertas bertuliskan “Jangan berakting seperti pecundang.” Tiba-tiba seseorang dari belakang mendorong Jae Hee hingga akhirnya Jae Hee terjun ke kolam renang.
Tae joon dengan panik berlari mencari aje Hee. Di depan pintu masuk kolam renang dia sempat melihat sesorang tapi dia acuhkan. Melihat ada yang tenggelam di kolam, Tae Joon langsung melepas jasnya dan menyelam. Saat mencoba menyelamatkan jae, kalung pemberian ibunya jatuh. 
Eun Kyul dan Tae joon bersama-sama menyelamatka jae Hee.

Saat Eun Kyul bersiap akan memberikan napas buatan tiba-tiba dia terhenti sejenak. Tae Joon yang melihat Eun Kyul kebingunan langsung menyuruh Eun Kyul minggir. Dan.. aaahhhh,,, Tae joon melakukan napas buatan untuk Jae Hee!! Eun Kyul seperti membeku melihat kejadian itu.. hahaha
Tae joon sangat khawatir, dia terus memanggil nama Jae Hee. Akhirnya Jae Hee sadar dan langsung dibawa ke kamarnya.
Tae joon membwakan minuman hangat untuk jae Hee.

 “Syukurlah, kau baik-baik saja.” Kata Eun Kyul. “Kau membuat kami khawatir.”

“Jadi kenapa kau pergi…” bentak Tae Joon tapi langsung dipotong oleh Eun Kyul, “Jangan bertindak konyol seperti ini. Kau bahkan tidak memikirkan orang lain. “
“Sudahlah. Mungkin aku hanya terpeleset. “ ujar Jae Hee.
Eun Kyul terus mengomel karena Jae Hee tidak hati-hati. Tae joon lalu menyuruhnya pergi, dilanjutkan besok saja. Eun Kyul pun pergi. Jae Hee lalu menyadari kalau kalung Tae Joon tidak ada. 
Jae Hee mengira mungkin terjatuh di kolam saat mencoba menyelamatkannya. Jae Hee jadi merasa bersalah karena kalung kesayangan Tae Joon hilang gara-gara dirinya.

Dikamar, Eun Kyul terus berpikir tentang kejadian di kolam tadi. Saat akan memberikan napas buatan untuk Jae Hee, kenapa jantungnya berdegup sangat kencang.

Pagi harinya, alarm Jae hee membangukan Tae joon. Tae joon mengomel kenapa Jae hee tidak mematikan alarmnya. Tae Joon melihat ternyata kamar jae Hee sudah sepi. Dia kemudian berpikir sejenak kemana Jae hee pergi pagi-pagi begini.

 Sementara itu di kolam renang, Jae Hee terus berenang mencari kalung Tae Joon. Dengan backsound lagu In Your Eyes – Onew,, Tae joon ikut menyelam. Dia menarik tangan aje Heed an membwanya ke atas. So sweet>,<

“Apa kau bodoh?” bentak tae Joon.”Aku bilang jangan mengkhawatirkan masalah itu.”

“Tapi itu adalah sesuatu yang berharga bagimu dan kemarin hari peringatan kematian ibumu.” Ujar aje Hee sedih.
Tae Joon yang merasa sangat khawatir terus memarahi Jae hee karena kebodohannya.
Tae joon lalu menghanduki kepala Jae hee. Dia melakukannya seperti dengan seseorang yang dia sayangi.. Aww…aww
 “Aku katakan sekali lagi kalau kau tidak perlu mengkhawatirkan masalah kalung itu. Orang bodoh seperti apa yang mencari kalung dikolam jam segini. Lagipula apa kau pikir kita bisa mencari barang yang hilang di kolam?”

“Maafkan aku, itu semua salahku.” ujar jae Hee sedih.
Tae joon yang melihat Jae hee sedih mencoba menghiburnya dengan mengatakan kalau itu bukan salahnya.
Jae Hee hanya menundukkan kepalanya.
“Aku bilang itu bukan salahmu.” kata Tae joon. “Itu salahku juga karena menghlangkannya.”
“Jadi,, tidak perlu mengkhawatirkannya atau bahkan merasa bersalah karenanya.”
Jae Hee terdiam. Tae joon kemudian mengusap rambut jae Hee kembali dengan handuk.



Pelatih olah raga memergoki Tae Joon sedang menyiapkan matras. Pelatih mengatakan kalau Tae Joon tidak ada alasan untuk berada di tempat ini. Tae Joon kemudian bilang kalau dirinya ingin lompat tinggi lagi.
“Kenapa?” tanya pelatih.”Kenapa kau ingin melompat lagi?”
“Karena aku menemukan alasan untuk melompat lagi.” Jawab Tae Joon
“Jadi kau tidak mau melompat kemarin karena kau tidak punya alasan. Kau memang orang yang beda dari yang lain. Baiklah aku akan memberimu tes percobaan. Cobalah menang di babak kualifikasi yang akan datang. Maka aku akan mengijinkanmu kembali. “
Pelatih juga mengingatkan kalau sekarang mungkin Tae joon akan sulit mengalahkan hyeon jae.
Tae Joon menyanggupi permintaan pelatih.

Jae hee dengan bersemangat membawakan makanan untuk Tae Joon. Di tengah jalan dia berpapsan dengan Seung Ri. Mereka saling menyapa tapi kemudian Jae hee segera pergi. Seung Ri bingung melihat tae Joon membawa belanjaan. Dia kemudian tersenyum.

Dari kejauhan Jae Hee melihat tae Joon sedang berlatih keras tapi selalu gagal. Jae hee sedih melihat Tae Joon yang merasa putus asa. Dia kemudian kembali ke kamarnya. 

Di kamar dia memberesi baju-bajunya ke dalam koper. Dia kemudian membuka kardus sepatunya. Dia teringat itu adalah sepatu yang dia gunakan saat menjuarai perlombaan lari. Dia lalu mengambil ponselnya dan menelepon Daniel.

Di luar dia bertemu Eun Kyul. Eun kyul bilang kalau besok adalah pertandingan tae Joon. Dia menyuruh Jae hee unyuk memberinya semangat karena Eun Kyul ada janji jadi dia nggak bisa datang. Jae hee menyanggupinya.
Saat Eun Kyul akan pergi, Jae Hee memeluknya dari belakang,
“Terima kasih untuk semuanya.” ujar Jae Hee.
“Jika nggak ada kamu, mungkin semuanya akan terasa sulit.”
Jae hee kemudian mengusap kepala Eun Kyul dan pergi.
Eun Kyul masih terdiam kaku. Jantungnya terus berdegup kencang.


Hari pertandingannya pun tiba. Tae Joon pergi menuju ruang ganti. Saat dia membuka tasnya, dia menemukan ada sebuah surat beserta tali sepatu. Dia lalu membaca surat itu.
 
Ternyata surat itu dari jae Hee, yang isinya kalau Jae hee akan kembali ke Amerika. Dia tidak bisa melihat pertandingan Tae Joon dikarenakan jadwal penerbangannya. Tali sepatu itu adalah satu-satunya yang dia gunakan saat pertama dan terakhir kali mengikuti perlombaan. Dia ingin membagikan keberuntungan pada Tae Joon. Sampai jumpa.

Disaat yang bersamaan, Daniel bersiap mengantar Jae hae ke bandara.

source : catatan-anikatik.blogspot.com
re-post and re-edit by : dianafitriwidiyani.blogspot.com

No comments:

Post a Comment