Saat aku bangun, bunda langsung bilang sama aku, 'dek, coba naek ke atas, liat ada hujan abu'. karena masih setengah sadar, aku nurutin kata bunda. sesaat aku terpana melihat keadaan luar, namun akhirnya aku sadar dan bertanya gunung apa yang meletus. tidak mungkin gunung merapi kan...
bunda bilang yang meletus gunung kelud. di tv lagi rame membahas gunung kelud meletus. tau gak, dampak erupsi ini mencapai jarak 40 km dari pusat gunung. subhanallah, gunung merapi aja enggak sepanjang itu. terus bunda telpon saudaraku di kediri, tanya gimana kabarnya, dan sepupuku bilang kalo semua keluarga di kediri baik-baik aja. alhamdulillah kalo gitu.
aku gak tau kalo bakal ada gunung yang meletus. bunda bilang kalo tadi malem beliau ngerasa panas banget hawanya. aku sih nganggepnya biasa aja. aku tidur sekitar jam setengah satu pagi. pas tengah malem, tiba-tiba listrik mati. aku gak tau kenapa. dan aku sempet denger kayak ada suara dentuman keras. pas liat di berita pagi ini ternyata gunung kelud erupsi jam 10.50 pm.
karena situasinya kayak gini, aku langsung sms anak-anak fosfor. tanya pada berangkat sekolah apa enggak. sebagian besar sih jawabnya enggak sekolah. trus minta anak cowok buat tanyain ke pak agung, ayahnya ivan, tetep sekolah apa enggak. dan alhamdulillah sekolah diliburkan.
jarum jam menunjukkan pukul 5.55 am, namun sang surya tak menampakkan dirinya. langit dihiasi oleh seberkas cahaya merah berpadukan gelap. belum terlihat tanda-tanda hadirnya matahari. hujan abu masih tebal menyelimuti bumi pertiwi. dan sekarang langit masih kelabu.
kondisi setelah erupsi gunung kelud di samping rumah
bintik-bintik putih tersebut menandakan bahwa masih terjadi hujan abu
ketebalan abu yang ada di jalan
No comments:
Post a Comment