Dulu, saat aku ditanya 'besok gede mau jadi apa?' aku dengan mantap jawab 'pengen jadi dokter' namun seiring berjalannya waktu, aku jadi meragukan keinginanku itu. Waktu SD, ayah masukin aku ke bimbel bahasa inggris, alhasil nilai bahasa inggris ku di sekolah meroket, dan semenjak itu aku menyukain bahasa inggris.
Tak hanya sampai di SD, beranjak SMP pun nilai bahasa inggris ku bisa dibilang mumpuni. Amma dulu tanya 'besok mau kuliah dimana?' aku mantap menjawab 'di Oxford dong. kan kita pengen pergi ke Inggris.' namun pemikiran tentang 'mau kuliah apa dan dimana' sedikit terlupakan saat aku menginjak masa SMA.
Saat aku berada di kelas X, aku masih belum terpikirkan ingin mengambil jurusan apa. Aku masih menjalani kegiatan sekolahku dengan lumayan santai. Belum mau terbebani dengan tetek-bengeknya kuliah. Sedikit terpikir, namun tidak terlalu ku tanggapi.
Disaat aku kelas XI, kesibukan yang amat sangat membuatku tidak sempat memikirkan apa yang harus aku pilih untuk memasuki sebuah jenjang baru yang pastinya akan aku lalui juga. Namun, entah mengapa, saat ada yang bertanya 'apa yang mau kamu ambil?' dengan mantap aku menjawab 'Sastra Inggris'. Namun, aku dihadapkan dengan cobaan lain, aku mengambil jurusan IPA, sedangkan Sastra Inggris adalah jurusan Bahasa atau IPS. Dengan begitu, aku sedikit berpikir untuk mengambil jurusan tersebut.
Saat memasuki kelas XII, kegalauanku semakin memuncak. Alhasil, aku bertanya kesana kemari, jurusan apa yang baik untuk aku pilih. Kakakku menyarankan aku untuk masuk Poltekkes dan sejenak aku dapat melupakan Sastra Inggris. Aku bertanya lagi pada orang-orang, ada yang menyarankan aku masuk Pertanian dan ada juga yang menyarankan aku masuk Bahasa Inggris di UNY.
Jika aku masuk Pertanian UGM, aku mungkin akan di blacklist oleh ayah bunda sebagai anak mereka karena memilih jurusan tersebut. Karena kedua kakakku telah menjadi sarjana pertanian dan sarjana teknologi industri pertanian. Semuanya berbau pertanian, dan bunda tidak menyukai itu. Suatu hari, aku pernah bertanya pada bunda, 'jika aku masuk pertanian, apakah boleh?' bunda langsung menjawab 'kamu jangan ikut-ikutan kedua kakakmu yang sudah mengambil jurusan tersebut'.
Akhirnya aku memantapkan hati untuk kembali memilih jurusan Sastra Inggris ataupun Pendidikan Bahasa Inggris. lalu, suatu ketika, sekolah mengadakan tes IQ, dan tahukah engkau rekomendasi kuliah bagiku adalah 'Pertanian, Bahasa dan Sastra, serta Komputer'. Astagfirullah, aku berhadapan lagi dengan Bahasa dan Satra yang aku inginkan. Dan dengan begitu, aku semakin mantap untuk mengambilnya.
Namun, lagi-lagi aku dihadapkan dengan cobaan yang pelik. Pendidikan Bahasa Inggris di UNY masuk jurusan IPS. Padahal kita yang mengikuti SNMPTN diwajibkan memilih jurusan kuliah yang sama dengan jurusan SMA, yaitu IPA.
Aku berkonsultasi dengan kakakku dan menceritakan semua yang aku rasakan. Dan kakakku merekomendasikan aku memilih jurusan Komputer, namun PG jurusan komputer di UGM lumayan tinggi. Aku tidak masalah memilih jurusan tersebut, namun hatiku sepertinya telah memilih Bahasa dan Sastra untuk ku tekuni saat aku kuliah kelak. Saat kakakku berkata 'masalah hati sudak tertampat di Bahasa Inggris, jika tidak berjodoh mau diapakan lagi' saat itu juga hatiku merasakan pukulan yang luar biasa.
Aku bertanya dalam hati, apakah benar aku tidak berjodoh dengan Bahasa dan Sastra? Sesak luar biasa yang aku rasakan saat kakakku mengatakan seperti itu. Apa yang harus aku pilih? Hatiku telah memilih Bahasa dan Sastra, namun banyak rintangan yang harus aku lalui jika aku memilihnya. Memang belum terlambat memang untuk merubah pikiranku ini, namun entahlah, sepertinya Allah belum memberikan petunjuknya padaku.
Jika aku mengikuti SNMPTN dan aku diterima, namun aku tidak mengambil jurusan tersebut, maka bisa dipastikan aku tidak boleh mengikuti SBMPTN. Namun jika aku tidak diterima melalui jalur SNMPTN, aku akan mengikuti SBMPTN, namun, itu susah. Ya Allah, apa yang harus aku lakukan?
Saat ini aku hanya bisa berusaha sekuat tenaga dan berdoa kepada-Mu ya Allah. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, serasa jalan pikiranku buntu. Ya Allah, tolonglah hamba-Mu ini untuk mengatasi masalah yang pelik.
boleh muntir kok Pit, sastra Inggris aja kalo emang itu passion mu..sayang bahasa Inggrismu :"))
ReplyDeletehehehe iya amm, aku juga baru inget kalo yg lintas jurusan bakal dikurangi nilainya. kata guruku sih ambil aja resikonya.
ReplyDeleteeeeyy kamu belum jawab pertanyaanku, kamu mau masuk mana?
Lebih baik Diana ngambil jurusan yang disukai, kan jalaninnya bakalan dari hati...
ReplyDeleteTrus gmn? gue ipa tapi mau masuk sastra inggris aTt
ReplyDeleteTrus gmn? gue ipa tapi mau masuk sastra inggris aTt
ReplyDelete