Saturday, October 01, 2011

Sinopsis Princess Hours Episode 2

 princess hours 2
Ucapan itu tentu saja membuat Permaisuri kaget, namun akhirnya disanggupi. Tak lama kemudian, giliran Ibu Suri muncul dan langsung melihat bercak noda di rok Chae-kyoung. Melihat sikap gadis itu, ibunda Kaisar itu langsung menyukai Chae-kyoung yang polos.
Permaisuri sendiri menentang rencana pernikahan tersebut, namun Ibu Suri berhasil meyakinkan bahwa Chae-kyoung adalah calon yang pas. Bagaimana dengan Chae-kyoung sendiri? Setelah pulang dan berpikir lama, pikirannya berubah lagi. Namun saat hendak mengembalikan cincin, di tengah jalan ia melihat selebaran rencana pernikahan Pangeran……lengkap dengan foto gadis itu saat baru bangun tidur.
Begitu sampai di rumah, ia menangis tersedu-sedu karena foto yang digunakan sangat kocak. Paginya saat bangun, rumah Chae-kyoung sudah dikerubungi wartawan dan wajahnya yang baru bangun tidur langsung menghiasi halaman depan. Di istana, Ibu Suri langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah Chae-kyoung di koran.
Chae-kyoung harus menyelinap dari para wartawan untuk bisa berangkat sekolah, dan disana para sahabat baiknya memusuhinya karena dianggap merebut Lee Shin dari mereka. Di hari yang sama, Hyo-rin berangkat meninggalkan Korea untuk mengejar mimpinya sebagai pebalet.
Ketika hendak berangkat, gadis itu bertemu dengan Lee Yool yang baru tiba di Korea tanpa tahu siapa pemuda itu sebenarnya. Memutuskan untuk langsung datang ke istana, kehadirannya disambut hangat oleh Ibu Suri dan semua orang, kecuali Permaisuri yang merasa waswas.
Di sekolah, Chae-kyoung akhirnya kehilangan kesabaran saat Shin menghinanya, namun tendangan kungfu malah membuatnya terjatuh. Ketika dikejar-kejar oleh guru piket, gadis itu bertemu dengan Yool (memutuskan untuk masuk ke sekolah biasa), yang setengah takjub melihat gadis itu melepas celana olah raga didepannya.
Pertemuan kembali dengan Yool membuat Shin gembira, ia akhirnya mengaku kalau motifnya adalah memberi pelajaran pada keluarga kerajaan dengan menyetujui perjodohan, dan sedikit heran ketika sang sepupu menyebut Chae-kyoung sebagai gadis yang manis. Malamnya di istana, pemuda itu diperingati Permaisuri untuk berhati-hai pada Yool yang dicurigai mempunyai motif lain kembali ke Korea.
Hari pernikahan yang semakin dekat membuat Chae-kyoung resah, dan sebelum pergi, untuk terakhir kalinya ia tidur bersama ayah dan ibunya, yang merasa trenyuh melihat sikap putrinya. Dengan berat, keesokan harinya mereka melepas Chae-kyoung yang tampil begitu cantik dengan pakaian tradisional dan siap dibawa ke istana untuk tinggal disana.

No comments:

Post a Comment