Namun seperti layaknya seorang pangeran, Shin tidak mau menunjukkannya secara terang-terangan dan malah menyindir Chae-kyoung dengan berbagai cara. Sudah tentu, hal itu membuat sang istri marah besar dan bisa ditebak : keduanya kembali bertengkar hebat.
Tidak sadar kalau Shin cemburu, hubungan Chae-kyoung dengan Yool sendiri makin akrab, bahkan pemuda itu mengajarkannya sebuah puisi, sementara gadis itu mengajari sepupu sang suami berbagai cara untuk mengelabuhi guru di sekolah. Siapa sangka, hal tersebut malah membantu Chae-kyoung saat berhadapan dengan Ibu Suri, yang langsung memuji kemajuan pesatnya.
Masalah kerajaan ternyata berdampak negatif pada popularitas Shin sebagai putra mahkota, terbukti ketika ia dilempari telur saat hadir ke peresmian sebuah museum. Hal itu sudah tentu membuatnya dan Chae-kyoung, yang sempat berusaha melindungi namun tidak berhasil, sedih bukan main.
Melihat kejadian itu, Yool berusaha menghibur Chae-kyoung dengan menggenggam tangan gadis itu. Hal tersebut dilihat oleh Shin yang langsung marah-marah, Chae-kyoung sudah tentu kaget dan langsung memeluknya sambil menangis.
Di tempat lain, Selir Hye-jong yang tak lain adalah ibu Yool akhirnya memulai tahap pertama rencananya dengan membuka sebuah tempat kebugaran yoga. Begitu tahu Hyo-rin punya hubungan dengan Shin, dengan licik ia berusaha memanfaatkan gadis itu supaya bisa kembali merebut tahta kerajaan.
Tidak hanya itu, dengan berani Selir Hye-jong juga datang ke pesta keluarga kerajaan. Meski kaget, Ibu Suri merasa sangat senang karena merasa keluarganya kini telah utuh lagi. Ia tidak sadar akan rencana sang menantu, yang seolah semakin mendapat peluang ketika mendengar pernikahan Shin dan Chae-kyoung dilaksanakan karena kondisi kesehatan Kaisar.
Dalam pesta tersebut, Chae-kyoung benar-benar tampil mempesona ketika melantai bersama Shin. Tidak sedikit dari pengunjung yang iri melihat kedekatan mereka dan hanya menonton dari kejauhan, termasuk Yool.
No comments:
Post a Comment