“Kalau kamu tidak pulang seharusnya kamu memberi kabar. Kamu tidak tahu betapa cemasnya, oppa? Jika kamu hidup ingin sesukamu saja, pergi saja sekarang.”
Seo-young hanya pura-pura marah saja. Seo-young memberi tanda ke Enrique agar ia meminta maaf ke Tae-joon. Enrique mengerti maksud Seo-young
Enrique: Maaf, maaf, maaf. Aku pasti sudah gila. Aku lupa karena seminar yang kulakukan. Ya ampun. Maaf Tae-joon.
Tae-joon mengerti apa yang mereka lakukan. Ia dengan kesal mengatakan, "lupakan! Kalian berdua bersenang-senang melakukan kelucuan tentang aku?". Tae-joon dengan marah masuk ke kamar.
Enrique menunjuk ke apartemen Dok-mi, “sebelum aku balik ke Spanyol aku akan membuatmu keluar dari sana. Aku akan menjadi pawang gajahmu. Tunggu saja.”ujar Enrique
"Tidak, aku terus berusaha mencari dan menelponmu", kata Do-hwi. Ia takut Jin-rak tahu tentang kebohongannya, yang selama ini ia datang ke apartemen untuk bertemu dengan Dok-mi.
Dok-mi ingin masuk ke dalam apartemennya. Tapi Do-hwi menghalangi jalannya. Ketika Dok-mi berjalan ke kanan Do-hwi berjalan ke arah kanan. Dok-mi akhirnya berhasil menipu Do-hwi dan ia pun berjalan melewatinya. Ia pun membuka pintu apartemennya. Do-hwi dengan kesal mendekati Dok-mi, “apa kau tidak keterlaluan, lihat mereka melihat kita. Apa kau mau mempermalukanku?”
Dok-mi: bisakah kau menyingkir?. Do-hwi terkejut. Dok-mi berkata itu adalah kata-kata terakhir yang Do-hwi ucapkan kepadanya.
berteman dengannya, kan? Jika kamu tidak punya teman, bermainlah dengan dirimu sendiri, jangan bermain terus dengan orang seperti Dok-mi. Karena kamu hanya bermain dengan dia setiap hari, semua hal begitu sulit bagimu.”
“Apa kubilang mereka sudah menjadi teman baik sejak SD. Mereka mengejek pertemanan yang mereka miliki.”
Dok-mi hanya menganggukan kepala saja. Do-hwi melihat kedekatan Dok-mi dengan guru yang ia sukai. Ia menjadi cemburu dan salah paham.
“Alasan apa yang membuat seorang murid keluar masuk ke rumah gurunya? Apa betul ia datang hanya menulis cerita? Sudah berapa banyak ia datang? Apa ia sering datang?”
“Kami bertanya jika ia sering datang. Apakah kalian betul-betul hanya untuk menulis? Guru, katakan pada kami! Bagaimana bapak berpikir pulang ke rumah bersama seorang murid perempuan?”
Pak Guru: Aku hanya...Semua yang kulakukan tidak menyakiti siapapun. Aku hanya tidak ingin melukai perasaan seorang murid yang terobsesi kepadaku. Aku berharap gosip ini hilang jadi aku akan di pindahkan ke sekolah lain.” Pak guru pergi tanpa mengatakan apapun ke Dok-mi.
Murid-murid mengira Dok-mi yang menggoda pak guru. Mereka mulai membully Dok-mi.
"Apa kau melakukannya duluan? Apa kau tidak waras? Apa saja yang kau lakukan di rumahnya? Ayo jawab!!” Dok-mi tidak kuat lagi dan pingsan. Dok-mi menjadi pembicaraan satu sekolah. Karena kejadiaan itulah membuat Dok-mi menarik diri dari dunia dan menutup dirinya. Flashback End.
Dok-mi mengunci pintu apartemennya, “mari kita hentikan. Jangan lagi menjadi pembawa nasib buruk satu sama lain. Aku mohon,” katanya dengan sedih.
Jin-rak : Nona Cha Do-hwi-ssi apa kamu dan Go Dok-mi memiliki kejadian masa lalu? Apa kalian berdua bertengkar? “. Do-hwi terkejut mendengar itu, ia pun menyangkalnya.
“Tidak! Kami bukan gadis kecil, bagaimana kami bisa bertengkar? Kami sangat dekat. Oh Ini sebagai buktinya.” Ia menunjukan foto dirinya dan Dok-mi sewaktu di SMA dulu ke Jin-rak. Saat Jin-rak melihat foto di hp Do-hwi. Do-hwi menempelkan dagunya dipundak Jin-rak. “Aku berpikir kemana senyum ini hilang?”guman Jin-rak. Setelah mengetahui Do-hwi menempelkan dagunya dibahunya, ia menjadi risih dan mengeserkan badannya.
“Sensasi ini luar biasa” kata Enrique ketika film sudah selesai, memuji kecangihan teknologinya. Manajer senang, ia berkata bahwa Enrique akan bertanggung jawab atas semua aspek kreatif itu. “Kami telah mencari seorang bintang untuk jadi direktur yang akan berkaloborasi dengan kami. Kenapa kita tidak bekerja sama. “
Enrique: Sekarang jam berapa?
Manager: Melihat jam di tangannya.
Enrique: Bisakah aku menonton satu film lagi? Dan tolong belikan popcorn yang manis. Manajer hanya masem saja mendengar itu.
Pada saat Enrique nonton film ia mendapat sms yang memberitahukan tentang, list editor yang akan menerbitkan buku tentang dirinya. “Sudah kukatakan aku tidak mau menulis buku. Kenapa kamu memaksaku?”. Di sms itu ada tulisan nama Dok-mi. Ia memiliki ide.
Dok-mi : Aku telah mengirimkakan paket untuk materi buku baru.
Senior Yoo : Hentikan semua yang kamu kerjakan dan selesaikan ini lebih dulu. Harap kamu kirim setiap bab yang sudah selesai kamu tulis, oke!
“Tapi mengapa ia bersikap kasar dengan orang yang telah mengurusnya?” tanya Dong-hoon. “Betul juga,” kata Jin-rak. Do-hwi hanya menjawab dengan polos bahwa ia tak tahu. Ketika Dong-hoon pergi ia meminum tehnya dan mengumpat kasar karena lidahnya terbakar. Suara Do-hwi membuat terkejut Jin-rak. Do-hwi langsung menutup mulutnya. Jin-rak bertanya apa ada yang membuat senyum Dok-mi kembali seperti dulu? Mendengar hal itu Do-hwi jadi cemberut dan mengambil hpnya dari tangan Jin-rak.
Dok-mi membaca tulisan tentang Enrique: Menginjakkan diri di tanah asing, Spanyol. Untuk berkomunikasi dengan teman-temannya ia menciptakan game.
Enrique: "Aku ingat hari dimana aku pertama kalinya melihat benteng Alcazar. Benteng yang kupikir hanya ada di cerita dongeng berdiri dihadapanku secara nyata. Sejak itu aku berpikir kenyataan dan imajinasi bukanlah dua hal yang terpisahkan. Tak peduli apa dan siapa, kau bisa berimajinasi".
Enrique: "Kreasiku berikutnya adalah kisah seorang ksatria mengejar iblis yang telah menculik sang puteri. Mudah, fantastis dengan format 3D".
Dok-mi: " Bahkan makan dan tidur tidak sama menariknya dengan pekerjaannya. Meskipun aku bahagia, aku kehilangan masa mudaku karena obsesiku terhadap pekerjaan".
ke kordinator acara, “biasanya kemana remaja melarikan diri dari rumah?”
“Ke sauna atau warnet.”jawab koordinator acara.
Suara Enrique: Aku tidak ingin hidup dalam batas-batas realitas. Game bisa berbahaya, menurutmu? Jika kamu membiarkanya, semua yang ada didalam hidup ini bisa berbahaya. Komen yang jahat dan semua gosip adalah tanda rasa rendah diri.
“Jadi ia tidak menyukainya?”guman Dok-mi seraya menatap kesal ke foto Enrique.
Senior Yoo menyuruh Dok-mi untuk bertemu dengan penulisnya.
Dok-mi: Tidak mau. Salah satu syarat aku bekerja dengan anda adalah aku tidak harus bertemu dengan penulisnya.
Senior: Kami sudah memohon padanya untuk menulis buku tapi ia selalu menolaknya. Ia memilihmu sebagai editornya dan tanda tangan kontrak dengan kami. Apa kamu benar-benar tidak mengenal Enrique? Ia bilang akan pergi ke rumahmu sekitar satu jam lagi. Aku harus pergi dulu untuk melakukan rapat dan aku harap bukunya dipublikasikan tepat pada waktunya. Dok-mi menjadi panik dan terus memperhatikan jam.
“APA INI? Biarkan cintamu yang bertepuk sebelah tangan membuat gila??? Aku benar-benar bisa gila.” Dong-hoon menelpon Jin-rak dan bertanya apakah ia sudah melihat webtoon mereka? Previewnya sangat menyebalkan. Jin-rak menjawab bahwa ia sudah melihatnya, dan akan menemui kepala editor mereka dan akan membahasnya. Dong-hoon menyemangatinya.
Di sana Dong-hoon menjaga wanita yang sedang mabuk. Ketika ia berteriak membuat kaget wanita mabuk itu, maka Dong-hoon menenangkannya kembali. Wanita itu kembali tidur.
Dok-mi: Hari ini sudah larut malam.
Enrique: Penerbit mau menyelesaikan buku secepatnya.
Dok-mi: Bagian apa yang tidak kau suka?”. Dok-mi menyuruh Enrique untuk masuk ke dalam rumah. Jin-rak terkejut melihat Enrique bertamu ke rumah Dok-mi dengan membawa koper.
Enrique memberitahu Dok-mi bahwa ia telah diusir oleh Tae-joon, dan ia sekarang ia tidak punya tempat yang dituju. Beberapa hari ini ia tinggal di sauna.
“Selama di sana aku minum arak beras, araknya enak sekali.”ungkap Enrique dengan tampang memelas Enrique. “Selama ini aku mengerjakan semua tugasku di sauna dan aku
pergi memberikan kuliah, ini sangat sulit bagiku.”
Dok-mi merasa kasihan mendengar itu. Ia bertanya mengapa ia bisa diusir oleh Tae-joon?
Dengan tampang cemberut ia berkata bahawa Tae-joon cemburu melihat dirinya yang tampan. “Oh, ya aku lupa bahwa kau berpihak pada Tae-joon. Walau ia pikir mampu menguasai diri dan pura-pura kuat, tapi cinta tak berjalan seperti itu.”
Dok-mi: Mengapa ia harus menguasai dirinya?
Enrique berkata bahwa Tae-joon sebentar lagi masuk wajib militer dan akan melakukan banyak bepergian, Seo-young berpikir Tae-joon tidak akan sanggup.
Menurut Dok-mi, Seo-young bisa tanya langsung ke Tae-joon apakah ia bisa ikut. Enrique berkata bahwa kedua orang itu tidak dapat jujur satu sama lain karena tidak mau egois. Tapi ia senang bahwa Dok-mi tidak sedih ketika mengetahui bahwa Tae-joon pergi wajib militer. “Apakah kau sudah melupakannya?”tanya Enrique. Dok-mi hanya diam saja.
Jin-rak mondar-mandir di pintu apartemen Dok-mi. Ia berusaha menguping pembicaraan mereka dan ingin mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Jin-rak kaget dan langsung menjauh dari apartemen Dok-mi.
“Tapi mengapa di sini dingin sekali?” tanya Enrique. Dok-mi menyalakan pemanas ruangan.
Enrique melihat gambar tempat wisata di kamar Dok-mi. Ia bertanya apakah Dok-mi suka pergi jalan-jalan?. “Kukira kau hanya suka mengurung diri dalam kamar saja.” Dok-mi memandang ke arah tvnya membuat Enrique ingin tahu.
Enrique hanya tersenyum saja ternyata Dok-mi jalan-jalan melalui TV saja.
“Di kamar kakakku modern tapi TVnya jadul, kebalikan dari sini yah.”
diselesaikan.
Dok-Mi : Aku baru bisa mengirim 5 bab dari 30 bab yang jadi tugasku. Dan kau sudah tidak menyukainya.
Enrique : Aku sudah menulis semuanya, apa kau tidak terlalu lambat? Aku akan segera ke Spanyol.
Dok-mi : Aku lambat karena ada yang harus diteliti lebih dulu. Setelah itu semuanya akan menjadi cepat.
Enrique tanya apa yang harus dipastikan Dok-mi tentang dirinya. Apa kau sudah mencoba semua game ciptaanku?. Dok-mi menjawab sudah.
Enrique : Apa kau sudah membaca semua artikel tentang diriku? Karena beberapa ditulis dalam bahasa asing, kurasa kau sudah menterjemahkannya.
"Ya aku sudah melakukannya", jawab Dok-mi.
Dok Mi : Lalu kenapa kau memintaku mengeditnya?
Enrique : Aku minta penerbit itu untuk merahasiakan itu. Aku bisa membatalkan kontrakku karena ini, apa kau tahu itu?
Dok Mi : Batalkan saja kalau begitu. Aku punya banyak pekerjaan dan aku lelah karena tidak tidur beberapa malam ini. Enrique kehilangan alasan, “ajumma...apa kau tahu kalau kau itu aneh?”. Dok Mi tampak heran.
Enrique : Saat kau sulit sekali bicara di depan orang lain, kenapa hanya denganku kau bisa bicara dengan kasar? Dok Mi tak bisa menjawabnya. Ia juga sepertinya baru sadar.
Editornya lantas menyodorkan badannya. “Pilih saja di mana yang kau suka.” Sang Editor pun tertawa. Jin-rak hanya nyegir saja mendengar itu.
Jin-rak: Mengapa kata-kata dalam preview webtoonnya tidak sesuai dengan flower boy next door yang ia buat.
Editor: Ada lagi?
Jin-rak: Itu berlebihan sekali. Cerita aslinya adalah seorang wanita yang selalu mengurung diri di rumahnya, perlahan-lahan ia membuka pintunya terhadap dunia.
“Tapi caramu membuat dikelilingi oleh 4 pria itu sedikit.....”potong sang editor.
Manajer: Oh, ya... Ada lagi?
Jin-rak: Ia meminta slot waktu hari Senin, Selasa, Rabu.
akan membuatnya!” Editor itu jadi terperangah, lalu ia merasa Jin-rak benar2 macho, benar-benar pria sempurna. Editornya menarik tangan Jin-rak dan menenangkannya.
Dok-mi menyuruh Enrique membaca beberapa bab yang telah ia edit, jangan hanya bisa bilang tidak suka dengan hasil editannya. Enrique menerimanya dan diam-diam mencibir ke arah Dok-mi.
“RAMENNN!!!!”. Jin-rak panik, ia membuka pintu apartemennya dan menaruh gelas satu ke dinding dan gelas satunya lagi ke telinganya. Ia ingin mendengar apa yang sedang terjadi di apartemen Dok-mi.
Jin-rak senyum-senyum ketika tidur. Ia memimpikan Dok-mi yang berterima kasih kepadanya atas memo yang ia buat.
Tak berapa lama kemudian Dok-mi tertidur di meja kerjanya. Enrique terbangun dan menyelimutinya. Enrique melihat teropong milik Dok-mi dan ia mengambilnya.
Di sana ia melihat Tae-joon sedang duduk termenung. Waaah, teropong ini bisa melihat semuanya dengan jelas. Lalu ia membayangkan Dok-mi yang melihat kakaknya dan jatuh cinta. “Ahjumma adalah orang yang tidak kukenal tapi kenapa aku merasa tahu tentangnya?”
Jin-rak kaget mendengar ada teriakan, apa yang terjadi?
“Hentikan apapun yang kau lakukan,” teriaknya di gelas plastik.
Mendengar teriakan Jin-rak Dong-hoon terbagun, “apa? Ada apa? Ada apa denganmu belakangan ini? Kau membuatku takut.”
“Jadi dengan bibirku.....bukan, maksudku bukan bibir. Apa yang kubicarakan?” Enrique menjadi panik. “Ahjumma... aku mengatakan ini untuk memastikan, jangan menganggapku sebagai seorang pria.” Dok-mi diam saja dan berjalan pergi
Dong-hoon menepuk pundak Jin-rak bahwa mereka sudah melakukan itu. Jin-rak tak mengerti maksud Dong-hoon. Dong-hoon menjelaskan jika pria dan wanita di ruangan tertutup, sepanjang malam...sepanjang malam. Mendengar penjelasan Dong-hoon menjadi patah hati dan menjatuhkan kepalanya di meja. Melihat Jin-rak seperti itu lalu Dong-hoon menghiburnya tentu saja mereka membicarakan perdamaian dunia.
Enrique membuka-tutup kulkas. Dok-mi menegurnya jika kau terus membuka tutup kulkas maka akan meningkatkan tagihan listrik.
Enrique mencabut daun bawang sampai pada akarnya. Dok-mi menyuruhnya untuk pakai daunnya saja (bukannya daun bawang yang enak itu putihnya yah?). Enrique menganggukkan kepala. Enrique makan sambil jalan sehingga mengotori lantai. "Kalau kau makan sambil jalan-jalan, maka remah-remah makanan akan mengotori lantai ini", kata Dok-mi.
Enrique main game dan menonton TV dengan tertawa keras sekali. Dok-mi, "apa kau tidak bisa fokus pada satu hal pada satu waktu?”. Mendengar Dok-mi yang bawel Enrique cemberut. Enrique tertidur sambil duduk.
Do-hwi tidak menyangkal tebakan Dong-hoon. Ia mengaku menyukai sejak ia pertama kali menemuinya. Dong-hoon tak habis pikir dengan selera Do-hwi yang lebih menyukai Jin-rak dibandingkan dirinya. Dong-hoon memberikan ide untuk mendekati Jin-rak adalah menemui Dok-mi.
di apartemen 403... Apartemen Watanabe.
Jin-rak membangunkan Dong-hoon bahwa mereka akan dapat kompensasi. Mereka sangat senang sekali dan berpelukan. Jin-rak berpikir bahwa ia akan bertemu dengan Dok-mi. Dong-hoon berpikir berapa kompensasi yang mereka dapatkan.
“Berapa?” tanya Dong-hoon.
“402!”
“400ribu won!”seru Dong-hoon terkejut.
Dok-mi menelpon bapak satpam dan berkata bahwa ia tidak mau menerima uang kompensasi itu karena ia tidak pernah ikut demo. Mendengar itu Enrique berpikir bahwa Dok-mi itu unik. Bapak satpam meminta Dok-mi untuk hadir di apartemen Watanabe. Ia memberitahukan bahwa Dok-mi dapat kiriman barang, dan pengirimnya itu ingin mengirimkannya langsung ke apartemen Dok-mi.
Dok-mi: Barang apa yang kau bawa ini?
Do-hwi: Kau tidak memperhatikan aku sama sekali dan hanya ingin tahu barang apa yang kubawa?
Dok-mi: Kau sama sekali tidak berubah. Dengan suara keras Do-hwi berkata bahwa ia membawa baju dari mal sebagai hadiah untuknya.
Dok-mi: (Menahan marah dengan mengepalkan tangannya.) Aku tidak membutuhkannya. Kau bisa pergi dari sini dan membawanya. Enrique sebenarnya ingin membuka pintu tapi mengurungkan niatnya. "Ahjumma....kenapa dia begitu banyak cerita?" tanyanya.
Dong-hoon sudah tahu bahwa Do-hwi sudah datang. Ia memberitahu Jin-rak bahwa di luar ada keributan.
Do-hwi terus berteriak-teriak agar ia melupakan masa lalunya. Ia benar-benar ingin berjumpa dengan Dok-mi. Ia mau pertemanan mereka seperti dulu lagi.
Jin-rak dan Dong-hoon keluar. Dong-hoon bertanya apa yang sedang terjadi?
Dok-mi: Tidak. Tetaplah di sini.
Dong-hoon: Mengapa kau membiarkan temanmu di luar dan membuatnya menangis?
Jin-rak menyuruhnya diam dan tidak ikut campur. Dok-mi melihat ke arah Jin-rak.
Enrique: Kenapa kau tidak menyuruhnya masuk, aku tidak apa-apa di luar.
Dok-mi: Tidak ada yang kubicarakan dan aku tidak ingin mendengar apapun darinya.
Do-hwi terkejut. Dong-hoon hendak membela Do-hwi tapi dihentikan oleh Jin-rak.
Do-hwi lari ke arah Jin-rak dan Dong-hoon. “Ini semua adalah kesalahanku. Aku salah karena aku datang tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan.” Lalu Do-hwi melihat
ke arah Dok-mi dan Enrique, “aku kira kamu tinggal sendirian. Kalian tampak serasi.”
Mendengar itu Enrique terkejut dan mengatakan bahwa tidak yang seperti kalian pikirkan. “Aku di sini karena ada pekerjaan yang sedang kami kerjakan.”elak Enrique. Enrique menerima barang-barang yang diberikan Do-hwi. Dok-mi kesal melihat Enrique menerima barang itu.
Enrique: Temannya berkata bahwa ini tanda ketulusannya. Karena ini hadiah bukankah sebaiknya ia menerimanya dan melihat apa isinya? Dan ia tidak bisa terus menghindar, bersembunyi dan hanya mengamati selamanya. Jin-rak menghampiri Enrique dan mengajaknya untuk berbicara.
source : http://www.pelangidrama.net/2013/02/sinopsis-k-drama-flower-boy-next-door_5102.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment