Seo Young: Kkae Geum, apa kau sudah gila? kopermu sudah ada di pesawat, kenapa kau tiba-tiba seperti ini?
Enrique: Ia tidak melakukan secara tiba-tiba. Sejujurnya, aku mencoba mencari alasan agar tidak pergi. Berharap pada perusahaan game, bioskop, dan penerbit buku untuk berkata padaku, jangan pergi dulu. Tapi itu tidak terjadi.
Seo Young : Kalau begitu pergilah bersamaku. Begitu pesawat lepas landas, kau bisa melupakan semuanya yang terjadi di sini. Kau bisa kembali ke kehidupanmu sebelumnya.
Enrique : Tidak, alasan kenapa aku tidak bisa pergi adalah diriku sendiri. "Tidak apa-apa, sejauh ini, Aku bisa berhenti di sini, Aku harus pergi dari sini" seperti inilah aku menipu diriku sendiri. Tapi kau mengenalku, saat aku memulai sebuah permainan aku harus melihat seperti apa akhirnya. Aku tidak bisa mengakhiri ini di sini.
Seo Young : Baiklah. Ikuti saja kata hatimu. Seo Young memberikan ponselnya pada Enrique dan pesan, jangan menyerah seperti aku.
Seo Young melangkah pergi.
Editor: Dong Hoon apakah kamu kesulitan tidur?
Dong Hoon: Bagaimana anda bisa tahu?
Editor: Aku juga kesulitan tidur. Bahkan aku hanya tidur 4 jam sehari.
Dong Hoon: Kenapa?
Editor: Karena aku tidak memiliki latar belakang pendidikan, latar belakang keluarga. Aku hanya ingin menggunakan semua waktu yang kumiliki.
Setelah berkata demikian editor itu berteriak kepada Jin Rak tentang Hpnya yang berbunyi. “Seharusnya kamu mematikan Hpmu ketika kamu sedang bekerja. Apa kamu tidak tahu etika?”
Mendengar teriakan editornya Dong Hoon berkata, bahwa ia akan segera memperbaiki webtoon. Jin Rak dengan rasa tidak enak mengangkat telpnya.
Do Hwi: Dok Mi apa kau ingat dengan pak guru Go Jae Won? Cinta pertama kita, dan guru bahasa kita. Melihat Pak guru Dok Mi gemetaran.
Pak guru: Aku ingin bertemu denganmu sekali lagi Dok Mi.
Do Hwi : Sekarang Pak Guru Go Jae Won mengajar penulisan essai di Daichi-dong. Dia juga menerbitkan buku menulis essai dan kumpulan puisi.
Guru : Apa yang dilakukan Dok Mi sekarang, Apa kau tidak menulis lagi? Kau dulu sangat berbakat dalam menulis.
Do Hwi : Dok Mi bisa menulis? wow..
Guru : Saat itu kau menulis skrip bersama denganku, ya kan?
Dok Mi akhirnya membuka mulutnya, “kalian semua...sangat tidak peduli. Kalian semua bertanya bagaimana kondisiku? Kalian semua ..sangat kejam.” Pak Guru Go Jae Won merasa bersalah. Tapi Do Hwi melihat Dok Mi dengan kesal.
Enrique tampak cemas, “Ajumma! Ajumma!”
“Kau sudah pergi, tapi kenapa kau ada di sini?”kata Dok Mi dalam hati. Dok Mi pingsan di pelukan Enrique
Do Hwi jalan keluar untuk melihat keadaan Dok Mi. Ternyata Do Hwi melihat Jin Rak. Sebenarnya yang menangkap Dok Mi adalah Jin Rak.
Watanabe, Dong Hoon, dan Enrique datang terlambat. Enrique langsung jalan ke arah Do Hwi, “apa yang terjadi?!”tanyanya.
Do Hwi : Sebenarnya apa salahku?
Do Hwi berkata sambil menangis : Kenapa semuanya menyalahkanku? Apa kesalahanku? Apa perbuatanku begitu salah?
Enrique melihat Guru Go Jae Won.
Jin Rak : Saat orang bicara tentang orang lain atau diri mereka sendiri, mereka cenderung mendramatisir atau menambahi ceritanya itu. Ketika Do Hwi menceritakan kisah SMA kalian, aku merasa ia tidak menceritakan sesungguhnya. Kejadian apa yang kau alami, apa kau mau mengatakannya padaku?
Enrique datang di klinik. Ia mendengar Dok Mi berkata sekarang tidak terasa berat lagi.
Jin Rak : Kuharap kau tidak menghindari kejadian itu dan mau menceritakannya padaku. Kau bisa mengatakannya padaku. Karena selama beberapa tahun ini aku menjagamu.
Enrique mendengar cerita Dok Mi dibalik tirai sedih mendengarnya.
Jin Rak berterima kasih karena Dok Mi mau menceritakan padanya. Jin Rak menghibur Dok Mi bahwa waktu SMA ia juga seorang pecundang. Ia tidak pintar dalam pelajaran dan wanita.
“Tapi kejadian yang kuhadapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan tekanan mental yang Dok Mi alami.”ucap Jin Rak menenangkan.
Dok Mi menghapus air matanya dan hendak turun dari tempat tidur, ia melihat di sana ada Enrique yang memandangnya.
Jin Rak kesal melihat Enrique. Dok Mi heran kenapa Enrique berkata seperti itu.
Enrique berjalan ke arah Dok Mi, “aku salah ajumma. Begitu berat untukmu, seharusnya aku tidak memintamu berbaikan dengannya (Do Hwi). Aku gampang untuk bicara tanpa tahu apapun. Tapi orang yang berada di sisi Ahjumma bukanlah Jin Rak.”
Do Hwi : Apa ada alasan untuk menyukai seseorang.
Dong Hoon tidak percaya begitu saja, “sepertinya bukan cinta pada pandangan pertama. Kau terlalu gigih. Dan juga, apa kau tidak mencemaskannya. Kau lihat pria-pria aneh yang mencarinya kan? Dia bisa saja seorang kriminal.”
Do Hwi : Dia bukan seorang kriminal, aku yakin!
Dong Hoon : Kalau begitu kau menyelidikinya. Aku suka padamu, karena kau bukan orang yang baik.
Mendengar ucapan Dong Hoon, Do Hwi melotot. Dong Hoon mengatakan bahwa di dunia ini kejam untuk didiami dengan kepribadian yang baik. Ia tidak mengenal Dok Mi, tapi menurutnya dia tidak bisa tahan untuk hidup di dunia yang kejam ini.
Enrique : Kalau kau memusingkan untuk mengganti uangku, pastikan saja kau tidak pernah kembali ke klinik. Seharusnya aku di sana saat itu.
Dok Mi menoleh ke Jin Rak berdiri di pojokan dan baru sadar kalau Jin Rak yang menangkapnya sejak awal.
Jin Rak : Mengapa kau kembali.
Enrique : Aku akan menjauhkanmu dari Ahjumma, karena kau bukan orang baik. Kau telah menipu dan membohongiku.
Jin Rak : Sejak kapan kau mengetahuinya?
Enrique : Di airport ada seorang pengemarku yang memberitahuku mengenai webtoon Flower Boy Next Door dan Oh Jin Rak yang menggambar Zombie Soccer.
Jin Rak : Maksudku sejak kapan kau menyadari perasaanmu pada Dok Mi. Kau tidak kembali ke Spanyol karena kau mencintainya kan?
Enrique : Kapan itu? mungkin saat aku tiba-tiba pergi ke Spanyol? Atau saat aku ingin melihatnya sekali lagi sebelum aku pergi? atau sebelum itu? Mungkin saat kami pergi jalan-jalan ke pantai bersama?
Jin Rak : Kau tidak pernah gagal sebelumnya kan? Kau tidak pernah ditolak sebelumnya, ya kan? Kau pikir kau ini sangat spesial, jadi hidup di dunia ini rasanya begitu mudah?
Jin Rak : Jangan mengacaukan hidupnya saat ia berubah.
Enrique : Bagiku, orang itu bukan dirimu.
Ketika mereka menoleh ke belakang Dok Mi sudah tidak ada. Mereka saling menyalahkan satu sama lain. Mereka pun berpisah jalan untuk mencari Dok Mi.
Enrique bingung harus menjawab apa. Ia tertawa ceria dan mengatakan bahwa bukunya akan diterbitkan dan ia lupa. Dok Mi menatap Enrique tahu bahwa itu hanya alasan saja.
Enrique : Apa aku harus pergi lagi? Aku kembali karena khwatir kepadamu Ahjumma.
Dok Mi : Aku sudah mencoba permainan dadumu. Aku mencoba membuka pintu dan pergi keluar sesuai yang dikatakan dalam permainan dadu itu, tapi semakin aku tidak suka keluar. Mulai sekarang aku tidak akan mempermainkan dadu itu lagi.
“Jadi kau akan terus bersembunyi?“tanya Enrique. “Aku sempat berbicara dengan Pak Guru Go Jae Won. Pak Guru waktu itu usianya 28 tahun, ia takut kehilangan pekerjaannya sebagai guru. Ia tidak melindungi Dok Mi muridnya, ia memikirkan dirinya sendiri. Pak Guru tidak menyukai dirinya sendiri. Pak Guru sempat beberapa tahun tidak mengajar. Ia datang ke sini untuk minta maaf padamu, Ahjumma.”
Dok Mi : Maaf? Aku juga menderita selama ini..Apa kau pikir kata2 itu bisa menghiburku? Aku tidak ingin mendengar kata-kata itu, kalau Guru harus berhenti kerja karena diriku. Lebih baik aku sendiri untuk bertahan sendiri.
Dok Mi tidak ingin bicara lagi, “Aku mengerti maksudmu, aku pikir aku bisa mengatasinya sekarang. Aku baik2 saja jadi jangan cemas. Aku ingin jalan sendiri. Aku pergi dulu.”
Jin Rak menunggu Dok Mi pulang di lorong pintu apartemen mereka, akhirnya ia masuk ke dalam apartemennya.
Dok Mi menulis Diari :
Pintu wanita itu tidak terbuka untuk waktu yang sangat lama, ada 2-3 kartu undangan di depan pintu berdebunya, seseorang yang datang bagaikan udara segar. Dan orang yang bagaikan tameng yang menghalangi angin badai. Untuk pertama kalinya wanita itu, takut dengan keinginannya untuk membuka pintu.
Editor di minta tanda tangan surat perjanjian pembayaran perbaikan mobil yang ditabrak Dong Hoon seharga 5.8juta won. Editor kesal mengapa memperbaiki mobil bisa seharga sewa apartemen 2 tahun. Editor memarahi Dong Hoon. “Mengapa harus aku yang menjamin pembayaran ini untukmu?”
Dong Hoon : Jika kau tidak mau melakukannya lupakan saja. Apa kau pikir aku suka dengan kejadian seperti ini? Walau aku harus membayarnya 50ribu won sehari tapi aku harus bekerja selama 100 hari untuk melunasinya. Dong Hoon berkata demikian sambil menangis.
Lenyap sudah harapan Dong Hoon. Tak berapa lama editor kembali dan menandatangani surat perjanjian. Lalu ia meninggalkan tempat itu.
Dok Mi pergi ke bank dan ingin menarik uang simpanannya. Petugas berkata sayang sekali padahal tinggal dua bulan lagi. Tapi Dok Mi tetap tanda tangan.
Enrique kesal tentang pendapat masyarakat terhadap dirinya yang tidak jadi balik ke Spanyol. Enrique tidak percaya waktu timnya kebobolan. Ia marah2 kenapa kipernya tidak pakai tangan?. “Hei dia menendang ke gawangnya sendiri, apa kau ini mata-mata?”
Dok Mi : Apa aku boleh masuk?
Mendengar itu Enrique terperangah, tapi ia memberikan jalan Dok Mi untuk masuk.
Dong Hoon muncul, ia terkejut mendengar ini.
“Kenapa kalian mengatakan soal kepindahan Dok Mi pada kami.”
Ahjumma 404 berkata, semua orang tahu kalau Jin Rak menyukai Dok Mi.
Jin Rak mengangguk dan masuk ke dalam dengan sedih. Ia ingat pernah meminta Dok Mi untuk tetap disisinya, tapi jawaban Dok Mi adalah pindah. Jin Rak sangat patah hati.
Enrique duduk dan berkata, “ia selalu berpikir mana yang harus ia makan antara jjajangmyeon dan jampong. Memilih salah satu dan meninggalkan yang satunya lagi. Lalu, kau harus merindukan yang satunya lagi. Apakah bagian merindukan itu juga adalah pergantian selera? Jadi sekarang aku akan memutuskan di antara jjajangmyeon dan jampong untuk waktu lama sebelum makan. Aku tidak menyesal kembali ke sini, ada di rumah ini sendirian. Karena ini yang kupilih setelah berpikir lama.” Enrique menuang teh dan meminumnya sendiri. Dok Mi diam saja mendengar ocehan Enrique. Enrique baru menyadari seharusnya ia menyajikan teh untuk Dok Mi. Ia mengambil secangkir gelas untuk Dok Mi, Dok Mi mengucapkan terima kasih.
Dok Mi : Aku berterima kasih atas semua yang kau lakukan kepadaku dan untuk semuanya. Seperti laut yang kita lihat, terkadang aku memikirkannya dan itu menjadi kekuatan dan kebahagianku. Aku belum melakukan apapun untukmu. Aku sudah menerima begitu banyak darimu, yang bisa kulakukan hanyalah mengucapkan terima kasih. Aku minta maaf.
Enrique : Kupikir kau bisa melakukan beberapa hal untukku, misalnya saja kau bisa menemaniku ke acara penandatangan buku besok lusa. Kau harus berpakaian red carpet. Enrique tertawa membayangkannya.
Dok Mi : Pria baik.
Enrique : Kau tidak perlu mengatakan itu.
Dok Mi : Oh Jin Rak.
Dok Mi : Aku bisa mengatakan cerita masa lalunya untuk pertama kalinya pada Oh Jin Rak. Dia adalah orang yang baik dan membuatku nyaman.
Mendengar itu Enrique menjadi cemburu.
Enrique membantu membukakan pintu dan berdiri di samping Dok Mi. Pelan-pelan Enrique menaruh jarinya di dahi Dok Mi.
Enrique dengan sedih berkata, ”ketika aku melihatmu, ahjumma, aneh tapi aku bisa mendengar pikiranmu. Tapi sekarang aku tidak bisa mendengar apapun. Aku tidak tahu kenapa.” Enrique membuka pintu dan membiarkan Dok Mi keluar.
Dok Mi mengajak Jin Rak pergi ke pameran lukisan Van Gogh. “Apa kau suka pergi ke sana?”tanyanya.
Jin Rak : A...akuu suka (padamu). Aku cinta (padamu).
Jin Rak : Maaf maksudku bukan kau Dok Mi tapi Van Gogh.
Ternyata Enrique mendengar percakapan mereka di balik tembok. ”Dia bilang belum melakukan apapun untukku. Dia bilang merasa bersalah. Aku suka Van Gogh,” kata Enrique dengan kecewa.
Ada juga seorang gadis yang mirip dengan Seo Young membawa sebuah gitar berada di gedung apartemen Tae Joon. Begitu ia melihat Enrique, langsung bersembunyi.
Ahjumma yang misterius itu ternyata mengikuti dan mengawasinya Enrique di acara penandatangan buku Enrique.
Enrique berkeliling kota sendirian. Ia sedih ketika melihat iklan pameran Van Gogh. Seorang wanita yang mirip Seo Young mengikutinya. Enrique menoleh ke belakang tapi gadis itu langsung bersembunyi.
Tiba-tiba ajumma misterius itu mendorong Enrique sangat kuat sampai jatuh ke tengah jalan raya. Video kameranya jatuh, tapi sepertinya merekam kejadian itu tanpa sengaja. Ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arah Enrique!
Dok Mi melihat brosur dan jarinya berdarah kena pinggiran kertas. “Apakah ini suatu firasat yang tidak baik?” Enrique terbaring di jalan. Mobil berhasil mengerem sebelum menabrak Enrique. Orang-orang melihat keadaannya. Dalam keadaan sadar dan tidak sadar ia melihat Dok Mi di antara banyak orang.
Enrique tersenyum : Kurasa aku telah jatuh cinta.
source : http://www.pelangidrama.net/2013/03/sinopsis-k-drama-flower-boy-next-door_25.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment