Dok-mi ingat saat Enrique masih ada di apartemennya. Enrique mengubah retakan di langit-langit kamar Dok-mi menjadi lukisan pohon yang indah. Enrique menjelaskan, ia kabur dari rumah karena ia hanya tidak ingin berada di antara kakaknya dan Seo Young.
Tak lama kemudian, Tae Joon jalan ke arah mereka. Tae Joon menyapa Dok-mi. Dok-mi membungkuk dan membalas sapaan Tae Joon. Enrique menoleh ke arah kakaknya dan baru sadar apa yang sebenarnya dilakukan Dok-mi. Dok-mi ingin Enrique tidak menjadi orang ketiga di antara Tae Joon dan Seo Young. Jika Tae Joon melihat Seo Young dan Enrique berpelukan maka ia akan berpikir bahwa masih menyukai Seo Young. Tae Joon membawa jaket dan sepatu untuk Seo Young, ia juga membantu Seo Young memakainya. Tae Joon minta maaf pada Enrique, ia tiba-tiba mengatakan rencananya pada Seo Young dan dia jadi marah. Sementara itu Jin-rak bingung dengan pria yang baru datang itu.
Seo Young: Apa bedanya jika menunggu kau selesai menjelaskan, kau tetap akan pergi. Enrique melihat ada Jin-rak lalu ia melepaskan pegangan tangan Dok-mi. Enrique berteriak agar kakaknya dan Seo Young tidak bertengkar.
Seo Young: Aku juga sudah muak dengan semua ini.
Enrique: Ah tidak. Walau saat ini keadaaannya sulit, penjelasannya singkat. Hanya perlu waktu saja.
Jin-rak: Kamu tidak perlu menjelaskan semua itu.
Enrique terdiam. Dok-mi pamit untuk pergi diikuti oleh Jin-rak
Dok-mi berhenti berjalan dan berbalik ke arah Enrique. "Kita harus berbicara"kata Dok-mi ke Enrique. Mendengar itu Jin-rak cemberut dan pergi.
“Apa itu membuatmu malu? Apa harus di bukumu sendiri maka namamu baru boleh muncul? Apa karena bukuku tidak bagus? Kau merasa tidak senang namamu ada di situ?” Dok-mi menjelaskan, orang yang berpikir seperti Enrique mungkin tidak tahu tapi editor lain tidak seperti itu, jika seorang penulis bekerja keras untuk sebuah buku, mereka berkeras itu adalah bukunya. Dok-mi tidak mau seperti itu, menaruh namanya di buku orang dan mendapat bagian dari royalti. Dok-mi meminta maaf karena telah menyebut Enrique sebagai cangkang kosong, itu sungguh kelewat batas. Enrique mengerti kenapa Dok-mi menganggapnya cangkang kosong.
“Sebenarnya kau tidak percaya padaku kan? Kau pikir aku masih ada perasaan pada Seo Young dan aku akan menyakiti Tae Joon. Itulah sebabnya kau melibatkan diri di luar kebiasaan dari dirimu. Aku memang cangkang kosong yang hanya memikirkan diriku sendiri.”
Dok-mi berkata, "aku melakukannya karena untuk mencegah salah paham yang akan menghantuimu seumur hidupmu. Berhentilah menghibur dan mengkhawatirkan Seo Young itu bukan tanggung jawabmu".
Enrique : Nasihatmu kasar sekali, tapi kalau temanku menangis dan merasa depresi aku tidak bisa bersikap seolah aku tidak mengetahuinya, jika aku melakukannya dan terjadi kesalahpahaman dan hatiku jadi kusut, yang harus kulakukan hanyalah melepaskan simpulnya.
Dok-mi : Ada simpul yang tidak bisa kau lepaskan.
Enrique: Kuharap aku tahu apa simpul itu, akan menyenangkan kalau tahu apa yang berat bagimu. Selain diriku sendiri, apa yang ada di dalam hati dan pikiran seseorang, membuatku ingin tahu soal itu.
Betapa ia banyak mengetahui tentang dirimu, kurasa dia juga tidak sering keluar, kalian mirip. Akan bagus kalau kalian bertemu dan bicara tentang setiap sudut di lingkungan ini.” Dok-mi jalan pergi karena merasa tidak perlu mendengar Enrique. Enrique menghadangnya, “karena kau lebih dulu mengajakku bicara, kita ketemu lagi nanti!”ujarnya, Enrique pun langsung kabur.
Editor : Tidak, bukan aku. Aku tidak ingin mengambil resiko seperti itu.
Editor: Penulis, tolong jangan percayakan menggambar karakternya pada asistenmu. Kau tidak boleh berlebihan dengan menggambar latar drama karena ini adalah melodrama. Sebaiknya kau konsentrasikan menggambar pada tokohnya saja. Karena latarnya terlalu bagus, para tokoh tidak menonjol. Mengerti?
Mendengar itu Jin-rak jadi lemas karena ia yang menggambarkan karakter. Berarti gambar yang Dong Hoon lebih bagus dari gambarnya.
Jin-rak: Orang seperti apa yang akan menjatuhkan saudaranya sendiri karena bola? Bagaimana mungkin sepak bola lebih penting dibandingkan saudara. Kenapa begitu?
Enrique: Kau membenciku karena Ahjumma kan?
Jin-rak: Kenapa kau memanggil ahjumma pada Dok-mi?
Enrique: Baiklah, baiklah!! Dok-mi! Dok-mi! Aku penasaran padanya. Mengapa dia hidup seperti itu? mengapa dia tiba keluar menghadapi dunia ini? Dia begitu berbeda bagiku.
Jin-rak: Awalnya aku juga begitu. Aku terus bertanya tentang dirinya setiap waktu. Rasa penasaran berubah menjadi rasa khawatir, dan rasa khawatir membuat diriku terus memikirkannya. Enrique berkata seharusnya Jin-rak berterima kasih padanya, karena ia orang yang terbuka dan pergi ke sana, menggedor pintu kamarnya dan membawanya keluar dari ruangan itu dan Jin-rak bisa mengaku padanya.
Enrique : Sudahlah, tapi kau tetap berterima kasih sedikit padaku. Baik Baik, aku tidak akan ingin tahu, ok setuju. Aku akan pulang dalam sebulan....
Jin-rak memotongnya, “jangan berkata seperti itu, semakin singkat waktumu, kau jadi semakin menarik perhatian. Jangan menyebut tanggal kadaluwarsa lagi.”
Enrique tersinggung, “memangnya aku ini apa, kaleng makanan? Jadi aku ini cangkang kosong, raja arogan, sampah masyarakat, kaleng makanan?” Jin-rak merasa kasihan, paling tidak kaleng makanan bisa bertahan lama. Jin-rak minta Enrique tidak mengikutinya. Enrique berkata ia akan pulang. Lalu jalan ke arah apartemennya, ia berkata ke Jin-rak, “selamat malam, tidur yang nyenyak.”
Enrique berhenti dan ingat saat Dok-mi menarik lengannya tadi. Enrique tersenyum, wajahnya melembut ia bicara sendiri : ‘Aku tersentuh, ahjumma.’
Teman-teman wanita itu bertanya siapa Dong Hoon. Dong Hoon memberikan kartu namanya.
Di dalam kartu tertulis: supir flower boy. Ternyata Dong Hoon bekerja sebagai supir sewaan.
Dong Hoon mengantar mereka ke tempat kedua dan menerima bayaran 50ribu won.
Hp Dok-mi bunyi, ternyata Do Hwi menelponnya. Do Hwi menunggu Dok-mi mengangkat teleponnya, dan berkata siapa yang akan menang.
Dok-mi melihat HPnya yang terus berbunyi. Ia teringat akan perkataan Enrique tentang seorang penjaga gawang tidak apa-apa minta bantuan kepada pemain lain.
Dok-mi pun mengangkat teleponnya.
“Aku pasti sudah mabuk..aku bahkan tidak tahu dimana tempat ini, apa aku mati beku saja di jalanan? godong..godong..” Do Hwi pura-pura mau muntah dan ia menutup telp.
Dok-mi menutup telponnya. Dok-mi duduk dan mencoba menyebut nama godong ...godong godong mi..cha dor cha dor. “Sudah lama tidak ada orang memanggilku seperti itu.” Dok-mi mengelengkan kepala dan menatap kardus pemberian Do Hwi.
Enrique sedang online, dia menuliskan bahwa HPnya hilang. Enrique menemukan fotonya bersama Seo Young dan semua gosip online, kalau Seo Young adalah pacar Enrique dan Enrique sudah punya anak.
Tae Joon pulang. Enrique tanya dimana Seo Young. Tae Joon berkata Seo Young ingin sendiri. “Mengapa kau tidak menelponnya saja.” Tae Joon bertanya ke Enrique, apakah ia mengirim sms kepadanya? Enrique bingung dan ia berkata bahwa ponselnya hilang.
Tae Joon minta Enrique telp Seo Young. Tapi Enrique berkata Seo Young tidak pernah mempedulikan hal seperti ini. Tae Joon berkata akan pergi besok pagi. Enrique terkejut, bukannya bulan depan? Tae Joon akan menitipkan anjingnya si Hippo ke penitipan anjing sebelum berangkat ke pulau.
Enrique: Kak mengapa selalu mengambil keputusan sendiri, membuat orang2 di sekitarnya kesepian.
Tae Joon: Aku juga kesepian.
Enrique: Di sekitarku banyak orang kesepian.
Tiba2 ia sadar, kalau foto2 itu dikirim ke semua kontaknya maka artinya...
Enrique histeris, ia teriak dan menunjuk ke arah apartemen Dok-mi, “dia akan mengira aku sengaja mengirim foto-foto ini. Dia akan salah paham.”
Enrique pergi ke apartemen Dok-mi dengan alasan untuk mengambil topi pandanya. Enrique merasa perlu menjelaskan salah paham ini.
Jin-rak sedang mengubah tokoh Enrique di webtoonnya menjadi tokoh yang menjengkelkan. Ketika sedang menggambar ia mendapat SMS yang sama dari HP Enrique (karena nomornya juga tersimpan di HP Enrique). Tiba-tiba Jin-rak teringat kejadian Enrique sedang memeluk seorang gadis menangis dan Dok-mi menarik Enrique, lalu ada seorang pria lain yang membawa gadis itu pergi.
HP Jin-rak berbunyi. Do Hwi menelponnya. Jin-rak memarahinya mengapa ia menelponnya.
Jin-rak: Jangan khawatir aku akan menjemputnya, menjaganya dan mengantarnya dengan baik. Jin-rak menyalahkan dirinya, kenapa ia tidak langsung bicara dengan percaya diri, “apa kau bisa pergi denganku. Kenapa kau tidak bisa bicara?”
Jin-rak bertemu Ahjumma 404 yang tampak mabuk. Pak satpam membantunya. Ahjumma 404 berkata ia habis minum champagne. Tapi Pak satpam merasa ia mencium baru makgeolli. Ahjumma 404 memberikan bir untuk Pak satpam.
Enrique : Halo ajumma, apa aku meninggalkan sesuatu di dalam? Apa aku bisa masuk dan melihatnya?
Dok-mi langsung menutup pintu. Enrique bicara sendiri, “tidak heran, kukira ia membuka pintu terlalu mudah. Mati kau sekarang.” Enrique terus menekan bel. “Buka pintu, buka pintu.” Dok-mi membuka pintu dan memberikan topi panda Enrique. Enrique heran, bagaimana Dok-mi tahu ia meninggalkan topi itu? Dok-mi jalan keluar. Enrique ingin tahu Dok-mi mau pergi ke mana. Enrique mengikuti Dok-mi.
Do Hwi : Aku mabuk, tapi aku tidak mengatakan ini karena aku mabuk. Aku jatuh cinta padamu saat melihatmu pertama kali, Oh Jae Won-ssi. Jin-rak tidak bereaksi saat Do Hwi tanpa sengaja menyebut nama aslinya. Sebenarnya yang tahu nama asli Jin-rak hanya Enrique dan Dong Hoon. Jin-rak merasa Do Hwi mabuk dan hendak membelikan air untuknya. Do Hwi senang karena Jin-rak memperhatikan dirinya. Jin-rak bingung, aku melakukan itu? Do Hwi berkata ia bahagia untuk perhatian yang diberikan Jin-rak. Jin-rak berkata, "Aku tidak suka, jangan bahagia hanya karena kau merasa menyukainya".
Do Hwi menatap Jin-rak, ia memberikan tasnya pada Jin-rak dan meraih wajah Jin-rak. Do Hwi mencium paksa Jin-rak. Ampun DJ..
Jin-rak berusaha melepaskan diri, tapi Do Hwi tetap menahan kepala Jin-rak dan menciumnya terus. Akhirnya Jin-rak berhasil melepaskan diri dari Do Hwi. Ia melihat Do Hwi dengan tatapan tak suka, ia mengusap bibirnya dan jalan pergi.
Enrique: Apa kau mendapat SMS dari HPku hari ini? Kau pasti tidak berpikir bahwa aku sengaja melakukan itu kan? kau tidak berpikir bahwa aku seberengsek itu kan?. Dok-mi diam saja.
Enrique: Ternyata kau berpikir aku orang brengsek! Seberapa rendah penilaianmu padaku? Apa aku buruk bagimu?
Do Hwi menyapanya dan berkata ke Dok-mi, “katanya kau tidak bisa datang tapi kau datang juga.” Do Hwi berdiri dekat-dekat dengan Jin-rak.
Jin-rak berkata ke Do Hwi, ia minta maaf sudah membuat Do Hwi salah paham, tapi ia menyukai orang lain. Jin-rak jalan pergi. Enrique akan mengikuti Jin-rak, tapi ia berhenti dan mendengarkan perkataan Do Hwi.
Do Hwi terlihat marah, ia bertanya pada Dok-mi apa ia orang yang disukai oleh Jin-rak.
Dok-mi: Apa kau senang seluruh perasaanmu diketahui oleh orang lain?
Do Hwi: Itu lebih baik daripada diam-diam di belakang orang.
Dok-mi: Kau sejak dulu seperti itu. Kapan aku bisa mengerti dirimu.
Jin-rak kembali ke apartemennya. Ada yang menggangu dalam pikirannya Do Hwi berulang kali memanggilnya dengan nama lamanya "Oh Jae Won".
Bagi seseorang, cinta itu seperti medali atau piala, hasil dari satu kemenangan untuk dibanggakan. Bagi seseorang, cinta adalah proses menunggu tanpa akhir yang berubah menjadi perasaan yang sebenarnya. Bagi wanita itu, cinta adalah sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui orang, bahkan tidak untuk dirinya sendiri.
Dok-mi melihat ke langit-langit kamarnya yang retak dan diubah menjadi lukisan 2 burung terbang di atas pohon dilukis oleh Enrique.
Dok-mi bergegas keluar. Ia melihat kotak susunya sudah ditempeli post-it oleh Jin-rak. Dibawah ia mencari Tae Joon tapi tidak melihat siapapun. Ia hendak kembali ke apartemennya. Lalu ada yang berteriak memanggilnya "Ahjumma" di balik tembok. Dok-mi terkejut. Enrique melihat itu tertawa. Enrique berkata bahwa ia ingin bertemu dengannya, Tae Joon tadi yang mengirim SMS pada Dok-mi. Jika dirinya yang memanggil pasti Dok-mi tidak datang. Mendengar itu Dok-mi kesal dan ia hendak berjalan ke apartemennya. Enrique memanggil nama Hippo. Melihat ada Hippo Dok-mi tidak jadi balik. Ia mengelusnya dengan sayang.
Enrique: Ini saat terakhirmu melihat Hippo. Tae Joon akan berangkat ke pulau. Hippo akan di tempatkan di tempat penitipan binatang. Di sana udara dan pemandangannya bagus, Hippo akan sering berlari dan dapat pacar.
Dok-mi membelai Hippo dan berkata untuk tetap sehat. Enrique terus memuji dirinya sendiri tapi tidak ditanggapi oleh Dok-mi. Enrique kesal karena Dok-mi tidak menangapinya.
Seo Young menghampiri Tae Joon dan berkata, “Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Aku sudah melakukan yang bisa kulakukan, benar kan oppa?”
Tae Joon terkejut mendengarnya tapi ia juga meminta maaf pada Seo Young. Seo Young berkata Tae Joon tidak perlu minta maaf.
Enrique teringat saat Seo Young meminta maaf padanya karena tidak bisa membalas perasaan Enrique. Dan Seo Young mengatakan yang sama seperti yang diucapkan Seo Young pada Tae Joon. Sama ketika Enrique hendak melepaskan Seo Young. Berarti Seo Young hendak melepaskan Tae Joon.
Tae Joon : Benar, memang itu yang kumaksud.
Seo Young minta Enrique tidak ikut campur. Ia minta maaf pada Tae Joon karena selama ini terus mengganggunya.
“Aku akan pulang ke Spanyol bersama Kkae Geum ke Spanyol.” Tae Joon terlihat kecewa. Enrique minta Seo Young tidak bicara sembarangan.
“Pikirkan dulu apa yang akan kau katakan.”ujar Enrique.
Seo Young berkata ke Enrique, ia sudah melihat foto-foto yang bertebaran di internet. “Aku tidak tahu ada foto seperti itu, kenapa kau bisa memilikinya. Karena aku terluka akhirnya aku bisa memahami luka di hatimu.” Seo Young memberikan dua lembar tiket pesawat ke Spanyol pada Enrique, “aku ingin pergi sekarang juga. Ayo kita pergi bersama.”ajaknya.
Diam-diam Enrique melihat ke arah Dok-mi dan menatapnya dengan sedih. Dok-mi tampak hancur dan Enrique kelihatan bingung, ia melihat ke arah Dok-mi.
source : http://www.pelangidrama.net/2013/03/sinopsis-k-drama-flower-boy-next-door_8.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment