Jin Rak dan Enrique sudah berada di atap gedung apartemen. Jin Rak
melihat sapu gagang kecil di sana dan memungutnya. Dia ingin melepaskan
ijuk dari gagangnya menggunakan kaki (mungkin maksudnya biar jadi alat
pemukul)
tapi usahanya tidak berhasil.
“Aku bukan seseorang yang menggunakan umur dan kesenioranku untuk
mempengaruhi orang, jadi mari kita berbicara seperti teman” kata Jin
Rak. Dia melemparkan sapu itu dan berlagak menantang. Enrique
menunjuknya seakan menerima tantangan itu tapi….“Aaah, silaunya.. Aku
sangat penasaran, apa yang ingin kamu bicarakan” sahut Enrique cengar
cengir jejingkrakan.
“Berlagak menyukai hal yang tidak kusuka dan berlagak tidak menyukai hal yang kusuka, aku bukan tipe orang seperti itu”.
“Kemudian Hyung pasti tidak menyukaiku juga?”.
“Hyung juga? Kenapa? Apakah seseorang tidak menyukaimu juga?”.
“Sepertinya aku mengkoleksi banyak anti-fan akhir-akhir ini”. (anti-fan sebutan untuk lawannya penggemar).
“Huh? Kenapa? Kamu sepertinya bukan punk yang seperti dirumorkan..”
melihat reaksi Enrique yang menjadi murung Jin Rak menambahkan. “Kau
tahu kan ‘punk’ di sini bukan berarti kata untuk mengutuk.. Kau mengerti
bahasa Korea dengan baik kan?”
“Yeah.. Hyuung.. Hyung juga adalah seorang punk.. seorang punk” kata
Enrique tertawa. (punk itu artinya seperti bajingan, di Korea biasanya
jika orang yang lebih tua menyebutnya kepada yang lebih muda maka sah2
saja tapi jika sebaliknya maka dianggap kurang ajar)
Jin Rak mengalah, dia mengerti kalau Enrique lama tinggal di luar negeri
jadi tidak mengerti peraturan seperti itu. “Yeah, baiklah.. Lagipula,
aku belum mengenalmu dengan baik, jadi ini tindakan pencegahan jika aku
mulai tidak menyukaimu.. Itu sebabnya aku bilang kita harus datang ke
sini dan bicara”.
“Aku sangat penasaran mengenai itu juga.. Kenapa.. Kenapa.. Kenapa..
Kenapa.. Kenapa? (kayak Ustad Maulana yang suka nongol di tv itu,
hihii). Kenapa menurutmu kamu akan tidak menyukaiku..? kenapa.. kenapa..
kenapa.. kenapa?” Jin Rak hanya diam menatap Enrique.
Dok Mi akan masuk ke kamarnya. Dong Hoon menghentikannya, menurutnya
mereka lebih baik ke atap melihat apa yang terjadi di antara Jin Rak dan
Enrique. Kenapa juga mesti Dong Hoon yang membawa barang pemberian Do
Hwi untuk Dok Mi. Menurutnya mereka memiliki nasib tidak baik yang Dok
Mi tidak tahu. Dok Mi hanya menoleh ke Dong Hoon, kemudian Do Hwi
mengambil kardus-kardusnya dan memberikannya langsung ke Dok Mi. Dia
mengatakan kenapa Dok Mi tidak bersikap seperti dia memperlakukan Do Hwi
kepada para penghuni pria di apartemen, jika begitu maka masalah
kekanakan seperti itu tidak muncul lagi. Lagipula kenapa Dok Mi tidak
mau menerima barang-barang pemberiannya yang berisi memori mereka. Dia
meletakkan langsung tumpukan kardus itu ke atas tangan Dok Mi. Do Hwi
sangat kesal.
Datang dua orang berjas hitam mengetuk apartemen Jin Rak. Dong Hoon
bertanya mereka mencari siapa. Kedua pria itu mencari Oh Jin Rak. Dong
Hoon bergumam kalau bukan Oh Jae Won kali ini. Dong Hoon menanyakan
alasannya, mereka menjawab kalau Jin Rak dicurigai atas penipuan,
penggelapan, dan plagiarisme, mereka memperlihatkan amplop coklat. Dong
Hoon sangat kaget, begitu juga dengan Dok Mi dan Do Hwi.
Di atap, Jin Rak masih bicara dengan Enrique.
“Sebelumnya, apa maksudnya dari itu? Ketika kamu bilang ‘tetaplah di sana dan menemuinya’ siapa menemui siapa?” tanya Jin Rak.
“Kamu menyukainya”.
“Aku?” kata Jin Rak kaget.
“Kamu telah menyatakannya”
“Apa? Kapan? Aku belum menyatakannya!”
“Benarkah?”
“Benar”
“Itu aneh, yang aku lihat jelas-jelas atmosfirnya seperti sedang menyatakan”
“Apa? Apa yang telah kau lihat?” tanya Jin Rak penasaran.
“Lihatlah ekspresimu. Aku pasti benar kalau kamu sudah menyatakannya..
HA, Kamu telah benar-benar menyatakan” kata Enrique senang,
memukul-mukul manja lengan Jin Rak.
“Yah, apa maksudmu telah menyatakan? Apa? ‘Aku menyukaimu’ huh? ‘Mari
berkencan mulai sekarang’ ‘Mari menjadi kekasih sekarang’ maksudmu
seperti ini?.. Aku mungkin mengatakan ini sebagai penyerangan..
kukatakan kepadamu, penyerangan!”
Enrique tertawa mendengarnya. “Jika kau berpikiran seperti itu, maka
bagaimana hubungan yang ada di dunia ini dimulai? Seseorang harus
menyatakannya lebih dulu”
“Bukan begitu, tanpa sebuah pernyataan.. hanya dengan menghabiskan waktu
bersama secara perlahan, menjadi saling mengenal, pada akhirnya...”
“Pada akhirnya.. Orang lain yang akan menyatakannya duluan.. Aku
mencintaimu Go Dok Mi” kata Enrique penuh perasaan (hmm, kayaknya memang
akan terjadi seperti itu nih :D)
Jin Rak ketakutan, “Kamu.. Apakah mungkin kamu.. sudah menyatakan?”
“Eh, kenapa aku harus menyatakan?”
Jin Rak yang merasa dipermainkan berteriak kepada Enrique. “Lalu apa?
Ada apa denganmu? Lalu kenapa kamu mendorong keluar Dok Mi yang hidup
seperti seekor rusa pendiam?! Kenapa menempatkan seseorang yang tidak
berdosa di luar? Kenapa memaksa masuk ke dalam ruangannya? Kenapa
mengganggunya seperti itu”
Enrique pun tidak mau kalah. “Aku tidak melakukan apa-apa padanya. Okay,
apa yang sudah kamu katakan itu benar. Dia seperti danau yang sunyi dan
tenang. Dan aku akan meninggalkan Spanyol dalam beberapa bulan. Hanya
sampai aku...”
Jin Rak memotong, “Sampai apa? Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu mengatakan kalau kamu akan membuat gelombang besar?!”
“Bahkan jika aku membuat gelombang besar atau sesuatu yang buruk datang
pada Ahjuma, dia tidak akan terhanyut! Dan juga, setelah semua itu kamu
tetap tidak tahu apa-apa soal Ahjuma dibanding aku. Benar-benar, kamu
pasti benar-benar berencana untuk mengenalnya secara laammbaatt”
“Aku telah melihatnya lebih dari 3 tahun, tidakkah kamu berpikir kalau aku tahu lebih banyak tentangnya dibanding dirimu?”
“Ooh, begitukah?? Apakah kamu tahu apa impian Go Dok Mi? Apakah kamu
tahu kalau dia punya tanaman daun bawang sebesar ini?” Jin Rak bengong
mendengarnya. “Dia punya tanaman daun bawang di rumah?”
Tanpa mereka sadari, Do Hwi mengintip dan ikut mendengarkan pembicaraan mereka.
“Apakah kamu tahu dia menyukai dokumenter travelling?” tanya Enrique menunjuk-nunjuk Jin Rak.
“Apakah kamu tahu berapa kali dalam seminggu dia ke kantor pos? Apakah
kamu tahu betapa Dok Mi menyukai sampah?” Enrique kaget mendengarnya.
Jin Rak juga kaget tapi dia segera mengoreksi perkataannya.
“Bukan begitu.. Apakah kamu tahu betapa berusahanya dia merapikan tempat
pembuangan sampah setiap malam? Apakah kamu tahu berapa buku yang dia
pinjam dari perpustakaan suatu waktu? Apakah kamu tahu judul buku apa
yang telah dibacanya sampai 10 kali?” teriak Jin Rak.
Do Hwi kaget mendengar Jin Rak begitu banyak mengetahui soal Dok Mi.
Begitu pun Enrique, dia bertepuk tangan kagum. “Wow, Hyung is the
best..Aku akan mendukungmu Hyung! Kau tahu, kau sangat keren” Do Hwi
kesal mendengarnya. Dia lantas keluar dari tempat persembunyiannya, dia
berteriak-teriak meminta mereka untuk berhenti. Jin Rak memandang aneh
tingkah Do Hwi. Sadar kalau dia mengeluarkan sikap kasarnya, Do Hwi yang
bermuka dua langsung merubah ekspresinya jadi manis. Do Hwi menanyakan
siapa yang didukung oleh Enrique, karena yang dia tahu Enrique menjalin
hubungan dengan Dok Mi, dia takut Dok Mi akan merasa buruk jika
mendengar ini. Enrique membantah kalau dia menjalin hubungan asmara
dengan Dok Mi. Tapi Do Hwi tetap yakin begitu, membuat Jin Rak teriak
membentaknya. Do Hwi sangat kaget.
Dong Hoon masih menghadapi kedua pria berjas tadi. Sementara Dok Mi
sudah masuk ke dalam ruangannya membawa dus pemberian Do Hwi. Dong Hoon
menjelaskan bahwa hanya dia sendiri yang tinggal di apartemen itu. Tapi
kedua pria berjas itu sangat yakin kalau Jin Rak tinggal di sana. Dong
Hoon bertanya apakah Jin Rak seorang buronan, dia membayangkan Jin Rak
dengan pakaian tahanan.
Sementara Do Hwi masih berada di atap. Menurutnya Enrique dan Jin Rak
sama sekali tidak tahu soal wanita yang seperti bawang, yang lapisannya
tidak akan ada akhirnya. Dia menceritakan kisah Dok Mi semasa sekolah
menengah tapi tentu saja Do Hwi merubah cerita yang sebenarnya. Dia
menceritakan kalau saat itu mereka bersahabat dan mengalami cinta
pertama. Enrique dan Jin Rak kaget mendengarnya. Do Hwi melanjutkan
kalau mereka sama-sama menyukai guru bahasa mereka. Menurut Enrique hal
seperti itu sangat mudah penyelesaiannya. Sedangkan Jin Rak malah
penasaran dengan penampilan guru itu. Dia bahkan bertanya jika
digambarkan seperti artis, penampilan guru itu seperti artis siapa..
hahahaa, Jin Rak pingin niru gayanya yah.
Do Hwi memaksa tertawa, dia bilang kalau dia sudah tidak ingat gaya
gurunya seperti apa karena sudah lama sekali. Tapi seperti mendapatkan
sebuah ide, Do Hwi langsung berkata kalau style gurunya itu sangat
keren. Dan menurutnya style Enrique sangat mirip dengan gurunya itu.
Jadi pasti Dok Mi menyukai Enrique. Jin Rak melotot melihat Enrique.
Sedangkan Enrique jadi sangat tidak enak hati, dia mengatakan kalau Do
Hwi hanya bicara omong kosong. Dia juga bilang kalau Dok Mi tidak pernah
menyukainya, bahkan Dok Mi pernah memintanya untuk tidak mengenal dia
lagi. Mendengar itu, Jin Rak memarahi Enrique karena seharusnya Enrique
melakukan permintaan Dok Mi untuk tidak mengenalnya lagi. Jin Rak
marah-marah kenapa Enrique selalu merusak hidup damai Dok Mi. Enrique
jadi ikut kesal. Dia berteriak bilang kalau itu untuk kepentingan
pekerjaan. Jin Rak diam saja melihat tingkah aneh Enrique saat
marah-marah. Dia kembali bertanya ke Do Hwi, karena menurutnya bukan
masalah besar jika hanya menyangkut cinta pertama saat di sekolah. Do
Hwi mulai menceritakan kejadiannya tapi dengan memutar balikkan fakta
sebenarnya.
Do Hwi bercerita kalau mereka dulu sahabat dekat, tapi karena guru
bahasa mereka menjadi jauh. Katanya guru itu sangat menyukai Do Hwi
karena pintar dalam menulis (padahal sebenarnya Dok Mi yang dianggap
pintar menulis oleh guru itu). Guru itu bahkan memanggilnya dan
menyerahkan buku untuknya (padahal guru itu memanggil Dok Mi ke ruangan
guru dan menyerahkan buku untuk Dok Mi. Saat itulah Do Hwi melihatnya,
apalagi dia juga melihat guru itu memegang lengan Dok Mi dan juga
mengelus-elus rambut Dok Mi di tangga – oke, aku ga suka sama guru ini,
bagiku terkesan centil, ngga pantes guru pria bersikap begitu terhadap
murid wanita). Lanjut menurut Do Hwi, lama-lama Dok Mi bersikap terlalu
jauh dengan perasaannya. Dia bilang kalau menurut Dok Mi, jika tidak
bisa mendapatkan guru itu maka Dok Mi akan menghancurkannya (padahal Do
Hwi dan 3 teman glamournya itulah yang telah melaporkan hubungan Dok Mi
dan guru itu ke kepala sekolah saat Dok Mi sedang berbicara dengan guru
muda itu di ruangan guru, mereka mungkin mengarang cerita kalau guru itu
dan Dok Mi punya hubungan asmara).
Do Hwi melanjutkan kalau guru itu harus berhenti bahkan sebelum
menyelesaikan tahun pertamanya mengajar di sekolah. Rumor yang beredar
di seluruh penjuru sekolah kalau hal itu disebabkan oleh Dok Mi, Dok Mi
tidak berbicara dengan siapapun sampai hari kelulusan.
“Dia tidak berbicara? Sama sekali? Jadi dia adalah seorang aphasia” kata
Enrique. (Aphasia adalah gangguan dalam merangkai dan memahami bahasa,
dimana penderitanya mengalami kesulitan dalam mengingat kata yang
menyebabkan tidak dapat bicara, membaca, atau menulis)
Do Hwi tidak dapat melanjutkan ceritanya karena menurutnya itu masalah
pribadi Dok Mi. Jin Rak sangat iba karena Dok Mi pasti sangat kesepian.
Di dalam ruangannya Dok Mi kembali memandang memo-memo pemberian Jin
Rak. Dong Hoon masih bersama kedua pria berjas itu. Dong Hoon mendapat
sms dan terlihat ketakutan untuk membacanya. Ini menimbulkan kecurigaan
kedua pria itu, mereka memaksa untuk melihatnya. Ternyata itu sms dari
salah satu teman wanita Dong Hoon yang menanyakan soal dimana pakaian
dalamnya, LOL. Kedua pria itu jadi merasa canggung dan tidak enak. Dong
Hoon tertawa dan merasa lega. Kemudian Dok Mi keluar membuka pintu. Dok
Mi menanyakan mereka berasal darimana, karena penangkapan seseorang itu
harus setelah mereka ditetapkan menjadi tersangka, dia juga menanyakan
surat tugas dan kartu identitas kedua pria itu. Dong Hoon terkejut
melihat keberanian Dok Mi, dia pun bergerak mendekati Dok Mi. Kata Do
Mi, jika mereka tidak menunjukkan kartu identitas maka dia akan
memanggil polisi. Kedua pria itu diam saja tidak berkutik, Dong Hoon
tepuk tangan mendengarnya yang langsung dipelototi oleh kedua orang itu.
Jin Rak menanyakan alasan Do Hwi datang ke atap. Enrique juga heran
kenapa Do Hwi ke sana dan menceritakan tentang persahabatannya dengan
Dok Mi, padahal tidak ada yang bertanya. Do Hwi beralasan kalau dia
datang ingin memberitahu ada yang datang mencari Jin Rak dengan tuduhan
penggelapan. Jadi Do Hwi minta Jin Rak tetap di situ. Enrique kaget
mendengar nama Jin Rak, karena dia tidak mengenal nama itu. Do Hwi
melirik Jin Rak,tapi Jin Rak memberikan kode supaya Do Hwi tidak
mengatakan apa-apa. Jin Rak beralasan kalau nama itu adalah nama
Hyungnya. Enrique berpendapat kalau Jin Rak pasti menjadi terganggu
karena ulah kakaknya itu dan ingin menghadapi orang yang mencarinya itu.
Tentu saja Jin Rak langsung menahannya, dan merasa tidak terganggu sama
sekali. Tapi Do Hwi mengatakan kalau kedua orang itu terlihat sangat
menakutkan. Do Hwi mendapat telepon dari Dong Hoon yang memberitahu
kalau kedua orang itu sudah pergi.
Enrique dan Jin Rak berjalan pergi, tapi Do Hwi menahan mereka. Dia
bilang kalau bukan hanya Dok Mi yang melewati masa sulit. Dia juga
mengalami masa sulit, jadi sekarang dia ingin kembali bersahabat dengan
Dok Mi seperti dulu. Enrique bertanya apakah Do Hwi benar-benar akan
meminta maaf kepada Dok Mi. Tentu saja Dok Hwi mengatakan iya, dia sudah
bekerja keras seperti ini. “Ada metode yang bagus” sahut Enrique dan
Jin Rak bersamaan :D
Dong Hoon berjalan mondar mandir di dalam apartemennya, sementara Jin
Rak masih memikirkan cerita Do Hwi tentang Dok Mi. Dong Hoon
memanggilnya dan ingin memastikan kalau Jin Rak bukanlah seorang
kriminal. Jin Rak menjawab tentu saja bukan. Tapi Dong Hoon heran dengan
tuduhan yang dialamatkan kepada Jin Rak. Malah Jin Rak mengatakan kalau
kedua orang itulah yang kriminal, bukan dirinya. Katanya, dulu pada
suatu waktu telah terjadi masalah, tapi masalah itu sudah diatasi. Tapi
Dong Hoon tidak percaya, karena jika masalah sudah diatasi maka kedua
orang itu tidak akan mencarinya lagi. Jadi dia minta Jin Rak mengatakan
semuanya kepadanya. Jin Rak tidak mau. Kalau Jin Rak tidak mau
mengatakannya, Dong Hoon minta supaya Jin Rak keluar dari rumah. “Tapi
ini kan rumahku” jawab Jin Rak skak mat, hehee.. Dong Hoon jadi kesal
dan memukul-mukul kertas di meja.
Jin Rak menenangkan kalau dia akan mengatasinya jika pria-pria itu
datang lagi mencarinya. Tapi Jin Rak heran kenapa mereka pergi lebih
cepat dari yang dia duga. Dong Hoon menjawab kalau itu karena #402 (Dok
Mi). Dong Hoon bercerita (dengan mimik lucu hahahaa) kalau sebelumnya
dia pikir Dok Mi sangat pendiam bahkan tidak bisa mengeluarkan suara.
Tapi ketika dia bilang, “Jika kalian tidak punya kartu identitas maka
aku akan memanggil polisi” menurut Dong Hoon jika dilihat mata dan dari
nada suara Dok Mi, dia pasti memiliki masa lalu yang suram. Kemudian
Dong Hoon menambahkan kalau dilihat dari sisi itu, Dok Mi dan Jin Rak
terlihat serasi. Lalu Jin Rak mengambil kesimpulan kalau dari cerita
Dong Hoon berarti Dok Mi percaya pada Jin Rak. Dan Jin Rak berteriak
senang, “YEESSS” :D
Dok Mi sedang melakukan pekerjaannya mengedit. “Ahjuma, kau tidak bisa
bekerja kan? Kau pasti penasaran tentang apa yang aku dan Jae Won hyung
bicarakan kan?”
“Tolong panggil aku editor, lebih nyaman begitu..Dan lagi tidak ada yang
perlu diedit di bagian akhir, jadi kita akan menyelesaikannya lebih
cepat dari yang kita duga.. Bereskan barang-barangmu dengan baik.. mulai
buka tasmu dan.. ”
“Apa, kau ingin menyelesaikannya dengan segera supaya kamu bisa
menendangku keluar kan? Apalah kamu punya pulpen ajaib dengan kecepatan
super? Bagaimana bisa kamu mengeditnya dengan cepat? Ahjuma.. ah,
baiklah.. Editor, kau tahu kan kalau kita ada pertemuan jam 3? Sekarang
sudah jam 3” kata Enrique riang, Dok Mi hanya bisa memandangnya.
Bel pintu berbunyi, Enrique langsung berlari buka pintu. Ternyata pak
satpam yang datang, dia kaget melihat Enrique ada di sana. Dia
menanyakan kenapa pak satpam itu datang, pak satpam menunjuk ke arah
papan tulis dengan pengumuman les memasak yang diadakan di kediaman
Watanabe pukul 3. Jadi, pertemuan penghuni lantai 4 untuk diberikan uang
kompensasi diadakan di apartemen Watanabe sekaligus mengadakan les
memasak di sana.
Enrique, Dok Mi, Jin Rak, Dong Hoon dan bapak satpam sudah berada di
dalam apartemen Watanabe. Enrique membantu Watanabe di dapur sementara
yang lainnya berkumpul di meja makan. Enrique berkata kalau dia juga
punya teman asal Jepang, jadi dia bisa berbahasa Jepang. Enrique
mengucapkan 2 kata dalam bahasa Jepang, Watanabe girang mendengarnya.
Mereka berdua loncat-loncat seperti anak kecil karena gembira. Jin Rak
terus saja tersenyum melihat Dok Mi duduk di hadapannya. Pak satpam
memberikan uang kompensasi ke Dong Hoon dan Dok Mi. Dok Mi menolak
karena dia merasa tidak pernah ikut demo. Tapi Jin Rak mengatakan kalau
mereka juga tidak melakukan banyak hal dalam demo, dia minta Dok Mi
untuk menerimanya. Enrique memberikan kode ke Jin Rak supaya Jin Rak
lebih banyak mengajak ngobrol Dok Mi dan Dok Mi memergoki mereka,
membuat Jin Rak salah tingkah. Jin Rak meminta waktu untuk dapat bicara
dengan Dok Mi lain waktu. Tapi sebelum Dok Mi menjawab, Dong Hoon sudah
bicara. Dia menanyakan bapak satpam apakah pemberian uang kompensasi ini
membuat mereka harus ikut les masak. Tapi pak satpam beralasan kalau
itulah syarat yang diberikan pemilik gedung. Tidakkah menurut mereka
penguni apartemen 404 (bibi genit) terlihat terlalu elegan dan kaya dari
ujung kaki sampai ujung rambut? Jin Rak dan Dong Hoon mengambil
kesimpulan kalau bibi genit itu adalah pemilik gedung apartemen. Bapak
satpam membenarkan, bibi itu adalah bawahan sang pemilik.
Tepat saat itu bibi masuk. Dia sangat antusias dengan les memasak ini,
bahkan berharap supaya les masak ini diadakan untuk waktu yang lama.
Bibi juga mengatakan kalau ada wanita muda yang berdiri di luar. Dia
memanggilnya supaya masuk, yang ternyata adalah Do Hwi. Dok Mi terlihat
kaget, begitu juga Dong Hoon. Kemudian Do Hwi memperkenalkan dirinya
dengan sangat lembut. Mereka semua tepuk tangan, Do Hwi langsung duduk
di samping Dok Mi dan menyapanya dengan manja. Dok Mi hanya diam saja.
Jin Rak dan Enrique memberi kode supaya Do Hwi terus melakukan
pendekatan dengan Dok Mi. Ternyata mereka berdua yang meminta Do Hwi
ikut les masak, supaya bisa berbaikan dengan Dok Mi. Kemudian Do Hwi
mengeluarkan bungkusan yang isinya 2 celemek berwarna pink. Dia ingin
memakaikannya langsung ke Dok Mi. Tapi Dok Mi mengambilnya dan
memakainya sendiri. Dong Hoon merasa aneh melihatnya, dia menanyakan apa
yang sudah terjadi sewaktu mereka di atap. Jin Rak hanya mengingat
pembicaraannya dengan Enrique dan Do Hwi saat itu yang memang meminta Do
Hwi datang kalau ingin berbaikan dengan Dok Mi. Jin Rak tidak menjawab
pertanyaan Dong Hoon, dia menengok ke Enrique yang telah berada di
sebelahnya dan mereka berdua bertepuk tangan melihat Dok Mi dan Do Hwi
kompak dengan celemeknya.
Watanabe meminta mereka semua berkumpul untuk mulai les masak. Dia minta
supaya Enrique yang menerjemahkannya (Watanabe ngomong ini pakai
bahasa Jepang), semua orang yang ada di sana tidak mengerti apa yang dia
bicarakan. Mereka semua bengong termasuk Enrique yang katanya bisa
bahasa Jepang. Lalu Watanabe menjelaskan dalam bahasa Korea kalau dia
meminta Enrique untuk menerjemahkan setiap perkataannya. Mau tidak mau
Enrique menyanggupi, sedangkan yang lain siap mencatatnya. Watanabe
mulai bicara bahasa Jepang, dia memberitahu kalau mereka akan memasak
Paella. Dia mulai menjelaskan dari panci yang harus digunakan untuk
masak Paella itu harus besar bahkan pembuatan paella terbesar pernah
masuk rekor dunia karena dapat memberi makan untuk 10.000 orang dan
menjelaskan kisah tentang masakan itu panjang lebar. Pembuatan masakan
itu sangat mudah, bahkan orang miskin pun sanggup membuatnya dan harus
dibuat dalam porsi besar, karena intinya melalui masakan itu mereka
dapat berbagi cinta dan saling memaafkan. Enrique yang sebenarnya tidak
mengerti, hanya manggut2 dan menunjuk-nunjuk apa yang Watanabe pegang.
Setelah selesai penjelasan, waktunya Enrique menerjemahkan. Tapi dia
hanya bilang kalau pada dasarnya makanan yang akan mereka buat adalah
makanan yang sangat lezat. Jin Rak bingung, hanya itu saja?. Enrique
menambahkan kalau Watanabe bilang hanya ini masakan spesial yang dia
bisa buat. Jin Rak makin bingung karena sepertinya Watanabe bicara
panjang lebar, tapi kenapa terjemahan dari Enrique sangat singkat. Dong
Hoon juga menambahkan yang dia tahu sepertinya Watanabe menjelaskan soal
rekor dunia yang memberi makan 10.000 orang. Tapi Enrique berdalih
kalau bahasa Jepang jika dialih bahasakan ke Korea memang lebih panjang
dari bahasa Korea. LOL
Memasak pun dimulai, Enrique menjadi asisten siaga bagi Watanabe,
sementara yang lain sibuk mencatatnya. Saat sesi icip-icip mereka semua
memuji masakan Watanabe, Jin Rak memberikan jatahnya ke Dok Mi, membuat
Do Hwi cemburu melihatnya. Do Hwi memberikan handphone ke Enrique supaya
difoto dengan Dok Mi. Jin Rak yang berdiri di samping Dok Mi diminta
Enrique supaya bergabung untuk difoto. Tentu saja Jin Rak senyum-senyum
senang.
Saat makan masakan di meja, mereka semua bercanda dan tertawa satu sama
lain. Dok Mi tersenyum kecil melihat suasana hangat di meja makan itu.
Enrique melihatnya, dan Dok Mi langsung menunduk.
Malam hari setelah makan malam selesai, mereka semua kembali ke
apartemen masing-masing. Do Hwi mengejar Dok Mi dan menyapanya, tapi Dok
Mi langsung menutup pintunya. Enrique keluar dan memeluk Jin Rak dari
belakang. Dia bilang dia akan mengundang Jin Rak untuk datang ke
apartemen Dok Mi secara halus. Tapi Jin Rak heran karena itu kan
apartemen Dok Mi bukan punya Enrique. Tapi Enrique hanya minta supaya
Jin Rak bersiap jika diundang. Do Hwi yang mendengarnya menjadi kesal,
sedangkan Dong Hoon merasa aneh melihat keakraban Enrique dan Jin Rak.
Enrique menghampiri Dok Mi yang sudah duduk di depan meja kerjanya.
“Mari kita bicara” kata Enrique mengambil pulpen yang Dok Mi pegang.
Dok Mi diam saja kemudian mengambil pulpen yang lainnya.
“Aku sudah dengar dari temanmu. Itu pasti sangat sulit, menderita
aphasia” perkataan Enrique ini membuat Dok Mi berhenti menulis.
“Aku tahu soal itu karena ketika orang tua Seo Young meninggal dia
menderita aphasia selama 3 tahun. Para dokter bahkan melakukan banyak
test dan perawatan di rumah sakit. Tapi suatu hari dia memanggilku ‘Kkae
Geum’! Kemudian dari sana dia mulai banyak bicara sampai hampir
menggangguku. Hal yang Seo Young butuhkan hanyalah waktu”.
“Memori itu pastilah memori yang ingin Seo Young sembunyikan, Bagaimana bisa kamu mengatakannya dengan orang lain begitu mudah?”
“Aku tidak mengatakan ini dengan mudah. Aku mengatakan ini karena kau
bukan orang asing bagiku. Aku mungkin tahu lebih banyak soal aphasia
dibanding dokter karena Seo Young. Ada kasus dimana pasien memang tidak
mau bicara, dan kasus dimana pasien hanya tidak mau bicara karena
tertahan sesuatu. Ketika aku lihat kau mengurung diri di rumah, kamu
hanya belum siap menghadapi ketakutanmu. Nona Go Dok Mi, seorang penjaga
gawang legendaris berkata “Jangan coba menahan bola yang tidak bisa
kamu tahan” hal itu sama seperti luka lama. Jika kamu tidak bisa
menahannya, jangan mencoba menahannya sama sekali. Kau tahu, penjaga
gawang dalam sepakbola bukanlah satu-satunya pemain. Kau bisa meminta
bantuan orang lain. Temanmu ingin meminta maaf, hmm?” Tanpa Enrique
sadari, sedari tadi dia bicara Dok Mi sudah menahan emosi, juga menahan
air matanya. Hingga akhirnya Dok Mi tidak tahan lagi, dia langsung
berdiri dan mengemasi barang-barang Enrique ke dalam kopernya.
“Bisakah kamu pergi? Bukunya, aku akan menyelesaikannya nanti, jadi kamu pergi sekarang”
Enrique kaget melihat reaksi Dok Mi. “Guru sekolah menengahmu dulu
bukanlah masalahnya. Do Hwi lah masalahnya. Seseorang akan lebih terluka
jika disebabkan oleh orang yang paling dekat dengannya. Jadi berhenti
menghindari permasalahannya dan hadapi!”
“Kau pikir kau bisa mengetahui perasaan seseorang dari menghapal
beberapa kalimat dalam buku psikologi? Apakah kau ingin tahu kata kunci
apa yang populer di pencarian internet mengenai dirimu? “Enrique si
mulut besar” “Enrique yang tahu segalanya” “Pelajarannya Enrique adalah
plagiat” “Kehidupan pribadi Enrique”.. Jadi semua yang kamu katakan
adalah kosong.. Kau menjalani hidupmu seakan kau tahu semuanya, tapi
tinggalkan aku dari kesibukanmu itu. Jangan bicara seakan kau
mengenalku” Enrique diam menahan marah mendengar perkataan menyakitkan
yang keluar dari mulut Dok Mi.
“Ahujuma, aku penasaran kata kunci apa tentangmu di pencarian internet.
Oh, benar.. Kamu tidak suka dikaitkan dengan kata-kata seperti itu. Kau
takut akan penghakiman, jadi kamu hidup seperti seekor tikus yang
terperangkap di lubangmu. Dan belum ada seorang lelaki selama
bertahun-tahun yang datang mencarimu dan datang dengan membawa kata-kata
tentangmu “wanita yang sering pergi ke kantor pos dalam seminggu”
“wanita yang suka membaca” jadi aku pikir kau tidak sekosong yang aku
pikir, tapi.. tidak ada kehangatan dalam hidup sama sekali. Kenapa kamu
menggantung foto travel bodoh itu? Satu-satunya dunia yang akan kau
tinggali hanyalah rumah kecil ini!” Enrique sangat kesal tapi juga
terlihat sangat sedih.
“Aku tidak butuh kehangatan, aku puas dengan kehidupanku jadi tinggalkan
urusanku dan hiduplah sendiri” Dok Mi memandang Enrique yang hanya diam
terluka.
Enrique pergi membawa kopernya, “Aku tidak peduli dengan kata-kata di
internet tentangku yang dibuat oleh orang yang tidak mengenalku. Tapi
kamu setidaknya tahu sedikit tentangku. Mengatakan kalau aku adalah
orang yang kosong.. sangat berlebihan. Aku akan menganggap kamu
mengatakan itu untuk menendangku keluar, jadi aku akan melupakannya
segera dengan baik”. Setelah Enrique menutup pintu, Dok Mi menghapus air
matanya. Sama dengan aku yang mengeluarkan air mata dengar kata-kata
Enrique, huhuhuuu
Setelah di luar, Enrique menata kembali emosinya. Setelah dia merasa
lebih tenang, dia memencet bel apartemen Jin Rak. Dong Hoon yang membuka
pintu, dia melihat koper Enrique dan bertanya ada keperluan apa.
Enrique bertanya apakah Jae Won ada, tapi Dong Hoon jawab kalau
sebelumnya ada yang bernama Jae Won tapi secara legal orang lain yang
tinggal di sini sekarang. Enrique minta supaya Dong Hoon hanya
memanggilnya. Dong Hoon masuk menutup pintu, membiarkan Enrique berdiri
di luar. Di dalam Dong Hoon memberitahu kalau si muka kodok Enrique
datang mencari Oh Jae Won, apa yang akan Jin Rak lakukan. Dong Hoon
memberitahu kalau Enrique membawa koper, jadi jangan membawanya masuk
karena identitas asli Jin Rak akan ketahuan. Dan lagi apartemennya tidak
muat untuk 3 orang.
Jin Rak membuka pintu dengan tersenyum, mungkin dia kira Enrique datang
untuk mengundangnya masuk ke apartemen Dok Mi. Tapi senyumnya hilang
seketika saat melihat wajah murung Enrique. “Jae Won hyung. Ada sesuatu
yang ingin kukatakan.. mari masuk ke dalam” Tapi Jin Rak tidak
membolehkan Enrique masuk dan memintanya untuk bicara di luar, kemudian
menutup pintu.
“Oh My God, ada apa ini?! Kenapa tidak ada seorang pun yang membolehkan
aku masuk?” Dong Hoon mencoba menguping mereka dari balik pintu.
“Apa yang terjadi denganmu?”
“Hyung, aku seorang lelaki yang pantang menyerah.. tapi.. aku menyerah”
“Kenapa? Kenapa kamu menyerah?”
“Aku tidak tahu apa-apa mengenai wanita itu (menunjuk pintu apartemen
Dok Mi) Jadi aku akan membiarkanmu menanganinya seperti kata-kata yang
kau sebutkan mengenai dia. Aku sedikit lega karena memilikimu”
“Apa maksudmu dengan “kata-kata”..??”
“Aku capek, aku akan meneleponmu” Enrique pamit pergi berjalan menunduk dengan menyeret kopernya.
Dok Mi memikirkan kembali kejadian barusan sambil mengedit untuk buku
biografi Enrique. Dia menggaris bawahi tulisan yang tertera di situ.
“Ketika orang yang paling kau cintai menolak cintamu. Ketika seseorang
dihancurkan oleh orang yang paling dekat dengannya, maka dimulailah
kehidupan seseorang. Seseorang yang menyendiri, aku tidak akan pernah
meninggalkannya sendirian. Aku akan menggapai hati mereka”
Ternyata Enrique kembali ke apartemen Tae Joon, dia melihat apa yang
orang bilang tentangnya di internet melalui handphone. Dia sangat kesal.
Tae Joon baru membeli tv baru yang Enrique minta. Enrique bertanya
kenapa Tae Joon belum berangkat kerja. Tae Joon jawab kalau ada yang
harus dia urus dulu di sini. Ternyata Seo Young juga ada di sana.
Seperti katanya sebelumnya, dia sangat yakin kalau Enrique akan kembali
dalam seminggu dan bertanya apakah
outing nya sudah selesai.
Enrique hanya mengangguk segera. Tae Joon minta maaf karena sebelumnya
dia terlalu sensitif jadi dia bicara tanpa berpikir dulu. Enrique bilang
tidak perlu seperti itu, dia datang untuk meminta maaf dan berbaikan.
Dia mengagumi tv barunya yang sangat
slim. Tae Joon berkata kalau
Barcelona akan main nanti, pasti Enrique akan nonton kan. Tapi Enrique
jawab kalau dia sangat capek, jadi Seo Young dan Tae Joon saja yang
menonton. Seo Young merasa aneh dengan tingkah Enrique ini, karena dia
adalah fans fanatik Barcelona. Seo Young memberi kode supaya Enrique
minta maaf ke Tae Joon.
“Hyung, apakah kau tahu apa yang mereka katakan tentangku di internet?
Aku pasti telah punya seorang anak. Aku benar-benar seorang manusia
sampah.. Seorang wanita bahkan berkata kalau aku kosong di dalam dan aku
orang yang tidak pengertian, sombong.. Itu sebabnya aku tidak merasa
baik, jadi cobalah mengerti”
“Kau.. biasanya mengabaikan hal-hal seperti itu” kata Tae Joon.
“Kau bahkan tidak peduli ketika orang-orang mengataimu ‘Enrique si
pembuat game adalah bajingan gila’ siapakah gadis itu? Yang paling
penting sekarang adalah gadis itu, bukan kata-katanya. Aku menangkapmu,
beritahu aku siapa dia” tanya Seo Young.
“Aku capek, aku ingin istirahat”jawab Enrique kemudian masuk ke kamarnya.
Saat Seo Young dan Tae Joon sedang menyetting tv baru mereka supaya bisa
ditonton dengan kacamata 3D, Enrique duduk di sofa mencoba meyakinkan
dirinya kalau kata-kata Dok Mi tidak akan memperngaruhinya. Dia lalu
memandang jendela apartemen Dok Mi di seberang.
Sementara di sana Dok Mi sedang mengetik sesuatu di komputernya.
"Bekas luka wanita itu seperti kedalaman air. Orang yang melihat tidak
tahu seberapa dalam lukanya, hanya memberinya nasihat kenapa dia tidak
bisa lepas dari itu. Ada terlalu banyak orang yang ingin tahu terhadap
bekas luka orang lain. Wanita itu tidak ingin mendengar kata-kata kosong
tersebut, setidaknya dari satu orang ini" (
merujuk ke Enrique)
Pagi harinya Dok Mi menerima telepon dari seniornya yang juga atasannya.
Dok Mi diberi kabar kalau namanya akan dicantumkan di cover buku
biografi Enrique sebagai Editor dengan bayaran 2% dari total penjualan.
Maka seniornya itu meminta Dok Mi datang ke kantor untuk mengurus
surat-surat.
Enrique sedang menghadiri acara penandatanganan buku terbarunya. Sampai
ada seorang fans yang menanyakan apakah Enrique benar-benar telah punya
seorang anak. Enrique yang masih merasa kesal menjawab asal kalau benar
dia telah punya seorang anak, bahkan banyak anak lelaki dan anak
perempuan, juga istri. Orang-orang menjadi kaget dan pihak penerbitlah
yang menyangkalnya. Enrique kemudian sadar dan tertawa. Dia menjelaskan
kalau seperti yang mereka tahu, Enrique sudah kehilangan segalanya saat
usianya 17 tahun. Jadi baginya semua game yang dia ciptakan adalah
anak-anaknya. Untungnya mereka mengerti. Tidak jauh di sana ada sesosok
wanita yang tidak diketahui wajahnya sedang memperhatikan Enrique.
Saat Enrique sedang berjalan sambil menelepon, seseorang bercadar dengan
penutup kepala sengaja menabraknya hingga Enrique jatuh dan ponselnya
terlempar. Orang itu lantas mengambil ponsel Enrique. Dia langsung
menarik kaki orang itu, tapi orang itu meronta menendang-nendang Enrique
hingga lepas lalu kembali kabur. Enrique terus mengejar orang itu
sampai orang itu menabrak sepeda tapi lalu lari lagi. Saat orang itu
menyebrang dan tertabrak mobil, ketika orang itu berdiri Enrique melihat
mata dan sebagian hidung orang itu. Sangat jelas itu raut wajah seorang
ibu paruh baya. Enrique hanya memandangnya dan membiarkan ibu itu pergi
dengan kakinya yang jadi sedikit pincang. Enrique merelakan ponselnya
diambil, dia melihat tangannya terluka dan merasa kesakitan.
Senior yang juga atasan Dok Mi senang melihat Dok Mi datang ke kantor,
dia bahkan berharap dapat sering bertemu muka dengannya. Atasan Dok Mi
menyerahkan amplop berisi dokumen, dia juga tahu kalau Enrique
berhubungan baik dengan Dok Mi. Dia bilang kalau Enrique juga dalam
perjalanan ke sini. Mendengar itu Dok Mi buru-buru pamit. Tapi di pintu
keluar dia berpapasan dengan Enrique. Mereka saling memandang tapi
kemudian jalan berlalu seperti orang yang tidak saling mengenal.
Setelah beberapa langkah Enrique memandangi Dok Mi dari belakang, dia
merasa sedih karena Dok Mi benar-benar bersikap seolah tidak
mengenalnya. Dia membalikkan badan berjalan masuk tepat saat itu Dok Mi
berbalik memandangi Enrique yang sudah tidak melihatnya. Dok Mi ingat
perkataan Enrique ketika pria itu tinggal beberapa hari di rumahnya.
Enrique tahu kalau impian Dok Mi adalah penulis cerita dongeng. Jadi
Enrique bilang sebaiknya Dok Mi mulai membuat cerita fiksi saja karena
begitu diterbitkan bukunya pasti akan laku di pasaran, buku yang seperti
Harry Potter (
my fav books :D *abaikan*). Dok Mi sedih mengingat Enrique yang selalu memberinya semangat hidup.
Di dalam, Enrique diberitahu atasan Dok Mi kalau menjadi penulis adalah
impian Dok Mi. Jadi dia mengerti perasaan Dok Mi yang ingin namanya
nanti ditulis di buku pertama yang dibuatnya sendiri. Enrique merasa
bersalah. Dok Mi sudah di halte bus, tapi saat bus datang dia tidak
beranjak untuk naik. Dia malah berjalan, dan sesekali menoleh ke
belakang mungkin sedikit berharap Enrique datang mengejarnya.
Enrique ke restoran tempat Watanabe bekerja. Dia menelepon Tae Joon
memberitahu kalau dia beli makanan 3 porsi. Tae Joon mengiyakan, di
sampingnya duduk Seo Young yang kelihatan sedang sedih dan marah. Seo
Young langsung menarik ponsel Tae Joon dan ingin bicara dengan Enrique.
Tapi ditahan Tae Joon, akhirnya Seo Young malah membanting ponsel itu.
Tae Joon hanya bisa menatapnya sabar. Watanabe menanyakan Enrique apakah
dia akan pergi ke les memasak minggu depan dalam bahasa Jepang. Enrique
yang sebenarnya tidak mengerti apa yang Watanabe bicarakan hanya
mengangguk dan berkata iya. Dia mengeluh karena Watanabe terus saja
berbicara dengannya dalam bahasa Jepang, hahahaa..
Sementara Jin Rak berlari menuju apartemennya membawa sebuah bungkusan
plastik hitam. Di jalan dia sudah ditunggu oleh 2 pria berjas yang
datang ke apartemen mencarinya waktu itu. Salah seorang dari mereka
minta Jin Rak masuk ke mobil. Tapi Jin Rak malah berkata kalau
masalahnya tidak dapat diselesaikan lebih baik dia kembali menjadi Oh
Jae Won. Kalau itu yang terjadi, kedua pria itu yang akan dalam masalah.
Pria itu malah tersenyum dan berkata kalau semuanya ada di amplop ini
dan menyerahkannya ke Jin Rak. Jin Rak bilang karena dia sudah diberi
amplop maka dia juga harus memberi mereka sesuatu. Jin Rak membuka
bungkusan yang dia bawa dan mengambil sebuah jeruk dan dikantonginya.
Dia menyerahkan bungkusan yang isinya jeruk itu kepada mereka,
give and take katanya.
Pria itu mengambilnya, Jin Rak membukakan pintu mobil untuknya dan
berkata kalau dia akan menghubunginya jadi jangan menghubungi dia
duluan.
Saat mobil mereka pergi Jin Rak menoleh dan melihat Dok Mi ada di sana.
Entah Dok Mi dengar seluruh pembicaraan mereka atau tidak. Dok Mi hanya
menunduk beri salam kemudian pergi. Jin Rak bertanya Dok Mi dari mana,
dia mencoba menjelaskan kejadian tadi yang melibatkan 2 pria berjas itu.
Tapi Dok Mi tidak tertarik dan tetap berjalan. Jin Rak merasa perlu
menjelaskan hal itu ke Dok Mi, dia memegang tangan Dok Mi menahan supaya
Dok Mi tidak pergi. Tepat saat itu Enrique juga melintas di jalan itu.
Enrique berhenti melihat Jin Rak memegang tangan Dok Mi, sedangkan Jin
Rak yang belum tahu kalau dis itu ada Enrique tersadar dan melepaskan
tangan Dok Mi. Jin Rak bertanya apakah Dok Mi bersedia mendengar apa
yang ingin dia katakan. Dok Mi menoleh dan melihat Enrique ada di
belakang mereka, Jin Rak mengikuti arah pandangan Dok Mi. Melihat Dok Mi
dan Jin Rak sekarang menatapnya, Enrique menunduk dan melanjutkan
jalannya melewati mereka. Dok Mi berkata kepada Jin Rak kalau dia lelah
saat ini. Jin Rak mengatakan tidak apa-apa, karena mereka bertetangga
jadi mereka bisa bicara kapan saja lagipula udara sangat dingin. Dia
minta Dok Mi cepat masuk ke dalam.
Enrique terus saja berjalan menunduk. Tanpa dia sadari di belakangnya
Dok Mi jalan mengikutinya dan di belakang Dok Mi ada Jin Rak. Saat di
belokan menuju apartemen Tae Joon, Enrique melihat Seo Young berjalan
dari sana. Tanpa mengenakan jaket tebal dan hanya beralaskan sendal
rumah. Enrique bingung dan bertanya ada apa. Seo Young malah bertanya
balik kalau sebelumnya Enrique pasti sudah tahu kan. Enrique semakin
bingung mendengar perkataan Seo Young. Seo Young bilang kalau Tae Joon
akan pergi ke pulau. Saat itu Dok Mi berhenti melihat mereka berdua,
begitupun Jin Rak. Enrique mengiyakan, tapi lalu kenapa? Toh Seo Young
juga sudah tahu impian Tae Joon. Tapi Seo Young tidak mau mengerti itu,
baginya apa pentingnya impian itu, lalu bagaimana dengan dirinya. Apa
yang harus Seo Young lakukan sekarang. Seo Young menangis memukul-mukul
badan Enrique, sambil terus berkata apa yang harus dia lakukan. Melihat
Seo Young begitu sedih Enrique memeluknya, menenangkannya. Masih dalam
posisi memeluk Seo Young, Enrique menoleh ke samping. Dia melihat Dok Mi
berdiri di sana memandanginya. Enrique terlihat seperti merasa bersalah
terhadap Dok Mi karena ketahuan memeluk Seo Young. Kemudian Dok Mi
berlari menghampiri Enrique, Jin Rak kaget melihatnya. Dok Mi langsung
menarik Enrique dari pelukan Seo Young. Sekarang Enrique
berhadap-hadapan dengan Dok Mi, wajah mereka berhadapan sangat dekat.
source :
http://www.pelangidrama.net/2013/02/sinopsis-k-drama-flower-boy-next-door_13.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment