Tanpa
Yoon Soo ketahui, Seok Hyeon sudah ada di rumah Yoon Soo. Tapi,
kemudian Yoon Soo langsung menelponnya. Seok Hyeon berpura-pura seolah
engga terjadi apa-apa, "Maaf, Mr Seok Hyun. Kita tidak bisa bertemu
hari ini." kata Yoon Soo.
"Apa?"
"Kondisiku sedang tidak baik."
Seok Hyeon menjawab, "Oh, aku juga sedang tidak enak badan, jadi aku tidak dapat bertemu denganmu juga."
"Maafkan aku..
Seok
Hyeon bergumam pada dirinya sendiri, "Kim Seok Hyun, Kau benar-benar
mendapatkan waktu yang tepat." Ia melihat keadaan Yoon Soo dari
jendela.
"Apakah Kau juga membeli kopi?" tanya Yoon Soo.
"Ya. Halo. " Gyu Won jadi canggung saat bertemu Yoon Soo.
Gyu won mengangguk, "Ya."
"Biar aku yang membayarnya."
"Tidak, tidak perlu. Aku akan membayarnya sendiri. Baiklah, aku pergi dulu." pamit Gyu Won
Gyu
Won melihat Lee Shin, ingin menyapanya, tapi Gyu Won mengurungkan
niatnya saat melihat Lee Shin berjalan ke arah profesor Yoon Soo.
Gyu Won dan Seok Hyeon yang melihat Lee Shin bersama Yoon Soo, masing-masing dari mereka tersakiti karena hal itu. (??)
"Lee Shin!"
Karena Lee Shin, Gyu Won sama sekali engga bisa berkonsetrasi saat berlatih gayageumnya.
Gyu Won mengetahui Lee Shin engga meminum kopinya.
Lee
Shin terus saja memikirkan tentang perkataan Yoon Soo. Yoon Soo hanya
menganggap perasaanya sebagai permainan. Dan hal itu sangat membuat Lee
Shin kecewa.
"Apa?"
"Apa?"
"Dan juga. . . Mulai sekarang jangan datang ke sini lagi, mengerti?"
"Apa?"
"Apakah Kau berpikir itu masuk akal?" tanya Gyu Won. Masuk akalkah, Lee Shin menyukai seseorang yang lebih tua daripadanya?
"Tentu saja. . "
"Tepatnya apa yang kau pikir tidak masuk akal?"
"Profesor adalah seorang profesor. Selain itu, umur kalian berbeda 12 tahun." jawab Gyu Won,
"Mulai
hari ini, Kau bukan lagi budakku. Kau bebas. Jangan membelikanku kopi
lagi, jangan lakukan apapun lagi. Juga, jangan pernah mencampuri
urusanku lagi ." jawab Lee Shin.
"Apa?
Baik! Itu akan lebih baik bagiku." Gyu Won mengeraskan suaranya. "Aku
hanya ingin memperjelas, Kau yang mengatakan hal itu terlebih dulu.
Jadi, Jangan katakan sesuatu yang berbeda lagi nanti! Siapa bilang aku
peduli? Dasar pangeran narsis."
"Apakah Kau benar-benar, membuatnya sendiri?"
Seok Hyeon menjawab, "Apakah itu buruk?"
"Tidak sama sekali! Ini benar-benar bagus. Akhir dari lagu tersebut tampaknya sangat intens."
"Di
bagian awal, kita akan memulainya dengan permainan solo gitar.
Kemudian selaras dengan itu, akan dipadu padankan dengan instrumen
traditional dan paduan suara. Bagaimana menurutmu?" ujar Seok Hyeon.
"Apakah bisa disatukan? Tapi, aku berpikir bahwa solo gitar akan sangat penting."
Ia kembali menerangkan, "Ya. Awalnya memang harus memiliki dampak yang kuat."
"Jika Lee Shin yang memainkan gitarnya. . . Dia pasti dapat memainkannya dengan sangat baik."
Seok Hyeon sensistif saat mendengar nama Lee Shiin. "Lee Shin?"
"Ya. Meskipun dia bukan seorang profesional, dia dikenal dengan permainan gitarnya. Dibandingkan dengan siswa lain di bidang ini, dia bermain sangat baik."
Seok Hyeon menjawab, "Dia tidak tampak begitu istimewa."
"Orang yang mengatakan dia menyesal, dan hanya bersikap seolah tidak terjadi apa-apa?" jawab Seok Hyeon.
Stupid Band mulai berlatih, Seok Hyeon dan profesor yang lain ikut memperhatikan.
"Tidak. Itu tidak terdengar bagus sama sekali." jawab Profesor yang lain.
"Kali ini, apa terdengar kurang juga?" tanya Lee Shin.
"Kau perlahan-lahan bisa memperbaikinya." jawab Seok Hyeon.
Seok Hyeon menjawab, "Lee Shin. Jangan terlambat lagi. Jangan mencoba untuk bertindak cool."
Demi
membangkitkan semangat Gi Young, Seok Hyeon memutuskan untuk membawa Gi
Young keluar dari rumah sakit. Seok Hyeon membawanya ke tempat teater
miliknya.
"Bahkan
jika aku harus melakukannya seperti ini, aku pasti akan menempatkanmu
untuk bisa tampil di atas panggung. Untuk sekarang, Kau harus tinggal
di sini. Pada tahap ini, Kau makan dan tidur di tempat ini." kata Seok
Hyeon. Bagaimanapun juga, bakal terpendam Gi Young harus segera di
explore.
"Apakah Kau berpikir sesuatu akan berubah jika Kau melakukan ini?" tanya Gi Young.
"Aku
akan membuat Kau berubah. Tidak peduli apa yang terjadi, Kau harus
melakukan hal ini. Aku pasti akan membantumu untuk mengatasi rasa
takutmu. Aku akan membuat Kau berdiri di panggung lagi!" jawab Seok
Hyeon.
"Tidak apa-apa." jawab Yoon Soo.
"Apakah Kau ingin secangkir kopi?"
Yoon Soo mengangguk.
"Ya. Aku baik-baik. Maafkan aku. Aku tidak bisa bertemu denganmu malam itu." ujar Yoon Soo.
"Jangan khawatir tentang hal itu."
Yoon Soo membahas tentang pementasan, "Oh, bagian yang tidak kau sukai dari perform kemarin, aku sudah mengubahnya."
Tapi, Seok Hyeon mengalihkan pembicaraannya saat melihat Yoon Soo engga lagi menggunakan kalung yang Lee Shin berikan, "Aku dengar Lee Shin dari departemen music terapan menyukaimu? Aku dengar dia suka padamuu."
"Apa?"
Seok Hyeon meneruskan perkataannya, "Aku sudah diperingatkan olehnya saat itu. Dia mengatakan kepadaku untuk tidak memperlakukanmu begitu saja."
Yoon
Soo menjelaskan tentang perasaan Lee Shin, "Dia. . .Hanya bersimpati
padaku. Dia hanya memperlakukan dan menganggap perasaan simpatinya itu
sebagai cinta. Karena dia begitu muda, dia bingung dengan perasaannya
sendiri."
"Apa maksudmu?"
"Apa yang aku katakan. Apakah cinta Lee Shin bertepuk sebelah tangan?"
"Kim Seok Hyun. Apakah Kau cemburu pada Lee Shin?" tanya Yoon Soo.
"Ya. Aku cemburu."
Gyu
Won dan teman-temannya sibuk membahas tentang sikap direktur Seok Hyeon
yang sedikit aneh saat memperlakukan Lee Shin. Gyu Won hanya tersenyum
menanggapinya.
Lee Shin terus melatih permainan gitarnya. Atau lebih tepatnya, mengalihkan perasaan frustasinya dengan memainkan gitar.
Gyu Won berjalan di koridor saat hendak pulang, tanpa sengaja ia melihat Lee Shin yang menyendiri.
Gyu
Won terus memperhatikan Lee Shin, ia mengerti apa yang Lee Shin tengah
rasakan. Rasa yang sama seperti yang Gyu Won rasakan. Engga lama, kakek
Gyu Won menelpon dan menyuruhnya untuk segera pulang.
isi notenya :
Apa kau mencoba melatih seekor anjing liar?
Anjing liar di sini bukan berarti
memiliki arti yang sebenarnya. Kata itu seperti sebuah phrase. Di note
yang Gyu Won buat, Gyu Won mengandaikan dirinya seperti seekor anjing
jalanan. Gyu Won seperti ingin mengatakan kalau, Lee Shin hanya
menjadikannya budak dan Lee Shin engga pernah benar-benar menganggap Gyu
Won ada.
Gyu
Won tertidur saat tengah menunggu bis. Lee Shin yang melihat Gyu Won
tertidur, langsung menjailinya. Lee Shin menuliskan note dan
menempelkannya di kening Gyu Won.
Isi note :
Hati-hati, jangan membuat ulah dengan anjing ini.
Tapi,
engga lama kemudian, Gyu Won menyadari ada sesuatu yang tertempel di
keningnya. Gyu Won mencopot lalu membaca note itu. Ia sama keli engga
menyadari kalau note itu adalah buatan Lee Shin.
Lee Shin engga terlalu memikirkan tentang rumah barunya, yang menggaggu pikirannya hanya Profesor Yoon Soo.
Kopi Lee Gyu Won dari Departement music tradisional. Aku meludahi kopi ini.
Hati-hati, jangan membuat ulah dengan anjing ini.
Menyadari dua note itu memiliki kesamaan, Gyu Won tersenyum.
"Lee Shin.."
Dan Lee Shin hanya tersenyum..
Whaha.a...
"Aku mendengar bahwa Gi Yeong terluka?" tanya Tae Joon.
"Ya.""Bagaimana dia? Apakah dia sudah lebih baik?"
"Ya."
"Di rawat di rumah sakit mana?" tanya Tae Joon.
"Kau ingin pergi menjenguknya?"
"Aku ingin melihat apa yang terjadi."
So Myung menjawab, "Tentang itu. . . Direktur sudah membawanya ke tempat teater. Direktur Seok Hyeon membawa Gi Young ke tempat teaternya."
Seok Hyeon melanjutkan kata-katanya, "Setelah kehilangan mimpinya dan cinta dalam hidupnya, ia pasti bisa menyanyikan lagu ini dengan emosi yang kuat."
Dan ketiganya, mulai bernyanyi....
Lee Shin menjawab, "Aku meludahi kopi itu."
"Aku tau.. Aku benar-benar menyesal tentang kemarin. AKu menyesal karena sudah berbicara seperti itu." ungkap Gyu Won.
"Lupakan saja."
"Aku sedikit marah saat itu, jadi aku melakukannya tanpa sadar."
"Apa?" Gyu Won terkejut.
"Masih ada beberapa hari yang tersisa?"
"Kau benar-benar pelit. Baik, kesepakatan adalah kesepakatan."
"Membersihkan ruangan itu?"
Lee Shin kembali mengejek Gyu Won, "Untuk seorang budak, bersih-bersih memang sangat pas. Bersihkan. Hanya karena secangkir kopi, Kau kembali menjadi seorang budak."
Gyu
Won mulai membersihkan ruangan, ia memain-mainkan gitar lalu membuat
nyanyian baru, Gyu Won bernyanyi, "Lee Shin bodoh, bodoh.. Lee Shin. Lee
Shin bodoh."
Haha..
"Katakan padaku. Ceritakan padaku tentang lelucon itu, lelucon yang membuatmu tertawa tadi. Aku juga ingin mendengarnya."
"Itu. . . " Gyu Won mengarang sebuah lelucon. Lelucon umum yang Lee Shin pun mengetahui tentang hal itu.
"Kau pikir itu lucu?" tanya Lee Shin.
"Itu lucu."
"Ada apa?" tanya Gi Young.
"Tidakkah kau ingin berdiri di panggung itu? Direktur mengatakan, ada banyak orang yang bertalenta yang tidak bisa tampil di atas panggung yang layak. Sampai sekarang, belum ada orang berbakat seperti oppa." ucap Hee Joo.
Seok Hyeon pergi menemui Gi Young. "Sampai kapan Kau hanya mempertahankan penampilan tidak berdaya itu. Aku tidak akan pernah menyerah karena kau. Sampai Kau berdiri, sampai Kau berdiri di atas panggung untuk bernyanyi." kata Seok Hyeon seraya menutup tirai panggung.
"Aku akan terus menyiksamu sampai akhir, seperti ini. Jika Kau merasa frustrasi dan marah, lalu, Kau harus gunakan dua kakimu itu untuk berjalan sampai ke panggung, dan kemudian aku akan berhenti memperlakukanmu seperti ini." Seok Hyeon memutar sebuah film dokumenter saat Gi Young masih memiliki semangat untuk tampil di atas panggung.
Di ruang music, Gyu Won masih melatih kemampuan bernyanyinya.
Butuh
waktu untuk Gi Young menyadari tentang kemampuan dan impiannya. Film
dokumenter yang diputar itu terus-menrus memberikan semangat positif
untuk Gi Young. Dan karena itu juga, Gi Young kembali untuk mencoba
menjadi bagian dari pentas dan menggapai kembali mimpinya.
"Aku akan mengantarmu ke tempat parkir." kata Lee Shin.
"Lee Shin!"
Gyu Won melihat semuanya.. Bagaimana Lee Shin diperlakukan oleh Yoon Soo.
Engga pernahkah Lee Shin sadar, kalau Gyu Won selalu ada setiap kali Lee Shin terluka. asaaaa..!
"Direktur."
"Apa yang Kau lakukan di sini, sendirian? Apa yang terjadi? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Seok Hyeon.
"Oh. Tidak, tidak. Apakah aku boleh menanyakan sesuatu?" tanya Gyu Won.
"Ya, tanyakanlah apa yang ingin kau tanyakan."
"Apakah Kau sangat penasaran?"
Gyu Won mengangguk. "Ya."
Di
tempat yang berbeda, di waktu yang sama.. Salah satu teman Seok Hyeon
juga tengah menceritakan tentang perjalanan cinta antara Yoon Soo dan
Seok Hyeon.
"Lalu? Setelah itu?"
"apa yang terjadi?""Kenapa mereka putus?"
"Aku hampir kehabisan napas."
tanya windflower dan stupid band yang kali itu bersamaan.
"Aku yakin Kau ingin tahu apa yang terjadi setelah itu, kan? Jika Kau memesan lebih banyak makanan lagi, aku akan memberitahumu." jawab teman Seok Hyeon.
"Apa? Ayo! Cepat dan memberi tahu kami!"
Sesampainya di rumah, Lee Shin masih saja memikirkan tentang perkataan Yoon Soo.
Seok
Hyeon mengantar Gyu Won pulang. Gyu Won tertidur di mobil, akhirnya
Seok Hyeon mengantarkan Gyu Won sampai di depan rumahnya. Seok Hyeon
disambut dengan pandangan penasaran kakek.
"Ini
direktur Seok Hyeon. Kau bisa pergi sekarang Direktur?" ucap Gyu Won
yang takut kalau kakek melontarkan pertanyaan-pertanyaan aneh pada Seok
Hyeon.
"Oh! Aku, bertanggung jawab untuk pementasan Gyu Won untuk perayaan kampus." jawab Seok Hyeon.
"Perayaan kampus?" tanya kakek.
"Ah!
Itu! Perayaan kampus yang selalu diselenggarakan secara berkala. Dan
Direktur Seok Hyeon bertanggung jawab untuk pertunjukan musik
tradisional. Benar, Direktur?" Gyu Won mengarang cerita.
"Ah, mmm. . ." Seok Hyeon hanya tertawa aneh.
"33 tahun ." jawab Seok Hyeon.
"Um! Tidak terlalu tua. Kakek. Bagaimana dengan orangtuamu? Apakah mereka masih hidup?" tanya kakek lagi.
"Ya, ayahku awalnya bekerja sama dengan Departemen Kebudayaan. Dia telah pensiun beberapa waktu lalu."
"Ah! Benar? Dia tampak cukup normal." gumam kakek. What? normal? hahaaa..
"Kemudian, jika Kau punya waktu, bagaimana kalau kita minum secangkir teh sebelum Kau pergi?" ajak kakek.
" Kakek, direktur adalah orang sibuk. Sudah larut, mungkin sudah waktunya bagimu untuk pergi, Direktur. " jawab Gyu Won.
"Oh, itu benar. Kakek, aku akan mengunjungi lagi di lain waktu." jawab Seok Hyeon sebelum ia pergi.
"Meskipun dia agak tua, tapi dia tidak buruk. Dibandingkan dengan anak laki-laki yang terakhir kali itu, anak ini lebih baik."
"Kakek,
apa yang Kau katakan? Cepat, mari masuk ke dalam. Anak ini atau anak
itu, tidak ada hubungannya denganku sama sekali. Berhenti mencemaskan
apa-apa, cepat masuk." jawab Gyu Won.
"Meskipun bangunan agak tua, semua telah direnovasi. Ini cukup nyaman kalau kalian tinggal di sini. Sejujurnya, aku agak enggan untuk memberikannya kepadamu." kata pemilik rumah pada Ibu Lee Shin.
"Aku tahu, kami akan segera pindah minggu depan." jawab Ibu Gyu Won.
Engga
percuma, Gyu Won berlatih sampai larut. Hasilnya, sangat memuaskan..
Gyu Won dengan baik menyanyikan lagu yang akan ia nyanyikan di
pementasan.
Hee Joo engga menyukai Gyu Won yang semakin baik dalam bernyanyi.
"Sepertinya Kau telah bekerja keras." kata Hee Joo setelah latihan selesai."Oh, terima kasih." jawab Gyu Won.
"Tapi apakah Kau makan ramen pedas sebelum Kau pergi tidur saat kemarin malam? Wajahmu terliha begitu gendut dan pipimu terlihat mengembung!" ejek Hee Joo.
"Apa?"
Lee Shin berniat untuk membuat kalung yang ia berikan pada Yoon Soo. Tapi, beberapa saat ia kembali mengurungkan niatnya..
Gi Young menemui Seok Hyeon dan berkata, "Aku ingin mendengar dan mematuhi apa yang direktur katakan, aku akan berusaha keras. Meskipun aku tidak tahu apa yang akan terjadi, ini lebih baik dari pada menyesalinya." ungkap Gi Young.
Seok Hyeon tersenyum mendengar apa yang Gi Young katakan, "Kau sudah melakukannya dengan baik."
Gi Young akhirnya berdiri di panggung dan menyanyikan sebuah lagu dan Stupid Band yang menjadi pengiringnya.
Yoon
Soo mengalihkan pembicaraan, "Itu,,, tentang Gi Yeong, kau berhasil
membuatnya kembali bangkit! Aku dengan tulus mengucapkan selamat
kepadamu."
"\Memulainya dari awal. Aku mencintaimu, Yoon Soo." kata Seok Hyeon seraya memeluk Yoon Soo.
"Lee Shin. Tunggu Lee Shin. Lee Shin. Kau Apakah Kau ingin pergi makan malam denganku?" tanya Gyu Won mencoba membuat Lee Shin tersenyum.
Lee Shin mengambaikan Gyu Won, "Pergi. Aku bilang pergi."
"Apa?"
"Apakah Kau berpikir dengan bertindak seperti ini, aku akan menyukaimu? Apa kau pikir, perbuatanmu ini akan bisa menggantikan Profesor Yoon Soo untukku?" ungkap Lee Shin.
"Lee Shin."
"Aku tidak peduli apa yang Kau sukai. Ini bukan urusanku. Jadi, Kau juga, berhenti mempedulikanku, karena aku juga tidak akan mempedulikanmu." perkataan Lee Shin yang berhasil membuat Gyu Won menangis.
source : http://recap-koreandrama.blogspot.com/2011/07/sinopsis-heartstrings-episode-5.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment