Gyu Won berkata pada dirinya sendiri
"Lee Shin menangis. Aku sangat ingin menjadi orang pertama yang
mengatakan =Semua akan baik-baik saja. Semua akan berjalan sebagaimana
mestinya.= Tapi sekarang Lee Shin bersandar pada bahu orang lain. Ia
bersama orang lain dan itu bukan aku. Ia tidak bersandar padaku."
Menyadari Lee Shin engga lagi memerlukan dirinya, Gyu Won pergi meninggalkan Lee Shin yang masih memeluk Yoon Soo.
Setibanya di rumah, kakek menanyakan keadaan Gyu Won, "Sudah datang terlambat dan di luar hujan deras. Mana saja kau, gyu won?"
Gyu Won menjawab, "Maafkan aku. Sesuatu terjadi, kakek."
"Apakah Kau sakit?" tanya kakek.
"Tidak, aku baik-baik saja." jawab Gyu Won seraya tersenyum.
"Pilek di musim panas akan sangat membuatmu menderita. Tidurlah dan selimuti badanmu, jangan sampai kau sakit."
"Ya, kakek. Selamat malam."
Kakek membiarkan Gyu Won beristirahat, tapi Gyu Won masih tetap memikirkan Lee Shin dan kalung yang kini ada di tangannya.
Ibu Lee mengkhawatirkan keadaan Lee Shin, "Kau harus mengganti pakaianmu. Kau akan masuk angin. Apakah Kau sudah makan?"
"Aku sudah makan." jawab Lee Shin seadanya (?)
"Baiklah, Setidaknya Kau telah dimakan. Bersihkan dirimu dan segeralah pergi tidur."
"Kau mau ke mana?" tanya Lee Shin pada ibunya yang hendak keluar dari kamar Lee Shin.
"Apakah kau sangat menyukainya? Apa yang Kau sukai darinya, sehingga kau meninggalkan orang yang Kau sukai?" tanya Lee Shin. Apa yang ibunya sukai dari ayahnya, sehingga ibu Lee Shin meninggalkan Ayah Gyu Won?
Lee Shin merebahkan dirinya dan berpikir...
Gyu Won menggenggam kalung milik Lee Shin dan menangis..
Pagi harinya..
"Aku sudah mendengar tentang ayahmu. Pasti sangat sulit." kata Seok Hyeon.
"Aku baik-baik." jawab Lee Shin yang berubah 180 derajat menjadi ramah.
Lee Shin langsung menjawab, "Tidak.."
Lee Shin mengambil payung Yoon Soo yang ia taruh di depan ruangan. Dan memberikan payung itu pada Seok Hyeon.
"Kenapa kau tidak memberikannya langsung." tanya Soek Hyeon heran.
Di ruangan Yoon Soo, Seok Hyeon membicarakan perubahan sikap Lee Shin,
"Sepertinya, Lee Shin sangat sedih karena kehilangan ayahnya. Dia menangis dan basah kuyup karena hujan kemarin." ujar Yoon Soo.
"Orang itu, ia bertindak seperti orang dewasa saja. Padahal, Aku kira dia masih anak-anak." jawab Seok Hyeon.
"Kau tidak tahu, kalau Kau seperti itu juga saat di perguruan tinggi?" kata Yoon Soo.
"Apa maksudmu? Aku benar-benar dewasa saat itu." jawab Seok Hyeon.
Dan mereka berdua mulai saling melemparkan humor garing. :p
"Ya, saat itu, Kau memang terlihat sangat dewasa."
"Apa maksudmu? Saat itu, banyak orang yang mengatakan kalau aku punya yang awet muda."
"Kau terlihat seperti umur 20 tahun." jawab Yoon Soo.
"Lee Shin. Apakah Kau bertemu dengan Gyu Won kemarin?" tanya wind flower.
"Lee Gyu Won? Aku tidak melihatnya dan tidak bertemu dengannya."
"Dia sakit. Dia tidak masuk kampus hari ini karena sakit."
"Ya sudah katakan padanya untuk menemuiku lain waktu."
Lee Shin mendengarkan pembicaraan windflower..
"Gyu Won, apakah ia berhasil menemukan kalung itu.""Haruskah kita pergi mencari kalung itu selama istirahat?"
"Sepertinya dia mencari kalung itu seharian kemarin."
"Dia mungkin sudah menemukannya."
Setelah mendengar pembicaraan Wind Flower, Lee Shin jadi mengetahui tentang keadaan Gyu Won.
Lee Shin mulai memikirkan Gyu Won, saat itu Lee Shin mengatakan pada Gyu
Won untuk engga mencari kalungnya. Tapi Gyu Won masih tetap saja
mencari kalung itu.
"Bagaimana menurutmu?" tanya profesor.
"Melodinya cukup bagus.Tapi, ini lagu untuk apa?" tanya Lee Shin.
"Ini akan benar-benar berbeda. Ini bisa sangat menyenangkan. Tapi, Profesor, apakah Kau yang akan melakukan perubahan dalam nadanya?" tanya Lee Shin.
"Kau kira kenapa aku memanggilmu ke sini? Aku? Nah, aku mendengar bahwa Kau pernah belajar di luar negeri." jawab Profesor.
"Aku?" Lee Shin menunjuk dirinya sendiri. "Tapi.. aku tidak tahu banyak tentang musik tradisional." jawab Lee Shin.
Lee Shin tersenyum dan menjawab, "Aku akan mencobanya."
"Bagus, itu adalah Lee Shin yang aku kenal."
Sepulangnya dari kampus..
Lee Shin berjalan lambat saat melewati rumah Gyu Won.
Gyu Won mulai memenuhi otak Lee Shin hari ini..
hahaa..
"aku sudah makan. Kau belum makan?"
"Aku sudah makan. Tapi aku masih merasa lapar. Mari kita meminta Gyu Won eonni lagi. . . "
Gyu Won menjawab pertanyaa Gyu Won, "Ya, aku baik-baik saja. . . Aku sudah lebih baikkan sekarang. Ya, aku akan pergi ke kampus. Oh. Kalung itu? Oh, aku sudah menemukannya. Kalung itu ada di rumah. Maaf sudah membuat semuanya kesulitan untuk mencari kalung ini."
"Oh.. Ini bukan masalah besar, jadi tidak apa-apa. Anyway, terima kasih Bo Woon. Aku akan bertemu denganmu besok."
Teman-teman Gyu Won menyambut kedatangan Gyu Won. "Ya. Gyu Won! Kau
benar-benar sakit, bukan? Wajahmu terlihat sangat kurus. Benar?"
Dari lantai 2, Sa Rang dan teman-temannya langsung mengejek Gyu Won.
"Ya. Jika wajahnya yang sudah kurus, maka wajahku juga benar-benar
hilang."
Gyu Won tertawa mendengarnya.
"Hey! Aku mendengar Kau menemukan kalung itu."
"Ya, itu hanya di rumah." jawab Gyu Won.
"Kau tidak memakainya? Aku benar-benar ingin tahu seperti apa kalung itu. Itu benar. Karena Kau tampak begitu benar-benar khawtir tentang kalung itu.. . . Pasti benar-benar penting."
"Benar aku sibuk.. Bicaralah." jawab Lee Shin.
Lee Shin terdiam mendengar pengakuan Gyu Won.
Lee Shin membiarkan Gyu Won pergi.
Tapi... Lee Shin masih terus memperhatikan Gyu Won yang berjalan menjauh darinya.
Gyu Won berjalan lesu.
"Tapi kenapa kau tampak begitu muram? Sekarang waktu yang baik?" ucap Seok Hyeok.
Gyu Won menjawab, "Aku sakit. Aku harus makan dan minum banyak."
Gyu Won meminum minumannya, "Aku membutuhkannya sekarang, untuk menenangkan perasaanku."
"Ya sudah, minumlah." jawab Seok Hyeon pasrah.
"Dalam beberapa hari ini, akan ada audisi untuk pemeran utama perempuan untuk pementasan. Hee Joo pasti akan mengikuti audisi ini. Apakah Kau ingin ikut audisi?" Seok Hyeon sangat mengharapkan Gyu Won untuk mengikuti audisi.
"Mengapa tidak bisa? Terakhir kali, Kau berlatih serius dan berhasil."
Gyu Won membuat alasan, "Waktu itu. . . "
"Jika hanya Hee Joo yang menjadi kandidat pemeran utama, maka tidak akan ada audisi." jawab Seok Hyeon.
"Jadi, aku hanya jadi sekedar pelengkap saja, begitu?"
"Jika Kau tidak mau juga tidak apa-apa... Ingin mencobanya?" tanya Seok Hyeon.
Seok Hyeon membalas dengan berbisik, "Kau pikir apa yang harus kau lakukan?"
"Haruskah aku mencobanya?"
Seok Hyeon menjelaskan tentang konsep yang akan digunakan dalam pementasan.
"Mengapa begitu mendadak?" tanya Profesor Im Tae Joon.
"Bagaimana kita harus menilai mereka?"
"Kita harus memutuskan bersama. Kita semua harus mengevaluasinya secara bersama-sama. Bagaimana?" tanya Soek Hyeon.
"Aku setuju." jawab profesor yang mendukung Seok Hyeon.
"Apa yang akan terjadi sekarang? !"
"Sebaliknya. Hee Joo harus menjadi pemeran utama wanita, sehingga dia
bisa bergabung dengan kelompok kita. Kemudian tim Seok Hyeon akan
menjadi lemah. Jadi besok saat audisi, Hee Joo harus terpilih." ucap
Profesor Im.
Hee Joo tanpa sengaja bertemu dengan Gi Young.
"Apa?" Gi Young merasa tersinggung dengan ucapan Hee Joo.
"Bekerja keras saja tidak cukup. Jika Kau mengacaukan pementasanku lagi. . . Aku tidak akan membiarkanmu pergi kali ini." balas Hee joo.
Hee joo meneruskan kata-katanya dengan percaya. "Tentu saja, pementasanku! Karena aku yang akan menjadi pemeran utamanya."
Dengan cutenya, Joon Hee marah-marah karena cemburu, "Eonni, Kau tidak berselingkuh dengan Hyeong Gi Yeong di belakangku, kan? Aku bisa memaafkan hal-hal lain tetapi, aku tidak akan memaafkan kalau kau berselingkuh."
"Mmm. . . Aku mungkin tidak akan berhasil, tetapi ia mengatakan kepadaku untuk mencobanya. Meskipun dia memberikan motivasi padaku, ia selalu melakukannya dengan cara yang aneh." jawab Gyu Won mengomentari cara Seok hyeon memotivasinya.
"Ya, silakan masuk" kata profesor saat Gyu Won mengetuk pintu.
"Halo." sapa Gyu Won.
jeng.. jeng.. Gyu Won engga menyangka kalau ia akan bertemu dengan Lee Shin.
Hubungan mereka berdua jadi canggung..
kyaa..
Gyu Won menjawab, "Jangan khawatir. Aku akan baik-baik."
"Tidak."
Gyu Won sibuk memikirkan tentang kata-kata kakeknya tanpa tau kalau Lee Shin engga berjalan mengikutinya, "Aku tidak tau, bagaimana kesanmu tentang musik traditional. Kakekku mengatakan. . . dari zaman kuno, musik kebangsaan juga memiliki pengaruh besar dalam musik di negara, terlebih pada musik traditional. Aku benar-benar tidak tahu apakah Kau dapat memahami makna yang mendalam itu."
"Ada apa? aku bilang, aku baik-baik saja dengan semua itu." jawab Gyu Won dengan polosnya.
Dengan datar Lee Shin menjawab, "Perpustakaan. . . arahnya lewat sini."
Hahaa..
"Ayo."
"Aku tau!"
"Di sebelah kiri. " kata Lee Shin mengarahkan agar Gyu Won engga salah jalan lagi.
"Harus. Sangat diperlukan. Ah, ini juga." Gyu Won menambahkan buku ke tumpukan buku yang Lee Shin bawa.
"Oh, itu terlalu banyak kah? Aku rasa cukup. Dan juga, bagaimana kalau kita latihan bersama? Stupid band dan Windflower bisa berlatih bersama kan? Aku pikir itu akan membantumu tentang perbedaan antara musik modern dengan musik traditional." jawab Gyu Won.
"Lee Shin, aku akan membawa teman-teman untuk berlatih. Jadi tunggu kami di tempat latihan." kata Gyu Won yang kemudian pergi meninggalkan Lee Shin.
what? balas dendam.. hahaa..
Saat membawa banyak buku, Lee Shin engga bisa menjaga keseimbangannya dan terjatuh..
" Kita akan berlatih bersama dengan Stupid band!?" sorak mereka.
"Kenapa kalian begitu senang?" tanya Gyu Won.
"Tentu saja! Dengan kesempatan ini, aku berharap kalau Kau dan Lee Shin bisa cocok."
"Kau selalu saja membicarakan dan mencari Lee Shin, bukan? Bukankah karena kau menyukainya? Aku juga berpikir begitu!"
Dan latihan pun dimulai...
Dan saling pandang memandang pun dimulai..
haahhaa..
Gyu Won memperhatikan Lee Shin saat memainkan gitar..
Dan Gyu Won tersenyum.
sesaat setelah Gyu Won memperhatikan Lee Shin.
Sekarang giliran Lee Shin yang terus memperhatikan Gyu Won memainkan gayageum.
Dan Lee Shin tersenyum..
"Ah, putriku!"
"Ada pertemuan di Seoul. Aku sedang dalam perjalanan, jadi aku datang untuk melihatmu."
"Ayah, kau sudah makan? Atau apakah Kau ingin aku ajak jalan-jalan untuk melihat-lihat kampus?" Gyu Won mengajak ayahnya berkeliling kampus.
Gyu Won menceritakan tentang keterlibatannya dalam pementasan.
"Mmm. . . Gyu Won memang luar biasa! Direktur itu memang bisa melihat siapa saja yang memiliki bakat. Lalu, apa kau memutuskan akan mengikuti audisi itu?" tanya ayah.
"Aku belum memutuskannya. Aku masih mencari tahu apa yang harus dilakukan. Apa Ayah berharap agar aku bisa ikut audisi?" Gyu Won meminta pendapat ayahnya.
"Apakah seperti itu?"
"Tentu saja! Jika debut pertama Gyu Won menjadi pemeran utama, aku akan sangat tersentuh."
Seok Hyeon menjawab, "Selama Kau bersedia dan tertarik, maka ikutlah audisi."
Sa Rang dan teman-temannya langsung mengangkat tangan dan berkata, "Aku, aku, aku! Aku, juga! Aku juga, Aku juga!"
Seok Hyeon menjawab, "Kalian semua tahu peran pendukung dalam sebuah film?"
"Ya! Ya. Mereka yang hanya muncul sekali. Tapi apa seperti pada peran pendukung di sebuah drama? Peran pendukung itu selalu muncul."
" Ya?"
"Apa yang akan kau nyanyikan nanti?"
"Ya?"
Hee Joo bertanya, "Dalam audisi besok, lagu apa yang akan kau nyanyikan? Ini akan sedikit aneh jika kita menyanyikan lagu yang sama."
"Ya, sepertinya kau tidak mengetahui lagu-lagu yang sedang populer. Jika kita menyanyikan lagu yang sama, aku pikir akan lebih menguntungkan untukmu. Aku hanya ingin membantu, jadi aku menanyakan hal seperti itu."
Gyu Won menelpon ayahnya dan membicarakan tentang lagu yang cocok untuk
dinyanyikan saat audisi besok, "Temanya adalah cinta ya? "
"Aku mendengarkan semua musik yang Kau berikan kepadaku, namun tidak
satupun ada yang benar-benar sesuai dengan perasaanku." kata Gyu Won.
Ayah mencoba menjelaskan, "Bukankah karena cinta seseorang merasa suatu
perasaan yang aneh. Kesedihan adalah cinta, benci adalah cinta, rasa
sakit juga cinta. Semua itu cinta Karena cinta, Kau merasa sedih.Karena
cinta, Kau terluka dan karena cinta kau juga merasa benci. Bukankah
seperti itu? Apapun hasilnya, ayah akan tetap mendukungmu. Tapi,
hati-hati, agar tidak ketahuan oleh Kakek."
Gyu memastikan, "Aku menyembunyikan semuanya dengan hati-hati, sehingga
kakek tidak akan mengetahuinya, ayah. Aku akan meneleponmu lagi besok
malam. Baik, selamat malam, Ayah."
Di kamarnya, Lee Shin juga tengah sibuk membuat sebuah lagu..
Lee Shin dan Gyu Won
sama-sama sibuk berlatih..
Go Lee Shin..
Go Gyu Won..
Keeseokan harinya, Wind Flower dan Stupid band kembali berlatih bersama.
Memadukan antara musik tradisitional dengan musik modern.
Walau suara musik tradisionalnya rada kebanting sama suara gitar, drum sama bas..
Tapi,
lumayan keren jadinya..
Gyu Won menjawab, "Aku baik-baik, karena Kakek. . ."
"Lee Shin.." keluh wind flower bersamaan..
"Dia seperti itu, selalu seperti itu." gumam Joon Hee. "Apakah kita akan pergi?"
Gyu Won berubah pikiran setelah Lee Shin pergi. Gyu Won berkata dengan semangat, " Ya, mari kita pergi.Kata pepatah mengatakan, "bahkan jika Kau mati, Kau harus mati dengan perut yang kenyang".
Lee Shin langsung mengeluh kesal, "Bukankah kau bilang kau akan pulang?"
haha..
"Cheers."
"Aku?"
"Joon Hee, apa yang terjadi? Kenapa kau memberi makananmu pada orang lain?" tanya teman Joon Hee yang lain.
"Ya. Bukankah Kau baru sembuh? Ini adalah hadiah dariku untuk eonni yang baru saja sembuh!" jawab Joon Hee.
Aneh sama sikap Lee Shin. Lee Shin risih dengan sikap Gyu Won, tapi,
teteeeeeeeep Lee Shin memperhatikan Gyu Won. Sama seperti saat ini, Gyu
Won memakan dengan lahap semua makanan yang dihidangkan. Lee Shin
langsung berkomentar, "Apakah seseorang mencoba untuk merebut makanan
darimu? Makanlah perlahan-lahan."
"Aku baru saja sembuh dari sakit, jadi aku harus makan banyak agar
kekuatanku kembali." jawab Gyu Won dengan mulut yang dipenuhi makanan.
"Kau akan sakit perut kalau kau terus makan terburu-buru seperti itu." Lee Shin khawatir..
"Jangan khawatir, perutku kuat. Aku tidak akan muntah." jawab Gyu Won.
Lee Shin kesal, ia langsung mengambil makanan Gyu Won dan memakannya
dengan paksa. "Benar-benar enak." ucap Lee Shin kesal. haha.,
Yang lain langsung menanggapi dengan antusias.
"Kedengarannya menyenangkan!"
"Aku juga, aku juga!"
"Mari kita pergi!"
Cuma Lee Shin yang engga menikmati suasana..
Pengaruh Gyu Won, buat mood Lee Shin jadi buruk..
kyaa..
Dan mereka mulai berkaraoke ria..
Lee Shin cuma fokus pada Gyu Won..
See, berapa lama Lee Shin memperhatikan Gyu Won..
Dan, benar saja.. Kutukan Lee Shin terjadi..
Gyu Won sakit perut dan ia mulai muntah-muntah.
Gyu Won berkata, "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja."
"Jadi sebenarnya kau mau bilang kalau aku pantas mendapatkannya?" jawab Gyu Won.
"Apa?"
"Tidak perlu kaku dan canggung di depanku."
"Aku ketauan." jawab Gyu Won.
Dan tiba-tiba....
Lee Shin..
Mengulurkan tangannya...
Gyu Won meraih tangan Lee Shin.
Tapi Lee Shin dengan datarnya langsung bilang, "Berikan aku tamborinmu."
kyahahaai..
Lee Shin mengulurkan tangannya, cuma untuk mengambil tamborin yang dibawa Gyu Won. Bukan untuk membantu Gyu Won berdiri..
"Oh, terima kasih."
"Ah, aku baik-baik. Aku dapat berjalan dengan baik sekarang. Terima kasih." jawab Gyu Won.
Gyu Won mengiyakan, "Ya."
"Pelajari dengan benar. Jangan terintimidasi oleh Hee Joo."
"Kenapa?"
"Kau mengendarai sepeda Kau kembali, kan? Aku akan pulang duluan. Lee Shin, terima kasih untuk hari ini." kata Gyu Won sebelum masuk ke dalam bus.
Lee Shin berpikir.......
berpikir...
Dan yap.. ia langsung menaiki bus..
Gyu Won terkejut melihat Lee Shin yang ikut menaiki bus bersamanya. "Oh?"
Daaaan..
Saling pandang memandang pun terjadi..
lagi...
Gyu Won memperhatikan Lee Shin..
Gyu Won mengalihkan pandangannya,
dan Lee Shin bergantian memandangi Gyu Won..
Bahkan Lee Shin tersenyum saat melihat Gyu Won tertidur..
kakek langsung membuang semua yang ia temukan..
Kebiasaan kakek, ngebuang sesuatu ke luar rumah.. kyahaa..
karena kebiasaan kakek itu, Lee Shin menemukan berkas-berkas yang kakek buang..
"Kau masih berani untuk pulang? !" kakek marah.
"Kakek."
"Apakah karena pementasan itu kau pulang terlambat? dan kau menyembunyikan semuanya dariku?" kata kakek.
"Kakek, aku ingin berpartisipasi dalam pentas itu. Kakek aku mohon. Ini hanya sekali saja, kakek. nanti aku berjanji tidak akan pernah melakukan hal seperti ini lagi. Please?" pinta Gyu Won.
Kyaa.. Lee Shin ngebaca dan mempelajari semua buku yang direkomendasikan oleh Gyu Won...
Lee Shin cool..
^^
"Konferensi pers? Tidak ada yang mengatakan apa-apa padaku tentang hal itu." kata Soek Hyeon yang terkejut saat mengetahui kalau akan diadakan konfrensi pers.
"Jika aku memberitahumu tentang hal itu, Kau pasti tidak akan setuju." jawab Ayah Hee Joo.
Seok Hyeon menjawab, "Peran utama laki-laki memang belum ditentukan, tapi akan ada audisi untuk pemeran utama wanita sore ini. Jika Ka;ian punya waktu, datanglah untuk meliput. Aku harus pergi dulu karena aku harus mempersiapkan diri untuk audisi. Tulislah report yang bagus untukku."
Kakek dengan teganya memaku kunci kamar Gyu Won agar Gyu Won engga bisa pergi untuk mengikuti audisi.
kyahaha..
kakek, engga bener-bener memaku kunci kamar Gyu Won. Kakek malah cuma menggunakan sendok sebagai penahan kunci.
"Aku mengatakan kepada guru gayageum untuk datang ke rumah. Jadi, kau tidak perlu untuk pergi ke kampus lagi." jawab kakek.
Dari luar kakek langsung menjawab, "Ponselmu ada padaku. Jangan memikirkan hal-hal yang tidak berguna. . . dan menyerahlah! "
Di kampus.. semua siswa heboh dengan taruhan.. Siapa yang akan menjadi pemeran utama perempuan dalam pementasan nanti.
Bo Woon datang memberikan kabar buruk. "Ada masalah besar! Gyu Won ketauan oleh Kakeknya. Aku sudah menelepon ke teleponnya, tapi Kakeknya yang mengangkat panggilanku. Dia mengatakan dia tidak akan bisa datang ke kampus untuk sementara. Apa yang harus kita lakukan?"
"Aku mendengar Gyu Won tidak datang ke kampus hari ini."
"Dia ketauan oleh Kakeknya, pasti pementasan ini ia rahasiakan."
"Ah, itu benar. Kakek Gyu Won kan pemain Pansori yang terkenal."
Lee Shin terkejut mendengarnya.. Ia langsung bergegas pergi meninggalkan ruang latihan.
Berita tentang ketidakhadiran Gyu Won juga sampai ke telinga Seok Hyeon.
Seok Hyeon mencoba menelpon Gyu Won, tapi sang kakek yang mengangkatnya..
Lee Shin dan Seok Hyeon pun langsung mengambil tindakan.
Masing-masing dari mereka langsung menuju ke rumah Gyu Won.
Seok Hyeon sampai lebih dulu ketimbang Lee Shin.
Seok Hyeon mengetuk-ngetuk pintu dan memanggil-manggil Gyu Won.
"Direktur.." gumam Gyu Won yang mendengar panggilan dari Seok Hyeon.
Akhirnya kakek membukakan pintu.
"Permisi. Aku ingin mengatakan sesuatu pada Gyu Won."
"Aku tahu."
"Jika Kau tau maka pergilah." jawab kakek yang segera menutup pintu rumahnya.
Lee Shin datang setelah kakek menutup pintu..
Ia berjalan seolah engga mempedulikan Seok Hyeon.
Kemudian, Lee Shin berbalik dan bertanya pada Soek Hyeon "Jam berapa audisinya di mulai?"
"Kenapa?" tanya Soek Hyeon. "Dilaksankan jam 5. Ah, masih ada waktu 20 menit lagi."
Adik Lee Shin datang menghampiri Lee Shin.
"Jeong Hyeon." panggil Lee Shin yang tersenyum karena mendapatkan ide.
Lee Shin bekerja sama dengan adiknya untuk membebaskan (??) Gyu Won dari sang kakek.
Adik Lee Shin menemui kakek. Dan berpura-pura menanyakan tentang aturan dalam permainan catur.
"Ada apa?"
"Kakek, apakah Kau tahu bagaimana bermain catur?"
"Apa maksudmu?" tanya kakek.
"Kau bisa mengajarkaaku, kan? Aku bertaruh dengan teman-temanku." pinta adik Lee Shin.
"Baiklah, tunggu sebentar." jawab kakek seraya pergi untuk mengambil papan catur.
Dan kesempatan adik Lee Shin untuk membuka pintu kamar Gyu Won.
"Cepat lari!" suruh adik Lee Shin.
"Apa? Apa? Cepat! Naik.!" suruh Lee Shin yang melihat Gyu Won masih terkejut.
Audisi pun dimulai...
Hee Joo jadi kontestan pertama yang tampil..
Joon Hee bernyanyi dengan penuh penghayatan.
Dan semua mulai terpukau..
Lee Shin terus mengayuh sepedanya secepat yang ia bisa..
"Pegang erat-erat!" kata Lee Shin pada Gyu Won.
Gyu Won mengeratkan pegangannya pada pinggang Lee Shin.
Dan wuzzzz..
Akhirnya mereka sampai di kampus..
"Cepat!" kata Lee Shin.
Gyu Won mulai bernyanyi...
Siapa yang engga terpukau mendengar dan melihat Gyu Won bernyanyi dengan isakan tangis..
bahkan Lee Shin pun ikut terhanyut dengan nyanyian Gyu Won.
Mengingat semua kejadian yang pernah Gyu Won alami bersama Lee Shin, semakin membuatnya mendalami lagu yang ia nyanyikan..
Semua terpukau.. Dan voting pun dilakukan..
Gyu Won sedikit kecewa dengan hasilnya..
Tapi, walau Hee joo yang menang.. Semua teman-teman Gyu Won tetap mendukung Gyu Won.
Temant-teman Gyu Won naik ke atas panggung dan memberikan selamat pada Gyu Won, bukan pada Hee Joo.
Poor Hee joo.
Selesai audisi, Seok Hyeon memanggil Gyu Won.
"Apa yang harus aku lakukan? Kau bilang kalau aku akan berhasil."
"Tapi kenapa kau tidak berhasil ?" jawab Seok Hyeon sembari mengacak-acak rambut Gyu Won.
"Oh? Apakah Kau manajer dari Lee Gyu Won?" jawab Seok Hyeon.. haha.
"Ah, benar.. Kakek... Direktur, aku akan pulang duluan."
"Ya? Tidak perlu. Aku akan pergi sendiri." jawab Gyu Won.
Dan Gyu Won lebih memilih di antar pulang oleh Seok Hyeon..
source : http://recap-koreandrama.blogspot.com/2011/07/sinopsis-heartstrings-episode-7.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyaani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment