Gyu
Won sampai di pulau Jeju. Ia dan kakeknya akan menghadiri seminar
pertukaran budaya antara Jepang dan Korea. Mereka sampai di bandara. Gyu
Won tengah menunggui kopernya, kemudian menghampiri kake.
Kakek kesal karena menunggu Gyu Won,
"Oh, kakek. . . "
"Kenapa kau begitu lama?" tanya kakek dengan kesal.
"Aku mencari barang-barang kita dulu, kakek." kata Gyu Won. Ia kerepotan
membawa banyak tas. Sedangkan kakek dengan tenangnya berjalan tanpa
membawa apapun.
"Bisakah Kau membantuku membawakan yang satu ini?" pinta Gyu Won.
Kakek menjawab kesal, "Aku sudah tua. Berapa banyak kekuatan yang aku miliki? Namun Kau masih berani untuk menyuruhku."
Gyu
Won menjawab, "Bukankah ini barang-barang ini semua milik Kakek?
Bagaimana Kau bisa membawa begitu barang perjalanan, padahal kita hanya
menginap beberapa malam saja?"
Dengan bijak kakek bilang, "Tidakkah kau tahu bahwa semakin tua dirmu, semakin Kau harus memperhatikan penampilanmu?"
Gyu Won merengut.
"Ayo kita pergi." kata kakek.
Kakek dijemput kedatanganya oleh staff seminar. "Lee Dong Jin." panggil kakek pada staff yang sudah menunggunya.
"Kau telah bekerja sangat keras sepanjang waktu ini. Sekarang biarkan aku membawamu ke tempat seminar." kata Lee Dong Jin.
"Gyu Won, pergi ke hotel sendiri, oke?" suruh kakek. "Jemput aku ketika seminar berakhir."
Gyu Won meminta ung, "Beri aku uang untuk ongkos."
Dengan pelitnya kakek mengeluarkan selembar uang yang sama sekali engga
cukup untuk naik taxi. "Gunakan dengan bijak!" kata kakek.
"Hanya ini? Hal ini tidak akan cukup untuk ongkos." Gyu Won mengeluh.
"Naik bus! Tidak baik gadis sepertimu naik taksi." omel kakek. "Mari kita pergi." kata kakek pada Lee Dong Jin.
Haa..
Gyu Won memang engga beruntung hari ini. Bukan hanya mendapat sedikit
uang dari kakeknya. Tapi kopernya pun tersangkut saat tengah menaiki
bis. Untuk saja Lee Shin datang, dan tanpa berkata apa-apa, Lee Shin
membawakan koper Gyu Won. Ia menaiki koper Gyu Won ke dalam bis.
Pertemuan yang engga terduga.
Gyu Won heran, tapi ia langsung berterimakasih pada Lee Shin yang ia sama sekali engga kenal. "Terima kasih, terima kasih."
Lee Shin dan Gyu Won menaiki bis yang sama. Sukaaa Lee Shin.. Cool.. suka.. suka.. sukaaa... ^^
"Halo? Dimana Kau? Mengapa kau tidak di sini?" omel kakek.
"Aku akan berada di sana segera, Kakek. Tunggu sebentar." kata Gyu Won. Ia berlarian, berlari menjauh dari mercusuar.
"Oh, Guru pergi untuk makan dengan peserta lain." kata staff itu.
Gyu Won langsung mengeluh, "Untuk makan?"
"Ya. Kakek keterlaluan. Aku lapar. ? ." keluh Gyu Won.
Mereka saling berkata, "Musik tradisional tampaknya kuno, kan? Musik tradisional juga dapat dimodernisasi. "
"Kau juga mendengar apa yang Jepang katakan, kan?"
"Tradisi perlu berkembang dengan dunia modern, apa yang harus diubah harus diubah. Kita tidak harus benar-benar mengikuti musik tradisional, tetapi menerima apa yang harus diterima. . ."
Kakek akhirnya angkat bicara. Ia marah besar, karena musik tradisional kesayangannya sudah mulai dianggap remeh oleh generasi saat ini. "Apa maksud kalian? Bagaimana kita bisa masih menyebutnya sebagai pembaharuan musik tradisional? Omong kosong. Lain kali, jangan bicara tentang semua hal itu di depanku!" kakek membanting sendok dan pergi begitu saja.
"Kau mau ke mana, Guru?"
Kakek menjawab dengan kesal, "Aku akan ke Seoul!"
"Masih ada beberapa agenda hari ini. Guru! Guru!"
Gyu Won langsung menjawab, "Tapi kau menyuruhku untuk menjemputmu. Aku pergi ke sana dan melihatmu makan tanpa aku."
"Cukup! Ikuti aku."
"Kita akan kembali ke Seoul." ucap kakek.
"Apa?" Baru saja sampai, tapi mereka harus kembali lagi ke Seoul. "Apakah Kau bertengkar dengan seseorang lagi?" terka Gyu Won.
"Apakah aku masih anak-anak? Mengapa aku harus bertengkar pada usia ini." jawab Kakek.
Gyu Won kelaparan, "Bagaimana dengan makananku? Kakek! Mari kita makan dulu lalu pergi. Kakek. ."
"Mengapa makanan satu-satunya hal yang ada di pikiran Kau?"
"Kakek! kakeeek" rengek Gyu Won.
Lee Gyu Won yang baru saja datang, sontak kaget mendengar namanya dipanggil. "Ya! Aku di sini."
"Kau siap untuk tampil hari ini, kan?" tanya professor.
Dengan semangatnya, Gyu Won menjawab, "Ya."
Gyu Won maju ke depan kelas, sebelum memulai permainannya ia menjelaskan, "Instrumen yang aku bawakan adalah gayageum Sanjo. Tidak ada cara tertentu untuk memainkan Sanjo ini, keunikan tersebut hanya dalam improvisasi nya saja. Dan alat music ini bahkan dinyatakan sebagai No 23 item dalam terpenting dalam Budaya Korea."
"Stupid band akan perform malam ini."
"Jadi,, kita harus segera ke sana untuk mendapatkan tempat duduk."
"Apakah Gyu Won juga akan pergi? Apakah dia ada kelas sekarang?"
"Aku pikir dia sedang melakukan perform gayageum hari ini."
"Aku dari fakultas music terapan, Lee Shin." kata Lee Shin dengan malas.
"Mari kita dengar apa yang Kau pikirkan tentang penampilan music traditional yang Gyu Won bawakan tadi." tanya sang dosen.
Lee Shin terdiam sesaat, ia berpikir. Lalu berkata jujur, hahaa "Aku tidak yakin tentang itu, tapi entah kenapa, saat aku mendengarnya aku merasa sangat mengantuk."
"Aku menunggu satu jam untukmu."
"Ini terlalu memalukan." jawab Kim Seok Hyeon.
"Kau hanya tinggal memakai kacamatamu. Tak seorang pun yang akan mengenali Kau.
"Mari kita pergi. Mari kita pergi."
"Meskipun bukan mobil baru, tapi aku sangat menyukainya."
"Tapi bagaimana Kau bisa masih menjemputku? Bukankah kau ada kelas? "
"Direktur akan datang kembali. Apakah kelas begitu penting lagi? Direktur, sebentar lagi aku akan lulus. Tolong beri aku posisi."
Kim Seok Hyeon menjawab, "Apakah Kau mengharapkan seseorang untuk membantumu dengan bermodalkan jemputan dengan mobil seperti ini? Benar. . ." dan mereka saling terbahak.
"Apa?" tanya teman Gyu Won.
"Mendengar aku bermain gagayeum dan orang itu bilang kalau musikku itu membuatnya mengantuk? Semakin aku memikirkannya semakin marah aku padanya." Gyu Won benar-benar kesal.
"Ya. Lupakan pria itu. Dengarkan apa yang aku katakan." kata teman Gyu Won.
"Stupid band." kata temannya.
"Apa itu?" Gyu Won sama sekali engga mengenali Stupid Band. Yang ia tau hanya musik traditional dan beberapa musik barat yang ada di cd yang ayahnya kirimkan padanya.
"Apa? Bagaimana bisa Kau tidak tahu Stupid band? Bahkan band itu sangat terkenal di sekolah kita dan lebih terkenal daripada aktor."
"Oh, begitu? Apakah mereka terkenal?" kata Gyu Won dengan polosnya.
"Kau penasaran bukan? Jadi ayo kita melihat pertunjukan mereka sebentar."
"Aku akan ke rumah sakit dulu. " jawab Gyu Won.
Gyu Won yang engga mengetahui apapun tentang stupid band langsung terpengaruh, "Daebak? " katanya.
"Ya, Kakek. Ada apa?" tanya Gyu Won.
"Mengapa kau tidak menyetrika hanbok milikku?" kakek masih berteriak dengan nada tinggi.. haha..
"Maafkan aku. Pakai saja pakaian yang lain. Maafkan aku. Aku akan menyetrikanya nanti malam ini. Ya."
"Ah. My Life." keluh Gyu Won..
Seorang gadis cantik tengah mengungkapkan perasaannya pada Lee Shin. Gyu Won mengamati kejadian itu..
"Aku tidak mau." jawab Lee Shin dengan tanpa ekspresi.
"Mengapa? Apakah Kau berkencan dengan seseorang? Kudengar kau tidak memiliki kekasih."
Lee Shin malah menjawab, "Aku benar-benar benci orang-orang yang jelek."
Beberapa detik kemudian, plak!!! Lee Shin kena tampar gadis itu.
Lee Shin sama sekali engga shock dengan tamparan itu, itu hal biasa buatnya. Tapi Gyu Won, ia seperti kebakaran jenggot saat melihat Lee Shin di tampar.
Gyu Won mencari alasan, "Oh, aku hanya. . . " katanya terbata-bata sambil menunjuk handphonenya.
"Apakah Kau ingin menyatakan cinta padaku juga?" kata Lee Shin.. Hhahaa.. Gokil.. "Jika tidak, juga tak apa." ujar Lee Shin lalu berlalu meninggalkan Gyu Won yang shock dengan kata-kata Lee Shin.
"Apa ini!! sindrom Pangeran?!" omel Gyu Won.
"Siapa?"
Gyu Won menggeleng. "Aku tidak tahu. Aku hanya bertemu dengannya di luar."
Dan jreng.. Lee Shin, sang vocalist perform menggunjangkan seisi kafe. Semuanya bersorak kecuali Gyu Won. Ia malah terkejut, "Oh, pria itu!" tunjuk Gyu Won ke arah Lee Shin.
Acara
selesai.. Gyu Won dipaksa oleh temannya untuk membicarakan tentang
acara fakultas mereka pada Lee Shin. Gyu Won enggan, tapi teman-temannya
mendorong Gyu Won untuk maju.
Saat
hendak menjelaskan bahwa mereka akan mengundang Stupid band dalam acara
mereka, Lee Shin langsung menunjuk ke arah Yeo Joon Hee (Kang Min
Hyuk..). "Katakan saja padanya. Dia leadernya." ucap Lee Shin , ia
langsung pergi begitu saja dengan sepedanya..
Kang Min Hyuk naik vespa, Yonghwa naik sepeda.. Hei, mereka hidup di jaman apa? HAHAAA..Yah. . ."Apa?" tanya Lee Shin. Ia berubah ramah.
"Bantu aku untuk mengatakan itu. Katakan pada gadis gemuk di tengah. katakan padanya ucapan selamat ulang tahun." Adik Lee Shin menunjuk ke arah temannya.
Whoaa... Mereka semua langsung gempar, histeris sejadi-jadinya..
Adik Lee Shin menghampiri Mira, dan Mira langsung memberinya uang..
Lee Shin tertawa melihat ulah adiknya. Memanfaatkan ketampanan kakaknya untuk mendapatkan uang.. cerdas.. kyaa..!
"Poster hari ini keluar." kata Gyu Won.
"Ini keluar juga ya? Sangat cantik." jawab Profesor yang terbaring lemah.
"Benar? Bo Woon melukisnya. Dia benar-benar berbakat dalam hal ini."
"Bagaimana persiapannya?" tanya profesor.
"Sudah siap, jangan khawatir.Kami juga mengundang band."
"Band?"
Gyu Won menjelaskan, "Sebuah band dari sekolah band itu bernama Stupid band. Mereka sangat populer. Acara ini benar-benar akan menarik."
Gyu Won langsung menggenggam tangan profesor dan berkata, "Kau harus segera sembuh dan memberi kita pelajaran lagi. Profesor Lin terlalu kejam. Kau harus menjaga janji kita."
"Tentu saja. " jawab profesor.
Gyu Won melihat semua kaset musiknya dirusak dan dibuang di depan rumah oleh kakeknya. Gyu Won kesal dan langsung mengomel, "Kakek. Mengapa hal ini. . . Apa ini? "
" Itu adalah sesuatu yang ayah kirimkan untukku." ucap Gyu Won, ia langsung pergi ke kamarnya dengan perasaan kesal.
"Jika aku tahu sebelumnya, maka aku akan diam-diam membuangnya. " gumam kakek.
"Kembalikan saja uang-uang itu." jawab Lee Shin.
"Tapi,
Aku sudah menghabiskannya. Tadi malam aku terlalu lapar setelah
pertunjukan. Eonni itu juga memberi aku banyak uang. Hanya ini yang
tersisa." jawab Yeo Joon Hee seraya menunjukkan uang yang tersisa.
"Apakah Kau ingin berpartisipasi?"
"Aku tidak tahu."
Yeo Joon Hee langsung senang, "Kau benar-benar akan melakukannya. Itu berarti aku tidak harus mengembalikan uang? Terima kasih Hyeong! Aku mencintaimu Hyeong! Kau adalah yang terbaik!" kata Yeo Joon Hee..
Pertemuan
untuk membahas tentang acara kampus pun dilakukan oleh Kim Seok Hyeon.
Mau engga mau, Kim Seok Hyeon harus bekerja sama dengan mantan
kekasihnya, Jeong Yoon Soo.
"Makanlah perlahan, agar tidak tersedak." kata teman Gyu Won.
"Aku harus cepat selesai dan pergi ke perpustakaan untuk menulis laporan. Kemarin, aku harus menyetrika hanbok kakek jadi aku tidak bisa menulis laporan." jawab Gyu Won.
"Kasian, dimana ada Cinderella yang seperti Kau?"
Selesai makan, Gyu Won langsung pergi.
"Oh, bukankah drummer yang kemarin juga tampan?" kata mereka.
Mereka sama sekali engga menyadari kalau orang yang sedang mereka bicarakan duduk engga jauh dari mereka.
"Ini? Aku tidak memakannya." jawab teman Gyu Won.
"Lalu bisakah makanan itu untukku saja? " pinta Yeo Joon Hee.
Teman-teman Gyu Won langsung shock, dan sama sekali engga mengenali kalau Yeo Joon Hee itu adalah drummer Stupid band yang baru saja mereka bicarakan..
Saat tengah tertidur lelap, Lee Shin terbangun karena kedatangan seorang gadis yang semalam menamparnya.
"Ini untukmu, Semoga berhasil. Maafkan aku atas kejadian semalam.. Aku ingin tidur dengan damai, malah terganggu.." gumam Lee Shin.
Gyu Won menahan tawanya, "Aku datang pada waktu yang tepat. " desisnya pada dirinya sendiri.
"Tunggu.
Apakah Kau tidak ingin mengambil ini?" bisik Gyu Won pada Lee Shin.
Perpustakaan harus tetap hening walaupun Gyu Won kesal.
"Jika Kau mau, untukmu saja." jawab Lee Shin.
"Ah, bukan begitu." kata Gyu Won.
"Hei! Lee Shin atau siapapun namamu. Kau harus mengambil ini." kata Gyu Won seraya menyodorkan bingkisan itu.
"Apa yang Kau lakukan?" kata Lee Shin, memandang engga bersahabat ke arah Gyu Won.
"Lalu apa yang Kau lakukan? Seseorang yang menghakimi orang dengan penampilan mereka. Apakah Kau begitu menarik?" jawab Gyu Won.
"Apakah aku mengatakan bahwa aku ini menarik?" jawab Lee Shin.
"Kalian juga, jangan menilai orang lain hanya melihat dari penampilannya." Lee Shin selalu mahir membalikkan kata-kata orang lain.
"Apa? Kalaupun kau tidak menginginkan hal ini, Kau bisa menolak dengan sopan." jawab Gyu Won.
"Mengapa Kau pikir aku tidak akan pernah bisa mengerti?" tanya Gyu Won.
"Aku tidak suka orang jelek. Berbicara denganmu sekarang juga membuatku tidak nyaman." jawab Lee Shin.
Gyu Won kesal dengan pernyataan itu, "Apa?"
"Kalau kau mengerti aku akan pergi. Jangan ikuti aku!" tegas Lee Shin.
Lee Shin pun jadi salah tingkah, "Apakah Kau baik-baik saja? Apakah Kau benar-benar baik-baik saja?" tanya Lee Shin beberapa kali.
Saat itu, Yoon Soo tengah berlatih. Tiba-tiba saat hendak berputar, kakinya terkilir. Dan bak guardian angel, Lee Shin datang.
Ia
datang dan langsung membantu Yoon Soo. "Kau akan jatuh jika lampu
dimatikan." kata Lee Shin dengan lembut. Ia mengobati kaki Yoon Soo yang
terkilir.
"Sudah cukup. Tinggalkan aku sendiri." pinta Yoon Soo.
"Ini belum selesai." jawab Lee Shin.
"Eonni, kau siapa?" tanya Yeo Joon Hee, ia berkata seperti engga sadarkan diri karena terlalu terpesona.. haha.
"Siapa Kau?" tanya Hee Joo.
"Sepertinya aku menemukan Natasha." jawab Yeo Joon Hee.
"Natasha?
Apakah Kau pikir aku terlihat seperti orang asing? Hentikan omong
kosongmu dan pergi sehingga aku bisa berlatih lagi." jawab Han Hee Joo.
"Karakter
Natasha itu sangat aneh." pikir Yeo Joon Hee. "Tapi karena kau sangat
cantik jadi tidak apa-apa. Eonni, aku akan bertemu Kau lagi." jawab Joon
Hee yang langsung pergi karena teringat dengan daging panggangnya.
" Aku tidak mau." jawab Lee Shin.
Dua hal yang bertolak belakang.. dan itu.. k.e.r.e.n
"Apa
maksudmu? Jangan terlambat untuk datang ke acara, aku akan.. aku akan..
mendendamu beberapa kali lipat. mengerti!" kata Gyu Won saat Lee Shin
meninggalkannya.
"Ah, aku telat.. aku telat. aku telat." keluh Gyu Won.
Flashback:
Saat
Yoon Soo sedang berlatih, ia lagi-lagi terjatuh dan kakinya terkilir.
Itu kali pertama, Lee Shin membantu Yoon Soo dan mengobati kakinya.
"Apakah Kau baik-baik saja? Aku baik-baik. Sepertinya Kau terkilir itu.
Jangan khawatir." kata Lee Shin saat itu..
Kim
Seok Hyeon datang ke sebuah kafe untuk menemui teman lamanya. Mereka
membicarakan tentang Yoon Soo-mantan kekasih Kim Seok Hyeon.
Daan... Min Hyuk jatuh cinta.. ^^ Yeo Joon Hee bilang, "Hyeong. Tidak peduli apapun. . . Aku pikir aku telah jatuh cinta."
"Seseorang pasti sudah membeli makanan untukmu lagi? hamburger?" terka yang lain.
"Bukan." jawab Yeo Joon Hee.
"Tidak ada yang membelikanmu makanan?" tanya teman-temannya.
"Ya." jawab Yeo Joon Hee. Ia lalu bertanya, "Mengapa?"
"Kau selalu jatuh cinta pada siapapun yang memberimu makanan." jawab mereka.
Yeo Joon Hee terkejut mendengarnya, ia bahkan engga menyadari akan hal itu. "Benarkah? ! Apakah aku seperti seorang playboy?"
"Kau tidak tahu? Memang benar."
"Ah biarlah... Aku pikir aku menemukan Natasha." ungkap Yeo Joon Hee.
Yang lain bingung, Natasha siapa yang dimaksud oleh Yeo Joon Hee.
"Natasha? Siapa Natasha?"
"Aku tidak tahu."
"Apakah penyanyi?"
"Itu Narsha? !"
Acara
penggalangan dana dimulai, Gyu Won sedikit memberikan sambutan, "Terima
kasih semua sudah datang untuk membantu Profesor Kim Joo Hwan dari
Departemen Musik traditional, untuk mengumpulkan dana untuk biaya rumah
sakit. "
Dan perform pun dimulai..
"Dia baru saja memasuki ruang operasi. Mereka mengatakan itu usus buntu akut." jawab Lee Shin.
"Hal ini menakutkan."
"Sedikit."
"Apakah Kau sudah makan?" tanya Ibu Lee Shin.
"Belum."
"Aku akan menunggu sampai Jung Hyun keluar. Aku tidak lapar."
Lee Shin menjawab, "Tidak, bukan hal yang penting." jawabnya.
What??? bukan hal yang penting? Acara penggalangan dana bukan hal yang penting.. ?
"Ajussi, aku dalam mood yang buruk. Silakan pergi." suruh Gyu Won.
"Tidak, aku merasa sangat baik. Mari kita berbicara sebentar?"
Seok Hyeon menjawab, "Hei! Aku.. . Jika bukan SNSD aku bahkan tidak akan tertarik. Aku memiliki selera tinggi."
"Lalu apa yang Kau mau?" tanya Gyu Won.
"Aku juga punya seorang teman dari departemen Musik Tradisional."
"Oh, mengapa Kau mengikuti aku?"
"Apakah Kau belajar bernyanyi secara profesional di suatu tempat? Kau benar-benar bisa menyanyi."
Seok Hyeon mengangguk.
"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih."
"Oh! Kau mengatakan uang itu untuk biaya rumah sakit guru Kau?
"Ya, aku dalam perjalanan untuk melihanya." jawab Gyu Won.
"Oh, ini. . ." Seok Hyeon menunjukkan benda milik Gyu Won yang ia temukan.
"Hal yang aku lakukan selalu berubah seperti ini. Tidak ada yang bisa aku lakukan. . Mereka mengatakan sudah terlambat. Profesor telah meninggal. "
"Hyeong. Apa yang terjadi? Kau tidak menjawab teleponmu dan Kau tidak datang ke sekolah. Banyak orang yang meminta uang mereka kembali." kata Joon Hee yang baru saja tertidur di kelas.
"Katakan kepada mereka kami akan mengembalikan uang itu. Kau, berikan ini kepada mereka." Lee Shin memberikan amplop pada Joon Hee.
"Haruskah kita pergi bersama?" tanya Lee Shin yang juga sedikit khawatir.
"Aku tidak mau."
"Daging?" hampir saja Joon Hee menyetujuinya, tapi.. "Aku tidak mau. Profesor Kim mengatakan dia akan membelikanku makan malam."
Akhirnya, Lee Shin pergi seorang diri menemui Gyu Won.
Wuhu.. Perang ketiga dimulai... ^^
"Siapa yang menyuruh mu masuk?" tanya Gyu Won dengan sinis saat melihat Lee Shin berada di ruang latihannya.
"Aku harus mengembalikan uang ini." jawab Lee Shin dengan melempar amplop berisi uang ke arah Gyu Won.
Lee Shin malah menantang Gyu Won, "Apakah Kau ingin aku menunjukkan kepadamu? Mengapa setiap orang mengikutiku dan menginginkan orang yang tidak beruntung, dan memuakkan seperti aku ini?"
source : http://recap-koreandrama.blogspot.com/2011/07/sinopsis-heartstrings-episode-1.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment