"Lee Gyu Won." panggil Lee Shin pelang.
"Mmm?"
"Tentang kau menyukaiku. . . jangan menyerah." kata Lee Shin.
"Apa?"
Lee Shin mengulangi kata-katanya, "Tentang kau menyukaiku. . . Aku katakan, jangan menyerah."
Dengan terbata Gyu Won membalas, "Apa maksudmu? Kau. . . Kau menyukaiku?"
Lee Shin hanya tertunduk tanpa berani mengakui rasa sukanya.
Gyu Won kesal, ia mulai salah paham"Jadi, Kau katakan, bahwa meskipun
Kau tidak menyukaiku, Kau masih ingin agar aku tetap menyukaimu? Jangan
membohongi diri sendiri! Kau pikir siapa kau itu? Apakah perempuan lain
jatuh hati padamu saat kau melakukan hal seperti ini? Dasar egois.
Lepaskan. Aku pergi."
"Lee Gyu Won." Lee Shin mencoba mencegah kepergian Gyu Won dengan memegang erat kursi rodanya.
"Lepaskan."
"Jangan salah paham." jawab Lee Shin. "Siapa bilang seperti itu?"
"Kaulah yang sudah salah paham. Cukup. Aku tidak ingin terus mendengarkan apa yang Kau katakan."
Bo Woon datang, "Bo Woon, aku di sini. "
"Kau dengan Sin?" kata Bo Woon.
"Mari kita pergi. Atau dokter mungkin akan memarahiku."
Bo Woon mendorong kursi roda Gyu Won menjauhi Lee Shin.
"Jangan bicara tentang dia lagi. Dasar Lee Shin bodoh." jawab Gyu Won kesal.
Saat di perjalanan pulang, Lee Shin terus memikirkan Gyu Won.
"Kau sudah menghabiskan semua uang sakumu lagi?" tanya Lee SHin.
"Tagihan teleponku sangat tinggi akhir-akhir ini." jawab adik Lee SHin.
"Apakah Kau bergurau? Siapa bilang aku menyukaimu? Hmm. Betapa konyolnya!" jawab adik Lee Shin.
"Benar?"
"Oppa, kau tidak mengerti cinta. Kau tidak bisa menggunakan cara semacam itu untuk mengambil hati para gadis."
Lee Shin lalu menyangkal, "Ini bukan tentang aku."
"Jika tidak, lalu mengapa bertanya?" tanya adik Lee Shin.
"Anyway, hanya ingin tau saja."
Sesaat setelah Bo Woon pergi, Gyu Won bergumam "Ck, apa itu lelucon! Kau
pikir aku akan terus bergantung padamu? Orang itu, ia tidak akan
mengikutiku lagi kan? Kau memilih untuk melupakannya. Jangan
memikirkannya lagi." Gyu Won mengingatkan dirinya sendiri.
Seok Hyeon mengunjungi Gyu Won.
"Apa yang Kau lakukan? Apakah kau tidak tau, bagaimana caranya mengetuk
pintu?" tanya Gyu Won yang kala itu tengah benar-benar memiliki mood
yang buruk. he.
"Mengetuk pintu? Aku sudah melakukannya Lihat, jariku sudah mulai
memar." Seok Hyeon memperlihatkan tangannya yang sama sekali engga
memar.
"Tapi, apa yang membawamu kesini, selarut ini lagi, kau bahkan datang ke sebuah ruangan di mana seorang gadis sendirian?" ucap Gyu Won kesal.
"Apakah Kau bahkan seorang gadis?" Seok Hyeon tertawa kemudian memberikan sebuah script untuk Gyu Won. "Ini adalah script untuk pemeran utama wanita."
Seok hyeon memberi penjelasan, "Jangan terlalu percaya diri. Ada seseorang yang disebut pengganti pelaku utama dalam sebuah drama, misalnya seorang pemeran utama memiliki halangan dalam tampil dipentas maka orang kedua akan menggantikan perannya dalam pementasan."
"Pemain pengganti. . . ?"
Gyu WOn menolak tawaran Seok hYoen.
"Direktur, kau kira aku ini orang jahat. Yang pasti, Aku menolak. Aku menolak."
"Pelatihan keanggotaan dilura kota? Kapan? Aku ingin pergi!" Gyu Won sangat antusias.
"Apakah Kau pikir Kau bisa pergi? Kau bahkan tidak bisa berjalan. Jangan melakukan hal yang aneh dan tinggal saja di rumah.
"Aku pasti datang!"
"Jangan khawatir, aku akan memastikan kalau kau akan."
Lee Shin teringat kata-kata Gyu Won.
Sampai saat ia memejamkan mata, ia masih teringat kata-kata Gyu Won.
Seok Hyeon menemui ketua yang engga lain adalah ayah Hee Joo.
"Karena Han Hee Joo telah dipilih sebagai pemeran utama wanita, jadi
tidak perlu ada team lagi kan? Dan kau juga harus bisa lebih fleksibel."
kata ketua. "Kau tahu, Tae Juni adalah Kepala Departemen. Dari
penyusunan rencana, untuk memilih aktor, semuanya telah dilakukan dengan
spesifikasi darimu, tapi dari sekarang, tunjukkan kepadanya rasa
hormatmu dan biarkan ia melakukan hal-hal lainnya. Jangan terlalu kaku
satu sama lain."
"Bagaimana aku bisa fleksibel?" jawab Seok HYeon.
"Pelatihan keanggotaan? Apakah Tae Jun akan ikut juga?"
"Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa pergi."
"Tentu saja. Dia tidak akan pergi bersamamu."
"Semua professor sibuk dengan pekerjaannya masing-masing."
"Bagaimana Profesor Jeong Yoon Soo?" saran ketua.
"Yah. . . Aku berharap bisa pergi bersama dirinya. Akhir-akhir ini kami terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bersama." jawab Seok Hyeon seraya tersenyum.
Seok Hyeon segera menemui Yoon Soo.
"Apakah Kau sibuk?" tanya Seok Hyeon.
"Oh, aku ada jam mengajar saat ini. Ada apa?"
Seok Hyeon menjelaskan, "Begini, Kami akan mengadakan perjalanan
bersama, seluruh anggota tim dalam pementasan akan diikutsertakaan dalam
kegiatan ini. Tapi kami membutuhkan profesor untuk datang, dan yang
lain mengatakan kalau mereka tidak bisa datang. Aku tidak tahu apakah
mereka benar-benar tidak bisa datang atau sekedar mengabaikan aku."
Yoon Soo tersenyum. "Jadi, sekarang kau memohon padaku agar aku ikut dalam kegiatan ini?"
" Kapan?"
"Jumat."
"Jumat?" Yoon Soo berpikir sejenak. "Jika pada hari Jumat lalu. . . "
"Apa yang membuatmu ragu-ragu? Sudah lama kan kita tidak pernah berkunjung ke pantai?"
"Baiklah. Aku harus pergi untuk kuliah sekarang."
"Kau sudah mendengar kalau Kim Seok Hyeon akan mengadakan perjalanan bersama timnya?"
Profesor Im menjawab, "Tidak, aku belum mendengar tentang itu."
"Hei, ini benar-benar tragis! Tapi, aku sudah mendengar kalau istri
ketua sangat marah. Aneh, mengapa dia mesti marah. Han hee Joo kan
sudah menjadi pemeran utama. Mengapa dia masih tidak bahagia?"
Profesor Im Tae Joon menjelaskan, "Sekarang, sorotan media ada pada Lee Gyu Won. Kita harus menghapus dia dari pertunjukan ini."
"Apakah Lee Gyu Won salah? Aku pikir tidak. Siapapun dengan mata dan telinga mereka, semua bisa mengetahui, siapa yang terbaik antara Hee Joo dan Gyu Won."
"Itu sebabnya, kita harus membuat Kim Seok Hyun keluar dari tim produksi pementasan." jawab Seok Hyeon.
"Tapi bagaimana kita bisa mengeluarkannya? Kita tidak tahu kelemahanya."
"Kita mungkin bisa mengungkap sesuatu atau sisi terburuk dari Kim Seok Hyeon. Ada banyak kesempatan besar di luar negeri. Tapi, Mengapa Seok Hyeon kembali ke Korea? Aku ingin tahu tentang itu juga. Pasti, ada motif tersembunyi." terka Im Tae Joon.
Latihan dimulai tanpa Gyu Won.
SeokHyeon memainkan piano dan menyanyikan sebuah lagu..
Semua orang terpukau dengan lagu yang dinyanyikan oleh Seok Hyeon.
Termasuk Lee Shin..
Bahkan saat Seok Hyeon menyanyikan lagu itu.
Lee Shin tiba-tiba teringat momentnya saat bersama Gyu Won.
Otak Lee Shin penuh dengan Gyu Won.
hhihi..
Saat Gyu Won bernyanyi di audisi.
The date in the rain moment
Pokoknya semua tentang Gyu Won.
hahaa..
Sa Rang bertanya, "Ada rumor mengenai pelatihan keanggotaan di luar kota, apakah itu benar?"
Seok Hyeon lalu menjelaskan, "Ya. Kegiatan itu akan dilaksanakan dalam dua hari, satu malam. Dalam perjalanan ini, kita akan menggunakan metode diskusi untuk menganalisis karakteristik setiap peran masing-masing. Jadi, kalian harus membuat laporan dengan menggunakan kertas A4, aku ingin kalian menuliskan analisis karakteristik peran kalian. Yah, walaupun aku tidak bisa mengatakan dengan terus terang kalau kita akan bersenang-senang."
Mendengar berita itu, semua anggota team langsung bersorak.
" Kau tau, mungkin karena ia baru saja bertengkar dengan Lee Shin."
"Mengapa?"
"Aku tidak tahu, tapi dia tampak sangat kesal."
"Apakah mereka bertengkar lagi?"
Sa Rang CS kembali mengolok-olok Hee Joo.
Hee Joo langsung menatap kesal ke arah Sa Rang dan teman-temannya.
Hee Joo merenungi apa yang Sa Rang katakan.
Tiba-tiba Seok Hyeon menelpon Hee Joo.
"Halo? Apakah kau tidak kepanasan?" tanya Seok Hyeon di telepon.
"Tidak, aku tidak kepanasan. AC disini cukup dingin." jawab Hee Joo tanpa tau kalau Seok hyeon ternyata ada dibelakangnya.
"Benar?" tanya Seok Hyeon seraya tersenyum. " Kau sudah menjadi pemeran
utama, jadi mengapa kau terlihat tidak senang? Sebaliknya, Kau harus
senang. Pemeran utama wanita itu sangat didambakan oleh banyak anggota
yang lain." jelas Seok Hyeon.
Hee joo merasa terpojokkan, "Apakah Kau mengejekku?"
"Siapa yang ingin merasakan hal seperti itu?" jawab Hee Joo.
"Tch, apa Lee Gyu Won juga sudah mengalaminya?" kata Hee Joo.
"Aku keberatan!" tolak Hee Joo. "Direktur, Kau pasti berharap sesuatu yang buruk akan terjadi padaku, kau pasti berharap agar aku tidak bisa berada di pementasan?"
"Kau pikir aku punya waktu luang untuk melakukan hal itu. Gadis konyol."
"Jangan hanya melakukannya untuk impianmu agar Kau menjadi bintang, tapi lakukanlah untukku juga. Ah, panas. Mari kita pergi makan es krim." ajak Seok Hyeon mencoba mendinginkan suasana.
Engga peduli badai topan yang sedang melanda mood Gyu Won.
Lee Shin tetap datang mengunjungi Gyu Won.
Lee Shin membuat alasan. "Kau masih belum mengajariku tentang banyak bab di rangkuman music tradisional ini."
Lee Shin langsung menolak, "Aku tidak mau.Ini menjengkelkan, Kau bahkan lebih baik, sedikit."
"Katakan saja, Kau terlalu angkuh untuk bertanya, iyakan Lee Shin yang terhormat." ejek Gyu Won. "Apakah Kau membawa ringkasannya?"
Su Myeong dan Gi Young tengah memikirkan tentang tempat yang akan mereka kunjungi selama studytour.
Engga lama kemudian, Hee Joo datang untuk mengunjungi Gi Young.
"Apakah Kau sibuk?" tanya hee Joo.
"Oh, kau. Apa yang membawamu kesini?" tanya Su Myeong.
" Aku ingin bicara dengan Gi Yeong oppa.Aku? Hanya beberapa menit."
"Lalu, apakah aku perlu pergi ke toilet? Aku akan ke toilet, Kau dapat
berbicara dengannya." Su Myeong meninggalkan Gi young dan Hee Joo.
Hee Joo berkata, "Di mata oppa, apa kau bisa melihat kalau aku juga punya bakat, bukannya sebuah boneka yang tanpa emosi? Dengan kata lain, hanya saja…. Apa aku terpilih sebagai pemeran utama hanya karena teknikku yang baik saja? Aku tidak tahu kau akan peduli tentang hal itu atau tidak."
"Oppa, Kau bisa mengajarkan aku kan?" pinta Hee Joo.
"Mengajarkan apa?" tanya Gi Young menahan senyumnya. Engga salah,
bukannya waktu itu Hee Joo mengejek Gi Young, tapi sekarang, Hee Joo
malah datang menemui Gi Young untuk membantunya.
Hee Joo menjelaskan, "Yang direktur bilang tadi, hal-hal yang berkaitan
dengan emosi dan perasaan. Hal-hal seperti itu.., tidak peduli berapa
banyak aku berlatih, aku tidak bisa melakukannya dengan begitu saja.
Jadi oppa, Kau harus mengajariku! Hal semacam ini, bahkan aku juga tidak
benar-benar mengerti. Tapi oppa, Jangan memberitahu orang lain, bantu
aku diam-diam saja. Hanya saja, jika oppa mengatakan bahwa aku telah
melakukannya dengan baik, aku akan merasa lebih nyaman."
Gi Young menyetujuinya, "Ah! Kali ini, Kau benar-benar mengalami pukulan
besar. Baik! Pokoknya, kita harus bekerja sama dalam Perfomance, aku
akan menyediakan waktu untuk latihan."
Hee joo tersenyum senang, "Terima kasih! Jika Kau mau, aku bisa membayar biaya latihan per jam untukmu."
"Aku akan berhenti pada titik ini, mengerti? Bahkan Jika Kau tidak
mengerti, juga tidak masalah." Gyu Won membalik paksa kertas yang
dipegangnya. "Berikutnya.."
Lee Shin pun mengatakan, "Tidak bisakah Kau berbicara normal tanpa marah-marah?"
"Apa?"
"Aku benar-benar tidak mengerti mengapa kau begitu marah." jawab Lee Shin.
Gyu Won benar-benar kesal pada Lee Shin. "Kau tidak mengerti? Setelah
menjelaskan kepadamu berkali-kali, Kau masih belum juga mengerti! Apakah
Kau benar-benar mendengarkan apa yang aku katakan? Atau mungkin, otakmu
sudah rusak?"
"Cukup. Aku hanya akan melakukan seperti yang Kau katakan. Kau
menyarakanku untuk mencari orang lain kan? Baik, aku akan mencari orang
lain untuk mengajarkan music tradisional. Dan tentang hal-hal yang aku
katakan kemarin, Lupakan saja semuanya." Lee Shin keluar dari ruangan
Gyu Won.
Lee Shin kembali ke kampus.
Joon Hee berkata saat melihat Lee Shin datang, "Sangat menyenangkan
berlatih bersama dengan Gyu Won dan teman-temannya! Ini akan lebih bagus
jika kita bisa melakukannya lagi."
"Ini tidak akan terjadi lagi." jawab Lee Shin.
"Mengapa? -Rasanya cukup menyenangkan!" jawab teman Lee Shin yang lain.
"Aku yang akan mengerjakan semuanya, kita tidak lagi membutuhkan bantuan mereka. Mengerti."
"Apakah kalian bertengkar lagi?"
Hee Joo juga berkata, "Aku masih ingin merasakan energi musik tradisional. Gyu Won eonni bilang, jika Kau ingin menggambarkan musik tradisional dalam satu kata, maka kata yang paling tepat adalah energi. Ya, energi."
Musik traditional berlatih tanpa Gyu Won.
Gyu Won baru saja kembali ke rumahnya.
Dan tanpa sengaja, ayah kakek Gyu Won bertemu dengan Lee Shin.
"Halo. Kita bertemu lagi!" sapa Lee Shin seraya membungkuk pada kakek.
"Siapa ini?" tanya ayah Gyu Won penasaran.
"Dia itu orang yang aku ceritakan pada ayah. Pangeran egois yang sangat narsis." jawab Gyu Won.
Ayah Gyu Won terkejut, "Egoi. . . "
"Ayah!"
"Ah, ah! Itu benar. Ayah, Aku pergi dulu. terserah Kau. Aku akan datang lagi. Hati-hati dengan kesehatanmu. Jangan lupa untuk bersenang-senang selama kegiatan itu." jawab Ayah Gyu Won seraya berlalu.
Kakek masuk ke dalam rumah.
"Kalau aku tidak menemuinya hari ini mungkin ia akan memarahiku lain waktu?Aku hanya perlu mendengarkan. Lagi pula, bukankah ini lebih baik daripada belajar dengan Gyu Won?" jawab Lee Shin.
PASS.. HAHAHA
Dan... Lee Shin kena batunya..
Kakek bukannya mengajarkan tentang musik traditional tapi sang kakek
malah menceritakan tentang kisah hidupnya yang super duper boring.
Tapi, Lee Shin..
HHAHAAA.. Berusaha sekuat tenaga buat menahan rasa sakit di kakinya.
Lagi-lagi, Gyu Won tertawa diatas penderitaan Lee Shin.
"Kau layak mendapatkannya, Lee Shin! Kakek, teruslah bercerita sampai saat kau berusia 40 tahun."
Windflower pergi ke kafe dan bertemu dengan sunbae pemilik kafe.
Ingin tau apa yang terjadi, Gyu Won mencuri dengar pembicaraan Lee Shin dan kakeknya.
"Katakan saja jika Kau bosan, tidak masalah jika kau merasa bosan." ungkap kakek.
Lee Shin menggeleng, "Ah tidak, bukan seperti itu kakek."
"Karena Kau tidak bosan, maka aku akan melanjutkannya. Ketika aku berumur . . "
Kasian dengan nasib Lee Shin, Gyu Won lalu menghampiri kakek.
"Kakek. Cukup kakek. Dia telah belajar belajar dari mu hari ini,
lagipula Lee Shin sangat sibuk. Kakek bisa bercerita lagi lain waktu
kan?" ucap Gyu Won.
Kakek setuju, "Baiklah, kita akan meneruskan ceritaku lain waktu."
Lee Shin tersenyum lega, "Ya, aku akan datang lagi lain kali."
"Baik, Kau bisa pergi sekarang. " kata kakek.
"Jadi bagaimana pelajaran dari kakek? Dia jauh lebih baik dari aku, kan?" tanya Gyu Won dengan nada mengejek.
"Apakah itu menyenangkan?" Lee Shin kesal.
Gyu Won tersenyum kecil, "Aku menyesal. Maafkan aku. Kakek selalu
seperti itu. Kakek selalu asik mengenang masa-masanya dulu, bahkan dia
tidak akan pernah berhenti bercerita!"
"Aku pergi." pamit Lee Shin.
"Mengenai kegiatan di luar kampus, apa kau akan pergi juga?" tanya Lee Shin.
Gyu Won berbohong, "Hm, aku rasa aku tidak bisa pergi."
"Mengapa Kau peduli apakah aku akan pergi atau tidak?" gumam Gyu Won.
Dikamarnya,
Lee Shin kembali memikirkan Gyu Won.
Gyu Won lagi.. Gyu Won lagi..
Telepati.. haah.
Gyu Won juga tengah memikirkan Lee Shin.
Poster tentang study tour tim pementasan dipajang.
Sebelum ia pergi study tour, Gyu Won sedikit mendapat hambatan dari sang kakek.
"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi! Kau baru saja keluar dari
rumah sakit dan sekarang Kau ingin pergi ke sana?" omel kakek.
Gyu Won memohon, "Kakek, aku akan baik-baik. Aku berjanji akan
berhati-hati ketika aku sampai di sana. Aku benar-benar berjanji untuk
benar-benar berhati-hati! Tolong, aku bisa pergi kan kakek?"
"Orang ini. . . Kakek. Anak ini. . . Hati-hati kecelakaan, air, pria,
dan wine. Jika Kau kembali ke rumah dengan keadaan mabuk seperti
terakhir kali. . . Aku akan menendangmu keluar dari rumah dan bahkan
menghapusmu namamu sebagai cucuku! paham?" seru kakek.
"Ya, aku akan berhati-hati." jawab Gyu Won. "Aku pergi."
"Bukankah Kau mengatakan bahwa Kau tidak akan pergi?" tanya Lee Shin saat tanpa sengaja bertemu dengan Gyu Won didepan rumahnya.
"Aku berubah pikiran." jawab Gyu Won. "Baru-baru ini, karena seseorang,
aku selalu dalam mood yang buruk. Jadi, aku ingin menghirup udara
segar." sindir Gyu Won.
"Tch! Lakukan saja sesuai maumu." balas Lee Shin.
Joon Hee sengaja menunggu Hee Joo. Ia mencegat Hee Joo.
"Direktur Hyeong mengatakan kepadaku bahwa kita harus pergi bersama-sama." seru Joon hee.
"Minggir. Aku tidak akan pergi." bentak Hee Joo.
"Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak ingin pergi. Mengapa aku harus pergi ke sana?"
Joon Hee tertawa manis, "Karena aku juga pergi! Mari kita pergi. Mari pergi sekarang!" Joon Hee merangkul lengan Hee Joo.
"Lepaskan, kau sudah gila."
Kakek berkata, "Sangat menyenangkan untuk mendengarkan Sugungga di pantai. (cerita Sugungga - Tradisional Korea Pansori)"
Tanpa mengerti maksud dibalik kata-kata kakek, Seok Hyeon berkata, "Apa? Lain kali jika aku memiliki kesempatan, aku pasti akan mendengarkannya. Ya, tentang kegiatan di luar kampus? Harap jangan khawatir, kami akan mengurus semua anggota dengan baik."
Kakek kesal.
Sukaaa sama scene ini.. hehe..
tataapp...
balas menatap dengan sangat amat angkuh.. :p
Semuanya siap berangkaaaaaaat...
Di bis..
Lee Shin mencari tempat duduk yang kosong..
Tapi ia engga menemukannya, akhirnya Lee Shin duduk di sebelah Gyu Won.
"Aku duduk disebelahmu karena tidak ada tempat duduk yang kosong. Dan itupun TERPAKSA.." kata Lee Shin.
"Apa? Terpaksa?!"
Anggota di bis langsung heboh saat Yoon Soo datang..
Di pihak lain, Profesor Im Tae Joo tengah sibuk dengan usaha untuk menyingkirkan Kim Seok Hyeon.
Seok Hyeon datang menemui ibu Hee Joo.
"Aku tidak pernah berpikir bahwa Kau bisa menemukan solusi dalam waktu singkat seperti ini. Apa rencana itu?" tanya Ibu Hee Joo.
Im Tae Joon menjelaskan, "Mari kita gunakan kesempatan ini sementara
mereka masih dalam kegiatan di luar kampus. Karena mereka menggunakan
media untuk berurusan dengan kita sebelumnya, kali ini kita akan
menggunakan pendekatan yang sama. Kita menggunakan media untuk
menyerangnya."
Ibu Hee Joo mengingatkan, "Ingat, Kau harus melindungi Hee joo, kau mengerti."
Bis sampai di tempat tujuan...
Gyu Won mengkhawatirkan Hee Joo, "Hee Joo sepertinya kau tidak membawa pakaian cadangan? Apakah Kau perlu meminjam pakaianku?"
Hee Joo menjawab, "Tidak apa-apa. Aku merasa nyaman seperti ini. "
Mereka mulai have fun bersama..
" Aigoo, aku benar-benar lelah. Sepertinya aku semakin tua. Mana snack dan minuman?" tanya Yoon Soo.
"Di dalam mobil."
"Bagaimana dengan buah? Apakah Kau membeli buah?" tanya Yoon Soo.
Seok Hyeon menjawab, "Aku hanya membeli semua yang ada di daftar. Kau tidak memberitahu kami untuk membelinya."
Yoon Soo tersenyum, "Baik, itu salahku. Bagaimana kalau menyuruh salah satu anggota untuk membeli buah-buahan seperti semangka. Gi Yeong, bisa tolong membawa barang-barang yang tertinggal di mobil."
Latihan pun dimulai..
Seok Hyeon memberikan instruksi, "Ya. Oke, pada hitungan ke 3,,. Kalian
harus meneriakan impian kalian dengan menggunakan diafragma. Teriakan
semuanya seolah-olah membiarkan dunia mengetahui apa impian kalian. Mari
kita mulai dengan Han Hee Joo."
Hee Joo meneriakkan, "Aku ingin menjadi aktris Korea Selatan yang paling berbakat."
"Aku akan memberikan semua yang terbaik dariku untuk pementasan kali ini!" teriak Gyu Won.
Gi Young berkata dengan antusias, "Aku ingin tampil di panggung international."
Sa Rang mengejutkan semua orang, "Aku ingin menjadi pacar Su Myeong oppa itu."
Su Myeong terkejut setengah mati mendengar impian Sa Rang..
Tapi, semua orang tertawa terbahak mendengarnya..
Kim Seok Hyeon tersenyum, "Sangat baik! Jangan lupa mimpi yang Kau
katakan sekarang ini. Berlatih keras untuk pementasan, mengerti? Ya.
Mulai sekarang sampai makan malam, kalian memiliki waktu luang. "
Tanpa sengaja Lee Shin bertemu dengan Yoon Soo.
Lee Shin tersenyum, "Jangan berharap terlalu banyak."
"Akhir-akhir ini Kau tampak lebih ceria. Sepertinya Kau telah menemukan hal yang membuatmu selalu tersenyum."
Lee Shin kembali tersenyum, "Aku menyesal tentang peristiwa dimasa lalu."
"Jadi akhirnya kau menyesalinya.." jawab Yoon Soo membalas senyuman Lee Shin
Sukaaa scene ini jugaa.. Suka setiap kali liat Lee Shin sama Gyu Won berantem..
^^v
"Ah. . . perutku sakit." keluh Gyu Won saat ia hendak duduk bersandar.
"Apakah itu sangat sakit?" tanya Lee Shin yang secara kebetulan mendengar apa yang Gyu Won katakan.
Gyu Won membalas dengan angkuh, "Menyakitkan atau tidak, itu tidak ada hubungannya denganmu."
"Jika tidak terasa sakit, maka pindahlah." suruh Lee Shin.
"Kenapa?" tanya Gyu Won.
"Karena kakiku yang terasa sakit." jawab Lee Shin.
"Kau bisa duduk di tempat lain." seru Gyu Won.
" Tidak, aku ingin duduk di sini. Jika Kau tidak menyukainya, duduk saja di tempat lain." Lee Shin keukeuh (?)
Gyu Won menggeser posisi duduknya, dan Lee Shin duduk tepat di samping Gyu Won.
"Apakah Kau puas sekarang?" tanya Gyu Won kesal.
"Iya, memang kenapa!" sinis Lee Shin.
"Lee Shin bodoh." kata Gyu Won.
"Kau itu orang yang bodoh Gyu Won, bukan aku." jawab Lee Shin. "Melihat hasilmu, Kau tidak lebih baik dari kebanyakan orang."
Joon Hee dan Hee Joo pun duduk engga jauh dari tempat Lee Shin dan Gyu Won.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Su Myeong pada Lee Shin dan Gyu Won.
Gyu Won menjawab, "Hanya datang untuk beristirahat."
"Tapi siapa yang akan memasak makan malam?" tanya Su Myeong.
Dengan senang hati Joon Hee mengangkat tangannya, "Aku akan melakukannya dengan Hee Joo eonni. Mari kita pergi, Hee Joo eonni."
"Aku tidak mau! " jawab Hee Joon
"Kalian mau ke mana?" tanya Seok Hyeon saat bertemu dengan Shin-Won.(Lee Shin-Gyu Won) "Ini hampir waktu untuk makan malam."
Gyu Won menjawab, "Kami akan membeli semangka."
"Oh, benar? Jika berat, Kau harus membawanya." ujar Seok HYeon pada Lee
Shin. "Jangan biarkan Gyu Won yang membawanya.Hati-hati di jalan dan
jangan tersesat."
"Hati-hati mengemudinya."
Yoon Soo tersenyum, "Sepertinya Lee Shin mulai menyukai Gyu Won."
"Benar? Aku tidak menyadari hal itu." jawab Seok Hyeon.
Di dapur..
Joon-Joo couple (Joon Hee-Hee Joo)
Hee-Hee couple (Joon Hee-Hee Joo)
"Apakah memasak membuatmu senang?" tanya Hee Joo saat mendengar Joon Hee bersenandung (??)
Joon Hee tersenyum, "Selama Aku bersama eonni, bahkan jika aku di neraka, aku akan merasa bahagia."
Tiba-tiba, Hee Joo menjerit, jarinya terluka..
Joon Hee lalu menghisap darah yang keluar dari jari Hee Joo.
"Hei! Apa yang Kau lakukan?" Hee Joo panik.
"Perdarahan hanya dapat dihentikan jika Kau melakukan hal seperti ini.
Eonni, tunggu sebentar." Joon Hee berlari keluar dapur untuk mengambil
plester.
"Apakah Kau vampir? Mengapa Kau mengisap darah orang lain?"keluh Hee Joo.
Joon Hee mengobati luka Hee Joo.
"Kau berpikir jari yang terluka ini akan sembuh dengan cepat kalau kau berkata seperti itu?"
Joon Hee tersenyum. "Ya. . . Memang benar. Ketika aku masih kecil, aku selalu terluka setiap hari. Ketika ibuku, melakukan hal ini, luka-luka itu langsung sembuh. Tapi sekarang, aku harus melakukan hal ini pada ibuku."
Joon Hee mengalihkan pembicaraan, "Sepertinya sudah waktunya bagiku untuk menunjukkan keahlian memasakku sekarang. Eonni, Kau hanya duduk di sana dan melihatku saja."
"Lupakan saja, aku masih bisa membantu." jawab Hee Joo.
"Oke, kalau begitu eonni bisa membantuku untuk mencuci beras?"
"Hanya beras? Serahkan saja padaku."
Lee Shin dan Gyu Won mulai mencari semangka..
Dari satu toko ke toko lain.
Gyu Won memilih, semangka bagus yang harganya murah.
Sampai akhirnya, perut Gyu Won terasa sakit.
Gyu Won memanggil-manggil Lee Shin, "Lee Shin.. Lee Shin."
Karena Lee Shin engga menyadari panggilan Gyu Won, akhirnya Gyu Won pergi ke apotek untuk membeli obat.
Beberapa menit kemudian, Lee Shin baru menyadari kalau Gyu Won engga lagi berjalan di belakangnya.
Dan Lee Shin Gyu Won mulai berselisih jalan.
Akankah mereka bertemu kembali? kyaa..lebai
Waktu makan pun berlangsung..
"Bagaimana mungkin?" jawab Hee Joon.
"Tapi ada benar-benar batu di dalamnya! " jawab Joon Hee..
Engga cuma Joon Hee yang mempermasalahkan makanan, tapi yang anggota
yang lain juga mulai mengomentari makan malam mereka yang terasa hambar.
Ulah Hee-Hee couple ini. :p
Yoon Soo dan Seok Hyeon mulai mengkhawatirkan Gyu Won-Lee Shin yang belum juga kembali.
Akhirnya,, Lee Shin menemukan Gyu Won..
"Lee Gyu Won!" panggil Lee Shin. Raut wajah cemas Lee Shin berubah.
"Hei, dari mana saja kau? Aku sudah mencarimu dari tadi." jawab Gyu Won.
"Siapa yang terluka. Lihat, aku mendapatkan semangka hanya dengan harga yang murah." jawab Gyu Won.
"Apa?"
"Bagaimana? Ini terlihat lezat, kan?"
Lee SHin kesal, "Kau,,,,,, apakah Kau tahu betapa sulitnya aku mencarimu?"
Gyu Won memperlihatkan obat yang baru saja dibelinya, "Kenapa? Oh, tadi.. Aku pergi untuk membeli ini. "
"Lee Shin! Eh, apakah Kau ingin mendengarkan musik? Ada apa denganmu?
Kau telah menemukanku kan? Kenapa kau marah?" tanya Gyu Won yang bingung
dengan perubahan sikap Lee Shin.
"Kenapa kau selalu membuatku tidak nyaman? Apakah kau tidak terluka? Aku takut kau terluka lagi." jawab Lee Shin.
"Berbaringlah. Jika sakit, Kau lebih baik berbaring." ujar Lee Shin.
"Aku baik-baik" jawab Gyu Won.
"Lakukan saja seperti yang aku katakan. "
Akhirnya, Gyu Won dan Lee Shin sampai "Kenapa kalian terlambat?"
"Aku menyesal." ucap Gyu Won.
"Kenapa dia menjadi seperti itu lagi? Apakah kalian berkelahi?" tanya Seok Hyeon.
"Kami terpisah di pasar, dan kami kesulitan untuk menemukan satu sama lain." jawab Gyu Won.
"Oh, itu sebabnya kau begitu terlambat? Kau pasti lapar. Cepat, masuk dan makanlah." ujar Yoon Soo.
"Ini tidak terlihat seperti sedang marah. Dia hanya khawatir. " jawab Yoon Soo yang mengerti perasaan Lee Shin.
saat Gyu Won dan Lee Shin makan malam..
Gyu Won memberikan sendok dan chopsticks pada Lee Shin.
Tapi Lee Shin sama sekali engga mempedulikan Gyu Won, ia malah mengambil chopsticks yang ada di dekat piringnya. heehee..
Di malam harinya..
Semua anggota diharuskan untuk menampilkan kebolehan mereka saat diatas panggung..
Saat Windflower akan tampil, Lee Shin datang dan menghampiri Gyu Won.
Lee Shin tau kalau kondisi kesehatan Gyu Won sedang lemah.
"Aku baik-baik." jawab Gyu Won saat melihat Lee Shin.
Lee Shin menggenggam tangan Gyu Won, "Tolong dengarkan aku! Bagaimana jika lukamu itu semakin memburuk?"
"Windflower. Apa yang terjadi?" panggil Host.
Lee Shin menjawab, "Gyu Won tidak akan ke atas panggung? Lee Gyu Won masih tidak enak badan."
"Gyu Won, apakah kau sakit?" tanya Host.
Seok Hyeon menjawab, "Lupakan Gyu Won. Lanjutkan saja seadanya."
Windflower tampil tanpa Gyu Won.
Lee Shin langsung melepaskan tangan Gyu Won.
Mereka menikmati pertunjukkan.
Tiba-tiba Lee Shin berkata, "Jangan sampai terluka lagi. Karena, Aku akan sangat khawatir."
Setelah pertunjukkan selesai, Yoon Soo dan Seok Hyeon berjalan santai di sekeliling penginapan.
"Apakah kau tidak lelah?" tanya Seok Hyeon.
"Aku tidak lelah. Sudah lama kita tidak bersenang-senang seperti ini. Ini cukup menyenangkan." jawab Yoon Soo.
"Ah, tapi aku agak lelah." jawab Seok Hyeon.
Yoon Soo tertawa, "Sepertinya Kim Seok Hyun sudah mulai menua."
"Tua? Kau bercanda."
"Lee Shin, Kau bisa bermain gitar kan? Bernyanyilah agar suasana bisa
terasa menyenangkan. " Su Myeong memberikan gitar pada Lee Shin.
Dan Lee Shin mulai bernyanyi..
Aigoo ,, suaranyaa.. suaranya Lee Shin..
cool.. ^^
Nyanyian Lee Shin yang dipersembahkan untuk Gyu Won.
Setelah nyanyian selesai..
"Tunggu, mari kita makan semangka. Siapa yang akan mengambil semangkanya?" tanya Soo Myeong.
"Aku akan pergi untuk mengambil semangka." jawab Gyu Won.
Gyu Won mengambil semangka dan Lee Shin terus mengikutinya.
Gyu Won terjatuh, kakinya terkilir..
"Tidak apa-apa." jawab Gyu Won.
"Di mana yang sakit? " tanya Lee Shin.
"Aku bilang aku baik-baik saja."
" Di sini? Apakah itu sakit?"
Gyu Won menggeleng. "Tidak."
"Sepertinya Kau terkilir."
Saat menatap mata Gyu Won, Lee Shin menyebut nama Gyu Won, "Lee Gyu Won.."
Bo Woon datang mengacaukan suasana.. hihii..
"Gyu Won. Apa yang Kau lakukan di sini?" tanya Bo Woon.
"Pergelangan kakiku terkilir. " jawab Gyu Won.
Bo Woon membawa Gyu Won kembali ke penginapan dan membiarkan Lee Shin mengambil semangka sendirian.
Malam harinya, Gyu Won engga bisa tidur..
Begitu juga Lee Shin..
Lee Shin keluar dari kamarnya dan tanpa sengaja melihat Gyu Won yang duduk sendirian.
Lee Shin menghampiri Gyu Won dan duduk di sampingnya.
"Apa yang Kau lakukan di sini? Kau sendirian saja, tidak takut?" tanya Lee Shin
"Aku tidak bisa tidur. Kau?"
"Aku tidak bisa tidur." jawab Lee Shin. "Ah, tentang pergelangan kakimu yang terkilir?"
Gyu Won mengangguk, "Tidak apa-apa. Terima kasih banyak sudah membantuku."
"Apakah Kau benar baik-baik saja atau Kau berpura-pura baik-baik saja?" tanya Lee Shin memastikan.
"Aku benar-benar baik-baik saja, puas?" tanya Gyu Won lalu tersenyum.
"Itu cukup."
Gyu Won lalu berkata, "Ini sangat tidak menyenangkan kalau hujan
benar-benar turun. Kita tidak bisa pergi keluar dan melihat laut.
Padahal, Aku ingin sekali duduk di pantai pada malam hari. Dan jika aku
melihat sebuah bintang jatuh, maka aku akan langsung membuat satu
permintaan."
Lee Shin bertanya, "Apa permintaanmu?"
"Mmmm… Ini rahasia." jawab Gyu Won.
Lee Shin melanjutkan kata-kata Gyu Won, "Jika ada bintang lain yang
jatuh, aku juga akan membuat permintaan. Aku juga harus membuat
permintaan."
"Apa permintaanmu?" tanya Gyu Won.
Lee Shin mengikuti kata-kata Gyu Won. "Mmmm… Ini rahasia." jawab Lee Shin.
Setelah beberapa detik hening..
Lee Shin mengulurkan tangannya..
Gyu Won dengan ragu menyambut tangan Lee Shin.
"Ingin tau apa permintaanku? Aku harap Kau akan menyukaiku lagi." jawab Lee Shin dengan sungguh-sungguh.
source : http://recap-koreandrama.blogspot.com/2011/08/sinopsis-heartstrings-episode-9-part-1.html dan http://recap-koreandrama.blogspot.com/2011/08/sinopsis-heartstrings-episode-9-part-2.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment