Para satpam
segera mengamankan Yi Gak walaupun Yi Gak melawan. Mereka harus
mengangkatnya karena Yi Gak meronta-ronta meminta dilepaskan.
Akhirnya Yi Gak dilempar keluar dari gedung, dan para satpam memasang badan di depan pintu masuk agar Yi Gak tak dapat masuk lagi. Yi Gak hanya dapat melihat Se Na yang ketakutan dari luar gedung.
Akhirnya Yi Gak dilempar keluar dari gedung, dan para satpam memasang badan di depan pintu masuk agar Yi Gak tak dapat masuk lagi. Yi Gak hanya dapat melihat Se Na yang ketakutan dari luar gedung.
Selesai acara,
ia melihat Se Na berjalan bersama nenek dan kembali memanggilnya. Namun
Se Na dan Nenek tak mendengar karena ia keburu ditarik dan mulutnya
dibekap oleh para satpam.
Sementara itu
Park Ha sedang mempersiapkan toko barunya. Semua stock buah dan sayuran
sudah hampir lengkap dan tinggal membayar uang sewanya saja. Pemilik
toko mengatakan hanya pada Park Ha ia memberikan perlakuan khusus. Park
Ha diperbolehkan mempersiapkan toko sebelum membayar penuh uang sewanya.
Namun betapa
kagetnya Park Ha kalau cek yang ia simpan di amplop hilang. Sia-sia ia
menumpahkan seluruh isi tasnya, karena cek itu tak ketemu. Pemilik toko
marah mengetahui Park Ha tak membawa uang yang ia janjikan dan menyuruh
Park Ha untuk mengemasi barang-barang di toko dalam waktu satu jam.
Ia meminta waktu sebentar dan menelepon Se Na, karena ia hanya meninggalkan tas saat di restoran. Tapi Se Na yang sudah menebak alasan Park Ha meneleponnya, hanya tersenyum namun tak mengangkat telepon.
Keputusan akhir: Kontrak dibatalkan, tempat tak jadi disewa, toko tak jadi dibuka.
Park Ha terduduk lemas di trotoar menyadari apa yang selama ini ia lakukan semuanya sia-sia. Dan seperti ada yang ingin mengejeknya, truk berisi penuh strawberi datang lengkap dengan ucapan ‘Selamat atas pembukaan toko, Strawberi dijual setengah harga’.
Park Ha terduduk lemas di trotoar menyadari apa yang selama ini ia lakukan semuanya sia-sia. Dan seperti ada yang ingin mengejeknya, truk berisi penuh strawberi datang lengkap dengan ucapan ‘Selamat atas pembukaan toko, Strawberi dijual setengah harga’.
Park Ha
menemui ibu untuk meminjam uang 40 juta won untuk pengganti cek yang
telah dihilangkannya. Uang itu tidak hilang, tapi perlu waktu sekitar
3-4 bulan untuk menguangkannya kembali. Ibu memarahinya tapi tak mampu
membantu apapun karena ia tak memiliki uang sebanyak itu.
Se Na datang
dan setelah mereka duduk berdua, Se Na langsung menggosok luka Park Ha.
Bukankah dulu ia pernah mengatakan kalau Park Ha pasti akan meminta
bantuan ibu saat Park Ha mendapat kesulitan? Park Ha tak punya waktu
untuk berdebat masalah ini. Ia tahu Se Na tak mau membantu, maka ia akan
pergi karena ia punya banyak kerjaan.
Tapi Se Na mau
membantu, dengan satu syarat. Ia akan memberikan uang 40 juta asal Park
Ha kembali ke Amerika. Ia ingin keadaannya sama seperti 2 tahun yang
lalu, kembali pada saat mereka tak mengenal satu sama lain.
Park Ha
memohon agar Se Na mau membantunya tanpa syarat. Tapi Se Na tak
bergeming. Park Ha mau pulang ke Amerika dan ia akan memberinya 40 juta
won.
Syarat yang
sangat berat bagi Park Ha. Hari ini benar-benar bukan miliknya. Ia
keluar dari restoran bertepatan dengan turun hujan. Ia teringat pada
buah strawberinya yang ada di depan bekas tokonya yang akan busuk jika
terkena banyak air. Buru-buru ia menerobos hujan menuju ke tokonya.
Hujan turun
sangat lebat. Setelah Park Ha selesai menutup tumpukan strawberi dengan
plastik, ia baru teringat kalau ia berjanji untuk menjemput Yi Gak
setelah urusannya selesai. Buru-buru ia pergi ke gedung kantor Se Na.
Yi Gak berdiri
di depan gedung yang sudah sepi dan gelap. Kedinginan dan kehujanan.
Tangannya terkepal marah. Ia tak peduli pada Park Ha yang akhirnya
datang berlari menembus hujan dan meminta maaf padanya karena terlambat
menjemput. Park Ha langsung disemprot, “Kenapa kau baru muncul
sekarang?”
“Ada hal yang mendesak yang harus kulakukan.”
Park Ha terhenyak melihat kemarahan Yi Gak. Ia ingin marah, tapi tak jadi. “Sudahlah, ayo kita pulang saja sekarang.”
“Kau tak pernah mempedulikanku sama sekali!”
“Itu karena
aku tak dapat mempedulikan apapun sekarang!” jerit Park Ha. Tanpa
menunggu Yi Gak, ia berbalik dan berjalan menuju mobil.
“Kau
benar-benar manusia rendahan. Akhirnya aku mengerti, di dalam matamu
hanya ada uang saja. Sejak kau membuka toko, yang kau pikirkan adalah
bagaimana menghasilkan uang. Kau benar-benar lupa akan janjimu, maka
itulah aku menyebutmu manusia rendahan.”
Park Ha
menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan bertanya, “Sudah cukup
kata-katamu? Tahu apa kau, sehingga kau berani berkata seperti itu padaku?”
“Hal itu sudah
jelas. Karena kau orang yang tak dapat dipercaya, tak akan ada orang
yang mau bekerja sama denganmu. Dan suatu hari, bisnismu akan bangkrut!”
kata Yi Gak geram.
Park Ha
terpaku mendengar kata-kata Yi Gak. Kata-kata itu seolah menamparnya,
mengejek penderitaan yang baru saja ia alami hari ini. Dan hinaan itu
membuatnya marah hingga ke ubun-ubun. “Kau
benar-benar tak punya sopan santun, ya. Apa hebatnya kau hingga kau
dapat mengatakan seperti itu padaku? Aku tak peduli betapa hebatnya kau
sebelumnya tapi sekarang kau tak berguna sama sekali di sini. Kau bukan
siapa-siapa. Kau yang sekarang .. bahkan lebih rendah dari manusia
rendahan!”
Ganti Yi Gak yang terperanjat mendengar kata-kata tajam Park Ha. “Beraninya kau mengatakan hal seperti itu padaku!”
Yi Gak kembali
di masa Joseonnya dan bertemu dengan istrinya, Hwa Young. Ia lega
melihat Hwa Young masih hidup bahkan menyambutnya dengan bahagia. Ia
memeluk istrinya dan meminta untuk tak meninggalkannya lagi.
Tiba-tiba suara handphone berbunyi. Handphone ada di jamannya? Belum sempat Yi Gak berbuat apapun, baju kebesarannya ditarik..
.. oleh Park Ha. Bwahahaha…
.. oleh Park Ha. Bwahahaha…
Seperti
kejadian semalam, ia dan Sena dipisahkan kembali karena Park Ha mendapat
telepon dari kebun strawberi kalau ada strawberi yang siap panen dan ia
harus memetik strawberi lagi. Heheh..
Yi Gak terbangun dan lega saat menyadari kalau yang ia alami hanyalah mimpi.
Heheh.. milih
mana? Tak ada Park Ha, tapi Hwa Young mati (seperti di era Joseon), atau
Hwa Young hidup (seperti di mimpi) tapi ada Park Ha?
Keesokan
paginya, keempatnya telah duduk manis di meja makan, menunggu Park Ha
membuatkan omurice. Tapi yang ditunggu tak kunjung muncul.
Akhirnya Park
Ha muncul, namun bukan untuk membuatkan omurice karena ia sudah bersiap
untuk pergi. Park Ha hanya melirik pedas pada Yi Gak dan keluar rumah.
Yi Gak yang tahu kenapa Park Ha marah, mengatakan kalau mereka tak usah
menggantungkan semuanya pada Park Ha. Mereka dapat mencari makan
sendiri.
Young Sul
mengusulkan kalau akan menangkap sapi atau babi diluar untuk dimakan,
tapi Man Bo mengingatkan kalau di luar sana hanya ada orang lalu lalang,
tak ada binatang yang bisa diburu.
Heheh.. sebenarnya ada kok. Banyak, sudah dicincang dan dimasukkan ke kaleng. Namanya kornet.
Chi San menawarkan diri untuk membeli ramen instan di toko dekat rumah. Mendengar itu, Yi Gak berkata,
Aww… mungkin pangeran sekarang menyadari ucapan Park Ha. Uang, kedudukan dan darah biru yang ia miliki tak ada gunanya di jaman modern ini.
“Aku.. Aku tak punya uang.” |
Becky datang
dan mengajak mereka minus Yi Gak untuk pergi ‘melihat-lihat’ kota.
Ketiga abdi itu meminta Yi Gak, yang kemarin kehujanan, untuk
beristirahat saja di rumah.
Melihat-lihat itu ternyata artinya bekerja sampingan. Becky menawarkan pekerjaan yang menurutnya cocok bagi mereka.
Man Bo, bekerja sebagai tukang parkir dalam gedung. Hasilnya : malah macet di mana-mana.
Young Sul, bekerja sebagai kasir Café. Wajah tampannya jelas menarik perhatian para pelanggan wanita.
Young Sul, bekerja sebagai kasir Café. Wajah tampannya jelas menarik perhatian para pelanggan wanita.
Namun
sayangnya Park Ha tak mengajarinya kalau ada alat pembayaran lain selain
uang. Sehingga saat ada pelanggan memberikan kartu kreditnya untuk
digesek, ia menatap tajam pada pelanggan itu, “Apa kau pikir aku bodoh?
Kenapa kau tak memberiku uang?”
Sementara Chi San sangat menikmati pekerjaannya sebagai pencuci mobil. Dengan riang ia mencuci mobil pertamanya. Luar dalam!
Sementara Chi San sangat menikmati pekerjaannya sebagai pencuci mobil. Dengan riang ia mencuci mobil pertamanya. Luar dalam!
Hasilnya,
mereka pulang ke rumah tertunduk lesu . Mereka akhirnya mengaku pada
tuannya kalau mereka melakukan ini karena ingin membantu Park Ha yang
kemarin harus menutup tokonya.
Yi Gak kaget
mendengar hal itu. Bukankah kemarin adalah hari pertama tokonya buka?
Man Bo menceritakan kalau Park Ha tak jadi membuka toko karena uang sewa
yang ia siapkan telah hilang.
“Aku tak bisa percaya kalau ia sebodoh itu,” kata Yi Gak. Tapi ia langsung teringat kemarin malam ia mengatai Park Ha –suatu hari, bisnismu akan bangkrut!- dan ia merasa tak enak karenanya.
Di luar, Mimi
memungut boneka lobak yang basah kehujanan. “Bisnis majikanmu sedang
gagal, kau juga ikutan menangis,” kata Mimi dramatis.
Becky mengajak
ketiganya lagi untuk bekerja. Dan kali ini ia dan Mimi ikut menyertai
mereka. Mimi menatap Yi Gak yang tak mau bekerja dan berkata, “Kau
memiliki tubuh yang sehat, kenapa kau tak mau menggunakannya? Apa kau
jenis orang yang tak mau melakukan pekerjaan kasar?”
Ia kemudian menyerahkan boneka lobak yang ia pungut dan berkata. “Semalaman ia menangis, jadi hiburlah dia.”
Masih ingat dengan Amy, teman sekerja Park
Ha di restoran Amerika? Kepergian Park Ha ternyata untuk menemuinya.
Amy baru saja menikah dan berbulan madu di Korea Selatan. Ia mengunjungi
Park Ha sekaligus memberikan barang-barang Park Ha yang tertinggal di
locker restoran.
Park Ha sangat
senang bertemu dengan Amy kembali. Saat hendak berpisah, Amy mengajak
Park Ha untuk kembali ke Amerika. Ia dan suaminya berencana untukmembuka
restoran sekembalinya dari bulan madu. Dan tenaga dan bakat Park Ha
(yang mampu memilih bahan makanan yang bagus) amat sangat membantu
mereka.
Dan Park Ha
benar-benar memikirkan tawaran itu. Sepanjang perjalanan di bis, ia
memikirkan tawaran Amy dan tawaran Se Na yang datang di saat yang sama.
Jalan keluar yang sempurna. Tapi kembali ke Amerika adalah sebuah
keputusan yang sangat berat.
Sesampainya di
rumah, ia melihat boneka lobaknya tergantung di dinding. Teringat
olehnya bagaimana ia mendapatkan boneka itu bersama Yi Gak, ia pun
tersenyum.
Becky dan Mimi
ternyata ingin menjual strawberi yang dipanen Park Ha dan menjadikan
Man Bo, Young Sul dan Chi San sebagai boneka maskot. Becky mengajarkan
kalau ingin menari, menarilah segila mungkin. Dan ia mencontohkan
gaya-gaya cute dan imut, yang langsung diikuti oleh ketiganya dengan
patuh.
Mimi datang
dan menyuruh Becky untuk berganti kostum panda. Ah..rupanya Becky akan
menjadi panda yang akan memimpin pasukan binatang.
Young
Sul bertanya pada Mimi, apakah mereka harus menari walaupun sudah
memakai kostum? Man Bo menambahkan kalau hal ini mempermalukan mereka. Chi
San menenangkan temannya kalau wajahnya akan tertutup dengan kostum
jadi tak perlu khawatir. Dan Mimi berkata kalau mereka harus menari.
Bahkan harus menari segila mungkin agar orang-orang memperhatikan.
Ia menambahkan jika mereka sudah memakai kostum binatang, maka mereka bukanlah mereka yang sekarang. Mereka adalah beruang, anjing dan kelinci. Di luar mereka tak boleh membuka topeng dan tak boleh berkata sepatah katapun.
Ia menambahkan jika mereka sudah memakai kostum binatang, maka mereka bukanlah mereka yang sekarang. Mereka adalah beruang, anjing dan kelinci. Di luar mereka tak boleh membuka topeng dan tak boleh berkata sepatah katapun.
Mereka pun memperkenalkan diri sebagai beruang, kucing dan kelinci. Mereka pun bersujud pada Yi Gak sebelum mulai bekerja.
Di taman, Mimi
mulai menjajakan strawberinya dan mendelik saat ketiga binatang menari
dengan setengah hati. Orang-orang masih lalu-lalang tak memperhatikan
lapak mereka.
Ia menyuruh sambil mencontohkan gerakan menari segila mungkin, dan ketiga binatang itu walaupun patuh tetap saja gerakan mereka kurang gila.
Ia menyuruh sambil mencontohkan gerakan menari segila mungkin, dan ketiga binatang itu walaupun patuh tetap saja gerakan mereka kurang gila.
Untung si
panda datang. Mimi pun menyuruh temannya untuk mencontohkan gerakan
gila. Panda pun menari gila dan para pengunjung taman mulai berdatangan.
Sementara itu
di kantor, Tante marah pada Tae Moo dan ayahnya. Salah satu divisi
kantor mereka (Home Shopping TV) akan mengadakan fashion
show baju pengantin secara live, dan Tae Moo secara sepihak memutuskan
untuk tak memakai model dari agency sahabat Tante. Tante merasa
pendapatnya tak dihargai lagi oleh mereka.
Tante menemui
seseorang bernama Park Tae Soo yang bertugas mengurus anjing. Tante
menyuruh Tae Soo yang sudah pergi selama 2 tahun untuk kembali ke
perusahaan dan memohon kakaknya (nenek) untuk menerimanya kembali. Tapi
Tae Soo menolaknya karena dirinyalah, ntedua tahun yang lalu perusahaan
mengalami kerugian yang banyak.
Tante tak peduli. Ia bersikeras menyuruh Tae Soo untuk segera kembali ke Korea.
Tante tak peduli. Ia bersikeras menyuruh Tae Soo untuk segera kembali ke Korea.
Tae Moo menjelaskan pada nenek kalau ia ingin memakai model yang bukan professional, melainkan model yang orang biasa, yaitu karyawan kantor mereka. Walaupun skeptis tapi nenek mengijinkan Tae Moo melakukan keputusannya. Dan siapakah karyawan yang tepat untuk model pengantin mereka?
Se Na mulanya
kaget dan menolak, tapi setelah nenek ikut membujuk (“Apa harus aku yang
setua ini jadi modelnya?”), Se Na akhirnya setuju.
Park Ha
pergi ke taman dan melihat teman-temannya membuka lapak untuk menjual
strawberi. Ia memuji Mimi yang berhasil menjual strawberinya, bahkan
hampir habis.
Mimi mengatakan kalau semua ini adalah ide Becky. Bahkan Becky-lah yang memimpin para boneka maskot menarik perhatian pembeli. Mimi menunjuk Becky yang saat itu terbungkus kostum Panda.
Mimi mengatakan kalau semua ini adalah ide Becky. Bahkan Becky-lah yang memimpin para boneka maskot menarik perhatian pembeli. Mimi menunjuk Becky yang saat itu terbungkus kostum Panda.
Mendadak, si
Panda terhuyung-huyung dan jatuh pingsan. Semua panik. Park Ha segera
pergi ke bagian manajemen gedung untuk memberitahu ada yang pingsan.
Sementara itu ketiga binatang lain segera membuka kepalanya, membuat para pengunjung histeris melihat ketampanan mereka. Tapi Young Sul segera memandu Becky tanpa melepas kepala Pandanya.
Sementara itu ketiga binatang lain segera membuka kepalanya, membuat para pengunjung histeris melihat ketampanan mereka. Tapi Young Sul segera memandu Becky tanpa melepas kepala Pandanya.
Di dalam
gedung, Young Sul dibantu dengan satpam segera meletakkan Becky ke atas
sofa. Tapi Young Sul tak mengijinkan Satpam untuk membuka kostum panda
itu dan memberitahu kalau di dalamnya adalah seorang wanita. Yang akan
menolong panda adalah seorang wanita juga.
Sementara itu, Becky telah sadar dan membuka kepala Pandanya.
Yang ditunggu-tunggu Young Sul telah tiba. Park Ha datang dan meminta Young Sul untuk menyampaikan pada Mimi agar menghentikan penjualan stroberinya dan berkemas-kemas. Young Sul pun mematuhi perintah Park Ha.
Di dalam Yi Gak mendengar suara Park Ha dan buru-buru memakai kepala
Pandanya kembali dan duduk manis. Park Ha datang membawa sebotol air dan
menyuruhnya untuk melepas kepala pandanya. Tapi panda tak mau.
Merasa temannya sudah baik-baik saja, Sambil memegang tangan panda, Park
Ha berterima kasih pada Becky atas segala jerih payahnya. Tapi panda
sedikit sungkan dan menarik tangannya kembali. Park Ha tak menyadarinya.
Ia berkata,
“Apakah kau ingat dua tahun yang lalu? Saat itu kita berdua sama-sama baru menginjakkan kaki ke Korea, tinggal serumah. Sama-sama tak fasih berbahasa Korea. Suatu malam kita mabuk soju. Namun malam itu pula, aku merasa bersyukur bertemu denganmu, Becky.”
Tangan Park Ha menyentuh tangan panda lagi, membuat panda jengah. Tapi ia melupakan kejengahannya ketika Park Ha meneruskan, “Tapi sepertinya aku tak dapat tinggal di rumah itu lebih lama lagi karena aku akan kembali ke Amerika.”
Panda berdiri dan melipat tangannya, tanda ia marah. Park Ha minta maaf
karena ia harus melakukannya. Ia menceritakan kalau ia telah
menghilangkan cek untuk menyewa toko. Ia juga meminta Becky untuk tak
menceritakan hal ini pada yang lainnya. Panda tak menjawab, hanya
melangkah pergi.
Di luar, Yi Gak melepas kostum pandanya. Bersamaan dengan itu Becky
datang dan berterima kasih karena Yi Gak mau menggantikan dirinya yang
tiba-tiba mendapat panggilan untuk bekerja.
Merasa Yi Gak marah padanya, ia minta maaf karena panggilan itu sangat tiba-tiba. Tapi Yi Gak tetap melangkah pergi meninggalkan Becky yang mengeluh sangat susah mencari pekerjaan untuk dirinya sendiri.
Merasa Yi Gak marah padanya, ia minta maaf karena panggilan itu sangat tiba-tiba. Tapi Yi Gak tetap melangkah pergi meninggalkan Becky yang mengeluh sangat susah mencari pekerjaan untuk dirinya sendiri.
Se Na memakai gaun pengantin dan Tae Moo mengatakan kalau ia tak suka
dengan gaun pengantin yang Se Na kenakan. Lain kali, ia yang akan
memilihkan gaun pengantin untuk Se Na. Tangannya memainkan sulap,
memunculkan sebuah cincin yang tadinya tak ada dan bertanya, “Maukah kau
menikah denganku?”
Nenek memantau persiapan acara penjualan gaun pengantin yang akan
dilakukan secara live. Ayah dan manajer kaki tangan Tae Moo memuji usaha
Tae Moo yang mempersiapkan acara ini dengan sempurna.
Tapi nenek sepertinya belum percaya jika acaranya sendiri belum dimulai. Ia menginginkan semuanya berjalan lancar karena acara ini akan mencerminkan bagaimana pelanggan melihat citra perusahaan mereka.
Di halaman rumah Park Ha, seluruh kru penjualan stroberi makan malam
bersama. Sepertinya Park Ha sudah sedikit mabuk. Ia menuangkan soju ke
semua gelas, minus milik Yi Gak. Tanpa kata, Yi Gak menuang untuk
dirinya sendiri.
Park Ha berterima kasih ketika Mimi memberikan uang hasil penjualan
stroberi padanya. Ia merasa berhutang budi pada semuanya, dan berjanji
untuk membalas kebaikan teman-temannya.
“Kapan kau akan membayar kami?” |
Park Ha terkejut mendengar pertanyaan Yi Gak yang tak disangka-sangka.
Ia tak dapat menjawab saat Yi Gak mengulang pertanyaannya lagi. Dengan
nada sinis, Yi Gak mengatakan, “Kalau kau tak dapat menjawab
pertanyaanku, berarti kau jelas-jelas berbohong pada kami.”
Ia pun pergi, tak mempedulikan teriakan para abdinya. Park Ha mengerutkan kening, tapi tak berkata apapun.
Becky yang merasa tak enak. Ia mengira Yi Gak marah karena tak seorang
pun tahu jerih payahnya. Ia mengejar Yi Gak yang turun dari rumah loteng
dan menawarinya kopi.
Yi Gak tak mau. Ia maunya minuman yang manis. Di kamarnya, Becky
memberikan yakult dan Yi Gak meminumnya sambil duduk di depan TV. Saat
itu ia melihat ada sosok Becky yang berlenggak lenggok di catwalk, agak
bingung dengan adanya dua Becky di depannya.
Becky yang tak sadar kalau kebingungan Yi Gak karena masalah gaptek,
menjelaskan karena syuting TV itulah ia harus meninggalkan tugas
pandanya. Sambil mengganti ke channel lain, ia mengusulkan akan
memberitahu Park Ha akan peran serta Yi Gak dalam penjualan stroberi.
Tapi Yi Gak tak memperhatikan ucapan Becky karena stasiunTV yang Becky
ganti sekarang sedang menayangkan Se Na yang memakai baju pengantin.
Terperangah melihat istrinya ada di layar kaca, ia kembali bertanya apa
yang sedang mereka (di TV) lakukan?
Becky menjelaskan kalau mereka sedang memeragakan gaun pengantin untuk pernikahan. Yi Gak terkejut. Pernikahan? Becky sedikit heran atas sikap Yi Gak yang ingin tahu tentang tayangan Wedding Show di TV. Apakah Yi Gak menyukai Park Ha?
Becky menjelaskan kalau mereka sedang memeragakan gaun pengantin untuk pernikahan. Yi Gak terkejut. Pernikahan? Becky sedikit heran atas sikap Yi Gak yang ingin tahu tentang tayangan Wedding Show di TV. Apakah Yi Gak menyukai Park Ha?
Tapi Yi Gak tak mempedulkan pertanyaan Becky. Bagai anak ayam kehilangan
induknya, ia termangu, “Putri Mahkota akn menikah?”Apalagi ia melihat
ada model pria yang menggandeng istrinya. Ia langsung panik dan menuntut
Becky untuk menunjukkan tempat acara itu diadakan.
Acara Home Shopping edisi pernikahan ini sangat sukses. Stok barang
terjual habis dan line telepon penuh dengan antrian. Nenek senang dan
akhirnya memuji kesuksesan Tae Moo.
Saat berdua dengan Se Na, Tae Moo berterima kasih padanya. Karena Se Na
juga, untuk pertama kalinya memuji dirinya dengan tulus. Malu-malu Se Na
berkata kalau ia tak banyak membantu Tae Moo.
Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh Yi Gak yang datang memisahkan mereka
berdua. Ia meminta Se Na untuk mengingat dirinya, “Putri Mahkota, apa
yang kau lakukan? Apakah kau tak mengenaliku? Lihatlah padaku. Ini aku!”
Tae Moo yang terkejut melihat kembaran Tae Young mencoba memeluk Se Na,
meracau tak keruan, membuat Se Na ketakutan. Reaksi pertamanya adalah
reflek memukulnya.
Dan reaksi keduanya adalah panik ketakutan karena kembaran Tae Young itu jatuh dan tercebur ke dalam air.
Seakan déjà vu, kejadian itu persis dengan kejadian dua tahun yang lalu.
Seakan déjà vu, kejadian itu persis dengan kejadian dua tahun yang lalu.
Di saat yang sama, Park Ha membuka kaleng roti yang ia tinggal di
lockernya. Ada tiga benda di kaleng itu. Selembar kartu pos, handphone
dan sepasang boneka yang kepalanya terhubung dengan tali.
Ia teringat saat-saat terakhir ia bekerja di restoran, teman kerjanya
memberikan secarik kartu pos bergambar patung liberty yang di belakang
ada sketsa dirinya. Menyertai kartu pos itu terlampir pesan “Datanglah
ke tempat ini lusa, pukul 7 malam.” Saat itu Park Ha mendatangi lokasi
wisata patung liberty, tapi tak seorang pun muncul.
Di malam yang sama, ada dua pengunjung wanita yang handphonenya tertukar
dengan milik seorang pria (Tae Young-Ep.1). Mereka meminta Park Ha
untuk memberikan handphone pria itu dan menghubungi mereka jika Park Ha
mendapatkan handphone mereka kembali.
Yi Gak buru-buru diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit. Tae Moo
menemani Yi Gak di dalam ambulans. Tangannya gemetar (siapa yang
tidak?)mengingat tangan itu yang memukul dua orang yang mirip.
Di UGD, Yi Gak segera ditangani oleh para dokter. Disaksikan oleh Tae
Moo, nenek dan yang lainnya, detak jantung Yi Gak mulai menipis.
Di antara hidup dan mati, Yi Gak merefleksikan apa yang selama beberapa hari ini terjadi padanya,
Di antara hidup dan mati, Yi Gak merefleksikan apa yang selama beberapa hari ini terjadi padanya,
“Siapa aku? Apa aku mati atau hidup? Siapa orang ini, Tae Yong... Yang mirip sekali denganku? Dan siapa wanita yang mirip sekali dengan Puteri Mahkota itu? Apakah ini reinkarnasi? Apakah mungkin kami berdua telah dilahirkan kembali? Puteri Mahkota pasti salah satu yang dilahirkan kembali. Aku... Aku pasti sudah mati dan dilahirkan kembali sebagai Tae Yong. Jika aku benar-benar dilahirkan kembali sebagai Tae Yong, lalu kenapa aku di sini? Di mana Tae Yong? Apakah aku datang ke sini hanya untuk menggantikan Tae Yong?”
Dan detak jantung Yi Gak menghilang. Dokter buru-buru memakai alat kejut
jantung. Tapi beberapa kali mencoba, garis detak jantung Yi Gak tetap
datar.
Dokter telah menyerah an suster mencatat waktu kematian Yi Gak. Tae Moo
hanya dapat mematung, melihat jasad Yi Gak yang ditutup selimut putih
oleh suster.
Mendadak tangan Yi Gak bergerak, mengejutkan suster yang langsung
memanggil dokter. Dokter segera memeriksa kondisi kesehatan Yi Gak, dan
selang oksigen pun dipasang kembali. Dokter menyatakan Yi Gak telah
selamat.
Park Ha menunggu kedatangan Yi Gak yang tak kunjung muncul. Becky yang
melihat Park Ha duduk menunggu, menenangkan Park Ha, “Tadi saat sedang
menonton televise, ia tiba-tiba ingin pergi dan aku memberinya uang
taksi. Aku juga menuliskan nama dan alamatmu untuknya. Jangan khawatir,
dia pasti pulang.”
Melihat tanda-tanda kehidupan telah kembali, semua menghela nafas lega.
Nenek menyuruh Tae Moo mengurus administrasi dan menempatkan Yi Gak di
kamar spesial.
Pihak rumah sakit menanyakan tentang wali Yi Gak, yang tak dijawab tak
tahu oleh Tae Moo. Untungnya suster menemukan secarik kertas di dalam
saku baju Yi Gak dan segera menelepon nomor tersebut.
Park Ha mendapat telepon dari rumah sakit dan buru-buru menuju ke sana.
Di dalam lift, ia bertemu dengan nenek. Saat mereka menuju lantai yang
sama, nenek tahu kalau Park Ha adalah wali korban.
Saat lift terbuka, mereka bertemu dengan Tae Moo dan Se Na yang terkejut
melihat kedatangan Park Ha. Tapi masing-masing, Se Na dan Tae Moo, tak
memperlihatkan kalau mereka mengenal Park Ha.
Nenek segera mengantar Park Ha menuju kamar Yi Gak. Ternyata Yi Gak sudah sadar bahkan duduk di tempat tidur dan menyapa,
“Nenek, ini aku. Tae Young.” |
source : http://www.kutudrama.com/2012/04/sinopsis-rooftop-prince-episode-4-1.html and http://www.kutudrama.com/2012/04/sinopsis-rooftop-prince-episode-4-2.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment