Thursday, March 28, 2013

Sinopsis Rooftop Prince Episode 4




Para satpam segera mengamankan Yi Gak walaupun Yi Gak melawan. Mereka harus mengangkatnya karena Yi Gak meronta-ronta meminta dilepaskan.


Akhirnya  Yi Gak dilempar keluar dari gedung, dan para satpam memasang badan di depan pintu masuk agar Yi Gak tak dapat masuk lagi. Yi Gak hanya dapat melihat Se Na yang ketakutan dari luar gedung.

Selesai acara, ia melihat Se Na berjalan bersama nenek dan kembali memanggilnya. Namun Se Na dan Nenek tak mendengar karena ia keburu ditarik dan mulutnya dibekap oleh para satpam.


Sementara itu Park Ha sedang mempersiapkan toko barunya. Semua stock buah dan sayuran sudah hampir lengkap dan tinggal membayar uang sewanya saja. Pemilik toko mengatakan hanya pada Park Ha ia memberikan perlakuan khusus. Park Ha diperbolehkan mempersiapkan toko sebelum membayar penuh uang sewanya.


Namun betapa kagetnya Park Ha kalau cek yang ia simpan di amplop hilang. Sia-sia ia menumpahkan seluruh isi tasnya, karena cek itu tak ketemu. Pemilik toko marah mengetahui Park Ha tak membawa uang yang ia janjikan dan menyuruh Park Ha untuk mengemasi barang-barang di toko dalam waktu satu jam.


Ia meminta waktu sebentar dan menelepon Se Na, karena ia hanya meninggalkan tas saat di restoran.  Tapi Se Na yang sudah menebak alasan Park Ha meneleponnya, hanya tersenyum namun tak mengangkat telepon.


Keputusan akhir: Kontrak dibatalkan, tempat tak jadi disewa, toko tak jadi dibuka.


Park Ha terduduk lemas di trotoar menyadari apa yang selama ini ia lakukan semuanya sia-sia. Dan seperti ada yang ingin mengejeknya, truk berisi penuh strawberi  datang lengkap dengan ucapan ‘Selamat atas pembukaan toko, Strawberi dijual setengah harga’. 



Becky, Mimi dan ketiga pengelana Joseon juga sudah bersiap dengan balon dan kostum binatangnya.


Park Ha menemui ibu untuk meminjam uang 40 juta won untuk pengganti cek yang telah dihilangkannya. Uang itu tidak hilang, tapi perlu waktu sekitar 3-4 bulan untuk menguangkannya kembali. Ibu memarahinya tapi tak mampu membantu apapun karena ia tak memiliki uang sebanyak itu.


Se Na datang dan setelah mereka duduk berdua, Se Na langsung menggosok luka Park Ha. Bukankah dulu ia pernah mengatakan kalau Park Ha pasti akan meminta bantuan ibu saat Park Ha mendapat kesulitan? Park Ha tak punya waktu untuk berdebat masalah ini. Ia tahu Se Na tak mau membantu, maka ia akan pergi karena ia punya banyak kerjaan.


Tapi Se Na mau membantu, dengan satu syarat. Ia akan memberikan uang 40 juta asal Park Ha kembali ke Amerika. Ia ingin keadaannya sama seperti 2 tahun yang lalu, kembali pada saat mereka tak mengenal satu sama lain.


Park Ha memohon agar Se Na mau membantunya tanpa syarat. Tapi Se Na tak bergeming. Park Ha mau pulang ke Amerika dan ia akan memberinya 40 juta won.


Syarat yang sangat berat bagi Park Ha. Hari ini benar-benar bukan miliknya. Ia keluar dari restoran bertepatan dengan turun hujan. Ia teringat pada buah strawberinya yang ada di depan bekas tokonya yang akan busuk jika terkena banyak air. Buru-buru ia menerobos hujan menuju ke tokonya.


Hujan turun sangat lebat. Setelah Park Ha selesai menutup tumpukan strawberi dengan plastik, ia baru teringat kalau ia berjanji untuk menjemput Yi Gak setelah urusannya selesai. Buru-buru ia pergi ke gedung kantor Se Na.


Yi Gak berdiri di depan gedung yang sudah sepi dan gelap. Kedinginan dan kehujanan. Tangannya terkepal marah. Ia tak peduli pada Park Ha yang akhirnya datang berlari menembus hujan dan meminta maaf padanya karena terlambat menjemput. Park Ha langsung disemprot, “Kenapa kau baru muncul sekarang?”

“Ada hal yang mendesak yang harus kulakukan.”

“Jadi kau menganggap kalau janji kita ini tak penting? Kau bisa mengabaikan janjimu padaku?”


Park Ha terhenyak melihat kemarahan Yi Gak. Ia ingin marah, tapi tak jadi. “Sudahlah, ayo kita pulang saja sekarang.”


“Kau tak pernah mempedulikanku sama sekali!”

“Itu karena aku tak dapat mempedulikan apapun sekarang!” jerit Park Ha. Tanpa menunggu Yi Gak, ia berbalik dan berjalan menuju mobil.


Sesampainya di rumah, Yi Gak yang masih kesal  memilih memperpanjang masalah ini.


“Kau benar-benar manusia rendahan. Akhirnya aku mengerti, di dalam matamu hanya ada uang saja. Sejak kau membuka toko, yang kau pikirkan adalah bagaimana menghasilkan uang. Kau benar-benar lupa akan janjimu, maka itulah aku menyebutmu manusia rendahan.”


Park Ha menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan bertanya, “Sudah cukup kata-katamu? Tahu apa kau, sehingga kau berani berkata seperti  itu padaku?”

“Hal itu sudah jelas. Karena kau orang yang tak dapat dipercaya, tak akan ada orang yang mau bekerja sama denganmu. Dan suatu hari, bisnismu akan bangkrut!” kata Yi Gak geram.


Park Ha terpaku mendengar kata-kata Yi Gak. Kata-kata itu seolah menamparnya, mengejek penderitaan yang baru saja ia alami hari ini. Dan hinaan itu membuatnya marah hingga ke ubun-ubun.  “Kau benar-benar tak punya sopan santun, ya. Apa hebatnya kau hingga kau dapat mengatakan seperti itu padaku? Aku tak peduli betapa hebatnya kau sebelumnya tapi sekarang kau tak berguna sama sekali di sini. Kau bukan siapa-siapa. Kau yang sekarang .. bahkan lebih rendah dari manusia rendahan!”

Ganti Yi Gak yang terperanjat mendengar kata-kata tajam Park Ha. “Beraninya kau mengatakan hal seperti  itu padaku!”


Yi Gak kembali di masa Joseonnya dan bertemu dengan istrinya, Hwa Young. Ia lega melihat Hwa Young masih hidup bahkan menyambutnya dengan bahagia. Ia memeluk istrinya dan meminta untuk tak meninggalkannya lagi.


Tiba-tiba suara handphone berbunyi. Handphone ada di jamannya? Belum sempat Yi Gak berbuat apapun, baju kebesarannya ditarik..


.. oleh Park Ha. Bwahahaha…


Seperti kejadian semalam, ia dan Sena dipisahkan kembali karena Park Ha mendapat telepon dari kebun strawberi kalau ada strawberi yang siap panen dan ia harus memetik strawberi lagi. Heheh.. 


Yi Gak terbangun  dan lega saat menyadari kalau yang ia alami hanyalah mimpi.

Heheh.. milih mana? Tak ada Park Ha, tapi Hwa Young mati (seperti di era Joseon), atau Hwa Young hidup (seperti di mimpi) tapi ada Park Ha?


Keesokan paginya, keempatnya telah duduk manis di meja makan, menunggu Park Ha membuatkan omurice. Tapi yang ditunggu tak kunjung muncul.


Akhirnya Park Ha muncul, namun bukan untuk membuatkan omurice karena ia sudah bersiap untuk pergi. Park Ha hanya melirik pedas pada Yi Gak dan keluar rumah. Yi Gak yang tahu kenapa Park Ha marah, mengatakan kalau mereka tak usah menggantungkan semuanya pada Park Ha. Mereka dapat mencari makan sendiri.



Young Sul mengusulkan kalau akan menangkap sapi atau babi diluar untuk dimakan, tapi Man Bo mengingatkan kalau di luar sana hanya ada orang lalu lalang, tak ada binatang yang bisa diburu.
Heheh.. sebenarnya ada kok. Banyak, sudah dicincang dan dimasukkan ke kaleng. Namanya kornet.


Chi San menawarkan diri untuk membeli ramen instan di toko dekat rumah. Mendengar itu, Yi Gak berkata,

“Aku.. Aku tak punya uang.”
Aww… mungkin pangeran  sekarang menyadari ucapan Park Ha. Uang, kedudukan dan darah biru yang ia miliki tak ada gunanya di jaman modern ini.


Becky datang dan mengajak mereka minus Yi Gak untuk pergi ‘melihat-lihat’ kota. Ketiga abdi itu meminta Yi Gak, yang kemarin kehujanan, untuk beristirahat saja di rumah.

Melihat-lihat itu ternyata artinya bekerja sampingan.  Becky menawarkan pekerjaan yang menurutnya cocok bagi mereka.


Man Bo, bekerja sebagai  tukang parkir dalam gedung. Hasilnya : malah macet di mana-mana.



Young Sul, bekerja sebagai kasir Café. Wajah tampannya jelas menarik perhatian para pelanggan wanita.


Namun sayangnya Park Ha tak mengajarinya kalau ada alat pembayaran lain selain uang. Sehingga saat ada pelanggan memberikan kartu kreditnya untuk digesek, ia menatap tajam pada pelanggan itu, “Apa kau pikir aku bodoh? Kenapa kau tak memberiku uang?”


Sementara Chi San sangat menikmati pekerjaannya sebagai pencuci mobil. Dengan riang ia mencuci mobil pertamanya. Luar dalam!


LOL. Becky menawarkan pekerjaan yang cocok untuk pria jaman sekarang, bukan untuk pria Joseon.


Hasilnya, mereka pulang ke rumah tertunduk lesu . Mereka akhirnya mengaku pada tuannya kalau mereka melakukan ini karena ingin membantu Park Ha yang kemarin harus menutup tokonya.

Yi Gak kaget mendengar hal itu. Bukankah kemarin adalah hari pertama tokonya buka? Man Bo menceritakan kalau Park Ha tak jadi membuka toko karena uang sewa yang ia siapkan telah hilang.


“Aku tak bisa percaya kalau ia sebodoh itu,” kata Yi Gak. Tapi ia langsung teringat kemarin malam ia mengatai Park Ha –suatu hari, bisnismu akan bangkrut!-  dan ia merasa tak enak karenanya.


Di luar, Mimi memungut boneka lobak yang basah kehujanan. “Bisnis majikanmu sedang gagal, kau juga ikutan menangis,” kata Mimi dramatis.


Becky mengajak ketiganya lagi untuk bekerja. Dan kali ini ia dan Mimi ikut menyertai mereka. Mimi menatap Yi Gak yang tak mau bekerja dan berkata, “Kau memiliki tubuh yang sehat, kenapa kau tak mau menggunakannya? Apa kau jenis orang yang tak mau melakukan pekerjaan kasar?”


Ia kemudian menyerahkan boneka lobak yang ia pungut dan berkata. “Semalaman ia menangis, jadi hiburlah dia.”


Masih ingat dengan Amy, teman sekerja  Park Ha di restoran Amerika? Kepergian Park Ha ternyata untuk menemuinya. Amy baru saja menikah dan berbulan madu di Korea Selatan. Ia mengunjungi Park Ha sekaligus memberikan barang-barang Park Ha yang tertinggal di locker restoran.


Park Ha sangat senang bertemu dengan Amy kembali. Saat hendak berpisah, Amy mengajak Park Ha untuk kembali ke Amerika. Ia dan suaminya berencana untukmembuka restoran sekembalinya dari bulan madu. Dan tenaga dan bakat Park Ha (yang mampu memilih bahan makanan yang bagus) amat sangat membantu mereka.


Dan Park Ha benar-benar memikirkan tawaran itu. Sepanjang perjalanan di bis, ia memikirkan tawaran Amy dan tawaran Se Na yang datang di saat yang sama. Jalan keluar yang sempurna. Tapi kembali ke Amerika adalah sebuah keputusan yang sangat berat.


Sesampainya di rumah, ia melihat boneka lobaknya tergantung di dinding. Teringat olehnya bagaimana ia mendapatkan boneka itu bersama Yi Gak, ia pun tersenyum.


Becky dan Mimi ternyata ingin menjual strawberi yang dipanen Park Ha dan menjadikan Man Bo, Young Sul dan Chi San sebagai boneka maskot. Becky mengajarkan kalau ingin menari, menarilah segila mungkin. Dan ia mencontohkan gaya-gaya cute dan imut, yang langsung diikuti oleh ketiganya dengan patuh.


Dan satu orang lagi yang tak mau bekerja kasar, diam-diam ikut mencontoh gerakan itu.


LOL.


Mimi datang dan menyuruh Becky untuk berganti kostum panda. Ah..rupanya Becky akan menjadi panda yang akan memimpin pasukan binatang.



Young Sul bertanya pada Mimi, apakah mereka harus menari walaupun sudah memakai kostum? Man Bo menambahkan kalau hal ini mempermalukan mereka.  Chi San menenangkan temannya kalau wajahnya akan tertutup dengan kostum jadi tak perlu khawatir. Dan Mimi berkata kalau mereka harus menari. Bahkan harus menari segila mungkin agar orang-orang memperhatikan.


Ia menambahkan jika mereka sudah memakai kostum binatang, maka mereka bukanlah mereka yang sekarang. Mereka adalah beruang, anjing dan kelinci. Di luar mereka tak boleh membuka topeng dan tak boleh berkata sepatah katapun.


Mereka pun memperkenalkan diri sebagai beruang, kucing dan kelinci. Mereka pun bersujud pada Yi Gak sebelum mulai bekerja.


Di taman, Mimi mulai menjajakan strawberinya dan mendelik saat ketiga binatang menari dengan setengah hati. Orang-orang masih lalu-lalang tak memperhatikan lapak mereka.


Ia menyuruh sambil mencontohkan gerakan menari segila mungkin, dan ketiga binatang itu walaupun patuh tetap saja gerakan mereka kurang gila.


Untung si panda datang. Mimi pun menyuruh temannya untuk mencontohkan gerakan gila. Panda pun menari gila dan para pengunjung taman mulai berdatangan.


Sementara itu di kantor, Tante marah pada Tae Moo dan ayahnya. Salah satu divisi kantor mereka (Home Shopping TV) akan mengadakan  fashion show baju pengantin secara live, dan Tae Moo secara sepihak memutuskan untuk tak memakai model dari agency sahabat Tante. Tante merasa pendapatnya tak dihargai lagi oleh mereka.


Tante menemui seseorang bernama Park Tae Soo yang bertugas mengurus anjing. Tante menyuruh Tae Soo yang sudah pergi selama 2 tahun untuk kembali ke perusahaan dan memohon kakaknya (nenek) untuk menerimanya kembali. Tapi Tae Soo menolaknya karena dirinyalah, ntedua tahun yang lalu perusahaan mengalami kerugian yang banyak.

Tante tak peduli. Ia bersikeras menyuruh Tae Soo untuk segera kembali ke Korea. 


Tae Moo menjelaskan pada nenek kalau ia ingin memakai model yang bukan professional, melainkan model yang orang biasa, yaitu karyawan kantor mereka. Walaupun skeptis tapi nenek mengijinkan Tae Moo melakukan keputusannya. Dan siapakah karyawan yang tepat untuk model pengantin mereka?

Menurut Tae Moo : sekretaris nenek, Hong Se Na.


Se Na mulanya kaget dan menolak, tapi setelah nenek ikut membujuk (“Apa harus aku yang setua ini jadi modelnya?”), Se Na akhirnya setuju.        



Park Ha pergi ke taman dan melihat teman-temannya membuka lapak untuk menjual strawberi. Ia memuji Mimi yang berhasil menjual strawberinya, bahkan hampir habis.


Mimi mengatakan kalau semua ini adalah ide Becky. Bahkan Becky-lah yang memimpin para boneka maskot menarik perhatian pembeli. Mimi menunjuk Becky yang saat itu terbungkus kostum Panda.


Mendadak, si Panda terhuyung-huyung dan jatuh pingsan. Semua panik. Park Ha segera pergi ke bagian manajemen gedung untuk memberitahu ada yang pingsan.


Sementara itu  ketiga binatang lain segera membuka kepalanya, membuat para pengunjung histeris melihat ketampanan mereka. Tapi Young Sul segera memandu Becky tanpa melepas kepala Pandanya.


Di dalam gedung, Young Sul dibantu dengan satpam segera meletakkan Becky ke atas sofa. Tapi Young Sul tak mengijinkan Satpam untuk membuka kostum panda itu dan memberitahu kalau di dalamnya adalah seorang wanita. Yang akan menolong panda adalah seorang wanita juga.


Maka Young Sul menunggu Park Ha di luar gedung.


Sementara itu, Becky telah sadar dan membuka kepala Pandanya.


Rooftop Prince Episode 4 - 2

Yang ditunggu-tunggu Young Sul telah tiba. Park Ha datang dan meminta Young Sul untuk menyampaikan pada Mimi agar menghentikan penjualan stroberinya dan berkemas-kemas. Young Sul pun mematuhi perintah Park Ha.

Rooftop Prince Episode 4 - 2
Di dalam Yi Gak mendengar suara Park Ha dan buru-buru memakai kepala Pandanya kembali dan duduk manis. Park Ha datang membawa sebotol air dan menyuruhnya untuk melepas kepala pandanya. Tapi panda tak mau.

Han Ji Min
Merasa temannya sudah baik-baik saja, Sambil memegang tangan panda, Park Ha berterima kasih pada Becky atas segala jerih payahnya. Tapi panda sedikit sungkan dan menarik tangannya kembali. Park Ha tak menyadarinya. Ia berkata,

“Apakah kau ingat dua tahun yang lalu? Saat itu kita berdua sama-sama baru menginjakkan kaki ke Korea, tinggal serumah. Sama-sama tak fasih berbahasa Korea. Suatu malam kita mabuk soju. Namun malam itu pula, aku merasa bersyukur bertemu denganmu, Becky.” 

Tangan Park Ha menyentuh tangan panda lagi, membuat panda jengah. Tapi ia melupakan kejengahannya ketika Park Ha meneruskan, “Tapi sepertinya aku tak dapat tinggal di rumah itu lebih lama lagi karena aku akan kembali ke Amerika.”

Panda berdiri dan melipat tangannya, tanda ia marah. Park Ha minta maaf karena ia harus melakukannya. Ia menceritakan kalau ia telah menghilangkan cek untuk menyewa toko. Ia juga meminta Becky untuk tak menceritakan hal ini pada yang lainnya. Panda tak menjawab, hanya melangkah pergi.

Di luar, Yi Gak melepas kostum pandanya. Bersamaan dengan itu Becky datang dan berterima kasih karena Yi Gak mau menggantikan dirinya yang tiba-tiba mendapat panggilan untuk bekerja.


Merasa Yi Gak marah padanya, ia minta maaf karena panggilan itu sangat tiba-tiba. Tapi Yi Gak tetap melangkah pergi meninggalkan Becky yang mengeluh sangat susah mencari pekerjaan untuk dirinya sendiri.

Se Na memakai gaun pengantin dan Tae Moo mengatakan kalau ia tak suka dengan gaun pengantin yang Se Na kenakan. Lain kali, ia yang akan memilihkan gaun pengantin untuk Se Na. Tangannya memainkan sulap, memunculkan sebuah cincin yang tadinya tak ada dan bertanya, “Maukah kau menikah denganku?”

Aww.. So sweet.. bisakah hubungan kalian berdua langgeng? Please.. please..

Nenek memantau persiapan acara penjualan gaun pengantin yang akan dilakukan secara live. Ayah dan manajer kaki tangan Tae Moo memuji usaha Tae Moo yang mempersiapkan acara ini dengan sempurna.

Tapi nenek sepertinya belum percaya jika acaranya sendiri belum dimulai. Ia menginginkan semuanya berjalan lancar karena acara ini akan mencerminkan bagaimana pelanggan melihat citra perusahaan mereka.

Di halaman rumah Park Ha, seluruh kru penjualan stroberi makan malam bersama. Sepertinya Park Ha sudah sedikit mabuk. Ia menuangkan soju ke semua gelas, minus milik Yi Gak. Tanpa kata, Yi Gak menuang untuk dirinya sendiri.

Park Ha berterima kasih ketika Mimi memberikan uang hasil penjualan stroberi padanya. Ia merasa berhutang budi pada semuanya, dan berjanji untuk membalas kebaikan teman-temannya.

“Kapan kau akan membayar kami?”
Park Ha terkejut mendengar pertanyaan Yi Gak yang tak disangka-sangka. Ia tak dapat menjawab saat Yi Gak mengulang pertanyaannya lagi. Dengan nada sinis, Yi Gak mengatakan, “Kalau kau tak dapat menjawab pertanyaanku, berarti kau jelas-jelas berbohong pada kami.”

Ia pun pergi, tak mempedulikan teriakan para abdinya. Park Ha mengerutkan kening, tapi tak berkata apapun.

Becky yang merasa tak enak. Ia mengira Yi Gak marah karena tak seorang pun tahu jerih payahnya. Ia mengejar Yi Gak yang turun dari rumah loteng dan menawarinya kopi.

Yi Gak tak mau. Ia maunya minuman yang manis. Di kamarnya, Becky memberikan yakult dan Yi Gak meminumnya sambil duduk di depan TV. Saat itu ia melihat ada sosok Becky yang berlenggak lenggok di catwalk, agak bingung dengan adanya dua Becky di depannya.

Becky yang tak sadar kalau kebingungan Yi Gak karena masalah gaptek, menjelaskan karena syuting TV itulah ia harus meninggalkan tugas pandanya. Sambil mengganti ke channel lain, ia mengusulkan akan memberitahu Park Ha akan peran serta Yi Gak dalam penjualan stroberi.

Tapi Yi Gak tak memperhatikan ucapan Becky karena stasiunTV yang Becky ganti sekarang sedang menayangkan Se Na yang memakai baju pengantin. Terperangah melihat istrinya ada di layar kaca, ia kembali bertanya apa yang sedang mereka (di TV) lakukan?

Becky menjelaskan kalau mereka sedang memeragakan gaun pengantin untuk pernikahan. Yi Gak terkejut. Pernikahan? Becky sedikit heran atas sikap Yi Gak yang ingin tahu tentang tayangan Wedding Show di TV. Apakah Yi Gak menyukai Park Ha?

Tapi Yi Gak tak mempedulkan pertanyaan Becky. Bagai anak ayam kehilangan induknya, ia termangu, “Putri Mahkota akn menikah?”Apalagi ia melihat ada model pria yang menggandeng istrinya. Ia langsung panik dan menuntut Becky untuk menunjukkan tempat acara itu diadakan.

Acara Home Shopping edisi pernikahan ini sangat sukses. Stok barang terjual habis dan line telepon penuh dengan antrian. Nenek senang dan akhirnya memuji kesuksesan Tae Moo.

Saat berdua dengan Se Na, Tae Moo berterima kasih padanya. Karena Se Na juga, untuk pertama kalinya memuji dirinya dengan tulus. Malu-malu Se Na berkata kalau ia tak banyak membantu Tae Moo.

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh Yi Gak yang datang memisahkan mereka berdua. Ia meminta Se Na untuk mengingat dirinya, “Putri Mahkota, apa yang kau lakukan? Apakah kau tak mengenaliku? Lihatlah padaku. Ini aku!”

Tae Moo yang terkejut melihat kembaran Tae Young mencoba memeluk Se Na, meracau tak keruan, membuat Se Na ketakutan. Reaksi pertamanya adalah reflek memukulnya.

Dan reaksi keduanya adalah panik ketakutan karena kembaran Tae Young itu jatuh dan tercebur ke dalam air.


Seakan déjà vu, kejadian itu persis dengan kejadian dua tahun yang lalu.

Di saat yang sama, Park Ha membuka kaleng roti yang ia tinggal di lockernya. Ada tiga benda di kaleng itu. Selembar kartu pos, handphone dan sepasang boneka yang kepalanya terhubung dengan tali.

Ia teringat saat-saat terakhir ia bekerja di restoran, teman kerjanya memberikan secarik kartu pos bergambar patung liberty yang di belakang ada sketsa dirinya. Menyertai kartu pos itu terlampir pesan “Datanglah ke tempat ini lusa, pukul 7 malam.” Saat itu Park Ha mendatangi lokasi wisata patung liberty, tapi tak seorang pun muncul.

Di malam yang sama, ada dua pengunjung wanita yang handphonenya tertukar dengan milik seorang pria (Tae Young-Ep.1). Mereka meminta Park Ha untuk memberikan handphone pria itu dan menghubungi mereka jika Park Ha mendapatkan handphone mereka kembali.

Yi Gak buru-buru diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit. Tae Moo menemani Yi Gak di dalam ambulans. Tangannya gemetar (siapa yang tidak?)mengingat tangan itu yang memukul dua orang yang mirip.
Dulu, tak ada orang yang melihat. Sekarang, semua orang melihatnya.

Di UGD, Yi Gak segera ditangani oleh para dokter. Disaksikan oleh Tae Moo, nenek dan yang lainnya, detak jantung Yi Gak mulai menipis.


Di antara hidup dan mati, Yi Gak merefleksikan apa yang selama beberapa hari ini terjadi padanya,
“Siapa aku? Apa aku mati atau hidup? Siapa orang ini, Tae Yong... Yang mirip sekali denganku? Dan siapa wanita yang mirip sekali dengan Puteri Mahkota itu? Apakah ini reinkarnasi? Apakah mungkin kami berdua telah dilahirkan kembali? Puteri Mahkota pasti salah satu yang dilahirkan kembali. Aku... Aku pasti sudah mati dan dilahirkan kembali sebagai Tae Yong. Jika aku benar-benar dilahirkan kembali sebagai Tae Yong, lalu kenapa aku di sini? Di mana Tae Yong? Apakah aku datang ke sini hanya untuk menggantikan Tae Yong?”
Dan detak jantung Yi Gak menghilang. Dokter buru-buru memakai alat kejut jantung. Tapi beberapa kali mencoba, garis detak jantung Yi Gak tetap datar.

Dokter telah menyerah an suster mencatat waktu kematian Yi Gak. Tae Moo hanya dapat mematung, melihat jasad Yi Gak yang ditutup selimut putih oleh suster.

Mendadak tangan Yi Gak bergerak, mengejutkan suster yang langsung memanggil dokter. Dokter segera memeriksa kondisi kesehatan Yi Gak, dan selang oksigen pun dipasang kembali. Dokter menyatakan Yi Gak telah selamat.

Park Ha menunggu kedatangan Yi Gak yang tak kunjung muncul. Becky yang melihat Park Ha duduk menunggu, menenangkan Park Ha, “Tadi saat sedang menonton televise, ia tiba-tiba ingin pergi dan aku memberinya uang taksi. Aku juga menuliskan nama dan alamatmu untuknya. Jangan khawatir, dia pasti pulang.”

Melihat tanda-tanda kehidupan telah kembali, semua menghela nafas lega. Nenek menyuruh Tae Moo mengurus administrasi dan menempatkan Yi Gak di kamar spesial.

Pihak rumah sakit menanyakan tentang wali Yi Gak, yang tak dijawab tak tahu oleh Tae Moo. Untungnya suster menemukan secarik kertas di dalam saku baju Yi Gak dan segera menelepon nomor tersebut.

Park Ha mendapat telepon dari rumah sakit dan buru-buru menuju ke sana. Di dalam lift, ia bertemu dengan nenek. Saat mereka menuju lantai yang sama, nenek tahu kalau Park Ha adalah wali korban.

Saat lift terbuka, mereka bertemu dengan Tae Moo dan Se Na yang terkejut melihat kedatangan Park Ha. Tapi masing-masing, Se Na dan Tae Moo, tak memperlihatkan kalau mereka mengenal Park Ha.

Nenek segera mengantar Park Ha menuju kamar Yi Gak. Ternyata Yi Gak sudah sadar bahkan duduk di tempat tidur dan menyapa,

“Nenek, ini aku. Tae Young.” 
source : http://www.kutudrama.com/2012/04/sinopsis-rooftop-prince-episode-4-1.html and http://www.kutudrama.com/2012/04/sinopsis-rooftop-prince-episode-4-2.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com

No comments:

Post a Comment