Wednesday, February 15, 2012

Sinopsis 49 Days Episode 13


Oh! My! God! We’ve been waiting for this. The end of this episode is killing me. 

So let me share this killing episode with all of you, so you can feel the frustration like me. 
Ji Kyung merasa terkejut, walaupun sesaat merasa nyaman dipeluk oleh seseorang saat hati dan pikirannya lelah memikirkan masa depan keluarganya. Tapi mengapa Han Kang melakukan ini?


Karena ia mengidap sleepwalking disorder? Percaya? Tentu saja tidak.

Tidak, Han Kang hanya bercanda. Han Kang tadi melihat Ji Kyung sedih, maka ia otomatis memeluknya untuk memberi semangat padanya. Di Amerika, tempat tinggalnya dulu, hal itu biasa dilakukan.


Ji Kyung masih tetap tak percaya. Bukankah ia sudah punya pacar? Han Kang menyanggahnya. Memberi bunga bukan berarti pacar. Ia memberi bunga pada temannya karena ingin memberi semangat padanya.


Jadi apa yang baru saja dilakukan padanya? Apa Han Kang berkeliling untuk memberi semangat pada gadis ini dan gadis itu? Han Kang mengatakan kalau tak ada yang namanya gadis ini dan gadis itu.

Saat di restoran, Han Kang menyuruh Ji Kyung untuk makan bersamanya. Ia sedang menguji coba masakan, hal yang biasa ia lakukan. Namun ia hanya mengambil sedikit, dan menyuruh Ji Kyung untuk ‘menyingkirkan makanan sisa’.


Karena apa?

Ji Kyung tak tahu apa maksud Han Kang mengatakan ini,

“Kau makan untuk bertahan. Orang makan untuk hidup bukan untuk mati. Makan, seperti juga marah, balas dendam dan cinta, semua tak ada gunanya jika kau mati. Kau bilang kau hanya punya waktu 48 hari lagi. Aku tak tahu seberapa parah penyakitmu. Tapi setelah kau makan, aku harap kau bersemangat lagi.”

Dengan kata lain, batin Han Kang, aku tak tahu apa yang sedang engkau kejar tapi hiduplah terlebih dahulu.


Han Kang berdiskusi dengan Paman Manager tentang Ji Hyun yang menyembunyikan stempel tepat pada saat hari rencana pernikahannya. Ia akan mencoba menyelidiki proyek Pulau Haemi. Ia tak dapat mengatakan kecurigaan pada ayah karena ayah sangat mempercayai Min Ho. Dan sekarang yang penting adalah membuat ayah mau dioperasi secepatnya.


Paman Manager memeluk pundaknya untuk memberi semangat (dan Han Kang bukan gadis!) tepat pada saat Bibi Manager datang. Ia ingin menunjukkan bagan yang ia buat untuk menunjukkan ketulusan seseorang adalah dengan hati. Paman Manager mengatakan kalau Bibi sudah pernah mengatakannya Tapi Bibi belum mengatakan kalau mata adalah cerminan dari hati.


Ah, ternyata bagan itu adalah buatan Bibi Manager. Karena saat Han Kang melihatnya, ia mengatakan bagan itu bagus dan ia akan membuatnya juga.
Ji Kyung curiga kalau Han Kang sudah tahu identitas dirinya yang sebenarnya, maka ia menemui Scheduler yang sedang berjemur menikmati matahari musim semi.


Ia takut identitasnya terbongkar, namun Scheduler mengatakan kalau ia tak perlu khawatir selama ia tak melakukan sesuatu yang membuat orang curiga. Dan realistis saja, aneh jika ada jiwa yang bisa memasuki raga orang lain. Manusia tahu akan mati, tapi mereka tak pernah tahu bagaimana kehidupan setelah kematian.


Hal ini menyadarkan Ji Kyung kalau ia akan melupakan semuanya jika ia bisa hidup kembali. Dan ia takut jika nanti ia masih ingin menikahi Min Ho.


In Jung yang masih curiga akan Park Jung Eun menanyakan hal ini pada Seo Woo, dan Seo Woo pun mengaku tak pernah dihubungi oleh Park Jung Eun. Dan saat ia menuliskan nomor telepon Park Jung Eun yang ia dapat dari teman SMA-nya, nomor itu tercatat sebagai nomor Ji Kyung.


Saat membersihkan restoran, Ji Kyung teringat pada pertemuan terakhirnya dengan Min Ho. Ia harus menemukan password brankas Min Ho, bagaimanapun caranya. Saat itu ia baru menyadari kalau tanah di pot telah diganti. Ia kemudian mendatangi lantai rumah Han Kang, untuk memeriksa pot tanaman tempat ia menyembunyikan stempelnya.
Namun sepertinya stempelnya masih tersimpan rapi di dalam pot, karena menurut pengakuan Han Kang, pot itu akan tetap di sana sampai 100 tahun karena tanaman itu sangat besar dan berat.


Han Kang mengajaknya masuk ke dalam untuk minum teh. Saat melihat Ji Kyung ragu-ragu, ia menyuruhnya agar jangan takut karena ia tak akan memakannya. Walaupun ia pria, ia bukanlah serigala. Hal itu malah mengingatkan Ji Kyung pada pelukan mereka tadi.

Melihat Ji Kyung ragu-ragu dan ingin pergi dari rumahnya, ia memegang Ji Kyung dan menyuruhnya masuk. Saat Ji Kyung meminum teh, ia bertanya tentang kotak yang ada di atas meja dan akan membukanya.


Stempel dan gelang Ji Hyun ada di sana, maka buru-buru Han Kang menahan tangannya. Ji Kyung kaget, begitu pula Han Kang. Tak ingin terlihat janggal,  ia langsung menggenggam kedua tangan Ji Kyung dan berkata,

“Menggengam tangan adalah salah satu untuk memberimu semangat.”
Bwahaha.. Excuse, excuse..       

Di luar restoran, Han Kang ingin mengantar Ji Kyung. Ji Kyung menolaknya dan buru-buru pergi. Namun lengannya ditarik oleh Han Kang, sampai ia hampir terjatuh, kalau ia tak berpegangan pada Han Kang.


Mmmhh.. awkward.. Keduanya sama-sama canggung atas pelukan itu.

Ada satu orang lagi yang tak canggung, namun cemburu melihat adegan itu.


Min Ho yang baru saja mengetahui dari detektif suruhannya kalau Han Kang memeluk Ji Kyung tadi siang, tak percaya pada penglihatannya. Buru-buru ia keluar dari mobil dan memanggil Ji Kyung. Ia tak mempedulikan Han Kang, dan hanya berkata pada Ji Kyung kalau ia ingin berbicara padanya.


Ji Kyung menarik lengan Han Kang yang sepertinya mulai marah, dan meminta Han Kang agar ia kembali ke restoran.

Min Ho menyindir Ji Kyung yang sepertinya sudah berpindah (hati?) pada Han Kang. Namun Ji Kyung pun tak mau kalah dan mengatakan kalau setiap wanita jika dihadapkan pada Min Ho dan Han Kang, pasti akan memilih Han Kang bukannya Min Ho. Hanya ia yang bodoh yang mau bersama Min Ho.


Tentunya Ji Kyung mengatakan ini untuk dirinya sebelum kecelakaan, tapi Min Ho yang tak tahu siapa sebenarnya Ji Kyung menganggap lain. Ia memberondong pertanyaan tentang keperluan Han Kang di Jin An dan ada hubungan apa antara mereka.

Tapi Ji Kyung menolak menjawabnya, karena ia akan menjawab kalau Min Ho menanyakan hal itu tadi dan bukannya malah pergi. Dan sekarang seperti yang Ji Kyung duga, Min Ho menyesalinya sekarang. Ia meyakinkan Min Ho kalau rahasianya bersama In Jung tetap aman bersamanya.


Han Kang yang menyaksikan Min Ho menarik Ji Kyung pergi, bertanya-tanya sebenarnya apa yang direncanakan oleh Ji Kyung. Ia sangat frustasi memikirkan cara untuk membantu Ji Kyung. Dan ia berjanji, bagaimanapun caranya ia akan mengembalikan stempel dan gelang Ji Hyun.


Saat Min Ho bertanya tentang pingsannya Ji Kyung di Jin An, Ji Kyung menggunakan alasan narcolepsy –gangguan tidur kronis dimana seseorang pingsan dan tertidur. Min Ho yang pernah mendengar penyakit ini, tak menyelidiki lebih jauh lagi. Hanya saja, kenapa Ji Kyung tak menceritakan ini padanya sebelumnya?

“Kenapa aku harus menceritakan pada pria yang langsung pergi meninggalkanku, saat penyakitku kambuh dan malah menemui In Jung.”
Han Kang tak perlu merasa khawatir karena Ji Kyung jelas-jelas sudah mempersiapkan diri saat memutuskan untuk pergi bersama Min Ho. Bahkan ia berhasil mengorek keterangan dari Min Ho, bahwa ibunya tinggal di rumah sakit bertahun-tahun lamanya, yang berarti ibu yang hadir di pesta pertunangannya adalah ibu palsu.

Hmm.. kepalsuan apa lagi yang dimiliki oleh Min Ho? Tapi Ji Kyung menggenggam tangan Min Ho memberikan simpati padanya.


Saat pulang, Min Ho menawarkan untuk mengantar pulang Ji Kyung, namun tawaran itu ditolaknya. Ia tak ingin tempat tinggal Yi Kyung diketahui.


Di dalam bis, Scheduler tiba-tiba muncul di sebelahnya, memberitahu kalau ada yang menguntitnya. Ji Kyung melihat kalau mobil ayahnya yang berada di belakang bis itu. Kok bisa?

“Apakah mungkin ayahmu yang menguntit untuk menyelidiki putrinya?”
Dan ternyata detektif yang disuruh Min Ho adalah supir ayahnya yang juga teman kecil Min Ho. Maka operasi Bourne Supremacy pun dilakukan.
Mereka menunggu sampai penumpang terakhir keluar, dan saat teman Min Ho lengah, mereka berlari. Akhirnya mereka terbebas juga dari kejaran.


Bantuan Scheduler ini bukan untuk Ji Kyung, tapi untuk Yi Kyung. Kali ini Ji Kyung menyetujui, karena ia juga melukai raga Yi Kyung yang telah lelah jiwanya. Namun ia harus melakukannya karena ia perlu tahu password  brankas Min Ho. Di situlah ia mungkin dapat mengetahui semua rencana Min Ho dan membuat ayah mau dioperasi. Melindungi perusahaan dan melindungi proyek pulau Haemi.


Lalu bagaimana dengan pencarian air matanya? Ji Kyung merasa hal itu sudah ditakdirkan. Entah ia akan mendapat satu ataupun tiga air mata, tapi hal itu sudah pasti saat orang it meninggal. Scheduler menghentikan percakapan mereka, karena yang dibicarakan sudah masuk area terlarang.

Oke, mereka berganti topik. Pada topik yang tak disukai oleh Scheduler. Tentang pencarian Yi Soo. Ji Kyung akan mulai mencari Yi Soo karena Scheduler tak mau melakukannya. Scheduler hanya mengatakan kalau jangan terlalu sibuk dengan masalah Yi Soo. Ia juga minta agar Ji Kyung berhati-hati agar lain kali ia tak diikuti oleh suruhan Min Ho.


In Jung menunggu kedatangan Min Ho di apartemennya untuk membicarakan masalah Park Jung Eun. Ia merasa kalau yang mengambil stempel adalah Park Jung Eun, dan Park Jung Eun berada di Jin An saat mereka pergi ke Jin An.


Min Ho mengatakan kalau In Jung hanya ketakutan dan jika ia merasa tegang menghadapi masalah ini, ia menyarankan agar In Jung pergi meneruskan studinya ke luar negeri.

Ji Kyung kaget mendengar usul Min Ho. Apakah Min Ho ingin menyingkirkannya? Bukankah Min Ho dulu menyuruhnya untuk menunggu? Bagaimana mungkin Min Ho yang tidak jatuh cinta pada Ji Hyun yang dipacarinya selama 2 tahun, tapi dapat menyukai Yi Kyung?

Min Ho mengakui kalau ia memang menyukai Ji Kyung. Tapi bukan karena Ji Kyung saja. Sejak dua tahun yang lalu saat ia berulang tahun sampai kecelakaan Ji Hyun, mereka selalu membicarakan Ji Hyun dan rencana selanjutnya.

“Selama dua tahun kita membicarakan semuanya kecuali cinta kita berdua. Jadi wajar saja kalau perasaan cinta yang kita alami telah membeku.”
In Jung tak percaya pada kata-kata Min Ho. Perasaannya sudah beku? Ia hanya dapat menangis.


Entah kenapa setelah pulang dari Jin An, Ji Kyung sulit untuk bangun dan meninggalkan raga Yi Kyung. Ada apa gerangan?

Yi Kyung menyadari kalau semua yang terjadi dua hari yang lalu mungkin bukanlah mimpi saat dr. Noh menanyakan kabarnya karena menurut pria yang menggantikannya, Yi Kyung sedang cuti.

Di belakang Scheduler memukul kepalanya berulang-ulang menyadari kebodohannya muncul di depan dr. Noh. Kenapa ia seceroboh itu?


Well, mungkin karena cemburu di bawah sadar?

Yi Kyung kembali melakukan hipnoterapi. Kali ini ia mengingat pertengkarannya dengan Yi Soo yang berbeda dengan saat dia SMA.


Kata-katanya mirip dengan yang pernah Scheduler katakan, kalau bagaimana orang tak akan berubah? Yi Kyung hanya menangis dan mengatakan walaupun begitu, ia kan Yi Soo. Yi Soo hanya meminta Yi Kyung untuk memahaminya.


Saat Yi Kyung kembali ke hotel tempatnya bekerja, ia melihat seseorang yang ia sangat senang melihatnya. Namun ia melihat orang itu masuk ke kamar hotel dengan wanita lain.

Ternyata ingatannya tercampur dengan kenangan Ji Kyung saat memergoki Min Ho dengan In Jung untuk pertama kalinya. Dan beberapa ingatan-ingatan lain yang mengingatkan ia pada gadis itu. Dr. Noh berpendapat mungkin ingatan itu adalah ingatannya di kehidupan sebelumnya. Namun Yi Kyung merasa ingatan itu tak seperti kehidupan sebelumnya.


Yi Kyung tak tahu. Ia seperti ingin menceritakan sesuatu pada dr. Noh, tapi sepertinya hal itu tak seharusnya ia ceritakan. Apakah sesuatu itu? Ia sendiri tak tahu.

Ji Hyun yang menunggunya di rumah senang akan kedatangannya. Karena dengan ia pergi lebih lama, berarti ia memiliki tempat lain yang dikunjungi selain tempat kerja. Tak sengaja mereka bersinggungan saat Yi Kyung meletakkan jaketnya.


Yi Kyung merasakan sesuatu, entah apa itu. Tapi ia merasakan kehadiran seseorang.

Han Kang mendatangi kantor Min Ho, meminta agar ia kembali mengerjakan proyek pulau Hae Mi. Dulu ia merasa tak nyaman melakukan setelah kecelakaan Ji Hyun. Namun sekarang ia merasa simpati pada Ji Hyun (karena masalah Min Ho dan In Jung) dan ingin mengerjakannya kembali. Min Ho senang jika Han Kang mau melakukannya lagi.


In Jung akhirnya menemukan nomor telepon Park Jung Eun, yang sama dengan nomor Ji Kyung. Untuk membuktikan kecurigaannya, ia mengajak ibu untuk pergi makan makanan favorit Ji Hyun. Han Kang menyambut mereka dan segera menelepon Ji Kyung agar cepat tiba di restoran.


Saat Ibu bertemu dengan Ji Kyung, ia memanggilnya dengan Park Jung Eun. Ji Kyung sadar kalau In Jung telah menjebaknya, langsung keluar restoran meninggalkan mereka.


In Jung pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia memojokkan Ji Kyung, yang mengaku kalau nama itu adalah nama internetnya, apakah ia benar teman Ji Hyun?

“Ia memang benar teman Ji Hyun. Ji Hyun yang memintaku untuk mempekerjakannya.”
Whoaa.. Han Kang, you’re so awesome..
Han Kang menyuruh Ji Kyung masuk dan menemani ibu. Sementara Han Kang menghadapi In Jung yang curiga pada Ji Kyung. Han Kang merasa mereka tak perlu mencurigai Ji Kyung. Yang perlu dicurigai sebenarnya adalah In Jung. Apa pentingnya ia membawa-bawa ibu Ji Hyun untuk mengkonfirmasi kebenaran antara Park Jung Eun dan Ji Kyung? Apakah ia memiliki masalah dengan Ji Kyung?


Double awesome..

Han Kang pun mengatakan kalau ia tahu perselingkuhannya dengan Min Ho. Dan sekarang, dengan In Jung menyelidiki sesuatu yang berkaitan dengan Ji Hyun, rasanya In Jung sudah keterlaluan. Bukan keterlaluan, tapi tak tahu malu.


Triple awesome..

Han Kang menyuruh In Jung, yang speechless, untuk kembali ke dalam restoran. Di dalam, Han Kang mengajak ibu untuk pergi bersama ke rumah sakit jika mereka telah selesai makan siang.


Di kantor, Han Kang menanyai Ji Kyung tentang kebenaran ucapan In Jung. Ji Kyung membenarkannya. Han Kang memberi alasan tentang kemungkinan miripnya Ji Kyung dengan Ji Hyun karena mereka mengenal satu sama lain. Namun Ji Kyung ingin tahu, kenapa Han Kang membelanya?

“Karena aku berhutang banyak pada Ji Hyun. Kau pasti tahu bagaimana Ji Hyun menghadapi orang yang menindas yang lebih lemah. Tanpa ragu, Ji Hyun pasti membelanya. Dan juga, aku tak menyukai In Jung.”


Karena ia juga mengetahui perselingkuhan Min Ho dan In Jung, maka ia membantu Ji Kyung.

Han Kang mengantarkan ibu kembali ke rumah sakit. Rupanya ia ke rumah sakit dengan tujuan lain. Ia membujuk ayah untuk segera operasi dengan caranya sendiri,

“Saya tak tahu saat ibu saya meninggal. Saya mengetahuinya setahun kemudian. Itu cara ibu untuk melindungi saya. Namun sampai sekarang saya tak mengerti mengapa ibu melakukan itu. Karena jika demi saya, seharusnya ibu memberitahukan penyakitnya pada saya.”

Namun melihat kepribadian Ji Hyun, Han Kang merasa Ji Hyun akan berbuat lebih banyak jika ia tahu. Apa yang mungkin ia rasakan, jika ia melihat ayahnya tak mau melakukan operasi dan meninggal karenanya?


Ayah mulai marah, namun berhenti karena rasa sakit yang menyerangnya.

Ji Kyung tahu ia harus menemui Min Ho lebih dahulu dari In Jung, maka ia membuat janji bertemu dengannya. Di dalam apartemennya, Ji Kyung menjelaskan bahwa gadis di dalam foto pertunangan itu adalah temannya. Mereka bertemu di forum sulap di internet. Dan nama internetnya adalah Park Jung Eun.


Min Ho kaget akan hal itu. Di saat yang sama In Jung datang ingin memberitahukan kecurigaannya yang benar. Hanya saja ia sudah didahului oleh Ji Kyung yang langsung pergi saat melihat kedatangan In Jung. Betapa sakitnya In Jung mengetahui Min Ho yang tak mempedulikannya dan malah ikut pergi.


Ternyata Min Ho pergi ke tempat Han Kang, menanyakan kebenaran ucapan Ji Kyung. Han Kang, yang sedang membuat bagannya sendiri (meniru ide Bibi Manager), pun membenarkan. Dan ia tak perlu memberitahukan pada Min Ho adalah karena hal itu tak penting. Ialah yang menyukai wanita itu, dan ia ingin wanita itu tetap berada dekat dengannya. Dalam hati Han Kang menambahkan kalau wanita itu adalah Shin Ji Hyun.


Ji Hyun yang keluar dari raga Yi Kyung, mengikuti kepergian Yi Kyung yang tak seperti biasanya. Ia ternyata pergi ke gereja, namun tidak masuk ataupun berdoa. Ia hanya duduk diam di depan gereja. Ji Hyun berkata walaupun sampai sekarang ia belum menemukan informasi tentang Yi Soo, ia akan mencari tahu tentang Yi Soo lagi.


Saat itulah Yi Kyung seperti merasa kehadiran seseorang. Sama seperti perasaan di dalam rumahnya.


Ji Hyun memutuskan untuk mencari tahu password brankas Min Ho dengan menginap di sana. Namun tetap sia-sia.


Hari ke-16, ia memutuskan untuk pulang. Kepulangannya bersamaan dengan Yi Kyung pulang kerja. Ji Hyun berteriak memanggil Yi Kyung dengan gembira.


Namun Yi Kyung seperti mendengarnya. Ia menoleh ke sekeliling, mencari tahu siapa yang memanggilnya. Tapi tak ada. Di dalam rumah, tak seperti biasanya, ia duduk termenung di tempat tidur, teringat betapa jelasnya wajah Yi Soo di antara pepohanan bunga ceri. Ia pun terisak menangis dan meminta,

  “Jangan lakukan, Yi Soo.., jika kau datang sekarang..”  

Dan tangisnya pun pecah. Ji Hyun yang menemaninya, tak tahan melihat penderitaan Yi Kyung dan ikut menangis.  

Setelah beberapa lama, Yi Kyung tertidur dan Ji Hyun mengisi raganya. Saat bangun ia teringat kalau ia bisa mencari informasi dari teman kuliah Yi Kyung. Ia pun mulai membuka buku alumni Yi Kyung, dan mengagumi Yi Kyung yang saat itu masih ceria.


Sampai ia melihat foto disebelahnya. Ia melihat lebih dekat lagi, dan buru-buru menelepon Scheduler memintanya untuk bertemu, walaupun ditolak oleh Scheduler.


Tapi Ji Kyung dapat menebak keberadaannya, dan langsung pergi ke studio music.


Di sana ia langsung membuka buku alumni itu, meminta Scheduler untuk melihatnya. Ogah-ogahan, Scheduler memenuhi permintaan Ji Kyung. Tapi matanya membesar saat melihat foto itu,

“Apa ini? Ini kan aku?”

No comments:

Post a Comment