Min Ho menawarkan pekerjaan di rumahnya, dan secara mengejutkan Ji Kyung menerima tawarannya dan ia akan bekerja mulai jam 11 siang. Saat ditanya alasannya menerima pekerjaan darinya, Ji Kyung menjawab kalau bagi orang yang membutuhkan pekerjaan, maka orang itu akan melihat ke uangnya, bukan pada orang (yang tak disukainya). Dan Min Ho pun menuliskan alamat rumahnya di secarik kertas.
Ji Kyung menerima alamat yang Min Ho tulis, namun untuk menunjukkan kalau ia tak menyukai pria itu, ia meninggalkan Min Ho dan membuang kertas alamat itu. Min Ho terkejut dengan tindakan Ji Kyung. Tapi ia mengabaikannya dan meninggalkan Ji Kyung yang memandangnya tanpa henti.
Sementara itu Paman Manajer mempertanyakan keputusan Han Kang yang telah memecat Ji Kyung. Apakah ia sekarang tidak menyesal? Han Kang yang keras kepala pun tak menyesalinya sama sekali. Dan Paman Manajer pun menasihatinya untuk lebih memperhatikan pekerjaan arsitekturnya daripada hanya menjual makanan, kecuali jika ia memang benar-benar berniat meneruskan usaha ibunya ini.
Ji Kyung bergegas pergi ke restoran tempat ia berjanji bertemu dengan teman Ji Hyun. Namun temannya tak dapat menemui Ji Kyung, dan Ji Kyung pun kesal karenanya. Ini masalah hidup matinya jika ia tak berhasil mengumpulkan 3 air mata itu.
Namun masalah hidup mati juga mengintainya saat itu juga. Karena tubuhnya lemah, ia hampir jatuh pingsan saat ia lapar. Maka ia langsung memesan semangkuk besar bubur dan menghabiskannya licin sampai ke sendoknya.
Ji Kyung pun teringat pada Han Kang. Saat dia bekerja di sana, Ji Kyung tak perlu pusing memikirkan uang yang harus ia keluarkan untuk mengisi perut. Ia ingat pesan dokter kalau raga Yi Kyung tak boleh diisi mie untuk sementara waktu, maka ia membeli bubur lagi dengan daging yang banyak.
Di lokasi pembangunan, Han Kang bertemu dengan Manajer Proyek yang ingin menggunakan jasa arsiteknya. Tapi ia menolak pekerjaan itu karena proyek tersebut hanya mempedulikan keindahan luar saja tanpa mempertimbangkan lingkungan sekitarnya.
Di rumah, Ji Hyun meminta maaf pada Yi Kyung karena makan terlalu banyak. Tiba-tiba Yi Kyung terbangun membuat Ji Hyun kaget. Setelah melihat waktu saat itu langsung berlari keluar meninggalkan Ji Hyun di dalam kamar.
Han Kang yang kebetulan sedang ada di daerah Ji Kyung, melihat sekelebat sosok Yi Kyung. Ia ingin mengikuti Yi Kyung, tapi langsung ia urungkan niatnya.
Ternyata Yi Kyung menelepon tempatnya bekerja dan meminta maaf karena ia tak memberitahu kalau ia absen karena sakit. Namun ia terkejut mendengar jawaban majikannya. Setelah itu ia kembali ke rumah.
Walau tahu Yi Kyung tak dapat mendengarnya, Ji Hyun menasihatinya agar Yi Kyung berhenti memakan mie dan meminum obatnya. Namun ternyata Yi Kyung duduk dan langsung berbaring, membuat Ji Hyun bergumam tak percaya,
“Kakak mau tidur lagi?” |
Han Kang tak dapat tidur memikirkan ucapan Ji Kyung yang mengatakan kalau Han Kang tak perlu mengkhawatirkannya walaupun ia tak menerima uang pemberian Han Kang.
Keesokan harinya, waktu yang tersisa tinggal 38 hari. Ji Hyun yang khawatir karena Yi Kyung yang tak tidur juga, hanya duduk terpekur. Jika hal ini berlangsung seperti ini, apa yang dapat ia lakukan? Ia harus bekerja di tempat Min Ho.
Tiba-tiba Scheduler datang menemuinya dan marah, karena dirinyalah Yi Kyung dipecat dari toko tempatnya bekerja. Scheduler menegaskan kalau Ji Hyun yang meminjam raga Yi Kyung, maka ia yang harus menyesuaikan ritme Yi Kyung. Ji Hyun harus bersabar menunggu sampai Yi Kyung kembali ke akal sehatnya. Namun Ji Hyun tak bisa sabar, karena ia khawatir Min Ho akan menunggunya.
Dan kekhawatirannya terbukti. Min Ho menungguinya di rumah, berpikir tentang bagaimana Ji Hyun membuang kertas alamat yang ia berikan pada Ji Hyun.
Akhirnya Min Ho pergi ke kantor dan ia bertemu dengan In Jung di dalam lift. Min Ho berlaku sopan padanya.In Jung mengajaknya makan siang, namun ditolak oleh Min Ho. Mereka harus berhati-hati. Namun In Jung merasa mereka tak perlu berhati-hati karena mereka hanya berdua di dalam lift. Namun Min Ho mengingatkan kalau di dalam lift ini ada CCTV yang mengawasi mereka.
Di ruangannya, In Jung teringat pada pertama kali mereka bertemu. Saat itu In Jung akan diculik, namun ada seorang pria yang menyelamatkannya dan memukuli para penculik itu. Waktu itu In Jung berpikir kalau pria itu adalah bagian dari kelompok penculik itu. Namun ternyata bukan, dan pria Itu malah merawat luka In Jung.
Setelah itu pria itu mengantar In Jung pulang. Dan mereka pun bertukan nomor telepon. Saat pria itu menuliskan nomor di handphone In Jung, tak ada nama yang tertulis di sana. In Jung pun bertanya nama apa yang harus dituliskan untuk nomor itu, dan pria itu mengatakan,
“Kang Min Ho.” |
Okaay… mirip dengan film-film romantis, ya? Sama seperti film-film romantis yang dipikirkan Ji Hyun pada pertemuan pertamanya dengan Min Ho.
Min Ho pun menemui In Jung di ruangannya, saat ia memegang saputangan pemberian Min Ho. Min Ho mengatakan kalau ia harus segera pergi dan meminta In Jung untuk bersabar sedikit lebih lama.
Ayah Ji Hyun diminta temannya (yang dokter) untuk segera dioperasi agar tak terjadi komplikasi yang lebih serius. Bahkan temannya itu mengancam akan memberitahukan pada ibu Ji Hyun jika ayah masih tetap saja tak mau dioperasi.
Ibu yang menanyakan apa yang dokter katakan padanya pada Ayah? Ayah malah berbohong dan mengatakan kalau dokter menyuruhnya untuk bekerja lagi dan tak perlu tinggal di rumah sakit terlalu lama. Ibu mengkhawatirkan Min Ho, dan bertanya apakah mereka tak perlu melakukan sesuatu untuk Min Ho. Kondisi Ji Hyun yang seperti ini dan mungkin mereka tak pernah tahu kapan Ji Hyun akan sadar kembali.
Min Ho yang sedang dikhawatirkan ternyata sedang melakukan penandatanganan kontrak (sepertinya jual beli tanah seluas 18,600 m2) yang di-mark up dari yang bernilai 5 milyar Won menjadi 8 milyar Won.
Setelah itu Min Ho menemui Han Kang dan tak dapat menyembunyikan keingintahuannya tentang Ji Kyung yang tak muncul di rumahnya. Ia bertanya tentang Song Yi Kyung, membuat Han Kang bertanya apakah pemecatan Yi Kyung mengganggu pikirannya? Min Ho mengelak dengan mengatakan ia datang untuk membicarakan pekerjaan. Ia meminta Han Kang untuk kembali menyelesaikan proyek bersamanya.
Min Ho tak mau mendengar keberatan dari Han Kang, dan meninggalkannya tepat saat Paman Manajer datang. Min Ho tak tahu kenapa ia datang ke restoran ini.
Mmmhhh… ingin tahu? Tertarik? Cemburu?
Ji Hyun memasuki raga Yi Kyung yang akhirnya tertidur. Ia memakai pakaian Yi Kyung yang lain, dan berlari keluar. Namun ia ingat perkataan Scheduler, maka ia pun pulang ke rumah lagi. Di depan kaca ia berkata,
“Kak, kenapa kau menyia-nyiakan wajah cantikmu ini?” |
Ia juga teringat akan percakapan Yi Kyung dan Dokter Noh, dan rasa ingin tahunya timbul. Ia pun membuka kotak rahasia Yi Kyung.
Namun tiba-tiba Yi Kyung terbangun dari tidurnya, menyebabkan Ji Hyun terlempar keluar dari raga Yi Kyung. Ji Hyun panik melihat Yi Kyung menyadari dirinya memakai baju yang berbeda dengan kotak rahasianya terbuka.
Ia mulai memikirkan hal-hal aneh yang terjadi belakangan ini pada dirinya seperti rambutnya yang bersih, Ibu Kos-nya yang melihat dirinya di siang hari, dan memar di kaki. Apa yang sebenarnya terjadi?
Jika saya menjadi Yi Kyung saya pun memikirkan hal yang sama. Mungkin saja ia memiliki kepribadian ganda, yang menggantikannya saat ia tidur.
Yi Kyung pun menemukan kotak shampoo yang dibeli Ji Hyun. Ia tertawa tak percaya akan hal ini.
Ji Hyun yang panik mencoba menghubungi Scheduler. Namun terhenti karena Yi Kyung mengatakan lelah berkali-kali dan membuka raknya mencari sesuatu. Ia menemukannya dan mengambil seutas tali dan membuat simpul. Apakah Yi Kyung ingin bunuh diri lagi?
Ji Hyun kembali menelepon Scheduler, memintanya agar mencegah Yi Kyung untuk tak bunuh diri.
Scheduler menolaknya karena walaupun ia mau, ia tak bisa karena sekarang ia sedang bertugas menjemput seseorang. Namun saat ia menutup telepon, ia juga heran mengapa Yi Kyung bertindak seperti itu?
Walaupun tahu Yi Kyung tak bisa mendengarnya, Ji Hyun meminta-minta agar Yi Kyung tak bunuh diri, ia meminta maaf kalau ia membuat Yi Kyung bingung.
"Jangan mati, Kak." |
Untung ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Mulanya Yi Kyung mengabaikan ketukan itu, tapi akhirnya ia membuka pintu.
Ternyata dokter Noh yang membawakan bunga mawar kering untuknya. Bunga itu yang ia bawa saat percobaan bunuh diri pertamanya. Dokter Noh mengatakan kalau ia membawa bunga itu karena merasa bunga itu memiliki arti penting bagi Yi Kyung.
Yi Kyung tercekat melihat bunga itu lagi. Ragu-ragu, ia menerimanya.
Ia juga memberikan nomor telponnya, agar sewaktu-waktu Yi Kyung dapat menghubunginya jika Yi Kyung mengalami kesulitan.
Yi Kyung memandang bunga mawar kering kemudian ia memandang pada tali yang tergantung, dan ia duduk termenung.
Ji Hyun bersyukur karena Yi Kyung mengurungkan niat bunuh dirinya lagi. Ia meminta Yi Kyung agar tetap kuat agar ia dapat hidup kembali. Dan ia pun menangis.
Yi Kyung pun menangis.
Empat hari telah berlalu, namun Yi Kyung tetap tak bergeming. Ia tetap duduk tanpa semangat dan tak melakukan apapun, bahkan tidurpun tidak. Ia hanya membolak balik buku tentang rumah.
Akhirnya Scheduler pun datang menemui Ji Hyun yang histeris. Ia meminta agar Scheduler melakukan sesuatu pada Yi Kyung, agar ia tak terperangkap di kamar terus menerus.
Scheduler memintanya untuk menunggu. Ia menelepon seniornya dan melaporkan kalau Yi Kyung tak bergerak selama 4 hari. Dan karena itu, apakah ia dapat menggunakan, dengan berbisik takut terdengar oleh Ji Hyun, nomor tiganya?
Bwahahaha.. sumpah kocak banget adegan ini. Juga adegan selanjutnya.
Scheduler menggunakan Galaxy S ajaibnya untuk mencari tahu tempat mana yang membutuhkan pekerjaan. Dan ada beberapa pilihan, Scheduler pun memutuskan satu tempat.
Ia pun pergi ke kafe yang dituju dengan dandanan aneh bin ajaib. Dan setelah memesan minum dan membayarnya (dengan koin receh), ia merasa seperti mendapat wangsit dan meminta pemilik kafe agar memperkerjakan pegawai lagi walaupun part time, untuk shift malam.
Okeeyy.. dengan dandanan seperti itu apakah berarti Scheduler berperan sebagai dukun Fengshui? Sebab Scheduler pun secara spesifik menyebutkan kualifikasi Yi Kyung dan mengatakan kalau dengan memperkerjakan pegawai dengan kualifikasi tersebut, ia akan panjang umur.
Dan sepertinya lowongan kerja itu memang khusus diciptakan untuk Yi Kyung. Karena brosur lowongan kerja itu selalu muncul dimanapun Yi Kyung berada dan menghilang saat Yi Kyung pergi. Akhirnya Yi Kyung pun menyadari keberadaan brosur tersebut.
Yi Kyung pun pergi ke kafe yang dimaksud, dan bertemu dengan pemiliknya. Ia menyerahkan brosur tersebut (yang sebenarnya tangannya kosong) dan sebelum ia bertanya lebih lanjut, pemilik kafe melihat ciri-ciri yang dimaksud oleh dukun Fengshui pada diri Yi Kyung dan menawarinya pekerjaan. Dan Yi Kyung pun langsung mendapatkan pekerjaan.
Ji Hyun berterima kasih pada Scheduler. Namun ia meminta Scheduler melakukan satu hal lagi.
Scheduler tahu hal ini pasti akan terjadi karena,
“Wanita selalu meminta lebih saat seorang pria mau membantunya.” |
Namun Ji Hyun meminta bukan untuk dirinya, namun untuk Yi Kyung. Ia meminta Scheduler agar memeriksa latar belakang Yi Kyung, agar Ji Hyun dapat menemukan keluarga Yi Kyung ataupun siapapun yang berhubungan dengannya.
Menanggapi permintaan Ji Hyun, Scheduler hanya memandang Yi Kyung dari luar dan berkata,
“Mengapa kau hidup sangat menyedihkan?” |
Akhirnya Ji Hyun bisa keluar juga memakai raga Yi Kyung. Dan seperti yang diduga Min Ho sangat kesal melihat kedatangan Ji Kyung yang sangat terlambat. Namun Ji Kyung mengatakan kalau Min Ho sudah mendapatkan pembantu baru, ia dapat menerima. Tapi tentu saja ego Min Ho tak mengijinkannya. Karena ia yang menyebabkan Ji Kyung dipecat, maka ia akan bertanggung jawab.
Saat berkeliling rumah, Ji Kyung mengatakan kalau ia tak perlu datang setiap hari karena rumah yang didiami Min Ho tak terlalu besar. Ia juga tak memberikan kartu identitas dirinya dengan alasan ia tak pernah membawanya. Maka Min Ho pun meminta nomor telponnya dan menyuruhnya agar menunggunya saat ia pulang nanti, karena ia perlu memeriksa pekerjaan Ji Kyung.
Ji Kyung menyetujuinya. Saat ia telah sendirian, ia mulai melihat-lihat lemari kerjanya dan mencari jika ada hal yang mencurigakan. Namun, seperti yang sudah ia sangka, tak ada hal aneh di dalam rumah itu.
Seo Woo mengajak In Jung untuk menjenguk Ji Hyun. Namun In Jung menolak karena ia sudah berjanji untuk bertemu seseorang. Seo Woo menebak kalau ia sedang punya pacar, dan mengatakan kalau Ji Hyun mungkin akan bangun mendengar In Jung sudah mempunyai pacar.
In Jung yang kesal karena semua selalu berhubungan dengan Ji Hyun, meminta Seo Woo untuk berhenti membicarakan Ji Hyun. Apakah Seo Woo akan seperti ini selamanya, tak menikah dan memikirkan Ji Hyun terus menerus?
“Kondisi Ji Hyun seperti ini belum begitu lama. Kenapa kau memperlakukan Ji Hyun seperti itu?” |
In Jung pun tak menjawab, hanya pergi meninggalkan Seo Woo. Sepertinya ucapannya yang terakhir malah ia tujukan pada dirinya sendiri. Tak menikah? Memikirkan Ji Hyun?
Ji Kyung tak menemukan apapun. Tapi Ia malah menemukan album foto dan melihat foto Min Ho dan In Jung dan melihat tanggal foto itu dibuat, 2006. Ia menebak saat itu mereka sudah berpacaran. Walaupun begitu, namun password rumah Min Ho masih tetap tanggal kelahirannya. Maka ia dapat keluar dari rumah dan pergi ke restoran Han Kang.
Saat Ji Kyung sampai di restoran, Han Kang sedang (dipaksa) berolah raga oleh Paman Manajer. Setelah menyapa Paman Manajer dengan ramah, ia menyapa Han Kang dengan Han Kang –ssi.
Han Kang terkejut dengan panggilan itu. Han Kang-ssi? Bukannya ia adalah pemilik (Sa-Jang-nim)?
Tapi Ji Kyung mengatakan kalau Han Kang disapa dengan Sa Jang-nim karena ia bekerja di restoran ini. Tapi sekarang karena ia datang sebagai pelanggan (dan tidak menjadi karyawan lagi) dan akan makan spaghetti, maka ia akan memanggil Hang Kang dengan Han Kang-ssi.
Han Kang menyuruh semua orang agar tak menerima pembayaran dari Ji Kyung. Namun ternyata ada yang menerimanya. Sebelum Ji Kyung pergi, ia mengatakan pada Han Kang kalau ia tak tertarik pada Min Ho.
Saat Ji Kyung sudah pergi, pegawai restoran mengatakan kalau Ji Kyung sekarang bekerja di bar. Han Kang yang terkejut dengan berita itu, langsung lari mengejar mencari Ji Kyung.
Ji Kyung yang bersembunyi dari Han Kang, berkata pada dirinya sendiri kalau yang dikhawatirkan oleh Han Kang adalah Yi Kyung bukan dirinya.
Dan Han Kang masih terus memanggil namanya, tak sadar kalau ia diperhatikan oleh Ji Kyung dari kejauhan yang menatapnya sedih,
“Jangan memanggilku, karena membuatku ingin berlari padamu. Orang yang kau khawatirkan bukanlah aku.” |
Namun Han Kang masih tetap memanggil namanya. Ia tak habis pikir kenapa Ji Kyung mau bekerja di bar.
In Jung menelepon Min Ho mengajaknya bertemu malam ini. Teringat kalau Ji Kyung menunggunya, Min Ho terpaksa menolak ajakan tersebut. Ia berjanji akan memesan suatu tempat untuk besok malam.
Ji Kyung kembali ke rumah Min Ho dan mulai membersihkan rumah. Ternyata In Jung mendatangi rumah Min Ho. Ia melihat ada sepatu wanita di depan pintu.
Saat pintu terbuka, Ji Kyung menyapa tamunya dan mereka berdua saling berpandangan
Komentar :
Kok rasa-rasanya pendekatan Min Ho pada In Jung sama palsunya ya dengan pendekatan Min Ho pada Ji Hyun? Apa mungkin Min Ho sebenarnya sudah mengincar keluarga Ji Hyun sejak lama? Dan jika cinta Min Ho pada In Jung juga palsu, ada kemungkinan kalau Min Ho akan mengalami jatuh cinta sebenarnya pada Ji Kyung.
Min Ho sangat khawatir pada keberadaan Ji Kyung yang menghilang beberapa hari. Ia bahkan menanyakan kabar Ji Kyung terlebih dahulu sebelum membicarakan urusan pekerjaan pada Han Kang. Ia juga tak mengatakan telah menerima Ji Kyung untuk bekerja di rumahnya. Bahkan Min Ho pun tak mengatakan pada In Jung. Ia pun juga telah berdusta kalau ia tak dapat menemui In Jung malam itu karena ia harus menemui Ji Kyung.
Kalau Han Kang yang resah, jangan ditanya lagi. Mungkin Han Kang menyesal setengah mati setelah memecat Ji Kyung. Tak bisa tidur, kerjanya marah-marah, bermuram durja.
Dan Ji Hyun, Yi Kyung dan In Jung, semuanya juga memiliki masalah masing-masing. Jadi wajar saja jika wajah mereka muram seperti mendapat beban satu ton di pundaknya.
Hanya Scheduler yang happy, go, lucky di sepanjang episode ini. Walaupun apakah happy-go-lucky-nya akan tetap berlangsung jika ia sudah mencari tahu latar belakang Yi Kyung yang mungkin berkaitan dengan masa lalunya?
No comments:
Post a Comment