Ji Kyung memperkenalkan diri pada ibunya sebagai Park Jung Eun, teman internet Ji Hyun yang dikenal dari forum sulap di internet. Dulu ia pernah meminjamkan CD sulap pada Ji Hyun dan ia ingin mengambil CD itu kembali.
Walaupun ibu sedikit bingung karena Ji Hyun tak pernah cerita padanya, tapi ia percaya pada Ji Kyung. Ji Kyung dipersilahkan mengambil CD itu sendiri di kamar Ji Hyun.
Di kamar, Ji Kyung langsung mengambil stempelnya dari kantong boneka Kangguru itu. Ia kemudian mengambil CD juga kamera saku, dan berbisik pada yang di atas kalau ia tak mencurinya. Hanya meminjamnya saja.
Turun dari lantai dua, ia bertemu kembali dengan ibu yang kelihatan lesu. Menahan rasa sedih yang dipendamnya, Ji Kyung memberi semangat pada ibu kalau Ji Hyun dulu pernah mengatakan padanya kalau ia ingin selalu seperti ibunya. Ibunya tampak senang mendengarnya, karena ia merasa Ji Hyun lebih dekat pada ayahnya.
Belum sempat Ji Kyung berbicara lebih banyak lagi, In Jung datang dan menekan intercom. Ji Kyung buru-buru pamit dan bersembunyi di halaman agar tak ketahuan oleh In Jung.
In Jung beralasan kalau handphonenya ketinggalan di kamar Ji Hyun dan ia akan mengambilnya. Di dalam kamar, ia langsung mencari stempel di kantong boneka namun stempel itu tak ada.
Ia turun ke bawah untuk menanyakan perihal boneka tersebut, tapi ia urungkan karena mood ibu sedang tak baik padanya. Namun ibu mengatakan kalau baru saja ada teman Ji Hyun dari forum sulap datang mengunjunginya.
In Jung melaporkan hasilnya pada Min Ho. Ia curiga pada gadis yang baru saja ditemui ibu Ji Hyun karena ia tak mengenal teman Ji Hyun yang bernama Park Jung Eun. Tapi Min Ho mengabaikan masalah kecil itu, karena ada masalah yang lebih besar lagi.
Sementara itu Ji Kyung sekarang bingung. Dimana ia harus meletakkan stempelnya? Di rumah Yi Kyung tak mungkin. Induk semang Yi Kyung ternyata bisa masuk rumah Yi Kyung. Akhirnya ia pergi ke restoran Han Kang dan menyembunyikannya di pot bunga dalam rumah Han Kang.
Han Kang mengkhawatirkan kondisi kesehatan Yi Kyung. Sebelum ini, ia bertemu Yi Kyung di rumah sakit, dan menduga kalau Yi Kyung hanya membutuhkan pekerjaan di restoran selama 48 hari karena Yi Kyung mengidap penyakit dan hidupnya tinggal 48 hari lagi.
Kecurigaannya itu membuatnya lebih baik dalam memperlakukan Ji Kyung. Bahkan saat kerja bakti untuk membersihkan restoran, Han Kang selalu membantu Ji Kyung di tiap pekerjaannya.
Namun ia tak dapat mengesampingkan keheranannya saat makan malam, ia melihat Ji Kyung menyisihkan daun bumbu di piring spaghetinya. Tepat seperti yang biasa Ji Hyun lakukan.
Masalah besar yang dihadapi Min Ho adalah penjualan pulau Haemi yang tak kunjung selesai. Karena stempel Ji Hyun hilang, penjualan itu akan tertunda dan investornya pun mulai kesal. Jadi untuk menyelesaiannya, ia akhirnya menemui ayah Ji Hyun.
Masalah besar yang dihadapi Min Ho adalah penjualan pulau Haemi yang tak kunjung selesai. Karena stempel Ji Hyun hilang, penjualan itu akan tertunda dan investornya pun mulai kesal. Jadi untuk menyelesaiannya, ia akhirnya menemui ayah Ji Hyun.
Di rumah sakit ia melihat ayah Ji Hyun bertengar dengan dokter yang menyuruhnya untuk operasi sesegera mungkin sebelum terlambat. Apakah ayah sedang sakit?
Min Ho menceritakan hal yang sebenarnya kalau sebenarnya penjualan pulau Haemi belum final karena stempel yang diberikan Ji Hyun sebelum kecelakaan adalah lipstick. Dan setelah Ji Hyun koma, stempel tersebut menghilang.
Ayah mulanya marah mendengarnya. Tapi ia sekarang malah khawatir karena Min Ho memilih bertanggung jawab dengan cara mengundurkan diri. Kenapa harus mengunduran diri?
Karena jalan satu-satunya untuk menggantikan stempel Ji Hyun yang hilang adalah dengan membuat pernyataan hukum kalau Ji Hyun sudah tak mampu lagi. Min Ho tak mau melakukan itu, karena Ji Hyun masih hidup. Ia memilih mundur dan akan berada di sisi Ji Hyun untuk merawatnya.
Ayah tak ingin Min Ho menjadi lemah seperti bukan laki-laki yang kuat. Ia menolak pengunduran diri Min Ho dan menyuruh melakukan yang terbaik bagi penjualan pulau Hyemi itu, bagaimanapun caranya tapi perjanjian itu harus segera dilakukan.
Ji Kyung ingin curhat pada Scheduler tentang perasaannya tentang hari ini. Hari ini adalah hari pernikahannya jika ia masih hidup. Lucunya, bukannya menikah, tapi ia sekarang malah terperangkap di tempat ini dengan membenci calon suaminya.
Scheduler hanya menjawab kalau hidup ini seperti pertunjukkan lawak. Saat Ji Kyung menanyakan tentang ending dari kasus 49 hari yang pernah ditangani Scheduler, Scheduler tak menjawab. Ia menyuruh Ji Kyung untuk memikirkan cara agar dapat mengumpulkan air mata itu.
Gagal curhat pada Scheduler, ia kemudian curhat pada Yi Kyung saat ia keluar dari raganya. Ia bercerita tentang keberhasilannya mendapatkan stempel sehingga perjanjian jual beli Pulau Haemi akan gagal.
Tapi ternyata Scheduler perhatian juga. Ia menelepon JI Hyun dan menyuruhnya keluar. Ia ingin membawa Ji Hyun ke suatu tempat.
Bukankah lebih baik kalau Scheduler mendatanginya dan membawanya pergi? Dengan jiwa Ji Hyun sekarang, Scheduler harus menunggunya keluar bersama Yi Kyung yang akan bekerja.
Ternyata Scheduler ingin menghibur hati Ji Hyun dengan membawanya belanja baju. Bukankah itu hobi wanita saat sedang gundah?
Dan Ji Hyun pun menemui Yi Kyung dengan baju dan rambut baru. Ia melihat Yi Kyung terkantuk-kantuk dan kasihan padanya. Karena ia memakai tubuhnya siang hari maka sekarang Yi Kyung kelelahan.
Keingintahuannya terusik saat ada seorang pria yang mendatanginya seperti sudah kenal lama. Pacar Yi Kyung kah?
Ternyata bukan. Dr. Noh, pria itu menceritakan kenapa ia selalu datang hampir setiap malam. Ia bertanggung jawab sepenuhnya karena menyebabkan orang itu meninggal 5 tahun yang lalu. Hal itulah yang menyebabkannya menutup rumah sakitnya dan mengasingkan diri.Tapi 6 bulan yang lalu ia memutuskan untuk kembali hidup. Ia kemudian bertemu Yi Kyung di toko dan tahu kalau Yi Kyung belum pulih sama sekali.
Yi Kyung tak mau mendengarkan dr. Noh dan menolak untuk berbicara dengannya baik sebagai dokter maupun sebagai teman.
Ji Hyun yang melihat percakapan itu sedih melihat Yi Kyung kembali ke rumah dengan wajah jauh lebih lesu daripada sebelumnya.
Ia menangis mendapati kenyataan kalau mungkin orang tuanya akan berakhir seperti Yi Kyung. Tanpa semangat hidup setelah ditinggalkan orang yang paling dikasihinya.
Hal ini semakin meningkatkan tekadnya untuk mengumpulkan 3 air mata itu. Ia mencatat semua teman baik lama maupun yang mungkin akan menangis untuknya.
Dan di restoran, Ji Kyung meminjam komputer Han Kang untuk melacak nomor telepon teman-temannya itu. Selain itu, ia juga mencari informasi lainnya. Yaitu upah minimum yang seharusnya ia terima. Kemudian informasi itu ia sampaikan pada Han Kang untuk meminta kenaikan gaji.
Han Kang menyindir Ji Kyung yang tak tahu malu menggunakan computer yang ia pinjamkan untuk meminta sesuatu darinya. Namun Ji Kyun belum mau kalah. Ia akan mencari pekerjaan lain yang gajinya bisa menyamai UMR jika Han Kang tak bersedia menaikkan upahnya.
Han Kang akhirnya mengalah dan hanya bercanda tentang sindirannya itu. Ji Kyung pun juga bercanda, kok.
Han Kang akhirnya mengalah dan hanya bercanda tentang sindirannya itu. Ji Kyung pun juga bercanda, kok.
Mereka sama-sama tertawa dan hal itu kebetulan dilihat oleh Min Ho yang datang untuk menemui Han Kang. Ia merasa aneh melihat Han Kang dapat tertawa bersama Ji Kyung dan merasa tak suka.
Apalagi saat Ji Kyung melihatnya, muka Ji Kyung yang ceria langsung cemberut. Jika pandangan dapat membunuh, Min Ho pasti akan mati pada saat itu juga.
Apalagi saat Ji Kyung melihatnya, muka Ji Kyung yang ceria langsung cemberut. Jika pandangan dapat membunuh, Min Ho pasti akan mati pada saat itu juga.
Saat berdua dengan Han Kang, Min Ho menyatakan ketaksukaannya pada Ji Kyung yang menurutnya sok banget. Ia menyuruh Han Kang untuk memecatnya. Mendengar kata-kata itu, Han Kang jadi tak habis pikir pada sikap Min Ho yang aneh menurutnya. Jangan-jangan Min Ho menyukai Ji Kyung?
Min Ho kesal mendengar tuduhan Han Kang. Ia langsung pergi meninggalkan ruangan. Tapi saat bertemu dengan Ji Kyung, ia malah bertanya-tanya, apa mungkin ia menyukai Ji Kyung?
Min Ho menghadang Ji Kyung dan bertanya mengapa sikap Ji Kyung seperti itu padanya? Ji Kyung hanya menjawab pendek, kalau Min Ho pantas diperlakukan seperti itu.
Jawaban itu membuat Min Ho semakin penasaran. Ia menarik lengan Ji Kyung untuk meminta penjelasan atas apa yang barusan Ji Kyung ucapkan.
Dan secara kebetulan, In Jung datang melihat kedekatan mereka.
Komentar :
Kasihan sekali In Jung. Saat Min Ho masih bersama dengan Ji Hyun, ia pasti merasa khawatir jangan-jangan Min Ho akan menyukai Ji Hyun. Bagaimanapun stabilnya hubungan Min Ho-Ji Hyun, sebagai wanita pasti terbersit kekhawatiran itu.
Dengan koma-nya Ji Hyun, kekhawatiran In Jung sedikit reda. Namun kok ya sekarang ada gadis lain yang mungkin dapat menggoyangkan hubungannya? Apakah kali ini ia harus khawatir juga?
No comments:
Post a Comment