Wednesday, February 15, 2012

Sinopsis 49 Days Episode 3


Terbelit oleh rasa bersalahnya pada Ji Hyun, In Jung tak mau makan ataupun beristirahat walaupun Min Ho membujuknya. Ia merasa kecelakaan Ji Hyun itu disebabkan oleh mereka, karena lokasi kecelakaan tersebut berdekatan dengan lokasi mereka bertemu.


Min Ho menenangkan In Jung walaupun tak berhasil. In Jung malah meminta Min Ho untuk membatalkan rencananya. Hal itu langsung ditolak oleh Min Ho, karena langkah mereka sudah sedemikan dekat. Dan sekarang karena kecelakaan Ji Hyun, rencana itu harus dibatalkan? Dengan atau tanpa In Jung, ia akan tetap menjalankan rencana tersebut

Rencana jahat apakah yang akan dilakukan oleh Min Ho? Masih belum kita ketahui. Hanya saja dari permintaan Min Ho untuk mencarikan cap segel Ji Hyun, rencana itu sepertinya berhubungan dengan aspek legal pekerjaan Min Ho dan ayah Ji Hyun.


In Jung tak percaya pada permintaan Min Ho. Dengan kondisi Ji Hyun yang koma, Min Ho malah memintanya untuk mencari cap segel milik Ji Hyun? Min Ho beralasan apa yang mereka lakukan tak akan mengubah kondisi Ji Hyun sekarang, jadi lebih baik mereka tetap meneruskan rencana tersebut.

Walaupun fisik Ji Hyun sekarang tak berubah, namun jiwa Ji Hyun berada di level paling bawah. Ia tak menyangka sahabat dan tunangannya mengkhianatinya. Ia terduduk lemas di depan pintu kamar Min Ho, membuat petugas hotel mula-mula mengkhawatirkannya kemudian mencurigainya.


Ji Kyung buru-buru meninggalkan petugas, dan semakin mempercepat langkahnya saat mendengar suara Min Ho yang berbicara dengan petugas hotel itu. Ia menunggu lift dengan tak sabar dan ketakutan, karena Min Ho berjalan menghampiri lift tempatnya berdiri.

Untungnya ia berhasil masuk, tepat sesaat setelah ia masuk lift dan memunggungi pintu lift agar wajahnya tak terlihat.

Walaupun Min Ho tak berhasil melihat wajah gadis yang dimaksud, ia menemukan bola hiasan yang terlepas dari sepatu Ji Kyung dan ia pun menyimpannya.


Ji Kyung yang khawatir Min Ho mengikutiya, berlari menghambur keluar dari hotel. Seperti teringat sesuatu, ia menelepon Scheduler, memencet tombol darurat berkali-kali sampai ia tiba di depannya. Dan Ji Kyung langsung menghardik Scheduler, yang tak mengatakan kalau penyebab kecelakaannya karena Min Ho dan In Jung.

Sceduler sedikit terperangah dengan teriakan Ji Kyung, namun dia dengan santai menjawab,

“Karena itu adalah rahasia alam, maka aku tak memberitahukannya padamu.”
Ji Kyung tak terima dengan jawaban itu. Ia cemberut dan hampir menangis, membuat Scheduler salah tingkah. Secheduler akhirnya mengakui kalau ia tak memberitahukan pada Ji Kyung karena ia ingin melewati 5 tahun tugasnya tanpa cela.


Tapi Ji Kyung tetap mengejarnya, dan menanyai Scheduler seolah ia tahu segalanya : sejak kapan affair itu terjadi, dan jika Min Ho dan In Jung berselingkuh, kenapa Min Ho masih tetap ingin menikahinya?

Scheduler yang bukan Google, menjawab kalau ia tak tahu segalanya. Jika Ji Kyung ingin tahu, maka ketuk saja pintu kamar mereka dan tanyakan langsung pada mereka.

“Tapi katamu aku tak bisa memberitahu kalau aku adalah Shin Ji Hyun.”
“Betul, betul, betul. Tapi itu masalahmu , jadi pikirkanlah sendiri.”
Dan Scheduler pun melangkah pergi, namun tetap mengkhawatirkannya maka ia kembali lagi (seperti Genie) dan mengingatkan Ji Kyung kalau waktu yang ia miliki tinggal 46 hari, jadi ia harus buru-buru. 46 hari itu bukan waktu yang lama.


Dan ia pun menghilang lagi (seperti Genie).


Di restoran para staf bertaruh tentang keberadaan Ji Kyung yang belum kembali. Hal ini membuat marah Han Kang dan manajer karena mereka melakukan taruhan. Hampir saja mereka menghukum, kalau saja istri manajer datang. Ia memberitahu kalau ada gadis aneh yang duduk di depan restoran.

Menyadari siapa gadis aneh yang dimaksud, Han Kang keluar menemui Ji Kyung. Ji Kyung bangkit dan menyerahkan surat referensinya. Tapi Han Kang tak mau menerima karena Ji Kyung terlambat dari waktu satu jam yang ia berikan.


Ji Kyung beralasan kalau ia melihat temannya di hotel. Juga tunangannya. Di sebuah kamar. Ia melihat mereka bersama-sama. Jadi ia terlambat membawa surat referensi itu. Ia menyerahkan surat referensi itu, dan Han Kang menyadari kalau tangan Ji Kyung gemetar memegang surat itu. Ia akhirnya menyerah dan membolehkan Ji Kyung bekerja mulai besok.

Namun Ji Kyung yang fisiknya lelah dan mentalnya terguncang karena peristiwa tadi, malah pingsan dan membuat Han Kang menggendongnya ke dalam restoran.


Di ruang kerjanya, Han Kang memandangi Ji Kyung, dan berpikir : bagaimana mungkin kalau Ji Kyung yang sudah memiliki tunangan masih tetap tertarik pada Min Ho? Namun ia melihat ada bekas airmata di wajah Ji Kyung dan menyadari mungkin perkataan Ji Kyung benar adanya.


Han Kang menengahi pertengkaran para staf yang berdebat tentang kebenaran surat referensi yang dibawa Yi Kyung. Ia malah bertanya tentang sup yang dibawa istri manajer.

Bu Manajer bertanya balik, bukannya Han Kang tak suka dengan sup? Han Kang tak menjawab hanya meminta Bu Manajer untuk membawa sup itu ke atas. Tanpa menjawab untuk siapa sup itu diberikan, Han Kang meminta lagi agar juga dibawakan semangkuk nasi. Semangkuk besar nasi.

Dan ia pun meninggalkan suami istri yang bertanya-tanya tentang sikap aneh Han Kang.


Di atas Ji Kyung tersadar, dan menyadari kalau Han Kang ternyata juga bisa berlaku baik pada orang lain. Ia tak menyiramkan air dingin untuk membuatnya bangun (yang mungkin dilakukan pada Ji Hyun) dan bahkan tak memecatnya. Namun mood baiknya hilang saat ia ingat alasan ia pingsan sesaat yang lalu. Tunangan dan sahabat baiknya.

Ia pun turun dan lari dari restoran, meninggalkan Bu Manajer yang membawakan sup untuknya.

Pelayan wanita yang tak suka pada Ji Kyung membongkar tasnya, dan sebuah peluit jatuh dari tas itu. Peluit itu mengingatkannya pada Ji Hyun.


Ji Kyung ternyata pulang ke rumah dan bersiap-siap meninggalkan raganya. Ia membuka pintu sedikit agar ia bisa kelaur. Dan setelah itu Ji Hyun pun lari meninggalkan rumah Yi Kyung.

Ji Hyun ternyata menunggui In Jung pulang dari kantor. Ia pun mengikuti In Jung ke bis, melakukan tanya jawab sendiri, memikirkan kemungkinan apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua. Dan Ji Hyun menyimpulkan kalau mereka di hotel hanya karena urusan bisnis. Pasti itu, ya kan? Namun Ji Hyun juga teringat pemandangan yang ia lihat sebelum kecelakaannya terjadi.


Ia menyadari kalau In Jung pergi ke rumahnya. Namun ia tak cukup cepat untuk ikut masuk ke dalam.


Di dalam rumah, In Jung segera ingin mencari segel itu di kamar. Hanya saja Ibu Ji Hyun datang dan bertanya untuk apa ia datang ke kamar Ji Hyung. Dan ibu sedikit tersinggung saat ia mengatakan kalau  ia ingin mengingat Ji Hyun di kamar ini  karena bisa diartikan kalau In Jung menganggap Ji Hyun seolah-olah sudah mati. Ibu memintanya untuk keluar dari kamar dan menemui Ji Hyun di rumah sakit.

In Jung pun keluar dan melaporkan pada Min Ho kalau ia tak dapat menemukannya dan ia pun pergi dengan taksi, meninggalkan Ji Hyun yang kurang cepat mengikutinya masuk ke dalam taksi.


Di rumah sakit, ayah Ji Hyun menanyakan tentang masalah penyelesaian tanah milik Ji Hyun. Min Ho mengatakan kalau semua baik-baik saja, namun menyarankan agar ayah yang menangani masalah itu. Ayah malah meminta agar Min Ho yang menanganinya karena ia ingin selalu dekat dengan Ji Hyun.


Ji Hyun menunggu Min Ho di apartemennya. Walaupun ia tahu semua passwordnya, ia tak bisa membukanya. Ia juga bertanya pada Min Ho mengapa ia berselingkuh?


Dan jawabannya ada di dalam apartemen itu. In Jung ternyata sudah menunggu di dalam, sesuatu yang berarti mereka berdua sangat dekat sampai In Jung juga tahu password aparteman Min Ho (yang Ji Hyun pikir hanya ia yang tahu). Namun belum sempat ia marah akan kenyataan ini, ada kenyataan lain yang datang.


Mereka berdua sebenarnya merencanakan sesuatu dengan tanah miliknya. Yang mungkin sudah terjadi jika saja ia tak salah memberikan lipstick dan bukannya segel kepada Min Ho. Dan sekarang mereka mencari keberadaan segel itu.


Balon harapan Ji Hyun untuk hidup kembali mengempis saat menyadari kalau dua orang yang diharapkan meneteskan air mata untuknya kemungkinan besar tak akan menangis. Bahkan dua orang itu berselingkuh dan merencanakan sesuatu yang berbahaya untuk perusahaan ayahnya.


Di rumah ayah mendapati ibu sedang bersiap-siap untuk menemani Ji Hyun di rumah sakit. Ayah mengatakan kalau ibu belum siap untuk menemui Ji Hyun, karena kondisi Ji Hyun masih sama. Ibu tetap berkeras untuk menginap di rumah sakit. Ia tak mau hidup jika Ji Hyunnya mati.


Ayah hanya dapat menghela nafas sedih, meminta pengertian istrinya kalau ia pun juga tak sanggup ditinggal sendiri.

Ji Hyun pulang dan keluar dari badan Yi Kyung dengan patah semangat. Kali ini ia tak mengikuti Yi Kyung keluar rumah.


Di minimarket, Yi Kyung bertemu dengan pria yang menyelamatkannya. Ia tak ingin tahu tentang pria itu. Ia hanya ingin membayar pengganti biaya rumah sakit dan taksi yang dulu dihabiskan untuk membawanya ke rumah sakit.

Yi Kyung merasa sedikit heran akan rambutnya yang tak segimbal sebelumnya.


Tak seperti biasanya, Ji Hyun tak langsung memasuki tubuh Yi Kyung setelah Yi Kyung tertidur. Begitu pula saat malam hari. Ji Hyun tetap dirumah, terduduk lesu.


Scheduler akhirnya datang dan mengajak Ji Hyun untuk pergi memasuki lift besok jam 11. Karena perpanjangan waktu itu tak ada gunanya jika Ji Hyun tetap mendekam di dalam rumah.


Akhirnya Ji Hyun kembali ke restoran. Ia meminta maaf pada Han Kang karena absennya ia beberapa hari kemarin. Han Kang pun memaafkannya, bahkan menawarinya makan di restoran.


Han Kang secara tak sadar melunak pada Ji Kyung.  Ia mengijinkan Ji Kyung merubah shift kerja hingga fleksibel,  bahkan ia memberikan ijin pada Ji Kyung yang ingin pergi selama 3 jam.


Ji Kyung ingin menggunakan waktu 3 jam itu untuk pergi ke rumahnya dan mencari stempelnya. Di depan rumah, ia meloncati pagar dan membuka rumahnya. Ia langsung menuju kamarnya untuk segera mencari stempel tersebut.


Tapi sebelumnya ia ingin merasakan empuknya tempat tidur yang selama ini ditidurinya.


Ia tak dapat berlama-lama menikmati empuknya tempat tidur, karena Min Ho datang. Dengan berdalih menjenguk ibu, ia minta ijin untuk mengambil barang-barang kesukaan Ji Hyun. Mungkin jika Ji Hyun berada di tengah-tengah barang kesukaannya, ia akan terbangun dari koma.


Ji Hyun harus berpacu dengan waktu, karena Min Ho mulai menaiki tangga.  Ji Hyun tergesa-gesa membuka semua kotak di seluruh kamarnya, namun segel itu tak dapat ia temukan.


Sementara itu, Min Ho membuka pintu kamar Ji Hyun…

No comments:

Post a Comment