Pertanyaan Han Kang yang dulu diulang kembali. Apa Ji Kyung tetap ingin bekerja di rumah Min Ho? Han Kang beralasan ia tak ingin Ji Kyung bekerja di rumah teman tunangannya.
Akhirnya Ji Kyung menyadari perasaan Han Kang yang peduli padanya. Ia pun menggelengkan kepalanya dan berkata tidak. Han Kang pun terlihat lega.
Dan ia pun melakukan sesuatu yang tak penting untuk dilakukan oleh majikan terhadap karyawannya. Han Kang menggenggam tangan Ji Kyung dan membawanya pergi.
Penting banget. Karena saat di mobil mereka berdua saling mencuri pandang.
Sesampainya di restoran Han Kang mengumumkan kalau Ji Kyung akan kembali bekerja di restoran. Ia juga meminta pada Paman Manager agar tidak menyuruh Ji Kyung mencuci piring dulu, karena tangan Ji Kyung sedang sakit.
Di lantai atas Han Kang mengungkapkan perasaannya pada Paman Manager. Ia merasa nyaman berada di dekat Ji Kyung, walaupun ia tak tahu kenapa.
Ji Kyung mendongak ke atas, merasa ada yang memperhatikan. Ia pun melambaikan tangan pada Han Kang.
Merasa tertangkap basah, Han Kang berteriak pada Ji Kyung untuk tak berhenti bekerja. Dan seperti hendak beralasan Han Kang menggerutu kalau Ji Kyung menganggapnya seperti teman, bukan atasan. Tapi saat Paman Manager mengiyakan, Han Kang tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.
Merasa tertangkap basah, Han Kang berteriak pada Ji Kyung untuk tak berhenti bekerja. Dan seperti hendak beralasan Han Kang menggerutu kalau Ji Kyung menganggapnya seperti teman, bukan atasan. Tapi saat Paman Manager mengiyakan, Han Kang tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.
Min Ho yang tak menemukan Ji Kyung saat ia pulang ke rumah menjadi khawatir, apalagi ia melihat baju kotor berserakan di lantai. Saat itu In Jung menelepon dan ingin bertemu untuk membicarakan masalah ayah Ji Hyun yang mungkin akan merusak rencana mereka. Akhir-akhir ini ayah Ji Hyun tak menyertakannya (sebagai sekretaris) ataupun Min Ho di beberapa pertemuan yang ia lakukan.
Namun Min Ho menolaknya karena ada hal lain yang penting untuk dilakukan. In Jung pun bertanya-tanya, hal apa yang lebih penting daripada kemungkinan gagalnya rencana 2 tahun mereka?
Saat Min Ho datang ke restoran Han Kang untuk meminta alamat Ji Kyung, ia malah menemukan Ji Kyung berada di sana. Han Kang memberi alasan ‘pengambilan’ Ji Kyung. Ia merasa bertanggung jawab karena ialah yang memperkenalkan Ji Kyung pada Min Ho, tunangan temannya.
“Aku hanya melihat masa depan. Dan aku tak mungkin mencintai seseorang yang tak bisa bersamaku di kemudian hari.”
Han Kang sampai lupa menutup mulutnya mendengar ucapan Min Ho yang memang realistis tapi seperti tanpa cinta. Sejak kapan cinta menjadi sesuatu yang biner? Cinta bukan seperti lampu yang bisa dinyala-matikan sesukanya.
Tapi seperti itulah anggapan Min Ho. Mungkin ungkapan “Tak ada kawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan pribadi” cocok untuknya. Dan profesi apa yang tepat untuknya? Bingo!
Perselisihan mereka tentang Ji Kyung yang merambat ke Ji Hyun harus dihentikan karena In Jung dan Seo Woo datang untuk merayakan ulang tahun Han Kang.
Kelihatan sekali Han Kang bukan tipe Birthday Boy, karena ia canggung saat teman-temannya menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya. Ji Kyung diam-diam juga ikut menyanyikan Happy Birtyday untuknya juga. Saat Seo Woo bertanya apakah Han Kang sudah menyantap sup ulang tahun (yang menjadi tradisi Korea), Han Kang mengiyakan tapi tak menyebutkan siapa pemberinya.
Saat itu Ji Kyung muncul ke hadapan mereka. Setelah memberikan salam, ia mengembalikan termos pada In Jung. Seo Woo yang menyadari termos itu miliknya, menanyakan darimana Ji Kyung mendapatkan termos itu.
Ji Kyung sudah mulai akan membeberkan asal muasal termos itu, jika saja In Jung tak segera menariknya keluar.
Di luar, In Jung meminta Ji Kyung untuk merahasiakan pertemuan mereka. Ji Kyung yang pura-pura tak tahu, mulai menghubungkan satu sama lainnya, dan.. ohh…
Dan Ji Kyung pun menyanggupi untuk merahasiakan ‘hubungan rahasia’ In Jung. In Jung menyangkal kalau dia berhubungan dengan Min Ho. Tapi Ji Kyung menutup mulutnya seolah mereka tahu sama tahu ada rahasia yang mereka sama-sama pegang.
Smart Girl!
Han Kang keluar menemui mereka, karena makanan sudah siap disajikan. Sebelum mereka masuk, Ji Kyung memberi tanda mulut dikunci mengingatkan In Jung dan Han Kang pada Ji Hyun.
Saat di rumah Seo Woo mengemukakan kecurigaannya kalau hubungan In Jung seseorang, berhubungan dengan Ji Kyung. Apakah itu kakaknya Ji Kyung?Untungnya Ji Kyung bisa menghindar dari pertanyaan Seo Woo karena ia menerima SMS dari Min Ho untuk menemuinya di taman.
Tapi hal itu semakin membuat Seo Woo curiga kalau In Jung berhubungan dengan laki-laki beristri.
In Jung meminta Min Ho untuk membuka hubungan mereka. Tapi Min Ho menolaknya dan memintanya untuk bersabar. Namun In Jung sepertinya lelah karena menyembunyikan hubungan mereka terus menerus.
Min Ho melihatnya sebagai bentuk kekesalan In Jung, yang segera dibenarkan oleh In Jung. Ialah yang meminta Han Kang pergi ke apartemennya sehingga Han Kang tahu kalau Ji Kyung bekerja di sana. Ia tak ingin Ji Kyung berada di apartemen Min Ho lebih lama lagi. Ia tak mau terus berpura-pura sebagai sekretaris dan pergi ke apartemen pacarnya.
Min Ho pun meminta maaf pada In Jung karena menyusahkannya. Tak mereka sadari, Seo Woo mengintip pertemuan mereka walau tak mendengar percakapannya.
Pada Yi Kyung yang sedang makan mie, Ji Hyun menceritakan perasaannya saat ditarik Han Kang keluar dari apartemen Min Ho. Dan perasaannya senang sekali, apalagi ada tiga temannya yang berjanji akan menemuinya besok. Dan ia berjanji akan mencari tahu tentang Song Yi Soo walaupun tak ada bantuan dari Scheduler.
Min Ho sepertinya tak menyukai perkembangan baru yaitu penyakit kronis yang diidap ayah Ji Hyun. Hmmhh.. apakah Min Ho memiliki rasa iba atau perkembangan baru itu tak sesuai dengan rencananya?
Sementara itu, Ibu Ji Hyun menolak keinginan ayah untuk menulis surat wasiat dan memberikan harta untuk Min Ho, karena sebenarnya Min Ho belum menikah dengan Ji Hyun. Apakah ayah sedang sakit?
Keesokan harinya Min Ho meminta ayah untuk melakukan operasi walaupun ayah ragu-ragu karena kesempatannya hanyalah 70-30. Namun Min Ho mencoba meyakinkannya karena kesempatan untuk hidup hanyalah dengan operasi. Ayah merasa bersyukur karena Min Ho mendukungnya. Pujian ini tak membuat Min Ho senang, namun malah ia tampak bersalah.
Saat Ji Kyung akan bertemu dengan ketiga temannya, ia bertemu dengan Han Kang. Reflek ia langsung menyapanya. “Han Kang!”
Ji Kyung pun tersadar akan raga yang sedang ia pakai. Ia langsung mengkoreksi panggilannya. Namun Han Kang memintanya lagi untuk mengulang panggilan pertamanya. Dan iapun bertanya tentang asal SMA-nya, isi sup ulang tahunnya yang berbeda sebab semuanya itu mengingatkan ia pada temannya. Saat Ji Kyung menanyai seberapa dekat Han Kang dengan teman tersebut, menurut Han Kang teman itu bukan teman dekat, tapi ia merasa berhutang padanya.
Dan Ji Kyung pun berpikir, hutang apa yang dimiliki Han Kang padanya.
Saat Min Ho dan ayah sedang melakukan pertemuan untuk proyek perusahaan mereka, In Jung menerima dokumen yang berisi informasi kalau ayah Ji Hyun akan mewariskan perusahaannya pada Min Ho. Saat ditanyakan pada Min Ho, Min Ho mengaku tak mengetahuinya.
Ji Kyung menemui teman-temannya. Namun sayang pengumpulan 3 air mata gagal dilakukan. Tiga teman Ji Hyun yang ditemui Ji Kyung menangis, namun kalung airmatanya tak terisi setetespun.
Setelah Ji kyung korek lebih dalam lagi, ternyata alasan mereka menangis tak ada hubungannya dengan dirina yang koma. Satu temannya menangis karena dirinya sedang mengalami masa sulit, satu lagi karena merasa uang dan pacar tampan tak menolong Ji Hyun untuk bangun kembali, dan yang terakhir menangis karena keinginannya yang konyol, tak mau mati sebelum operasi kelopak mata.
Ji Kyung yang masih belum menyerah bertanya tentang teman seperti apakah Ji Hyun itu. Dan jawabannya tak sesuai seperti yang diinginkan. Teman-temannya menganggap Ji Hyun adalah teman yang baik. Terlalu baik sehingga menjengkelkan, baik karena ingin menyombongkan diri, dan baik karena naïf.
Menyadari misinya gagal, Ji Kyung pun kembali ke restoran dan mencari temannya yang lain yang mungkin mampu menangis untuknya.
Saat di restoran, Seo Woo bercerita pada Han Kang kalau ayah Ji Hyun akan mewariskan perusahaannya pada Min Ho. Ji Kyung yang mendengarnya pun kaget. Ia memanggil-manggil Scheduler.
Ji Kyung pun meminta agar Scheduler mau membantunya. Karena dengan jiwa Ji Hyun, ia tak dapat melakukan apapun. Namun dengan raga Yi Kyung, ayahnya pasti tak mau mendengarkannya.
Scheduler tetap tak dapat membantunya, karena ia tak dapat mencampuri urusan manusia atau ia akan mendapat hukuman. Hanya satu yang bisa ia lakukan. Yaitu kesempatan untuk Ji Hyun dapat menyentuh sesuatu sekali, tapi usia 49 harinya akan terpotong satu hari. Jadi ia harus memikirkannya masak-masak. Ji Kyung pun menyanggupinya.
Bibi Manager melihat Ji Kyung naik taksi dan pergi. Ia memberitahukan hal ini pada Han Kang, dan mengatakan Ji Kyung sudah gila karena Ji Kyung berbicara sendiri tanpa ada orang di depannya.
Ji Kyung pergi ke kafe mengambil sesuatu, membeli amplop dan memanggil kurir untuk dikirimkan. Setelah itu ia pulang dan keluar dari raga Yi Kyung.
Saat di kantor, Ji Hyun menunggu kirimannya datang. Saat ayah Ji Hyun berada di ruangan dengan pengacara untuk menandatangani (atau mengecap) surat wasiatnya, kiriman dari Ji Kyung datang. In Jung, yang menerima kiriman itu, sedikit curiga akan tulisan yang ada di amplop itu
Ayah ragu-ragu namun tetap terus melakukannya. Akhirnya Ji Hyun pun menampis tangan ayahnya sehingga cap tersebut jatuh (dan otomatis memotong umurnya satu hari).
Semua terkejut melihat cap itu jatuh walau tak ada angin maupun hujan. Dan itu membuat ayahnya kembali ragu.
Ji Hyun menangis, meminta ayahnya untuk tidak melakukannya. Tapi ayahnya menetapkan hati dan terus melakukannya.
Sampai foto Ji Hyun jatuh dari meja. Ayah pun bertanya-tanya, apakah hal ini pertanda kalau Ji Hyun tak menginginkan hal ini terjadi?
Ulah siapakah itu? Ternyata itu adalah ulah Scheduler. Pada Ji Hyun ia mengatakan kalau ia tak tahan melihat Ji Hyun yang selalu menjengkelkannya. Namun Ji Hyun tahu bukan itu alasan sebenarnya. Ia tersenyum berterima kasih pada Scheduler.
Ayah pun mengurungkan niatnya untuk menandatangani pengalihan perusahaannya, membuat Ji Hyun menangis.
Apakah semuanya sudah beres? Bagi Ji Hyun iya, namun tidak untuk Scheduler. Di luar gedung ia melihat sekeliling dengan was-was, meneliti apakah tindakannya tadi ada yang memperhatikan?
Ternyata memang ada yang melihatnya. Ulah Scheduler tadi mendatangkan senior Scheduler yang datang dengan motor besar dan memarahinya karena ikut campur urusan manusia.
Walaupun Ji Hyun membela Scheduler, tapi tak ada gunanya juga. Nenek senior menyuruh Ji Hyun untuk segera pulang ke rumah yang segera diamini oleh Scheduler.
Nenek Senior bertanya atas dasar apa Scheduler menolong Ji Hyun. Apakah ia menyukai Ji Hyun? Scheduler, yang langsung bermulut manis, menolak anggapan itu.
Nenek Senior menghukum Scheduler dengan menambah waktunya sebanyak 7 hari lagi karena ikut campur urusan manusia. Scheduler jelas menolak, dan menantang bagaimana jika ia tak mau melakukannya?
Maka kontrak 5 tahun perpanjangan jawabannya. Dan di depan Nenek Senior, Scheduler pun tak dapat menolak injury time selama 7 hari. Namun begitu Nenek Senior menghilang, Scheduler langsung tantrum seperti balita.
Ji Hyun pulang ke rumah. Namun belum sempat ia masuk ke raga Yi Kyung, Yi Kyung sudah bangun.
Yi Kyung melihat pintu kamarnya terbuka dan curiga. Akhirnya ia pergi keluar (dengan meninggalkan Ji Hyun terperangkap dalam kamar). Ia menghubungi dr. Noh dan memintanya untuk bertemu.
Han Kang mencari Ji Kyung sampai ke rumah, namun tak menemukannya. Ia pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Ji Hyun. Ayah Ji Hyun yang melihatnya datang, marah karena Han Kang menolak mengerjakan proyeknya. Ia menyuruh Han Kang untuk tak datang mengunjungi Ji Hyun lagi.
Saat Yi Kyung bertemu dengan dr. Noh ia menceritakan semua keanehan yang ia alami. Ia takut ia bangun saat tidur dan melakukan hal-hal aneh. Dr. Noh memintanya untuk tak perlu khawatir dan menyuruhnya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa.
Ji Kyung datang ke restoran untuk bekerja. Saat itu tak ada orang di restoran. Melihat piano yang berada di restoran, tangannya gatal untuk bermain. Ia pun memainkan piano dan bernyanyi-nyanyi sendiri, tak menyadari kalau Han Kang berada di luar dan mendengarkannya.
Nyanyian itu mirip dengan nyanyian Ji Hyun saat SMA. Saat itu Ji Hyun tak tahu kalau Han Kang mendengar Ji Hyun bernyanyi di auditorium.
Saat melihat sosok Ji Kyung yang bernyanyi di depan piano, yang tampak di matanya adalah Ji Hyun yang bernyanyi.
Orang seperti apakah Min Ho? Orang seperti apakah In Jung? Saat Min Ho berbicara pada ayah, Min Ho terlihat tulus. Tapi benarkah demikian?
Dan apakah In Jung, wanita yang memuluskan jalan Min Ho untuk mendekati keluarga Ji Hyun akan menjadi wanita yang menghancurkan rencananya? Karena kecemburuan In Jung dapat berbalik menyerang Min Ho.
Scriptwriter 49 Days menggambarkan tokoh jahatnya, tidak pernah jahat 100%. Semua ada alasannya, yang masuk akal. Di Brilliant Legacy, saya tak membenci karakter Moon Chae Woon dan ibunya. Bahkan saat episode terakhir, saya menangis saat ia meminta ibunya tidak bunuh diri. Begitu juga Prosecutor Princess.
Jadi saya berpikir, dua orang ini pasti memiliki alasan dalam merencanakan kejahatan ini. Apalagi Min Ho terlihat galau saat mendengar ayah sakit parah.
Sangat jelas sekali kalau Han Kang menyukai Ji Kyung karena ada Ji Hyun di dalamnya. Namun –jika dilihat dari sudut pandang Han Kang- bagaimana perasaan Han Kang setelah mengetahui kalau Min Ho hendak melepas Ji Hyun.
Apakah Han Kang tetap menyukai Ji Kyung, atau malah menunggu Ji Hyun bangun? Karena sebenarnya ia menyukai Ji Kyung karena mirip dengan Ji Hyun.
Ohhh… pasti hati dan pikiran Han Kang akan berperang memikirkan hal tersebut.
No comments:
Post a Comment