Nana menyelamatkan Yoon Sung dari Young Ju setelah menukar sampel darahnya.
Secara refleks Yoon Sung segera mengeluarkan pisaunya dan mengarahkan ke leher penyerangnya. Saat itulah ia bertatapan dengan Nana. Kedua sama-sama merasa takut.
Tanpa kata ia membantu Nana untuk menyelinap keluar, ditengah-tengah kekacauan dan mereka menumpang ambulan sebentar, akhirnya mereka turun. Yoon Sung bertanya sudah berapa lama Nana tahu mengenainya.
Nana memberitahunya kalau ia tahu sejak Yoon Sung menyelamatkannya, ketika ia melihat matanya. Yoon Sung, “Dan kau berpura-pura tidak tahu?”
Nana berkata bahwa ia tidak bisa berkata satu katapun karena ia tahu bahwa ia akan lebih banyak menghindarinya. Yoon Sung memperingatkannya untuk tidak ikut campur dalam urusannya lagi. Nana, “Bagaimana aku bisa melakukannya? Orang yang aku tembak adalah orang yang sama yang telah menyelamatkanku dua kali.”
Yoon Sung berputar dan mendorongnya kembali ke dinding dengan cara yang paling menakutkan yang ia bisa.
Yoon Sung: “Kau pikir kau punya berapa nyawa? Aku sudah menyuruhmu untuk tidak mendekatiku lagi. Ini aku yang sebenarnya. Membunuhmu bukan hal yang sulit untuk orang sepertiku. Jika kau tidak mau mati, hapuslah semua yang kau tahu tentang diriku. Kembali ke waktu sebelum kau mengenalku!”
Yoon Sung pergi meninggalkan Nana yang gemetar dan bingung.
Young Ju mendapat berita yang tidak menyenangkan bahwa sampel darah Yoon Sung tidak cocok dengan, sampel darah city hunter.Ia menyalahkan bagian lab, ketika ia berada disana, mengatakan kalau mereka tidak kompeten. Petugas lab menyesal telah memberikan pelayanan spesial untuknya.
Yoon Sung pulang dan menemukan Jin Pyo berada di ruang keluarganya. Jin Pyo marah pada Yoon Sung karena telah memberikan sampel darahnya dan tidak mematuhi perintahnya. Yoon Sung meyakinkan Jin Pyo kalau ia sudah menukar sampel darahnya.
Jin Pyo tetap tidak percaya, kalau Young Ju berhasil dikelabuinya dan menambahkan bahwa hidup dengan Nana membuatnya mudah ketahuan. Jin Pyo: “Jika ia tahu siapa kau sebenarnya, ia harus mati!”
Nana melihat dirinya di cermin dan menyentuh kalung peluru di lehernya. Ia meletakkannya di bahunya, memikirkan saat ia menembak Yoon Sung dan kemudian darah mengalir di tangannya ketika ia menyelamatkannya. Nana: “itu pasti sangat sakit....”
Yoon Sung melihat ke cermin dengan penuh tekad dan hati yang hancur, “Lee Yoon Sung. Hapus Kim Nana. Ini untuk Nana.”
Tapi bekerja di kantor yang sama membuat hal itu lebih sulit daripada yang ia pikirkan dan ketika Nana mendekatinya dan menutupi dengan canggung ketidakhadiran Yoon Sung pada presentasi kerja kemarin, Yoon Sung mengajaknya keluar ke bangku untuk berbicara berdua.
Yoon Sung bertanya apakah peringatannya menggelikan untuknya, tapi Nana tidak takut. Ia memberitahu Yoon Sung kalau mengetahui rahasianya baginya sama saja, ia masih orang yang sama, orang yang menyelamatkan dirinya. Yoon Sung berkata kalau ia Shin Eun Ah, ia tetap akan menyelamatkannya.
Nana bertanya dengan ragu-ragu, “Itu artinya kau tidak membunuh Lee Kyung Wan bukan? Laki-laki yang kukenal.....mata Lee Yoon Sung....Aku bisa mempercayainya bukan?” Yoon Sung hanya menggertakkan giginya dan berkata padanya, “Jangan membuatku menyesal karena telah membiarkanmu hidup.”
Yoon Sung memberitahunya kalau ia tidak berarti apa-apa baginya dan ia tidak lagi membutuhkan dirinya atau rumahnya untuk menyamar, jadi ia bisa segera membereskan barang-barangnya dan pindah.
Kemudian ia pergi ke kantornya untuk memberikan surat pengunduran dirinya.
Di kantor Kejaksaan, asisten Young Ju memberitahunya kalau bukan karena Nana, ia pasti bisa mengikuti Yoon Sung kemarin. Ia menambahkan bahwa tes darah yang dilakukan Yoon Sung adalah untuk kepentingan Lee Kyung Hee.
Ia melihat file Kyung Hee dan melihat bahwa ia adalah istri dari seorang pria yang menghilang pada pada bulan oktober 1983.
Ia pergi mengunjungi Kyung Hee untuk menanyai tentang suaminya. Kyung Hee memberitahunya bahwa ia juga ingin tahu apa yang terjadi pada suaminya juga. Young Ju bertanya apa pekerjaan suaminya sebelum dia hilang dan Kyung Hee memberitahunya bahwa ia seorang agen rahasia.
Saat ia mengatakan itu, ia melihat melewati Young Ju dan melihat Jin Pyo mengintip dibelakang mereka. Wajahnya mengatakan apa yang ingin ia ketahui. Ia pun segera pergi. Ia menemui Jin Pyo yang menunggu dikamarnya.
Kyung Hee memohon padanya agar diperbolehkan melihat anaknya sebelum ia mati. Jin Pyo: “Anakmu sudah mati.” Kyung Hee tidak percaya, tapi Jin Pyo memberikan selembar koran yang memberitakan bahwa 5 tahun yang lalu ada seorang pria muda yang meninggal karena kecelakaan pesawat terbang. Ia memberitahunya bahwa itu bukan kecelakaan dan orang yang telah membunuh suaminya juga orang yang telah membunuh anaknya.
Ia menambahkan bahwa mereka akan melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan mereka, bahkan dengan membunuh orang dan jika mereka menemukan ia disini, ia akan mati. Jin Pyo mengusulkan agar mereka pindah ke rumah sakit lain. Ia menyuruh Kyung Hee untuk hidup dengan baik dan melupakan semua yang telah terjadi.
Jin Pyo pun pergi dan Kyung Hee memeluk koran itu, menangis karena ia telah kehilangan satu-satunya alasan untuk hidup. Setelah Jin Pyo pergi, Sang Gook ditugaskan untuk menjaga Kyung Hee dan memindahkannya dengan aman ke rumahsakit lain.
Tapi Kyung Hee tidak mau menuruti perintah Jin Pyo begitu saja. Jadi ia menyuruh Sang Gook pergi untuk membelikan soda dan menyelinap pergi tanpa ketahuan.
Yoon Sung masuk saat ia baru saja pergi. Yoon Sung menemukan kamar ibunya kosong dan diberitahu kalau pengunjung terakhirnya adalah seorang pria yang memakai tongkat.
Ia segera pergi ke menemui Jin Pyo. Ia ingin tahu apa yang ia lakukan pada ibunya dan membayangkan yang terburuk.
Jin Pyo berkata bahwa Kyung Hee selamat....sementara ini. Ia memperingatkan Yoon Sung bahwa Young Ju tengah menyelidikinya, bahkan tengah menggali tentang masa lalu orangtuanya. Ia bertanya apa yang akan dilakukan Dewan Lima pada Kyung Hee jika mereka tahu siapa dirinya. Jin Pyo: “Aku akan mempercayakan Kim Jong Shik untuk kau bunuh dengan tanganmu sendiri. Atau ibumu akan mati.”
Jin Pyo mendapat telpon dari Sang Gook yang melaporkan kalau Kyung Hee telah menghilang, tapi Jin Pyo berpura-pura tenang di depan Yoon Sung. Jin Pyo mengulang kata-katanya, jika ia tidak melakukan perintahnya, maka Ibu dan Nana akan mati. Itulah pilihannya.
Target No.3, Kim Jong Shik tiba di Korea dan pergi menemui putranya Young Ju. Ia mencoba memperbaiki hubungan dengannya, tapi ia tidak pandai melakukannya. Ia menginginkan Young Ju mengikuti jalannya dan tidak menyesali apa yang dilakukannya dahulu yang membuat hubungan mereka merenggang. Dengan dingin, Young Ju memberitahunya bahwa mereka sangat berbeda dan pergi.
Dengan perintah Jin Pyo, Sang Gook menyelinap masuk ke rumah Yoon Sung dan memasang penyadap, ketika Shik Joong tengah menata barang-barang home shoppingnya.
Sisa anggota dewan lima mengadakan pertemuan di Blue House. Presiden Choi menunjukkan pada mereka file-file yang berkaitan dengan insiden 1983 yang ingin dilihat Young Ju.
Chun Jae Man dan Kim Jong Shik menolak usulnya untuk memberitahukan hal yang sebenarnya. Kim memikirkan tentang fakta-fakta yang telah diperoleh Young Ju. Ia tidak ingin putranya mengetahui tentang masalah ini, untuk alasan yang baik. Tapi mereka sadar bahwa Presiden Choi mulai terbebani oleh suara hati nuraninya.
Ia berpikir bahwa ini waktunya untuk mengungkapkan kebenaran dan mendapatkan hukuman atas kesalahan yang telah mereka perbuat. Chun segera mengingatkannya bahwa akibatnya adalah Presiden akan dipenjara.
Mereka mengumumkan pendapat mereka, mereka ingin merahasiakan masalah itu sampai ke liang kuburnya. Chun menambahkan bahwa Presiden bisa melakukan apapun yag disukainya, kecuali, “Kau tidak boleh melupakan kalau aku tahu satu kelemahanmu yang akan meninggalkan noda pada jabatan kepresidenanmu.”
Yoon Sung membereskan barang-barangnya dan meninggalkan kantor, mengabaikan permohonan bosnya untuk memikirkan kembali keputusannya. Ia berhenti ketika ia mengosongkan lacinya dan menemukan dompet yang dibelinya untuk Nana. Ia memberikan dompet itu pada Ki Joon karena ia tidak punya gadis yang bisa diberinya.
Ki Joon dengan senang menerimanya dan memberikannya pada Eun Ah yang segera menunjukkannya pada Nana. Nana kaget ketika mendengar kalau Yoon Sung sudah mengundurkan diri.
Chun Jae Man dan Kim Jong Shik menolak usulnya untuk memberitahukan hal yang sebenarnya. Kim memikirkan tentang fakta-fakta yang telah diperoleh Young Ju. Ia tidak ingin putranya mengetahui tentang masalah ini, untuk alasan yang baik. Tapi mereka sadar bahwa Presiden Choi mulai terbebani oleh suara hati nuraninya.
Ia berpikir bahwa ini waktunya untuk mengungkapkan kebenaran dan mendapatkan hukuman atas kesalahan yang telah mereka perbuat. Chun segera mengingatkannya bahwa akibatnya adalah Presiden akan dipenjara.
Mereka mengumumkan pendapat mereka, mereka ingin merahasiakan masalah itu sampai ke liang kuburnya. Chun menambahkan bahwa Presiden bisa melakukan apapun yag disukainya, kecuali, “Kau tidak boleh melupakan kalau aku tahu satu kelemahanmu yang akan meninggalkan noda pada jabatan kepresidenanmu.”
Yoon Sung membereskan barang-barangnya dan meninggalkan kantor, mengabaikan permohonan bosnya untuk memikirkan kembali keputusannya. Ia berhenti ketika ia mengosongkan lacinya dan menemukan dompet yang dibelinya untuk Nana. Ia memberikan dompet itu pada Ki Joon karena ia tidak punya gadis yang bisa diberinya.
Ki Joon dengan senang menerimanya dan memberikannya pada Eun Ah yang segera menunjukkannya pada Nana. Nana kaget ketika mendengar kalau Yoon Sung sudah mengundurkan diri.
Ia segera mengejar Yoon Sung saat ia keluar dari gedung dan bertanya jika ia benar-benar akan berhenti dari pekerjaannya dengan gampang hanya karena dirinya. Yoon Sung hanya diam dan berjalan memutarinya. Dengan posisi saling membelakangi, Nana berteriak.
Nana: “Aku akan melupakanmu. Aku akan kembali ke waktu ketika aku belum bertemu denganmu. Aku akan menghilang dari hidupmu. Itu yang ingin kukatakan padamu.”
Ia berbalik untuk melihat Nana pergi.
Nana kembali ke kantor dan menerima sebuah paket. Pengirimnya adalah Bae Man Duk. Ia membukanya dan menemukan surat dari Shik Joong, Pengakuan yang ditandatangani, bersama fotokopi rekening banknya yang menunjukkan pembayaran sepuluh tahun yang lalu.
Shik Joong telah menunjukkan surat pengakuannya itu pada Yoon Sung sehari sebelumnya, bertanya jika ejaan yang buruk bisa menghilangkan validitasnya. Ia ingin melakukannya untuk nana, jadi ia bisa membersihkan nama ayahnya jika sesuatu terjadi pada Shik Joong yang menghalanginya melakukannya sendiri.
Nana segera pergi ke kantor Young Ju untuk bertanya pada bibinya tentang pembukaan kembali sebuah kasus dengan bukti yang dimilikinya. Saat ia menunggu Yong Ju, Nana melihat sebuah kutipan yang tertempel di layar komputernya, “Jangan takut bayangan. Itu artinya cahaya ada didekatmu.”
Ia segera mengenalinya sebagai kutipan yang pernah dikirimkan daddy long legs padanya. Segera setelah ia duduk bersama Young Ju, ia mengkonfrontasinya dengan fakta yang baru diketahuinya. Dengan manis, ia berterimakasih karena ia selalu menjadi penyemangatnya selama 10 tahun terakhir. Awalnya Young Ju berpura-pura tenang, tapi kemudian dengan malu-malu membantahnya, meminta maaf karena membuatnya selalu di kegelapan.
Nana berpikir bahwa itu takdir, terutama karena sekarang ia akan membentunya menyelidiki kembali kasus ayahnya.
Nana memberikan pengakuan dari Bae Man Duk yang mengidentifikasikan bahwa Kim Jong Shik adalah penjahatnya dan memberikannya suap untuk mengubah kesaksiannya.
Young Ju terlihat terpukul dan mulai berkata, “Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu....” tapi ia tetap tidak bisa mengatakan kebenaran tentang ayahnya.
Nana berterimakasih sekali lagi karena ia telah menjadi daddy long legsnya dan karena menolongnya dengan kasus ini. Ia bersumpah akan membawa Kim Jong Shik pada keadilan, “Karena itu adalah kekuatan hukum, benar kan?” Young Ju tidak punya keberanian untuk mengatakan padanya hal yang sebaliknya.
Yoon Sung terus menyelidiki Kim Jong Shik tapi tidak dapat mengira-ira dimana ia menyimpan uang yang digelapkannya. Walaupun jelas ia mendapatkannya, tapi ia tidak tahu dimana atau bagaimana ia menyimpannya.
Shik Joong membuat makanan untuk peringatan ulangtahun ibunya, senang karena ini pertama kalinya ia melakukannya setelah kembali ke Korea. Yoon Sung menyuruhnya untuk mengirimkan sebagian makanan itu untuk Jin Pyo, menambahkan bahwa ia juga harus meletakkan alat pelacak pada tongkat ayahnya.
Shik Joong merasa ketakutan, berkata dengan tergagap kalau Jin Pyo akan membunuhnya kali ini. Tapi Yoon Sung berkeras bahwa tidak akan terjadi apa-apa karena Jin Pyo tidak terlalu waspada padanya.
Ia menambahkan kalau keadaan menjadi berbahaya, ia tinggal mengirimkan kode XYZ, “Itu adalah akhir alfabet. Itu artinya kau tidak punya tempat lain untuk pergi.”
Nana mengepak barang-barangnya dan pergi dengan membawa anjingnya. Ia pergi ke klinik Sae Hee dan bertanya apakah ia boleh tinggal disana selama beberapa hari. Sae Hee menawarkannya untuk tinggal dirumahnya saja, tapi Nana berkeras kalau ia akan tinggal di kliniknya saja.
Ia bertanya dengan riang apakah Sae Hee tahu kalau Yong Ju adalah daddy long legsnya, “Karena kalian berdua telah menjadi teman selama 10 tahun.” Sae Hee berbohong kalau ia tidak tahu dan menjaga perkataannya untuk tidak menyebutkan kalau Young Ju sebenarnya adalah mantan suaminya.
Shik Joong melaksanakan perintah Yoon Sung, tapi Jin Pyo sudah tahu apa yang akan dilakukannya. Shik Joong gemetar melihat tongkat Jin Pyo dan segera pergi karena tidak berani melakukannya. Jin Pyo tertawa melihat rencana Yoon Sung dan bertanya apakah Sang Gook sudah mengirimkan surat pada Young Ju.
Young Ju menerima surat itu dan membukanya. Ia melihat kalau surat itu diketik, “target selanjutnya adalah Kim jong Shik – City hunter.”
Young Ju segera pergi ke kantor ayahnya di universitas, ingin tahu kenapa city hunter membuatnya menjadi target berikutnya. Ia mengulang kesalahan target no 1 dan 2, ia bertanya apakah ayah seperti mereka?
Kim Jong Shik berkeras kalau ia bersih dengan senyum percaya dirinya. Young Ju berkata bahwa ia akan mempercayai ayahnya, kalau saja kecelakaan 10 tahun yang lalu tidak terjadi. Tiba-tiba Kim gemetar saat Young Ju menyebutkan kalau ia mendengar ayahnya telah menyuap saksi untuk mengubah pengakuannya, membuat korban menjadi pelaku.
Ayah tersadar kalau Young Ju tahu semuanya selama ini, “Itu sebabnya kau membenciku? Kenapa tiba-tiba kau berpaling dariku? “ Young Ju, “ Semakin besar rasa hormatku, kekecewaanku semakin besar juga.”
Ia memberitahu ayah kalau saksi itu telah muncul lagi dengan sebuah pengakuan. Ayah menguatkan dirinya, merasa tenang karena kasus itu sudah melewati waktunya. Young Ju mengingatkannya kalau waktu tidak akan menghapuskan dosanya. Jika ia bersalah pada hal yang lain, mereka tetap akan terungkap. Ayah tidak mau mendengarkannya dan menolak untuk mengikuti aturan hukum, bahkan ketika Young Ju memohon padanya dengan tulus bahwa ia ingin melihat ayahnya menjadi orang yang ia hormati lagi.
Tapi ayah tidak mau mengalah dan Young Ju juga melakukan hal yang sama.
Young Ju: “Aku akan menunjukkan kekuatan hukum yang aku lindungi.”
Kim Jong Shik memutuskan bahwa ini saatnya untuk bertemu dengan Bae Man Duk dan Nana.
Disaat yang sama, Shik Joong pergi mengunjungi makam ibunya dan memberitahu Yoon Sung lewat telpon kalau ia tidak jadi menempelkan alat pelacak pada tongkat Jin Pyo karena ia merasa kalau Jin Pyo sudah tahu rencana mereka. Ia meletakkan makanan yang dibawanya dan menangis, memberitahunya kalau ia sekarang melakukan hal yang baik. Dengan bangga memberitahunya, “Aku membantu menangkap orang jahat.”
Ini adalah saat yang tepat untuk orang-orang Kim Jong Shik untuk menemukannya, karena ini ada hubungannya dengan identitas aslinya, Bae Man Duk. Ia diserang dan dibawa pergi.
Yoon Sung mendapat sms dari Shik Joong, XYZ.
Ia segera menyalakan pelacak yang masih dibawa Shik Joong.
Disaat yang sama, Nana diserang. Ia membanting salah satu penyerangnya, tapi penyerang yang lain membiusnya.
Nana terbangun di sebuah ruang bawah tanah, tangan dan kakinya diikat. Shik Joong yang tidak sadar ada di lantai, beberapa meter dari tempat Nana. Nana menendangnya supaya bangun dan meneriakkan namanya,” Bae Man duk sshi!”, sampai Shik Joong tersadar.
Nana segera menduga kalau yang melakukan semua ini adalah Kim Jong Shik dan dengan marah bertanya dimana Shik Joong bersembunyi selama ini dan kenapa ia baru muncul sekarang. Shik Joong meminta maaf, tahu bahwa ia orang yang mengerikan atas apa yang pernah ia lakukan. Ia ketakutan kalau mereka harus mati seperti ini, tapi Nana tidak takut akan hal itu.
Nana menyurh Shik Joong berhenti merengek dan mencoba melepaskan tali yang mengikat Nana, sehingga mereka bisa mencari jalan keluar.
Yoon Sung mempercepat mobilnya, ia memandang alat pelacaknya yang mengarahkannya ke rumah Kim Jong Shik.
Ia tiba dan mencoba masuk ke dalam, memanjat dinding. Ia berhenti ketika menemukan kantor Kim Jong Shik. Ia menemukan keypad dibawah mejanya dan membersihkannya untuk melihatnya. Ternyata itu berupa kode 4 digit. Ia mencoba mengira-ira angka yang tepat. Tapi, Shik Joong....
Untungnya, Nana bukan jenis orang yang lemah, ia telah membebaskan dirinya dibantu oleh Shik Joong.
Yoon Sung mencoba beberapa kombinasi pada keypad itu, kemudian mendengar semua penjaga lari dan berteriak kalau tawanan mereka melarikan diri. Yoon Sung pun ikut lari keluar.
Nana dan Shik Joong hampir selamat ketika penyerangnya yang lain melihatnya. Ia akan menyerang mereka ketika Yoon Sung datang dan menendangnya.
Mereka saling memandang dengan terkejut, “Kim Nana, apa yang kau lakukan disini?” Ia dan Shik Joong terlalu panik untuk menyembunyikan kenyataan kalau mereka saling mengenal. Dan memberitahu Nana kalau mereka akan menjelaskan padanya nanti.
Yoon Sung memimpin mereka keluar dan menyuruh mereka untuk menunggu di mobil. Ia meminta alat pelacak itu pada Shik Joong dan berlari kembali masuk ke dalam rumah. Ia mencoba beberapa kombinasi lagi, sampai akhirnya menemukan satu dan pintu ruang rahasiapun terbuka di belakang dinding.
Ia masuk kedalam dan menemukan gunungan uang.
Ia mulai menghitung uang itu dengan mengalikan panjang kali lebar kali tinggi, untuk mengira-ira ada berapa banyak uang di tempat itu.
Yoon Sung keluar dari tempat rahasia itu, tidak melihat kalau ada penjaga bersenjata didekatnya. Ia ditembak mengenai bahunya dan terjatuh.
Diluar, Nana khawatir karena mereka sudah menunggu terlalu lama dan berniat masuk ke dalam rumah Kim Jong Shik lagi. Shik Joong menghalanginya dan berkata kalau hatinya lebih besar daripada tubuhnya.
Tapi saat ia akan berlari masuk ke dalam rumah, mereka melihat para penjaga membawa Yoon Sung yang tidak sadarkan diri dan memasukkannya ke dalam mobil. Mereka segera masuk ke dalam mobil Yoon Sung untuk mencoba mengejarnya.
Yoon Sung terbangun. Ia diikat pada sebuah kursi dan dikelilingi oleh penjaga. Seorang penjaga memegang tengkuknya dan menyentak kepalanya, Yoon Sung , “Lepaskan, kataku. Lepaskan! Aku adalah seseorang yang menghargai gaya rambut.” lol.
Ini membuatnya tidak tahan lagi dan Yoon Sung menubrukkan kepalanya ke arah dagu penjaga itu yang membuat penjaga itu marah. Ia menyuruh penjaga yang lain mundur dan melepaskan ikatan Yoon Sung.
Yoon Sung berdiri untuk melawan, tapi rencananya yang mengagumkan gagal karena ia terlalu pusing akibat obat penenang yang diberikan padanya. Akhirnya ia dipukuli bertubi-tubi.
Nana dan Shik Joong telah mengikutinya sampai ke tempat itu. Mereka melihat Yoon Sung yang dipukuli. Shik Joong lari keluar untuk mencari bantuan. Nana melihat sampai Yoon Sung jatuh ke lantai, meludahkan darah.
Akhirnya ia tidak tahan dan menghambur melewati pintu. Nana menghajar penjaga-penjaga yang lain, tapi ada satu yang berhasil mengambil senjatanya.
Nana melihatnya mengarahkan senjatanya ke arah Yoon Sung.
Ia segera berlari ke arah Yoon Sung dan terkena tembakan yang diarahkan padanya. Ia jatuh ke pelukan Yoon Sung, darah menciprat ke wajahnya. Nana pun terjatuh dan Yoon Sung memeluknya. Terdiam beberapa saat karena kaget.
Ia pun segera berlari ke arah penembak Nana dan memukulinya tanpa ampun.
Setelah itu, ia berjalan dengan linglung ke arah Nana. Nana terbaring di lantai, darah keluar dari lukanya.
Yoon Sung: “Kim Nana. Kim Nana...kenapa?”
Nana: “Kau telah menyelamatkanku dua kali. Apakah rasanya sesakit ini?”
Yoon Sung: “Jangan bicara. Jangan berkata apapun.”
Nana: “Apakah....kau membenciku? Bisakah kau bilang kalau kau tidak membenciku? Itu sangat menyenangkan. Aku ingin berterimakasih padamu.”
Yoon Sung: “Kenapa kau berlari dan terkena tembakan? Kenapa kau berlari dan terkena tembakan?”
Nana: “Untungnya bukan kau yang kena.”
Yoon Sung: “Kim Nana. Kim Nana. Kim Nana. Kim Nanaa....”
Nana menutup matanya. Tangannya jatuh ke lantai.
Yoon Sung meneriakkan namanya berkali-kali. Memeluknya didadanya dan menangis.....
No comments:
Post a Comment