Thursday, December 22, 2011

Sinopsis City Hunter Episode 15


Yoon Sung menyelamatkan Young Ju dari upaya pembunuhan dan menariknya keluar dari mobil tepat pada waktunya saat ia kehilangan kesadarannya. Ia mulai bangun dan mengulurkan tangannya untuk memegang pergelangan kaki Yoon Sung dan mencoba melihat bayangannya.
Yoon Sung berhenti dan berbalik kearahnya, hanya saja, Young Ju kembali pingsan. Yoon Sung menelpon polisi dan melaporkan kalau ada seorang pria terbaring di tanah, kemudian pergi.
Sedangkan target no.4, Chun Jae Man sudah membakar buku itu sehingga bukti dari keterlibatan mereka atas insiden Oktober 1983 telah musnah.
Sekretarisnya memperingatkannya kemungkinan ada penyusup, karena  dua penjaga telah dipukuli. Chun segera menduga kalau itu ulah city hunter, tapi ia terlambat sekarang, karena bukti telah ia musnahkan.
 

Tapi Jin Pyo selalu selangkah lebih maju. Ia telah memiliki buku yang asli. Ia telah membayar orang orang NIS itu dan memberikan kopiannya pada Chun Jae Man.
Ia memberikan sebuah mobil penuh dengan uang, orang itu memberikan Jin Pyo kopian yang asli dengan informasi bahwa seorang jaksa ingin melihat buku itu beberapa waktu yang lalu. Jin Pyo menduga kalau itu adalah Young Ju.
Ia menelpon Yoon Sung untuk memperingatkannya betapa dekat Young Ju dengan kasus mereka. Ia bahkan tahu tentang identitas asli Jin Pyo dan mengingatkannya, karena ia menjatuhkan ayah Young Ju ke jalanan, jaksa itu tidak akan bersikap manis padanya, “Karena apapun yang terjadi, seorang ayah tetaplah seorang ayah.”
Yoon Sung dengan menantang memberitahunya kalau ia tidak akan pernah tertangkap dan ia akan melindungi miliknya sendiri, apapun yang terjadi yang membuat ayah berpikir bahwa itu sangat bodoh kalau ia berpikir ia bisa mendapatkan semuanya, cinta, keluarga dan kehidupan yang normal.
Yoon Sung berjanji bahwa ia akan melindungi milknya dan Ayah berkata pada dirinya bahwa cinta dan kehidupan normal adalah bukan hal yang bisa mereka miliki.
 

Di rumah ia melihat video rekaman di garasi Young Ju dan menemukan kalau orang yang menyerang Young Ju adalah orang yang sama yang menyerang Lee Kyung Wan dan Nana. Ia adalah tangan kanan Chun.
Nana bertanya apakah ia sedang bekerja pada target no.4 dan Yoon Sung memberitahunya bahwa kali ini ia tidak bisa ikut, tak ada alasan lagi, “Kau melihatku pergi ke kamar hotel dengan wanita lain. Apakah masih ingin membantu?”
Yoon Sung berkata bahwa ia tidak ingin Nana terlibat dalam hal yang berbahaya dan ia dipaksa untuk mundur. Nana bertanya apakah Yoon Sung harus meneruskan rencananya, sebenarnya Nana sudah tahu jawabannya. Nana bertanya-tanya kapan Yoon Sung akan terlepas dari rencana balas dendamnya.
 

Mereka bersiap untuk pergi ke rumah sakit menjenguk Kyung Hee dan menjemput Shik Joong pulang, tapi tiba-tiba Shik Joong datang sambil membawa tas. Ia berkata kalau ia tidak sanggup berada di rumah sakit lagi, karena ia tidak bisa menonton acara home shopping, jadi ia keluar dari rumah sakit.
Wajah Yoon Sung berubah menjadi cerah dan heran apakah Shik Joong benar-benar pernah hampir mati, karena ia terlihat normal. Shik Joong: “Mati? Kenapa aku harus mati? Dan meninggalkan jaringan home shopping? Masih banyak yang ingin ku beli!”
Yoon Sung dan Nana pergi ke rumah sakit dan bertemu dengan seorang anak laki-laki di ruang tunggu, sedang mencari uang recehan yang hilang. Nana membantunya dengan mengangkat seluruh sofa seperti ia punya kekuatan super.
Anak itu, Kim Yoon Shik, berkata kalau ia disini sedang mengunjungi ibunya yang ada di bangsal yang sama dan Nana bertanya-tanya kenapa namanya terdengar familiar. Ia berpikir bahwa ini pasti karena Yoon Sung.
 

Mereka mengunjungi Kyung Hee, yang menjadi lebih baik dan Nana meninggalkan mereka untuk mengobrol berdua. Ibu berpikir kalau Nana cantik dan baik, karena ia telah mengenalnya lama. Yoon Sung mencemooh bahwa ia tidak secantik  itu.
Ibu mengeluarkan sebuah cincin, “Ayahmu memberikannya padaku. Berikan cincin ini pada Nana.” Yoon Sung memberitahunya kalau mereka tidak punya hubungan seperti itu, tapi ibu melihat sebaliknya dan bertanya kenapa ia begitu dingin dan kaku jika ia begitu menyukainya. Ia memberitahunya kalau ia ingin Yoon Sung bahagia.
Ia menceritakan tentang kejadian ketika Nana mengangkat sofa. Ibu bertanya apakah itu Yoon Shik. Ibunya menerima perawatan yang sama dengannya dan ia dulu bekerja untuk Haewon Labs (perusahaan Chun Jae Man).
 

Ia keluar dan menemukan Nana tertidur di lorong dan menatapnya dengan penuh cinta sebentar, merenungkan cincinnya.
Nana terbangun dan Yoon Sung segera menyembunyikan cincinnya. Ia menutupi kecanggungannya dengan mengeluh bahwa ia bisa tidur dimana saja, memanggilnya beruang Nana. Nana menatap Yoon Sung dengan tersenyum dan memberitahunya bahwa ia tidak akan berkeras untuk membantu menangani kasusnya lagi.
Nana: “Tapi sebagai gantinya, kau harus hati-hati. Dan hati-hati. Dan lebih berhati-hati. Dan kau harus menelponku jika kau membutuhkan bantuan. Kau tahu kan tidak ada partner sepertiku?” Yoon Sung tidak bisa mengatakan apapun dan menggandeng tangannya untuk pergi keluar.
 

Young Ju akhirnya bangun di rumah sakit. Asistennya berkomentar kalau ini tidak seperti dirinya, untuk menyerah dan berniat bunuh diri.
Young Ju berkeras kalau itu tidak seperti yang dipikirkannya, tapi Pil Jae tidak mendengarkannya. Young Ju mengecek telponnya dan ada sms video dari rekaman video yang dilihat Yoon Sung sebelumnya.
Ia mengenali orang yang menyerangnya sebagai kakitangan Chun Jae Man dan menyuruh Pil Jae untuk membuntutinya. Ia mencoba mengingat orang yang menolongnya, ia menduga kalau itu Yoon Sung.
 

Ia bergegas keluar dan melihat Yoon Sung berdiri di lobby rumah sakit dengan Nana. Ia sedang membantu menterjemahkan untuk orang Thailand yang tidak bisa menjelaskan gejala yang dirasakan. Young ju melihatnya dengan penuh curiga.
Pil Jae teringat kalau hari dimana Young Ju ingin mendapatkan sampel darah, ia kehilangan jejak Yoon Sung karena Nana mengalihkan perhatiannya.
Young Ju kembali menyelidiki kasus city hunter  tanpa memperhatikan peraturan yang ada.peraturan yang ada. Ia menyuruh Pil Jae untuk menyelidiki keluarga Yoon Sung. Young Ju sudah menduga kalau Yoon Sung adalah putra Mu Yeol dengan Kyung Hee, tapi ia tdak punya bukti. Ia juga tahu kalau Jin Pyo punya hubungan dengan mereka, tapi ia tidak tahu hubungan apa.
Pil Jae: “Apakah ini karena ayahmu?”
Young Ju: “Aku akan berbohong jika berkata tidak.”
Young Ju bersumpah akan mengejar kebenaran tentang city hunter dan insiden Oktober 1983 sampai akhir.
 

Ia kembali ke rumah sakit untuk menengok ayahnya, tapi kaget karena Presiden duduk di sebelah tempat tidur ayahnya. Mereka pergi keluar untuk minum bersama dan Young Ju mengekspresikan penyesalan karena tidak bisa menghentikan city hunter atau membujuk ayahnya agar ia sadar.
Presiden mendesah bahwa mengaku adalah yang paling susah dilakukan dan menceritakan kalau ia pernah mencuri kotak makan siang temannya, ketika masih kecil dan kemudian tidak punya keberanian untuk mengaku bahkan ketika gurunya berjanji untuk memaafkannya.
Presiden Choi: “Semakin lama waktu berlalu, akan semakin sulit untuk mengaku. Dan juga untuk menyerah. Hal ini juga dirasakan ayahmu dan aku juga tidak berbeda. Kehilangan waktu yang tepat....adalah yang yang sangat menakutkan.”
 

Young Ju pulang ke rumah dan menemukan Sae Hee ada disana. Ia telah menyiapkan makan malam untuknya. Sae Hee sangat khawatir dengan keadaannya. Ia jelas merasa canggung berada disana, tapi berkata kalau ia masuk karenakode pengunci pintunya masih sama.
Sae Hee berkata kalau Young Ju terlihat kesepian dan ia mendesah, “Aku merasa seperti sebuah pulau.” Sae Hee prihatin mendengarnya berbicara seperti itu karena itu tidak seperti dirinya. Ia menambahkan bahwa ia mengkhawatirkan ayahnya, tapi tidak ingin membuatnya marah dengan mengunjunginya, karena ia tidak pernah menyukai Sae Hee.
Young Ju: “Akumengacaukan segalanya dengan ayah, begitu juga hubungan antara aku dan dirimu.” Sae Hee memegang tangannya, “Kuatlah, Kim Young Ju. Sebuah pulau tidak cocok untukmu. Kau adalah jembatan. Jembatan yang menghubungkan orang-orang.”
Kata-katanya membuat Young Ju tersenyum dan Sae Hee memberitahunya kalau ia selalu ingin menjadi kekuatannya, walaupun ia selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja, meninggalkannya sendiri.
Shik Joong bertanya pada Yoon Sung apakah ia harus membalas dendam. Prespektifnya berubah setelah ia hampir mati dan bertanya-tanya bagaimana kalau mereka bertiga melarikan diri dari Jin Pyo dan hidup dalam kebahagiaan.
Nana menatap Yoon Sung dengan penuh harap, tapi Yoon Sung menjawab, “Jika aku tidak menyelesaikan ini. Aku tidak akan bisa hidup dengan normal.”
 

Ia pergi dan merenungkan cincinnya lagi. Yoon Sung berkata pada dirinya sendiri, “Ketika aku telah menyelesaikan semuanya. Jika aku masih hidup.......”
 

Nana membawakannya teh dan menyuruhnya untuk kuat, “Tidak peduli apapun yang kau lakukan. Aku percaya padamu dan aku akan menyemangatimu. Kau taku kan kalau aku menyukaimu?” Yoon Sung tertawa, “Bagaimana kau bisa berkata kalau kau menyukai seseorang dengan mudahnya?” Nana berpikir kalau tidak ada gunanya menyembunyikan perasaannya, karena ia sudah tahu.
Young Ju mendengarkan lagi rekamannya dengan referensi, “Misi: Sapu bersih.” Dan bertanya-tanya, “Lee Yoon Sung, sebenarnya kau orang seperti apa?”
Di Blue House, Nana dengan teman-temannya sedang mengobrol tentang city hunter sambil minum kopi. Semua orang mengungkapkan pendapt mereka tentang sosoknya. Ki Joon berpikir bahwa ia seorang pahlawan seperti Hong Gil Dong, sedangkan Eun Ah berpikir kalau ia mencurigakan.
Bos Nana berpikir kalau city hunter itu bukan orang yang jahat dan ketika mereka bertanya-tanya tentang pidato Chun Jae Man yang menyatakan kalau city hunter itu sampah masyarakat itu benar atau tidak, Nana menyahut bahwa ia tidak mempercayai Chun. Ia segera menambahkan karena ia tidak melakukan apapun ketika pekerja labnya sakit karena efek samping bahan-bahan kimia.
 

Da Hae menunjukkan pada Nana dan Eun Ah koleksi foto Yoon Sung yang diambilnya diam-diam. Eun Ah mendesah, ia prihatin pada da Hae dengan mimpinya yang tidak akan terwujud......karena ia mengira kalau Yoon Sung menyukainya.
Da Hae menemukan satu foto dimana Nana juga ikut terfoto. Keduanya tertawa bersama dan memberikannya pada Nana.
Yoon Sung memburu Chu dan menyelidiki kaki tangannya yang bernama Suk Doo Shik. Tiba-tiba ia mendapat sms dari perusahaan kartu kredit bahwa ada pembelian barang-barang homeshopping sebanyak 149.000 won. Yoon Sung berteriak, “Aish, ajusshi ini!”
 

Chun pergi menemui ibu Kim Yoon Shik dengan tujuan untuk menyuruhnya mencabut tuntutannya kepada perusahaannya. Haewon menolak mengakui kalau mereka membuat karyawannya sakit karena terkena zat-zat kimia berbahaya, sedangkan karyawannya bersatu untuk menuntutnya.
Chun menawarkan akan memberikan uang, biaya kuliah dan bahkan pekerjaan untuk putranya ketika lulus. Yang harus dilakukannya hanya menandatangani selembar kertas yang menyatakan bahwa penyakitnya tidak ada hubungannya dengan Haewon. Ia memberinya waktu sehari untuk berpikir, menambahkan jika ia tidak mau menandatangani, ia harus meninggalkan rumah sakit itu.
 

Sekretarisnya datang untuk memberikan daftar bahan-bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh perusahaannya yang dipertanyakan oleh karyawannya dalam tuntutan mereka. Cun menjadi ketakutan kalau ternyata mereka tidak dapat lepas dari tuntutan ini. Ia mensobek-sobek laporan itu dan kemarahan dan kepanikan, membuangnya ketempat sampah didekatnya.
Pada saat yang sama, Yoon Shik menemukan uang receh dan menabrak Chun. Ia kehilangan recehannya yang ada dibawah sepatu Chun. Chun memanggilnya pengemis seperti ibunya dan memberitahu Suk Doo Shik, “Bereskan mereka.”
Yoon Sung pulang ke rumah dan melemparkan sobekan kertas itu pada Shik Joong, memintanya untuk menyusunnya kembali.
 

Yoon Sung menemukan Nana di kantornya dan dengan ceria ia memberikan foto yang telah dipigura. Yoon Sung bereaksi dengan buruk karena ia tidak bisa mengekspresikan perasaannya dan berpura-pura marah karena foto itu diambil tanpa persetujuannya.
 

Nana berpikir kalau sebaiknya foto itu ditaruh dimejanya saja dan mulai tertarik pada kasus Haewon. Yoon Sung memarahinya dan menyuruhnya untuk tidak memikirkannya, secara tidak sengaja memukul foto itu sehingga jatuh ke tanah. Kacanya pecah dan sekarang ada retakan besar diantara mereka pada foto itu.
 

Nana marah dan mengomelinya, bertanya-tanya kenapa ia sangat kejam tentang semuanya dan memberithunya kalau ia bisa membuang foto itu jika ia mau.
 

Setelah Nana pergi, Yoon Sung mendesah dan mengambil cincinnya lagi. Kata-kata Jin Pyo berdengung dikepalanya.
Jin Pyo: “Kau membahayakan dirimu setiap hari, apa yang bisa kau lindungi dengan keadaan seperti itu? Mencintai dan melindungi cintamu.......Apakah kau berpikir itu akan berjalan sesuai keinginanmu?”
Yoon Sung menemukan kalau Nana belum pergi, ia membantu Shik Joong menyatukan sobekan kertas menjadi satu. Yoon Sung menyeretnya keluar.
 

Diluar, ia minta maaf karena telah kasar dan menjelaskan kalau ia benci difoto. Nana meminta foto itu lagi, tapi Yoon Sung berkata kalau ia sudah membuangnya.
Ia mengambil pita yang berwarna emas dan membentuk simpul. Ia memasukkannya ke jarinya seperti cincin. Nana tentu saja tidak tahu kalau obsesi Yoon Sung selama ini adalah memberi cincin padanya. Yoon Sung menatapnya dengan gelisah.
Ia mendapat telpon dari rumah sakit bahwa sampel sumsumnya cocok dengan Kyung Hee, jadi ia bisa segera mendonorkan sumsumnya.
Young Ju mendapat laporan tentang masa lalu Yoon Sung sebagai John Lee. Sekarang ini kedua orangtuanya hidup miskin dan baik-baik saja di Texas, walaupun berkas-berkas sekolahnya menunjukkan kalau ia bukan lulusan MIT. Mereka melihat hal yang mencurigakan.
Pada saat yang sama, sekelompok imigran Thailand ditangkap karena tersangkut perkara narkotika. Young Ju memperhatikan mereka tetapi tidak memikirkan apapun.
 

Seorang perawat membawa sebuah CD player ke kamar Kyung Hee dan menawarkan untuk memutarkan kusik yang bisa meningkatkan semangatnya. Kyung Hee bangun, kaget mendengar lagu lama yang familiar baginya, bertanya-tanya bagaimana perawat yang masih muda itu tahu lagu seperti itu.
 

Sebenarnya Jin Pyo yang memberikan CD itu. Jangan-jangan ia sudah memasang alat penyadap didalamnya.
Nana datang menjenguk Kyung Hee. Ia berjanji akan membantu apapun yang ia bisa untuk membantu hubungannya dengan Yoon Sung ketika ia sudah sembuh nanti. Kyung Hee menatap jari Nana dan bertanya, “Apakah Yoon Sung memberimu sebuah cincin?”
 

Nana masuk ke kamar Yoon Sung untuk memberitahunya kalau ia sudah meminta pada Dokter untuk memberinya ijin untuk membiarkan Yoon Sung tidur bersama ibunya malam itu. Yoon Sung berterimakasih pada Nana.
Nana mulai menanyakan sesuatu tapi kemudian tidak jadi. Ia  mengepalkan tangannya.
 

Malam itu, Yoon Sung tidur dengan ibunya. Kyung Hee memegang tangannya dan membicarakan hal yang ingin ia lakukan bersama Yoon Sung. Yoon Sung memberitahunya kalau yang ia inginkan adalah ibunya sehat dan bahagia.
Kyung Hee: “Aku sudah bahagia.”
Ia menyanyikan lagu nina bobo padanya. Lagu itu adalah lagu yang sering dinyanyikan oleh ayahnya sepanjang waktu, lagu yang sama yang dikirim Jin Pyo padanya.
Young Ju menyelidiki identitas John Lee lebih dalam dan mendapat kepastian kalau identitasnya palsu, karena John Lee yang asli meninggal dalam kecelakaan mobil. Ia menelpon orangtua John untuk bertanya kenapa mereka berbohong kalau putranya masih hidup. Mereka memberitahunya kalau seorang pria datang padanya dari Thailand dan memberikan mereka uang untuk membeli identitas putranya.
Sebuah ide muncul dikepala Young Ju dan ia pergi ke ruang interogasi, ia ingin berbicara dengan penjahat narkotika Thailand yang baru saja ditangkap.
 

Yoon Sung mulai mentransplantasi dan Nana membawakannya file Chun yang dirobeknya dulu, ditambah dengan penyelidikan masalah-masalah terakhir yang dialami Haewon dan kesukaran mereka untuk menangkap Chun. Ia juga menemukan spekulasi tentang pembuangan limah kimia berbahaya ilegal yang dilakukan Haewon.
Yoon Sung menatap Nana, ia terkesan. Nana, “Kenapa? Karena aku melakukan pekerjaan untukmu, apakah tiba-tiba aku terlihat cantik di matamu?”
Yoon Sung: “Hey, bukankah aku pernah memberitahumu? Lihatlah wajahmu di kaca! Apkah kau sudah lupa?Kau....keledai Nana.”
Nana: “Apakah aku terlihat seperti hewan ternak? Kenapa kau selalu menyebutku beruang atau keledai?”
Da Hae bekerja part time di sebuah kafe, jadi ia bisa membelikan hadiah ulangtahun ayahnya, karena “Tidak ada alasan putri Presiden tidak bisa bekerja part time.”
 

Ia hampir menyerah untuk pergi kuliah. Ia memutuskan untuk menjadi barista karena Yoon Sung suka kopi.
Eun Ah terus berpikir kalau mimpi Da Hae itu mustahil karena Yoon Sung jatuh cinta padanya. Shik Joong datang untuk mengunjungi Eun Ah dan menawarkan diri untuk membelikan Eun Ah kopi dan kemudian membayarnya dengan kartu kreditnya, yang ternyata ditolak.
Ia mencoba kartu-kartu yang lain, tapi Yoon Sung sudah membloknya. Shik Joong merasa sangat malu. Ki Joon melihat mereka kemudian membayari mereka dengan kartu kredit. Shik Joong benar-benar kalah.
 

Ia melabrak Yoon Sung dirumah sakit, mengoceh tanpa henti,” Bagaimana kau bisa? Bagaimana kau bisa?” Ia melemparkan dompetnya dengan marah. Yoon Sung berteriak, “Aku sudah memberitahumu untuk berhenti membeli barang home shopping!”
Ia berkeras kalau ia membeli barang untuk Nana, bukan dirinya sendiri. Yoon Sung menyebutnya mengarang alasan. Ia memberitahu Shik Joong bahwa mulai saat ini ia akan diberi uang tunai, jadi ia tidak bisa menggunakan kartunya.
Shik Joong mengoceh lagi, “Kau... Kau...benar-benar....Kau berubah!” Yoon Sung tertawa dan menyebutnya seperti anak sekolahan.
Shik Joong pulang ke rumah untuk mengepak tasnya, masih kesal. Yoon Sung menelponnya. Shik Joong hanya mendesah hmphs dan tidak mengangkatnya.
 

Yoon Sung mencemooh karena telponnya ditolak dan kemudian ia ditelpon oleh  Nana. Nana: “Ajusshi ada dirumahku dan ada sedikit masalah.....Aku pikir ia minggat dari rumah.....Ia membawa tas.”
Yoon Sung menutup telponnya dan segera pergi ke rumah Nana. Sedangkan Shik Joong curhat kepada Nana seperti seorang istri yang tidak dihargai dan minggat dari rumah karena ingin memberi pelajaran suaminya. Ia berkeras kalau Yoon Sung berubah.
 

Shik Joong meratap padanya. Yoon Sung datang dan menyuruhnya untuk bangun dan pulang ke rumah. Tapi Shik Joong menolaknya.
Shik Joong: “Kau berjanji bahwa kau akan membuatku bahagia disini dan aku bisa melakukan apapun yang ingin aku lakukan. Tapi apa yang harus aku lakukan, berpura-pura menjadi agen asuransi dan dipukuli oleh orang asing dan aku akan kembali ke Thailand!”
Yoon Sung: “Mau pergi? Kau pikir kau akan pergi kemana? Kau tahu kan, aku tidak bisa hidup tanpamu!”
Shik Joong: “Apa maksudmu kau tidak bisa hidup tanpaku? Kau selalu mengomeliku! Bagaimana kau bisa berkata kalau kau tidak bisa hidup tanpaku?”
Yoon Sung: “Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku yang bersalah.”
Shik Joong: “Aku melakukan ini bukan untuk kepentinganku. Aku hanya mencoba untuk memberi makanmu dan merawatmu.”
Yoon Sung: “Aku tahu, aku tahu. Aku bersalah. Aku akan membiarkanmu menggunakan kartumu lagi, ok?”
Nana: “Um...mungkin kalian bisa melakukan pertengkaran suami istri ini di rumah.....”
Yoon Sung merasa sangat malu dan menyeret Shik Joong dari sana.
 

Nana mengantar Shik Joong pulang ke rumah dan datang menjenguk Yoon Sung di rumah sakit. Ia sedang demam dan merasa tidak enak badan. Ia menjadi sangat lemah dan bersandar pada Nana.
Ia menarik Nana untuk duduk di sofa kemudian bersandar pada bahunya, menyuruhnya untuk tidak bergerak sampai demamnya turun.
 

Nana mencoba mengurangi kecanggungan mereka dengan mengajaknya mengobrol, bertanya tentang kehidupannya di Thailand dan kemudian Yoon Sung melihat mata Nana menatapnya dengan lembut.
Yoon Sung: “Kau baru saja menatapku dengan pandangan seksi bukan? Nana berusaha membantahnya.
Yoon Sung menyilangkan tangannya, “ Jika aku memikirkan hal itu, kau tidak akan pernah kehilangan kesempatan. Apakah kau begitu menyukaiki?” Nana tertawa, “Ya benar. Itu sebabnya orang yang mengaku duluan pasti kalah. Kenapa kau tidak bilang kalau kau menyukaiku? Katakan padaku sekarang!”
Yoon Sung menatap Nana, tiba-tiba suasana menjadi serius, “’Aku menyukaimu’....Aku tidak bisa mengatakan kata-kata itu padamu. Jangan berharap aku akan mengatakannya.”
Nana menutupi patah hatinya dengan tertawa, berkata kalau ia hanya bercanda. Ia meminta Yoon Sung untuk memenuhi satu permintaannya pada musim dingin ini dan melangkah pergi.
Nana berkata dengan keras untuk dirinya sendiri, “Itu benar, Kim Nana. Seperti kau tidak tahu saja. Jadi jangan merasa terluka.”
Yoon Sung berganti pakaian untuk pergi keluar sebagai city hunter dan melihat kekaca, “Aku harus hidup seperti ini. Jadi bagaimana aku bisa memberitahumu....bahwa aku menyukaimu?”
Yoon Sung menyusup ke Haewon Labs dan mengambil sampel bahan-bahan kimia berbahaya.
Para penjaga membuka  katub bahan kimia tersebut dan mencoba menyemprotkan gas ke arah Yoon Sung. Yoon Sung berjuang untuk keluar dan akhirnya berhasil. Tapi gas itu telah melemahkannya.
 

Ia harus berhenti dan keluar ke pinggir jalan, terengah-engah mencari udara. Nana menelponnya karena ia mempunyai rencana untuk merayakan tahun baru bersama. Tapi Yoon Sung tidak bisa menjawab telponnya.
Ia duduk di pinggir jalan selama beberapa saat dan akhirnya pulang kerumah....dimana Young Ju menunggunya.
 

Young Ju melihat kalau Yoon Sung terlihat lelah dan Yoon Sung menjawab kalau ia clubbing semalaman. Young Ju memberitahunya kalau city hunter mengiriminya video ketika tangan kanan Chun yang ingin membunuhnya.
Young Ju: “Aku harus berterimakasih, jika ia membantu orang yang mengejarnya.”
Yoon Sung memberitahunya kalau ia bertemu dengan city hunter, ia akan menyampaikan padanya dan berbalik untuk melangkah pergi.
Young Ju tersenyum, “Kau terlihat lelah, sebaiknya kau beristirahat...Puchai.”
 

Yoon Sung berhenti ketika Young Ju memanggilnya dengan nama panggilannya di Thailand, nama yang biasa digunakan oleh ibu penggantinya untuk memanggilnya.

No comments:

Post a Comment