Thursday, December 22, 2011

Sinopsis City Hunter Episode 19


Young ju mencoba untuk menghentikan city hunter dan kemudian menarik pistolnya. Hanya dalam dua detik, Yoon Sung berhasil merebut senjatanya dan menodongkannya ke arah Young Ju. Tapi Young Ju tidak terpengaruh, ia maju ke depan sampai pistol itu hampir menempel di dahinya.



Ia pun segera membuka masker city hunter.

Akhirnya ia mendapat konfirmasi, sedangkan Yoon Sung hanya menatapnya, pistol masih diarahkan ke kepala Young Ju. Yoon Sung: “Kim Young Ju. Apakah kau puas sekarang?”

Suara sirene terdengar dan mobil SWAT datang. Young Ju hanya punya sedikit waktu untuk memutuskan nasib city hunter, Young Ju, “Pergilah.”


Mereka berdua memainkan peranannya dengan baik. Yoon Sung mencoba melarikan diri. Ia membuang jaket dan maskernya, kemudian berjalan melewati tim SWAT tanpa dicurigai.


Target no.4 Chun Jae Man sedang duduk dengan tangan terikat, menunggu untuk diinterogasi di kantor kejaksaan, tapi seseorang yang dikenalnya datang dan menyelamatkannya.

Saat Young ju kembali, Chun sudah pergi. Young Ju berpikir kalau ia pasti mendapat bantuan, mungkin juga dari orang kejaksaan.


Sedangkan Shik Joong sedang menemani tawanan mereka sambil membacakan sebuah buku yang berjudul “Aku Berharga Untuk Diriku.” Kelihatannya ia ingin mengubah tawanannya. Ia juga terus- menerus mengayun-ayunkan tongkatnya, mungkin tongkat itu membuatnya tenang atau hanya meniru Jin Pyo saja.


Yoon Sung pulang dan memberitahunya kalau Young Ju sudah membuktikan identitasnya dan Shik Joong pun menjadi ketakutan. Ia menggumamkan hal-hal yang harus dilakukannya, mendapatkan tiket pesawat, mengirim Yoon Sung keluar negeri dan bersama Nana serta Kyung Hee bertemu dengannya.

Yoon Sung berkata kalau semua baik-baik saja, tapi Shik Joong tidak bisa ditenangkan, jika ia harus berpisah dari Yoon Sung. Yoon Sung meyakinkannya kalau Young Ju tidak akan mengejarnya lagi. Shik Joong tidak mengerti, ia telah lari dari satu kota ke kota lain karena apa yang ia lakukan pada ayah Young Ju.

Yoon Sung; “Ia membiarkanku pergi.”

Shik Joong: “Ia membiarkanmu pergi? Dia melihat wajahmu dan membiarkanmu pergi? Benarkah? Benarkah? Benarkah?” Shik Joong pun tersenyum.



Berita tentang pengiriman Chun oleh city hunter dan peristiwa melarikan dirinya telah muncul di televisi. Seharian Nana khawatir, ia melihat berita di TV kemudian memandang fotonya dengan Yoon Sung yang sudah diberi frame baru dengan penuh kerinduan.

Yoon Sung sedang duduk di rumahnya, ia melakukan hal yang sama, tapi fotonya masih memakai frame yang pecah. Mereka mengambil ponsel masing-masing untuk menelpon yang lain, tapi kemudian meletakkannya kembali. Nana, “Sebentar lagi ia akan kembali.”

Yoon Sung: “Aku akan tetap hidup dan kembali padamu.”

Young Ju dimarahi oleh bosnya karena membiarkan Chun melarikan diri , kemudian menyalahkannya karena ia tidak bisa melihat wajah city hunter dengan baik karena ia sibuk mengambil kembali pistolnya yang direbut.

Yoon Sung datang untuk menemuinya.


Yoon Sung: “Kenapa kau membiarkanku pergi?”

Young Ju: “Kenapa kau berpikir aku melakukannya?Sebagai putra Kim Jong Shik, Kim Young Ju, aku seharusnya segera melemparmu ke penjara. Tapi ketika aku memikirkannya, hal yang tidak bisa dilakukan oleh hukum, city hunter bisa melakukannya. Aku tidak punya hak untuk menangkapmu. Karena kau telah mengalahkan hukum.”

Yoon Sung: “Seperti Kim Young Ju, naif dan tidak punya selera humor. Kim Young Ju, bila hal ini terjadi lagi, jangan membuat kekacauan dan yang harus kaulakukan adalah menjadi seorang jaksa.

Young Ju: “Dan kau? Kenapa kau membiarkanku hidup?

Yoon Sung: “Alasan yang sama denganmu.”

Yoon Sung mengeluh kalau kelihatannya ia harus kerja lembur karena seseorang telah menghilangkan Chun Jae Man. Young Ju bertanya tentang insiden 1983 dan buku super rahasia. Yoon Sung hanya menyuruhnya untuk memikirkannya sendiri.


Chun menelpon Yoon Sung melalui ponsel kakitangannya. Ia menawarkan buku rahasia itu, jika city hunter berhenti mengejarnya. Yoon Sung menolaknya dengan dingin.


Kakitangan Chun memberitahu Yoon Sung tentang semua yang diketahuinya. Chun belum membakar buku itu, karena ia serius mencari tempat persembunyian yang bagus untuk buku tersebut dan ia bisa mengira kemana ia akan pergi.

Ia meminta Yoon Sung untuk membereskan Chun dengan baik. Yoon Sung berjanji. Kakitangan Chun memberitahunya kalau setelah pertemuan dengan presiden Choi, Chun sangat terobsesi untuk menemukan seorang wanita, yang ia katakan sebagai kartu terakhirnya.

Namanya adalah Lee Kyung Hee.

Mata Yoon Sung membesar saat ia mengulang nama itu dengan shock.

Ia menelpon Sang Gook yang memberitahunya kalau ia berpikir Jin Pyo tidak menunjukkan buku itu padanya karena suatu alasan. Ia mengulang kata-kata Jin Pyo kalau ia lebih suka menghancurkan buku itu daripada jatuh ketangan Yoon Sung.


Tim Young Ju mulai memeriksa semua file-file milik Chun, yang disita dari kantornya. Young Ju melihat satu file yang berjudul “Bunga Matahari” dan menemukan sebuah lukisan yang ada tanda tangannya, nama yang berbeda untuk bunga yang sama.

Dan didalam file itu terdapat laporan rumah sakit untuk Lee Kyung Hee, dari dokter kandungan.


Presiden Choi sedang melukis lukisan yang sama persis dengan lukisan yang dilihat Young Ju. Ia mengecapnya dengan segel yang sama. Nana melihatnya karena ia berdiri didekat Presiden. Ia menyelesaikannya dan berpikir untuk memasukkannya ke dalam blognya.

Chun Jae Man menelpon Presiden Choi untuk meminta pertolongan agar ia bisa meninggalkan Korea. Presiden Choi menolaknya dan menyuruhnya untuk menyerahkan diri. Tapi Chun mengancamnya untuk mengungkapkan skandalnya dengan Lee Kyung Hee dan putra mereka.

Dari reaksi Presiden Choi, kelihatannya ia tidak tahu kalau Kyung Hee mengandung putranya. Ia teringat ketika Kyung Hee memberitahunya kalau Jin Pyo menculik putranya.


Ia segera menyuruh Nana masuk ke ruangannya dan bertanya tentang wanita yang memberinya saputangan. Ia berkata kalau mungkin wanita itu adalah orang yang sama dimana ia berhutang banyak hal padanya. Presiden juga bertanya dimana ia berada.

Nana ragu-ragu, ia tahu kalau seharusnya ia tidak mengatakan dimana Kyung Hee berada. Presiden kemudian mengeluarkan saputangan yang persis sama dengan kepunyaannya, “Apakah kau masih tidak mau memberitahuku?”


Yoon Sung pergi mengunjungi ibunya di rumah sakit. Ia ingin menanyakan tentang keterlibatannya dalam masalah ini, tapi akhirnya ia tetap tidak bisa bertanya. Ibu sangat gembira ketika ia tahu Yoon Sung membawa saputangan buatannya dan memberitahunya kalau ia selalu memberikan hadiah saputangan pada orang yang disukainya.

Yoon Sung pun bertanya apakah ia juga memberikannya pada ayahnya dan ibu menjawab dengan canggung, “Ya...” Ia kemudian menghentikannya untuk bertanya, “Misalnya, hanya misalnya saja, jika ayahmu masih hidup, itu hal yang baik buatmu bukan?”

Tapi ia hanya menghentikan topik itu, karena menurutnya itu hanya angan-angan saja dan pergi. Ia bertanya-tanya kenapa Chun Jae Man mencari ibunya.

Ia memutuskan untuk mencari tahu pada sumber lain, wanita yang ditemui Shik Joong ketika ia sedang mencari ibunya. Dulu mereka bekerja bersama dan Yoon Sung memberikannya uang, agar ia mau menceritakan apa yang diketahuinya.
Ia memberitahunya kalau Kyung Hee telah mengalamai hidup yang berat. Ia berjuang untuk membayar biaya rumah sakit ayahnya dan kemudian hamil dengan seseorang dan menikah dengan orang lain.


Ia gemetar, sekarang ia tahu dengan yakin kalau ayahnya bukan ayah kandungnya. Nana kemudian menelponnya untuk memberitahunya tentang saputangan bersulam bunga matahari itu, Presiden juga punya satu dan ia mencari ibu. Ia tidak memberitahunya dimana ibu berada dan Yoon Sung menyuruhnya tetap melakukan hal itu.

Ia berpikir tentang kacang (kebiasaannya mengeluarkan kacang dari nasinya, persis seperti Da Hae dan Presiden Choi). Sekarang ia jadi tahu siapa ayah kandungnya.


Ia kembali ke rumah sakit untuk bertanya pada ibunya.

Ia memberitahunya kalau ia tidak marah padanya, tapi ia tahu tentang ayah kandungnya. Kyung Hee membenarkannya dan memberitahunya kalau Presiden Choi tidak tahu kalau ia mengandung putranya.

Ia juga memberitahunya kalau saat itu, Presiden Choi sudah punya keluarga dan ketika Chun Jae Man tahu ia mengandung, ia mengancamnya untuk melindungi  masa depan Choi Eun Chan.

Kyung Hee bertanya apakah ia kecewa karena tahu ibunya wanita seperti itu. Yoon Sung memeluknya dengan lembut, “Aku tidak kecewa. Aku tidak marah. Aku hanya berterimakasih karena ibu masih hidup.” Kyung Hee menangis dalam pelukan putranya.

Dan dengan gemetar, ia bertanya apakah ayah yang membesarkannya tahu ini semua. Kyung Hee: “Jin Pyo sshi? Ya, ia tahu.”

Yoon Sung akhirnya tersadar kalau Jin Pyo hanya menganggapnya sebagai senjata untuk membalas dendam dan tidak mencintainya sebagai putranya.


Ia datang menemui Jin Pyo untuk memberitahunya kalau ia sudah tahu segalanya. Jin Pyo tidak berkata apapun, tapi ia tersentak ketika Yoon Sung menyebut nama Choi Eun Chan. Yoon Sung meletakkan kalung peluru itu di meja, “Aku akan mencari tahu tentang segalanya. Dan kau akan membayar karena telah merubah hidupku.”

Yoon Sung duduk di area parkir Blue House, ia sedang melamun. Ki Joon memarkir mobilnya disebelah  mobil Yoon Sung setelah memamerkan mobil barunya pada Nana dan Eun Ah. Ia membeli mobil yang sama dengan mobil Yoon Sung.

Mereka mengucapkan hallo, tapi Yoon Sung masuk ke dalam gedung tanpa mengatakan apapun.


Sedangkan Young Ju pergi menemui Sae Hee untuk bertanya tentang Yoon Sung sebagai city hunter, berkata dengan terus terang kalau ia tahu kalau Sae Heelah yang mengeluarkan peluru dari lukanya. Sae Hee menolak untuk mengatakan apapun dan bertanya kenapa ia terus mengejar city hunter, apakah ini karena ayahnya?
Young Ju: “Ini menyakiti harga diriku sebagai seorang jaksa. Aku harus terus mengakuinya. Aku terus berpikir kalau metodenya benar. Itu membuatku marah dan melukai harga diriku, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hukum telah kalah. Pada orang itu.”

Sae Hee: “Seharusnya kau menunjukkan sisi dirimu ini padaku lebih cepat. Aku pergi karena kau begitu sempurna, tapi hari ini aku merasa aku ingin berada disampingmu. Ia mirip seperti dirimu. Lee Yoon Sung. Ia terlihat sangat kesepian juga. Aku tidak tahu bagaimana ia tumbuh....punggungnya penuh dengan bekas luka dan ia  mengambil peluru dari punggungnya sendiri....Aku merasa prihatin padanya. Kau tahu kan, kalau aku tidak bisa  melihat anjing yang tersesat. Kau juga seperti itu bukan?”

Ia mengubah subjek obrolan mereka. Ia membicarakan bunga matahari yang baru ia beli dan itu memicu ingatan Young Ju. Ia bergegas menuju kantornya untuk melihat blog milik Presiden Choi dan ia melihat satu seri lukisan yang sama seperti dalam file milik Chun.


Ia menelpon Yoon Sung dan mengajaknya minum kopi. Ia bertanya karena penasaran, apakah ia akan tetap jadi city hunter, berjuang untuk kebenaran dan keadilan, jika itu bukan karena balas dendam.

Yoon Sung memberitahunya kalau hal ini sangat berisiko dan membahayakan dirinya. Ia bertanya pada Young Ju apakah ia akan melakukan hal yang sama, untuk orang-orang yang tidak bisa melindungi diri dan tersakiti. Young Ju tersenyum, puas pada jawaban khas Yoon Sung.


Young Ju pun pergi menemui Jin Pyo untuk mengkonfrontasinya tentang bagaimana ia merubah takdir Yoon Sung. Ia juga memberitahu Jin Pyo kalau Yoon Sung tidak menyesal menjadi city hunter karena ia tidak tahan melihat orang-orang tersakiti.

Ia berkata kalau ia menyukai jawaban Yoon Sung tersebut yang sangat berbeda dari rencana balas dendam orang lain yang biasanya haus darah. Ia menambahkan kalau balas dendam Yoon Sung bisa dimaafkan, tapi Jin Pyo tidak.

Kemudian ia berkata dengan menantang, “Kau pasti sudah tahu kalau Lee Yoon Sung bukan putra kandung Park Mu Yeol.” Ia menambahkan kalau ia tidak peduli bagaimana Jin Pyo bisa selamat pada insiden 1983, tapi yang benar-benar ingin diketahuinya, mengapa ia menculik Yoon Sung dan membesarkannya sebagai anak orang lain.

Jin Pyo: “Jika kau benar-benar ingin tahu, tanyalah ayahmu.”

Jin Pyo memberitahunya kalau itu semua ada didalam sebuah laporan super rahasia, jadi ia bisa mencarinya kalau ia ingin tahu kebenarannya.

Jin Pyo juga berkata kalau tugasnya sebagai jaksa adalah mengadili orang yang membunuh. Tapi bagaimana dengan pemerintah yang membunuh 20 orang agen rahasianya kemudian menghapus keberadaan mereka untuk menutupi kejahatannya.

Jin Pyo: “Kau pikir balas dendamku hanya untuk darah saja? Negara yang aku percayai, bagaimana negara ini mengeksploitasi, menipu dan membunuh nyawa 20 orang......Perbuatan yang tak terkatakan yang mereka lakukan atas nama negara....itu yang dilakukan ayahmu!”

Young Ju memberitahunya kalau ia akan mengungkap kebenaran dan dengan begitu Jin Pyo akan menghadapi pengadilan. Jin Pyo tidak takut menerima hukuman, tapi ia menambahkan kalau ia akan menuntut negara ini.

Young Ju selalu menjunjung hukum. Ia bersumpah akan menuntut negara ini, bahkan ayahnya, untuk mendapatkan hukuman atas apa yang dilakukan mereka. Ia memberitahu Jin Pyo kalau lain kali kalau mereka bertemu, mereka akan bertemu sebagai jaksa dan penjahat.


Sedangkan Yoon Sung sedang mendengarkan rekaman telpon Chun Jae Man, ia mencoba mengira-ira suara yang ada dibelakangnya. Shik  Joong datang dan merengek karena Yoon Sung belum makan dan apa yang akan mereka lakukan pada tawanan mereka, yang harus diberi makan, dibawa ke kamar mandi dan harus dibacakan buku...

Yoon Sung marah dan berteriak padanya, kalau ia sedang mencari tahu dimana Chun Jae Man. Shik Joong menjadi takut padanya.

Ia sadar kalau ia sedang tidak sabar dan meminta maaf pada Shik Joong. Shik Joong berkata kalau ia memaafkannya dan ia hanya mengkhawatirkannya saja, ia segera pergi sebelum diteriaki Yoon Sung lagi.

Chun Jae Man masih bersembunyi dan mengirim kakitangannya yang baru untuk mengambil paket yang dikirimnya pada Young Ju. Ia bersumpah untuk memenangkan pertempuran ini, “Mari kita lihat siapa yang akan tersisa....orang yang tekun atau orang yang kuat.”


Young Ju sedang mengemudi dan mendapat telpon dari Sae Hee. Ia sedang ada di apartemennya untuk mengambil jaketnya yang ketinggalan. Young Ju bertanya apakah ia sudah makan, jadi ia bisa datang untuk bertemu dengannya.

Ketika mereka masih berbicara di telpon, ia mendengar bel pintu berbunyi, ia pun pergi untuk membukakan pintu.

Ternyata seorang kurir yang membawa paket untuk Young Ju, tidak ada nama pengirimnya.Young Ju menyuruhnya untuk membuka paket itu. Sae Hee mealkukannya dan menemukan buku file rahasia didalamnya. Ia menyuruuhnya untuk menyimpan buku itu dan ia akan segera tiba di rumah untuk bertemu dengannya. Tapi bel pintu berbunyi untuk kedua kalinya.


Sae Hee membukanya dan kakitangan Chun yang baru mendorongnya ke dinding dan memukulnya sampai jatuh ketanah. Ia menertawakan perlawanannya. Mereka mengambil buku itu.

Young Ju tiba dirumah, dan berpapasan dengan para preman itu. Ia merasa ada yang tidak beres, jadi ia bergegas naik ke atas.

Young Ju memanggil nama Sae Hee terus menerus, mengecek setiap ruangan, tapi tidak ada respon.


Akhirnya ia menemukannya, terikat dan masih hidup. Ia telah dipukuli, tapi tidak apa-apa dan Sae Hee menyuruhnya untuk bergegas pergi. Young Ju hanya memeluknya dengan erat dan berkata kalau ia meminta maaf karena membuatnya mengalami ini.

Yoon Sung akhirnya tahu suara gaduh yang melatar belakangi rekaman telpon Chun, yaitu suara truk derek, sedang menarik sebuah mobil. Ia sadar kalau Chun Jae Man menggunakan kecelakaan di luar kantor kejaksaan untuk melarikan diri ke sebuah mobil yang sedang diderek. Ia mereplay kembali rekaman itu, kemudian melacak mobil itu di tempat pembuangan barang bekas.


Young Ju membawa Sae Hee ke rumah sakit dan Sae Hee memberitahunya kalau ia baik-baik saja dan ia seharusnya pergi.  Young Ju menatapnya, sekarang ia sadar bahwa Sae Hee selalu berkata, “Tidak apa-apa. Pergilah.” Walaupun ia berkata  begitu, tapi sebenarnya ia tidak ingin Young Ju pergi.


Tapi itulah Young Ju dan Sae Hee sudah tahu hal itu, bahkan ia mengagumi Young Ju yang seperti itu. Young Ju berkata kalau ia menyesal. Sae Hee tersenyum padanya, “Jika aku memberimu kesempatan kedua untuk membayar penyesalanmu, pakah kau akan melakukan dengan baik?”

Young Ju menatapnya, Sae Hee berkata kalau itu yang diinginkannya.

Chun telah mendapatkan bukunya, yang rencananya akan ia gunakan untuk melawan city hunter dahulu, kemudian baru melawan Presiden Choi. Ia masih berpikir kalau Jin Pyo adalah city hunter dan berkata kalu ia seharusnya mati dalam insiden 1983.

Ia mengirim sms pada Jin Pyo untuk bertemu dengannya di tempat pembuangan barang bekas, jika ia menginginkan buku itu. Jin Pyo kemudian mengirim sms itu kepada Young Ju dan berpura-pura sebagai city hunter.

Sae Hee melihat apa yang tertulis diwajahnya bahwa ia harus kembali bekerja dan tertawa karena ia tidak bisa menyembunyikan perasannya. Sae Hee memberitaunya kalu ia aman di rumah sakit dan menyuruhnya untuk pergi. Ia meletakkan tangannya diatas tangan Sae Hee, “Kau menawarkan kesempatan kedua....Itu sebuah janji, ok?”


Sae Hee meminatnya untuk tidak melupakannya juga dan mereka berjanji untuk membicarakannya lagi. Dengan perlahan, Young Ju keluar dari ruangan itu.

Nana pergi menemui Kyung Hee dan bertanya kenapa Presiden punya saputangan yang sama persis dengan miliknya. Ia bertanya apa dugaannya benar dan Kyung Hee menceritakan yang sebenarnya.


Young Ju tiba ditempat pembuangan barang bekas terlebih dahulu dan Chun Jae Man kaget melihatnya ada disana karena ia tadi meng sms Jin Pyo. Chun memberitahunya kalau buku itu akan dihancurkan sebentar lagi, jadi ia tidak akan pernah mendapatkannya.


Young Ju sadar kalau itu umpan untuk city hunter dan berbalik untuk mencoba mengambilnya, tapi Chun dan anak buahnya memukulinya sampai berdarah-darah.

Yoon Sung tiba di tempat pembuangan barang bekas yang sama, ia telah melacak mobil yang digunakan Chun untuk melarikan diri. Ia melawan anak buah Chun tanpa kenal takut.


Ia pun bisa mendekati Chun dan Chun kaget, “apakah ia city hunter. Young Ju sadar apa yang harus ia lakukan, jadi ia segera mengunci pintu dibelakangnya dan mengirim sms pada Yoon Sung untuk mencari buku di tempat penghancuran mobil.

Dan ia memperlambat Chun dengan melawan mereka.


Yoon Sung menerima smsnya dan berbalik. Mesin itu terus bergerak, sehingga ia hanya punya waktu sedikit untuk mencari buku itu didalam mobil. Ia terus mencari dan akhirnya menemukan buku itu dibawah karpet mobil dan keluar tepat pada waktunya.


Chun akhirnya menjatuhkan Young Ju ke tanah, tapi ia melakukan apapun agar Chun tetap disana, memegang kakinya dan menolak untuk melepaskannya. Chun mendesah kalau sangat disayangkan ia tidak seperti ayahnya. Ia berkata kalau ia harus menuju pelabuhan agar bisa naik kapal karena Young Ju sudah memblok perjalanan udaranya.

Young Ju menggertakkan giginya dan menggunakan semua tenaga terakhirnya untuk berdiri, ia mengatakan semua kejahatan Chun terhadap masyarakat, sebagai jaksa, ia akan menyeretnya ke pengadilan.


Tiba-tiba ada seseorang yang memukul kepala Young Ju. Darah menetes ke wajahnya, ia pun jatuh ke tanah.

Yoon Sung pergi mencari Chun dan orang-orangnya. Ia menjatuhkan orang-orang yang dikirim padanya, ketika itu Chun menyelinap pergi. Yoon Sung akan mengejarnya ketika ia tersadar kalau Young Ju tidak ada.

Ia berlari ke atas...


Ia akhirnya menemukan Young Ju, terbaring bersimbah darah. Ia menggoyangkan badannya agar ia bangun. Young Ju sadar, ia bertanya apakah Yoon Sung menemukan buku itu. Yoon Sung mengatakan iya. Ia memberitahu Yoon Sung untuk mengungkap kebenaran.

Ia menyuruhnya untuk menangkap Chun Jae Man di pelabuhan, “Aku pikir, aku tidak bisa pergi sekarang.”

Yoon Sung: “Kim Young Ju, tangkaplah dia dengan tanganmu.” Young Ju batuk, lebih banyak darah yang keluar dari mulutnya Ia berjuang untuk berbicara. Ia mengulurkan tangannya dan Yoon Sung memegangnya.

Young Ju: “City hunter Lee Yoon Sung. Maafkanlah ayahku.”


Air mata jatuh ke wajahnya saat ia berbicara, “Maafkan aku.” kemudian ia terjatuh ditanah. Young Ju telah meninggal.

Yoon Sung terus menggoyang-goyangkan badannya, “Kim Young Ju. Kim Young Ju! Kim Young Ju!”

No comments:

Post a Comment