Thursday, December 22, 2011

Sinopsis City Hunter Episode 17


Presiden Choi berjalan dan memberikan buku yang dicari Yoon Sung, yang berisi foto ayahnya ketika ia masih menjadi agen rahasia. Yoon Sung segera menutupi perhatiannya pada buku itu dengan berkata kalau ia hanya melihat secara acak.


Presiden meminta bantuan Yoon Sung untuk mengupload beberapa gambar ke dalam blognya. Yoon Sung melihat tumpukan dokumen yang ada dimeja kerjanya. Yoon Sung kaget ketika Presiden berkata kalau ia harus membaca semua dokumen itu sendiri. Ia tidak suka jadi orang yang hanya menandatangani tanpa melihatnya.
Jika ia tidak membacanya sendiri, maka itu akan menambah pekerjaan staffnya. Jika ia menambah pekerjaan, berarti ia harus menaikkan gaji mereka.
Ia menyebut tentang putranya dan berbicara tentang keadaan Da Hae. Yoon Sung berjanji akan mampir ke kafe tempatnya bekerja dan untuk mengeceknya. Presiden Choi terlihat sangat menyukai Yoon Sung dan mengundangnya ke acara makan siang dengan para staff ekonomi.
Kyung Hee mengirimkan paket kepada Nana paket yang berisi saputangan yang disulam olehnya. Nana menelponnya dan Kyung Hee memintanya untuk datang dan menjenguknya, juga untuk menjaga dirinya sendiri. Nana dengan ceria memberitahunya kalau ia akan datang, menyembunyikan kesedihannya.


Chun Jae Man bertemu dengan Jin Pyo. Jin Pyo memberitahunya kalau ia kecurian dan sesuatu yang berharga telah hilang dan Chun malah menawarinya sistem keamanan yang bagus.
Chun kemudian berkata kalau ia berbohong tentang insiden 1983, sebenarnya mereka sedang melakukan sebuah misi dan meninggal disana. Ia mengaku bahwa ia berbohong untuk menarik perhatian city hunter, karena ia punya sebuah dokumen yang bisa menjernihkan kebohongannya. Ia yakin city hunter akan datang dan mengambil buku itu. Chun ternyata salah paham. Ia mengira kalau Jin Pyo adalah city hunter.
Jin Pyo tertawa mendengarnya, ia berkata kalau ia hanya tertarik dengan uang. Chun akan memanfaatkan hal itu. Mereka berdua berusaha mengakali satu sama lain.
Chun berkata bhawa ini saatnya ia bertemu dengan Presiden dan mengundangnya ke acara makan siang di Blue House. Setelah Jin Pyo pergi, kaki tangannya masuk, ia memberitahukan rencana untuk mengambil uang Jin Pyo dan membunuhnya diam-diam.


Para tamu undangan mulai berdatangan ke Blue House untuk acara makan siang. Da Hae menggandeng  tangan Yoon Sung, memintanya untuk datang juga. Yoon Sung tidak berminat, sampai akhirnya ia melihat Jin Pyo datang dengan Chun Jae Man.


Presiden masuk kedalam ruangan dengan Nana disampingnya dan mulai memberi salam pada setiap tamu secara personal, sampai ketika ia akan bersalaman dengan Chun Jae Man. Tangannya berhenti....
Ia melihat Jin Pyo tersenyum di sebelah Chun, “Senang bertemu denganmu, Presiden Choi Eun Chan.” Presiden tidak berkata apa-apa, matanya terlihat tertekan, khawatir dan takut.
Nana kaget melihat Jin Pyo dan ia memandang Nana dengan senyuman yang jahat.
Presiden memberikan pidato singkat dan terus memandang Jin Pyo. Yoon Sung datang bersama Da Hae. Ia duduk dan mengobservasi tamu yang datang.
Sesaat setelah acara makan siang dimulai, Jin Pyo meletakkan tongkatnya dan sebuah suara terdengar dan mengagetkan seluruh ruangan. Tidak ada yang tahu dari mana suara itu. Semua agen bersiap. Suara itu terdengar mendekat dan semakin keras....


Dan kemudian POP! Nana melompat didepan Presiden untuk membentenginya.
Untungnya itu hanya seperti senapan cat yang hanya menembakkan cat berwarna pink dan tidak berbahaya. Jin Pyo tetap memakan steaknya dengan tersenyum.
Yoon Sung tidak bisa melakukan apapun, ia hanya bisa melihat Nana menyelamatkan Presiden. Para agen menjaga Presiden dan Nana melihat di jasnya ada noda cat. Ia memberikan saputangan pemberian Kyung Hee... yang dikenalinya saat pertama kali melihatnya.


Itu membuatnya menatap Jin Pyo yang masih menikmati steaknya dengan lahap.
Diluar, Yoon Sung memberitahu Jin Pyo kalau sekarang Nana tidak ada artinya baginya dan ia tidak perlu mengambil resiko untuk mengganggunya. Ia bertanya siapa target no.5, karerna ia tahu Jin Pyo pasti sudah membaca buku yang hilang itu.
Jin Pyo hanya menjawab kalau mereka harus menangkap Chun dulu.
Presiden bertanya pada Nana dimana ia memperoleh saputangan itu, bertanya-tanya mungkin orang itu dikenalnya. Nana memberitahunya kalau itu tidak mungkin, karena itu hadiah dari seorang ajumma yang dikenalnya.


Presiden kemudian membiarkan Nana pergi, tapi ia kemudian membuka lacinya dan mengeluarkan saputangan yang persis sama. Ia memegangnya dan mendesah....
Nana menelpon Kyung Hee untuk bertanya apakah ia boleh memberitahu Presiden tentang dirinya, karena Presiden telah bertanya tentang saputangan itu. Kyung Hee segera berkata tidak dan melarang Nana mengatakan apapun tentangnya. Nana setuju, tapi curiga dengan reaksi Kyung Hee.
Kyung Hee pergi berjalan-jalan di lorong rumah sakit dan hampir berpapasan dengan Cun Jae Man. Ia melihatnya pergi ke lobby dan segera bersembunyi, ia merasa ketakutan.


Flashback
Kyung Hee baru keluar dari ruang periksa dokter, ia sedang mengandung Yoon Sung. Di luar ia bertemu dengan Chun Jae Man yang menunggunya. Ia menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya, tapi Kyung Hee menolaknya. Ia berkeras untuk membesarkan anak itu sendirian. Chun melemparkan uang ke arahnya dan mengancamnya.
Chun memberitahu kalau Choi Eun Chan adalah teman baiknya dan ia tidak ingin Choi meninggalkan keluarganya dan menghancurkan masa depannya hanya karena seorang wanita yang bekerja di bar.


Jin Pyo menatap fotonya dengan Mu Yeol dan berbicara dengannya. Ternyata Mu Yeol tahu kalau Yoon Sung bukan anaknya tapi ia memutuskan untuk membesarkannya seperti anaknya sendiri.
Jin Pyo bertanya apakah Mu Yeol bisa mengerti dirinya karena membesarkan Yoon Sung dengan caranya sendiri, “Tapi bahkan jika kau tidak bisa mengerti, aku tidak bisa menghentikan balas dendam ini.”
Shik Joong mengunjungi Kyung Hee dan memperkenalkan dirinya. Ia memberikan hadiah dari Yoon Sung yang isinya foto Mu Yeol. Kyung Hee mengambilnya dan memberikan saputangan sulamannya pada Shik Joong dan memintanya untuk memberikannya pada Yoon Sung.


Yoon Sung tidak bisa melupakan ketika Nana melompat untuk menyelamatkan Presiden. Ki Joon kemudian datang dan berceloteh (sambil memikirkan Eun Ah) bahwa ia tidak akan mempunyai istri agen rahasia, karena sangat berbahaya. Yoon Sung melihat Nana lewat, tapi yang bisa dilakukannya hanya mengkhawatirkan dan memikirkannya.


Nana mencuci bajunya yang terkena noda cat dan mendesah ketika ia memikirkan kata-kata Yoon Sung yang memintanya untuk menjauh darinya.


Presiden duduk sendirian di sebuah bioskop yang gelap sambil menonton film. Jin Pyo datang untuk menemuinya. Presiden Choi berkata kalau ia akan mengungkapkan semua tentang insiden 1983 dan memberitahu dunia kalau Chun berbohong tentang Operasi Sapu Bersih.
Jin Pyo: “Kau sudah menutupinya begitu lama, tapi kau tidak bisa mengungkapkan seperti keinginanmu. Mereka mencintai negeri ini lebih dari siapapun. Aku telah menghabiskan waktu 28 tahun tidur sambil mendengar tangisan mereka, memimpikan balas dendam. Semuanya hampir terwujud. Jika kau mengungkapkan kebenaran sekarang, ini tidak akan terasa menyenangkan, seperti bir yang tidak ada rasanya.”
Mereka berbicara satu sama lain dengan bahasa banmal. Presiden Choi juga memanggil Jin Pyo dengan nama depannya. Ia bertanya apa yang ia inginkan sampai bertindak sejauh ini. Jin Pyo memberitahunya kalau ia memcoba untuk melupakannya, tapi melihat tingkah mereka, ia sadar bahwa teman-temannya meninggal seperti anjing. Tidak mempunyai makna apapun.
Jin Pyo berdiri, Presiden Choi bertanya kenapa ia mengambil putra Kyung Hee. Jin Pyo tidak menjawab dan pergi meninggalkannya.


Young Ju meneruskan penyelidikannya tentang Chun dan menemukan kalau kerajaan bisnisnya seperti istana kartu. Haewon pada dasarnya kesatuan dimana ia meningkatkan nilai dari setiap bagiannya dengan menggunakan bagian yang lain untuk berinvestasi ke dalamnya dan menggembungkan  nilai bagian yang lain.
Bosnya datang dan memarahinya karena menolak untuk menyerah pada kasus Chun dan memberitahunya kalau ia telah diturunkan pangkatnya oleh atasan mereka. Sesaat kemudian, staffnya datang dengan membawa surat dari city hunter.
Ia berhasil mendapatkan file itu dari mereka walaupun bosnya memprotes.  File itu adalah file Haewon yang dulu disobek-sobek Chun dan fotokopi dari surat kontrak ibu Yoon Shik.


Yoon Sung mampir di kafe tempat Da Hae bekerja.Da Hae membawakannya latte dengan hiasan bentuk hati. Yoon Sung menolaknya: “Aku sudah menyerah dengan kopi.” Pada dasarnya itu berarti ‘Aku menyerah dengan Kim Nana’.
Yoon Sung tercengang karena Da Hae masih bekerja di kafe itu. Ia mengira kalau Da Hae akan berhenti pada hari pertama. Da Hae memberitahunya kalau ia ingin membuat ayahnya bangga dan ia sama sekali tidak peduli tentang dirinya sendiri. Yoon Sung mengakui kalau ini tanda kalau ia sudah semakin dewasa dan bertanya tentang Nana secara sambil lalu.
Tapi percakapan mereka diganggu oleh kedatangan Young Ju yang duduk di meja Yoon Sung.
Yoon Sung: “Apa kau seorang penguntit? Aku sedikit capek dengan semua ini.”
Young Ju hanya berkata kalau ia datang kesini untuk minum kopi.


Da Hae memandangnya dengan hati-hati, tapi ketika orang dibelakangnya memukulnya tanpa sengaja, Young Ju membantunya dengan lembut, sedangkan Yoon Sung mencemoohnya karena kekikukannya. Da Hae memandang Young Ju kemudian memberikan kopi yang tadinya akan diberikan pada Yoon Sung.
Yoon Sung melihatnya dengan pandangan kesal, “Katamu itu kopiku! Kenapa kopiku kau berikan pada orang itu?” Da Hae: “ Tadi kau bilang kalau kau tidak minum kopi lagi.”


Young Ju duduk dan memberitahunya tentang temuannya yang mencurigakan, mengatasnamakan perhatian Yoon Sung pada Steve Lee dan investasi Steve Lee di Haewon. Ia berkata kalau Haewon itu seperti menara kartu, yang sebagaian besar bagiannya tidak ada nilainya. Semuanya disatukan dengan satu pilar Haewon Construction.
Dan direkturnya adalah Steve Lee. Ia mengilustrasikan dengan menara balok di meja, jika kau menarik inti/pilarnya, Haewon Construction, maka semuanya akan jatuh. Ia menduga kalau ini yang akan dilakukan Steve Lee. Yoon Sung hanya mencemoohnya dan pergi.
Nana datang, dan terpaku melihat Young Ju. Ia meminta Da Hae untuk segera menyelesaikan kopinya dan Young Ju melihatnya membuang muka.
Nana membawa kopi itu kembali ke Blue House memberikannya pada Presiden Choi, sehingga ia bisa merasakan kopi buatan putrinya. Presiden Choi sangat senang dan meminumnya dengan senyum lebar.


Yong Ju menunggu Nana sampai ia pulang kerja dan menghentikannya dan berkata padanya kalau ia meminta maaf, ia tahu kata-kata ini tidak penting, tapi ia benar-benar meminta maaf. Nana memberitahunya kalau ini bukan kesalahannya dan ia tahu kalau ini sangat membebaninya dan kenapa ia menjadi daddy long legsnya. Nana sangat berterimakasih padanya.
Nana: “Aku tidak bisa melupakan....kata-kata yang diucapkan oleh Kim Jong Shik tentang orangtuaku, bahwa ia lega kalau mereka meninggal dan koma. Manusia macam apa yang tidak punya rasa malu, sangat kejam. Aku merasa berterimakasih padamu, tapi ketika aku ingat pada ayahmu, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.”
Young Ju: “Maafkan aku.”
Young Ju menyentuh bahu Nana, ketika ia menangis.


Nana muncul di klinik Sae Hee dengan sekantung soju dan cemilan, ia mencari teman. Ia mendesah bahkan daddy long legsnya bukanlah daddy long legs. Ia berkata kalau Sae hee satu-satunya orang yang bisa diajak bicara dengan bebas.
Sae Hee sadar kalau Nana sudah tahu tentang Young Ju dan ayahnya. Nana menduga kalau ia sudah melihat berita. Sae Hee mengumpulkan keberaniannya dan berkata, “Aku tidak bermaksud untuk membohongimu....tapi aku tahu tentang hal ini sejak lama.”
Nana bertanya bagaimana ia bisa tahu dan Sae Hee akhirnya memberitahunya, “Kim Young Ju adalah mantan suamiku.” Nana kaget, ternyata semua orang yang dikenalnya membohonginya.
Yoon Sung sedang dirumah ketika Sae Hee menelponnya. Ia segera datang dan Sae Hee memberitahunya kalau Nana mabuk sampai pingsan. Ia juga berkata kalau ia tidak punya teman bicara. Ia bertanya apakah terjadi sesuatu?


Yoon Sung mendesah dan melihat kalau Nana benar-benar terluka dan menggendongnya pulang. Ia meletakkan Nana ditempat tidurnya dan melihatnya tidur sebentar.
Yoon Sung: “Apa yang membuatmu minum-minum?Apa karena diriku? Aku terlihat seperti seorang idiot kan? Aku sudah menyuruhmu untuk melepaskanku dan aku tidak tahan. Aku tidak bisa melepaskanmu pada pria lain. Tapi aku juga tidak bisa membiarkanmu ada disisiku. Kim Nana, jangan merasa terluka.”


Ia mengelus rambut Nana kemudian pergi. Setelah Yoon Sung pergi, Nana membuka matanya, ia mendengar semuanya.


Presiden bertemu dengan Chun Jae Man untuk memperingatkannya bahwa ia akan memberitahu publik tentang kebenaran insiden 1983. Chun hanya mencemooh kalau Presiden menjadi pengecut di usia tuanya.
Presiden bertanya apa yang dilakukan Chun dengan Lee Jin Pyo. Chun berpura-pura tidak tahu apa yang ia maksudkan, ia berkata kalau Steve Lee adalah CEO dari Haewon Construction, dan ia ada di acara makan siang itu karena ia rekan bisnisnya.
Chun berpikir kalau ia sebaiknya lebih banyak memperhatikan masalah presidensial, seperti membantunya memprivatisasi layanan kesehatan. Presiden Choi berkata kalau itu tidak akan pernah terjadi selama masa pemerintahannya, karena tidak memperhatikan kesehatan masyarakat adalah tanda pertama kehancuran suatu negara. Ia menjelaskan kalau sistem layanan kesehatan negaralah yang menjaga masyarakat yang sakit di Haewon Labs.
Chun berkata kalau orang yang lebih muda seharusnya berhenti mengurus yang lebih tua dan menyebutkan kalau jaksa Kim Young Ju telah menjadi duri diantara mereka karena ia terus menyelidiki Operasi Sapu Bersih. Ia berpikir kalau mereka harus memecatnya dulu.
Presiden Choi: “Mengorbankan yang muda untuk menyelamatkan diri sendiri....ini sudah cukup. Jangan melakukan apapun pada jaksa Kim Young Ju.” Ia menambahkan kalau ia akan mengumumkan kebenaran itu sendirian.


Young Ju membereskan barang-barangnya untuk penurunan pangkat dan pemindahannya, ia akhirnya menyerah pada sesuatu yang selalu ia perjuangkan, sistem hukum. Teman-tamannya hanya diam tidak mampu untuk membantunya, berkata kalau nasib mereka akan disegel ketika mereka menyentuh Chun Jae Man.
Young Ju berjalan keluar dari kantor kejaksaan dengan lengkah yang berat, ia masuk ke dalam mobilnya,. Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh jendela mobil dan memegang setirnya. Ternyata bosnya, “Kau punya bakingan siapa?”
Ia memberitahu Young Ju kalau posisinya dikembalikan dan ia boleh menyelidiki kasus city hunter dan Chun Jae Man lagi. Young Ju tersenyum lebar.


Ini adalah ulah Presiden. Yoon Sung mendengar percakapannya dengan kantor kejaksaan untuk menyelamatkan Young Ju. Yoon Sung senang Young Ju dikembalikan ke posisinya, karena ia satu-satunya jaksa yang bisa dipercaya Yoon Sung.
Yoon Sung meneruskan pelajaran komputernya dan melihat Presiden Choi memanjakan Da Hae, ia berkata, “Anda sepertinya ayah yang baik. Presiden juga berkata padanya kalau ia pasti punya ayah yang baik, karena ia dibesarkan dengan begitu baik.
Sang Gook membocorkan informasi lebih banyak kepada Yoon Sung karena ia tidak mempercayai maupun tidak mengerti Jin Pyo lagi. Jin Pyo kelihatannya memfokuskan dirinya untuk berinvestasi dan melakukan penyuapan politik, ketika ia bisa saja mempublikasikan bukti Operasi Sapu Bersih saat ia masih memilikinya.
Yoon Sung sangat mengenal ayahnya dan memberitahunya kalau Jin Pyo bukan orang yang memikirkan uang. Ia pasti punya rencana yang lebih besar. Ia melihat jadwal ayahnya untuk beberapa hari ke depan dan melihat kalau ia akan bertemu dengan 2 senator di rumah sakit Haewon malam itu.


Pada saat yang sama, Chun Jae Man mendapat telpon dari bank kalau Steve Lee telah menarik investasinya di Haewon Construction, senilai 3 juta dollar. Chun harus mendapatkan dana hari itu atau Haewon Construction akanmengalami fase pertama dari kebangkrutannya.
Ternyata ramalan Young Ju mulai  jadi kenyataan.


Chun tersadar kalau motivasi Jin Pyo bukan uang tapi untuk menghancurkannya. Ketika Jin Pyo datang ke meeting hari itu, ia tetap tersenyum padanya. Mereka bertemu dengan 2 senator untuk meloloskan rencana privatisasi layanan kesehatan dan Jin Pyo menambahkan kalau mereka meninggalkan sesuatu di locker mereka.
Wajah Chun membatu dan Jin Pyo tersenyum dengan jahat.


Yoon Sung muncul dan segera menuju locker dan membuka salah satunya, tapi seorang antek Chun datang sebelum ia bisa melihat kedalam locker. Yoon Sung bersembunyi dari orang tersebut, ia bersembunyi dibalik sederetan kaca panjang, yang bisa membloknya dari pandangan orang itu.
Ia berjalan berputar, kemudian memukul pria itu dengan beberapa pukulan dan mengecek lagi locker tersebut. Ternyata locker itu sudah kosong.


Young Ju juga datang, ia curiga dengan pertemuan Chun Jae Man dan Jin Pyo yang berlangsung terus menerus dengan para senator dan pejabat. Ia yakin kalau mereka sedang melobby para senator dan pejabat tersebut. Ia melihat penjaga yang tertidur dan ia segera tahu kalau city hunter ada disana.
Ia kemudian pergi ke ruang locker dan menemukan antek Chun yang pingsan. Young Ju kemudian menelpon Ki Joon di Blue House untuk bertanya apakah Yoon Sung ada disana dan menerima konfirmasi kalau ia sedang keluar kantor.
Jin Pyo memberitahu para senator kalau ia meletakkan hadiah mereka di mobil, supaya aman. Ia meyakinkan Sang Gook bahwa ini untuk tujuan yang lebih besar dan memberinya sisa hari ini untuk melakukan upacara peringatan kematian ibunya.
Sang Gook mendapat telpon dari kakitangan Chun yang berpura-pura menjadi petugas  dari kantor gas, memberitahunya kalau ada kebocoran di rumah Jin Pyo. Jin Pyo berkata kalau ia akan melihatnya sendiri dan menyuruh Sang Gook pergi.
Young Ju menunggu diluar Blue House. Ia bertanya pada teman kerja Yoon Sung apakah ada sesuatu pada diri Yoon Sung yang berbeda, tapi bosnya berkata kalau ia baru saja mendapat telpon tentang presentasi Yoon Sung yang sangat baik pada suatu konferensi. 


Sesaat kemudian Yoon Sung datang sambil menerima telpon dari Sang Gook. Ia berjalan menuju kantornya dan Young Ju mengehentikannya, tepat saat Sang Gook memberitahunya kalau Jin Pyo kembali ke rumah untuk mengecek kebocoran gas.
Yoon Sung kaget, ia mengingat kejadian percobaan pembunuhan Young Ju. Tapi Young Ju sedang tidak mood untuk melepaskannya hari ini.
Ia berbalik dan berniat untuk pergi, tapi Young Ju memegang tangannya, dan membombardirnya dengan pertanyaan tentang kepergiannya dan membisikkan bahwa ia akan membuka identitasnya sebagai city hunter jika ia pergi sekarang.


Yoon Sung berpikir dengan cepat dan berkata, “Aku membolos kerja untuk bertemu dengan pacarku. Apakah kau akan membantuku?” Tapi Young Ju tidak mempercayai perkataannya. Yoon Sung tetap berbalik untuk pergi dan Young Ju menahannya dengan memegang bahunya.
Ini membuat Yoon Sung kesal dan ia memegang bahu Young Ju dan membantingnya ke tanah dengan cepat seperti gerakan yang pernah diajarkan Nana. Ia pun bergegas pergi.
Teman-teman kerjanya heran bagaimana ia bisa melakukan gerakan yudo yang begitu bagus, sedangkan bos Nana melihatnya dengan curiga. Young Ju tersenyun, tahu kalau ia hampir membuka kedok Yoon Sung.


Jin Pyo tiba di rumah dan menemukan dirinya dikelilingi oleh sekelompok kaki tangan Chun. Awalnya ia bisa melawan, tapi lama-lama ia tidak sanggup melawan begitu banyak orang sendirian.
Mereka memukulnya jatuh ke tanah lagi dan lagi, ia berjuang untuk tetap berdiri.


Kaki tangan Chun mendekatinya dan mengeluarkan pisaunya. Ia menempelkan pisau itu ke leher Jin Pyo dengan senyum yang mengerikan.
Yoon Sung menyerbu masuk dan berkelahi untuk mencapai tempat Jin Pyo.


Mereka berdiri saling membelakangi, siap untuk melawan musuh mereka.

No comments:

Post a Comment