Friday, June 28, 2013

School 2013 Episode 1



Episode ini dibuka dengan kegiatan sekolah pada umumnya.. siswa-siswi di Sekolah Menengah Umum Seungri yang mengerjakan tes..nongkrong..dan kegiatan lainnya..

“Segala sesuatu dalam hidupmu adalah ujian..Semakin banyak tes yang kamu ambil, semakin kamu menjadi lebih baik. Anak-anak mencoba untuk menyembunyikan dari orang tua mereka, dan orang dewasa tidak tahu tentang hal itu.. Tempat ini..adalah SEKOLAH.”







Scene selanjutnya beralih ke seorang remaja yang sedang mengendarai motor mengantar barang pesanan di malam hari. Remaja laki-laki itu mengejar waktu agar tepat sampai di sebuat tempat les. Tempat itu sepertinya cukup populer, dengan guru yang juga top..Yup Kang Se Chan diperankan oleh Daniel Choi adalah guru Top di tempat itu..Remaja itu masuk dan mencari ruang 205.







Di salah satu ruang..Kang Se Chan mengumumkan kalau hari ini adalah hari terakhirnya mengajar. Seorang murid perempuan menanyakan kebenarannya pada Kang Se Chan. Dan Kang Se Chang membenarkan pertanyaan tersebut..Suasanapun mulai gaduh dengan para murid yang berbisik-bisik mendengar pernyataan dari guru mereka.









Seorang murid laki-laki mengangkat tangannya dan bertanya..
apa yang akan dikerjakan gurunya setelah keluar? Kang Se Chan bilang kalau itu bukanlah sesuatu yang harus dia khawatirkan.
Murid-murid pada bingung dengan bagaimana ujian akhir mereka nanti. Kang Se Chan mengeluarkan buku, dan para murid pun terkejut dan berkata “Bukankah itu buku emas?”

“Itu benar..ini adalah catatan yang kalian sebut sebagai Buku Emas”

Murid perempuan yang bertanya di awal tadi, menanyakan apakah gurunya akan memberikan buku itu pada mereka? Kang Se Chan pun membenarkannya, dan menyuruh murid paling depan yang bernama Min Chun untuk membagikannya.





Disaat itulah Go Nam Soon diperankan oleh Lee Jong Suk datang dan menanyakan siapa diruang itu yang memesan paket kue ini? Dan murid perempuan yang memesan mengangkat tangannya. Go Nam Soon menyerahkan pesanan itu pada pemiliknya, dan Kang Se Chan bertanya siapa dia? Nam Soon menjawab, kalau dia seorang siswa SMU.
Kang Se Chan yang merasa tertarik, dan memberikan Buku Emasnya pada Nam Soon, murid-murid lain di ruang itu protes dan bilang kalau itu tidak adil. Kang Se Chan menenangkan mereka. Tapi Nam Soon menolak buku itu, dan berkata dia tidak membutuhkannya. Lalu pergi keluar dari ruangan itu. Kang Se Chan tersenyum, ga menyangka kalau bukunya ditolak oleh anak tadi.







Kang Se Chan melihat kearah pesanan yang diantar Nam Soon tadi, dan mengira kalau itu kue untuk merayakan perpisahannya.
Murid-murid malah bilang kalau Dong Hyun berulang tahun hari ini, jadi kue itu untuk dia. Se Chan mati kutu deh, ga menyangka kalau ternyata kue itu bukan untuk merayakan perpisahannya.
Haha..



Se Chan bersiap-siap pulang dan anak-anak asik dengan kue tadi. Mereka sibuk sendiri, dan tidak mengindahkan Se Chan yang berpamitan pada murid-muridnya. Mereka masih ribut apakah harus menyanyikan lagu selamat ulang tahun atau tidak , dan hanya menjawab sampai jumpa pada Se Chan yang akan pergi. Se Chan merasa sedikit kecewa, dan keluar meninggalkan ruangan itu.





Se Chan keluar ruangan dan terlihat kecewa, karena mereka murid-muridnya tidak mengucapkan selamat berpisah yang layak untuk dia sebagai guru mereka, dan saat itu Song Ha Gyung diperankan oleh Park Se Young juga keluar untuk segera pulang, dia bertemu Se Chan.
Se Chan mengira kalau Ha Gyung akan menjabat tangannya dan mengucapkan “Terima kasih” atau kata-kata lainnya sebagai ucapan perpisahan, tapi ternyata Ha Gyung hanya membungkukkan badannya untuk memberi hormat. (Haha..)
Ha Gyung tanpa berkata sepatah katapun langsung pergi meninggalkan Se Chan, dan Se Chan bilang terima kasih untuk semua kerja kerasnya..(Berharap kata-kata itu untuk dia deh..^^)





Di luar gedung Nam Soon menelpon atasannya untuk jangan menyuruhnya mengantarkan paket, kalau itu harus mengantri. Dia ga masalah kalau harus begadang, tapi besok pagi dia harus sekolah.
Dan Ha Gyung langsung menghampirinya, Nam Soon yang menyadari kalau ada orang disampingnya langsung menyudahi pembicaraan dengan bos nya itu.

Ha Gyung bertanya bukankah Nam Soon kenal dengannya? Nam Soon menjawab kalau Ga Hyung pasti bepergian jauh untuk sekolah.
Ga Hyung melihat tulisan di boks pengantar paket Nam Soon, dan menanyakan apa benar kalau Nam Soon mengantarkan apapun? Nam Soon menjawab hampir.

“Berapa banyak?”
Nam Soon bingung dan bertanya apanya?





Ga Hyun bilang kalau Nam Soon sudah melihatnya disini, dan untuk biaya tutup mulut Nam Soon butuh berapa banyak?
Nam Soon tidak peduli dan segera naik ke motornya. Ga hyung mencoba menahan Nam Son, dan masih membicarakan tentang uang tutup mulut, tapi Nam Soon sepertinya tidak peduli, dan meninggalkan Ga Hyung yang berteriak, kalau sampai rumor dia melakukan les tambahan disini tersebar, maka Nam Soon akan mati !!







Hmm..sepertinya mereka satu sekolah yak, dan cukup menarik karena sepertinya Ga Hyung ga mau kalau sampai ketahuan dia melakukan les tambahan.

Keesokan harinya, Nam Soon sedang menunggu nasi matang, tapi sepertinya waktunya ga cukup, dan dia takut terlambat ke sekolah, lalu dia menimbang-nimbang dan akhirnya memutuskan untuk mengambil selembar uang hasil kerjanya, yang dia simpan di dalam kotak. Nam Soon pun berlari keluar rumah untuk segera berangkat ke sekolah.






Nam Soon duduk tenang di dalam bis, sambil memjamkan matanya untuk istirahat sejenak.
Lalu datang gadis tomboy (Lee Gang Joo)yang diperankan Ryu Hyo Young menjatuhkan tasnya yang berat di depan Nam Soon, gadis itu berdiri karena ga kebagian tempat duduk.
Nam Soon terbangun dan memandang si cewek tomboy yang tersenyum ramah padanya sambil mengulum permen lollipop di mulutnya.







Kemudian datang siswa-siswa berandal yang melihat kearah Nam Son. Nam Soon langsung mengambil tas si Gang Joo dan memberikan padanya, lalu bangkit dari duduk, seolah memberikan tempat duduknya pada siswa-siswa berandal tadi.







Nam Soon pindah di tempat dia bisa berdiri di bis dengan berpegangan tangan, Gang Joo mengikutinya dan mengejek Nam Soon yang bodoh karena kalah dan mau begitu saja menyerahkan tempat duduknya. Gang Joo bilang apanya yang menakutkan dari se berandal- berandal tadi. Nam Soon diam saja dan ga menanggapi, mungkin dia ga mau cari ribut kali yak..^^



Nam Soon yang sudah turun dari bis ternyata sudah di tunggu oleh 3 berandal-berandal di bis tadi, mereka menghadang Nam Soon, dan menyuruhnya mengikuti mereka.
Di tempat yang sepi itu mereka bilang ingin meminjam uang Nam Soon.
Nam Soon diam saja, dan tak menanggapi, lalu salah satu dari mereka berkata “Apa kau tak mau meminjami kamu uang?”
Nam Soon hanya menghela nafasnya, dan mengeluarkan satu-satunya uang di sakunya. Nam Soon minta uangnya dikembalikan 2000 won, karena uang yang diberikan Nam Soon 5000 won.
Mereka hanya tertawa, dan berkata akan memikirkannya.
Pemimpin berandal itu (Oh Jung Hoo) menyuruh pengikutnya untuk membelikannya sebungkus rook, dan meninggalkan Nam Soon berdua saja dengan Jung Hoo.







Saat sudah berdua itu Jung Hoo mengeluarkan rokoknya yang tersisa dua batang, satu dia selipkan di mulutnya, dan yang satunya di tawarkan pada Nam Soon, tapi sepertinya Nam Soon ga merokok, jadi dia berlalu begitu saja. Jung Hoo memanggilnya dan bilang, kalau dia serta kawan-kawannya ga mengambil uang Nam Soon, tapi meminjamnya..(Minjam?Yakiinn..^^)
Nam Soon dengan ketus bilang “Bohong” lalu pergi meninggalkan Jung Hoo.





Scene nya beralih ke Jang Na Ra yang memerankan seorang guru muda bernama Jung In Jae. Dia berlari-lari kecil menyusul temannya Yoo Nan Hee yang baru saja keluar dari mobil. Nan Hee menanyakan kenapa In Jae masuk dari samping, dan In Jae menjelaskan kalau dia datang naik taksi, In Jae juga bilang kalau ada banyak anak-anak di gerbang depan. Nan Hee tersenyum dan bilang apa In Jae takut dengan anak-anak yang merokok di depan gerbang? Nan Hee menyuruh In Jae mengabaikan mereka karena bukan hanya mereka saja yang seperti itu di sekitar sekolah ini.
In Jae menjelaskan, kalau dia tidak bisa diam saja melihat hal itu karena dia seorang guru.
Nan Hee bilang kalau mencoba mendisiplinkan mereka sama saja dengan mengajak perang
In Jae menjawab, maka dari itu lebih baik dia tidak melihat mereka.

Tiba-tiba Nan Hee bertanya apakah In Jae sudah mendengar tentang wali kelas dua yang pensiun?
In Jae mengira kalau dia sakit dan sekarang berada di rumah sakit. Tapi Nan Hee bilang, kalau menurutnya wali kelas dua itu akan berhenti.
Nan Hee juga menjelaskan kalau wali kelas dua-dua itu mendisiplinkan anak-anak dengan menggunakan tongkat sejak 30 tahun terakhir ini.
Wali kelas 2-2 itu tidak tahu cara lain selain hukuman fisik yang jelas dilarang sekarang, jadi dia bukannya sakit melainkan mengundurkan diri.
Nan Hee lalu berkata..bagaimanapun itu dia ingin tahu siapa yang menjadi wali kelas 2-2 yang baru dimana di kelas itu anak-anaknya terkenal merepotkan.



Dan ternyata Jung In Jae yang dapet tugas menjadi wali kelas 2-2 yang terkenal nakal itu..^^
Jelas aja In Jae kaget dan ga percaya kok bisa dia yang dipilih.?
Wakil kepala sekolah bertanya, apa In Jae merasa keberatan? In Jae sedikit gugup menjawab, kalau bukan itu masalahnya, hanya dia kaget saja, ini begitu mendadak menurutnya. Padahal guru-guru yang lain senang dengan keputusan Wakil kepala sekolah.





Wakil kepala sekolah mengingatkan untuk jangan terlalu lunak pada siswa, hanya karena ini hari pertama mereka sekolah. Karena guru seharusnya mengarahkan para siswa itu ke jalan yang benar. Terutama siswa-siswa nakal sehingga tidak mengganggu siswa-siswi yang mau belajar.
Guru-guru yang mendengarkan ceramah itu termasuk Nan Hee terlihat tidak suka, mungkin merasa berat kali yak.^^

Wakil kepala sekolah melanjutkan ceramahnya kalau rata-rata nilai sekolah pada tahun ini berada di titik terendah, Khususnya IPK pada tahun kedua. Bahkan wakil kepala sekolah merasa malu untuk mengatakannya.





Lalu tiba-tiba terdengar Bel tanda pelajaran dimulai, guru-gurupun dengan tidak sopannya meninggalkan kepala sekolah dengan alasan akan segera mengajar. Wakil kepala sekolah masih mengingatkan untuk menyelesaikan semua dokumen dari pertemuan hari ini. Dan yang lain pun menanggapi sambil lalu perkataan sang wakil kepala sekolah.^^



Jung In Jae bersiap mengajar di kelas dua, lalu Nan Hee memanggilnya dan berkata sepertinya pengalaman lima tahun mengajar akan tetap terasa sulit kalau harus menangani kelas yang menakutkan seperti itu. Jung In Jae tersenyum dan menjawab kalau mereka pasti tidak seburuk itu.



In Jae masuk ke kelas yang bener berantakan murid-muridnya, ada yang tidur, kejar-kejaran sama temennya. In Jae seperti frustasi melihat keadaan kelas dimana dia yang menjadi wali kelasnya.
In Jae masih meminta dengan lembut kepada mereka untuk Tenang.







In Jae bahkan memukul tangannya ke meja, dan berteriak agar mereka diam.
Nam Soon yang tiduranpun akhirnya terbangun. Tapi mereka semuanya tetap tidak memperhatikan yang In Jae katakana, sehingga In Jae akhirnya membanting buku yang dipeganggnya ke meja agar anak-anak di kelasnya bisa dia dan memperhatikannya. Dan sepertinya itu cukup efektif,karena mereka sedikit lebih tenang. In Jae mengatakan kalau mulai hari ini dia yang akan jadi wali kelas mereka.





Kepala sekolah (Im Jung Soo)mendapat laporan tentang siswa yang merokok, dengan bukti foto Jung Hoo yang menggertak Nam Soon, yang di foto itu terlihat jelas kalau Jung Hoo sedang merokok.
Jung Woo menanyakan apakah benar yang di foto itu murid-murid dari sekolah mereka? Wakil kepala sekolah mengambil foto itu dan heran karena memang itu seragam sekolah mereka.
Jung Soo mengatakan kalau dewan sekolah mendapat laporan langsung dari pemilik toko makanan ringan di depan sekolah. Wakil kepala sekolah heran karena seharusnya pemilik toko itu bisa menelpon ke sekolah, tapi kenapa harus melapor ke dewan sekolah.
Jung Soo menjawab, kalau pemilik toko itu bahkan sudah menghubungi Woo Soo Chul sebagai wakil kepala sekolah, tapi ternyata tidak pernah diurus.
Jung Soo menyuruh Soo Chul untuk mencari siapa anak-anak itu, dan segera urus mereka.

So Chul beralasan, kalau dia bahkan tidak bisa melihat dengan jelas wajah siapa yang ada di foto. Soo Chul pura-pura bertanya pada Guru Um di sampingnya, apakah guru Um bisa melihat wajah yang ada di foto ini?







Kembali lagi ke kelas Jung In Jae ya..^^

In Jae meminta agar murid-muridnya bisa memahami konsep dan berusaha mengikuti pedoman dasar. Lalu tiba-tiba Jung Hood an para pengikutnya baru masuk kelas. Jung Hoo langsung duduk di kursi belakang dengan menaruh kakinya di atas meja.

In Jae memanggil ketua kelas dan bertanya bagaimana cara dia mengurus siswa yang datang terlambat? Ketua kelas belum sempat menjawab, Jung Hoo menjelaskan kalau ketua kelas memberi mereka tenggang waktu untuk masuk kelas. Jung Hoo Juga bilang kalau ketua kelas sangat baik dalam mengatur hal-hal semecam ini.







In Jae menyuruh Jung Hoo membuang permen karet yang ada di dalam mulutnya. Jung Hoo ga suka, tapi tetap mengeluarkan permen karet itu dari mulutnya, dan menempelkan di bawah meja, lalu setelah itu memejamkan matanya berniat tidur.

In Jae menyuruhnya berdiri. Karena Jung Hoo sama sekali tidak mengindahkan In Jae. In Jae memanggil lengkap nama Jung Hoo, tapi belum sempat In Jae melanjutkan kata-katanya, tiba-tiba guru Um Dae Woong masuk ke kelas itu, dan meminta maaf pada In Jae karena mengganggu kegiatannya.







Guru Um menyuruh semua siswa meletakkan tangannya dia atas meja, banyak siswa yang tidak suka kedatangan guru Im.
In Jae bertanya ada apa? Guru Um menjelaskan kalau dia akan melakukan pemeriksaan barang-barang pribadi para siswa.
Guru Um meminta sekali lagi pada mereka untuk menaruh tangan di atas meja. Jung Hoo yang takut ketahuan membawa rokok, menempelkan rokoknya di bekas permen karet yang dia tempelkan di bawah meja tadi.





Guru Um memanggil Oh Jung Hoo, dan menyuruh Jung Hoo membawa tas nya ke depan. Jung Hoo pun membawa tasnya ke depan, dan guru Um juga memanggil Nam Soon. Guru Um menyuruh Nam Soon berdiri, Nam Soon mengikuti perintah itu, dan guru Um meminta Nam Soon memeriksa meja Jung Hoo.

In Jae menawarkan dirinya yang melakukan tugas itu, tapi guru Um meminta In Jae memeriksa yang ada di dalam tas saja. Guru Um meminta Jung Hoo mengangkat ke dua tangannya, dan Jung Hoo dengan sedikit malas mengikuti perintah itu.







Nam Soon mencari di bawah meja, dan bilang kalau tidak ada apa-apa disini. Saat itulah tiba-tiba tangan Nam Soon menyenggol bungkus rokok Jung Hoo, yang mengakibatkan bungkus rokok itu jatuh.
Guru Um yang tahu, menyuruh Nam Soon membawanya ke depan, Jung Hoo terlihat tidak suka karena ketahuan ada rokok di bawah mejanya.
Guru Um menyuruh mereka berdua untuk mengikutinya. Dan saat guru Um sudah keluar, Jung Hoo menatap Nam Soon dengan senyuman maut..
Sepertinya Nam Soon bakalan kena masalah deh, karena hal ini..









Di ruangannya guru Um menunjukkan foto itu pada mereka dan berkata kalau yang di dalam foto itu mereka kan?
Jung Woo menjawab bukan, itu bukan mereka.
Guru Um mengambil tongkatnya, dan menunjuk, kalau sepatu yang ini adalah Nam Soon. Nam Soon meliriknya sedikit.
Guru Um memberi waktu 20 menit pada mereka untuk menulis pernyataan. Jung Hoo merasa tidak suka. Dan tetap menolak bahwa yang tertangkap kamera itu buka dia ataupun Nam Soon.
Jung Hoo bilang kalau dia tetap tidak mau menulis pernyataan itu, apakah guru Um akan memukulnya?
Guru Um menjawab, kalau itu tentu tidak akan mempan. Jadi guru Um bilang, kalau dia akan memanggil Ibunya Jung Hoo.
Jung Hoo marah, dan berkata kenapa tidak memukulnya saja?









Si biang gossip Byun Ki Deok, datang ke kelas dan mengatakan kalau pemilik toko makanan ringan di depan sekolah lah yang menyebabkan masalah. Pemilik toko melaporkan Jung Hoo ke dewan sekolah.
Anak-anak yang lain ribut dan heran kok bisa si pemilik toko berani melaporkan Jung Hoo. Ki Deok bilang mana mungkin pemilik toko berani, natap mata Jung Hoo saja dia takut.

Gang Joo yang dari tadi berfikir, akhirnya berkata, kenapa Nam Soon juga dipanggil, padahal Nam Soon sama sekali ga merokok.
Ga Hyung yang mendengar nama Nam Soon, juga ikut terdiam.
Ki Deok bilang, kalau mereka akan dihukum. Gang Joo menyela pekataan itu, dan bilang kalau Nam Soon tidak merokok. Ki Deok semakin bersemangat, Ki Deok bilang karena wajah Nam Soon tidak jelas, jadi ga kelihatan apakah dia ikut merokok atau ga.
Semua jadi bertanya-tanya bagaimana mereka akan dihukum? Hukuman seperti apa yang akan mereka terima?







Guru Um melaporkan itu semua kepada kepala sekolah, diruang itu juga ada In Jae sebagai wali kelas, dan Soo Chul sebagai wakil kepsek.
Jung Soo meminta agar kasus ini di urus sesuai prosedurnya.
Wakil kepsek tanya berapa kali mereka ketahuan merokok?
Jung Soo bilang kalau merokok bukanlah masalahnya, tapi ini tentang kehormatan dan prestasi sekolah yang sedang dipertanyakan. Jung Soo geram, dan bilang kalau hal ini tidak boleh dibiarkan terlalu jauh. Jadi jangan memberi mereka istirahat, dan urus secara prosedur.





Jung In Jae melihat buku peraturan sekolah yang mana tertulis kalau siswa melanggar aturan maka akan dikeluarkan dari sekolah tersebut.



Guru Um menanyai Nam Soon tentang kebenaran Jung Hoo yang ada di foto itu. Guru Um bilang kalau Nam Soon bisa saja diusir dari sekolah ini. In Jae sedikit kaget dan melirik kea rah guru Um yang meminta Nam Soon untuk mengatakan kebenarannya.
Tapi Nam Soon lempeng aja, diem ga mau jawab. Guru Um menebak kalau Nam Soon takut pada Jung Hoo.
Nam Soon menjawab bukan karena itu.

“Lalu karena apa? Apakah karena Loyalitas?”

Nam Soon hanya menjawab singkat “Tidak”

Guru Um masih mendesak alasan sebenarnya, tapi Nam Soon hanya diam, membuat guru Um menyuruh Nam Soo pergi ke ruang BP.(Ruang disiplin siswa)







Nam Soon pun keluar dan berjalan menuju ruang BP..In Jae mengikutinya, dan memanggil Nam Soon. In Jae bertanya apakah Nam Soon merokok?
Nam Soon menjawab tidak. In Jae meminta Nam Soon untuk menjelaskannya pada guru Um agar dia tidak dikeluarkan dari sekolah.
Nam Soon mengatakan kalau itu tidak mungkin, namun In Jae bersikeras kalau ini adalah masalah yang serius.
Nam Soo bilang kalau dia percaya sekolah tidak mungkin tidak adil padanya. Dan Nam Soon pun membungkuk member hormat pada In Jae lalu pergi meninggalkannya.



Jung Hoo yang sudah ada di ruang BP menunggu kedatangan Nam Soon dan menghentikan langkah Nam Soon dengan tongkat yang dipegangnya. Jung Hoo bertanya apa yang Guru Um katakan?
Nam Soon menjelaskan kalau guru Um bertanya apakah yang difoto itu adalah benar Jung Hoo?

“Jadi kau mengatakannya?”

“Apa? Tentang kamu yang mengambil uangku, atau tentang kamu yang merokok?”

Jung Hoo merasa geram dan bertanya apakan Nam Soon pintar berkelahi? Nam Soon diam saja, dan Jung Hoo kembali bertanya, apa Nam Soon mulai takut padanya?







Jung In Jae terlihat stress dan melihat data para siswa kelas dua yang sudah dikeluarkan, dia mulai merasa khawatir dengan nasib Nam Soon dan Jung Hoo, yang sepertinya juga akan dikeluarkan.
In Jae tiba-tiba teringat percakapannya dengan Nam Soon yang meragukan kalau sekolah tidak mungkin berlaku tidak adil padanya.





Di klinik sekolah, seorang siswi meminta tangannya yang terluka diobati. Namun dokter Kim Yeon Ah berkata kalau itu hanya goresan kecil, jadi kenapa harus diobati?
Siswi tersebut takut kalau goresan itu nantinya akan membekas di tangannya, dan Dokter Kim memastikan kalau itu tidak akan meninggalkan bekas, dan Dokter Kim menyuruh siswi itu segera kembali ke kelas.
Siswi itu masih mencari alasan dengan mengatakan kepalanya sakit.
Kim Yeon Ah dengan senyum berkata, kalau dia juga yakin nanti pasti bukan Cuma kepala yang sakit, tapi perut juga ikutan sakit.
Dokter Kim mengatakan kalau itu semua tidak akan membaik, kalau siswi itu tidak berusaha untuk lulus, kalau dia lulus, semua tidak akan terasa sakit lagi.
Dan Kim Yeon Ah mendorong siswi itu untuk segera masuk kelas.







Yeon Ah mencoba memberikan semangat untuk In Jae,dan In Jae menjawab kalau obatnya cukup menolong, jadi dia akan segera pergi.



In Jae sepertinya pergi ke ruang BP untuk bertemu guru Um, tapi sepertinya In Jae gugup sehingga dia berhenti sebentar didepan pintu untuk mengumpulkan keberaniannya.
Setelah masuk di ruangan itu, In Jae berkata kalau dia sebagai wali kelas tidak bisa menerima vonis atas kasus siswa-siswanya.
Nam Soon dan Jung Hoo melirik sedikit saat In Jae berkata seperti itu.
In Jae juga bilang apalagi foto itu ga jelas wajah siapa di dalamnya.
In Jae bahkanbilang kalau ga mungkin sekolah berlaku tidak adil dengan mengeluarkan mereka, melalui bukti yang belum akurat seperti itu.
Nam Soon tersenyum mendengar kata-kata In Jae.









In Jae melanjutkan kata-katanya, kalau Guru Uhm masih bersikeras mengeluarkan mereka, maka dia akan terus melakukan protes.
In Jae bilang hanya itu yang ingin dia katakan.
Ternyata di ruang itu juga ada Kepala sekolah dan wakilnya. In Jae membungkuk hormat pada mereka.





Jung Hoo yang sedari tadi diam akhirnya ikut bilang kalau apa yang dikatakan Guru In Jae adalah yang juga ingin dia katakan.
Guru Uhm bertanya, apa In Jae sudah selesai mengatakan apa yang ingin dia katakan?
In Jae mengangguk dan berkata Ya, lalu Guru Uhm mempersilakan In Jae keluar karena sudah tidak ada lagi yang harus dikatakan olehnya.
In Jae membungkuk member hormat dan langsung berjalan keluar ruangan.
Setelah diluar dan menutup pintu In Jae menutup mukanya merasa frustasi dengan yang baru saja dia lakukan. Dia juga merasa malu dan merasa terlalu berani berbuat seperti tadi padahal ada kepsek dan wakilnya disana.





In Jae menyenderkan badannya di pintu, dan tiba-tiba pintu terbuka. In Jae terdorong ke depan dan sedikit kaget. Ternyata yang keluar adalah Kepala Sekolah dan Wakilnya. In Jae membungkuk member hormat.
Kepala sekolah tanpa berkata apa-apa pergi meninggalkan In Jae.



Guru Uhm adalah yang paling terakhir keluar, dan dia berkata ingin bicara dengan In Jae sebentar. In Jae pun mengikuti guru Uhm ke ruangannya.
In Jae meminta maaf atas yang dia lakukan tadi di ruang BP.

“Kau benar waktu itu”

In Jae senang karena Guru Uhm mendukungnya, tapi Guru Uhm melanjutkan kata-katanya, kalau In Jae tidak seharusnya berbuat seperti tadi.

“Tidak peduli seberapa benar seseorang, ada waktu dan tempat untuk itu. ”

“Aku akan lebih berhati-hati”

Guru Uhm bilang, sampai semuanya sudah jelas, hukumannya akan ditunda.

“Benarkah?”

In Jae senang mendengarnya.
Guru Uhm menjelaskan kalau Oh Jung Hoo tetap harus melakukan pelayanan masyarakat karena kedapatan membawa rokok. In Jae berjanji memastikan kalau Jung Hoo melakukan hal itu.





Nam Soon yang sedang berjalan menuju kelas, dan tiba-tiba berhenti melihat Guru In sedang berbicara dengan Guru Uhm.







Di kelas 2-2, Nan Hee sedang mengajar disana. Nam Soon tidak masuk ke dalam kelas, melainkan bersandar di dinding luar. Ki Deok yang melihat Nam Soon lewat melambai-lambai dari dalam dengan ekspresi senang.
Setelah pelajaran dari Nan Hee selesai, Ki Deok langsung keluar kelas dan merangkul Nam Soon. Ki Deok menanyakan kejelasan tentan dia yang akan diusir dari sekolah. Nam Soon diam saja tidak menanggapi, tapi Ki Deok kayaknya antusias banget pengen mendengar apa yang terjadi sebenarnya.(Iyalah..biar ada bahan buat digosipin.)







Jung Hoo yang menuju kelas, berjalan dengan tatapan penuh emosi. Jung Hoo sengaja menendang kaki ketua kelas agar terjatuh. Jung Hoo bertanya kenapa ketua kelas tidak meminta denda padanya karena terlambat masuk kelas?
Ketua kelas membalikkan badannya dan dengan tersenyum berkata, kalau akan lebih baik jika memang Jung Hoo membayar denda.







Jung Hoo memnaggil teman sekelasnya yang bernama Young Woo.
Jung Hoo bilang kalau dia ingin meminjam uang karena harus membayar denda keterlambatannya masuk sekolah tadi?

“Aku tidak punya uang”

Teman-teman Jung Hoo mengancam Young Woo, sehingga Young Woo berkata kalau dia kan berusaha mencari pinjaman. Ketua kelas yang mendengar itu memilih kembali duduk di bangkunya, dan Nam Soon juga ga peduli dan memilih tidur.









Lee Kyung masih mengancam Young Woo, memukulnya sehingga kacamatanya terlepas. Nam Soon yang mendengar itu tidak tahan dan melempar buku bacaannya sehingga mengenai leher belakang Lee Kyung.
Lee Kyung yang marah bertanya siapa yang berani melemparnya, Nam Soon yang sudah siap berdiri dan mengangkat tangannya. Nam Soon sambil tersenyum berjalan kearah Young Woo.







Nam Soon bertanya apakah Young Woo melihat tiket makan Nam Soon? Karena Nam Soo sudah mencari ke berbagai tempat.
Young Woo menggeleng.
Lee Kyung marah dan menanyakan apa yang dilakukan Nam Soon saat ini? Nam Soon tersenyum dan bertanya apa mungkin Lee Kyung yang punya tiket makannya?
Lee Kyung ingin menghajar Nam Soon, tapi dihalangi oleh Jung Hoo.
Nam Soon masih mencari tiket makannya.Lalu mengambil buku bacaan yang dilemparnya tadi, dan kembali ke bangkunya.





Sebelum mulai mengajar lagi In Jae menyempatkan ke toilet untuk mencuci tangannya. Lalu menyemangati dirinya sendiri agar terus berjuang.



Di kelas 2-2, In Jae memberikan penjelasan tentang Buku yang bagus untuk dibaca, tapi sepertinya tidak ada yang ,memperhatikannya.
Ada yang tidur, ada yang ngobrol sama temennya.
In Jae masih belum menyadarinya, dia masih menjelaskan tentang puisi dan pengarangnya. Lalu tiba-tiba matanya tertuju pada Jung Hoo yang asik tertidur dengan kaki diatas meja.





“Lee Kyung kenapa tidak kau bangunkan Jung Hoo?”

“Jika kau ingin membangunkan, bangunkan saja sendiri.”

Semua tertawa mendengar kata-kata Lee Kyung.
In Jae tetep sabar menghadapi murid-muridnya yang semuanya ga jelas..
Hehe..
In Jae lalu dengan tegas menyuruh Lee Kyung membangunkan Jung Hoo.
Lee Kyung jadi menciut nyalinya, dan langsung membangunkan Jung Hoo.





Jung Hoo berhasil dibangunkan, dan In Jae melanjutkan penjelasannya. In Jae menyuruh siswa untuk mencari kesamaan dari buku-buku yang sudah disebutkan In Jae di awal tadi,tapi tiba-tiba In Jae lagi-lagi melihat Jung Hoo yang tidak memperhatikannya, dan malah asik memainkan ponselnya.
Lee Kyung mencoba mengingatkan Jung Hoo, tapi Jung Hoo tidak peduli dan tetap sibuk dengan ponselnya.



In Jae berjalan kearah Jung Hoo, dan dengan baik meminta Jung Hoo menyerahkan ponselnya. Salah seorang teman Jung Hoo menyarankan In Jae untuk tidak mengganggu Jung Hoo, tapi In Jae menyuruhnya untuk diam.
In Jae mengingatkan Jung Hoo kalau di dalam kelas tidak boleh menggunakan ponsel, dan kalau melanggar maka ponselnya akan disita.

“Aku tidak menggunakannya”

“Jika kau tidak menggunakannya..kenapa ada di tanganmu?”

“Aku hanya melihatnya”

Huahaha..pinter ngeles yak Jung Hoo..pengen tak jitak kepalanya.

In Jae masih meminta agar Jung Hoo mneyerahkan ponselnya, dan kalau pelajaran sudah selesai, Jung Hoo bisa mengambilnya kembali di kantor. Dan juga In Jae perlu bicara dengan Jung Hoo. Jung Hoo menolak, karena tidak ada yang ingin dia bicarakan dengan In Jae.







Karena In Jae sudah meminta baik-baik pada Jung Hoo, dan tidak didengarkan, maka In Jae mengambil paksa ponsel Jung Hoo. Hal itu tentu membuat Jung Hoo kesal. Dia menarik tangan In Jae, memegang dan menahannya, sehngga In Jae kesakitan.
In Jae bertanya pada murid-murid yang lain, apa tidak ada yang akan menghentikan Jung Hoo.?
Semua hanya memandang dan tidak ada yang merespon. Sampe akhirnya Jung Hoo berhasil mendapatkan ponselnya kembali.
In Jae yang syok karena mendapatkan perlakuan kasar dari muridnya, pergi meninggalkan Jung Hoo.
Dan Lee Kyung memberikan jempolnya karena Jung Hoo hebat berani melawan wali kelas mereka.







In Jae keluar kelas karena pelajaran sudah selesai, dan murid-murid juga berhamburan keluar.
In Jae memegang tangannya yang sakit karena Jung Hoo tadi. Masih merasa syok atas kejadian yang menimpanya.
Dia merasa sebagai wali kelas sama sekali tidak dihargai oleh muridnya sendiri, padahal tadi dia sudah membela Jung Hoo agar tidak dikeluarkan dari sekolah.
In Jae merasa hari-harinya pasti akan sulit menjadi wali kelas 2-2







In Jae masih syok dengan apa yang dialaminya tadi, muridnya sendiri benar-benar berani melawannya, bahkan berlaku kasar padanya. Dia sudah tahu kalau kelas 2-2 itu memang berisi anak-anak yang nakal dan menrepotkan, tapi dia sama seklai tidak menyangka kalau kejadiannya seperti ini.

Di luar In Jae yang masih syok berpapasan dengan guru Kwon Nam Hee yang mengingatkan In Jae kalau hari ini adalah tugasnya di kantin sekolah.
Antrian di kantin panjang sekali, dan In Jae ramah melayani murid-murid yang mengambil jatah makannya, tapi Jung Hoo lagi-lagi bikin masalah, dia tidak antri sesuai dengan urutannya, dan menggeser anak-anak yang menghalanginya.
Jung Hoo melihat In Jae, dan mengejeknya dengan melambai-lambaikan ponselnya agar In Jae mengingat kejadian di kelas tadi. (Biar In Jae takut kali yak..^^)

In Jae mendekati Jung Hoo dsan mengingatkan mereka untuk tidak memotong antrian.

“Apakah ibumu tahu tentang tingkahmu yang seperti ini?”

“Apakah aku harus menelpon ibumu atau kau yang menelponnya sendiri?”

Jung Hoo marah dan bilang kalau In Jae benar-benar menjengkelkan. Jung Hoo juga bilang kalau dia tidak akan makan.
Jung Hoo akan pergi tapi In Jae mencegahnya, dan Jung Hoo mengejek In Jae yang belum benar-benar menjadi guru, tapi sudah selalu mengganggunya.
Gang Joo menyuruh ketua kelas 2-2 untuk segera memanggil Guru Uhm.





In Jae kesal dan tidak tahan mendengarnya, lalu menampar Jung Hoo. Jung Hoo geram sekali dan akan membalas In Jae tapi Nam Soon mencegahnya.
Tentu saja apa yang dilakukan Nam Soon membuat Jung Hoo semakin jengkel, dia hendak memukul Nam Soon yang begitu berani menantangnya. Tapi sebelum itu terjadi, Guru Uhm sudah datang.




Jung Hoo yang mengetahui Guru Uhm datang segera melepaskan cengkeramannya dari baju Nam Soon. In Jae yang sudah tahu Guru Uhm datang, segera pergi dari tempat itu dengan sebelumnya membungkuk hormat pada guru Uhm. Jung Hoo juga ikutan pergi, dan Nam Soon memandang kepergian Jung Hoo.
Ki Deok mendekati Nam Soon dan berkata kalau Nam Soon sama sekali tidak terlihat takut, tapi Nam Soon ga peduli, dan pergi meninggalkan Ki Deok.




In Jae menyendiri di halaman sekolah, melihat anak-anak kelasnya yang sedang main bola di lapangan. Menenangkan hatinya yang takut karena insiden di kantin tadi.
Lalu guru olahtaga Jo Bong Soo mendekati In Jae.
Bong Soo bilang kalau senang melihat para siswa begitu semangat. Bong Soo juga bilang kalau waktu main bola memang selama jam makan siang. Anak-anak selalu terburu-buru dalam menikmati makan siang mereka, hanya supaya bisa main bola. Jadi itulah sebabnya mereka selalu memotong antrian saat jam makan siang.
Bong Soo bertanya anak-anak memang hebat kan? In Jae hanya tersenyum menanggapi.

“Aku merasa seperti tidak ada apa-apanya. Sama seklai tidak ada yang bisa aku lakukan.”

“Kau melakukan pekerjaan yang hebat sekarang.”





In Jae kembali ke mejanya bekerja, dan dia tampak frustasi seklai dengan semua ini. Hari pertamanya yang benar-benar melelahkan.
Nan Hee yang berada tepat di seberangnya mengatakan bahwa In Jae jangan terlalu banyak berusaha untuk mendisiplinkan siswa, karena itu adalah hal yang sangat tidak mungkin saat ini. Nan Hee menyarankan agar In Jae tidak memancing kemarahan siswa seperti Jung Hoo.



Guru-guru yang lain khawatir kalau ada orang yang mengambil foto saat insiden di kantin sekolah tadi. Kwon Nam Hee berkata apakah dia harus pergi ke dewan disiplin?
Nan Hee yang membela In Jae mengatakan bahwa siswa seperti Oh Jung Hoo memnag pantas diperlakukan seperti itu. Dia memang keterlaluan.

In Jae berkata kalau sebenarnya dia masih belum tahu anak seperti apa Oh Jung Hoo itu? Dan apa alasan dia bersikap seperti itu?



Oh Jung Hoo dan kedua temannya, sedang berbaring di luar. Salah satu temannya mengajak ke kolam renang, tapi Jung Hoo menolak karena dia sedang malas saat ini. Lee Kyung mengajak mereka untuk pulang saja..Tapi Jung Hoo juga menolaknya dengan alasan kalau ayahnya masih ada di rumah.
Lee Kyung dan temannya asik bercerita tentang apa yang akan mereka lakukan setelah lulus nanti, dan salah satu dari mereka berkata ingin masuk ke militer.
Jung Hoo yang tadi malas-malasan ikut menanggapi, kalau memang mereka ingin masuk militer, mereka harus berusaha di sekolah, karena mana mungkin mereka diterima masuk militer kalau hanya lulusan SMA.



In Jae tiba-tiba masuk ke ruang kelas, dimana anak laki-laki sedang berganti pakaian, mereka semua protes karena In Jae yang datang tanpa permisis. In Jae hanya berkata maaf, dan tujuan sebenarnya adalah mencari Nam Soon.
In Jae memanggi Nam Soon dan mengajaknya bicara sebentar.
Di luar kelas 2-2 In Jae menanyakan dimana teman-teman dekat Oh Jung Hoo?

“Aku tidak tahu”

In Jae meminta Nam Soon untuk menemukan mereka dan menyampaikan pesannya pada Jung Hoo. Agar Jung Hoo datang menemuinya dan mengambil ponselnya.
Nam Soon mengangguk mengiyakan, dan In Jae pun menyuruh Nam Soon untuk segera kembali ke dalam kelas.
Saat In Jae melangkah pergi meninggalkan Nam SOnn, tiba-tiba Nam Soon memanggilnya. “Guru Jung”

Nam Soon ingin mengucapkan terima kasih karena In Jae sudah membantunya di ruang BP tadi,dan In Jae berkata kalau Nam Soon juga sudah membantunya saat kejadian di kantin dan di kelas tadi.
Nam Soon berpesan agar In Jae berhenti berurusan dengan mereka(Jung Hoo dan komplotannya) karena In Jae bukan orang yang kuat untuk itu.
In Jae hanya tersenyum dan melangkah pergi.





Di ruang kepala sekolah, Im Jung Soo menanyakan kebenaran Jung Hoo yang berbuat kasar pada In Jae. Disana juga ada wakil kepsek.
Soo Chul berkata meskipun In Jae dikasari, bagaiman mungkin In Jae sebagai seorang gurumenampar siswa.
Im Jung Soo memotong perkataan Soo Chul.
Jung Soo bilang dia tidak ingin membuat masalah ini tambah besar dan panjang, makanya dia memanggil In Jae ke ruangannya.

Im Jung Soo ingin agar In Jae menceritakan kejadian yang sebenarnya, kenapa Jung Hoo bersikap kasar kepadanya. Karena sebagai kepsek, Jung Soo tidak bisa membiarkan hal ini.
In Jae meminta maaf karena tidak bisa berkata yang sebenarnya tentang kejadian hari ini.
Soo Chul mengingatkan agar In Jae tidak berusaha menutupinya hanya karena In Jae wali kelas mereka.
In Jae akhirnya meminta sedikit waktu., karena dia belum sempat bicara dengan Jung Hoo. In Jae akan mengurusnya setelah dia bisa mendengarkan apa yang dikatakan Jung Hoo.

Im Jung Soo berkata “Apa kau pikir kau bisa mengatasinya?”

In Jae terdiam, dan Jung Soo melanjutkan kata-katanya, kalau hal seperti ini terjadi lagi, In Jae dipastikan juga harus bersiap-siap untuk dikeluarkan.
In Jae mengangguk mendengarnya.



Anak-anak sedang berkumpul di lapangan. Lalu tiba tiba terdengar pengumuman di pengeras suara kalau kepsek akan menyampaikan sesuatu pada mereka semua. Jadi semuanya baik guru atau siswa bisa mendengarkan dengan cermat, apa yang akan dikatakan Kepsek nanti.

Im Jung Soo mengatakan kalau sudah enam bulan berlalu sejak dia menjabat sebgai Kepsek di Seungri.
Tapi sayangnya saat pengujian prestasi nasional, februari yang lalu, SMA Seungri berada di posisi 149 dari 178 sekolah yang berpartisipasi. Jung Soo bilang kalau hamper saja sekolah ini ditempatkan di posisi terakhir.





“Tidak hanya itu..karena sikap buruk banyak siswa kita..kamu terus menerima keluhan dan komentar negative dari masyarakat. Dengan demikian reputasi sekolah kita telah mencapai titik dasar. Tidak aka nada keringanan lagi di sekolah ini untuk setiap siswa yang melanggar peraturan. Jika tidak ada yang mematuhi, maka akan dihukum. Kalau perlu siswa akan dikeluarkan dari sekolah ini”

“Ini adalah langkah awal yang kita ambil. Agar nama baik Seungri kembali lagi. Aku meminta semua guru dan siswa untuk bekerja sama. Terima Kasih.!!”

Semua sibuk memikirkan perkataan Kepsek tadi, murid-murid tentu merasa tidak suka, guru-guru juga merasa berat dengan ini.






Im Jung Soo dipuji oleh wakil Kepsek, yang mengatakan kalau pidato Jung Soo sengat tegas sebagai kepsek, dan begitu mengesankan. Jung Soo tidak menanggapi perkataan Soo Chul dan meninggalkannya yang terus saja memanggil “Kepala sekolah..kepala sekolah..”


Kang Se Chan sedang di tempat temannya yang seorang jaksa, Se Chan kelihatan murung. Temannnya bertanya, apa Se Chan sdah memikirkan apa yang sekarang akan Se Chan lakukan?
Se Chan bilang kalau dia juga sedan mencari sekarang.
Teman Se Chan heran kenapa Se Chan yang merupakan guru memilih menjadi guru illegal dan menyebabkan kekacauan?

Kang Se Chan beralasan kalau dia bahkan belum melakukannya selama sebulan. Se Chan juga bilang bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak terkenal.
Temannya bilang kalau Se Chan harus mau melakukan pelayan masyarakat sebagai wujud permintaan maafnya karena sudah mengajar secara illegal dengan biaya yang sangat tinggi, dan agar posisinya kembali pulih seperti semula. Jadi temannya meminta Se Chan mengurus semua hal yang diperlukannya selama melakukan pelayanan itu.

Teman Se Chan bahkan bilang kalau pelayanan masyarakat adalah hal yang sempurna untuk dilakukan, mengabdi tanpa imbalan sepeserpun benar-benar hal yang luar biasa bagusnya.
Haha..^^

Se Chan kesal “Bagus apanya?”

“Hanya untuk enam bulan, jadi bertahanlah”

Se Chan menanyakan kepastian kalau berita ini tidak akan tersebar kan dan menjadi gossip?

“Jangan khawatir”



Seperti biasa di kelas 2-2 anak-anak tidak ada yang bisa tenang, In Jae yang sudah masuk ke ruang kelas pun sepertinya tidak diperhatikan oleh murid-muridnya.
In Jae lalu melihat bangku Jung Hoo yang kosong, dan bingung dengan itu.
In Jae membanting bukunya di meja untuk membuat anak-anak diam dan memperhatikannya.



In Jae meminta mereka memilih wakil ketua kelas terlebih dulu.

“Ada yang ingin melakukannya?”

Ga Hyung mengangkat tangannya, dan teman-temannya berkata Ga Hyung anak yang baik, dan mengajak semua bertepuk tangan.
Gang Joo mendekati Ga Hyung dan bertanya apa yang merasuki Ga Hyung sehingga mau jadi wakil ketua kelas? Apa Ga Hyung ga merasa terbebani?

“Aku butuh poin tambahan. Sedangkan untuk menjadi ketua kelas rasanya terlalu sulit.”

In Jae menanyakan apa ada yang lain selain Ga Hyung?Namun tidak ada yang mau melakukannya. In Jae mengatakan kalau begitu mereka sepakat untuk menjadikan Song Ha Gyung sebagai wakit Ketua Kelas. Nah sekarang saatnya memilih ketua kelas.

Ki Deok menyaran agar Kim Min Ki yang terus menjadi ketua kelas. Gang Joo mengingatkan Ki Deok, kalai Min Ki sudah bersusah payah mengahdapi anak-anak yang nakal, jadi kok Ki Deok masih mengusulkan Min Ki yang jadi ketua kelas.
Gang joo dengan penuh semngat mencalonkan Ki Deok untuk menjadi ketua kelas.




Gang Joo antusias sekali agar Ki Deok bisa menjadi ketua kelas,itu supaya Ki Deok menjadi lebih dewasa. Lalu ada siswa yang ingin mencalonkan Gang Joo sebagai ketua kelas.
Semua masih belum bisa menentukan. Tiba-tiba Han Young Woo mengangkat tangannya dan berkata kalau dia mencalonkan Nam Soon sebagai ketua kelas.
Nam Soon yang mendengar sedikit kaget, lalu semua berbisik, dari mana Young Woo mempunyai keberanian mengusulkan hal itu tiba-tiba. Young Woo hanya menatap Nam Soon dengan penuh senyum, padahal Nam Soon sangat kaget mendengar itu.




Siswa-siswi berbisik-bisik, untuk memilih Nam Soon sebagai ketua kelas, agar Song Ha Gyung menderita. Dan siswi lainnya bertanya kira-kira siapa nanti yang akan menang antara Nam Soon dan Oh Jung Hoo?

In Jae meminta semua nama yang dicalonkan untuk maju ke depan kelas.
Ada Kim Min Kii, Byun Ki Deok, Lee Gang Joo, dan Goo Nam Soon.
Saat mereka semua sudah berdiri di depan kelas Lee Gang Joo tiba-tiba berkata kalau dia mengundurkan diri. Nam Soo yang melihat juga ikut-ikutan angkat tangan dan juga berniat mengundurkan diri. Akhirnya Ki Deok ikut-ikutan.





In Jae bingung dan menoleh ke Min Ki lalu bertanya apa Kim Min Ki juga berniat mengundurkan diri?
Orang yang ditanya malah Cuma senyum aja seperti mengiyakan.
Jadilah,, Jung In Jae setres dibuatnya.
Haha^^

Karena semua mengundurkan diri, maka In Jae mengatakan kalau mereka tidak akan memilih ketua kelas. Mereka semua merasa sedikit bersalah.





Wakil Kepsek menyerahkan data para siswa dengan nilai terendah yang diminta kepsek In Jung Soo. Dalam data terlihat bahwa kelas 2-2 lah yang paling banyak bermasalah dengan nilai, dan peringatan untuk siswa yang merokok juga sudah dikeluarkan, jadi kalau sampai mereka kedapatan merokok lagi, maka tidak aka nada toleransi kali ini.
Im Jung Soo juga meminta agar siswa-siswa dengan nilai terendah itu mendpatkan les tambahan, melalui dana dari dewan sekolah yang biasanya dipakai untuk siswa berprestasi.
Dan Im Jung Soo juga menunjuk Jung In Jae sebagai guru yang bertanggung jawab memberikan les ini.
Kepsek juga meminta agar daftar siswa yang mendapat les tambahan di temple di papan pengumuman.

Wakil Kepsek mengatakan bukankah memajang nilai siswa merupakan pelanggaran terhadap hak para siswa.
Kepsek menjelaskan maksud dari perintahnya, bahwa bukan memasang nilai siswa di papan pengumuman, hanya nama-nama mereka saja yang harus mendapatkan les tambahan.
Soo Chul masih mencoba membantah, bukankah itu sama?
Tapi tatapan Jung Soo membuat wakil kepsek tidak bisa berkutik lagi.



Di kelas 2-2, ternyata mereka jadi melakukan voting ketua kelas, dan kedudukan seri diperoleh oleh Kim Min Kid an Go Nam Soon, sehingga mengharuskan mereka melakukan voting ulang untuk kedua orang itu.
Lalu tiba-tiba Oh Jung Hoo masuk ke kelas dan langsung mendekati In Jae, tanpa basa-basi Jung Hoo meminta In Jae mengembalikan ponsel yang disitanya.

“Datanglah ke kantor setelah pelajaran selesai, dan kau bisa mendapatkannya”

Oh Jung Hoo memandang kesal, lalu melihat ke papan tulis, dan mengetahui kalau kelasnya sedang mengadakan pemilihan keua kelas. Awalnya Jung Hoo cuek dan terus berjalan keluar, tapi tiba-tiba dia memandang kearah Nam Soon, dan tersenyum licik.
Oh Jung Hoo membalikkan badannya dan berkata, kalau dia memberikan suaranya untuk Go Nam Soon.





Jung Hoo keluar kelas setelah mengatakan hal itu, dan Ki Deok langsung bersorak dan menaikkan satu kakinya ke atas meja tanda suka cita atas terpilihnya Nam Soon, Nam Soon sendiri pasrah deh menerima nasibnya. Kim Min Ki merasa sangat lega karena tidak lagi menjadi ketua kelas. Dia tersenyum bahagia.




In Jae menyuruh kelasnya agar tenang, dan mengumumkan bahwa Go Nam Soon yang menjadi ketua kelas 2-2 mulai saat ini.
In Jae meminta ketua kelas dan wakilnya untuk datang ke kantor setelah kelas selesai.


Ga Hyung dan Nam Soon datang ke ruang guru saat kelas usai, dan Nam Soon berkata bahwa In Jae ga bisa menganggap serius candaan anak-anak tentang pemilihan ketua kelas tadi.
In Jae bilang meskipun tadi hanya lelucon, tapi Nam Soon terpilih, dan Nam Soon harus mencoba untuk bertanggung jawab. Kalau ternyata nanti di tengah jalan Nam Soon merasa berat, mereka bisa membicarakannya lagi.
In Jae juga bilang karena Ga Hyung sudah memiliki pengalaman,maka dia bisa membantu Nam Soon. Ga Hyung pun menyanggupinya.


Setelah meninggalkan ruang guru, Ha Gyung yang tadi bermanis-manis di depan In Jae menyerahkan semua tugas yang diserahkan In Jae pada Nam Soon
Ga Hyung bahkan mengancan Nam Soon, yang kalau tidak bisa melakukan dengan benar dalam membagikan kertas-kertas ini, lalu menyebabkan pelanjarannya terganggu , maka Nam Soon akan MATI..!!
Ga Hyung lalu pergi meninggalkan Nam Soon.



Ga Hyung berhenti dan melihat info di papan pengumuman, lalu Ga Hyung melihat kearah Nam Soon, dan tersenyum sinis padanya.
Nam Soon yang penasaran apa yang dilihat Ga Hyung tadi, mendekati papan pengumuman, dan kaget melihat namanya berada di antara nama-nama siswa dengan nilai terendah dan harus mengikuti les tambahan setelah pelajaran sekolah usai.
Nam Soon bergumam pelan “Memalukan”



Jung In Jae juga melihat nama-nama siswa yang mendapat les tambahan, dimana In Jae adalah guru yang bertanggung jawab untuk tugas ini. In Jae melihat nama Go Nam Soon.
Nan Hee mendekati In Jae dan bertanya bagaimana rasanya mengurus mereka semua? Nan Hee juga bilang kalau ini semua benar-benar hebat. Bisa mengelompokkan anak-anak yang memiliki nilai terendah, karena akan lebih mudah untuk menyuruh mereka pergi kalau mereka membuat kesalahan sekecil apapun,kan mereka sudah berada dalam 1 kelompok yang sama.

In Jae bertanya apa itu termasuk dirinya?
Nan Hee menyangkalnya dan berkata tentu saja bukan. Nan Hee mengatakan ,kalau kepala sekolah juga pernah menyingkirkan 10 siswa juga di sekolah sebelumnya di Gangnam. Nan Hee juga menjelaskan, setelah mengamati mereka tiap semester, maka kepala sekolah akan mudah menyingkirkan mereka hanya dengan pukulan di semester kedua.
Nan Hee melanjutkan kata-katanya kalau saat ini kepala sekolah hanya sedang berusaha menngurangi populasi siswa-siswa yang berkualitas rendah.

In Jae yang mendengar penjelasan Nan Hee menyangkalnya, In Jae bilang mereka bukannya berkualitas rendah.

“Oh ya..? Aku dengar Goo Nam Soon adalah ketua kelas yang baru?”

Nan Hee menganggap In Jae memang benar-benar berusaha, karena orang seperti Kim Min Ki yang jadi panutan saja ternyata tidak efektif menjadi ketua kelas 2-2.




Jung In Jae pergi minum bersama Kim Yeon Ah. Disana Kim Yeon Ah bisa tahu kalau hari pertama yang In Jae lalui sangat buruk, dilihat dari wajah In Jae yang keliatn stress.
Kim Yeon Ah menebak, kalau insiden menampar Jung Hoo yang seorang siswa adalah pertama kalinya dilakukan oleh In Jae.
In Jae mengangguk membenarkan.

“Kau pasti terluka”

“Tapi tetap saja, seseorang yang dipukul..pasti yang merasa lebih sakit kan?”

Yeon Ah menanyakan apa yang akan In Jae lakukan sekarang? In Jae menjawab, kalau dia juga bingung untuk hal itu. In Jae bilang, mungkin semuanya akan menjadi lebih baik kalau dia bertahan.


Nam Soon memapah ayahnya yang sedang mabuk berat. Mereka baru keluar dari kantor polisi, karena sepertinya ayah Nam Soon ditahan polisi karena mabuk berat.
Nam Soon berkata agar ayahnya berhenti minum-minuman seperti ini. Nam Soon juga menceritakan tentang dia yang menjadi ketua kelas. Dan Nam Soon melanjutkan kata-klatanya, dia bilang kaalu dia benar-benar tidak beruntung menjadi ketua kelas.(Iyalah…dimanfaatin Ga Hyung gitu..^^)


Jung In Jae sepertinya juga kebanyakan minum deh, sampe harus dipapah Kim Yeon Ah, waktu akan pulang.
In Jae bahkan harus berpegangan pada tiang yang ada di luar, untuk menopang tubuhnya supaya nggak jatuh.
Kim Yeon Ah menanyakan, apa In Jae baik-baik saja.


Im Jung Soo, Soo Chul dan Uhm Dae Woong, sedang menyiapkan orientasi siswa Seungri.



Dikelas 2-2, In Jae mengingatkan kalau hari ini adalah hari dimana semua murid menunjukkan kemmapuan dan potensi SMA Seungri pada orang tua siswa, jadi In Jae berharap agar tidak ada yang membuat masalah, dan bisa melakukan yang terbaik. Banyak murid yang tidak memperhatikan, dan malah asik sendiri.
In Jae juga berpesan untuk memberitahu On Jung Hoo untuk menemuinya.


Kang Se Chan yang sedang bersantai di mobilnya menuju Seungri, karena diundang menghadiri acara orientasi disana juga sebagai penanda bahwa dirinya mulai mengajar di SMA itu, terlihat mulai kesal setiap mengingat dia akan mengajar kembali di SMA.
Dan teman wanitanya yang menjadi supir meminta Se Chan bertahan untuk satu semester saja. Harusnya Se Chan merasa beruntung karena ini adalah pekerjaan yang mudah, dan setelah itu Se Chan bisa bebas.

“Apa?Beruntung?”

Se Chan menanyakan siapa yang mengajar bahasa korea di sana?
Teman wanitanya menjawab, ada banyak, tapi tidak ada yang luar biasa. Jadi kalau Se Chan bisa mengangkat IPK di sekolah tersebut, maka mungkin Se Chan bisa memulihkan posisinya.
Se Chan bilang, jadi posisinya bisa pulih kalau nilai mereka menjadi baik.
Se Chan kesal seklai, dan berniat melanjutkan tidurnya.
Dia mengatakan kalau dia tidak mendapatkan tidur malam yang nyenyak.



Semua siswa 2-2 sudah pergi meninggalkan kelas untuk pelajaran selanjutnya di ruang music. Nam Soon sepertinya juga sudah berniat pergi, tapi dilihatnya Young Woo masih sibuk memasukkan peralatan tulisnya, dan Nam Soon mendekati Young Woo, lalu membantunya membereskan peralatannya.

Tiba-toba Oh Jung Hoo masuk ke kelas, dan Nam Soon menyampaikan pesan In jae yang ingin bertemu dengan Jung Hoo.
Jung Hoo sama sekali nggak mempedulikan kata-kata Nam Soon. Nam Soon juga bilang kalau saat ini waktunya pelajaran music, jadi sebaiknya Jung Hoo pergi ke kelas music.

Jung Hoo langsung menatap Nam Soon dan bertanya apa sekarang Nam Soon sedang menjalankan tugasnya sebagai ketua kelas?
Nam Soon tidak berniat menanggapi pertanyaan Jung Hoo, dan mengajak Young Woo segera pergi.





Jung Hoo yang emang sudah kesal, tiba-tiba menarik kerah baju Young Woo, dan bertanya apakah Young Woo punya uang, karena dia harus membayar denda keterlambatannya masuk pagi ini, apalagi dia lupa membawa dompet.
Nam Soon menarik Young Woo, dan menyuruhnya pergi duluan ke ruang music karena dia akan menyusul nanti.
Young Woo sepertinya takut kaalu terjadi apa-apa antara Nam Soon dan Jung Hoo.



Jung Hoo bertanya dengan sinis, apakah Nam Soon yang akan membayar dendanya.?

“Berapa banyak?”

Jung Hoo bertanya apa Nam Soon tahu kenapa dirinya memilih Nam Soon menjadi ketua kelas?

“Itu agar kamu yang membayar dendaku”

Nam Soon dengan santai berkata, kaalu dia bisa menelpon Jung Hoo setiap pagi untuk membangunkannya, jadi Jung Hoo ga mungkin terlambat lagi.
Jung Hoo mengatakan, kalau mereka tidak sedekat itu, sehingga harus saling menelpon dan mengucapkan selamat pagi.
Nam Soon hanya tersenyum dan bilang, kalau Jung Hoo ga mau..ya lupakan saja.
Nam Soon sudah niat berbalik meninggalkan Jung Hoo, tapi tiba-tiba Jung Hoo menarik dan menendang kakinya.. menyebabkan Nam Soon terjatuh.
Jung Hoo mengingatkan agar Nam Soon jangan sombong. Nam Soon hanya memandangnya dengan kesal.





Se Chan sudah sampai di SMA Seungri, dia melihat bangunan SMA itu sebelum melangkah masuk ke dalam.


Jung In Jae yang sedang memakai tanda pengenalnya, tiba-tiba di datangi Se Chan yang sedang merapikan pakaiannya dan tanpa basa-basi bertanya bagaimana tentang pelajaran di kelas?
In Jae bingung, dan langsung tertawa. In Jae menjelaskan kalu dia bukan siswa di Seungri.
Kang Se Chan langsung menatap In Jae, dan meralat jawabannya tadi, kalau dia juga ga mengatakan In Jae siswa, karena dia bertanya tentang nilai-nilai siswa di SMA ini?
In Jae dengan senyum menjawab, kalau nilai siswa selalu meningkat setiap hari.

Gantian In Jae yang salah mengira Se Chan seorang ayah yang punya waktu untuk memperhatikan perkembangan anak-anaknya dalam hal pendidikan.




Se Chan menatap In Jae, dan melihat tanda pengenalnya, dan tahu kalau ternyata In Jae adalah guru bahasa Korea.

“Apa kau tidak tahu siapa aku?”

In Jae bingung, dan masih mengira Se Chan adalah seorang ayah dari salah satu muridnya, dan In Jae meminta maaf karena dia tidak begitu memiliki ingatan yang baik.
Se Chan hanya tersenyum.
Lalu datanglah wakil kepsek, yang mencari-cari Se Chan..Soo Chul berkata kalau seharusnya Se Chan sudah sampai disini,dan kaget waktu melihat Se Chan sudah datang.
Soo Chuul menyalahkan In Jae yang tidak mengantarkan Se Chan masuk. Soo Chul langsung menarik tangan Se Chan untuk mengikutinya, dan meninggalkan In Jae yang kebingungan seorang diri.




Orientasi siswa dimulai, Im Jung Soo sebagai kepala sekolah memberikan pidatonya. Jung Soo menjelaskan potensi Seungri sebagai salah satu dari 80 SMA unggulan di Seoul kepada para orang tua siswa yang akan mendaftarkan anaknya di Seungri.
Jung Soo berkata karena hal itulah, Seungri kedatangan tamu seorang pengajar Top di Gangnam yang akan ikut mengajar di Seungri. Nam Kang Se Chan pun dipanggil, dan Kang Se Chan berdiri lalu membungkuk di depan para orang tua siswa, mereka semua bertepuk tangan.

Im Jung Soo juga mengatakan kalau Se Chan adalah salah satu mantan lulusan SMA Seungri. Jung Soo menjelaskan, kalau Se Chan bermurah hari memberikan ilmunya untuk mengajar di SMA ini. Jung Soo pun mempersilakan orang tua siswa untuk melihat fasilitas-fasilitas sekolah.




Tapi ternyata ga semuanya mengikuti Jung Soo untuk melihat fasilitas sekolah, ada yang mendatangi Se Chan untuk mengucapkan selamat. Se Chan menanggapi mereka semua dengan ramah.

Sepertinya hanya In Jae yang ga tahu betapa terkenalnya Se Chan. Yeon Ah yang disampingnya heran dan bertanya apa In Jae ga pernah tahu kuliah online Se Chan yang begitu membahana?^^
Yeon Ah mengira kalau Se Chan akan mengambil alih pelajaran bahasa Korea. In Jae kaget.

“Bahasa korea dan sastra?”

In Jae menggaruk-garuk rambutnya, tambha frustasi deh,,^^



Kembali ke kelas 2-2.
Jung Hoo dan Nam Soon yang terlibat perkelahian. Jung Hoo meninju perut dan menampar pipi Nam Soon, tapi Nam Soon masih Calm Down..tenang..dan tidak membalas.
Jung Hoo menayakan apakah Nam Soon merasa senang karena bisa membela anak-anak lain di depannya?
Jung Hoo mengira kalau Nam Soon menganggap mudah untuk melawannya? Jung Hoo yang ga suka ditatap Nam Soon, karena sama saja itu menantangnya, mnyuruh Nam Soon menurunkan pandangannya dan memukul Nam Soon, hingga Nam Soon hamper jatuh. Untung saja berpegangan pada meja di belakangnya.
Nam Soon yang sedari tadi sudah sabar, akhirnya marah juga.
Dia mengambil kursi yang dijadikannya sarana untuk bertahan tadi, mengangkatnya, dan mengarahkannya ke Jung Hoo.
Nam Soon marah sekali.





Kang Se Chan sedang merapikan pakaiannya di kamar mandi. Sambil bercermin Se Chan bertanya pada dirinya sendiri, tentang bagaiman perasaannya karena kembali ke sekolah ini lagi?


Im Jung Soo sedang memperlihatkan pada orang tua siswa, tentang bangunan utama di Seungri..yaitu ruang belajar siswa yang tentunya akan direnovasi untuk eklancaran siswa dalam belajar.



Lalu tiba-tiba saat mereka sedang memandang keatas, ada benda yang meluncur dari jendela salah satu ruang di kelas, yang menyebabkan kaca jendela pecah.
Semua yang melihat kaget dan menghindar saat kursi meluncur turun kearah mereka.
Wakil kepsek, dan Guru Uhm tahu kalau itu berasal dari kelas 2-2.
In Jae sebagai wali kelas tentu ikut kaget, dan melihat ke atas, saat itu kepala Nam Soon nongol,dan melihat keadaan di luar setelah insiden kursi terbang tadi. ^^






Semua orang tua siswa membatalkan niat mereka memasukkan anaknya untuk belajar di Seungri. Menurut mereka tidak ada gunanya sekolah bagus kalau ternyata guru-gurunya tidak ada yang berguna dan becus dalam mendidik siswanya.





Soo Chul, Uhm Dae Woong dan Jung In Jae berlari datang ke kelas 2-2, dan mendapati Goo Nam Soon ada disana. Hanya ada Nam Soon disana, tanpa Jung Hoo.


source : http://nhieshe.blogspot.com/2013/01/sinopsis-school-2013-episode-1-part-1.html and http://nhieshe.blogspot.com/2013/01/sinopsis-school-2013-episode-1-part-2.html
re-posted by : dianafitriwidiyani.blogspot.com

No comments:

Post a Comment