Friday, June 28, 2013

School 2013 Episode 7

Kang Se Chan dan Jung In Jae sedang serius membaca jawaban siswa tentang Survey kekerasan sekolah ini. Mereka berdua terkejut, karena semua siswa hanya menulis satu pelaku..Park Heung Soo..
Bahkan Oh Jung Hoo, tidak masuk dalam daftar mereka.
In Jae yang bingung bertanya pada Se Chan, tentang apa yang harus mereka lakukan? Se Chan menjawab, kalau ternyata orang baru sudah mengambil alih semuanya.
Guru Uhm datang, dan meminta survey yang sudah dilakukan, agar segera diserahkan padanya. In Jae yang khawatir, langsung mendekati guru Uhm, dan bekata kalau mereka harus mencari tahu terlebih dulu. Jadi, bisakah jawabannya dikumpulkan nanti saja. Se Chan yang melihat itu, segera mengumpulkan lembar jawab siswa terkait survey itu, dan langsung menyerahkannya pada guru Uhm.
In Jae menatap Se Chan dengan marah. Sedangkan Se Chan hanya santai menanggapi.







In Jae mengajak Se Chan bicara diluar, dan setelah mereka berada di luar ruang guru, In Jae memarahi Se Chan yang dengan gampangnya menyerahkan laporan itu, tanpa melihat keadaan yang sebenarnya. Se Chan menjawab,kalau dia hanya memberikan apa yang guru Uhm inginkan, jadi dimana letak masalahnya? In Jae berkata, kalau seharusnya mereka memriksa kebenarannya dulu. Anak-anak menulis Heung Soo, yang merupakan siswa baru dan bukan Jung Hoo. Itu adalah hal yang aneh menurut In Jae. In Jae juga bilang, karena itu harusnya mereka menanyai anak-anak sati per satu agar tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Setelah itu baru menyerahkan laporannya pada Guru Uhm. Se Chan menjawab, kalau itu tentu bukan tugas mereka, tapi tugas administrasi Sekolah. Jadi biar saja yang berwenang yang menangani. Se Chan beralasan, karena Administrasi Siwa jauh lebih baik dari mereka berdua.
In Jae masih membantah, dan bertanya lalu apa bedanya jika itu dilakukan guru wali kelas?
Se Chan menjawab, jelas berbeda. Se Chan juga bertanya apa itu membuat In Jae marah? Karena guru wali kelas, melakukan semua yang dia bisa untuk menutupi kesalahan anak-anaknya, sedangkan Administrasi Siswa, akan menghukum siswa yang salah.
In Jae masih mencoba menjelaskan, kalau apa yang dia lakukan bukan untuk menutupi kesalahan siswa. Se Chan memotong kata-kata In Jae dan berkata, kalau dia penasaran dengan Jung In Jae,sebenarnya In Jae lebih mementingkan Park Heung soo atau seluruh siswa kelas 2?
In Jae tidak menyangkan akan mendapat pertanyaan seperti itu, dan merasa heran dengan sikap cuek yang Se Chan miliki.
In Jae hanya menarik nafas, dan Se Chan melanjutkan kata-katanya, kalau itu ibarat satu domba yang kehilangan arah, 34 domba lainnya hilang. Maka siapa yang In Jae pilih?

In Jae sampai tidak mampu berkata-kata, dan Se Chan tetap tidak memberikan kesempatan In Jae untuk menjawab. Se Chan melanjutkan kata-katanya, tentang peringkat kelas mereka yang berada di urutan terakhir, bahkan walaupun ada Ha Kyung dan Min Ki, mereka tetap berada di urutan terbawah, jadi sebaiknya mereka fokus untuk menaikkan nilai. Karena Se Chan menganggap itulah yang lebih mendesak saat ini bagi mereka sebagai wali kelas.
In Jae mencoba membantah, tapi Se Chan sudah berbalik dan melangkah pergi.







Di kelas 2-2, Ki Deok dan kawan-kawannya berkumpul di dekat menja Han Young Woo. (Lucunya Young Woo yang lagi merem..^^)
Ki Deok berkata kalau semua berjalan sesuai rencana mereka, pasti merka berada dalam bahaya.
Kim Hyun Joong menjawab, karena itulah dia menulis menggnakan tangan kiri saat menjawab tadi.
Temannya mengingatkan, kalau tulisan Hyun Joong bahkan tidak bisa dibaca walaupun menggunakan tangan kanan untuk menulis, apalagi tangan kiri.



Lalu Yi Kyung mengajak Ji Hoon dan Jung Hoo untuk merokok di luar, dan menciptakan kegaduhan saat berjalan keluar kelas. Ki Deok dan yang lainnya melihat Jung Hoo cs. Kang Joo menyenggol Ki Deok dan berkata kalau seharusnya dia juga menulis nama Oh Jung Hoo tadi.
Hyun Joong dengan tampang serius berkata kalau tadi dia juga berdebat dengan dirinya atas pilihan itu, antara Jung Hoo atau Heung Soo. Hyun Joong juga bilang, kalau mereka sudah sepakat untuk satu nama, jadi tidak perlu menyesal.







Ki Deok mendekati Nam Soon dan berkata kalau mereka mempertaruhkan nyawa mereka untuk Nam Soon, jadi Nam Soon tidak boleh melupakannya. Nam Soon seperti biasa tidak mempedulikan hal-hal itu, sehingga dia diam saja tanpa merasa perlu menjawab.
Ki Deok juga bilang, kalau Nam Soon akan tahu seiring berjalannya waktu.



Uhm Dae Woong masuk ke kelas 2-2, dan meminta Song Ha Kyung menemuinya untuk bicara sebentar. Song Ha Kyung pun mengikuti guru Uhm.
Diruang konsultasi guru Uhm menanyakan apakan benar semua yang teman-teman Ha Kyung tulis tadi? Ha Kyung menjawab kalau dia tidak yakin.





Setelah Ha Kyung, Kang Joo juga yang dipanggil, dan Kang Joo membenarkan kalau Heung Soo mengganggu Nam Soon, karena dia saksinya saat itu. Selanjutnya gilihan Na Ri, dan Na Ri hanya menjawab kalau itu didengarnya dari anak-anak yang lain, makanya dia menulis itu. Tapi kemudian Na Ri membenarkan, kalau Heung Soo memang sedikit menakutkan.





Ki Deok mendapatkan gilirannya, dan Ki Deok meminta agar guru bisa menyelamatkan Nam Soon. Ki Deok beranggapan kalau mungkin Nam Soon merasa menderita dengan kehidupannya akhir-akhir ini apalagi semenjak datangnya Heung Soo.



Guru Uhm bertanya pada Nam Soon, apakah benar Nam Soon pernah membelikan Heung Soo roti? Nam Soon yang sedikit kaget membenarkan kejadian itu. Guru Uhm juga bertanya kalau Nam Soon bahkan pernah mengambilkannya makan siang, dan membawakan tasnya? Nam Soon tidak membantah hal itu.
Akhirnya guru Uhm bertanya apa Park Heung Soo yang menindas Nam Soon? Nam Soon menjawab, kalau hal itu tidak terjadi.

“Lalu kenapa kau lakukan itu?Ceritakan semuanya.”

“Aku hanya ingin bersikap baik padanya. ”

“Kenapa?”

“Dia teman lamaku”



Di ruang kepala sekolah, mereka smeua berkumpul. Im Jung soo, Soo Chul, Uhm Dae Woong, Se Chan dan juga In Jae. Uhm Dae Woong berkata kalau mereka harus memanggil Heung Soo dan bertanya yang sebenarnya. Saat ini Nam Soon mengaku kalau semua dilakukan atas kehendaknya sendiri. Jung Soo beralasan, kalau korban akan selalu mengatakan yang demikian. In Jae ikut bertanya adakan yang dia dan Se Chan bisa bantu untuk masalah ini?
Uhm Dae Woong meminta agar In Jae dan Se Chan untuk tidak ikut campur, karena mungkin saja kesaksian mereka jadi berbeda saat berhadapan dengan wali kelas. Uhm Dae Woong juga meminta agar mereka tidak melakukan konsutasi individu terkait kasus ini.
Dae Woong menyuruh mereka berdua masuk ke kelas sekarang, karena nanti dia akan memberitahu hasilnya pada mereka.



Im Jung Soo lalu memutuskan agar Heung Soo dikeluarkan dari sekolah karena kasus ini, apalagi ibu Min Ki merasa khawatir dengan adanya Heung Soo, dan masih mengingat kejadian Heung Soo menempeleng Min Ki. Jung Soo meminta agar kasus ini segera dibuka di komite kekerasaan sekolah.



Nam Soon yang masuk kelas, berhenti dan melihat Heung Soo. Nam Soon lalu mendekati Heung Soo, dan Heung Soo menatapnya tajam. Lalu tiba-tiba guru Uhm datang dan memanggil Heung Soo.
Heung Soo pun berdiri, dan mengikuti guru Uhm.

Nam Soon yang sudah sendiri, didatangi oleh Kang Joo dan yang lainnya. Mereka berkata agar Nam Soon tidak perlu khawatir, dan kalau nanti Heung Soo mengeluh atau marah karena namanya ditulis, maka mereka yang akan mengurusnya.









Nam Soon yang cemas dengan keadaan Heung Soo, berkata pada mereka semua untuk memikirkan unrusan mereka saja, dan tidak mencampurinya. Tentu semua merasa kaget, karena Nam Soon berkata sedikit kasar pada teman-temannya. Padahal Nam Soon jarang melakukan itu.
Nam Soon pun pergi meninggalkan mereka yang keheranan karena tingkah Nam Soon.



Nam Soon pergi keatap sekolah, membaringkan tubuhnya di bangku panjang yang ada disana. Lalu Nam Soon mengingat sesuatu..



Flashback

Nam Soon mengingat hubungannya dengan Heung Soo dulu. Saat itu Nam Soon dan Heung Soo masih SMP, dan mereka sedikit nakal. Nam Soon dan Heung Soo mengambil koin yang ada di dalam kotak minuman di depan toko seseorang. Nam Soon yang bertugas mengawasi, dan Heung Soo yang mengambilnya. Heung Soo menendang kotak itu, dan keluarlah koin yang ada di dalamnya. Mereka senang sekali karena sukses melakukan itu.
Lalu si pemilik toko keluar, dan memarahi mereka. Nam Soon dan Heung Soo berlari menyelamatkan diri.







Mereka kemudian makan mie ramen di rumah Nam Soon. Disana terlihat Nam Soon menyuapi Heung Soo, dengan kedekatan yang bisa dibilang seperti sahabat baik. Mereka terlihat bahagia saat itu.

Nam Soon juga mengingat saat dia dan Heung Soo adu panco di rumah Nam Soon, saat itu siapa yang kalah akan disentil keningnya.(apa ya istilahnya..^^)









Nam Soon masih mengingat kenangannya bersama Heung Soo, kali ini saat bermain sepak bola. Nam Soon menemani Heung Soo, bermain sepak bola. Saat itu Heung Soo berhasil memasukkan bola ke dalam gawang, dan Nam Soon berteriak senang melihatnya. Heung Soo berlari kearah Nam Soon, dan Nam Soon menyambutnya. Nam Soon menggendong Heung Soo, dan mereka merayakan itu dengan kegembiraan



Lalu tiba-tiba ingatan Nam Soon beralih ke kejadian lainnya. Nam Soon terlihat sedang di rumah sakit. Heung Soo yang ada di kamarnya dan melihat Nam Soon ada dibawah, memandang Nam Soon dengan penuh amarah. Nam Soon sendiri melihat Heung Soo dengan pandangan sedih dan menyesal. Nam Soon yang sedikit takut, segera pergi meninggalkan Heung Soo, dan Heung Soo yang terluka, juga sedih dengan yang dialaminya. Terlihat kaki kanan Heung Soo yang terbalut perban. Sepertinya luka yang dialami Heung Soo cukup serius.







Flashback end

Di ruang kedisiplinan siswa. Guru Uhm menanyakan tentang hubungan antara Heung Soo dan Nam Soon?
Heung Soo yang ditanya menjawab bahwa dia tidak pernah berteman dengan Nam Soon dulu ataupun sekarang.
Guru Uhm lalu bertanya kenapa Nam Soon membelikan Heung Soo roti bahkan membawakan tas Heung Soo, kalau mereka tidak pernah berteman?
Heung Soo emnjawab kalau Nam Soon hanya ingin melakukannya tanpa diminta.
Guru Uhm semakin memojokkan Heung Soo, bahwa Heung Soo membuatnya melakukan itu semua.
Guru Uhm juga bilang kalaupun mereka berteman, membelikan roti dan membawakan tas, itu sudah termasuk kategori penindasan.
Heung Soo bersikukuh kalau antara dia dan Nam Soon tidak pernah berteman.

Guru Uhm kembali berkata kalau dengan penyesalan dan permintaan maaf tidak akan membuat Heung Soo selmat.
Heung Soo menatap guru Uhm dan berkata kalau dia tidak pernah menyesal.
Guru Uhm akhirnya menyuruh Heung Soo kembali ke kelasnya. Meminta Heung Soo untuk tidak mendekati Nam Soon.





Nam Soon yang berdiri di luar kelas, sepertinya menunggu Heung Soo, dan saat Heung Soo mendekat, Nam Soon berdiri di depannya. Heung Soon memandang Nam Soon tajam, dan bertanya apa sekarang Nam Soon bertingkah seperti seorang korban?
Heung Soo yang sepertinya sangat marah, mendoorng Nam Soon ke tembok dan menahan dengan tangannya. Anak-anak ikut melihat kejadian itu. Kang Joo yang tidak mau Nam Soon terluka berlari menemui guru wali kelas mereka.
Kang Joo yang sudah sampai di ruang guru langsung member tahu pada In Jae dan Se Chan yang ada di sana. Guru Uhm juga terlihat akan ikut melihat yang terjadi.







Kembali ke Nam Soon dan Heung Soo. Nam Soon yang sudah merasa khawatir dengan banyaknya anak-anak yang melihat, meminta Heung Soo menghentikannya. Heung Soo tidak menanggapi permintaan Nam Soon dan berkata kalau dia sudah memukul Nam Soon sekali, maka dia kan berhenti.
Nam Soon melepaskan diri dari ehung Soo, dan berkata kalau Heung Soo nekat melakukannya, maka Heung Soo akan diusir.
Heung Soo menjawab dengan sinis, bahwa dia merasa senang Nam Soon mengkhatirkannya, tapi apa yang bisa dilakukannya sekarang? Heung Soo juga menjawab, kalau itulah yang dia inginkan sekarang diusir dari sekolah.
Heung Soo yang sudah tidak tahan lagi, memukul Nam Soon. Membuat Nam Soon hampir terjatuh. Nam Soon bangkit dan menahan pukulan Heung Soo yang akan ditujukan lagi padanya.
Lalu datanglah In Jae, Se Chan dan guru Uhm meminta mereka berhenti.







In Jae yang mencoba melerai, malah tidak sengaja terdorong oleh Heung Soo, membuat In Jae terjatuh. Heung Soo tidak peduli,dan masih dengan amarah mencoba untuk menghajar Nam Soon. Se Chan dan guru Uhm langsung memegang Heung Soo, dan menjauhkannya dari Nam Soon. Kang Joo menolong guru Jung karena terjatuh tadi.
In Jae jelas kaget dan sedikit syok.







Jung Hoo serta kedua temannya yang baru datang melihat kejadian itu lalu bertanya apa yang sedang mereka lakukan sekarang?
Ki Deok masuk ke kelas, dan dengan Hyun Joong mempraktekkan kejadian tadi. Ki Deok mendorong Hyun Joong ke papan tulis, dan menahan tubuh Hyun Joong dengan tangannya.
Mirip dengan Nam Soon dan Heung Soo tadi.
Ki Deok berkata kalau tinjunya Heung Soo tadi sangat cepat dan mengagumkan.
Lalu teman yang satunya berkata kalau sepertinya kepalan tangan itulah yang membuat Nam Soon bingung sekarang ini.
Hyun Joong lalu berkata kalau Heung Soo diusir dari sekolah ini, berarti Jung Hoo yang akan berkuasa lagi? Ki Deok berkata kalau dia tidak menyukai Jung Hoo.





Lalu tiba-tiba Jung Hoo memanggil Ki Deok. Walaupun tidak suka, Ki Deok tetap mendekati Jung Hoo, dan bertanya ada apa? Jung Hoo meminta Ki Deok untuk segera pergi dan membawakan makanan untuknya. Ki Deok menjawab kalau tugasnya melayani Jung Hoo adalah hari selasa, sedangkan sekarang adalah hari senin.
Yi Kyun dan Ji Hoo marah, dan membuat Ki Deok meralat ucapannya kalau senin atau selasa hari yang sama.
Ki Deok menanyakan Jung Hoo pengen roti yang seperti apa? Roti sosis apa cream?
Kemudian Ki Deok pergi membeli roti untuk mereka bertiga.



Kang Joo yang melihat itu, semakin menyesal karena tidak menulis nama Jung Hoo. Min Ki yang ada disampingnya menjawab, kalau Kang Joo menulis memang apa yang akan terjadi?Min Ki juga mengingatkan kalau di semester yang lalu, Jung Hoo balas dendam terhadap anak-anak yang menulis namanya.



Di ruang kedisiplinan siswa. Nam Soon dan Heung Soo ditinggal berdua. Nam Soon berkata seharusnya Heung Soo tidak perlu berbuat sejauh itu. Nam Soon juga mengingatkan kalau Heung Soo berencana lulus di sekolah ini.
Heung Soo menjawab, kalau dia akan melakukan itu, jika Nam Soon tidak ada.
Nam Soon kemudian memandang Heung Soo, memanggil namanya dan berkata “Aku salah”
Heung Soo tertawa mendengarnya, dang anti menatap Nam Soon. Heung Soo bertanya kenapa Nam Soon menjadi semudah ini sekarang?Padahal dulu Nam Soon begitu keras kepala.







Nam Soon menunduk, dan berkata dia mengetauinya.
Heung Soo menjawab, kalau semua itu sudah terlambat untuknya. Heung Soo juga bilang kalau sekarang dia sudah tidak punya keinginan untuk berteman lagi.

Di ruang guru semua mengerubungi meja In Jae dan bertanya apa In Jae terluka, jika In Jae terluka maka In Jae bisa menggunakan hal ini sebaai kekerasan terhadap guru.
In Jae menjawab, kalau ini bukan kekerasan hanya kesalahan saja.

Se Chan menjawab entah disengaja atau tidak itu tetap kekerasan namanya.
Para guru berkata kalau ini menakutkan, kenapa harus mengirim anak seperti itu ke sekolah ini?
Uhm Dae Woong menjawab, lalu sekolah mana yang akan menerima mereka, kalaupun ada disekolah itu mereka juga pasti akan membuat masalah.

Soo Chul kemudian datang dan betanya pendapat Se Chan?
Se Chan menjawab kalau jujur dia tidak ingin terlalu berpendapat. Namun, kalau Se Chan mengirimkan anaknya ke sekolah, dan sesuatu seperti ini terjadi. Maka Se Chan tidak kaan mengirim anaknya ke sekolah ini. Se Chan berkata kalau sekolah akhirnya bukan menjadi tempat untuk anaknya belajar, tetapi hanya akan membuat anaknya terluka.
In Jae membantah, kalau sekolah bukan hanya untuk belajar saja. Se Chan memotong langsung kata-kata In Jae dan bilang kalau sekolah juga bukan tempat untuk berkelahi juga.
Se Chan beralasan kalau itu akhirnya membuat anak-anak berurusan dengan sekolompok anak-anak yang sombong dan sok kuat.

Nan Hee membenarkan itu dan berkata kalau kelas dua hanya akan semakin membuat guru Jung semakin menderita. Jo Bong Soo ikut ebrtanya alasan apa yang membuat Nam Soon dan Heung Soo berkelahi.
Guru yang lain menjawab, kalau semua sudah jelas, Heung Soo menyerang Nam Soon. Heung Soo mungkin marah pada Nam Soon karena mengira Nam Soon yang melaporkannya.
Jo Bong Soo berkata apakah tidak sebaiknya mereka memastikan terlebih dulu?
Se chan berkata kalau apalagi yang harus dipastikan, karena smeua sudah jelas.
Bong Soo menjawab, kalau sepertinya Se Chan lupa kan kata-kata yang diajarkannya dulu, bahwa ada hal yang lebih penting dari yang terlihat mata.Hal-hal yang tidak terlihat bisa jadi adalah kebenaran, jadi jangan melupakan itu.





In Jae menemui Nam Soon dan Heung Soo. In Jae berkata kalau kepala sekolah melarangnya untuk datang, tapi In Jae tetap meutuskan untuk datang.
In Jae bertanya apa yang terjadi? Tidak ada satupun menjawab, akhirnya In Jae menuyuruh mereka kembali ke kelas, dan meminta mereka untuk menjauh satu sama lain.
Sebelum In Jae pergi, Heung Soo apakah In Jae terluka?
In Jae menjawab, kalau tentu saja dia terluka, dan In Jae mengucapkan terima kasih karena Heung Soo sudah mengkhawatirkan dan bertanya padanya.
In Jae kemudia melihat mereka bergantian, lalu berkata kalau dia melihat Nam Soon dan Heung Soo seperti tidak sedang berkelahi. Mereka malah terlihat seperti teman (Sepertinya iya bu..^^)





Se Chan masuk ke kelas 2-2 untuk mengajar. Kim hyun Joong langsung berdiri, dan bertanya tentang Heung Soo. Apakah Heung Soo akan dikeluarkan? Hyun Joong bertanya dengan gayanya yang lucu. Tapi Se Chan tidak menanggapinya dan meminta agar semua membuka buku dan belajar. Kemudian Ki Deok ikut berdiri dan bertanya, bagaimana dengan Nam Soon apakah dia juga dikeluarkan hanya karena kena pukul?
Se Chan tetap tidak mau menanggapi dan menyuruh anak-anak membuka halaman 79. Ki Deok kembali berkata, bagaimna bisa Se Chan tetap mengajar dengan kondisi seperti ini? Ki Deok juga bilang kalau mereka semua punya hak untuk tahu.

Se Chan dengan santai menjawab “Apakah Park Heung Soo member makan padamu? Apakah Go Nam Soon dapat meningkatkan nilaimu? Hak untuk tahu? Kau memiliki hak untuk tahu halaman 79 dari buku kalian.Jadi buka buku kalian. ”







Masuklah Nam Soon dan Heung Soo. Mereka duduk di tempat masing-masing.



Se Chan dan In Jae menemui Im Jung Soo di ruangannya. In Jae meminta agar kepala sekolah melupakan tentang kejadian ini.
Jung Soo berkata kalau alasannya memanggil mereka berdua adalah untuk masalah nilai.
Im Jung Soo memuji kemampuan guru Kang, dan meminta agar mulai minggu depan membiarkan anak-anak untuk belajar mandiri. Jung Soo juga mengingatkan Kang Se Chan untuk menjaga janji yang sudah dibuatnya pada Jung Soo.
Se Chan hanya tersenyum dengan gayanya yang khas.





Nam Soon menemui Heung Soo. Mereka berada di luar rumah Heung Soo. Nam Soon ingin mengajak Heung Soo untuk bicara.
Heung Soo bertanya apa Nam Soon tidak mendengar yang guru katakan, bahwa menyuruh mereka untuk saling menjauh.
Nam Soon bertanya apa Heung Soo benar ingin sekolah?
Heung Soo menjawab tentu saja.
Heung Soo menambahkan kalau dia harus pergi ke sekolah untuk dikeluarkan.
Nam Soon hanya berkata agar Heung Soo memastikan dirinya untuk datang. Jika Heung Soo tidak datang, maka Heung Soo akan mati.
Heung Soo tidak percaya Nam Soon datang jauh-jauh ke tempatnya hanya untuk mengatakan ini? Nam Soon membenarkan hal itu.
Kemudian Heung Soo berbalik masuk ke dalam rumahnya.





Di Seungri, anak-anak sedang mengerubungi suatu pengumuman yang di temple. Nam Soon yang baru datang juga melihat pengumuman itu. Pengumuman itu berisi tentang berita Park Heung Soo dan dewan komite kekerasan sekolah.



Di kelas 2-2, Jung Hoo cs mendekati Heung Soo. Ji Hoon berkata kalau dia cukup sedih karena harus mengucapkan selamat tinggal dengan lebih cepat pada Heung Soo. Jung Hoo bertanya dengan sinis, haruskah mereka mengadakan pesta perpisahan?
Jung Hoo memanggil Young Woo dan bertanya bolehkah dia meminjam uang Young Woo? Heung Soo yang diam dari tadi lalu bertanya apa mereka masih belum-belum sadar?Heung Soo bahkan meminta agar mereka tetap tenang.
Heung Soo sejenak menatap Nam Soon yang merebahkan kepalanya di meja.
Heung Soo bilang harusnya mereka tidak seperti itu hanya karena dia tidak ada disini.
Jung Hoo bingung dengan apa yang Heung Soo katakan?
Heung Soo tertawa medengar pertanyaan Jung Hoo.Heung Soo tiba-tiba berkata kalau Jung Hoo juga tahu kalau masih ada lagi disini orang yang lebih kuat dari Jung Hoo.
Nam Soon yang pura-pura tidur, langsung membuka matanya mendengar yang Heung Soo katakan.

“Bahkan seluruh tubuhmu mati,kau tidak kan bisa mengatakan siapa orang itu.Haruskah aku memberitahumu siapa dia?”
Nam Soon akhirnya bangkit dari tidurnya.









Semua tegang dan menanti kata-kata Heung Soo selanjutnya. Ternyata Heung Soo menjawab kalau dia adalah guru Uhm.
Heung Soo tertawa setelah mengatakan itu.

Di ruang guru, Se Chan dan In Jae mendengarkan pembicaraan guru Uhm di telepon. Guru Uhm sedang menelpon seseorang yang dipanggil guru Min, dan menceritakan tentang kekerasan yang terjadi di sekolah mereka. Guru Uhm juga berkata, kalau guru Min tidak segera datang,maka situasi akan bertambah sulit untuk diselesaikan. In Jae menggeser kursinya mendekati Kang Se Chan dan bertanya kenapa Se Chan tidak mengajak Heung Soo berbicara, karena sesama pria pasti akan saling terbuka.
Se Chan mengingatkan In Jae kalau kepala sekolah meminta mereka untuk tidak ikut campur.
In Jae bertanya lagi pada Se Chan apa dia tidak khawatir pada Heung Soo kalau dia dikeluarkan?

“Guru Jung kau tidak kahwatir padaku? Aku takut Park Heung Soo.Ketika aku memegang dia kemarin, kekuatannya itu bukan lelucon. ”

In Jae llau bertanya bagaimana dengan Na Soon?Bukankah Se Chan pernah membantu Nam Soon?Se Chan menjawab, kalau masalah itu sudah berlalu, dan Se Chan juga bilang kalau Nam Soon tidak menyukainya, dan dia juga sama.
Lalu tiba-tiba masuklah Nam Soon diantara mereka.





Nam Soon bertanya pada In Jae apakah Heung Soo akan benar-benar dikeluarkan atau dia dipindahkan?
In Jae menjawab kalau itu sekolah yang memutuskan.Tapi Se Chan malah menjawab kalau hal itu sudah jelas. Se Chan berkata, kalaupun Heung Soo dipindahkan tidak ada sekolah yang mau menerimanya. Se Chan juga meminta agar Nam Soon tidak khawatir tentang itu, karena Nam Soon adalah korban, maka posisi Nam Soon aman.
Nam Soon bertanya lagi pada In Jae. Bagaimana cara agar Heung Soo tidak jadi dikeluarkan?In Jae menjelaskan kalau sampai sekarang dia juga belum tahu caranya.
Se Chan malah bertanya kenapa kemarin Nam Soon bukannya melawan saat dipukul Heung Soo? Apa Nam Soon tidak punya kekuatan sama sekali. In Jae menghentikan Se Chan dan berkata pada Nam Soon untuk berbicara setelah kelas berakhir.
Nam Soon menyetujuinya dan segera pergi.



Di kelas In Jae menjelaskan tentang narasi deskriptif untuk menggambarkan suatu kejadian yang kronologis. In Jae menjelaskan kalau ini adalah hal yang paling penting dalam menulis. In Jae meminta mereka untuk mencobanya.
Anak-anak sama seklai tidak ada yang mau mencoba. In Jae meminta agar mereka jangan terlalu terlihat putus asa, karena ini tidaklah sulit.
In Jae meminta agar mereka membuat 5 kalimat secara kronologis untuk menggambarkan suatu kejadian.
Karena masih pada belum mau, In Jae akhirnya memberi contoh dengan melihat Ki Deok dan Hyung Joong yang sedang asik bicara.
In Jae memanggil Ki Deok dan bertanya apa sedang dibicarakan Ki Deok? Ki Deok menjawab kalau mereka membicarakan tentang makan siang mereka. In Jae lalu menuyuruh Ki Deok untuk berdiri dan membuat lima kalimat,Ki Deok menyanggupi dan berkata itu mudah.
Ki Deok lalu berdiri, dan membuat kalimat yang berhubungan dengan makanan. Semuanya tertawa medengar Ki Deok.







In Jae tersenyum dan tertawa mendengar kalimat Ki Deok. In Jae lalu bertanya siapa lagi? In Jae menjelaskan kalau kalian bisa membuat kalimat tentang pengalaman pribadi. Nam Soon lalu mengangkat tangannya. Semuanya heran karena ini tidak biasanya. Nam Soon berdiri dan memandang Heung Soo. Se Chan juga melihat dari luar kelas.





“Dia bermimpi menjadi seorang pemain sepak bola. Untuk bisa bermain sepak bola, pelatih menyuruh meninggalkan geng”

Heung Soo terkejut mendengarnya, bahkan Jung Hoo cs ikut mendengarkan kata-kata Nam Soon.
Nam Soon melanjutkan kata-katanya “Untuk bisa meninggalkan geng, dia harus mendapatkan pukulan. ”

Lalu terlihatlah adegan Heung Soo dipukul Nam Soon dan teman-temannya.

Nam Soon melanjutkan “Setelah kena pukul, ia mengalami cedera kakinya. ”

Terlihatlah saat Nam Soon menginjak kaki Heung Soo, dengan tekanan keras.

“Pemimpin geng adalah orang yang brengsek yang mencuri mimpinya. ”

In Jae mengatakan kalau kalimat terakhir itu bukan narasi. Nam Soon berkata lagi kalau masih ada satu kalimat lagi.

“Dan brengsek itu..”

Heung Soo seperti mau menangis mendengarnya. Nam Soon melihat kea rah Heung Soo dan melanjutkan kata-katanya







“Dan brengsek itu adalah Go Nam Soon. ”

Kembali lagi adegan saat Nam Soon menginjak kaki Heung Soo dengan kerasl. Heung Soo kesakitan, dan Nam Soon memandang tidak percaya dengan yang terjadi. Nam Soon tidak percaya dengan apa yang dia lakukan pada Heung Soo. Heung Soo apalgi, dia semakin tidak percaya kalau Nam Soon yang melakukannya. Sahabatnya sendiri.







Nam Soon lalu berkata kalau itu sebabnya Park Heung Soo tidak melakukan kesalahan apapun.
Ha Kyung dan Kang Joo tidak percaya mendengarnya.


Nam Soon mengangkat tangannya saat jam pelajaran In Jae, dan saat itu In Jae menjelaskan narasi deskriptif, tentang suatu kejadian yang diurutkan secara kronologis. Saat itu In Jae menyuruh anak-anak untuk member contoh, karena narasi ini adalah hal yang mudah dan boleh tentang kejadian pribadi.

Nam Soon mengangkat tangannya, dan membuat kalimat yang ternyata itu merupakan kejadian dan kilas balik masa lalunya bersama Heung Soo.Nam Soon bercerita bahwa dia adalah pemimpin geng yang sudah menghancurkan mimpi Heung Soo untuk menjadi pemain sepak bola.
Nam Soon bahkan berkata kalau semua bukan salah Heung Soo.
Anak-anak semua mendengarkan, Kang Joo dan Ha Kyung bahkan tidak percaya dengan yang di dengarnya.
Heung Soo sendiri seolah akan menangis mendengar yang Nam Soon katakan.

Lalu tiba-tiba Se Chan masuk dan meminta maaf. Se Chan berkata kalau Heung Soo dipanggil ke ruang kepala sekolah. Se Chan juga berkata kalau Jung In Jae juga harus ikut.
In Jae berpesan pada semua untuk belajar sendiri.
Mereka bertiga pun menuju kantor kepala sekolah.


Karena kelas 2-2 sudah tidak ada gurunya lagi, seperti biasa Ki Deok mulai bergosip. Ki Deok berkata pada teman-teman yang mengerubungi tempat duduknya, bahwa seharusnya mereka mencari tahu kebenarannya. Apakah ini berarti Go Nam Soon adalah orang nomer satu? Ki Deok berkata “Jadi dia adalah Tsunami?Jadi dia lebih kuat dari Heung Soo?”
Anak-anak mulai mengerubungi Ki Deok, dan Ki Deok berkata karena sepertinya sekarang posisi Jung Hoo ada diurutan ketiga setetah Go Nam Soon dan Park Heung Soo.
Nam Soon yang mednengar memilih merebahkan kepalanya di meja.



Teman Ki Deok mengatakan kalau ini tidak masuk akal, bagaimana mungkin Nam Soon mengatakan kalau dia adalah orang jahat.
Min Ki yang Cuma mendengar mendekati meja Ki Deok, dan berkata kalau ini masih tidak masuk akal menurutnya.
Kang Joo juga ikut berdiri dari kursinya dan berkomentar, kalau itu adalah kejadian masa lalu, yang terpenting adalah yang sekarang.


Kim Hyun Joong berdiri dan berkata, kalau ini merupakan sejarah, apakah mereka harus bertanya kejadian sebenarnya?
Yang lain setuju untuk bertanya pada Nam Soon.
Tiba-tiba Ha Kyung menoleh dan berkata bisakah mereka diam?
Ki Deok dan yang lainnya terdiam, lalu Ki Deok berkata kalau Song Ha Kyung lebih tinggi daripada Go Nam Soon.
Kang joo kemudian semakin mengingatkan kalau Ha Kyung adalah nomer satu di kelas. Jadi mereka harus mendengarkan dia dan diam.


Di ruang kepala sekolah, sudah ada petugas polisi yang dulu pernah ditemui In Jae saat Nam Soon dan Jung Hoo berkelahi untuk menyelamatkan Heung Soo. Petugas itu berkata senang bertemu lagi dengan In Jae. In Jae sedikit kaget melihatnya petugas itu. Petugas itu berkata kalau dia bertanggungjawab dari sekolah disiplin aksi komite, dan dia sengaja datang lebih awal setelah mendengar sesuatu terjadi. Im Jung soo memotong kata-kata petugas itu. Im Jung Soo berkata pada In Jae kalau dia mendengar bahwa terjadi insiden yang melibatkan Park Heung Soo. Im Jung Soo pun meminta agar In Jae bicara empat mata dengannya. Akhirnya In Jae mengikuti Jung Soo untuk untuk bicara di luar.


Im Jung Soo yang sedikit marah, mengatakan apa In Jae pikir dia tidak bisa mencari tahu kejadian itu? Walaupun In Jae menutupinya, tapi dia dengan kekuasaannya bisa mencari tahu apa yang terjadi. In Jae beralasan kalau anak-anak setuju untuk tidak melakukan hal itu lagi, jadi In Jae menutupinya. Jung soo bahkan mengatakan kalau In Jae bisa dihukum karena menutupi kasus ini.
Im Jung Soo juga meminta untuk sementara In Jae berhenti dari tugasnya sebagai wali kelas. Untuk detailnya mereka akan membicarakannya nanti.

Lalu datanglah Se Chan dan Heung Soo. Se Chan berkata agar Heung Soo menunggu dulu disini. Se Chan mendekati Jung Soo dan In Jae. Jung Soo langsung meminta agar guru Kang yang sepenuhnya menjadi wali kelas 2-2.Se Chan kaget, dan memandang In Jae. Tapi Jung Soo tidak peduli, dan terus melanjutkan kata-katanya, kalau yang diperbolehkan menghadiri pertemuan ini hanya Se Chan saja, karena In Jae diberhentikan menjadi wali kelas.
Se Chan menjelaskan kalau tugasnya adalah membawa Heung Soo, bukan untuk menghadiri rapat. Se Chan juga bilang kalau semua yang berkaitan tentang kesejahteraan anak adalah tanggung jawab guru Jung.
Jung In Jae menyela pembicaraan mereka dan mencoba mengatakan alasan Heung dan lainnya berkelahi saat itu, tapi Jung Soo memotongnya.Jung Soo menolak mendengar penjelasan dari guru Jung, karena dia lebih menyukai penjelasan dari mulut guru Kang. Jung Soo bahkan mengatakan kalau lebih baik In Jae mundur, karena dia akan sangat menghargai hal itu.






Saat Jung Soo sudah masuk ke ruang pertemuan, In Jae menarik lengan Se Chan dan menanyakan Se Chan akan berada di sisi yang mana? Mengusir Heung Soo atau mempertahankannya?
Se Chan berkata kalau dia akan mendengar alasan terhadap kasus ini. In Jae mengingatkan kalau Se Chan adalah wali kelas sekarang, dan seharusnya Se Chan mempertahannya dengan segala kekuatan. In Jae juga mengingatkan kalau dulu Se Chan juga mendukung.
Se Chan masih beralasan kalau ini semua harus diselesaikan dengan baik, dan untuk hasil yang baik untuk guru dan juga siswa. In Jae kehabisan kata-kata, tapi tiba-tiba In Jae bertanya apakah itu alasannya yang membuat Se Chan membiarkan ha Kyung pingsan, hanya melihat dan tidak menolongnya.
Sekarang gentian Se Chan yang tidak mampu berkutik.
Se Chan hanya dia dan meninggalkan In Jae.


In Jae melangkah gontai menyusuri lorong kelas, menuju ke kelas 2-2. In Jae hanya diam menatap anak-anak yang masih asik dengan kesibukannya sendiri.
Dia sepertinya kehilangan konsentrasi, sehingga tidak tahu harus memulai dari mana. Ada seorang murid yang bertanya bagaimana dengan Heung Soo. In Jae menjawab, kalau dia tidak benar-benar tahu tentang Heung Soo. In Jae lalu bertanya apakah mereka semua sudah menyelesaikan kesalahpahaman ini dengan Heung Soo? Nam Kyung Min lalu mengingatkan kalau mereka sudah kehilangan 20 menit waktu utntuk belajar. Kyung Min juga bilang kenapa mereka tidak berhenti bicara dan melanjutkan pelajaran saja?

In Jae mencoba mengembalikan konsentrasi mengajarnya yang sudah menguap karena perkara Heung Soo. Badan In Jae ada di kelas, tapi pikirannya ada di ruang pertemuan.
Itu membuat In Jae hanya terdiam di depan papan tulis, tanpa tahu harus menulis apa. Padahal kapur tulis sudah ditangannya.




Ini tulisan Han Young Woo, dia nulis pake tangan kiri lo, dan tetep bagus.(Fokus Ayu…^^)



Akhirnya In Jae membalikkan badannya, dan meminta maaf pada semua, karena mungkin mereka akan lebih banyak kehilangan waktu lagi. In Jae menyuruh mereka menggunakan sisa waktu itu sesuka mereka.
In Jae membereskan bukunya dan langsung keluar, Nam Soon hanya memandangi guru Jung dengan pandangan cemas. Nam Soon sepertinya tahu kalau guru Jung juga mengkhawatirkan Heung Soo.

Di ruang pertemuan semua sudah berkumpul.Ada Im Jung Soo, petugas polisi,Ibu Min Ki, Guru Jo, Guru Uhm, Kang Se Chan, tak lupa juga Heung Soo. Se Chan berdiri di depan bersama Heung Soo. Se Chan menjelaskan kalau situasi saat mereka berkelahi malam itu dikarenakan sesuatu di masa lalu. Se Chan bilang anak-anak hanya salah paham, dan sebagai wali kelas dia dan In Jae baru mengetahuinya. Guru Uhm bertanya pada Heung Soo apakah itu benar?Heung Soo hanya diam. Guru Uhm akhirnya menyuruh Heung Soo kembali ke kelas. Heung Soo pun mematuhinya.



Ibu Min Ki akhirnya bersuara, kalau kesimpulannya adalah ada lagi seorang pengganggu di kelas anaknya, Min Ki. Ibu Min Ki juga bilang tentang fakta bahwa Heung Soo adalah pengganggu di sekolahnya yang dulu.Ibu Min Ki berkata kalau tidak ada jaminan kejadian ini tidak terulang lagi?

Jo Bong Soo ikut berpendapat, kalau sebagai guru mereka menyerah terhadap siswa, maka para orang tua juga tidak akan setuju dengan sikap guru yang seperti itu.Tapi para orang tua juga selalu meributkan kalau anaknya duduk dengan siswa bermasalah di kelasnya.Jo Bong Soo bilang kalau tentu sekolah kesulitan memuaskan kedua belah pihak yang berbeda(Betuuulll^^)
Guru Uhm sepertinya setuju dengan kata-kata guru Jo.
Guru Jo juga bilang hal itu juga bukan berarti tidak bisa mengambil jalan terbaik untuk keduanya. Im Jung Soo akhirnya berkata kalau masalah ini selalu saja terhadi, jadi tidak perlu berbicara panjang tentang hal ini. Jung Soo meminta mereka melakukan voting, dan akan mengambil keputusan terbanyak.



Tiba-tiba masuklah In Jae. Jo Bong Soo berkata kalau In Jae datang tepat waktu. Jo Bong Soo emminta agar semua mendengarkan penjelasan guru Jung karena dialah yang paling tahu tentang kelas dua.
Jung In Jae mengatakan kalau Heung Soo bisa berubah kalau mereka bisa membiarkan kejadian ini sekali saja. Jung Soo bilang kalau anak-anak ga akan mungkin bisa berubah dengan mudah. Jung Soo juga bilang apa In Jae tidak melihat Oh Jung Hoo sebagai contoh.
In Jae menjawab kalau baru-baru ini dia melihat kalau Jung Hoo bisa merasa takut, dan bergetar matanya. In Jae menjelaskan, kalau tatapan mata Jung Hoo tidak pernah gentar, bahkan saat memegang pergelangan tangannya sampai rasanya hampir patah. Tapi, saat berhadapan dengan guru Kang sinar mata Jung Hoo bergetar takut. In Jae juga bilang itu adalah fakta bahwa Jung Hoo masih bisa berubah.
In Jae juga mengungkapkan fakta lainnya tentang Heung Soo, yang bahkabn mengkhawatirkan tangannya saat tanpa sengaja Heung Soo mendorongnya. Itu adalah tanda bahwa mereka bisa berubah.
In Jae menjelaskan walaupun sulit untuk menanyakannya, tapi Heung Soo melakukan itu padanya.
In Jae bertanya bukankah itu sudah cukup untuk mengatakan anak-anak memiliki potensi menjadi lebih baik?
Im Jung Soo tersenyum sinis mendengar penjelasn In Jae yang panjang lebar.
Im Jung Soo bahkan mengejek In Jae dan mengatakan bahwa itu adalah kejadian yang sungguh menyentuh.
In Jae berkata kalau dia tahu bahwa dia sudah melumpuhkan pemikiran sekolah yang tua, tapi In Jae meminta agar Park Heung Soo bisa diberikan kesempatan yang terakhir.


Ibu Min Ki langsung protes dengan bilang kalau mereka serasa seperti orang yang jahat jika mengeluarkan Heung Soo dari sekolah. Karena mereka semua bergulat dengan pendapat mereka masing-masing, Soo Chul meminta Kang Se Chan untuk berpendapat.
Se Chan akhirnya berkata kalau dia merasa semua hanya mengatakan hal-hal yang sia-sia saja. In Jae kaget mendengar yang Se Chan katakana, Se Chan pun akhirnya memandang In Jae, Mereka saling bertatapan. Se Chan ternyata ingin bertanya, bisakah In Jae memenangkan Park Heung Soo? Lalu Se Chan menatap ke depan, dan berkata kalau siswa tidak akan mungkin bisa berubah sendiri. Seorang guru harus bisa menag untuk bisa menangani anak itu. Lalu Se Chan berkata kalau itu adalah hal yang sangat tidak realistis.
Guru Uhm kemudian berkata kalau mereka sudah cukup mendengarkan dan sekarang saatnya mengambil keputusan terbanyak. Ibu Min Ki tersenyum senang mendengarnya. Im Jung Soo menyuruh In Jae keluar.
In Jae pun tidak mampu berbuat apa-apa lagi, dia membungkuk member hormat dan melangkah keluar. In Jae menunggu dengan cemas diluar.




Heung Soo sepertinya tidak pergi ke kelas, dia berada di halaman sekolah. Tapi kemudian Heung Soo memutuskan untuk masuk kelas. Heung Soo kemudian membersekan buku-bukunya, dan Nam Soon yang melihat itu ingin bertanya, tapi membatalkan niatnya dan hanya melihat dalam diam yang dilakukan Heung Soo.


Di ruang kepala sekolah, Im Jung Soo, Ibu Min Ki, dan Soo Chul mengangkat tangannya karena setuju Heung Soo dikeluarkan.
Guru Uhm berkata siapa yang menentang Park Heung Soo dikeluarkan bisa mengangkat tangannya.
Jo Bong Soo mengangkat tangannya, disusul dengan petugas kepolisian. Petugas itu berkata jika tidak sakit makan anak bisa dijaga oleh sekolah. Kalau sampai siswa dikeluarkan dai sekolah, maka beban kerja mereka jadi meningkat.
Lalu guru Uhm berkata kalau sudah dua orang dan akan menjadi tiga orang. Im Jung Soo bingung, lalu tanpa pikir panjang Uhm Dae Woong mengangkat tangannya menolak Heung Soo dikeluarkan (dibalik sikap yang sangar ternyata Uhm Dae woong perhatian ya sama muridnya..^^ ).
Uhm Dae Woong bilang kalau tidak ada fakta korban ataupun penyerang dalam kasus Go Nam Soon dan Park Heung Soo.Mereka hanya adu tinju seperti layakna anak laki-laki. Tidak lebih dari itu. Sehingga lebih baik mereka meberikan pelayanan masyarakat saja pada mereka.
Im Jung Soo, merasa tidak puas dan beralih ke Se Chan. Bertanya apa keputusan Se Chan?



Semua mata memandang ke Se Chan menanti jawabannya, Se Chan lalu berkata kalau dia setuju dengan pengusiran Heung Soo. Jo Bong Soo merasa kecewa, sedangkan Ibu Min Ki dan Im Jung soo tersenyum penuh kemenangan.



Heung Soo berjalan keluar, dan nam Soon mengikutinya. Memanggil Heung Soo agar dia berhenti. Akhirnya Heung Soo berhenti dan membalikkan badannya.
Heung Soo bertanya ada apa? Apa ada lagi yang akan diungkapkan Nam Soon tentang dirinya? Heung Soo juga bilang kalau Nam Soon sudah melakukan pekerjaan yang baik di depan anak-anak. Kata-kata itu tentu bukan pujian tapi sindiran untuk Nam Soon, atas apa yang sudah dikatakannya saat kelas guru Jung tadi. Nam Soon beralasan, kalau dia tidak melakukan itu maka bisa saja Heung Soo diusir.

“Apakah itu begitu penting untukmu?”

“Kau harus tinggal di sekolah ini, agar aku bisa melakukan Sesuatu untukmu.”

“Apa? Apa yang akan kalu lakukan untukku?”

Nam Soon bingung dan menjawab kalau dia tidak tahu.

“Aku harus meminta maaf dan..membayar hutangku padamu.”

Heung Soo berkata harusnya dari dulu Nam Soon meminta maaf. Sekarang semua sudah terlambat.
Heung Soo menatap tajam Nam Soon dan bertanya “Hutang? Apa kau bisa membayarnya?”

Nam Soon menjelaskan dengan melihat wajah Heung Soo setiap hari setidaknya dia bisa melakukan sesuatu (Kayak lagi kasmaran aja nih Nam Soon..^^)

Heung Soo berkata dengan sangat marah apa dia terlihat bodoh? Kalau ada seorang yang sudah menghancurkan hidupnya lalu melarikan diri, dan sekarang datang meminta maaf. Walaupun mungkin memang hanya itu yang bisa dia lakukan. Tapi apa menurut Nam Soon Heung Soo akan mudah untuk memaafkan?

“Aku lebih suka dikeluarkan, daripada harus memberikan kesempatan pada brengsek sepertimu. ”

Heung Soo membalikkan badannya, dan Nam Soon langsung berkata kalau ternyata Heung Soo tidak jadi dikeluarkan?Apa yang akan Heung Soo lakukan?
Heung Soo terhenti dari langkahnya. Nam Soon juga mengingatkan tentang keinginan kakaknya yang ingin Heung Soo lulus di sekolah ini.



Kembali ke ruang dimana ada Se Chan yang sedang berkumpul dengan yang lain. Ternyata Se Chan belum selesai dengan kata-katanya.
Se Chan melanjutkan kalau menurut standartnya dia pasti akan mengeluarkan Park Heung Soo, tapi disini dia datang atas nama guru Jung.Se Chan juga berkata kalau pendapat guru Jung adalah pasti. Jadi karena dia datang atas nama guru Jung, maka dia akan memberikan pendapat atas nama guru Jung. Se Chan dengan mantap berkata kalau dia akan mendukung penolakan Park Heung Soo dari sekolah.
Im Jung Soo dan Ibu Min Ki tentu saja kaget. Sedangkan guru Jo, dan guru Uhm tersenyum senang dengan keputusan Se Chan. Se Chan hanya tersenyum tipis dengan yang dilakukannya.



Nam Soon dan Heung Soo masih di dekat gerbang sekolah. namS oon kembali bertanya apa yang akan dilakukan Heung Soo kalau dia tidak jadi dikeluarkan? Apakah Heung Soo akan tetap datang ke sekolah?

“Aku tidak akan datang padamu.”

Heung Soo lalu tanpa menoleh lagi berjalan keluar gerbang. Nam Soon tidak berusaha mengejar Heung Soo lagi, dan hanya memandangnya dari jauh.

Keesokan paginya.
Nam Soon sampa di kelasnya, dan duduk. Kemudian dia memandang meja Heung Soo yang kosong.

Nam Soon dengan gontai menlangkahkan kakinya. Tiba-tiba Ha Kyung menhadangnya dengan setumpuk kertas. Ha Kyung meminta Nam Soon yang menyelesaikannya, tapi Nam Soon hanya memandang Ha Kyung dan meneruskan langkahnya.(Haha..tuuumbenn Ha Kyung dicuekin.^^)
Tapi Ha Kyung memanggil Nam Soon, membuat Nam Soon akhirnya berbalik menghadap Ha Kyung.
Ha Kyung berkata kalau Nam Soon sangat tahu yang dibutuhkan wakil ketua kelas? Dan Nam Soon menjawab iya, yang dibutuhkan wakil ketua kelas adalah poin tambahan.
Tapi Ha kyung malah berkata Nam Soon idiot dan langsung pergi meninggalkan Nam Soon. Nam Soon hanya mampu memandang Ha Kyung tanpa berkata apapun.



Im Jung Soo bertemu Se Chan diruangannya. Dia menagku kecewa dengan Se Chan. Jung Soo mengira Se Chan yang juga mempunyai pola pikir yang sama.
Se Chan hanya tersenyum tipis dan baerkata kalau kenapa Jung Soo tidak membiarkan saja Jung In Jae tetap sebagai wali kelas 2-2.Jung Soo bertanya apa sekarang Se Chan sedang memerintahnya?Kenapa Jung Soo harus mendengarkan kata-kata Se Chan?
Se Chan menjawab kalau dia tahu Jung Soo mentupi alasan keberadaan dia di SMA ini. Namun Se Chan bilang kalau dia bisa mengakui itu kapan saja, dan dia sama sekali tidak takut untuk mengakuinya. Jung Soo sedikit kaget, dan berkata kalau Se Chan sepertinya sedang hinging dengan apa yang dikatakannya.
Se Chan tidak menanggapi itu dan lanjut berkata kalau dia tahu Im Jung Soo adalah seorang kepala sekolah dan juga instruktur pribadi seperti dirinya. Se Chan bertanya siapa yang emmiliki beban yang lebih berat sekarang? Dia atau Jung Soo?
Se Chan tersenyum penuh kemenangan mengetahui kelemahan Jung Soo. Jung Soopun tidak bisa berkutik mendengarnya.


In Jae sedang sibuk mengirim sms.Dia bertanya Heung Soo ada dimana?Kenapa Heung Soo tidak mengangkat telponnya.Tapi kemudian In Jae menghapus kembali sms yang sudah diketiknya. In Jae menggantinya memberitahu kalau menu makan siang adalah Barbeque, jadi Heung Soo diminta datang dan makan.
Lalu masuklah Se Chan yang melihat In Jae asik dengan ponselnya. Se Chan mendekati In Jae dan mencuri lihat sms yang diketiknya.
Se Chan duduk di kursinya dan berkata kalau sekarang Park Heung Soo sudah bukan masalah lagi. Se Chan juga bertanya apa yang akan In Jae lakukan untuk kelas 2-2 di sesi belajar nanti?



In Jae menjawab, kalau Se Chan bisa melakukan itu sendiri, karena sekarang dia sudah bukan lagi wali kelas 2-2.Se Chan menjawab, mengapa In Jae khawatir pada Heung soo,jika In Jae sudah bukan wali kelas mereka. Apakah In Jae adalah orang tua Heung Soo?
In Jae tidak menjawab dan bertanya kenapa Se Chan ada di pihaknya saat pertemuan kemarin? Se Chan membantah hal itu, dia berkata “Aku adalah avatarmu”
(Wkwkw..LOL)
Se Chan menjelaskan kalau itu merupakan tanggung jawab In Jae jadi kenapa harus dia yang bingung dengan masalah kemarin. Dia hanya tidak ingin terlibat.

So Chul masuk ke ruangan, dan berkata kalau kepala sekolah membiarkan masalah ini, dan tetap membiarkan In Jae menjadi wali kelas. Soo Chul juga bilang kalau Kepala Sekolah sudah bermurah hati dalam melakukan hal ini. Tapi Soo Chul mengingatkan kalau kejadian ini tidak boleh terulang lagi. In Jae tersenyum dan mengangguk mengiyakan. Lega pasti rasanya.


In Jae masih bingung dengan yang terjadi, membuat Se Chan menegurnya dan bertanya apa In Jae tidak akan ke kelas sekarang? In Jae berkata kalau Guru kang tetap harus memimpin jalan ke 34 anak domba itu, karena dia harus pergi dan bertemu satu domba muda.
Se Chan bingung dan bertaya apa yang In Jae katakana?(Padahal itu kan ungkapanmu sendiri..^^)

Di luar ruang guru, In Jae menatap Se Chan dan tersenyum sendiri. Senang karena ternyata Se Chan mau melakukan sesuatu untuk anak-anak. Senang karena ternyata Se Chan peduli pada anak-anak.


Di kelas 2-2, anak-anak berbaris mengantri untuk eminta ijin pada guru kang. Ki Deok beralasan kalau ada hal yang membuatnya tidak bisa tinggal di kelas setelah jam belajar selesai. Se Chan menjawab, paa Ki Deok bisa menghasilkan uang yang banya karena hal itu? Se Chan tidak bisa menerima alasan Ki Deok, dan menyuruh antrian berikutnya maju.


Kali ini Na Ri.Se Chan bertanya apalagi selain tumor otak yang menjadi alasan Na Ri bolos sekarang?
Na Ri berkata kalau dia habis bertengkar dengan ayahnya kemarin sehingga saat ini dia tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Se Chan malah menjawab, kalau Na Ri bahkan salah dalam mengeja kata-katanya, dan menyuruh yang dibelakang Na Ri untuk maju.

Seorang murid laki-laki beralasan kalau perutnya sakit dan dia pengen BAB, tapi dia tidak bisa melakukannya di rumah, jadi bisakah dia pulang dan setelah itu kembali lagi.
Se Chan pusing mendengar alasan murid-muridnya, alasan konyol yang sama seklai tidak masuk akal.
Se Chan tidak mau lagi mendengar mereka, dan tetap menyuruh mereka masuk.
Dibelakang anak-anak perempuan berteriak, kalau dia harus melihat Shinee, jadi dia harus benar-benar pergi.
Anak-anak tidak bisa membantah dan segera kembali ke kursinya.


Se Chan dengan tampang depresi menyuruh mereka mengelem pantat mereka di kursi. Jika ada yang sampai mengangkat pantatnya dan emninggalkan kelas, maka mereka akan mendapatkan tambahan waktu belajar setelah sekolah berakhir selama 10 menit.

Di depan rumah Heung Soo, In jae bereriak memanggil nama Heung Soo, dan meminta Heung Soo keluar menemuinya. Namun Heung Soo tetap tidak keluar-keluar, membuat In Jae mengeluarkan ponselnya mencoba menghubungi Heung Soo.


In Jae sepertinya mulai menyerah, dia akan pergi meninggalkan rumah heung Soo, tapi disaat bersamaan Go Nam Soon datang. Mereka berdua kaget. Nam Soon langsung membungkuk hormat pada guru Jung.
In Jae bertanya apa Nam Soon juga akan bertemu Heung Soo? Nam Soon membenarkan.In Jae berkata kalau Nam Soon pasti benar-benar dekat dengan Heung Soo.

“Sejak sekolah dasar. Kami berdua terlalu tinggi untuk bertindak sebagai anak-anak sekolah dasar.”

In Jae berkata apa karena itu Nam Soon bersikap lebih dewasa?
Nam Soon dengan senyumnya berkata kalau mereka bisa berlari seperti orang gila, bahkan mereka bisa menabrak segalanya. “Ketika kami merasa lelah, kami akan pergi ke rumah Heung Soo untuk makan dan tidur.Aku akan pergi melihat dia berlatih sepak bola dan menunggu sampai hari gelap. Heung Soo benar-benar baik di sepak bola.Dia sempat diintai oleh tim lain.”
In Jae tersenyum mendengar cerita Nam Soon. Nam Soon melanjutkan kalau Heung Soo ingin melakukan yang terbaik di sepak bola dan akan berbakti pada ibunya yang sakit-sakitan.”Pada akhirnya dia tidak bisa melakukan semua itu karena aku. Sepakbola atau tugasnya berbakti.”

In Jae bertanya lalu bagaimana orang seperti Heung Soo bisa menjadi pengganggu? Nam Soon menjelaskan kalau Heung Soo bukan pelaku yang sebenarnya. Nam Soon juga bilang kalau Heung Soo hanya mengikutinya saja. In Jae tersentuh mendengarnya.
In Jae lalu bertanya kenapa tidak Nam Soon biarkan Heung Soo pergi saja saat itu, tanpa harus memukulinya.Apakah memukuli itu menjadi tradisi?
Nam Soon berkata saat itu dia hanya marah. Nam Soon merasa kalau saat itu Heung Soo akan pergi jauh dan meninggalkannya sendirian.
Nam Soon sedikit sedih, tapi dia kembali tersenyum dan berkata kalau In Jae tidak perlu cemas, dia akan membuatnya Heung Soo kembali ke sekolah. In Jae menyetujuinya, karena dia tahu kedekatan Heung Soo dan Nam Soon.



Tinggallah Nam Soon sendiri menunggu Heung Soo. Nam Soon menelpon Hueng Soo dan mengajaknya bertemu. Heung Soo pun menyetujuinya.
Nam Soon senang karena Heung Soo akhirnya datang, dan Heung Soo menjawab kalau dia terganggu sekali dengan telpon Nam Soon yang terus menerus. Nam Soon bertanya apakah Heung Soo benar-benar tidak akan ke sekolah?
Heung Soo berkata kalau Nam Soon tidak perlu merengek seperti itu. Apa di sekolah Nam Soon diajari hal seperti itu? Heung Soo juga menyuruh Nam Soon segera pergi.


Nam Soon menarik Heung Soo yang hendak berjalan pergi, mencengkeram kerah jaketnya, dan mendorongnya ke belakang. Nam Soon berkata apakah Heung Soo ingin merusak hidupnya lagi, hanya karena bajingan seperti dia? Nam Soon mengingatkan Heung Sooo yang ingin mengabaikannya, jadi lakukan saja hal itu, dan tetap pergi sekolah. Heung Soo dia saja, membuat Nam Soon bertanya kenapa? Apakah Heung Soo tidak berhasil untuk mengabaikannya dan tetap pergi ke sekolah? Apakah Heung Soo ingin mengatakan kalau bertemu Nam Soon sangat mengganggunya. Nam Soon bertanya kenapa Heung Soo menyalahkan itu semua padanya, dan melarikan diri?
Heung Soo menjawab “Itu benar..aku telah melarikan diri.”
Heung Soo bahkan berkata kalau dia sangat rterganggu harus melihat wajah orang yang telah menghancurkan hidupnya setiap hari. “Melihat kau, mengingatkan ku tentang kau yang menghancurkan kakiku”

Nam Soon sedih dan menundukkan wajahnya. Lalu dia menatap Heung Soo dan berkata “Jadi..datang dan ganggulah aku..Jangan lari, dan balas dendamlah padaku..”
Heung Soo marah mendengarnya dan mendorong tubuh Nam Soon, sehingga cengkraman Nam Soon terlepas.



Heung Soon bertanya memang apa yang dipunya Nam Soon, yang bisa diambilnya untuk balas dendam? Apa Nam Soon punya sesuatu yang berharga untuk dikorbankan seperti dia yang terpaksa mengorbankan mimpinya karena mrnjadi pemain sepak bola karena yang telah dilakukan Nam Soon. Heung Soo berkata sepak bola adalah hal berharga untuknya. Jadi apa Nam Soon bisa membuang sesuatu yang penting dalam hidupnya? Dengan itu, maka dia akan pergi ke sekolah.
Nam Soon diam saja, bingung. Dia merasa memang tidak punya sesuatu yang berharga yang bisa di korbankan.
Heung Soo yang melihat Nam Soon diam bertanya kenapa? Apa Nam Soon tidak bisa membuangnya.
Heung Soo pun meninggalkan Nam Soon yang terus terdiam.

Esok paginya guru Uhm mengingatkan In Jae, jika Heung Soo terus absen tanpa alasan seperti ini, maka tidak aka nada cara lagi untuk menyelamatkannya. Apalagi ini adalah hari terakhirnya Heung Soo melakukan pelayanan masyarakat. Guru Uhm menjelaskan kalau dia bisa melakukan sesuatu tentang tidak masuknya Heung Soo, jadi bisakah In Jae menghubunginya? In Jae hanya mengangguk dan segera kembali ke mejanya. Se Chan yang memang berada disana danmendengar semua berkata, kalau mereka sudah menyendokkan makanan bahkan menyuapkannya tapi dia meludahkannya.



In Jae dengan perasaan hampa berjalan menuju kelas untuk mengajar, Se Chan mengikuti di belakanngnya. Se Chan yang tahu galaunya perasaan In Jae hanya emmandangnya saja.
Anak-anak seperti biasa selalu bermain, dan baru kembali ke tempat duduknya saat In Jae dan Se Chan masuk kelas.
In Jae yang berdiri di depan, memanggil ketua kelas, dan memintanya untuk menghubungi Park Heung Soo agar segera datang ke sekolah. In Jae juga bilang kalau ini adalah kesempatan terakhir Heung Soo. Jadi kalau Heung Soo tidak datang maka dia akan benar-benar dikeluarkan.

Nam Soon mematuhi perintah In Jae. Di luar kelas Nam Soon mencoba menghubungi Heung Soo.Nam Soon meminta Heung Soo datang secepatnya, dan Heung Soo menolak itu. Nam Soon berkata kalau dia kaan membuangnya. Membuang sesuatu yang penting dalam hidupnya.Jadi Heung Soo harus datang untuk melihat itu. Melihat apa yang dibuangnya. Ternyata Heung Soo sedang kerja, dia mengangkat kardus-kardus yang berisi barang.


In Jae masih menunggu kedatangan Heung Soo. Anak-anak bahkan tidak diperbolehkan pulang sebelum Heung Soo datang, karena jika kelas mereka berakhir, maka kesempatan terakhir Heung Soo akan hilang.
Semua murid tidak sabar. Na Ri mengangkat tangannya dan meminta ijin untu pulang karena ada urusan yang mendesak, apalagi ini memang sudah waktunya pulang. In Jae lalu sadar dan melihat jamnya, dia berkata kalau memang harus pergi ya pergi saja. Bukan hanya Na Ri yang senang mendengarnya, yang lainpun ikut bersorak. Mereka semua bergegas pergi.
Hanya tersisa Nam Soon, Kang Joo, Young Woo, Ha Kyung dan Ki Deok cs.
In Jae berkata kalau dia juga membolehkan guru kang untuk pergi karena dia yang akan menyelesaikan hal-hal yang tersisa.




Saat Se Chan akan keluar, masuklah guru Uhm. Guru Uhm bertanya pada In Jae, apakah Heung Soo masuk hari ini? Tapi kemudian Heung Soo datang, In Jae lega melihatnya dan berkata pada guru Uhm kalau dia sudah datang sekarang.
In Jae menyuruh Heung Soo segera ke kursinya dan duduk.Heung Soo menurutinya, dan Nam Soon memandang Heung Soo saat dia sudah duduk di bangkunya. Guru Uhm berkata kalau Heung Soo memang datang, tapi karena datangnya setelah sekolah usai, maka guru Uhm tetap akan melaporkannya sebagai ketidakhadiran atau absen. In Jae lalu memanggil guru Uhm yang sudah hendak pergi. In Jae menjelaskan kalau mereka belum menyelesaikan kelas. Min Ki ikut berkata kalau anak-anak hanya meninggalkan kelas lebih dulu, tapi sebenarnya kelas belum selesai (Wah..padahal Min Ki udah dijahati Heung Soo, tapi dia tahu kalau Heung Soo tidak sengaja.)
In Jae lalu mengatakan pada Heung Soo kalau dia terlambat datang. Kemudian In Jae juga berkata kalau kelas selesai. In Jae memanggil-manggil Nam Soon, tapi Nam Soon masih melihat Heung Soo, kemudian dia tersadar dan melakukan tugasnya sebagai ketua kelas. Semuapun meninggalkan kelas.




Saat sudah berdua saja, Heung Soo langsung menanyakan apa yang akan Nam Soon buang? Nam Soon bangkit dan menyerahkan sesuatu pada Heung Soo. Heung Soo melihatnya. Nam Soon bertanya apa Heung Soo senang sekarang? Nam Soon pun pergi meninggalkan Heung Soo.


Nam Soon menemui In Jae, dan menyerahkan sesuatu padanya. Setelah selesai, Nam Soon pamit untuk pulang. In Jae hanya termenung dan diam tanpa mengucapkan apapun. In Jae memandangi kertas yang diberikan Nam Soon tadi, ternyata surat pernyataan putus sekolah. Nam Soon ingin berhenti sekolah.


Saat akan pulang, ada Heung Soo yang menunggu Nam Soon di depan gerbang sekolah. Kali ini Nam Soon cuek,dan melanjutkan langkahnya. Heung soo langsung bertanya apakah hal yang Nam Soon buang adalah sekolah?Heung Soo juga bertanya, apa itu hal yang penting dalam hidup Nam Soon? Heung Soo berkata kalau itu tidak cukup.Apa Nam Soon tidak punya sesuatu yang lebih besar?
Nam Soon kemudian berkata dan memandang Heung Soo. Nam Soon seperti akan menangis “Hal yang aku buang sekarang bukan sekolah. Itu adalah kau.”

Heung Soo tertegun mendengarnya, dan Nam Soon melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan Heung Soo.
Nam Soo benar-benar menangis. Dia sedih dengan keputusannya.






source : http://nhieshe.blogspot.com/2013/02/sinopsis-school-2013-episode-7-part-1.html and http://nhieshe.blogspot.com/2013/02/sinopsis-school-2013-episode-7-part-2.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com

No comments:

Post a Comment