Eun Kyul menghentikan langkah Jae Hee saat akan memasuki kamar. Dia
mengatakan, "Aku tahu kau ini pria, tapi Goo Jae Hee aku menyukaimu."
Sontak Jae Hee kaget mendengar pengakuan cinta dari Eun Kyul, dia
mengira Eun Kyul pasti lagi bercanda. Tapi Eun Kyul bilang kalau dia
serius.
Tae Joon mendekati mereka berdua, dan bertanya apa yang sedang kalian
lakukan. Jae Hee menjawab kalau tadi dia pergi ke rumah Eun Kyul karena
khawatir beberapa hari ini Eun Kyul enggak masuk sekolah. Eun Kyul
mengiyakan.
Setelah masuk kamar, Tae Joon nampak sangat penasaran akan pembicaraan
yang dilakukan Jae Hee dan Eun Kyul tadi. Dia lalu bertanya pada Jae Hee
apa yang tadi dibicarakannya dengan Eun Kyul. Kalian berdua kelihatan
sangat serius. Jae Hee menjawab tidak ada. Tae Joon lalu bertanya kenapa
wajahmu memerah? Jae Hee mengalihkan topik, dia bertanya apakah Tae
Joon akan kembali ke rumah sakit lagi. Tae joon menjawab kalau dia tidak
ke rumah sakit lagi. Wajah Jae Hee sedikit berseri. ^_^
Tae Joon juga menegaskan kalau hubungannya dengan Han Na tidak seperti yang Jae Hee pikirkan.
Di kamar mandi, Tae Joon masih berpikir kira2 apa yang Eun Kyul dan Jae Hee bicarakan tadi.
Sementara itu, Eun Kyul dikamarnya mencoba meyakinkan dirinya kalau yang
dia lakukan tadi itu sudah benar. Tapi hatinya yang lain bilang kalau
itu salah. Eun Kyul tambah bingung.
Hyun Jae melepas bajunya, tapi Eun Kyul melarangnya dan menyuruh Hyun
Jae agar melepas baju di kamar mandi saja. Dia takut kalau ntar malah
naksir sama Hyun Jae, Eun Kyul mengira dirinya adalah seorang gay. Tapi
Hyun Jae tak menghiraukannya, dia tetap melepas bajunya. Eun Kyul
melihat itu tapi ternyata tak ada ketertarikan sama sekali. Tubuh Hyun
Jae malah terlihat seperti sebuah batu. Mendengar hal tersebut Hyun Jae
marah dan langsung melempar baju kotornya ke muka Eun Kyul.
Malamnya, Jae Hee enggak bisa tidur. Pernyataan cinta Eun Kyul
terngiang-ngiang di pikirannya. Jae Hee menelpon Tae joon yang sedang
tidur di bawahnya. Dia bilang kalau kehadirannya selama ini di sini
mungkin telah membuat Tae Joon merasa tidak nyaman.
Tae Joon hanya berkata terima kasih karena telah membuatnya kembali
lompat lagi. Mendengar hal itu, Jae Hee tampak sangat bahagia. Dia
kemudian menengok ke bawah, dan bertanya apa yang barusan Tae Joon
katakan itu benar? Tapi Tae joon malah tanya balik tentang apa yang tadi
Jae Hee bicarakan dengan Eun Kyul. Jae Hee menghindarinya dan bilang
akan tidur duluan.
Pagi-pagi Tae Joon sudah rajin olah raga. Dia berlari mengelilingi lapangan dengan wajah gembira.
Tae Joon kemudian latihan melompat dan sukses! Pelatih sangat puas
dengan hasil lompatan Tae joon. Pelatih memuji kemajuan Tae joon.
Sementara itu, Hyun Jae harus berlapang dada karena dirinya gagal.
Pelatih memarahinya dan bilang kalau ini adalah permainan mental.
Di ruang ganti, Tae Joon tanya pada Hyun Jae apa yang terjadi padanya.
Dia minta Hyun Jae untuk jangan terlalu terobsesi untuk memecahkan
rekor. Hyun Jae dengan ketus menjawab kalau itu bukan urusanmu.
Setelah Tae Joon pergi, Hyun Jae teringat percakapannya dengan salah satu pihak sponsor.
Pihak sponsor akan menjadikan Hyun Jae seorang bintang asalahkan dia
bisa mengalahkan Tae Joon di pertandingan berikutnya. Tapi
memikirkan kemajuan Tae Joon sekarang ini, membuat Hyun Jae malah kesal
sendiri.
Sepulang dari sekolah, Jae Hee menyempatkan untuk menjenguk Han Na di rumah sakit.
Han Na bilang dia akan menyimpan rahasia tentang identitas Jae Hee
sebenarnya. Han Na lalu menyuruh Jae Hee untuk pergi. Tapi Jae Hee
datang kesini bukan karena hal itu.
"Lalu, kenapa kau kesini?" tanya Han Na penasaran.
Jae Hee menggenggam tangan Han Na dan bilang, "Kau tidak boleh menyerah
untuk kembali olah raga lagi apapun alasannya. Karena Seol Han Na paling
cantik ketika dia sedang senam. "
Han Na sedikit tersentuh dengan kata-kata Jae Hee barusan.
"Kau berkata seolah-olah kau tahu segalanya." ucap Han Na.
Jae Hee menjawab kalau dia memang tak tahu apa-apa tentang Han Na tapi
kata-kata itu dulu bisa membuatnya kembali semangat lagi. Jae Hee
memberikan sebuah amplop sebelum dia pulang.
Han Na membuka amplop itu, dan didalamnya ada sebuah kertas yang bertuliskan 'Keajaiban adalah nama lain dari kerja keras'
*Ahh..ini kan kutipan kata2 Tae joon ..>,<
Dalam kamarnya, Jae Hee sedang mencari reservasi untuk penerbangan ke
LA.. Tae joon datang dan mengintip apa yang dilakuak Jae Hee, menyadari
kehadirannya Jae Hee buru-buru menutup laptop.
"Jika kau berniat untuk menonton film porno, lebih baik kau kunci
pintu." sindir Tae Joon sambil membuka laptop Jae Hee. Tapi Jae Hee
berusaha menahannya dan bilang, "Aku tidak menonton film porno."
"Kau bertingkah seperti ini, malah terlihat kau memang menontonnya." ejek tae Joon dengan tertawa menyindir.
Jae Hee membela diri dengan bilang kalau dia memang tidak menontonnya.
"Baik, ayo anggap kau tidak melihatnya." goda Tae joon.
"Tapi aku memang tidak melihatnya!" Jae Hee mulai kesal. "Apa kau mencoba menggodaku."
Tae Joon tersenyum. Dia senang bisa menggoda Jae Hee.
Seung Ri sedang menunggu Han na di hall rumah sakit. Seung Ri bilang
kalau pertemuan ini mungkin adalah sebuah takdir. Dia lalu
memperkenalkan dirinya tapi Han Na tak menghiraukannya.
"Apa kau punya urusan denganku?' tanya Han Na ketus.
"Tidak ada. Tapi semenjak kita sering bertemu, akan lebih baik kalau kita bisa saling mengenal." jawab Seung Ri.
Seung Ri tanya apakah benar kalau Han Na lebih muda 2 tahun darinya. Han na mengiyakan.
Dia mencoba mengobrol dengan Han Na, tapi nampaknya Han Na tak begitu
tertarik. Han Na menyuruhnya untuk minggir karena menghalangi jalannya.
Seorang suster berlari menghampiri Seung Ri. Suster itu bertanya, "Pasien Ha Seung Ri, apakah kau sudah bisa kentut?"
Seung Ri langsung malu. Dia melihat ke arah Han Na. Seung Ri langsung memalingkan wajahnya
untuk menghindari rasa malu
"Kau harus cepat kentut agar kau bisa makan." ucap suster. Seung Ri
memberi kode pada suster itu untuk cepat menyingkir dan jangan
membicarakan hal memalukan ini di depan Han Na.
"Aneh. Kau harusnya bisa kentut sekarang." ucap suster itu saat melihat catatanya,
Seung Ri marah-marah pada suster itu. Kenapa dia mempermasalahkan hal sepele semacam ini.
Saat itu juga, tak sengaja Seung Ri kentut. Terdengar suara kecil. Hahaha...>0<
Han Na menutup hidungnya sambil berkata dengan nada merendahkan, "Selamat. Selamat." Han Na lalu pergi.
Orang-orang disekitar turut mengucapkan selamat karena sekarang Seung Ri bisa makan lagi. Tapi nadanya seperti mengejek.
Tae joon meletakkan pelembab di meja Jae Hee sebagai ganti dari yang
dulu. *Dulu Tae Joon sempat memberikan pelembab ini pada Jae Hee, tapi
karena sebuah insiden pelebab itu jatuh dan pecah.
Suara air yang mengalir saat Jae Hee sedang mandi terdengar jelas.
Sebagai seorang lelaki yang tinggal sekamar dengan seorang perempuan
pasti punya naluri juga. Dia merasakan panas. Untuk menghilangkan
pikiran kotornya dia berolah raga di kamar.
Setelah selesai mandi, rambut Jae Hee yang basah membuat Tae Joon
kembali panas. Jae Hee terlihat mempesona dengan rambut basahnya.
Jae Hee melihat ada pelembab di mejanya. Tae Joon bilang itu hadiah dari
penjual toko karena barang yang dibelinya tadi. Jae Hee bilang akan
menggunakannya untuk 100 tahun.
Dia bilang akan pergi ke luar sebentar. Tae Joon memberikan topinya
untuk dipakai Jae Hee. Diluar sangat dingin selain itu pesona Jae Hee
yang berambut basah bisa mengundang bahaya.
Jae Hee pergi menemui dokter Min Woo di klinik. Dia curhat tentang Eun
Kyul yang menyatakan perasaan cintanya. Dia meminta pendapat dokter Min
Woo dalam menyikapi hal ini. Dokter mengatakan kalau seiring berjalannya
waktu akan semakin banyak orang tahu tahu akan identitas Jae Jee
sebenarnya. Jadi dokter meminta Jae Hee untuk menyiapkan diri untuk
segera pergi dari sekolah ini.
Di tempat lain, Tae Joon sedang memperbaiki lampu di pintu masuk. Eun
Kyul yang baru saja datang bertanya kenapa Tae Joon mau repot2
memperbaikinya bukankah hal tersebut harusnya dilakukan oleh petugas
asrama.
Tae Joon lalu tanya apa yang kemarin Eun Kyul biacarakan dengan Jae Hee di depan kamarnya.
Eun Kyul mengatakan tidak ada, tapi kemudian dia berkata kalau dia sudah
menngungkapkan perasaanya pada Jae Hee. Tae Joon kaget. Dia lalu
mengatakan pada Eun Kyul kalau Jae Hee itu pria. Yah, Eun Kyul tahu hal
itu tapi dia tak peduli mau pria taua wanita perasaanya tak bisa
berubah. Dia ingin mencoba sampai akhir.
Dalam perjalanan kembali ke kamar, Jae Hee meyakinkan dirinya untuk bisa
menata hatinya. Tak boleh ada perasaan apapun dalam hatinya. Jae Hee
teringat perkataan dokter Min Woo yang mengatakan kalau dia punya cara
bagus untuk mengatasi masalah Eun Kyul.
Di runga guru, dokter Min Woo meminta guru Lee Soo Jung ( guru yang
ditaksir Min Woo dan pelatih Gwang Min ) untuk menemaninya pergi akhir
pekan ini. Pelatih Gwang Min langsung mengajukan diri untuk ikut juga.
Eun Kyul sedang berdiri di depan kamar Jae Hee sambil membawa susu. Tae Joon datang dan menyuruhnya untuk pergi jika dia memang tak berniat
masuk.
Eun Kyul lalu masuk, dia memberikan susu itu pada Jae Hee.
Tak sadar Eun Kyul meletakkan tangannya di pundak Jae Hee. Tae Joon
merasa cemburu melihat kedekatan mereka. Merasa risih, Jae Hee lalu
melepaskan tangan Eun Kyul dari pundaknya.
Tae Joon melihat ada koper disana. Jae Hee mngetakan kalau di akhir
pekan ini dia akan pergi dengan dokter Min Woo untuk kegiatan amal.
Sontak Jae Hee dan Eun Kyul mengajukan diri untuk ikut juga. Eun Kyul
bilang kalau dulu dia dijuluki The King of Volunteer.
Tak mau kalah Tae Joon juga membanggakan dirinya yang selalu mengikuti kegiatan amal. Mereka berdua perang mulut.
Eun Kyul lalu pergi untuk mengemasi barangnya. Jae Hee sebenarnya merasa
tak nyaman bila Eun Kyul juga ikut. Tujuan dia pergi kan untuk
menghindar dari Eun Kyul tapi sekarang Eun Kyul malah ikut dengannya.
Tae Joon mendapat pesan dari manajernya untuk mengecek email. Dia melihat laptop Jae hee nganggur, diapun membuka emailnya disitu.
Tae Joon mendapat pesan dari manajernya untuk mengecek email. Dia melihat laptop Jae hee nganggur, diapun membuka emailnya disitu.
Tak sengaja, Tae Joon melihat situs reservasi pemasanan tiket pesawat ke
LA. Dia kaget, ternyata yang kemarin disembunyikan Jae Hee adalah hal
ini. Tae Joon merasa Jae Hee akan meninggalkannya.
Direktur Jang pergi menemui Han Na. Di situ Direktur Jang tampak kesal
dengan sikap Han Nan yang seenaknya sendiri. Awalnya dia mengaku di tv
kalau dirinya sudah jadian dengan Tae Joon dan sekarang dia bilang
sudah putus dengan Tae Joon. Dengan sedih Han Na menjelaskan kalo
sebenarnya dialah yang membuang Tae Joon karena Tae Joon tidak
menyenangkan dan dia lelah dengannya. Direktur Jang mencoba menenangkan
Han Na yang menangis. Sementara itu, diam-diam Seung Ri melihat kejadian
itu. Seung Ri seakan tidak percaya kalau Han Na putus dengan Tae Joon.
Dia tersenyum senang.
Akhirnya mereka semua tiba di desa. Dokter Min Wo heran kenapa perginya
harus membawa Sang Chu (anjing sekolah). Jae Hee beralasan kalau Sang
Chu mungkin bosan di sekolah terus. Saat Jae Hee mau mengambil kopernya
di bagasi, Tae Joon langsung merebutnya dan bilang kalau Jae Hee bawa
yang kecil saja. Eun Kyul yang melihat itu langsung ikut-ikutan mau
membawakan tas Jae Hee. Awalnya Jae Hee menolak karena tas yang
dibawanya ringan tapi Eun Kyul tetap kekeh. Akhirnya tas itu pun dibawa
Eun Kyul.
"Itu suamiku." kata nenek yang tiba-tiba datang.
"Dia sangat ganteng." ujar Jae Hee.
"Ganteng apanya? Dia banyak sekali menghabiskan uang. "
"Lalu di mana kakek?" tanya Eun Kyul.
Dengan sedih nenek menjawab kalau kakek sedang berada di tempat yang indah.
Mereka bertiga langsung merasa tidak enak. Tae Joon segera mengganti
topik pembicaraan dengan bilang kalau desa ini sangat bagus. Jae Hee
juga mengatakan kalau nenek itu sangat hebat.
Nenek kembali tersenyum, "Hebat?? Hahahaha..."
Selama mereka tinggal, nenek menyuruh mereka menganggap rumah ini sebagai miliknya .
Tae Joon menyuruh Jae Hee berganti pakaian santai. Sementara dia dan Eun Kyul akan pergi untuk menyiapkan makan malam. Euk Kyul sempat menolak, tapi Tae Joon memaksanya. Setelah berganti pakaian, Jae Hee menggunakan pelembab wajahnya. Setelah itu dia mendekati Sang Chu dan bilang kalau dia akan mendapatkan waktu-waktu bahagia sebelum dia pergi.
Han Na kaget dan berteriak menyuruh Seung Ri melepaskannya tapi Seung Ri tetap kekeh tidak akan melepaskannya.
Sudukan siku pun Han Na lancarkan ke arah Seung Ri. OMG!! pukulan itu
pas mengenai bekas operasi Seung Ri. Seung Ri kesakitan. Tapi dia masih
terus berusaha menahan Han Na.
"Han Na ssi, jangan mati ! Ada banyak laki-laki selain Tae Joon."
"Siapa yang bilang mau mati?" tanya Han na bingung.
Seung Ri masih terus-terusan panik, "Apa maksudmu dengan siapa? Han Na ssi itu..."
Seung Ri lalu tersadar kalau dia sudah salah paham, "Itu.. melompat dari gedung ini?"
"Apa kau gila?" bentak Han Na.
Seung Ri bernapas lega ternyata Han Na tidak bunuh diri. Tapi seung Ri
kembali merasakan sakitnya. Dia bilang pada Han Na kalau pukulannya tadi
tepat mengenai bekas operasinya. Han Na langsung terkejut. Sementara
itu bekas operasi Seung Ri mengeluarkan darah. Han Na makin terkejut dan
panik.
"Ahhh,, aku benar-benar minta maaf. Apa yang harus kulakukan?" ujar Han Na panik.
Seung Ri segera dilarikan ke UGD.
Sebelum masuk UGD, Seung Ri menggenggam tangan Han Na dan bilang kalau
masih banyak laki-laki selain Tae Joon. Misalnya.... aku. Setelah itu
Seung Ri langsung pingsan.
Nenek memasak sup ayam untuk makan malam mereka semua. Eun Kyul dan Jae Hee tampak senang menikmati sup itu. Sedangkan Tae Joon tidak mengambil sup itu sama sekali karena dia tidak menyukai ayam. Eun Kyul menyuruh Jae Hee makan bagian ayam lainnya. Tapi Jae Hee menolak karena dia cuma suka makan kaki ayam. Eun kyul mengatakan kalau dirinya dan Jae Hee itu sama-sama cocok karena dia suka makan bagian daging ayam sedangkan Jae Hee suka kakinya. Dan jika digabungkan itu akan menjadi kesatuan ayam. Aiihhh... Eun Kyul kembali mengatakan hal-hal aneh yang membuat dirinya tampak cocok dengan Jae Hee. Dan itu membuat Tae Joon kesal melihatnya.
Tae Joon dan Eun Kyul menata tempat tidur bersama. Tapi mereka malah terlihat emosi saling tarik-tarikan lembaran kain itu. Dan akhirnya kain itu pun sobek. Mereka berdua terkejut.
"Bagaimana ini, nenek bilang ini adalah barang yang paling dirawatnya." kata Eun Kyul bingung.
Eun Kyul kemudian bertanya apa hubungan Tae Joon dengan Jae Hee
sebenarnya. Apa cuma teman atau teman sekamar. Karena keduanya terlihat
lebih dari teman. Agar Eun Kyul tidak salah paham, dia terus mendesak
Tae Joon mengatakannya. Tapi Tae Joon malah menghidar dan pergi.
Jae Hee keluar dari kamarnya dan melihat Tae Joon sedang bermain dengan Sang Chu. Dia lalu meminta Tae Joon menemaninya ke kamar mandi jaraknya jauh dan gelap membuatnya sedikit takut. Tae Joon mengiyakan. Tae Joon menunggu Jae Hee di luar kamar mandi. Setelah selesai, Tae Joon menanyakan apa Jae Hee akan kembali ke LA. Tae Joon tahu karena dulu dia enggak sengaja melihat Jae Hee sedang memesan tiket pesawat ke LA.
"Bukankah itu kakek yang sudah meninggal itu?" tanya Jae Hee tidak percaya.
Mereka berdua ketakutan. Tae Joon berusaha melindungi Jae Hee.
"Hantu.. menjauhlah!" kata Tae Joon terbata-bata.
Dengan aksen berbeda, kakek itu berkata, "Apa maksudmu?"
"Jadi anak-anak ini yang datang sebagai sukarelawan?! Dasar,,
sembarangan mengatakan orang yang masih hidup ini sudah mati." ujar
kakek sedikit kesal.
Mereka bertiga segera minta maaf. Kakek lalu meyuruh mereka bertiga
masuk. Sementara nenek hanya senyam senyum melihat kelakuan mereka.
Pelatih gagal menemukan sari buahnya. Saat membuka kulkas untuk mencari minum, dia melihat sebotol sari buah di sana. Dia pun segera memberikannya pada guru Lee Soo Jung. Guru Lee Soo Jung tampak senang dan berterima kasih pada pelatih. Pelatih tersenyum. Dia lalu memeriksa dahi guru Lee dan ternyata tidak demam. Guru Lee Soo jung kemudian bilang kalau bau tangan pelatih seperti kotoran. Pelatih langsung membela diri kalau itu bau kedelai. Karena dia habis memeriksa kendi satu per satu.
Saat sedang bertanam, Eun Kyul mendapat telepon dari pelatih sepak bolanya. Awalnya Eun Kyul takut mengangkatnya karena mengira bakal dimarahi sama pelatih sepak bola. Soalnya dia bolos latihan dan juga belum mengatakan pada pelatih kalau dirinya pergi jadi sukarelawan. Tapi Jae Hee terus menyemangatinya dengan bilang kalau mungkin saja itu telepon baik. Dengan ragu-ragu Eun Kyul mengangkatnya. Ternyata pelatih mengabarkan kalau Eun Kyul terpilih masuk tim nasional karena anggota yang terpilih dulu cedera sehingga harus digantikan. Eun Kyul masih tidak percaya. Dia lalu menyuruh Jae Hee memukulnya, dan Eun Kyul merasakan kesakitan. Itu berarti ini bukan mimpi. Eun Kyul senang bukan main begitu juga Jae Hee.
Tae Joon duduk termenung sendiri sambil mengingat kembali apa yang Eun Kyul lakukan selama ini pada Jae Hee juga dirinya.
Jae Hee bertanya apa Tae Joon sedang mencari sesuatu. Tae Joon menjawab
kalau dirinya datang untuk melihat Jae Hee. Ada sesuatu yang harus dia
katakan. Di luar terdengar Eun Kyul sedang mencari Jae Hee.
"Eun Kyul mencariku." kata Jae Hee.
Saat mau membuka pintu dapur, Tae Joon menahannya.
"Jangan pergi."
"Tapi Eun Kyul..."
Tae Joon langsung menyela, "Kalau sedang bersamaku, jangan pikirkan Eun Kyul !"
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi ke Amerika." lanjutnya.
"Tetaplah di sisiku."
"Tetaplah di sisiku."
Jae Hee langsung terkejut mendengar pengakuan itu.
source : catatan-anikatik.blogspot.com
re-post and re-edit by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment