Hanya karena sekarang Tae Joon dan Hyun Jae sedang pemulihan tenaga,
bukan berarti mereka boleh membolos latihan, tapi malah harus latihan
lebih keras dari sebelumnya. Mereka berbagi tips tentang cara melompat
lebih tinggi yang lebih baik, pemandangan ini membuat Pelatih
Baek tersenyum.
Jae-hee meminta bantuan dokter Minwoo untuk mengajarinya tentang cara
memijat yang benar. Dokter Minwoo malah tanya, apakah tubuh Jae Hee
baik-baik saja? karena perban yang melilit dada Jae Hee itu bisa
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Jae Hee memberitahu dokter
minwoo bahwa dia sudah terbiasa dengan itu.
Aku suka bagaimana Han na harus berdandan dulu sebelum kedatangan Seung
ri. Namun setelah itu, dia berpura-pura sok cool dan jual mahal. Harga
dirinya sangat tinggi *Umpph.. harga diri atau gengsi yaa??Dia
berpura-pura bahwa semua hal-hal kecil ( yg sebenarnya sudah dilupakan)
masih mengganggu dia, rayuan-rayuan gombal Seung Ri juga membuatnya
merinding.
Seung Ri menegaskan "Hanya untuk mereka yang suka mengumbar rayuan palsu. Tapi kalau aku tulus." Aww..
Dia tidak sempat untuk mempersiapkan lelucon hari ini, tapi ia
mendengar rumor menarik bahwa ada seorang gadis di asramanya. Mendangar
hal tersebut, mata Han Na langsung terbelalak. Dia lalu bertanya, apa
yang akan dilakukan Seung ri selanjutnya?
Seung Ri mengangkat bahu tak yakin. Mungkin saja aku akan menyuruh
semua penghuni asrama bertelanjang dada untuk mengkonfirmasi apakah
benar tidaknya rumor itu.
Sontak Han Na berteriak kalau mereka tidak bisa melakukan itu. Dia beralasan kalau cuaca sedang dingin, jadi mereka semua bisa terkena flu. Seung Ri menafsirkan ini sebagai kepedulian Han Na terhadapnya. Dia tersenyum senang.
Sontak Han Na berteriak kalau mereka tidak bisa melakukan itu. Dia beralasan kalau cuaca sedang dingin, jadi mereka semua bisa terkena flu. Seung Ri menafsirkan ini sebagai kepedulian Han Na terhadapnya. Dia tersenyum senang.
Tiba-tiba Seung Ri mengeluarkan wig dan kacamatanya. Dan... dig dong..
dia berpenampilan seperti seorang kakek-kakek. Melihat hal ini, Han Na
langsung tertawa terbahak-bahak. "Kau sangat jelek."ucapnya.
Eh, ternyata itu bukan reaksi yang diharapkan Seung Ri, dengan gagap dia
bertanya apakah Han Na bersungguh-sungguh. Dia mengangguk, sambil terus
menahan tawa. Jangan khawatir Seung Ri - dibalik tawanya, masih ada
perasaan untukmu. Cieee..
Desas-desus terus menyebar di sekitar kampus dan Tae-Joon meyakinkan
Jae-hee untuk jangan terlalu khawatir tentang hal itu. Dia bergumam,
"Tidak peduli apa yang terjadi, aku akan melindungimu."
Jae-hee tersenyum lega, mengatakan bahwa dia percaya padanya. Aku
pikir-pikir kau tetap harus waspada Goo Jae Hee - rahasia mu bisa kapan
saja terbongkar..
Topik pembicaraan beralih ke Eun kyul, dan Jae-hee mengernyit kalau dia
belum bertemu dengan Eun Kyul lagi. Meskipun dia sudah berusaha
mengulurkan tangannya untuk minta maaf, tapi sepertinya Eun Kyul masih
menutup hatinya. Jae-hee bergumam keras-keras: "Saya pasti menjadi teman
yang buruk."
Tae-joon mengatakan kalau Eun kyul itu pria, seorang pria biasanya akan
selalu mengingat hal yang menyakitkan untuknya. Dia menyarankan agar Jae
Hee membiarkan Eun Kyul untuk menenangkan diri dulu.
Di luar dugaan, ternyata saat itu juga Eun Kyul datang menemui Jae Hee
untuk mengajaknya berbelanja. Dia nampak sangat riang tanpa beban.
Melihatnya, seolah mereka tak pernah mempunyai masalah apapun, sikap Eun
Kyul kembali seperti yang dulu. Tak mau kalah, Tae joon mengusulkan
dirinya untuk ikut juga. HAHA...
Mereka bertiga pergi ke mall. Tae Joon memilih sebuah sepatu dan
menyuruh pelayan toko untuk memberinya ukuran yang lebih kecil. Jae Hee
bertanya itu tidak akan muat untuk Tae Joon.
Tae joon berkelih, kalau sepatu itu bukan untuknya. *Pasti untuk Hyun Jae kan? So sweett...
Di sisi lain, Eun Kyul memandangi mereka berdua dengan tatapan sedih.
api dia berusaha mengumpulkan kekuatan untuk berpura-pura bersikap
ceria. Dia langsung menyusup diantara Jae Hee dan Tae joon.
Saat mereka bertiga sedang makan, Eun Kyul melepas jaketnya karena
kepanasan. Begitu juga dengan Jae Hee, dia pun melepas jaketnya. Dial
kaget ketika menyadari Jae Hee ternyata memakai baju yang sama
dengannya. Wahh... mata Tae Joon langsung memandangi mereka dengan
tatapan cemburu.
Sesampainya di asrama, Tae Joon langsung memberikan tas yang dibelinya
tadi. Dia bilang kalau tas itu harganya lagi diskon dan mirip dengan
miliknya. Dia juga menyuruh Jae Hee untuk memakainya setiap hari. Jae
Hee terkesan dengan perhatian Tae Joon, dia lalu membalasnya dengan
memberikan pijatan spesial untuk Tae Joon.
Tapi Tae Joon menolak, Jae Hee tetap bersikeras, dan mendorongnya ke
tempat tidur. Tae Joon merasa jantungnya berdetak cepat serasa mau
copot, dia langsung menyuruh Jae Hee berhenti dan menjaga jarak 2m
darinya.
Tapi Jae Hee tak mau, dia terus memijat kakinya. Tae Joon bangkit dan
langsung meraih tangan Jae Hee. Dia menatap Jae hee lekat, dan kemudian
pergi,
Tae Joon akhirnya tidur diklinik dokter Minwoo. Ketika dokter tanya mengapa dia ada di sini, Tae-joon menjawab bahwa ia menemukan klinik tempat yang lebih baik untuk tidur.
Sendirian di kamar mandi, Tae-joon bergumam keras-keras pada dirinya sendiri: "Ini semakin lebih dekat dan lebih berbahaya."
Di ruang ganti, Hyun Jae meyakinkan Tae Joon kalau pelompat tinggi yang
baru itu tak sebanding dengan Tae Joon. Pernyataan berikutnya membuatku
iba pada Hyun Jae.
"Kau akan mengalahkan dia dan mendapatkan kemenangan di Olimpiade."
Tapi kemudian Tae-joon menjawab bahwa ia tidak berniat untuk melakukannya sendiri. Dan kemudian ia memberinya sepatu yang dibelinya tadi. Awww
"Mari kita pergi bersama-sama." ucap Tae joon dengan tersenyum.
Jae-hee membantu Tae-joon menyiapkan perlengkapan untuk olimpiade mendatang.
"Kau masih menyimpannya?" tanya Jae Jee sambil mengangkat tali sepatu merah yang dulu dia berikan padanya.
Tae-joon menjawab bahwa ia masih membutuhkan sedikit keberuntungan jadi ia masih menyimpan tali sepatu itu.
Tae Joon menyuruh Jae hee untuk datang tepat waktu. Jae Hee berjanji
bahwa ia tidak akan terlambat di hari kompetisi. Tae joon akan melangkah
keluar, namun Jae Hee menghentikannya dan langsung mencium bibir Tae
Joon. Saking terkejutnya, Tae Joon sempat menjatuhkan tasnya.
Tae Joon menarik diri, mengingat ini belum saatnya untuk melakukan hal itu. Ciuman dadakan itu membuat perasaanya campur aduk tak karuan. Tae Joon segera pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun. Tapi ternyata tasnya tertinggal, dia pun langsung mengambil tas tersebut dengan perasaan gugup tak berani menatap Jae Hee.
Pelatih GwangMin nyengir lebar letika melihat guru Lee menunggunya
diparkiran. Guru Lee menyerahkan bekal yang tadi dibelinya, dia
mengatakan kalau makan ramyun tiap hari itu tidak baik untuk kesehatan.
Pelatih Gwang Min tersenyum, aww.. ini menunjukkan hubungan mereka makin
dekat apalagi pelatih bilang kalau dia sudah pindah rumah ke samping
rumah guru Lee..
Sementara itu, Tae Joon dan Hyun Jae dalam perjalanan menuju stadion olimpiade. Tae Joon mengirim sms pada Han Na tanya tentang bagaimana perawatan kakinya, Han Na menjawab kalau semuanya berjalan lancar. Han na juga tanya bagaimana kabar JaeHee?
tae Joon tersenyum membacanya.
Buku diary Jae-hee telah hilang dan lebih buruknya lagi, dia menemukan
bahwa perban yang melilit dadanya nya lebih ketat dari sebelumnya.
Wajahnya pucat setelah latihan berakhir, dia berjalan keluar dan setelah
iu...Brukkk!!! dia ambruk ke tanah, pingsan tak sadarkan diri.
Mereka semua khawatir dan panik, Seung Ri segera menginstruksikan mereka
untuk melonggarkan kemeja Jae-hee agar membantunya bernapas. Mereka
melakukannya tetapi kemudian berhenti ketika mereka melihat perban yang
mengikat dadanya, ternyata selama ini siswa perempuan dalam rumor itu
adalah... Jae Hee!!
Kita melihat Eun kyul berlari menuju klinik tempat Jae hee dirawat, sambil mengingat-ingat ucapan Seung ri di kepalanya, "Kau paling dekat dengan Jae-hee. Aku bertanya-tanya apakah kau sudah tahu ... bahwa Jae hee adalah seorang perempuan? "
Seung Ri menyuruh Eun Kyul untuk membahas masalah ini diluar. Kali ini
batas kesabaran Seung Ri udah tak bisa ditahan, karena masalah ini
emosinya meledak-ledak. - Siapa lagi yang tahu tentang identitas Jae
hee? Bentak Seung Ri sambil menendang tempat sampah.
Eun kyul mengaku bahwa Tae joon juga sudah tahu dan ketika Seung Ri mengancam bahwa ini akan berarti pengusiran untuk mereka bertiga, ia menjawab bahwa hal itu tidak masalah.
Scene kembali di klinik dokter Minwoo, dan Jae Hee telah siuman. Dokter
minwoo menempatkan tangannya di bahu Jae Hee, sambil mengatakan kalau
semuanya sudah berakhir. Dan ini semua bukan salah Jae Hee.
Eun kyul berjalan ke tempat tidurnya dengan mengalir air mata, "Apa yang harus ku lakukan sekarang?"
Pada saat yang sama, Tae joon bertanya-tanya mengapa Jae hee tidak menjawab telponnya. Lalu pelatih Gwang Min memanggilnya untuk menunjukkan stadion yang akan dipakai untuk olimpiade nanti.
Seung Ri merasa kesal pada dirinya dan situsi yang sedang melilitnya sekarang ini. Dia lalu mengingat percakapannya dengan Jae Hee tadi.
~flashback
Seung Ri marah-marah sambil tak kuasa meneteskan air mata. "Apakah kau pikir sekolah ini hanya untuk main-main sehingga kau bisa seenaknya menyamar menjadi pria?" bentak Seung Ri pada Jae Hee.
"Maafkan aku, Sunbae." pinta Jae Hee sambil menangis.
Seung Ri tanya apakah arti dirinya untuk Jae Hee, apakah dia seorang Sunbae yang bisa diremehkan..
Dan yang bisa dilakukan Jae hee hanyalah meminta maaf dan bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari tindakannya. Dia bersikeras bahwa Eun kyul dan Tae joon tidak bersalah, dia juga bersumpah untuk menerima hukuman yang setimpal.
Bahkan dalam kemarahannya, Seung Ri bertanya pada Jae Hee apakah dia baik-baik saja. Air mata jatuh dari matanya, tersentuh oleh simpati Seung Ri, "Maafkan aku sunbae." ucap Jae Hee merasa bersalah.
Kabar tentang Identitas Jae Hee sebagai perempuan nampaknya sudah
menyebar luas disekolah. Tatapan sengit mereka pada Jae Hee, membuktikan
kalau mereka kecewa dengan Jae Hee. Selama ini Jae Hee telah membohongi
mereka dengan berpura-pura sebagai seorang pria. Dan ini tidak bisa
ditolerir. Jae Hee merasa tidak nyaman dengan tatapan mereka.
Tae Joon akhirnya tidur diklinik dokter Minwoo. Ketika dokter tanya mengapa dia ada di sini, Tae-joon menjawab bahwa ia menemukan klinik tempat yang lebih baik untuk tidur.
"Kau akan mengalahkan dia dan mendapatkan kemenangan di Olimpiade."
Tapi kemudian Tae-joon menjawab bahwa ia tidak berniat untuk melakukannya sendiri. Dan kemudian ia memberinya sepatu yang dibelinya tadi. Awww
"Mari kita pergi bersama-sama." ucap Tae joon dengan tersenyum.
"Kau masih menyimpannya?" tanya Jae Jee sambil mengangkat tali sepatu merah yang dulu dia berikan padanya.
Tae-joon menjawab bahwa ia masih membutuhkan sedikit keberuntungan jadi ia masih menyimpan tali sepatu itu.
Tae Joon menarik diri, mengingat ini belum saatnya untuk melakukan hal itu. Ciuman dadakan itu membuat perasaanya campur aduk tak karuan. Tae Joon segera pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun. Tapi ternyata tasnya tertinggal, dia pun langsung mengambil tas tersebut dengan perasaan gugup tak berani menatap Jae Hee.
Sementara itu, Tae Joon dan Hyun Jae dalam perjalanan menuju stadion olimpiade. Tae Joon mengirim sms pada Han Na tanya tentang bagaimana perawatan kakinya, Han Na menjawab kalau semuanya berjalan lancar. Han na juga tanya bagaimana kabar JaeHee?
tae Joon tersenyum membacanya.
Kita melihat Eun kyul berlari menuju klinik tempat Jae hee dirawat, sambil mengingat-ingat ucapan Seung ri di kepalanya, "Kau paling dekat dengan Jae-hee. Aku bertanya-tanya apakah kau sudah tahu ... bahwa Jae hee adalah seorang perempuan? "
Eun kyul mengaku bahwa Tae joon juga sudah tahu dan ketika Seung Ri mengancam bahwa ini akan berarti pengusiran untuk mereka bertiga, ia menjawab bahwa hal itu tidak masalah.
Eun kyul berjalan ke tempat tidurnya dengan mengalir air mata, "Apa yang harus ku lakukan sekarang?"
Pada saat yang sama, Tae joon bertanya-tanya mengapa Jae hee tidak menjawab telponnya. Lalu pelatih Gwang Min memanggilnya untuk menunjukkan stadion yang akan dipakai untuk olimpiade nanti.
Seung Ri merasa kesal pada dirinya dan situsi yang sedang melilitnya sekarang ini. Dia lalu mengingat percakapannya dengan Jae Hee tadi.
Seung Ri marah-marah sambil tak kuasa meneteskan air mata. "Apakah kau pikir sekolah ini hanya untuk main-main sehingga kau bisa seenaknya menyamar menjadi pria?" bentak Seung Ri pada Jae Hee.
"Maafkan aku, Sunbae." pinta Jae Hee sambil menangis.
Seung Ri tanya apakah arti dirinya untuk Jae Hee, apakah dia seorang Sunbae yang bisa diremehkan..
Dan yang bisa dilakukan Jae hee hanyalah meminta maaf dan bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari tindakannya. Dia bersikeras bahwa Eun kyul dan Tae joon tidak bersalah, dia juga bersumpah untuk menerima hukuman yang setimpal.
Bahkan dalam kemarahannya, Seung Ri bertanya pada Jae Hee apakah dia baik-baik saja. Air mata jatuh dari matanya, tersentuh oleh simpati Seung Ri, "Maafkan aku sunbae." ucap Jae Hee merasa bersalah.
Eun Kyul menyadari situasi ini, dan mengatakan pada Jae hee kalau
sepertinya mereka semua sudah tahu hal itu. Eun Kyul menghibur Jae Hee,
"Jangan khawatir tentang apa yang akan mereka pikirkan nantinya. Aku
tidak akan membiarkanmu pergi dalam kondisi seperti ini."
Jae Hee menemui Sangchu, dia menangis dan meluapkan kesedihannya. Dia
bilang kalau sekarang sudah waktunya dia untuk pergi. Sangchu ikut
meneteskan air mata.
Para ketua asrama berkumpul di aula, mereka mengintrogasi Seung Ri
kenapa hal ini bisa sampai terjadi? Nama baik sekolah ini, akan
tercoreng jika hal ini sampai diketahui pihak luar. Kalau sudah begini,
siapa yang akan bertanggung jawab?
Dengan suara yang tak tergoyahkan, Seung Ri menegaskan: "Aku akan
bertanggung jawab! Aku siap menanggung semuanya. Jadi kumohon kalian mau
merahasiakannya dari pihak sekolah. Ini masalah di asramaku! Dengan
cara apapun ... aku ingin menyelesaikannya sampai akhir. Ini permintaan
pertama dan terakhir ku."
Sepertinya para ketua asrama telah menyetujui permintaannya. Di pintu
depan asrama, Jae Hee sudah menunggu berita dari Seung Ri. Dia
mengatakan agar Jae Hee tidak perlu khawatir - mereka akan menjaga
rahasianya dari pihak sekolah.
Jae Hee menemui dokter minwoo, masih dengan perasaan bersedih. Jae Hee
mengatakan kalau dia akan segera meninggalkan sekolah Genie. Dan
kemungkinan tidak akan bisa melihat pertandingan Tae Joon.
Dokter menyarankan agar Jae Hee melihat kompetisi Tae Joon sebentar baru
pergi. Tapi Jae Hee menolak, dia bilang kalau melihat Tae joon pasti
niatnya untuk pergi langsung pupus.
Dia bahkan sudah memesan tiket pesawat ke LA pada hari dimana Tae Joon
bertanding. Tak lupa, dia juga berterima kasih pada dokter minwoo karena
selama ini telah membantunya. Ucap jae Hee sambil meneteskan air mata.
Dokter meletakkan tangannya di bahu Jae Hee, berusaha memberinya
semangat. "Meskipun sekarang rasanya menyakitkan, tapi hal itu akan
menjadi lebih indah pada waktunya. Bahkan jika ada bekas luka yang
tertinggal, pasti akan segera sembuh karena tidak ada luka yang tidak
tersembuhkan." ucap dokter Minwoo.
Jae Hee menitihkan air matanya ketika dia harus mengemasi
barang-barangnya. Tiba-tiba dia mendapatkan sebuah telpon dari Tae Joon.
"Oh.. Kang Tae Joon. Ada apa?" tanya Jae Hee mengangkat ponselnya.
"Kenapa aku tidak bisa menelponmu seharian?"
Jae Hee minta maaf, tadi dia men-silent ponselnya jadi dia tak mendengar panggilan Tae Joon.
Ketika Tae Joon bilang kalau dia sangat merindukannya, Jae Hee tak bisa menahan air matanya agar tidak jatuh.
Tae Joon tanya kenapa suara Jae Hee terdengar aneh. Jae Hee mengelak dan
bilang kalau Seung Ri terlalu keras melatihnya. Tae joon lalu terpikir
untuk melakukan kunjungan singkat, karena dia merasa sangat ingin
bertemu Jae Hee. Sontak Jae Hee langsung menolak.
Pelatih menyuruh Tae joon untuk segera menutup telponnya dan mulai
latihan lagi. Segera setelah telpon ditutup, Jae Hee langung menangis.
Eun Kyul melihat Jae Hee sedang mengurus surat-surat kepindahannya di
ruang guru. Dengan segera, Eun Kyul langsung menarik tangan Jae Hee dan
mengatakan padanya sekali lagi, "Aku tidak akan membiarkanmu pergi
dengan kondisi seperti ini."
Jae Hee langsung memeluk Eun Kyul. "Semuanya sangat baik padaku. Aku sudah terlalu serakah."
Eun Kyul memegang bahunya dan mengulangi, "Apakah kau masih tidak
mengerti? Aku tidak akan membiarkanmu pergi dengan kondisi seperti ini.
Tidak peduli siapa kau saat ini, itu tidak masalah. Aku hanya meminta
kau untuk tetap di sisiku. Tidak bisakah kau melakukan hal itu untukku?
Itulah satu-satunya hal yang ku minta ... apakah kau tidak bisa
mengabulkannya? "
Jae-hee meminta maaf dan pergi meninggalkan Eun Kyul.
Hyun jae dan Tae joon meninggalkan arena latihan sambil tersenyum puas,
karena merasa yakin mereka akan bisa lolos dalam olimpiade. Segera
setelah Hyun Jae menyadari kehadiran Jae Hee didepan mereka, dia
beralasan harus pergi agar bisa membiarkan Tae Joon dan Jae Hee
berbicara berdua.
Tae Joon sangat antusias, dia lalu bertanya mengapa dia ada di sini
begitu awal. Sambil tersenyum, Jae Hee mengatakan kepadanya bahwa ia
merindukannya dan datang kesini hanya untuk melihat dia meskipun hanya
satu menit. Tapi itu tampaknya seperti sebuah kesempatan terbaik
untuknya , karena mereka menghabiskan waktu sore bersama dengan
bersepeda di taman.
Mereka duduk di bangku taman ketika malam harinya dan Jae Hee
mengingatkannya bahwa ia harus kembali lebih awal jika ingin besok bisa
tampil maksimal. Tae Joon menjawab, "Melihat kau disini, membuatku
menjadi orang yang paling bahagia didunia." Mereka lalu berpegangan
tangan.
Ketika mereka mengagumi keindahan air mancur, Tae joon memergoki Jae Hee
sedang menatapnya. Diapun begurau dengan bilang apakah Jae Hee baru
menyadari ketampananya? Jae Hee menjawab, "Tidak ada kata-kata yang bisa
menggambarkan hal itu. Karena kau keajaibanku, Kang Tae-joon. Setiap
hari bisa bersama denganmu adalah sebuah keajaiban. "
Menyadari bahwa nada suaranya terdengar semakin lirih, Tae Joon bertanya
pada Jae Hee apakah ada masalah di sekolah ? Jae Hee langsung mengubah
topik dan meminta Tae Joon untuk tetap diam sehingga dia bisa terus
memandangi wajahnya. Mencurigakan, Tae Joon lalu bertanya apakah ada
sesuatu yang terjadi. Jae Hee hanya menjawab kalau dia senang memandangi
wajahnya.
Jae Hee berpamitan pulang dia juga menyuruh Tae Joon untuk segera pulang
juga karena sudah larut malam. Jae Hee membawa sepedanya pergi. Dan
Tae Joon langsung bergegas mengejar Jae Hee, dia meraih tubuhnya dan
langsung menciumnya.
Tae Joon mengantarkan Jae Hee ke halte bus dan mengingatkan dia untuk datang melihat pertandingannya. Jae-hee mengangguk dan kemudian menjabat tangan Tae joon. "Jaga dirimu baik-baik, Tae joon." Mereka pun saling berjabat tangan.
Tepat sebelum Jae Hee naik ke bus, ia berbalik dan langsung memeluk Tae
Joon. Sontak Tae Joon kaget. Dia bertanya lagi apakah ada sesuatu yang
terjadi dan Jae Hee menjawab bahwa dia tidak ingin berpisah darinya,
"Meskipun itu hanya sedetik, semenit, sehari, sebulan bahkan
setahun..Buatku itu semua terasa sangat lama." ucap Jae Hee.
Keesokan paginya, Jae Hee duduk di tempat tidur Tae Joon. Dia mengingat semua kenangan dirinya saat bersama Tae joon. Suka duka mereka rasakan bersama.
Jae Hee menyeret kopernya meninggalkan SMA Genie, langkahnya terhenti
ketika mendengar seseorang memanggilnya. "Hai murid pindahan!"
Ternyata sebuah kerumunan siswa yang dipimpin oleh Seung Ri mendekatinya
dan untuk pertama kalinya Seung Ri akhirnya memanggil namanya dengan
sebutan "Goo Jae Hee. "
Seung Ri menempatkan tangannya dan mengatakan pada Jae Hee untuk tidak melupakan mereka karena mereka pasti tidak akan melupakannya. Jae Hee mendapati Eun Kyul tidak ada dalam kerumununan itu. Jae Hee mengucapkan selamat tinggal sambil tersenyum pada teman-temannya.
Dia terus berjalan ketika ada suara lain memanggilnya, "Monyet cungkring!" Eun kyul dan Sangchu berjalan ke arahnya.
Sebenarnya Eun Kyul tak mau datang mengucapkan salam perpisahan pada Jae Hee. Tapi...
Jae-hee menyelanya dan langsung mengucapkan terima kasih. Dia lalu memeluknya. Eun Kyul bertanya apakah Jae Hee tidak berniat melihat pertandingan Tae-joon sebelum ia pergi? Jae-hee menggeleng dan mengatakan kalau itu akan lebih baik.
"Tapi aku tidak akan memaafkanmu!" ucap Eun Kyul penuh candaan.
"Ya."
"Aku pasti akan membalas dendam," tegas Eun Kyul sambil tersenyum lebar.
"Aku menantikannya." jawab Jae Hee.
Jae Hee melangkah pergi. Dia melambaikan tangannya pada Eun Kyul, tak kuasa menahan kesedihannya akhirnya Eun Kyul menitihkan air matanya sambil membalas lambaian tangan Jae Hee.
Scene California, LA. Jae Hee mengecek email dan mendapati pesan video dari Eun-gyul.
'Hai monyet cungkring, lama tak bertemu. Karena tim nasional ada pertandingan. Aku jadi tidak sempat mengirimu surat, kau melihatku mencetak gol kan? Meskipun itu aku yang memasukkanya tapi caraku memasukkanya cukup menakjubkan. Kami semua hidup dengan baik.
Tae Joon mengantarkan Jae Hee ke halte bus dan mengingatkan dia untuk datang melihat pertandingannya. Jae-hee mengangguk dan kemudian menjabat tangan Tae joon. "Jaga dirimu baik-baik, Tae joon." Mereka pun saling berjabat tangan.
Keesokan paginya, Jae Hee duduk di tempat tidur Tae Joon. Dia mengingat semua kenangan dirinya saat bersama Tae joon. Suka duka mereka rasakan bersama.
Seung Ri menempatkan tangannya dan mengatakan pada Jae Hee untuk tidak melupakan mereka karena mereka pasti tidak akan melupakannya. Jae Hee mendapati Eun Kyul tidak ada dalam kerumununan itu. Jae Hee mengucapkan selamat tinggal sambil tersenyum pada teman-temannya.
Dia terus berjalan ketika ada suara lain memanggilnya, "Monyet cungkring!" Eun kyul dan Sangchu berjalan ke arahnya.
Jae-hee menyelanya dan langsung mengucapkan terima kasih. Dia lalu memeluknya. Eun Kyul bertanya apakah Jae Hee tidak berniat melihat pertandingan Tae-joon sebelum ia pergi? Jae-hee menggeleng dan mengatakan kalau itu akan lebih baik.
"Tapi aku tidak akan memaafkanmu!" ucap Eun Kyul penuh candaan.
"Ya."
"Aku pasti akan membalas dendam," tegas Eun Kyul sambil tersenyum lebar.
"Aku menantikannya." jawab Jae Hee.
Jae Hee melangkah pergi. Dia melambaikan tangannya pada Eun Kyul, tak kuasa menahan kesedihannya akhirnya Eun Kyul menitihkan air matanya sambil membalas lambaian tangan Jae Hee.
Pelatih Gwangmin memberikan atletnya nasehat agar jangan terlalu gugup
saat pertandingan. Namun Tae Joon malah tanya apakah ada telpon atau sms
untuknya, dengan kesal pelatih bilang enggak ada sms atau telpon sama
sekali. Tiba-tiba ponsel pelatih berdering, pelatih mengangkat dan
ternyata itu panggilan dari Eun Kyul. Dia bilang kalau ingin bicara
dengan Tae Joon.
"Aku sekarang tidak boleh mengangkat telpon." tegas Tae Joon pada Eun Kyul.
"Jae Hee tak mengizinkanku untuk mengatakannya, tapi kurasa kau harus
tahu. Jika itu aku, aku pasti ingin tahu. Goo Jae Hee, dia sudah kembali
ke Amerika."
"Apa?" tanya Tae Joon tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Goo Jae Hee sudah pergi." ucap Eun Kyul memperjelas kalimatnya.
Tae Joon tertegun tak percaya. Tanpa pikir panjang, dia langsung pergi menuju ruang ganti.
Hyun Jae menyusulnya. Tae Joon ternyata sedang mengemasi pakaiannya dan
bersiap pergi. Hyun Jae merampas tasnya, dan tak sengaja tas itu
terjatuh. Tae Joon melihat buku diary Jae Hee keluar dari tasnya. Dia
membuka buku harian itu dan membalik-balik halaman, terlihat Jea Hee
selalu rutin mencatat kemajuan Tae Joon saat lompat tinggi..Saat dia
membuka halaman terakhir, sebuah gambar dari Tae Joon yang berhasil
memecahkan rekor lompat tinggi 2.31m.
Hyun-jae memberinya satu peringatan terakhir kalau pertandingan akan segera dimulai, jadi segera bergegaslah.
Jae Hee sedang dalam bus perjalanan menuju bandara. Kebetulan wanita
yang duduk di sampingnya sedang menonton pertandingan Tae Joon lewat
ponsel. Jae Hee lalu meminta pada wanita itu untuk menonton bersama.
Tae joon menargetkan dirinya pada ketinggian 2.31m dan kita melihat dia mengikat tali sepatu merah keberuntungannya.
Tae Joon meletakkan tangannya di dadanya dan kemudian mulai berjalan.
Dia melompat ... dan terbang di atas bar. Yay!! Tae Joon akhirnya
berhasil memecahkan rekor 2.31 sekaligus menjadi pemenang dalam
pertandingan ini.
Tae Joon mengambil fokus kamera agar terfokus pada dirinya, sambil
bilang "Goo Jae Hee, kau melihatku? Kau harus menungguku. Aku akan pergi
menemuimu. Goo Jae Hee.. Goo Jae Hee..kau harus menungguku. Tunggu
aku!"
Jae Hee menangis terharu. Dia sangat bangga dengan pencapaian Tae Joon.
Jae Hee mengangguk-anggukan kepala pertanda kalau dia pasti akan
menunggu Tae Joon.
1 Tahun Kemudian....
'Hai monyet cungkring, lama tak bertemu. Karena tim nasional ada pertandingan. Aku jadi tidak sempat mengirimu surat, kau melihatku mencetak gol kan? Meskipun itu aku yang memasukkanya tapi caraku memasukkanya cukup menakjubkan. Kami semua hidup dengan baik.
Pelatih Gwang Min dan Guru Lee tahun depan akan segera menikah. Seung
Ri sekarang sudah menjadi pacar sekaligus budak Seol Han Na. Dan dokter
Minwoo berangkat ke paris untuk belajar tentang fashion.
Jae Hee lalu tanya bagaimana dengan Tae Joon? Eun Kyul bilang kalau
Tae Joon pergi berlibur ke suatu tempat yang dia lupa apa namanya.
Jae Hee merenung, dia berpikir kalau akan sangat menyenangkan untuk
mendengar lebih banyak tentang Tae Joon dan bertanya-tanya apa yang dia
lakukan saat ini. Tiba-tiba buku hariannya jatuh ke tanah dan saat ia
mencapai ke bawah untuk mengambilnya, sepasang sepatu berjalan
mendekatinya.
Dia mendongak...
... Dan terlihat pria itu adalah Kang Tae Joon. Jae Hee kaget namun juga
sangat senang, dia tak menduga kalau Tae Joon akan menemuinya. Jae Hee
tersenyum gembira.
Tae-joon membalas senyumannya, "Bukankah aku mengatakan bahwa aku akan datang menemuimu?"
dan mereka saling berpelukan.
source : catatan-anikatik.blogspot.com
re-post and re-edit by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
makasih sinopsisnya :)) sangat membantu krn tak bisa lihat videonya T.T
ReplyDeleteCeritanya bagus, salut sm Jae Hee...g mudah menyamar jd pria..
ReplyDeleteThx sdh ngerepost sinopsisx mb...
Suka sama tampilan blognya, bagus...
Finally,happy ending,hooreeyy!!!Wow,Daebakk!!!Dapat medal emas untuk memenuhi permintaan Jae Hee...Bestnya,tidak ada berlaku pengorbanan yang menyedihkan,tetap semangat lompat tinggi walaupun Jae Hee tetap pergi ketika itu...Tapi kasihan juga lah ke atas Eun Kyul...Pertemuan semula...Pengakhiran yang sangat gembira...
ReplyDeleteSinopsisnya detail bangettttt, seneng banget pas bisa baca ini, walaupun gak bisa liat videonya, aku rasa baca sinopsis ini udah lebih dari cukup hehe
ReplyDeleteTerima kasih banyak buat yg udah nulis sinopsis ini, keren banget pokoknya :)
Tapi Walaupun dia me nyamar jd cowok, suara dia tetap cewek😂
ReplyDelete