Tae Joon akan kembali ke kamarnya tapi Jae Hee menahannya. Dia menyuruh
Tae Joon untuk pergi ke rumah sakit menjenguk ayahnya. Tae Joon marah
dan malah bilang untuk urusi saja urusanmu sendiri. Jae Hee teteap
keukeuh dia langsung memanggil taksi dan memaksa Tae Joon pergi.
Setibanya di rumah sakit, Jae Hee ingat kalau dia lupa tidak bawa buah.
Dia lalu menyuruh Tae Joon untuk masuk duluan sementara dia membeli
buah.
Tae Joon masuk dan ayah bertanya apa yang dilakukan nya disini. Ini
bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Saat itu, Ayah sedang kebingungan
mencari remote untuk menaikkan tempat tidur. Tae Joon membantunya. Dia
juga menghidupkan pemanas ruangan.
"Kau pasti dulu selalu melakukan hal ini pada ibumu saat dirumah sakit.
Saat itu kau pasti cukup menderita. Dan karena itulah kau sangat
membenciku, tapi sebenarnya..." belum sempat ayah menyelesaikan
kalimatnya Tae Joon menyela. "Tidak. Aku tidak bisa memaafkanmu."
Tae Joon lalu pamitan pulang. Ayah berkata kalau ada waktu mungkin
pembicaraan ini bisa dilanjutkan. Dengan ketus Tae Joon bilang kalau dia
tidak akan mengunjunginya lagi dirumah sakit.
*AHH..kasihan ayah Tae Joon dibenci sama anaknya.. padahal sebenarnya dia enggak salah.. Tae Joon hanya salah paham aja.. :(
Dalam perjalanan kembali ke asrama, Tae Joon tiba-tiba menggandeng tangan Jae Hee.
"Hanya sebentar saja, bisakah kita berjalan seperti ini?" pinta Tae Joon dengan raut wajah sedih.
Pagi ini Seung Ri sudah bisa pulang dari rumah sakit. Namun sebelum itu,
dia berpamitan pada Han Na dulu. Seung Ri menepati janjinya untuk
membuat Han Na tertawa. Dia memberikan beberapa tebakan, namun sayangnya
Han Na bisa menjawab semuanya.
Tapi ternyata ada satu pertayaan yang Han Na tidak bisa jawab. Seung Ri
senang dan dia memberikan jawaban atas tebakan itu. Dan jawabannya
sangat garing dan tidak nyambung.
Han Na menegaskan kalau itu tidak lucu sama sekali. Diapun pergi dengan tersenyum.
Di kamar, Jae Hee sibuk menandai tempat tidur Tae Joon dengan tulisan
2.30m Tae Joon yang baru keluar dari kamar mandi tanya apa maksud Jae
Hee menuliskan itu. Jae hee bilang kalau ini adalah rekor baru yang
harus dipecahkan Tae Joon.
Seung Ri kembali ke rutinitasnya yakni melatih tim atletik. Seung Ri
marah-marah dan bilang kalau selama dirinya absen pasti mereka semua
latihannya tidak serius. Jong Min tanya apakah Seung Ri bersikap seperti
ini karena di antara mereka tidak ada yang menjenguknya waktu di rumah
sakit?
Seung Ri membantahnya dan malah memarahi mereka karena tidak ada yang
menjenguknya. Dia lalu menghukum mereka dengan menyuruh sit up 30 kali.
Jae Hee kelelahan, Tae Joon membantunya dengan menarik tangan Jae Hee sehingga bebannya tak terlalu berat.
Namun karena terlalu kuat menariknya, akhirnya Jae Hee malah tertarik ke
arah Tae Joon. Mereka jatuh dalam posisi Jae Hee berada diatas tubuh
Tae Joon.
Seung Ri menganggap hal ini sebagai hal positif. Dia mengira karena Jae
Hee terlalu bertenaga makanya Tae Joon bisa sampai terjatuh. Dan Seung
Ri menyuruh anak-anak yang lain untuk melakukan hal serupa.
Di kamar, Jae Hee masih memikirkan kejadian tadi. Apakah mungkin Tae Joon menyukai sesama jenis? pikirnya dalam hati.
Jae Hee ingin mmebuktikannya. Dia lalu memperlihatkan majalah yang ada
gambar pria berotot, dan meminta pendapat Tae Joon tentang gambar itu.
Apakah Tae Joon menyukainya?
Tae Joon menjawab iya. Jae Hee kesal, dia lalu bertanya lagi apakah Tae Joon mau berkencan dengannya?
Dengan senang hati Tae Joon malah berterima kasih jika Jae Hee mau
melakukan hal itu. Jae Hee sangat terkejut dan langsung marah-marah.
Namun setelah dilihatnya kembali majalah itu, ternyata halaman bergambar
pria berotot tadi jatuh dan gambar yang dari tadi dilihat Tae joon
adalah seorang model wanita cantik. Jae Hee sangat malu, dia beralasan
kalau dia cuma bercanda.
Hyun Jae makin membaik, meskipun masih gagal tapi tekniknya sudah lebih
baik. Tae Joon bahkan memberikannya trik. Jae Hee membantu Tae Joon
untuk merekamkan saat lompatannya.
Pelatih memarahi Tae Joon karena dari tadi dia salah terus, pelatih tanya ada apa denganmu?
Di taman, Tae Joon dan Jae Hee melihat hasil rekaman tadi. Dia merasa
kesal pada dirinya sendiri karena tidak bisa melakukan hal yang benar.
Tiba-tiba Jae Hee mendapat sms dari Eun Kyul. Jae Hee menyuruh Tae Joon untuk membukanya. "Squishy, apakah hari ini kau mau nonton pertandingan sepak bola bersamaku?"
Tae Joon tanya apakah mereka akan berkencan. Jae Hee membantahnya dan
bilang kalau dialah yang menyebabkan kaki Eun Kyul terluka.
Guru Lee Soo Jung sedang memperhatikan dokter Minwoo yang sedang membaca
buku di taman. Guru olah raga memergokinya, dan secara tak sengaja
guru Lee Soo Jung bilang kalau dokter Minwoo itu tenyata sexy juga ya..
Medengar hal itu, guru olah raga kesal.
Dan Lee Soo Jung langsung pergi sambil menahan rasa malu..
Direktur Jang menemui ayah Tae Joon di rumah sakit. Direktur Jang
bertanya kenapa beliau tidak memberitahu Tae Joon kebenaran tentang
kematian ibunya. Dengan begitu kan Tae Joon enggak akan membenci ayahnya
lagi. Namun ayah Tae Joon malah menyuruhnya tutup mulut dan biarkan
berjalan seperti ini saja.
Katika Jae Hee hendak pergi untuk bertemu Eun Kyul. Jae Hee tanya apakah
Tae Joon benar-benar enggak mau ikut? Padahal kan kalau pergi bersama
akan lebih menyenangkan. Tae Joon menjawab tidak. Namun ketika Tae Joon
ingin ikut, Jae Hee malah bilang selamat tinggal. Diapun langsung pergi
dan tak lupa mengambil Hpnya yang dipinjam Tae Joon.
Haha..kasihan Tae Joon ,, tadi diajak malah nggak mau .. :p
Eun Kyul dan Jae Hee ternyata tidak benar-benar nonton di stadion.
Mereka hanya duduk di tepi lapangan sambil nonton pertandingan sepak
bola dari Hp. Eun Kyul bilang sebenarnya dia sangat ingin bermain
seperti itu. Jae Hee menjadi merasa bersalah, diapun minta maaf.
Pagi-pagi Tae Joon sudah mulai latihan. Namun sayang kinerjanya semakin
menurun. Pelatih menyuruh Jae Hee untuk mengajak Tae Joon liburan untuk
merefresh pikiran Tae Joon. Pelatih tahu kalau sekarang Tae Joon pasti
lagi ada masalah, karena itu dia tak bisa fokus latihan.
Jae Hee disuruh mengambil foto sebagai bukti kalau Tae Joon bersenang-senang.
Namun nasib malang untuk Hyun Jae,karena pelatih menyuruhnya untuk tetap latihan.. .poor hyun jae :(
Tae Joon melakukan push up dikamar. Jae Hee berusaha menghentikannya
dengan duduk di punggung Tae Joon. Tapi Tae Joon cukup kuat untuk
melakukan push up meskipun harus menyangga beban Jae Hee. Namun
lama-kelamaan dia tidak kuat juga dan akhirnya menyerah.
Jae Hee menonton kembali rekaman Tae Joon. Dia akhirnya menyadari kalau
kinerja Tae Joon memburuk semenjak ayahnya mulai dirawat di rumah sakit.
Jae Hee mengajak Tae Joon untuk pergi keluar. Tae Joon menjawab tidak
perlu. Jae Hee menjelaskan kalau dia ingin pergi ke sutu tempat dimana
cinta pertamanya sekolah disitu. Tae Joon tanya sebenarnya berapa banyak
pria yang kau suka? Dengan asal Jae Hee mengatakan 100.
Keduanya pergi ke sekolah dan bermain beberapa permainan untuk anak
kecil. Mereka lalu pergi ke toko bunga dan ke taman. Tak lupa Tae Joon
juga mengambil beberapa foto.
Tae Joon kaget ketika Jae Hee mengantarkannya ke SDnya dulu. Tae Joon
tanya bagaimana Jae Hee bisa tahu SD ku? Dengan sombongnya Jae Hee
menjawab kalau dia tahu segala hal tentang Kang Tae Joon.
Mereka bermain permainan yang ada disana, mulai dari ayunan hingga
plosotan. Mereka juga masuk kelas dan merasakan duduk di bangku anak SD.
Semua kenangan masa kecil Tae Joon tersimpan disana. Melihat seorang
ayah yang menjemput anaknya, membuat Tae Joon teringat akan masa lalunya
ketika ayahnya menunggunya saat dia pulang.
Saat keduanya kembali ke asrama. Jae Hee ingat kalau dia belum memberi
makan Sangchu. Jae Hee dan Tae Joon langsung pergi ke kandang sangchu
dan mengajaknya jalan-jalan.
Mereka membicarakan kenangan masa kecil.
"Apakah kau pernah menyesal datang kesini?" tanya Tae Joon ragu.
"Tidak. Melihatmu lompat lagi itu sudah cukup."
"Aku terkadang merasa aneh. Bagaimana mungkin lompatanku bisa memberimu kekuatan?"
Jae Hee bingung juga menjawabnya.
"Jika aku bisa melompat seperti dulu lagi, kau mungkin akan kembali ke Amerika, benar?"
"Mungkin." jawab Jae Hee sedekit bimbang.
Jae Hee merasa kedinginan. Tae Joon memberinya jaket miliknya.
Melihat wajah Jae Hee yang begitu mempesona, membuat Tae Joon tak bisa
menahan perasaanya. Dia pun langsung mencium bibir Jae Hee..
AAAAA...cut!! cut!! *envyyyy...>w<
Sontak Jae Hee sangat terkejut. Diapun langsung menjauhkan tubuh Tae Joon darinya.
Tae Joon gugup, alasan apa yang bisa dia buat untuk menjelaskan semua
ini. Namun Jae Hee malah bertanya apakah Tae Joon tadi makan
coklat/minum alkhohol?
Tae Joon berbohong dengan bilang iya. Dia lalu pura-pura sedang cegukan.
Jae Hee pergi dengan perasaan berdebar-debar. Sementara itu, Tae Joon
menyesali perbuatanya. Bagaimana mungkin dia bisa melakukan itu. Tae
Joon lalu berkata pada Sangchu, jika dia mengatakan yang sebenarnya pada
Jae Hee, mungkin Jae Hee akan meninggalkannya.
Jae Hee curhat dengan dokter Minwoo tetang Tae Joon yang menciumnya.
Dokter tanya apa yang akan dilakukan Jae Hee jika ternayata Tae Joon
sudah mengetahui identitasnya. Jae Hee menjawab kalau dia harus pergi.
Jae Hee juga bilang kalau dia merasa semakin sulit untuk berpura-pura
sebagai pria di depan Tae Joon. Dari lubuk hati yang terdalam, Jae Hee
sebenarnya ingin bersikap seperti seorang wanita hanya di depan Tae Joon
saja. Dokter menegaskan kalau semua keputusan dan pilihan ada ditangan
Jae Hee.
Jae Hee mengatakan kalau disini masih ada yang harus dilakukannya, salah satu adalah mendamaikan Tae Joon dengan ayahnya.
Pada pagi harinya, Jae Hee meminta Tae Joon untuk makan malam dengannya
diluar. Tae Joon tanya apakah ada sesuatu yang ingin dikatakan. Jae Hee
bilang kalau dia kan memberitahunya nanti.
Ah, sungguh lucu ketika Hyun Jae harus memanggil Eun Kyul dengan sebutan
'Master' *ingat di ep.13, Eun Kyul menyuruh Hyun Jae menjadi
pembantunya sebagai kompensasi karena telah membuat kakinya terluka..
Hyun Jae bertanya mengenai kehidupan cinta Eun Kyul, apakah dia menyukai
seorang pria? Eun Kyul mengatakan iya. Dan kemudian Hyun Jae langsung
tanya, "apakah itu aku?"
Eun Kyul menjelaskan kalau sosoknya seperti fatamorgana, dia tak bisa mendapatkan suautu pegangan dan dia merasa kalau hanya berjalan ditempat saja. Hyun Jae bertanya siapakah yang bisa membuat Eun Kyul menjadi galau seperti ini? Eun Kyul menghela nafas dengan raut wajah sedih. Hyun Jae langsung meraup kepala Eun Kyul dan menyuruhnya untuk tetap kuat.
Eun Kyul menjelaskan kalau sosoknya seperti fatamorgana, dia tak bisa mendapatkan suautu pegangan dan dia merasa kalau hanya berjalan ditempat saja. Hyun Jae bertanya siapakah yang bisa membuat Eun Kyul menjadi galau seperti ini? Eun Kyul menghela nafas dengan raut wajah sedih. Hyun Jae langsung meraup kepala Eun Kyul dan menyuruhnya untuk tetap kuat.
Tae-Joon kembali ke kamar dan dia tak melihat Jae Hee ada disana. Dia
bertanya-tanya apakah hal penting yang ingin Jae Hee katakan padanya
saat makan malam adalah bahwa dia seorang gadis?
Sementara itu, Jae-hee mengunjungi Ayah Tae Joon di rumah sakit untuk meminta bantuan.
Jae Hee kembali ke asrama dengan perasaan berat hati. Eun Kyul berjalan
mendekatinya dan bertanya apakah terjadi sesuautu yang buruk? Jae Hee
mengatakan kalau dia telah melakukan sesuatu yang mungkin akan membuat
Tae Joon sangat marah.
Eun Kyul bertanya apakah itu baik atau buruk bagi Tae Joon. Ketika Jae
Hee memberitahu kalau itu demi kebaikannya, Eun Kyul mengatakan bahwa
hal yang terpenting adalah Tae Joon bisa menangkap ketulusan Jae Hee.
Eun Kyul tersenyum.
Eun Kyul lalu update status dengan mengambil foto selcanya saat
tersenyum, 'Aku lebih suka melihatmu tersenyum daripada diriku yang
tersenyum.'
Tae Joon yang awalnya bersemangat untuk makan malam, tapi begitu tahu
kalau ternyata dia harus makan malam bersama ayahnya, raut wajahnya
langsung suram.
Jae Hee bermaksud akan keluar agar tidak menganggu pembicaraan keluarga
ini. Tapi Tae joon menyuruhnya untuk tetap tinggal. Ayahnya menyuruh Jae
Hee untuk pergi.
Jae Hee melangkah keluar.
Mereka duduk bersama dan Ayah mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu yang
penting untuk dikatakan. Tae-Joon tidak ingin mendengarnya dan akan
beranjak pergi. Tapi ayah mengataka, "Tentang kematian ibumu ... banyak
yang tidak kau ketahui."
Tae Joon berjalan menyusuri sungai Han dengan sedih. Dia menangis
mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Dia lalu mengingat pembicaraan
dengan ayahnya tadi.
-Flashback-
Ayah menceritakan suatu kebenaran: Ibu Tae Joon sebenarnya sudah tahu
tentang penyakitnya dari awal, tapi dia berusaha menyembunyikannya dari
anggota keluarga. Para dokter mengusulkan transplatasi hati pada kanker
hati stadium akhirnya, meskipun begitu tingkat keberhasilannya sangat
rendah.
Ayah tidak memberitahu Tae Joon karena olimpiade akan segera
dilaksanakan dan takut Tae Joon tidak bisa fokus dalam olimpiade. Namun
ternyata tindakan ayah dengan membuat Tae Joon menjadi membencinya
salah. Dan ini malah bukan membuat lebih baik bagi Tae Joon.
Tae Joon hampir menangis, dia berkata, "Maafkan aku."
-Flashback selesai-
Jae-Hee menunggu kembali di asrama dan mengingat kembali percakapannya
dengan ayah Tae Joon di rumah sakit. Jae Hee mengatakan kepadanya bahwa
Tae Joon membutuhkan seseorang untuk bersandar dan kenyataanya bahwa dia
hanya seorang anak yang mencoba melakukan yang terbaik dengan bersikap
tegar dan menyembunyikan rasa sakitnya. Kalau itu dirinya, hatinya pasti
sudah sakit. Jika ayah benar-benar peduli pada Tae Joon maka dia tidak
harus menyembunyikan segala sesuatu dari Tae Joon.
Tae-Joon kembali, dia masih menangis dan Jae-Hee langsung memeluknya mencoba untuk menghibur. Mereka berdua menangis.
Beralih scene, Eun Kyul mulai bisa kembali ke lapangan dan bahkan dia
menjadi lebih baik dari sebelumnya. (Seperti biasa, dia selalu tak
sengaja menendang bola ke kepala pelatihnya. Haha)
Tae Joon mengirimkan email ke ayahnya dengan senyum.
,"Aku pergi ke sekolah dasar untuk pertama kalinya dalam waktu yang
lama. Kembali kemudian bahu Ayah tampak lebih besar dari lapangan
atletik. Tapi sekarang aku tahu itu tidak seperti itu. Jadi jangan
coba-coba membawa beban sendirian lagi ya." Ayah tersenyum membacanya..
Dan akhirnya, Tae Joon berhasil kembali ke sosok Tae Joon yang dulu.
Penuh semangat dan pantang menyerah. Dia akhirnya berhasil melakukan
lompat tinggi dengan baik.
Jae-Hee bertanya apakah Tae-Joon dan ayahnya ada perubahan. Tae Joon
mengatakan padanya belum dan menambahkan, "Bagaimana kau bisa
mendapatkan lebih dari itu dalam semalam?" Tae Joon terus menatap
dirinya yang membuat dia tidak nyaman. Tae-joon mengatakan, "Jae Hee ...
ini semua berkatmu. Terima kasih. "
Namun dari kejauhan seseorang sedang memperhatikan mereka. Eun Kyul
merasa sedih melihat mereka berdua tertawa dan diapun langsung menghela
napas dalam-dalam.
Eun Kyul tiduran di bangku sekolah dan bertanya-tanya mengapa dia tidak
dapat bertindak alami seperti Tae-Joon. Dia lalu meyakinkan dirinya,
"Siapa yang peduli jika itu seorang pria atau perempuan? Kita semua
manusia! "
Tae-Joon menemukan pot bunga ada di mejanya (bunga yang sama yang dia
taksir waktu mereka berjalan-jalan ke toko bunga). Dia menatapnya dan
bertanya, "Dapatkah aku memiliki ini yang berarti aku juga memilikimu?"
Pernyataan ini membuat Jae-Hee tak berdaya, dia langsung mengubah topik
pembicaraan, tapi Tae-joon menatapnya, matanya tak tergoyahkan.
Tae Joon mengambil kesempatan ini dan mengatakan padanya untuk tidak
bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi di antara mereka. Jae Hee
masih tidak mengerti. Tiba-tiba Tae-Joon mengatakan kepadanya, "Mulai sekarang, Aku katakan padamu bahwa aku menyukaimu."
Tae Joon menatap kembali ... dan dia langsung meninggalkan Jae Hee.
Begitu dia di luar, Tae-Joon bersandar di pintu dan tersenyum.
Setelah kejadian ini, Jae Hee akhirnya mengambil keputusan bahwa
sekarang adalah waktunya untuk memberitahu Tae Joon tentang
identitasnya.
Eun Kyul kebingungan mencari kamar mandi. Dia langsung bergegas masuk ke kamar Jae Hee.
Di sana tidak ada orang, Eun Kyul langsung menduga kalau Tae Joon dan Jae Hee pasti lagi pergi.
Diapun langsung nyelonong masuk kamar mandi yang ternyata pintunya tidak
dikunci. Tanpa diketahuinya, ternyata di dalam ada Jae Hee yang sedang
melapas baju.
Eun Kyul memergokinya. "Goo Jae Hee ... kau seorang gadis?!"
source : catatan-anikatik.blogspot.com
re-post and re-edit by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment