Tuesday, October 09, 2012

Sinopsis To The Beautiful You Episode 15


Jae Hee meminta maaf karena semuanya harus berakhir seperti ini, seharusnya dia mengatakan hal ini lebih awal. Eun Kyul marah dan terluka, dia bertanya dengan nada sinis tentang permintaan maaf Jae Hee.
"Apakah kau menyesal karena telah mempermainkan perasaanku?"
Jae Hee mengelak, bukan seperti itu maksudnya. Tapi Eun-gyul menyelanya, "Jika kau merasa bersalah padaku... jika kau sedikit memikirkan aku ... jika kau memberi sedikit keseriusan tentang pengakuan cintaku , maka kau tidak akan melakukan hal ini.".
Dia menyalahkan dirinya sendiri karena selama ini telah salah mengartikan perhatian Jae Hee. Eun Kyul lalu pergi. Jae Hee terpaku dengan berlinang air mata. Sungguh sebuah penyesalan yang mendalam, melihat sahabat yang selama ini selalu mendukungnya harus terluka karena dirinya.


Sekarang kita tahu kenapa setiap pagi Eun Kyul selalu kebingungan mencari kamar mandi. Ternyata setiap pagi Hyun Jae selalu ngomong sendiri di depan cermin kamar mandi untuk memotivasi dirinya. Seperti 'Kau bisa melakukannya, Hyun Jae.' , 'Kau yang terbaik, Mi Hyun Jae.' , dst.
Hyun Jae kaget ketika Eun Kyul datang dan langsung membentaknya. Apalagi Eun Kyul memasang wajah yang tak bersahabat. Dan dia langsung tiduran di ranjang sambil merenung.
Hyun Jae minta maaf jika punya salah. Tapi Eun Kyul tak menggubrisnya.
Tae Joon sedang dalam suasana hati yang baik. Dengan senyumnya yang merekah, membuat Hyun Jae bertanya-tanya apakah ada hal baik yang terjadi? Tae Joon hanya bilang kalau dia terlalu bersemangat .

Pelatih Gwang Min datang dan mengabarkan hal buruk. Di kota ini, muncul seorang pelompat tinggi yang bahkan bisa mengalahkan Tae Joon. Dia adalah siswa pindahan, namun lompatanya bisa melebihi 1 cm dari rekor yang pernah Tae Joon raih. 2,31. Dunia atletik akan jungkir balik, yang berada diatas (Tae Joon) bisa kapan saja jatuh.
Eun Kyul mengabaikan semua panggilan dan sms dari Jae Hee. Bahkan salah satu lelucon norak Seung Ri gagal membuatnya tertawa. HAHA... Seung Ri mencobakan semua leluconnya pada teman2nya agar tak menjadi bumerang ketika menghibur Han Na nanti.
Malam itu, Jae-Hee duduk di samping kandang Sangchu, dia menangis dan berkata kalau kepergiannya mungkin akan menyelesaikan semua ini tapi entah kenapa dia ingin berada di sisi Tae-Joon lebih dari sebelumnya. Jae Hee menyebut dirinya jahat karena menginginkan itu.
Tae-joon menemukannya,  dan dengan nada manis Tae Joon mengatakan kepada Jae Hee untuk masuk ke dalam. Jae Hee bertanya apakah dia ingat pertemuan pertama mereka. Melalui air matanya, dia mengingat kembali kejadian saat itu - ketika idolanya berada tepat di depan matanya. Sungguh saat itu adalah saat yang paling membahagiakan. Ucapnya sambil terisak-isak menangis.
"Tae Joon, ada yang ingin ku katakan padamu." Suaranya merendah dan air mata terus mengalir di wajanya. Jae Hee mengaku, "Aku...sebenarnya....seorang perempuan." ucapnya dengan  terbata-bata.
Dan ... Tae-Joon diam-diam menarik Jae Hee ke dalam pelukannya. "Terima kasih ... untuk tinggal di sisiku."
Jae-Hee melepaskan pelukan itu sambil terkejut - dan Tae-joon mengakui bahwa dia sudah tahu kalau Jae Hee itu perempuan.
"Ada hal penting yang ingin kukatakan padamu. Tapi aku terus menahannya. Bagaimanapun, aku hanya bisa bersabar. Maafkan aku dan terima kasih." ucapnya dengan sedih.
Air mata jatuh dari mata Tae-joon saat dia mengatakan kepadanya, "Goo Jae Hee, aku menyukaimu."
Mereka pun berpelukan.
 
Hyun-Jae kembali mengajak berdamai, dia berpikir bahwa Eun-gyul masih kesal dengannya karena memonopoli kamar mandi pagi itu. Eun Kyul minta maaf karena melapiaskan kemarahannya pada Hyun Jae.
Hyun-Jae tanya apa yang membuat Eun Kyul sampai semarah itu.  Eun Kyul mendesah bahwa dia marah pada orang yang menipunya dan memikirkan hal itu rasanya sangat ingin marah.

"Pasti benar-benar sulit baginya karena tidak ada orang yang bisa diajaknya bicara tentang hal itu. Seperti orang bodoh, aku selalu berada disampingnya tapi malah tak tahu apa-apa. Terlebih lagi, aku tidak bisa membantunya sama sekali ... hal ini membuatku kesal. Tetapi itu semua untuk orang lain dan bukan aku ... membuatku benar-benar marah. Tetapi hal lain yang membuatku sangat kesal ... adalah diriku yang tidak akan bisa memaafkannya pada akhirnya. Aku marah pada diriku sendiri. " Ucapnya sambil menitihkan air mata. :((
Sungguh menyayat hati, kasihan banget sih Eun Kyul..
Hyun-jae menepuk lutut Eun Kyul, memberinya semangat untuk terus maju.
Keesekan harinya, rumor tentang adanya siswi perempuan di SMA Genie menyebar. Semua orang membecirakannya.
Beralih scene ke pelatih Gwang Min yang sedang membantu reporter Yang membawakan file2nya ke mobil. Kedekatan mereka terlihat oleh guru Lee ( dia melihat sambil melotot dan ada api cemburu disekitarnya >,< ). Menyadari kehadiran guru Lee, pelatih  Gwang Min langsung bersikap sok cuek dan tidak kenal pada reporter Yang. Pelatih takut guru Lee salah paham kali yaa...
Dikelas, Eun Kyul mengabaikan Jae Hee. Dia bahkan tak memandangnya sama sekali. Jae Hee sangat sedih, dia menatap Eun Kyul dengan perasaan sangat bersalah. 
Tae Joon tak tega melihat Jae Hee terus-terusan bersedih. Dia lalu menarik Eun Kyul ke taman untuk membahas hal ini. Dia bertanya kenapa Eun Kyul mengabaikan Jae Hee, padahal biasanya mereka sangat akur. Eun Kyul menjawab kalau itu bukan urusannya, tapi Tae Joon berdiri tegak sambil menatap Eun Kyul dengan pandangan serius. "Selama itu melibatkan Jae Hee, itu juga menjadi urusanku." tegasnya.
Eun Kyul tanya apakah dia sudah tahu tentang Jae Hee seorang perempuan. Tae Joon mengangguk. Eun Kyul marah dan langsung membentak Tae Joon, "Kenapa kau tak memberitahuku? Kau bisa sekedar memberiku sedikit petunjuk... kau tahu kan kalau aku menyukai Jae Hee? Kalau saja kau memberitahuku dari awal, pasti perasaanku tidak akan menjadi sesakit ini."
Tae Joon minta maaf. Tapi kenyataan ini sungguh menyakitkan bagi Eun Kyul, diapun langsung pergi tanpa menghiraukan permintaan maaf dari Tae Joon.
Eun kyul merenung di ruang laundry, ketika suaara berderit dibelakangnya. "Cha Eun Kyul, maafkan aku. Aku tentu ingin membiarkanmu yang pertama yang tahu. Sungguh! Percayalah padaku." rengek Jae Hee menggunakan kaos kaki sebagai boneka. Hal ini mirip yang dilakukan Eun Kyul sebelumnya untuk menghibur Jae Hee.

Jae Hee mengungkapkan kalau dirinya tidak akan bisa bertahan di SMA Genie ini tanpa bantuan Eun Kyul; Setiap kali dia ingin menyerah, Eun Kyul selalu menyemangatinya. Karena itulah dia bisa bertahan sampai hari ini. T.T
Ini memilukan hatiku melihatnya berjuang dengan ketidakmampuannya untuk memaafkan Jae Hee dan begitu dia ingat luka yang ditorehkan Jae Hee. Sungguh tak termaafkan.  Jae-Hee muncul keluar untuk minta maaf, tapi itu tidak cukup dan dia pun pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun.
Pelatih Gwang Min mengajak guru Lee untuk makan siang bersama. Tapi sepertinya pikiran guru Lee masih dipenuhi dengan perasaan kesal karena kedekatan reporter Yang dan pelatih gwang min. Diapun lalu menelpon dokter Min Woo dan mengajaknya makan bersama. 
Tae-Joon menemukan Jae Hee di dalam ruangan, tenggelam dalam pikirannya saat melipat cucian nya. Dia senang melakukannya, dan hal ini yang hanya bisa dia lakukan. Jae-Hee mengatakan bahwa Eun Kyul pasti merasa sangat marah dan dikhianati karena ia sekarang sudah tahu rahasianya.
Tae-Joon meyakinkan bahwa Eun Kyul adalah pribadi yang periang  dan pengertian. Dia pasti akan segera memaafkan Jae Hee. 
"Tapi aku tetap tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang." ucap Jae Hee sambil terus melipat pakaian.
"Jadi, kau menghabiskan sepanjang hari ini untuk memikirkan Eun Kyul?" tanya Tae Joon dengan kesal.

"Ah..kurasa aku menjadi sangat cemburu..." lanjutnya.
Jae-Hee mengalihkan topik pembicaraan - Jae Hee yakin bahwa Tae-Joon akan memenangkan olimpiade nanti. Tae Joon menyebutkan tentang berita hadirnya pelompat baru yang bahkan bisa mengungguli rekornya. Dengan bercanda , Tae Joon tanya apakah Jae-Hee berpikir dia tidak akan menang lagi.
Jae Hee bilang dia akan selalu mendukung Tae Joon dan kemenangan hanya untuknya. Dia bahkan berani menjaminnya dengan seluruh yang dia miliki.  Tae Joon senang,  dan dengan bangga  Tae Joon meyakinkannya bahwa dia akan bisa meraih medali emas.
Sebelum Tae Joon pergi, dia berbalik ke arah Jae Hee untuk mengatakan satu hal, "Ini bukan laundry. Apa yang paling kubutuhkan adalah kau tetap berada disisiku. Karena jika kau berada di sisiku, aku bisa melompat. Kau bisa melakukannya, kan?" 
Jae Hee mengangguk.

Rumor bahwa ada seorang gadis dalam SMA Genie cukup untuk Seung Ri untuk mendapatkan wajahnya berpaling dari membaca buku lelucon. Melalui beberapa penalaran Young-man (ketua asrama 1), jika rumor itu benar, maka kemungkinan pelakunya tinggal di Asrama 2, namun Seung Ri menganggapnya omong kosong.

Dan karena itu hanya rumor, kiita bisa pergi untuk menyelidikinya kan? Kau tahu, ini hanya untuk mengkonfirmasi benar atau tidaknya rumor itu. Dia memperingatkan bahwa sebaiknya Young-man bersiap-siap jika dia berani melakukannya. Lalu Seung Ri memberikan salah satu lelucon, "Memangnya apa yang ingin kau investigasi?"
Young-man menjawab "Rambut, dada, dan perut?"
"Itu tidak benar. Kau akan mati." ucap Seung Ri dengan tawa. Krik..krrriiikkk..
HAHA - lelucon klise yang di berikan Seung Ri selalu pada situasi yang tidak tepat. Young Man bingung dengan maksud Seung Ri, namun akhirnya dia mengambil kesimpulan kalau sepertinya Seung Ri  ingin mengajaknya perang.
Tae Joon mengajak Jae Hee untuk pergi ke suatu tempat. Mereka akhirnya pergi ke akuarium.Tae Joon berpikir kalau kencan ini mungkin ide yang baik.
Jae Hee sangat senang karena ini pertama kalinya dia pergi ke akuarium. Tanpa sadar, dia menyelipkan tangannya ke lengan Tae Joon. Sontak Tae Joon terkejut. Jae Hee sadar dan langsung menarik tangannya. Namun Tae Joon menarik kembali tangan Jae Hee dan diselipkan di lengannya.
Mereka menjelajahi semua tempat, terlihat sangat menikmatinya. Untuk sesaat Jae Hee bisa melupakan masalahnya. Saat melihat ada pasangan lain yang sedang bermesraan tepat di depan mata, mereka menjadi gugup. 
Ketika Jae Hee kesulitan untuk melihat penguin, Tae Joon langsung menggandeng tangannya dan  menyelip diantara pengunjung yang lain agar bisa melihat dari dekat. 
Saat pulang, Jae Hee bilang dia merasa sedikit berlebihan dengan perlakukan Tae Joon padanya. 
Tae Joon tanya apakah dia pernah membuat Jae Hee kecewa.  Jae Hee menjawab saat kemah,  Tae Joon pulang ke Seoul duluan padahal mereka sudah janjian untuk melihat bintang bersama. Saat itu perasaanya sangat kecewa dan sedih.
Mendapat sebuah ide untuk mengganti momen itu, Tae Joon langsung mengajak Jae Hee membeli perlengkapan kemah. Segera mereka telah membangun tempat berkemah dadakan dan menikmati s'mores yang Jae Hee janjikan ingin akan membuatkannya. Tae Joon bertanya apa yang Jae Hee ingin bicarakan jika saat itu mereka bersama dan diapun menjawab, "Bicara tentang itu oppa yang mengajariku bagaimana membuat s'mores?"
"Kau tidak mengartikan itu John Kim kan? Ah..aku tidak suka s'mores ini. rasanya tidak enak." ucapnya kesal.  Aww....aku suka ketika Tae Joon sedang cemburu... HAHA..>,< 

Ternyata Tae Joon sangat suka berkemah apalagi berkemah di musim dingin karena dingin membuatnya merasa hidup dan salju terlihat begitu indah. Dia mengajak Jae Hee pergi bersama-sama lain kali - namun pikirannya membuat dia cemberut. Apakah dia masih punya waktu untuk melakukannya?
Tapi itu tidak menghalangi Tae-Joon sedikit pun, masih ada ribuan hal yang ingin ia lakukan bersama-sama. Jadi, "Kau harus berada disisiku untuk waktu yang lama." Mereka saling memegang tangan dan bersumpah bahwa mulai sekarang, mereka akan melakukan segala sesuatu bersama-sama.
Jersey yang diberikan Jae Hee untuknya tak sengaja membuat Eun Kyul mengingatnya. Seperti bagaimana saat Jae Hee bergegas untuk memberikannya, dan ketika dirinya menangis ketika ia tidak bisa membuat tim nasional menang, dan ketika mengungkapkan perasaan cintanya.
Saat sedang mengambil gambar murid-murid yang berlatih, reporter Yang tak sengaja melihat kedekatan Tae Joon dan Jae Hee. Mereka terlihat seperti bukan hanya berteman saja tapi terlihat lebih.
Hyun Jae tanya pada Eun Kyul apakah dia sudah mendengar rumor tentang adanya siswa perempuan di sekolah Genie. Itu memang kedengarannya seperti omong kosong, tapi aku tadi melihat para ketua asrama lain sedang membawa kardus menuju ruang ganti. Eun Kyul berpikir sejenak, dia lalu tanya dimana disimpan kunci pintu ruang ganti ? Diapun segera berlari menuju ruang ganti.

Benar saja, Jae-Hee telah mengunci pintu untuk menghindari siswa lain masuk tapi tanpa sepengetahuan dirinya, Young-man dan Chul Soo mengintip dari lubang box kardus. Pada saat yang sama, Eun Kyul sedang berusaha memasukkan kunci, karena saking paniknya kunci itu terjatuh. 
Tiba-tiba Jae Hee mendapat sms yang mengalihkan perhatian cukup panjang para ketua asrama. Ini membuat Eun Kyul bisa menariknya untuk bersembunyi. 
Para pemimpin asrama beranjak keluar dari tempat persembunyian mereka, menggaruk-garuk kepala karena perginya sosok Jae Hee dari pandangan mereka. Meskipun begitu, mereka memutuskan untuk melanjutkan investigasi ini.

Kita bisa melihat Eun Kyul menyembunyikan Jae Hee dari pandangan, tangannya menutupi mulutnya agar ia tidak berteriak karena terkejut. Omo.. omo.. Terlambat sedikit saja, rumor itu pasti akan langsung menjadi topik pembicaraan hangat di sekolah. 
Dia berbalik untuk pergi tapi Jae Hee menarik pergelangan tangannya. Jae Hee meminta maaf lagi - dia tidak akan meminta untuk diampuni, tetapi dari dalam hati yang terdalam dia benar-benar menyesal. Eun Kyul membawanya ke lapangan sepak bola di mana ia pertama kali jatuh cinta padanya. Eun Kyul memberitahu Jae Hee tentang keinginan yang belum diraihnya. 
Meskipun Eun Kyul  tahu bagaimana perasaan Jae Hee pada Tae-Joon dan alasan sebenarnya dia datang ke sekolah Genie. Tapi kali ini saja, dia ingin meminta sebuah kesempatan untuk bisa masuk ke hati Jae Hee.. Jika pada akhirnya hal itu  tidak berhasil, maka dia akan mengikhlaskannya.
Melihat reporter Yang menunggunya diluar, membuat Tae Joon merasa terganggu. Reporter Yang bilang kalau dia sangat tertarik untuk mengorek informasi tentang teman baik Tae Joon.
Tae Joon tidak keberatan kan?

Tae Joon bilang dia tak ingin memberikan informasi terkait Jae Hee. Tapi reporter Yang menegaskan kalau dia dapat melakukannya dengan cara yang tidak bersahabat atau bersahabat. Dia akan sangat berterima kasih jika Tae-Joon bisa memberikan wawancara eksklusif dengan menjawab semua pertanyaan. *Reporter Yang curiga apalagi dengan beredarnya rumor ada siswi perempuan di sekolah Genie. Sebuah pemberitaan yang menarik. * 
Tae-Joon akhirnya setuju untuk melakukannya.
Jae-Hee merebahkan diri di tempat tidur, memikirkan bagaimana dia sudah berjanji pada Eun Kyul menghabiskan hari besok bersama..
Keesokan paginya, Tae-Joon tanya mau pergi kemana? Jae Hee bilang kalau dia akan pergi dengan Eun Kyul. Tae Joon merasa sedikit terganggu. Tapi Jae Hee meyakinkan kalau dia menganggap Eun Kyul hanyalah teman. "Tapi Eun Kyul itu...." belum selesai Tae Joon bicara, Jae Hee menyela kalau dia akan mennyelesaikan semua kesalahpahaman ini. Tae Joon pergi unuk interview.
Sebuah pembalikan lucu, sekarang Hyun Jae gantian yang menderita karena kebelet. Dia mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi sementara didalam Eun Kyul sedang sibuk merapikan dirinya. Bersiap-siap untuk kencannya.
Sementara itu, Han Na mengeluh pada penampilan Seung Ri yang berlebihan. Tampaknya dia menepati janjinya dan mengunjungi Han Na setiap hari untuk membuatnya tertawa. Dia tidak berminat untuk mendengar lelucon, dia lalu menyuruh Seung Ri minggir karena menghalangi jalannya.
Tapi Seung Ri tidak mudah diberhentikan, "Aku tidak akan pernah menjauh dari Han Na. Tidak peduli apa yang terjadi. "
Han Na menyebutnya penguntit tapi dia tidak berdetak dan memohon pada Han Na untuk menerima hatinya. Jika Han Na memberinya kesempatan, dia bertekad akan mempelajari segala sesuatu tentangnya. Jika dia ditolak, maka ia akan menjauh dari Han Na. Tapi dia tidak akan membuang perasaanya pada Han Na.
Han Na tampaknya benar-benar tersentuh oleh kata-katanya dan bertanya mengapa dia mengatakan padanya ini. Seung Ri menjawab, "Karena aku menyukaimu." Aww....
Seung Ri memberikan lelucon sehari-harinya dan tapi hari dengan dengan fisik. Dia mengambil topinya yang terjatih, dan tiba-tiba... celananya robek. LOL, oke - yang ini benar-benar membuatku tertawa.
Han Na sedikitr merekahkan senyumnya. Melihat hal itu, Seung Ri  girang kesenangan. Usaha untuk membuat Han Na tertawa akhirnya berhasil juga..
Sementara itu, Eun Kyul dan Jae-Hee menikmati kencan mereka, bermain game. Eun-gyul bahkan membeli sebuah jepit rambut yang Jae-hee suka. Cuteee...
Jae-Hee menggunakan waktu ketika Eun Kyul menyelinap pergi saat makan siang untuk mengirim sms Tae Joon dan memasang wajah cemberut ketika dia tidak mendapatkan balasan. Ketika Eun Kyul kembali, dia mengatakan kepadanya bahwa ddukbokki pedas di sini membantunya untuk menjernihkan pikiran..
Di kafe, Reporter Yang terus menyodorkan pertanyaan, sekarang topik tentang munculnya pelompat tinggi saingan baru Tae Joon. Dan hubungan Tae Joon dengan Han Na.
Malam harinya, Eun Kyul dan Jae Hee duduk di  depan Sungai Han dan dengan jujur ​​mengakui bahwa ia senang mendengar bahwa Jae Hee adalah seorang gadis. Bertentangan dengan perasaannya sebelumnya, ia merasa sulit untuk menyukainya sebagai seorang pria.
Dia pikir itu akan sulit untuk memaafkannya tapi sekarang dia akhirnya bisa. "Bagiku ... Aku lebih suka melihatmu tersenyum daripada senyumku sendiri."
Di tempat lain di sebuah kafe, Reporter Yang mengucapkan terima kasih untuk wawancara. Di luar sesi wawancara, dia bertanya pada Tae Joon. Kenapa kau begitu melindungi Jae Hee? Dia menjawab bahwa dia tidak ingin membuat Jae Hee dalam kesulitan, melanjutkan lebih baik dia saja yang menanggung bebannya.
Tae Joon keluar dari kafe dengan murung dan kelelahan, dan mendapati sebuah sms dari Jae Hee yang mengatakan kalau dia dan Eun Kyul sedang bersenang-senang. Di sms, Jae Hee juga cerita setiap yang dia lakukan dengan Eun Kyul. Mereka tampak menikmati sekali.
Tae Joon duduk di bangku taman dan mengirimkan balasan, "Jae Hee, di mana kau? Tak bisakah kau cepat kembali? Aku merindukanmu. "

Membaca sms dari Tae Joon, Jae Hee langsung bereaksi terkejut. Ini membuat tidak luput dari perhatian Eun Kyul. Dia bertanya apakah itu dari Tae-Joon dan kemudian menegaskan padanya, "Aku akan pergi ke kamar mandi. Ini akan membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk pergi ke sana dan kembali. Jika kau tidak di sini ketika aku kembali, aku akan menganggap kau menerima perasaanku. "
Eun kyul bangkit, dan menggenggam tangan Jae Hee, ia menambahkan, "Tapi aku berharap kalau kau tidak pergi." Sepuluh menit kemudian, dia sudah pergi.
Melihat Jae Hee sudah pergi, Eun Kyul sangat sedih. Dia duduk sendiri sambil merenung. Tiba-tiba sebuah suara memanggilnya, Eun Kyul langsung menoleh. Terlihat Jae Hee berdiri tak jauh darinya, keluar secercah senyuman  di wajah Eun Kyul. Berharap sebuah pengharapan meskipun hanya kecil.
Di lain pihak,  Tae-Joon menunggu Jae Hee dengan gugup. Kemudian dia mendengar langkah kaki berlari ke arahnya - itu Jae-hee. Oh tidak, ini pasti berarti ...
Flashback~ ke seluruh percakapan Eun Kyul dengan Jae Hee di sungai Han. Jae-Hee mengatakan kepadanya bahwa dia tidak dapat membalas perasaannya. "Maafkan aku, Eun Kyul."
Dia menampakkan senyum menyakitkan untuk menyembunyikan rasa sakit atas penolakan yang diterimanya dan menepuk-nepuk kepala Jae Hee lembut agar dia tak terlalu merasa bersalah. Pada saat ini, Eun Kyul duduk sendirian di tepi sungai.
Kembali ke scene taman, Jae Hee berlari menghampiri Tae Joon karena dia bilang merindukannya. Tae-Joon melihat ke arahnya sejenak dan kemudian menariknya ke dalam pelukan.

source : catatan-anikatik.blogspot.com
re-post and re-edit by : dianafitriwidiyani.blogspot.com

No comments:

Post a Comment