aigoo... senyum jaeppa gak kuat^_^
Episode
ini dibuka dengan adegan No Eunsul dan temannya yang mendatangi
preman. Eunsul mengejek preman itu dan mengatakan kalau ia sudah
memperingatkan mereka agar tidak macam-macam dengan siswa sekolahnya.
Para preman itu mencibir meremehkan. Lalu Eunsul menantang apakah mereka
mau maju sekaligus atau satu persatu. Lalu Eunsul menghajar para preman
itu. Temannya Lee Myungran juga ikut berkelahi. Ckck… ni cewek tomboy
amat yah.
Ternyata
Eunsul sedang menceritakan pengalaman berharganya saat ia sekolah dulu.
Ceritanya lagi interview. Eunsul juga cerita ia tidak belajar dengan
keras saat sekolah tapi ia belajar kesetiaan dengan teman-temannya. Ia
tidak menyesal sedikitpun malah bersyukur dapat mengenal persahabatan
sejati. Sewaktu kuliahpun ia belajar kepemimpinan. No Eunsul jadi orator
demo yang menuntut kampusnya agar menurunkan uang kuliah yang sangat
tinggi. Saat jadi mahasiswa ia belajar dengan giat karena hanya
memikirkan nilainya tanpa mau memikirkan tentang hal lain termasuk
cinta. Lucu diceritanya ada mahasiswa yang nembak dia tapi gak
ditanggapi, Eunsul malah terus belajar sampai mimisan.
Di
tempat lain Cha Jihun sedang mengikuti terapi. Jyaaahhh di ruangan itu
ada sekumpulan orang yang mengeluh tentang masalahnya. Ada yang merasa
jika ditatap banyak orang maka tekanan darahnya jadi tinggi. Ada juga
yang kalau bertemu banyak orang tiba-tiba pandangannya gelap. Ada lagi
bapak yang lucu, ia melihat punting rokok di lantai tapi gak diambil.
Tapi sampai keesokan harinya ia masih mikirin tuh punting rokok. Cha
Jihun yang memakai masker hitam hanya geleng-geleng kepala mendengarkan.
Lalu yang lain bertanya “lalu bagaimana denganmu tuan bertopeng? Apa
masalahmu?”. Cha Jihun langsung memegang kursinya dan berteriak membuat
dokter yang di depannya bergidig.
Cha
Jihun berteriak frustasi dan bertanya pada dokter apa pengobatan macam
ini akan berhasil bagi dirinya? Apa ia juga harus menjalani pengobatan
ini seumur hidup? Dokter hanya menjawab kalau pengobatan ini diberikan
karena Jihun menolak semua obat-obatan yang diberikan dokter. Cha jihun
tak sengaja melihat sampah tisu di lantai. Ia mulai sesak nafas tidak
bisa mengendalikan diri. Dokter buru-buru menghampirinya dan
menepuk-nepuk bahunya menyuruhnya untuk mengambil nafas dalam dan
menenangkan diri. Setelah tenang, Cha Jihun langsung mengambil sampah
tisu itu dan menunjukkannya pada dokter. Cha Jihun bilang perawatan
macam apa ini? Tadinya ia tidak mempunyai masalah seperti ini tapi sejak
mendengar orang-orang itu ia jadi masalah. Cha Jihun berteriak
frustasi.
Di
luar gedung sekretarisnya menunggu. Cha Jihun keluar gedung dengan
tampang kesal. Sekretarisnya langsung menghampiri dan menanyakan janji
hari itu. Jihun hanya menjawab “oh” lalu menengadahkan tangannya dan
sekretarisnya langsung menyemprot cairan pembersih kuman. (kebiasaan
yang aneh???). Cha Jihun langsung menggosokkan tangannya dan menghirup
baunya. Terdengar helaan nafas lega dari Jihun. Sekretarisnya membukakan
pintu mobil untuk Jihun.
Di
restoran No Eunsul sedang melayani tamu. Lalu ia menerima telepon
ternyata ia mendapat kabar gembira kalau ia akan disewa. Eunsul sangat
senang hingga mengucapkan khamsahamnida berkali-kali di telpon. Ia juga
mengucapkan terimakasih pada tamu yang sedang ia layani saking
senangnya.
Eunsul buru-buru
keluar restoran dan berteriak gembira sampai melepas celemeknya.
Teman-temannya datang ikut mengerubunginya dan mengucapkan selamat.
Kembali
ke Jihun yang telah tiba di gedung C Group. Cha Jihun masuk ke dalam
gedung dengan angkuh dan semua pekerja memberi hormat padanya. (hwaa…
suka style nya Jihun ke kantor pake tas ransel. Mana bajunya jas resmi
tapi lucu … )
Hari
itu Jihun mempresentasikan proyeknya. Jihun mempresentasikan proyek
terbaru timnya dengan tenang sampai ayahnya Chairman Cha menyela dan
bertanya tentang bagaimana proyek itu dilakukan. Direktur yang lain
interupsi dan mengingatkan Direktur Cha. (aku panggil Direktur Cha aja
yah ayahnya Jihun abis aneh panggilannya Chairman Cha). Direktur Cha
mengerti dan menyuruh Jihun meneruskan presentasinya.
Cha
Muwon memperhatikan Jihun dengan seksama, lalu ia bertanya contohnya
kasus itu seperti apa? Direktur Cha juga ikut bertanya membuat semua
yang ada di ruangan itu menatap tajam kea rah Jihun. Hal itu tentu saja
membuat jihun tegang, ia berusaha mencari contoh kasus seperti yang ia
paparkan. Cha jihun mulai terserang syndrome paniknya, ia menjadi tidak
focus dan wjahnya sangat tegang. Cha jihun berulamng kali membolak-balik
dokumennya dan memegang kepalanya, akhirnya ia menyerah dan menutup
dokumennya. Dengan tenangnya Cha jihun bilang ia sangat sibuk dan hanya
mempersiapkan itu saja. Lalu ia pamit undur diri karena ada urusan
mendesak. Cha Jihun buru-buru membereskan berkasnya dan kabur dari
tempat itu. Direktur Cha sangat marah dan membentak Jihun sebagai anak
nakal dan menyuruhnya kembali ke ruangan itu, tentu saja tidak digubris
Jihun. Cha Muwon yang melihat Jihun berusaha menahan tawanya melihat
kejadian itu. (hwaaa… oppa jeje aku suka senyum dikulummu itu so sweet
^_^)
Jihun
yang buru-buru keluar dari ruang rapat dengan wajah yang aneh (susah
mendeskripsikannya, taukan orang yang kalo abis kabur ekspresinya
gimana?).ternyata di luar ruangan para sekretaris sedang menunggu dan
menatap Jihun dengan tatapan bingung. Jihun yang melihat mereka
buru-buru memasukan berkas rapat ketas ranselnya dan berbalik jalan
membelakangi mereka sambil membuang tasnya. Sekretarisnya langsung
menangkap tas yang dilempar Jihun sementara Jihun dengan gaya sok
coolnya memakai kacamata hitam dan berjalan meninggalkan ruangan itu.
Kembali
ke ruang rapat. Cha Muwon akhirnya meneruskan presentasi yang
ditinggalkan jihun. (hwaaa…. Keren Cha Muwon bicara tanpa membaca skrip
kayak Jihun tadi). Cha Muwon menegaskan kalau hal terpenting dari proyek
ini adalah waktu yang tepat.
Cha
Jihun bersama sekretarisnya berjalan menuju ruangannya. Sekretarisnya
membacakan jadwal pertemuan Jihun hari itu tapi Jihun memintanya untuk
membatalkan semua jadwalnya. Ckck… ni anak yah mau masuk ruangan aja
minta dibukain pintunya ama sekretarisnya. Di ruangannya jihun bilang
ke sekretarisnya kalau ia capek, ia tidak mau lagi rapat, menandatangani
surat, pokoknya ia tidak mau melakukan itu. Sekretarisnya kaget . Jihun
menegaskan kalau ia benar-benar tidak mau melakukan itu. Sekretarisnya
bilang bagaimana mungkin Jihun sudah lelah padahal tidak melakukan
apa-apa? Tapi sekretarisnya mengerti tapi kenapa Jihun tidak akan pernah
mau melakukan itu lagi. Jihun tidak perduli dan bilang tangannya sakit
melakukan itu semua. Sekretarisnya protes kalau seperti itu ia bisa
dipecat direktur. Jihun marah dan teriak jika sekretarisnya tidak patuh
perintahnya ia yang akan memecatnya. Sekretarisnya langsung buru-buru
keluar. Jihun masih kesal dan mengeluarkan obatnya tapi ia membantingnya
dan menyebut obatnya sampah. (jadi penasaran itu si Jihun kenapa jadi
begitu yah gak bisa ngendaliin emosi selain karena bapaknya yang super
galak suka menghajar dia wkwkwk… poor Jihun)
Sementara
itu No Eunsul sudah berpakaian rapi ke tempat ia akan interview.
Eunsul memandang gedung itu dengan ragu karena tempat itu pinjaman
cepat.(eunsul diterima kerja di tempat rentenir wkwk) Ternyata di dalam
bukan hanya Eunsul yang diterima tetapi ada gadis lain juga. Pemilik
gedung marah-marah melihat penampilan mereka dan berteriak kalau ia
merekrut staff baru tetapi kenapa super model yang yang direkrut.
Ternyata boss itu Cuma bercanda karena ia langsung tertawa dan bertepuk
tangan. Eunsul yang mendengarnya ikutan tertawa. Lalu boss itu bilang
kalau mereka bisa jadi model iklan perusahaan mereka dan menunjukkan
iklan siaran perusahaan mereka yang sedang disiarkan di TV. Eunsul
melihatnya dan bilang itu iklan yang sangat hidup dan antusias. Iklan
memantul dan melompat (iklan perusahaan yang aneh ckck..). Eunsul lalu
bilang kalau ia akan bekerja dengan giat. Boss itu menghampiri Eunsul
dan menepuk-nepuk pundaknya memberi semangat tapi Eunsul rada risih
dengan skinship itu. (bossnya Eunsul kayak pria hidung belang ckck…)
Cha
Jihun berjalan diikuti sekretarisnya. Tiba-tiba ia menghentikan
langkahnya karena melihat Direktur Cha. Jihun langsung ambil langkah
seribu sementara Direktur Cha yang melihatnya langsung mengejarnya dan
berteriak agar Jihun berhenti. Jihun langsung masuk ke dalam lift tapi
sayang sebelum pintu lift tertutup ayahnya ikutan masuk. Jihun berteriak
ketakutan bersembunyi di balik punggung sekretarisnya.
Suasana
tegang di dalam lift, sekretaris Direktur memberi aba-aba pada
sekretaris Jihun untuk menyingkir. Lalu terjadilah hal yang
ditunggu-tunggu…(wkwkwk… duh ni bapak tega banget dah mukulin anaknya,
dijewer, dipukul ckck… lha itu sekretarisnya malah sibuk nutupin
videocam di lift dengan tasnya. ) karena kasian mungkin, sekretaris
Direktur pura-pura terjatuh ke tengah mereka, sementara sekretaris Jihun
yang berusaha menutup camera lift. Karena masih kesal Direktur Cha
masih ingin memukul anaknya tapi sekretarisnya mengingatkan kalau sudah
lantai 3. Mereka berdua pun menarik nafas dalam dan merapikan baju
mereka. Jihun bernafas lega karena semua sudah berakhir. (lha ini
jangan-jangan Jihun punya penyakit aneh gitu gara’ bapaknya wkwk… kasian
amat yah punya bapak suka nyiksa…)
Sekeluarnya
dari lift, Direktur Cha mengancam jihun jika melakukan hal seperti tadi
ia tidak akan maju dan jangan berpikir kalau perusahaan itu warisan.
Jihun menjawab oke karena ia tidak tertarik, dieliminasi jadi pewaris
juga tidak apa-apa. Hal itu malah membuat Direktur Cha jadi marah lagi
dan memukul tengkuk Jihun sampai terjatuh. (awww pasti sakit, mau aku
obtain oppa??) Jihun buru-buru berdiri dan memandang ayahnya kesal.
Mereka melanjutkan kembali berjalan keluar.
Di
luar gedung, mobil Direktur Cha sudah menunggu. Sekretarisnya
membukakan pintu untuk Direktur Cha. Sebelum masuk ke dalam mobil,
Direktur cha kemb ali menasehati Jihun kalau perusahaan industry ini
akan dipegang Jihun jika saatnya tiba. Jihun hanya menunduk
mendengarnya. Direktur Cha lalu masuk ke mobil dan pergi. Jihun menunduk
lesu . sekretarisnya bilang ia sangat iri pada generasi kedua keluarga
Chaebol, tapi mengikuti Jihun membuka matanya tentang masa depan Jihun
yang sudah terprogram. Jihun meralat kalau ia bukan generasi kedua
tetapi generasi ketiga. Sekretarisnya meminta maaf dan meralat ucapannya
kalau Jihun generasi ketiga Chaebol. Lalu sekretarisnya membukakan
pintu mobil untuk Jihun dan bertanya mau kemana Jihun sekarang? bukan
mau datang ke tempat meeting bukan? Jihun langsung tersenyum dan bilang
“tentu saja bukan”.
Jihun
ternyata pergi ke klub malam. Ia ikut bergabung dengan teman-teman
sekantornya untuk bersenang-senang. Jihun hanya duduk terdiam dan
bertanya kepada dua gadis yang mengapit lengannya apakah mereka merasa
dingin? Lalu kedua gadis itu menjawab tidak dingin. Jihun balik bertanya
jika tidak dingin mengapa mereka duduk dekat-dekat dengannya. kedua
gadis itu langsung melepas tangan Jihun dan duduk menjauh. (jyaaahhh
Jihun dingin bgt ama cewe ckck….). mereka bersulang bersama.
Ternyata
No Eunsul juga berada di Club yang sama dengan Jihun. Ia menemani
bossnya bertemu klien. Semuanya bersulang untuk kebebasan dll. Saat
yang lain berdansa, Eunsul hanya duduk memperhatikan. Eh boss nya datang
mengajaknya bersulang dan merayunya mengatakan kalau eunsul sangat
cantik. Eunsul jengah dengan kelakuan bossnya apalagi pake acara
tangannya yang pengen megang kaki Eunsul. Eunsul langsung membuka
jaketnya dan menutup kakinya sebagai penolakan halus. Tapi bossnya terus
merayu dan bilang kasihan dengan wajah muda Eunsul. Eunsul buru-buru
bilang kalau tidak ada yang perlu dikasihani dan buru-buru menarik
tangan bossnya dari badannya. Eunsul mengambil gelasnya dan menyerahkan
gelas bossnya dan mengajaknya bersulang.
Cha
Jihun hanya duduk diam ditempatnya. Ia tidak mau ikut permainan karena
takut akan tertular bakteri bersama-sama. Tapi kalau yang lain ingin
bermain, lakukan permainan seperti biasanya anggap saja dia tidak ada.
Wkwk… mana mungkin bisa ada boss yang jaim yah anak buah juga ikutan
jaim.
Menyerah dengan Eunsul itu
boss beranjak mendekati pegawai wanita satunya lagi dan mulai
merayunya. Eunsul terus memandang kesal dan memegangi tangannya agar
menahan diri ingin memukul bossnya. Tidak ada penolakan dari pegawai
baru itu membuat boss terus merayunya dan memegang-megang tangannya
berdalih tangannya sangat halus seperti artis. Eunsul pun tidak tahan
dan menarik tangan bossnya dan mengatakan sudah cukup, Karena apa yang
diperbuat bossnya adalah pelecehan. Seharusnya bossnya itu masuk
penjara. Bossnya marah dan bilang Eunsul gila dan menyiram Eunsul dengan
minuman. (kacau dah penampilan Eunsul).
Eunsul
masuk menyusul bossnya ke dalam toilet. Ia bilang bossnya adalah
binatang bukan manusia dan orang gila. Bossnya kesal dibilang orang gila
lalu mau memukul Eunsul, sayang sekali Eunsul duluan yang mukul tuh
orang sampai jatuh. Lalu Eunsul menarik dasinya dan mengikatnya di
weatafel. Tak lupa Eunsul mengancam agar jangan lagi mengincar
wanita-wanita lemah karena ia akan menghajar bossnya sampai mati. Malah
Eunsul menyebut namanya agar terus diingat dan meninggalkan orang itu di
toilet.
Cha
Jihun mulai keliatan bosan dan pamit undur diri. Salah satu rekannya
menyodorkan tangan hendak berjabat tangan. Jihun memandangnya ragu tapi
tetep dijabat juga tuh tangan. Tapi abis itu ia langsung menengadahkan
tangannya minta disemprot cairan antiseptic oleh pegawai wanitanya.
Jihun langsung menggosokkan tangannya lalu naik ke atas meja dan
melangkahi makanan di atas meja berjalan keluar. (ckck… jangan ditiru
yah…). Semua orang di ruangan itu mengeluh dengan kelakuan Jihun dan
berkata mereka sungguh tidak beruntung.
Jihun
keluar ruangan itu dan menelpon sekretarisnya kalau ia akan keluar
sekitar 1 menit lagi. Tak sengaja ia berpapasan dengan No Eunsul. Eunsul
tak sengaja menyenggol Jihun sehingga hpnya terjatuh. Jihun tidak
terima dan memanggil Eunsul dan menyuruhnya berhenti. Karena Jihun tidak
memanggil namanya, Eunsul pun terus berjalan tak menghiraukannya. Jihun
kesal dan memanggil kepala berkonde(wkwk… bingung nejermahinnya… mian
kalau salah). Eunsul langsung berhenti dan memegang kondenya dan
berbalik “apa yang kau maksud aku?”. Jihun langsung menendang hpnya ke
Eunsul dengan maksud agar Eunsul mengambil hp itu dan meminta maaf.
(tindakan yang salah muhaha^^)
Pria
gendut masuk ke dalam toilet dan terkejut melihat bossnya terikat dasi
di westafel. Anak buahnya itu ingin menarik dasi yang terikat tapi
saking kesalnya bossnya bilang untuk seegra temukan orang yang membuat
ia seperti itu (Eunsul), anak buahnya lantas berhenti menarik dasi dan
langsung keluar meninggalkan bossnya yang kesakitan. Wkwk… boss itu
malah kesal karena setidaknya anak buahnya menarik dasinya itu baru
nyari anak itu. (rasain…. Wkwk)
No
Eunsul memegang hp Jihun dan bilang kalau mereka tadi sama-sama
menabrak jadi kedua belah pihak bersalah. karena itu Eunsul menolak
meminta maaf pada Jihun. Jihun menyerah dan mengaku itu salah mereka
berdua dan meminta Eunsul memberikan hpnya. Eunsul memberikan hpnya
Jihun. Eh anak buah mantan bossnya datang ingin menghajar. Eunsul
langsung bersiap-siap dan membalas memukul mereka. Saat itu sepatunya
jatuh sebelah. Jihun memandangnya takjub. Eunsul melepas high heels yang
sebelah lalu ia melihat musuh datang dari arah depan. Dimulailah
pertarungan (wkwk… malah ngakak nonton ni adegan padahal suasana
mendukung pake lampu kedap-kedip mati lagi^^). Lalu dimulailah
pertempuran itu (jyah bahasanya…) Jihun ikut di belakang Eunsul memberi
dukungan dengan teriakan “ pukul…tendang!!! Kiri..kiri..
kanan..kanan!!!”. No Eunsul memukul dan menendang hingga melumpuhkan
musuhnya lalu saat ada kesempatan Eunsul langsung kabur. Jihun
tertinggal di belakang dan ia dihadang tidak bisa kabur. Sementara
Eunsul berhasil kabur dari kejaran para tukang pukul.
Jihun
yang tahu keadaannya tidak menguntungkan pura-pura beramahtamah dengan
tukang pukul itu. Ia pura-pura memeluk mereka dan berkata kerja mereka
bagus. Lalu kaget karena melihat salah seorang dari mereka bibirnya
berdarah. Lalu ia bilang kalau ia sibuk dan bergegas pergi. Saat akan
pergi Jihun dihadang oleh preman yang berbadan gendut dan marah karena
tidak berhasil mengejar Eunsul. Jihun mengepalkan tangannya bermaksud
ingin menghajar preman gendut itu, eh malah tidak kena, justru Jihun
terjatuh di lantai. Sudah tahu kan kejadian selanjutnya? Yup… mereka
mengira Jihun adalah komplotan Eunsul dan mulai menumpahkan kemarahan
mereka dengan memukul Jihun. (wkwk.. malang nian nasibmu Jihun oppa)
Sementara
di luar sekretaris Jihun sedang menunggu Jihun mulai ngedumel karena
Jihun tak kunjung juga keluar padahal tadi hanya bilang 1 menit tapi
sudah 20 menit belum juga keluar. Jihun keluar dari klub sambil
marah-marah . Sekretarisnya yang melihatnya keluar langsung
menghampirinya dan terkejut melihat Jihun babak belur. Sekretarisnya
tanya kenapa Jihun jadi seperti itu. Jihun kesal apa sekretarisnya tidak
pernah melihat wajah orang seperti ini dengan mata yang hitam(babak
belur). Jihun bilang itu semua karena seorang wanita gila lalu ia tanya
apa sekretarisnya melihatnya. Sekretarisnya menjawab tidak ia hanya
disuruh menunggu 1 menit di situ. Jihun kesal ia minta sekretarisnya
menunggu 1 menit lalu apa yang terjadi? Sekretarisnya jawab kalau Jihun
keluar setelah 20 menit. Jihun bilang seharusnya jika ia tidak keluar
setelah 1 menit sekretarisnya itu bisa menyuruh supir untuk masuk dan
memeriksa. Jihun sangat kesal membiarkannya jadi terluka dan bisa saja
otaknya rusak. (emang otakmu udah rusak oppa^^). Jihun pun bergegas
masuk ke dalam mobil. Sekretarisnya bertanya apakah Jihun akan
melaporkan kejadian ini? Jihun balik bertanya melaporkan apa? Yang ada
ia hanya akan mendapat malu. Saat mau masuk ke dalam mobil,
sekretarisnya bingung dan bertanya mengapa Jihun memegang sepatu wanita?
Jihun menahan kesal lalu memerintahkan sekretarisnya menemukan pemilik
sepatu itu yang sudah membuat wajahnya rusak sambil melempar sepatu itu
ke badan sekretarisnya.. Sekretarisnya bingung dan mencibir kenapa harus
mencari pemilik sepatu itu sementara Jihun tidak naik kereta
kuda.(emang dongeng…) Jihun yang sudah masuk ke dalam mobil segera
menongolkan lagi kepalanya dan berteriak kalau sekretarisnya harus
menemukannya dan membawanya ke hadapannya. Sekretarisnya mengiyakan
tanpa banyak protes lagi. Lalu mobil Jihun segera jalan meninggalkan
skekretarisnya yang ingin mengejarnya. Sekretarisnya hanya memandang
sepatu itu dengan wajah penuh tanda tanya.
Lee Myungran sedang latihan tinju di klubnya. Lalu Eunsul datang dan memanggilnya sambil menangis.
Eunsul
dan Myungran duduk berdua sambil menatap langit. Eunsul terus memandang
langit dengan sendu. Myungran tanya apa yang Eunsul liat? Eunsul bilang
ia iri. Myungran tanya apa yang harus Eunsul cemburui? Eunsul iri pada
orang-orang yang sudah bekerja di perusahaan besar. Myungran membesarkan
hati Eunsul kalau saatnya tiba Eunsul akan mendapatkan tawaran
pekerjaan dari perusahaan yang elit. Eunsul bertanya dengan ragu kepada
Myungran akankah hal itu terjadi? Myungran keliatan ragu juga tapi
langsung menjawab pasti. Myungran memberi dukungan kalau semua orang
akan menghadapi badai yang sama, tetapi metode yang tepat adalah tidak
peduli musuh seperti apa mereka harus kuat agar tidak kalah. Eunsul
mengiyakan dan mereka berteriak bergantian kalau mereka tidak iri lagi,
mereka juga tidak akan kalah.
Di
kediaman Cha, nenek Jihun mendatangi ayah Jihun yang sedang asyik
bermain games di laptop. Direktur Cha mengatakan kalau hari sudah larut
malam, kenapa ibunya itu tidak segera tidur? Ny. Song juga bilang kalau
Direktur Cha sama saja belum tidur. Direktur Cha bilang jika telat tidur
maka kulit ibunya itu akan keriput dan menua. Ny. Song bilang bagaimana
ia bisa tidur sementara anaknya (direktur Cha ) membuat kepalanya
pusing. Gak bapak gak anak emang hobby nya ngebantah kali, Direktur Cha
juga membantah ibunya membuat Ny. Song ingin memukul anaknya. direktur
Cha langsung menangkis pukulan ibunya, dan untungnya Ny. Song tidak
jadi memukul. Lalu ny. Song menasehati Direktur Cha kalau mereka berdua
(ayah-anak) sama saja. Jihun mempunyai jiwa pemberontak karena ayahnya
sering memukulnya. Jadi mungkin saja hatinya akan sakit kata Ny. Song
sambil memegang dadanya. Direktur Cha ngeles kalau itu adalah jalan
menuju kedewasaan. Ny. Song menegaskan kalau Jihun akan mengingat
bagaimana ayahnya memperlakukannya. Ny. Song segera keluar dari ruangan
itu. Walaupun keliatannya direktur Cha tidak mendengarkan nasehat
ibunya, sepeninggalan ibunya ia merenungkan semua perkataan Ny. Song.
Cha
Jihun mengendap-ngendap masuk ke rumah, tapi ia terkejut melihat
ayahnya duduk di sofa ruang tamu. Jihun sampai terjatuh dan segera
berbalik menyembunyikan wajah memarnya. Direktur Cha bertanya “ kau baru
pulang? Hari ini aku sangat keterlaluan. Tapi kau sangat bandel. Kau
akui kesalahanmu, sebagai ayah tidak peduli pergi melangkah ke suatu
tempat demimu. Tapi kau sangat bandel!!” Direktur Cha masih ingin
memarahi anaknya karena di hari ia berbaik hati Jihun bahkan tidak mau
melihat ke arahnya. Sementara Jihun masih was-wasan menyembunyikan
wajahnya dengan tangan, tapi karena ayahnya menyuruh ia berbalik mau
tidak mau ia nurut. Direktur Cha yang melihat Jihunberbalik berkata
“bagus” dan mulai meneruskan perkataannya kalau ia juga tahu Jihun pasti
marah padanya dan meminta Jihun mengeluarkan semua uneg-unegnya.
Direktur Cha kaget saat melihat wajah Jihun yang memar. Direktur Cha
tanya kenapa penampilan Jihun kacau seperti itu? Jihun jawab kalau
terjadi kesalahpahaman pemukulan. Direktur Cha masih terima jika terjadi
kesalahan pemukulan. Tapi saat Jihun mengatakan pemukulan itu terjadi
karena masalah wanita, direktur Cha sangat berang dan memarahi Jihun.
Jihun berusaha menjelaskan pokok permasalahannya tapi ayahnya tidak
percaya dan menganggap Jihun berbohong. Direktur Cha memarahi anaknya
yang hobby nya main seharian tidak pernah dewasa seperti dirinya. Jihun
menjawab kalau ia tumbuh berkembang lebih baik dari ayahnya. Direktur
Cha tambah kesel dan melempar bantal kearah Jihun. Jihun langsung
menghindar dan kabur masuk ke kamarnya.
Jihun
masuk kamarnya dengan kesal, ia bisa-bisa gila jika seperti itu. Lalu
jihun bercermin dan kaget melihat wajah. “ini aku?” kata Jihun, ia jadi
tambah kesal dengan gadis yang membuatnya babak-belur begitu. Jihun
kesal melihat bayangannya dan bilang ia bisa gila gara-gara gadis
berkonde itu.
Direktur
Cha tidak bisa tidur, akhirnya ia bangun dan menelpon sekretarisnya.
Direktur Cha memerintahkan sekretarisnya untuk pergi mencari sekretaris
Kim. Direktur Chamemerintahkan orang-orang yang telah salah melakukan
pemukulan terhadap anaknya.
Dengan
pakaian hitam, Direktur Cha mengumpulkan para tukang pukul.
Sekretarisnya berdiri di samping Direktur. Direktur Cha bilang kalau
Tuhan memberkati manusia karena mereka bisa hidup menjadi besar saat
ini. pake acara ngasih wejangan tuh direktur Cha. Para preman itu
menatap Direktur Cha bingung. Sekretarisnya sampai jongkok dan
memberikan isyarat agar mereka menjawab pertanyaan Direktur Cha.
Direktur tanya pada mereka apakah kehidupan malam ini akan diketahui
semua orang? Atas petunjuk sekretaris Direktur, mereka menjawab tidak
akan. (artinya itu rahasia wkwk)
Acara
penghargaan tujuh tokoh teladan ekonomi. Direktur Cha menerima
penghargaan. Semua orang bertepuk tangan. Jihun terlihat malas mengikuti
acara itu. Cha Muwon juga hadir bersama ibunya, Ny. Shin. Ny Shin
terlihat kurang senang. Direktur Cha naik ke atas podium untuk memberi
kata sambutan. Jihun mendengarnya dengan malas.
Sementara
itu sekretaris Kim sedang mimakan di kedai. Ia makan sambil menelpon
temannya dan curhat soal Jihun. Ia bilang bukan Cuma Direktur, tapi
Jihun juga sama saja suka menggunakan jalan hitam. Hanya karena
membiarkan bossnya itu menderita beberapa pukulan ia ditinggalkan, malah
sekarang dengan seenaknya menyuruhnya mencari gadis untuk bossnya.
Sekretaris Kim bilang apa bossnya pikir dia itu pangeran? Padahal Cuma
dia saja yang kuat diperlakukan seperti itu.
Ternyata di sebelah sekretaris Jihun ada wartawan yang mendengar. Ckck…. Tercium bau masalah.
Sekretaris
Kim terus saja ngoceh sampai saat ia mau menuangkan soju, botolnya
kosong sehingga ia meminta waktu pada temannya yang ia telpon.
Sekretaris Kim lalu meminta soju pada bibi penjual. Eh wartawan yang
sedari tadi mencuri dengar buru-buru menghampiri dan menawarkan soju.
Sekretaris menerimanya dengan senang hati dan meletakkan ponselnya.
Wartawan
itu membungkuk dan memberikan kartu namanya. Sekretaris itu membacanya
kantor berita berarti orang tersebut wartawan. Sekretaris Kim masih
belum sadar dan terus tertawa. Tiba-tiba tersadar dan langsung berubah
gagap “war…wartawan?” (wkwk… lucu ekspresi kagetnya, lola banget).
Berita
di internet langsung tersebar cepat yang bilang perusahaan Direktur Cha
sebenarnya jalan hitam. Mobil Direktur Cha melaporkan garis kekerasan
kompleks. Bwahaha beritanya heboh….
Kembali
ke acara penghargaan karena berita belum sampai. Semua orang memberi
ucapan selamat kepada Direktur Cha. Begitupun dengan Ny. Shin. Ny Shin
menghampiri dan memberi ucapan selamat dengan tak lupa terus tersenyum.
Mereka berdua berbasa-basi, Direktur Cha juga mengucapkan selamat karena
Ny. Shin terpilih untuk merek Kim Wong dan terpilih sebagai CEO dari
Dae Han group. Tapi Ny. Shin bilang ia sangat menyesal dengan bisnis
kecilnya itu karena berbanding jauh dengan usaha Direktur Cha. Direktur
Cha bilang kalau tetap saja itu satu perusahaan keluarga. Keduanya
saling menyindir dengan bahasa halus. Direktur Cha bilang jangan seperti
itu karena orang akan salah paham mendengarnya. Untung ada wartawan
yang meminta mereka berfoto bersama. Keduanya tersenyum ramah seolah
hubungan mereka baik. Sesudah foto, Ny Shin segera pamit. Pas berbalik
ekspresinya langsung berubah kecut dan bilang kalau Direktur Cha adalah
rubah tua. Direktur Cha juga menatap punggung Ny Shin dengan sebal lalu
ia menghampiri sekretarisnya untuk menyapa tamu yang lain.
Jihun
berpapasan dengan Muwon. Muwon bilang kalau semua orang tahu ia sering
sekali menghilang. Jihun masih terus menelpon dan mennayakan apakah
sekretarisnya bisa dikontak? Ternyata handphonenya tidak aktif. Muwon
yang mendengarnya tersenyum meremehkan dan tanya sekretaris Jihun
melarikan diri? Muwon juga tanya apa Jihun tidak bisa menjadi dewasa dan
hanya menggunakan kekerasan pada bawahannya? Apakah system moral
mengacu pada perintah seseorang dapat memecahkan masalah? Jihun malah
bertanya " apakah kau memakai Make-up?”. Muwon menjawab “fashion juga
penting dalam bisnis”. Jihun tanya make up bagi manusia apa satu
kesatuan? Muwon bilang itu tidak seperti itu. Jihun bilang cukup
sederhana cukup gosokkan krim, taburkan bedak, lalu tepuk tepuk lihat
hasilnya karena wajah Muwon tidak rata sambil Jihun memegang wajah Muwon
lalu berlalu. (ni aku bingung masak mentang2 jeje tampan, Jihun
ngomongmalah ngomong riasan make up ?)
mobil-mobil
wartawan mulai berdatangan ke gedung tempat berlangsung penghargaan.
Sekretaris Direktur dengan wajah panic menghampiri direktur Cha dan
membisikkan sesuatu. Direktur Cha kaget mendengarnya dan teriak
“mwo???”. Alhasil Jihun, Muwon dan ibunya yang mendengar ikut menoleh.
Direktur
Cha keluar dari gedung disambut para wartawan yang bertanya tentang
kebenaran kekerasan atau jalan hitam yang dilakukan direktur. Beritanya
tersiar dengan cepat di TV. Ny. Shin tertawa senang melihat berita itu.
Cha Muwon hanya tersenyum melihat tingkah ibunya.
Sementara
di rumah, Ny. Song melihat berita tersebut langsung buru-buru mematikan
TV dan menutup wajahnya dengan tangan. Ny Song keliatan shock.
Di
kantor, direktur Cha, Jihun, sekretaris direktur dan beberapa staff
menonton berita tersebut. Direktur menyuruh segera mematikan TV.
Direktur memerintahkan agar ia menggunakan cara agar membungkam para
wartawan itu. Tapi asistennya bilang cara itu sudah tidak bisa dilakukan
lagi saat ini. Lalu sekretaris direktur menunjukkan kalau harga saham
perusahaannya mengalami penurunan karena berita itu. Jihun ikut melihat
pergerakn saham yang ditunjukkan sekretaris, lalu ia berdiri lagi.
Sekretarisnya bilang Direktur tidak perlu cemas karena harga saham akan
pulih jika pandangan masyarakat baik terhadap perusahaan itu. Direktur
Cha kesal, lalu ia menunjuk anaknya, Jihun. Direktur Cha bilang jika
masalah ini selesai akan membuat perhitungan dengannya. lalu menyuruh
Jihun keluar.
Direktur tanya ke
sekretarisnya apa yang sudah dilaporkan mereka? Apa tidak bisa menghapus
berita itu dan menghapus semua fotonya?
Jihun
membuka internet dan membaca semua berita itu. Jihun tampak frustasi
membacanya. Lalu sekretaris Kim masuk ke kamarnya. Jihun kesal karena
kemarin sekretaris Kim menghilang lalu muncul tiba-tiba tanpa
memberitahu. Sekretaris Kim menunjukkan sepatu yang membuat Jihun
senang. Jihun “ jadi kau sudah menemukan gadis itu?” sekretaris Kim
menggeleng? Lalu Jihun tanya “ lalu kenapa kau muncul?” sekretarisnya
“itu…”
Jihun
duduk di teras tanpa semangat mendengar cerita sekretaris Kim.
Sekretaris Kim cerita semuanya terjadi di kedai makanan, ia tidak tahu
kalau orang itu wartawan. Jihun mengeluh, ia sial gara-gara sekretaris
Kim. Sekretaris Kim meminta Jihun agar tidak memberitahu Direktur karena
ia bisa dibunuh. Jihun juga bilang kalau jika ayahnya tahu ia juga
akan dibunuh. (wkwk… stress)
Jihun
bilang hanya tinggal menunggu waktu hingga ayahnya tahu siapa
pelakunya. Lalu Jihun bilang kalau sekretaris kim tadi bilang tidak akan
mengatakannya sampai mati? Sekretaris Kim menjawab lesu apakah
sebaiknya dilaporkan saja. Jihun marah dan ingin menendang sekretaris
kim karena itu artinya ia mau mati juga. Sekretaris Kim bilang jangan
seperti itu karena Jihun akan terlihat sama dengan Direktur. Jihun
menahan emosi lalu meminta sekretaris Kim keluar saja cari pekerjaan
yang lebih baik. Ternyata langsung diiyakan oleh sekretaris Kim membuat
Jihun marah lagi karena sekretaris Kim mudah menyerah. Sekretaris Kim
bilang ia memang sedah berencana mau menyerah dan mengatakan semuanya.
Jihun marah dan mau memukul. Sekretaris Kim mundur dan mengungkapkan
uneg-unegnya. Sekretaris Kim sifat Jihun sama kasarnya sama direktur.
Meskipun ulang tahun sekretaris Kim hanya berjarak 2 hari dari Jihun
tapi ia tampak lebih tua setiap harinya karena merasa tertekan. Jihun
hanya memandang tak percaya, sekretaris Kim selesai berbicara langsung
kabur dengan ketakutan sampai jatuh malah.
Jihun masuk kembali ke dalam kamarnya dengan lesu.
Hasil
keputusan sidang dibacakan, dan direktur Cha dinyatakan bersalah
menjadi terdakwa dan mendapat hukuman 1 tahun 6 bulan. Direktur Cha
duduk di kursi roda didorong sekretaris Zhang. (baru tau namanya
wkwk..). direktur Cha tidak terima hukuman itu tapi sekretaris Zhang
bilang masa percobaan hukuman akan segera di mulai. Direktur Cha akan
menjalani hukuman dengan melakukan pelayanan masyarakat. Direktur Cha
mau marah tapi langsung di tahan karena mereka sudah sampai pintu
keluar. Wartawan langsung menyerbu mereka dengan pertanyaan bagaimana
tanggapan direktur dengan hukuman itu. Direktur Cha terlihat seperti
orang sakit padahal tadi mau marah2 wkwk….
Jihun
bersiap-siap berangkat dengan kopernya. Ia melihat berita tentang
ayahnya yang menyerah tidak akan naik banding dan tetap menjalankan
hukuman di rumah sakit untuk melayani masyarakat. Jihun segera mematikan
TVnya dan melempar tiket pesawatnya. Ia kesal dan melempar panah kecil
ke papan tembak. Lucunya papan tembaknya itu adalah gambar Eunsul tapi
muka abstrak diberi tanda tanya.
Direktur
Cha menatap pesawat yang terbang di langit. Ia sedang menjalani
hukumannya. Ia di Rumah sakit untuk melayani para lansia. Direktur Cha
mencuci kaki seorang kakek, tapi kakek itu terus berontak. Eh nenek di
belakangnya menjitak kepalanya karena Direktur Cha bergerak. Kakek itu
tidak mau kakinya dicuci pake acara nendang-nendang kakinya.
Pletak….dijitak lagi ama nenek di belakangnya. Direktur Cha mau marah
tapi sekretaris Zhang mengingatkan kalau ada wartawan yang menonton.
Direkyur Cha hanya bisa menahan emosi sampai nangis. Moment itu terekam
kamera wartawan dan jadi berita dengan judul “air mata tobat Direktur
Cha”.
Myungran
membaca berita direktur Cha sambil menggunting kukunya. Eunsulmengeluh
melihat saldo tabungannya defisit daripada saldo utangnya. Myungran
bilang bukan cuma Eunsul yang defisit, tapi dia juga. jadi mereka berdua
sama-sama akan mengalami kebangkrutan. Eunsul membaca saldo tabungannya
20.000 won dan utangnya ada yang sampai 10 juta won. tiba-tiba ide
brilian masuk kepalanya. ia dengan isyarat matanya memindahkan 0 dari
saldo utang itu ke saldo tabungannya. eunsul terlihat senang sekali
apalagi saat ia melihat angka 0 (nol) beterbangan di sekitar kamarnya
dan ia memasukkan 0 tersebut ke saldonya hingga tabungannya membengkak.
Eunsul bersorak senang melihat tabungannya jadi banyak.
Myungran
langsung bertanya kepada Eunsul karena melihatnya bertingkah aneh.
Eunsul langsung tersadar dari khayalannya dan kembali mendapati saldo
tabungannya cuma 20 ribu won. hal itu membuat Eunsul semangat dan
berencana membuat CV lagi. kali ini Eunsul jujur membuat CV nya dengan
bilang kalau dulu ia sedikit banyak suka berkelahi.
Perusahaan Cha Group mengadakan sesi wawancara untuk mencari sekretaris baru untuk Jihun. Cha Muwon termasuk salah satu penyeleksinya. Eunsul dan 4 orang lainnya ikut dalam tes wawancara itu. Eunsul merasa kurang percaya diri karena peserta lain memiliki kualifikasi yang lebih baik dengan dirinya, bahkan ada yang menjawab pertanyaan dengan bahasa inggris. semua pertanyaan yang diajukan kepada peserta lain membuat Eunsul teringat wawancara-wawancara terdahulu. dulu ia seringkali menunjukkan keahliannya untuk menarik perhatian. yah, Eunsul menampilkan keahliannya dalam bertinju, bahkan menanyi dan menari. (wkwk... lucu^_^).
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment