Jihun : “No Eunsul, akau masih menunggu. Gak ada yang mau kau katakan?”
Eunsul : “Gak ada”
Jihun menurunkan Eunsul di pinggir jalan. Eunsul pun turun. Semuanya serba salah. Jihun kesal, Eunsul bingung sebaiknya harus bagaimana.
Jihun : “Sebenarnya ada apa? No Eunsul dan ayah semuanya aneh. No Eunsul diam. Ayah pun menyuruhku menjauhi No Eunsul yang sangat ayah sukai!”
Presdir akhirnya bicara.
Presdir : “Dia melihatnya, No Eunsul sudah melihatnya. Dokumen rahasia perusahaan sudah dilihatnya”
Jihun dan Presdir berdebat. Jihun menyalahkan ayahnya yang melakukan hal-hal demikian, sedang ayahnya bersikukuh kalau dia berbuat demikian untuk masa depan Jihun. Ayahnya pun menyalahkan Eunsul akan kemungkinan bocornya rahasia itu saat ini. Jihun akhirnya kesal, baik sama Eunsul maupun ayahnya. Sementara Eunsul masih mencoba menghubungi Jihun di tempat menunggu bus hingga larut malam.
Paginya, Eunsul masih datang menjemput Jihun, namun Sekretaris Presdir menghalangi, bahkan mengatakan kalau Eunsul sudah dipecat, kemungkinan dia pun dicurigai telah membocorkan rahasia perusahaan (ingat, Eunsul pernah bicara tentang ini dengan Sekretaris Kim itu).
Eunsul : “Aku telah melihat sesuatu yang tidak seharusnya kuketahui”
Jihun : “Dokumen rahasia. Lanjutkan”
Eunsul : “Kau tahu?” , Eunsul kaget, dan merasa heran.
Jihun : “Lanjutkan”
Eunsul : “Tapi, ada kemungkinan seseorang mengetahui bahwa aku melihat dokumen-dokumen itu, dan memanfaatkan kesempatan itu seolah-olah aku yang melaporkannya pada pihak yang berwajib”
Jihun : “Kau merasa dijebak”
Eunsul terdiam.
Jihun : “Oke, aku tidak akan salah paham bahwa No Eunsul akan melakukan hal semacam itu. Jadi, lewatkan (lanjutkan) ini juga”
Eunsul : “Aku tahu. Lewatkan semuanya. Kau sudah tahu semuanya. Tapi, yang belum kau tahu adalah alasan aku tidak mengatakannya padamu, alasanku melakukannya karena…”
Eng ing eng..di saat yang tepat, terdengar seruan dari luar, beberapa aparat dari pihak berwajib datang mengeledah perusahaan, untuk memeriksa dan mengamankan dokumen perusahaan. Bahkan, ada konferensi pers di TV tentang adanya laporan korupsi di perusahaan grup DN, dengan dugaan korupsi oleh Presdir dan Jihun. Di rumah, Ibunya Presdir (nenek Jihun) melihatnya.
Jihun : “Aku akan pergi duluan. Kalian sangat lucu. Kita bahkan bukan dalam cerita komedi” Haha, dia kayaknya bosan dengan trik intrik perusahaan.
Sepeninggalan Jihun, Presdir mengatakan intruksi yang harus dipatuhi semuanya untuk menangani masalah ini.
Presdir menyinggung mengenai slogannya untuk karyawannya, “Hidup adalah mati dan mati adalah Hidup. Siapa yang berkhianat ingin hidup sendirian maka dia akan mati olehku. Sedangkan sebaliknya, siapa yang mati bersamaku akan tetap hidup hingga akhir”. Sepertinya itu singgungan buat salah satu orang kepercayaannya, manajer Park Sang Moo.
Di sini ada yang lucu, Sekretarisnya mengira Presdir sedang berpura-pura sakit sebagai solusi masalah investigasi pihak berwajib ini. Tambahannya, Sekretaris Jang mempertimbangkan akan lebih baik menggunakan ambulans. Padahal, Presdir beneran sakit. Hahaha, makanya jangan pernah berbohong, (Kalo melihat perilaku sekarang nyatanya sakit dikira pura-pura. Presdir, Jihun bahkan neneknya Jihun, keluarga ini lucu.)
Di lain tempat, Ny. Seo dan Ny. Shin mengobrol di taman.
Mereka berdebat tentang hal yang terjadi pada Presdir. Mereka berdua saling menyalahkan. Na Yun datang dan menanyakan keterlibatan ibunya dalam investigasi pihak berwajib pada perusahaan grup DN. Ny. Shin menghasut dan mengatakan bahwa benar ibunya terlibat.
Sekretaris bergosip rumor bahwa Eunsul yang membocorkan rahasia perusahaan, Muwon yang mendengar menegaskan bahwa Eunsul bukan orang yang melakukannya.
Jihun : “Kau tidak apa-apa No Eunsul?”, masih dengan tampang sok gak pedulinya sembari melirik kuatir, terlihat dari matanya.
Eunsul : “Aku tidak apa-apa”
Jihun : “Kau tidak terlihat baik, namun karena kau mengatakan kau tidak apa-apa maka aku akan menganggap kau baik-baik saja”. Waduh, bertele-tele deh, tapi itu seninya drama Korea sih.
Eunsul berkeras mau menjelaskan lanjutan sebelumnya, alasan mengapa dia menyembunyikan mengenai dokumen rahasia itu dari Jihun. Jihun tidak mau dengar, Eunsul berkeras atau akan melakukannya dengan kekerasan.
Lift terbuka dan masuk beberapa karyawan yang sebentar-sebentar melirik pada mereka. Jihun silahkan kalian melihat sepuasnya, silahkan kalian mengumpat semaunya.
Setelah ayahnya keluar lebih dulu, Jihun juga keluar lewat pintu depan dan sebelum masuk ke mobil, dia mengatakan pada wartawan bahwa bila sudah waktunya dia akan mengatakan pada semuanya. Wartawan yang mendesak dihalangi Eunsul sehingga Jihun bisa masuk ke dalam mobil dan pergi. Meski kuatir, Jihun hanya bisa melihat Eunsul berusaha menghalangi wartawan mengejar mobil Jihun.
Di rumahnya, Muwon kembali menanyakan keterlibatan ibunya dengan permasalahan yang menimpa perusahaan grup DN. Bila ibunya terlibat, dia akan sangat merasa bersalah pada Jihun dan Eunsul, bahkan dia mengancam bahwa tidak akan mengaku sebagai anak lagi. Na Yun menelpon.
Muwon mengusulkan : “Pertama, jangan menangis, kau terlalu banyak menangis Seo Na Yun”,seraya memberikan saputangan” . Na Yun mengaku nggak bisa mengontrol air matanya, Muwon heran namun tetap menyarankan Na Yun harus bisa mulai mengontrolnya karena bukan mereka yang seharusnya bersedih.
Na Yun melihat penuh arti ke arah Muwon. Pandangan jatuh cinta.
Muwon menyadarinya, “sungguh. Di saat seperti ini kau masih bisa melihatku dengan motif tersembunyi”
Na Yun berdalih, “Meski Perang Dunia I, Perang Dunia II maupun perang-perang lainnya, kisah cinta juga bisa terjadi”. Hahaha, alasannya boleh juga.
Muwon : “Aku tidak begitu”, tapi Muwon tersipu tertawa.
Na Yun : “Kau pun, di saat yang seperti ini, kau masih bisa tertawa?”
Muwon : “Aku benar-benar tidak bisa mengatakan apapun. Jangan jadi kekanakan.” Hahaha, I love this couple (I am fan of Hero DBSK).
Di lain pihak, Myungran dan Eunsul juga melihat pemberitaan yang sama. Eunsul mengatakan bahwa dia benar seperti apa yang dikatakan Jihun, dia adalah batu yang menghancurkannya. Eunsul takut bahwa dialah yang telah menyakiti Jihun. Myungran menyangkal bermaksud menghiburnya. Myungran mengajaknya makan untuk melupakan masalah, namun Eunsul menolak dan memutuskan untuk menemui Jihun menyelesaikan masalah ini langsung.
Sebelum beranjak, Eunsul bertanya, “Hanya saja, Direktur, apakah Presdir Shin (ibu Muwon) terlibat dalam masalah ini?”. Muwon tidak mampu mengatakan apa-apa. Dengan jawaban itu pun, Eunsul sudah tahu jawabannya. Dia justru bingung, bila benar pelakunya adalah ibunya Muwon, dia yakin tidak akan bisa mengatakan pada Presdir bahwa bukan dia yang melakukannya.
Di tempat yang tidak begitu jauh, ada Jihun yang mendengar pembicaraan mereka, bahwa bukan Eunsul yang telah menyarankan pihak kepolisian melakukan investigasi di perusahaan mereka. Eunsul turun dan mereka melihat Jihun di sana, Muwon minta agar Jihun tidak salah paham dan Jihun mengatakan bahwa kesalahpahaman sudah sangat kuno.
Eunsul turun dan mengejar memeluk Jihun, Eunsul akhirnya ikut di mobil Jihun.
Tersiar berita di TV bahwa Jihun dibebaskan karena tidak cukup bukti sedangkan ayahnya yang terlihat duduk di kursi roda terancam hukuman 5 tahun.
Di rumahnya, baik Eunsul maupun Myungran melihat banyaknya pemberitaan mengenai Jihun dan Presdir di TV dan internet. Ada istilah “Papa Boy Bangsa” dan “Belut Bangsa” untuk Jihun.
Eunsul dan temannya datang ke penjara, melihat Presdir yang diangkut dengan ambulans. Haha, Presdir bermaksud meloloskan diri dengan alasan sakit.
Terang aja Muwon tertawa. Na Yun mudah dikerjain.
(wuah, makin cakep saat ketawa gitu.
Muwon mengajak Na Yun ke satu tempat, ehh, ternyata Muwon sudah membelikan apartemen untuk Na Yun dengan password tanggal lahir Na Yun.
Muwon meninggalkannya dan menyuruhnya masuk sendiri karena dia mau ke rumah sakit menjenguk Presdir Cha, Na Yun pun ikut dengan Muwon.
Muwon dan Na Yun mengejar Eunsul, dan Eunsul meminta mereka berpura-pura tidak melihat dia di tempat ini. Eunsul pun meminta ijin untuk dapat menggertak kedua ibu Muwon dan Na Yun. Muwon menjawab, “Silahkan, sebanyak yang kau suka”. Lain halnya dengan Na Yun, “Tapi kau tidak akan memukulnya kan?”. Eunsul mengatakan, “Aku akan memikirkannya”. Hahaha.
Baik Jihun (mengendarai mobil) maupun Eunsul (duduk di bangku tunggu bus), berpikir dan merenung.
Eunsul selanjutnya mengatakan mengapa kedua bodyguard tidak diminta keluar karena dia hanya mau berbicara maka bodyguard pun keluar. Eunsul mengatakan, “Hanya karena kalian berdua memiliki kekuasaan, kalian membuat seolah-olah aku yang membocorkan dokumen rahasia, sedang aku hanya mempunyai kekuatan otot, jadi apa aku harus menggunakan kekuatan saja?”.
Ny. Shin menyela, “Tunggu sebentar, janjimu berbeda”.
Eunsul melanjutkan, “Ya, karena kalian wanita dan meskipun menyedihkan, kalian berdua masih merupakan ibu dari dua orang yang aku suka. Itu sebabnya aku akan berhenti untuk saat ini. Namun perlu diingat, bila anda tetap melakukannya pada orang yang hanya memiliki kemampuan seperti ini, aku tidak akan membiarkannya. Aku tidak akan peduli kalian wanita maupun orang tua, selanjutnya saya akan membabi buta”. Dia pun berkata akan mengawasi selanjutnya, dan mengenai kedua bodyguard tersebut dia meminta mereka tidak memecatnya, bukan karena mereka yang tidak memiliki kemampuan melainkan Eunsul dan Myungran yang memiliki kemampuan lebih dari orang biasa.
Di luar, mereka merayakan keberhasilan menggertak kedua orang tua temannya itu. Jihun menelpon, dan mengajak Eunsul untuk bertemu. Myungran mengatakan, “Benarkan, Presdir tidak akan lama jauh darimu”. Sedangkan, Eunsul membenarkan dengan sedikit ragu, dia merasa ada yang aneh dalam suara Jihun.
Jihun : “Ada apa ini? Kau terlihat sangat cantik. membuatku canggung”
Eunsul : “Aku memang selalu cantik. Uhm, bagaimana kalau kita sekarang kencan? Mari kita lupakan segalanya dan bersenang-senang. Karena aku melakukan banyak kesalahan dan untuk merenungi kesalahanku, aku akan berbuat baik padamu. Aku akan bersikap manis dan menunjukkan pesona lainnya”
Jihun : “Kau ingin berjalan-jalan?”
Merekapun berjalan bergandengan tangan. Sesaat kemudian, Jihun melepaskan gandengan tangannya, “Aku ingin memutuskan hubungan dengan No Eunsul”
source : http://www.pelangidrama.net/2012/01/sinopsis-protect-boss-episode-15.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment