Na
Yun bertanya apakah ia tidak bisa kembali pada Muwon, tetapi Muwon diam
saja.“Apa kau tidak akan menjawab?”tanya Na Yun. “Jadi itu tidak
mungkin. Apa ini karena No Eunsul?”
“Bukan karena itu”jawab Muwon
“Meskipun
bukan begitu, tetapi tetap tidak akan terjadi ,kan?”kata Na Yun lagi.
“Aku hanya ingin satu jawaban, kau bisa kembali atau tidak”tanya Na Yun.
“Kau menginginkan jawabanku sekarang?”
Na
Yun yang sudah hampir menangis berkata kalau dia tidak mau, karena dia
sudah tahu jawabannya. Kemudian dia berdiri dan akan pergi. Sebelum
pergi dia berkata “Aku harap kau bisa menggunakan kebaikanmu untuk
menyayangi wanita lain”. Na Yun berkata sambil menangis.
Na
Yun berlari pergi,tapi tidak sengaja dia menabrak seorang perempuan
yang sedang jalan bersama pacarnya. Pacar si perempuan itu tidak terima
karena Na Yun sudah menabrak pacarnya. Si perempuan yang cuma tersenggol
itu juga ikutan marah-marah. Awalnya Na Yun meminta maaf dengan sopan,
tapi lama-lama dia minta maaf dengan kesal. Si pacar dan si perempuan
malah meledeknya, “Kenapa dia?patah hati??”
Kemudian
datang penolong kita, Muwon. Karena melihat Na Yun yang dimarahi, Muwon
ikutan emosi. “Ada apa denganmu, apa kau tidak melihat jalanmu? Wanita
ini sudah meminta maaf sampai tiga kali karena tidak memperhatikan
jalannya. Dan kau juga tidak melihat jalanmu, apa kau tidak akan minta
maaf?”
Akhirnya si cowok meminta maaf. Si cewek jadi kesal karena cowoknya meminta maaf. Tapi akhirnya mereka berdua pergi.
“Kau baik-baik saja?”tanya Muwon. Na Yun menjawab dengan ketus, “Aku tidak baik, tapi tidak usah kau pedulikan”.
“Aku akan mengambil mobil, jadi jangan kemana-mana”kata Muwon lagi.
Na
Yun awalnya menolak, tapi akhirnya mau juga. Na Yun kemudian mengambil
kaca di dalam tas nya, karena dia sadar make-up nya pasti hancur
gara-gara menangis. Na Yun menghela nafas sambil menepok jidatnya karena
malu matanya sudah jadi mata panda. (tepok jidat juga, lagi sedih
bisa-bisanya mikirin make up).
Mobil
Muwon datang, tetapi Na Yun sembunyi di balik reklame sambil merapikan
make-up nya. Muwon mencari Na Yun. Dia juga menelpon Na Yun, tapi tidak
diangkat. Na Yun masih sibuk dengan make-up nya. Sewaktu dia selesai,
mobil Muwon sudah pergi.
Sesampainya
di rumah, Na Yun langsung teriak memanggil Myungrang. Myungrang yang
sedang latihan angkat barbel kaget sampai menjatuhkan barbelnya. Untung
jatuhnya di kasur, kalau jatuh ke lantai dan kena kaki, sakit kali yee.
Na Yun pun langsung memeluk Myungrang.
Myungrang bertanya ada apa
dengan Na Yun. Na Yun menjawab bahwa dia sudah mengakui perasaannya pada
Muwon tapi kemudian ditolak. Na Yun menangis tersedu-sedu dipelukan
Myungrang sampai baju Myungrang basah.
Tiba-tiba
Na Yun melepaskan pelukan Myungrang dan lari ke dapur. Myungrang yang
keheranan juga mengikutinya ke dapur. Di dapur Na Yun mengambil dua
sendok makan dan memasukan ke dalam frezer.
Myungrang kebingungan.
“Mataku akan bengkak di pagi hari, dan tidak ada masker mata di sini”.
Na Yun mengambil sendok yang ada di frezer dan menaruhnya di kedua
matanya. “Dengan menaruhnya seperti ini, maka matamu tidak akan
bengkak”kata Na Yun dengan polos. Nice tips Na Yun.
“Apa kau gila??”, Myungrang ngamuk. “Sendok yang kita gunakan 365 hari, dan kau ingin menaruhnya di situ? Jorok sekali”.
Na Yun mohon-mohon ke Myungrang agar diijinkan memakai sendoknya. Melihat keadaan Na Yun seperti itu Myungrang pasrah.
Beralih
ke pasangan Eunsul dan Jihun . “Waktu itu, apa kau ingat, kau bertanya
apa kau harus pergi ke dunia ku?”tanya Eunsul. Sambil menatap Eunsul,
Jihun mengangguk. “Bagaimana jika ini adalah yang benar-benar aku
inginkan? Bisakah kau membuang semuanya, seperti hal-hal yang terkait
dengan perusahaan, dan datang ke dunia ku?”
Masih dengan menatap
Eunsul, dan tersenyum Jihun berkata, “Aku bisa. Aku sudah katakan
sebelumnya, aku akan mengikuti apapun keputusanmu. Kau yang mengatakan
aku tidak akan bisa bertahan, dan memintaku untuk jangan datang”
Eunsul membenarkan, “tapi bagaimana kita bisa hidup”tanyanya.
Jihun
tersenyum lagi, “Jangan khawatir, aku punya tabungan, dan beberapa
saham. Aku akan membawa semuanya. Tidak perlu bergantung pada No Eunsul
untuk menghidupiku. Bagaimana? Apa kau ingin aku segera datang?”
Eunsul berfikir sebentar lalu berkata,“Apa kau ingat sebelumnya, aku ingin kau menjadi presdir yang seperti apa?”
“Hmm, jangan duduk di kursi roda. Perlakukan staff dengan baik. Memberikan banyak beasiswa untuk siswa seperti No Eunsul”.
Eunsul terpesona karena Jihun mengingat kata-katanya.
“Tapi
ini membuatku bingung, terkadang aku berpikir akan baik jika kau
menjadi presdir. Seperti saat kau memberikan beasiswa untuk pekerja
paruh waktu di kedai kopi, kau akan menjadi Presdir yang baik. Terkadang
aku ingin kau melupakan saja semuanya mengenai menjadi Presdir,
meninggalkan segalanya dan hidup dengan sederhana dan tenang. Itu pasti
sangat menyenangkan. Tapi yang paling penting adalah, apa yang
diinginkan direktur Cha Jihun”
“Hmm, aku mengerti”kata Jihun. “Aku
akan mempertimbangkan masalah ini dengan baik. Jadi, No Eunsul, kau
tidak perlu memikirkan apapun”. Jihun menarik tangan Eunsul. “Apa ada
yang terjadi No Eunsul?”, Jihun mendesak Eunsul untuk jujur kepadanya.
“Baiklah,
aku tidak akan berbohong. Baru-baru ini ada hal rumit yang membuatku
sakit kepala. Mengatakannya padamu sekarang, mungkin bukan waktu yang
tepat. Nanti. Aku akan memberitahumu nanti“jawab Eunsul.
“Aku
pasti akan menjadi gila. Wanita ini tidak mau mendengarkanku”seru
Jihun, dan kemudian memeluk Eunsul. Selang beberapa saat, Eunsul
melepaskan pelukan Jihun karena tidak bisa bernafas.
“Baiklah,
baiklah, aku akan melakukannya dengan lembut”. Jihun memeluk Eunsul
lagi. Dan kemudian mengecup bibir nya. Setelah itu pipi Eunsul diusap
dengan lembut oleh Jihun.
Eunsul tiba-tiba tertawa. Jihun bertanya
ada apa, tapi Eunsul hanya menggeleng. Jihun ingin menciumnya lagi, tapi
Eunsul malah tertawa lagi. Jihun setengah kesal setengah tertawa.
“Kau
bergaya seperti itu benar-benar lucu”seru Eunsul sambil tertawa. Jihun
yang mendengar itu langsung ngambek dan membalikan badannya.
Eunsul
langsung pindah ke sisi yang berhadapan langsung dengan wajah Jihun.
“Aku minta maaf. Aku memang salah, aku akan merenungkan tindakanku”seru
Eunsul memohon. Jihun yang melihat Eunsul memelas langsung tertawa dan
kembali memeluk Eunsul dan menciumnya.
Keesokan paginya mereka berjalan-jalan di taman sambil tersenyum.
Di
rumah Muwon, Muwon sedang sarapan bersama ibunya. Ibu dan anak ini
sama-sama tidak bisa tidur. Muwon berkata dia tidak bisa tidur karena
dia memikirkan hal-hal yang rumit. Ibu Muwon membenarkan, bahwa hidup
itu memang rumit,karenanya dia akan bertambah tua.
“Kalau begitu
cobalah hidup sederhana, berhenti menyingkirkan paman dari belakang.
Hentikan semua itu dan hiduplah dengan jujur”. Muwon memberi saran tapi
Ibu Muwon malah marah dan tidak ingin membicarakan hal itu.
Di
rumah presdir Cha, nenek juga sedang bingung. Saat sedang sarapan nenek
teringat apa yang dikatakan Eunsul. Presdir Cha yang duduk di sebelah
nenek, tidak suka dengan nenek yang makan dengan ekspresi cemberut
seperti itu. Presdir Cha bilang kalau nenek akan terkena kesialan dan
hukuman apabila makan dengan ekspresi seperti itu. Nenek malah berkata,
“Jangan pedulikan aku”. Nenek yang lagi bad mood akhirnya kesal dan
hampir memukul presdir yang cerewet.
Kemudian
sekretaris Jang datang. Sekretaris Jang sangat kaget waktu nenek
memanggil. Nenek meminta sekretaris Jang berbicara dengan nenek
sebentar. Nenek curiga, tapi dia menyangkal kau dia terlihat takut,
apalagi takut dengan hantu. Nenek berkata sekretaris Jang harus jujur
dan mengatakan semuanya kepada nenek, “Apa yang terjadi? Apa yang
presdir Cha lakukan?”.
Sekretaris Jang menjawab kalau dia tak mengerti apa-apa. Presdir Cha datang dan kemudian nenek pergi dengan cemberut.
Setelah
nenek pergi presdir Cha menginterogasi Sekretaris Jang apa dia tahu
sesuatu yang tidak presdir ketahui. Sekretaris Jang menjawab, “Tidak
mungkin. Sesuatu yang presdir tidak ketahui, aku juga tidak tahu”.
Presdir mengancam sekretaris Jang bahwa kalau dia menyembunyikan
sesuatu, maka dia akan merasakan akibatnya.
Sekretaris Jang mengingatkan presdir Cha bahwa hari itu adalah pelayanan masyarakat terakhir presdir Cha.
“Benarkah,
aku tidak percaya padamu”seru presdir Cha. “Setiap kali aku bertanya
kapan itu akan berakhir, kau mengatakan itu sudah hampir berakhir”
“Presdir, itu adalah kebohongan putih untuk memberimu semangat. Tapi kali ini, benar-benar sudah berakhir”kata sekretaris Jang
“Benarkah,
apa itu benar?”tanya presdir Cha sambil senyum-senyum. Sepanjang jalan
pun presdir Cha masih senyum-senyum sendiri, mengingat hari ini adalah
hari terakhir penderitaannya.
Jihun
dan Eunsul akan kembali ke Seoul. Sekretaris Kim mengeluh bahwa
mengemudi bolak balik itu melelahkan. Tapi Jihun tahu bahwa sekretaris
Kim tidak kembali ke Seoul dan tidur di asrama. Sekretaris Kim membela
diri bahwa agar mereka berdua bisa melakukan apapun yang diinginkan, dia
melakukan semuanya.
Jihun salah tingkah, mencoba menutup mulut
sekrtaris Kim karena malu apabila rencananya terbongkar dihadapan Eunsul
dan karyawannya.
“Tapi, apa sebenarnya yang kalian berdua lakukan?”tanya sekretaris Kim sambil senyam senyum.
Jihun
yang sudah gak tahan dengan sindiran sekretaris Kim memukul tangan
sekretaris Kim, dan langsung masuk ke mobil. Eunsul yang juga malu, juga
memukul bahu sekretaris Kim dengan keras. Sekretaris Kim sampai
kesakitan saking kerasnya.
Selama
diperjalanan, Eunsul dan Jihun duduk di belakang. Mereka berdua
tertidur sepanjang jalan. Sekretaris Kim yang menjadi supir semakin
curiga apa yang mereka berdua lakukan semalam sampai tidak tidur.
Tiba-tiba
Eunsul menerima SMS dari Admnistor Pelayanan Masyarakat. Dia menulis
pesan bahwa Eunsul akan melakukan hal yang benar. Eunsul melihat Jihun
yang masih tertidur sambil menghela nafas. Eunsul segera menghapus
smsnya itu.
Merasa bersalah dengan sekretaris Kim yang menjadi supir,
Eunsul menawarkan dirinya untuk mengemudi. Tapi ternyata mereka sudah
sampai di Seoul. Sekretaris Kim menyuruh mereka melanjutkan tidur sampai
mereka sampai.
Di
tempat lain, Ny. Seo bertemu dengan Ny. Shin. Mereka berdua
merencanakan menjatuhkan presdir Cha. Ny. Seo membujuk, setelah presdir
Cha turun, Ny. Shin akan menduduki posisi presdir. Dengan saham miliknya
ditambah beberapa orang pemegang saham lain, maka akan dengan mudah Ny.
Shin mengambil posisi itu.
Ny. Shin penasaran, apa yang diinginkan
Ny. Seo dari semua ini. Ternyata ayah Na Yun menginginkan salah satu
anak perusahaan group DN, karena anak perusahaan DN itu telah menjadi
competitor salah satu perusahaan ayah Na Yun.
Di
kantor, sekretaris Jang bertemu dengan manager Park. Manager Park
menyindir sekretaris Jang yang terlihat stress. Manager Park berkata
kalau itu karena ada yang mencabiknya dari dalam, lima organ tidak
berfungsi dengan benar, jadi wajahnya yang menunjukannya. Manager Park
juga mengatakan bahwa dia juga mempunyai obat yang dapat
menyembuhkannya, dan dia akan mengirimkannya. Sekretaris Jang menjawab
dengan ekspresi menyindir dan kesal, bahwa dia akan menerimanya.
Di
kantor manager Park, dia sedang menelpon seorang dan bertanya apakah
manager Shin sudah melakukan gerakan. Ternyata yang ditelpon manager
Park adalah Ny. Seo. Manager Park mengeluh bahwa dia sudah tidak bisa
mempertahankan kondisi ini. Manager Park sudah ketakutan setengah mati
sepertinya. Saking stress nya manager Park sampai meminum ramuan obat.
Eunsul
mencoba menelpon Administor Pelayanan Masyarakat melalui telpon umum.
Eunsul menghubungi orang itu untuk memberitahunya agar tidak
menghubunginya secara langsung. Dia takut bisa dilacak, karena
menurutnya itu adalah suatu konspirasi. Dan dia juga berpesan agar
administor menghubunginya apabila mandapatkan informasi atas nama
dirinya. Administor itu kebingungan, tetapi Eunsul hanya menjawab bahwa
ia sedang mencoba menghentikan seseorang yang ingin mencelakakan orang
lain. Dia berjanji untuk membantu merubah manajemen perusahaan agar
lebih bersih. Kemudian dia menutup telponnya.
Di
rumahnya Eunsul memikirkan siapa saja yang mungkin akan menghianatinya.
Kandidat pertama, manager Park. Lalu ada Ny. Shin dan Ny. Seo. Na Yun
yang baru pulang juga dicurigainya. “Es krim, bukan kau kan”tanya
Eunsul. Na Yun bingung. Na Yun bercerita kalau dia sudah di tolak Muwon
dan dia menyalahkan Eunsul.
Jihun
sedang berdiskusi dengan ayahnya mengenai persiapan pergantian pimpinan
perusahaan, tetapi presdir Cha salah paham menyangka bahwa Jihun
menginginkan warisannya.
Jihun berkata dia akan malu di depan Eunsul
jika dia membawahi perusahaan yang tidak bersih, jika melakukan tindakan
ilegal. Jadi ayahnya tidak boleh melakukan hal tersebut. “Lagipula aku
percaya pada ayah”kata Jihun sebelum pergi.
Presdir Cha
bertanya-tanya apa Ji Hoen mengetahui yang sebenarnya, karena awalnya
Jihun tidak mempercayai ayahnya, tapi sekarang dia percaya. Diam-diam
nenek mengawasi mereka berdua dari belakang.
Na
Yun sedang curhat pada Eunsul. Na Yun bilang dia sedih ketika Jihun
mengaku menyukai Eunsul, tetapi ketika Muwon menolaknya, dia jauh lebih
sedih.
“Apakah aku lebih menyukainya daripada Jihun, atau lebih
kurang menyukainya. Ini sangat membingungkan”. Eunsul berkata jangan
membandingkannya karena kau tidak akan tahu meskipun kau
membandingkannya. Beberapa hal akan menjadi jelas setelah semuanya
berakhir.
“Aku sangat lambat menyukai direktur Cha Jihun, dan aku
berfikir bahwa direktur Cha Muwon lebih mengesankan. Tetapi ketika
direktur Cha Jihun mengatakan menyukaiku terus menerus, aku mulai
menyukainya”. Na Yun menggaruk-garuk kepalanya, bingung.
“Setelah kau
menolak dia, kau tidak tahu akan terluka seperti ini. Ini yang aku
bicarakan”. Eunsul berkata kau dia sedikit kasihan dengan direktur Cha
Muwon, karena dia bisa melakukan semuanya, jadi semua orang mengabaikan
dia. Eunsul memberi saran kepada Na Yun untuk sekali-sekali
bersenang-senang dengan Muwon.
Keesokan
harinya Na Yun bertemu dengan Muwon untuk membicarakan masalah
pekerjaan. Na Yun ingin mempraktekan saran dari Eunsul, jadi Na Yun
meminta Muwon membatalkan semua jadwalnya hari itu, dan memintanya untuk
mengikutinya.
Di
kantor Eunsul dan sekretaris Jang berdiskusi siapa kira-kira yang
menghubungi petugas pelayanan masyarakat. Mereka berdua saling menuduh.
Sekretaris Jang berkata tidak perlu bertengkar seperti ini karena mereka
ada di perahu yang sama.
Eunsul memutuskan ingin menemui presdir
agar presdir menjalankan perusahaan kembali ke jalur yang benar.
Sekretaris Jang menyakinkan Eunsul bahwa itu adalah tugasnya. Ia akan
meyakinkan presdir untuk kembali ke jalur yang benar. Sekretaris Jang
juga melarang Eunsul memberitahukan masalah ini kepada Jihun dan Nenek,
ia tidak mau membuat hubungan ayah dan anak itu kembali memburuk. Eunsul
terpaksa menurut.
Sekretaris
Jang datang menemui presdir dengan ekspresi seperti akan mengatakan
sesuatu, tetapi sekretaris Jang malah berkata lagi kalau ini adalah
pelayanan masyarakat presdir yang terakhir. Sekretaris Jang kaget ketika
presdir memintanya memanggil sekretaris No. Tapi akhirnya presdir
sendiri yang memanggil sekretaris No.
Presdir
memanggil Eunsul untuk meminta tips bagaimana menghadapi anak-anak
nakal, karena Eunsul berasal dari departemen preman. Eunsul menyarankan
untuk berbicara dengan mereka sebagai teman, berbicara dengan nyaman dan
akrab. Eunsul juga menyindir presdir bahwa presir adalah orang yang
lebih bersih dan bermoral dibandingkan dengan orang lain. Eunsul juga
berkata bahwa presdir bukan orang yang tidak jujur karena memiliki
kekuasaan. Mendengar perkataan Eunsul, presdir seperti akan mati
tertikam.
Di
tengah perjalanan kembali ke ruangannya, Eunsul melihat manager Park
sedang menelpon dengan mncurigakan. Diam-diam Eunsul mengikutinya sampai
di toilet pria. Tanpa Eunsul tahu Jihun melihat Eunsul dan mengikutinya
juga. Tapi sebelum Eunsul menguping pembicaraan manager Park, Eunsul
sudah ditarik oleh Jihun.
Jihun
meminta penjelasan apa yang barusan Eunsul lakukan barusan. Eunsul
mencari alasan bahwa pembicaraan manager Park sangat menarik. Tetapi
setelah ditanya pembicaraan mengenai apa Eunsul tidak bisa menjawab.
Jihun merasa Eunsul tidak mempercayainya dan menganggapnya orang bodoh
yang tidak bisa membantu menyelesaikan masalah kekasihnya sendiri. Jihun
kesal sekali. Eunsul hanya berkata tunggu sebentar lagi. Jihun semakin
kesal karena dia tidak mau menunggu lagi. Eunsul meminta maaf dan
langsung memeluk Jihun. Jihun melepaskannya dan mendorong Eunsul sampai
menabrak ujung sofa dan kesakitan.
“No Eunsul apa kau tidak apa-apa?”
“Pantatku membentur sudut sofa”kata Eunsul sambil teriak.
“Kenapa kau membenturkan pantatmu ke sudut sofa?”tanya Jihun sambil memeriksa sofanya.hahaha
“Aku minta maaf kalau aku membenturkan pantatku ke sudut sofa”seru Eunsul ketus
Jihun
beralih ke Eunsul bertanya mana yang sakit, “biar ku lihat yang sakit”,
sambil mencoba memegang pantat Eunsul. Eunsul menghindar sampai
muter-muter.
Manager
Park melapor ke Ny. Seo bahwa Eunsul mulai mencurigainya. Jadi dia
harus segera melaksanakan rencananya. Ny. Seo hanya bisa pasrah dan
menyarankan agar manager Park berhati-hati.
Di
kantor Administrator, administrator mendapatkan paket yang berisi
dokumen-dokumen dana rahasia grup DN. Administrator itu menyuruh
rekannya memeriksa keaslian dokumen itu dan segera melakukan rapat.
Presdir
Cha melakukan pelayanan sosial terakhirnya di depan anak-anak nakal.
Anak-anak itu tidak mempedulikan presdir Cha, malah protes ke petugas
kenapa bukan mendatangkan artis saja. Presdir Cha masih sabar dan
menyuruh petugas yang marah-marah itu keluar. Presdir Cha kemudian
melanjutkan kuliahnya. Tetapi anak-anak itu malah ngobrol sendiri,
bahkan sampai ada yang berdiri-berdiri. Akhirnya habis sudah kesabaran
presdir Cha. Presdir Cha memarahi anak-anak nakal itu. Ada beberapa anak
yang mencoba melawan presdir Cha, dan berkata bahwa persdir Cha juga
kriminal, sama seperti mereka, jadi bagaimana bisa presdir Cha
menguliahi mereka. Presdir Cha marah, anak-anak berandal itu juga emosi,
berdiri dari kursinya, siap menyerang.
“Tidak, jangan menjalani hidup sepertiku, bocah tengik. Sekarang duduklah”kata presdir Cha
Anak-anak itu pun kemudian duduk lagi. Presdir Cha melanjutkan kuliahnya lagi. Seperti tadi, anak-anak itu tidak menanggapinya.
Muwon
kesal karena dia dan Na Yun hanya pergi ke sana ke sini. Sepertinya Na
Yun juga bingung bagaimana caranya bersenang-senang. Muwon menyuruh Na
Yun jalan sendiri, tapi Na Yun menolaknya. Kemudian ada pasangan yang
lewat di depan mereka berdua. Na Yun bilang untuk mengikuti apa yang
dilakukan oleh pasangan itu. Muwon bengong, tapi tetap mengikuti Na Yun.
Mereka membeli kue beras. Na Yun mencoba menyuapi Muwon, tapi Muwonnya
ogah. Kemudian mereka membeli es krim. Muwon kesal, tapi tetap aja mau
ditarik Na Yun untuk melihat penari jalanan. Muwon tertawa waktu liat Na
Yun yang ikutan goyang. Lalu mereka ke toko buku. Di sana Na Yun
melihat si cewek dicium sama si cowok. Na Yun merasa iri. Kemudian Muwon
menyuruh Na Yun mengikutinya.
Mereka
pergi ke taman, Muwon bertanya kenapa Na Yun melakukan ini. Dengan
polos Na Yun berkata hanya ingin bersenang-senang. Muwon makin kesal,
karena dia sudah membatalkan semua janji hanya unuk ini. “Baiklah, kita
bicarakan mengenai perasaanku terhadapmu”kata Muwon
Na Yun meminta
dia yang berbicara terlebih dahulu. “Setelah sekian lama aku mengejar
Jihun kemudian melakukan ini padamu dengan tiba-tiba, aku tahu ini
terlihat lucu. Tapi apa kau tahu, saat itu aku merasa tidak yakin. Tapi
sekarang aku tahu. Perasaan yang kau rasakan setelah semua berlalu.
Kenapa aku bersikap seperti itu, aku juga tidak tahu. Kau mungkin juga
seperti itu. Apa kau yakin 100% perasaanmu terhadapku?”
Muwon hanya diam.
“Apa
kau tidak bisa menjawab? Apa aku mengganggumu, atau jika kau sedikit
menyukaiku. Apa kau masih tidak bisa hidup tanpa Eunsul atau jika kau
akan baik-baik saja tanpa dia. Kau juga tidak mengetahui perasaanmu
dengan jelas. Kau mungkin menyukaiku, sama seperti yang terjadi padaku.
Jadi karena masih ada kemungkinan untukku, maka aku akan tetap
mengikutimu”
Muwon melihat Na Yun dengan pandangan tidak percaya. “Seo Na Yun..”
“Sudah cukup, aku sudah selesai bicara, antarkan aku pulang”
“Baik,
kau akan melakukan apapun yang kau inginkan. Jadi lanjutkan saja. tapi
aku bisa bereaksi seperti apa yang aku inginkan bukan”kata Muwon kesal
sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Na Yun.
Na Yun membenarkan,
“Tapi kau masih akan mengantarku pulang, kan?”tanya Na Yun sambil
berlari menyusul Muwon. Muwon hanya tersenyum geli melihat tingkah Na
Yun.
Eunsul
pulang bersama Jihun, tapi sepertinya Jihun masih marah. Mereka
berjalan jauh-jauhan. Jihun kemudian pamit pergi, mencoba tidak
mempedulikan Eunsul.
Tapi ketika Eunsul memanggilnya untuk
bicara, Jihun langsung putar balik menghampiri Eunsul. Eunsul meminta
Jihun bersabar dan tidak marah lagi, tapi Jihun tidak mau terima.
Di
tengah-tengah perdebatan, datang Na Yun dan Muwon. Na Yun mengejek
mereka yang pasti sedang bertengkar. Muwon berkata pasti Jihun yang
salah. Akhirnya Muwon dan Jihun malah bertengkar, sampai akhirnya Na Yun
menyuruh mereka berdua pulang dan mengajak Eunsul masuk.
Muwon
bertanya lagi, apa yang mereka berdua pertengkarkan. Jihun malah
bertanya apa Muwon berkencan dengan Na Yun. Kedua orang itu masih duduk
di tangga dekat rumah Eunsul membicarakan Eunsul dan Na Yun. Setelah
bercurhat ria dan mengeluhkan persoalan mereka masing-masing, mereka
akhirnya berdiri dan pergi. Saat berjalan menuruni tangga, keduanya
saling berusaha mendahului, berlomba siapa yang pertama pulang. Hahaha,
lucu.
Presdir Cha memikirkan lagi apa yang dikatakan Jihun, Eunsul dan anak berandal di penjara tadi.
Presdir
Cha pergi ke kamar mandi, dan melihat bayangan dirinya di cermin.
Presdir Cha seperti berkata dengan dirinya sendiri, bahwa dia sangat
tersiksa, dia tidak ingin hidup seperti ini, ayah yang dikenal oleh
anaknya sebagai ayah yang memalukan, orang yang dikenal dunia sebagai
presiden preman. Presdir Cha ingin bertobat.
Presdir
Cha mendatangi Jihun di kamarnya, dia berkata akan menjadikan
perusahaannya 100% bersih. Jihun seperti tidak percaya mendengar
kata-kata ayahnya.
Presdir
Cha bercerita kepada sekretaris Jang tentang rencananya. Tetapi
ekspresi sekretaris Jang seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Presdir
Cha memerintahkan sekretaris Jang untuk mengatakan semua yang
disembunyikannya selama ini.
Sekretaris Jang akhirnya mengaku
kalau mereka telah ketahuan. No Eunsul sudah mengetahuinya. Presdir Cha
shock. Bukan itu saja, sekretaris Jang juga berkata kalau sekretaris No
berhubungan dengan administrator pelayanan masyarakat. Presdir Cha lebih
shock lagi. Dia langsung menelpon sekretaris No, tetapi Jihun bilang
kalau sekretarisnya sedang pergi menemui temannya, Cha Bong Suk. Presdir
berkata kalau Cha Bong Suk adalah dia, dan bagaimana Eunsul bisa pergi
menemui dia, padahal dia ada di sini. Presdir Cha menyuruh Jihun untuk
menjemput sekretarisnya. Jihun yang tidak tahu apa-apa menolak perintah
ayahnya.
Ternyata
Eunsul memang menemui administrator itu di café depan kantornya.
Administrator menceritakan dokumen perusahaan DN yang ada di tangannya.
Dia berkata, Eunsul yang mengirim atau bukan, dia akan tetap
merahasiakan identitasnya. Eunsul menyangkal kalau dia yang mengirim.
Dan administrator juga berkata akan segera melakukan tindakan. Eunsul
memohon pada administrator untuk menundanya. Dia akan meyakinkan presdir
untuk mengakui semuanya.
Di jalan, Jihun menemukan Eunsul yang
sedang mengobrol dengan petugas administrator. Petugas itu kemudian
mendapatkan telpon yang mengabarkan bahwa rekan kerjanya sudah
menyerahkan dokumen ke kantor jaksa.
Saat
Eunsul kembali ke kantor, dia berpapasan dengan presdir. Dia meminta
berbicara dengan presdir. presdir menyuruh Eunsul mengikutinya.
Eunsul
mengakui telah mengetahui rahasia presdir, dan meminta presdir untuk
mengaku saja. Presdir bertanya kenapa dia harus menyerahkan diri. Eunsul
berkata bahwa dokumen-dokumennya akan segera dikirim ke kantor jaksa.
Seolah-olah memang Eunsul yang mengirimkan dokumen itu. Presdir menahan
amarahnya. Eunsul juga berkata apabila presdir menyerahkan diri, mungkin
hukumannya akan lebih ringan, dan ini mungkin bisa diselesaikan dengan
baik. Presdir tidak mau mendengar Eunsul lagi, dan menyuruhnya keluar.
“Karena
aku sangat memepercayaimu dan mengagumimu, kemarahanku atas
penghianatanmu tidak tertahan. Sebelum aku melakukan sesuatu padamu.
Pergilah dari hadapanku. Ini adalah kesempatan terakhirmu. Tutup mulutmu
dan menghilanglah”
Eunsul
meminta maaf karena telah melihat dokumen itu tanpa ijin. Tapi dia
tidak pernah melaporkannya. Presdir sudah tidak mau mendengar apa-apa
lagi. Presdir bahkan membentak Eunsul dengan sangat keras. Setelah
Eunsul keluar, presdir Cha memegang dadanya yang terasa sakit
Eunsul jalan keluar, dan berpapasan dengan manager Park yang berkomentar, seharusnya kau tidak mengganggu.
Eunsul
berhenti dan meminta manager Park berbicara dengannya. Manager Park
dengan ketus bertanya kenapa dia mencarinya. Eunsul lalu menariknya dan
dibawa ke tempat sepi.
Ia meminta manager Park mengakui bahwa ini
adalah perbuatannya. Manager Park menyangkalnya. Eunsul berkata jika
itu bukan dia, dia akan meminta maaf beratus-ratus kali. Kalau dia
melakukannya demi keadilan, maka ia akan memaafkannya sedikit. Tapi
bukan itu yang sepertinya terjadi , jadi ia tidak akan melepaskan
manager Park.
Eunsul menarik dasi manager Park dan meninggalkannya yang terduduk lemas dan ketakutan.
Eunsul ingin menemui Jihun, tapi Jihun tidak ada di ruangannya.
Presdir
Cha yang masih shock meminta agar Jihun jangan sampai tahu tentang
masalah Eunsul ini. Dan dia juga meminta agar Eunsul dipecat. Sekretaris
Jang berkata bahwa itu agak sedikit sulit karena Eunsul baru saja
diangkat sebagai pegawai, jadi sekretaris Jang akan memindahkan Eunsul
ke tempat lain. Sekretaris Jang juga dimintai untuk mencari tahu situasi
di kantor kejaksaan.
Muwon
akhirnya mengetahui tentang informan dalam dari Ibunya. Ibunya
menyangkal bukan dia yang langsung melakukannya. Yang melakukannya
adalah manager Park dan Ny. Seo. Tapi dia merasa akan terlibat dalam
masalah ini juga. Muwon marah dengan ibunya. “Pokoknya kau harus
berpura-pura tidak tahu, kalau kau tidak berhati-hati, kau juga akan
terlibat”kata ibu Muwon. Muwon resah.
Na
Yun bertemu dengan ibunya. Dia berkata ingin kembali pada Muwon. Di
tengah perbincangan, tiba-tiba Muwon datang. Dia memperingatkan ibu Na
Yun untuk membereskan semua kekacauan yang telah dibuatnya. Ibu Na Yun
hanya diam. Na Yun bertanya pada Muwon apa yang terjadi, tetapi Muwon
masih marah dan tidak mengacuhkan Na Yun.
Jihun
bertanya pada Eunsul kapan dia akan menceritakan semuanya. Eunsul hanya
diam. Jihun menyerah dan menyuruh Eunsul turun, dan pulang sendiri.
Eunsul
jalan pulang dan merasa sangat lelah dengan semua ini. Jihun juga
pulang dengan muka kusut dan disambut oleh ayahnya. Presdir Cha menyuruh
Jihun putus dengan Eunsul. Jihun menanyakan alasannya, tapi presdir
tidak memberitahukannya. Jihun mencoba menelpon Eunsul, tapi tidak jadi.
Kemudian Jihun terduduk. Serangan paniknya datang lagi.
Sekretaris
Jang melapor bahwa dokumen sudah berada di kejaksaan dan pencarian akan
dilakukan hari ini atau besok. Sekretaris Jang juga berkata kalau ini
akan sulit sekali. Presdir Cha memegangi dadanya yang sakit lagi.
Pencarian
dan penyitaan dilakukan hari itu juga. Semua karyawan kaget ketika
banyak orang masuk ke dalam kantor. Manager Park tersenyum menang. Muwon
shock, begitu juga Jihun yang sedang bersama Eunsul. Meskipun kaget,
Presdir Cha tetap tenang duduk dikursinya. Perasaannya sangat tidak
karuan melihat kantornya diobrak-abrik.
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment