Thursday, April 11, 2013

Sinopsis Protect The Boss Episode 5


Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Kemunculan Jihun dilayar proyektor mengejutkan peserta rapat….
Flashback; Eunsul menerima video call dari ayahnya yang memarahinya soal kemunculannya di Koran. Dari situlah ide itu muncul. Pagi-pagi Eunsul bergegas ke rumah Jihun membangunkannya (err, tepatnya menendangnya dari tempat tidur).


Jihun mencoba menutupi bagian bawah tubuhnya yang memakai kolor hadiah dari Eunsul. Tapi Eunsul yang mengaku pernah melihat Jihun koloran menariknya tak peduli. Sambil berlari keluar rumah, Eunsul berhasil membuat Jihun berpakaian. Di luar sudah menunggu mobil yang berisi sekertaris Kim dan Myungrang.


Jihun berlatih di depan kamera laptopnya, Eunsul dan sekertaris Kim mengamati lewat layar laptop yang lain, sementara Myungrang tertidur. Sekalinya bangun Myungrang mengkritik Jihun. Eunsul menggebrak meja memperingatkan Myungrang, ia memilih membangkitkan kepercayaan diri Jihun dengan cara memujinya. Jihun tersenyum bangga…. Flashback end…


Jihun kali ini nampak menikmati presentasinya, padahal biasanya ia tak pernah punya kesempatan mengeluarkan ide atau pendapatnya karena ketakutannya di hadapan orang banyak. Idenya untuk menarik pasar dari netizen yang cenderung individualis dan asyik dengan dunia mayanya, sukses membuat para peserta rapat memperhatikan Jihun. Presdir tersenyum bangga dan Eunsul senang bossnya bisa menunjukkan taring. Tapi tak semua senang, terutama Ny. Shin, ibunya Muwon.


Setelah rapat bubar, beberapa pemegang saham terang-terangan memuji Jihun pada presdir. Tapi presdir belum puas kalau belum mengganggu Ny. Shin.
Presdir berbisik, “Adik ipar, aku sangat berterima kasih kepadamu.. Karena kau selalu mencari hak atas perusahaan ini, Jihun akhirnya terbangun… Terima kasih, adik ipar.” Ia lalu menoleh pada Muwon dan dengan tulus memuji presentasinya tadi.
Bukan Ny. Shin kalo gak bisa balas, saat ia tersenggol seorang pemilik saham yang melewatinya, ia sengaja menginjakkan ujung hak sepatunya yang runcing ke kaki presdir. Di uwek-uwek. Lalu tanpa merasa bersalah menanyakan apa presdir baik-baik saja, wkwkwk. Presdir pun pergi dengan langkah ingkud-ingkudan (tertatih-tatih).

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Di ruangannya Muwon, Ny. Shin menumpahkan kekesalannya pada Muwon, “Putraku, apa yang sebenarnya terjadi? Tadi itu sebuah kesempatan yang bagus. Kenapa kau tidak tahu lebih dulu apa yang akan Jihun lakukan? Memalukan, memalukan, ini sangat memalukan…. Cha Bongman, serigala tua itu… Ibu benar-benar kecewa padamu hari ini… Untuk siapa Ibu hidup? Untuk siapa Ibu hidup seperti ini? Ibu tidak bisa menanggung rasa malu yang seperti ini… Aku benar-benar tidak bisa hidup lagi, Putraku!”. Muwon diam saja menatap kertas yang dipegangnya, dan tak sekalipun merespon omelan ibunya.


Saat tahu Sekretaris Kim pindah rumah ke lingkungannya Eunsul, Jihun prihatin karena berarti kini mantan sekertarisnya itu bangkrut. Sekertaris Kim menyalahkan Jihun yang tidak mau memberi surat rekomendasi hingga ia sulit mencari pekerjaan.
“Aku menyesalinya juga. Sekretaris Kim tidak layak direkomendasikan kepada siapa pun.
“Jangan memanggilku ‘Sekretaris Kim, Sekretaris Kim’.. . Aku bukan lagi sekretarismu. Aku hanya bekerja paruh waktu. Jadi bayar aku dengan upah paruh waktu.” Jadi si sekretaris Kim ini cuma kerja selama proyek taman hiburan doang.
“Begitu juga denganku” Myungrang ikut nimbrung. Saat di tuding ia lebih banyak tidur, Myungrang berdalih ia sedang berdoa agar presentasi Jihun berjalan sukses.
Percakapan mereka teralihkan saat Eunsul muncul dengan wajah kegirangan, ia memeluk Myungrang lalu sekertaris Kim dan memuji mereka telah bekerja keras. Jihun menunggu giliran, ia sudah bersiap dengan merentangkan tangannya..


Akhirnya yang ditunggu Jihun tiba juga, Eunsul memeluknya erat dan menepuk punggung Jihun sambil memuji kalau tadi itu presentasi yang bagus. Jihun balas menepuk punggung Eunsul dan balik memujinya. Berpelukan membuat keduanya ingat sesuatu yang dikatakan Jihun pada malam ia mabuk, ‘Sebuah batu dari luar angkasa menabrak amigdala sistem limbik otakku’
Otaknya korsleting, jadi dia mungkin tidak akan ingat, kan?”pikir Eunsul cemas.
No Eunsul pasti tidak akan mengerti apa arti semua itu, kan?”pikir Jihun tak kalah cemas.
Pelukan mereka seketika lepas dengan kakunya.


Mengatasi canggung, Eunsul mengajak Jihun ke jamuan di perusahaan, Jihun langsung menolak. Tapi saat Eunsul bilang ia bisa di marahi presdir kalau sampai Jihun tak datang, Jihun langsung menyanggupi datang. Sekertaris Kim protes, kenapa Jihun sekarang berubah, padahal dulu Jihun tak peduli walau sering membuatnya di marahi presdir.
“Aku? Kapan?“ Jihun buru-buru menyangkal. haha, kan beda atuh, sekarang Jihun naksir ma Eunsul..
Jihun menanyai apa Eunsul akan datang. Eunsul mengaku takkan datang karena para seniornya sudah ke sana dan sebagai junior ia kebagian tugas membereskan ruang rapat. Jihun yang tahu Eunsul lelah memintanya segera pulang dan tidur setelah membereskan pekerjaannya. Myungrang marah pada Jihun yang menurutnya terlalu mengatur dan ikut campur urusannya Eunsul, dan melayangkan pukulannya. Tapi Jihun berhasil ngeles, dan karena ia sedang senang, ia hanya membalasnya dengan senyuman.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Sendirian Eunsul membereskan ruang rapat, melihat layar proyektor membuatnya tersenyum mengingat presentasi Jihun yang penuh percaya diri tadi pagi.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5
Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Muwon bukannya tak terpengaruh omelan ibunya, dalam diamnya ia terus memikirkannya. Saat keluar dari ruangannya, Muwon tertarik mendengar suara nyanyian dari pantry. Makin lama menonton ‘konser’nya Eunsul yang menyanyikan lagu betapa ia sekretaris yang hebat dengan gerakan aktraktif tak urung membuat Muwon menahan tawa geli.


Eunsul membeku saat sadar ia punya penonton. Jihun menahan senyumnya dan meminta maaf karena mengagetkan Eunsul. Eunsul tak bisa mengontrol tangannya yang terus gemetar, dan akhirnya saking eratnya memegang piring ia tanpa sadar mematahkan piring itu.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Muwon berusaha membayar rasa bersalahnya dengan mengajak Eunsul makan siang. “Jika kau belum makan, ayo kita makan bersama… Bahkan jika kau sudah makan, makan lagi denganku…” hoa, mana ada yang bisa nolak.


Eunsul bersiap menyuap segulungan besar spagheti, tapi melihat Muwon yang makan dengan tenang dan rapi membuat Eunsul menjatuhkan lagi sebagian besar spagetinya ke piring, wkwkwk jaim ceritanya. Tapi percuma jaimnya Eunsul, Muwon mah asyik dengan pikirannya sendiri, ia pun menatap Muwon.
“Kenapa?”tanya Muwon kikuk di perhatikan
“Apa ada sesuatu yang terjadi?”
“Ya, ada sedikit masalah… Aku dimarahi”.
“Apa?.. Siapa yang berani memarahi Direktur? Biarkan wanita kuat ini memberinya pelajaran… Siapa itu? Siapa? Siapa?” Eunsul menggulung lengan bajunya.
“Ibuku..”
“Ah, ya.” Wkwkwk, Eunsul ciut mendengarnya.


Muwon terkekeh melihat tingkah Eunsul, ia menyambut tawaran bantuan Eunsul dengan curhat. “Aku merasa bahwa aku benar-benar anak yang baik… Aku sudah mencoba yang terbaik. Aku tidak yakin bagaimana cara untuk bekerja lebih keras. Aku benar-benar tidak tahu..”.
Eunsul memberi perumpamaan. Pertama, orang yang biasa pulang pada pukul sepuluh tiba-tiba pulang ke rumah pada tengah malam, akan dimarahi, ‘Apa kau gila?’. Tapi Orang kedua yang biasa pulang pada tengah malam tiba-tiba pulang pukul sepuluh, respon yang akan di dapat adalah, ‘Aigooo, sayangku… terima kasih kau pulang sangat awal' ”.


Muwon mengerti, ia yang selalu sempurna saat melakukan kesalahan akan di marahi, sementara Jihun hanya perlu melakukan sesuatu yang bagus agar bisa di puji. Tapi Eunsul juga mengingatkan jangan sampai Muwon meniru Jihun. Muwon setuju, ia juga ingin sesekali menunjukkan pemberontakan dan dengan antusias berjalan pergi. Eunsul bangun mengejar Muwon dan seketika menabraknya karena Muwon berhenti tiba-tiba. Langkah Muwon terhenti karena ia bingung pemberontakan seperti apa yang bisa ia lakukan sekarang. Eunsul juga mengaku tak punya ide.


Akhirnya Eunsul membawa Muwon ke klub malam. Haha, Muwon katanya mau sesekali jadi anak nakal, tapi mendatangi klub malam saja sudah mengkeret. Ia mengkhawatirkan reputasinya yang di kenal luas di dunia finance.
Lalu ke tempat kasti indoor, Muwon langsung menyembunyikan wajahnya masih dengan alasan yang sama.


Eunsul langsung tertawa geli, ia langsung teringat pada Jihun yang juga tak bisa naik bus umum dan kereta bawah tanah. Benar-benar sepupuan yang aneh, sangat berbeda tapi punya satu kemiripan, tak bisa berada di antara keramaian.


Bukan Eunsul kalau tak punya solusi, kaca mata untuk penyamaran!. Setelah mencoba beberapa kaca mata aneh, pilihan Muwon jatuh pada kacamata kotak berwarna pink. Muwon pun menikmati malamnya menonton festival musik dan minum di beranda toko yang sudah tutup. Tanpa mereka sadari ada yang diam-diam memotret mereka.


Jihun pulang dari jamuan memapah ayahnya yang mabuk berat. Tapi presdir mengaku tak mabuk, ia bahkan mnghembuskan nafas dari mulut untuk membuktikannya. Wkwkwk, nenek menahan nafas.


Setelah direbahkan di tempat tidur, presdir masih meracau. Ia bilang pada Jihun bahwa ia tak peduli soal sekertaris Kim dan No Eunsul (yang membuat masalah besar di perusahaan dan membuat presdir harus menjalani hukuman pelayanan masyarakat), semua terserah pada Jihun. Jihun langsung antusias, ia minta saat sadar nanti, ayahnya jangan lupa janji itu. Bila presdir menyangkalnya, maka presdir adalah anaknya Jihun, bukan sebaliknya, haha. Keduanya setuju..


Jihun yang sedang merasa senang bergegas ke kamarnya sementara nenek katempuhan. Ia kebagian membantu anaknya membuka jas dan kaos kakinya. Ckckck, kenapa gak Jihun aja yak? Sambil membuka jasnya presdir tak berhenti meracau mengungkapkan kebanggaannya pada kinerja Jihun di rapat tadi.
Nenek terkejut saat melihat lebam di kaki presdir (kalo emang ini kerjaan make-up artis, keren banget lebamnya kayak beneran), ia pun menanyai presdir. Saat tahu itu kerjaan menantunya, nenek cuma bisa geleng-geleng.
Presdir masih meracau, kali ini yang di bahasnya soal ia dan Muwon yang akhir-akhir ini berhubungan baik, menurutnya sebenarnya Muwon menyukainya, tapi karena tak mau menyakiti ibunya, Muwon pura-pura tak menyukainya. Nenek mendesah, ia jadi mengkhawatirkan Muwon.


Jihun berbaring menatap ponselnya, ia mencoba mengirim sms untuk Eunsul, tapi mengingat kalau tadi siang ia sudah minta Eunsul untuk segera pulang dan istirahat, Jihun mengurungkannya. Tapi tak lama ia meneruskan mengetik sms, dihapus… diketik lagi, di hapus lagi,… Jihun galau, jadi saat Eunsul menghubunginya Jihun langsung sumringah bangun, ia berdehem menenangkan diri sebelum mengangkatnya, dan mencoba menjawab dengan tak peduli.

Tak lama Jihun panik ia bergegas berlari mencari dimana Eunsul yang kini sedang bersama Muwon yang mabuk.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Eunsul mencoba menagajak Muwon pulang, tapi Muwon tak mau. Eunsul terpaksa mengikuti kemauan Muwon, dan Muwon yang menganggapnya baik lalu mengusap kepalanya.
“Apa ini?!... Kepala No Eunsul adalah milikku!”teriak Jihun yang akhirnya menemukan mereka.
”Kau datang… Bagus, kau bisa pergi kembali sekarang” haha, Jihun baru datang disuruh pulang ma Muwon.
Jihun yang kesal memukul-mukul udara diatas kepala Muwon lalu menepuk pahanya. Ckck, ga berani mukul beneran dia. Jihun melampiaskan kekesalannya dengan memarahi Eunsul yang tak menuruti perintahnya untuk pulang cepat dan istirahat dan malah minum bersama Muwon. Padahal tadi menolak minum bersamanya, apa Eunsul memang berniat menggoda Muwon. Eunsul buru-buru menyangkal, perdebatan mereka lalu terputus oleh Muwon yang muntah-muntah.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Terpaksa Jihun membawa Muwon pulang disambut omelan bibinya yang menuduhnya mencoba merusak Muwon dan mengatainya tak sopan. Jihun yang lelah tak mau berdebat, ia memilih menganggap omelan itu sebagai ucapan terima kasih dari bibinya karena telah membawanya pulang. Tapi ia juga menggunakan kesempatan itu untuk meminta bibinya bercermin, karena menurutnya bibinya dan Muwon sama-sama mengharapkan milik orang lain.
“Aku takkan pernah membiarkan dia (Muwon) mengambil sesuatu lagi, jika ia tetap melakukannya, ia akan mati oleh tanganku”ancam Jihun langsung keluar.
Ny. Shin terkejut atas pernyataan Jihun, tapi ia lebih khawatir pada putranya yang tak pernah dilihatnya seperti itu.


Jihun masuk ke mobilnya dan heran melihat Eunsul masih ada, ia mengatai Eunsul tak punya harga diri. Eunsul tak peduli, baginya mengirit ongkos taksi lebih penting, haha.
Jihun terpaksa mengantar Eunsul pulang. Canggung dalam sunyi, Eunsul membuka jendela tapi angin terlalu kencang hingga membuatnya sulit membuka mata, ia pun langsung menutupnya. Jihun yang melihat itu sengaja membuka jendela Eunsul lagi, dan terjadilah perang jendela. Kali ini Jihun berhasil memenangkannya.

Dan saat mereka sampai, Eunsul menatap Jihun dengan rambut seperti habis di sasak, haha. Jihun tak merasa bersalah, ia malah merasa telah cukup murah hati mengantar Eunsul pulang walau telah di khianati. Eunsul malas berdebat, ia menjawab justru wajahnya yang seperti itu adalah ucapan terima kasihnya. Eunsul keluar mobil dan meminta Jihun hati-hati.


Bukan itu yang di harapkan Jihun, ia butuh penjelasan kenapa Eunsul bareng Muwon. Ia pun mengejar Eunsul dan mengumpulkan keberanian apa Eunsul akan terus dekat dengan Cha Muwon? Dan apa Eunsul menyukai Muwon?

Eunsul sebenarnya mencoba mengabaikan kemungkinan ini, tapi melihat Jihun terus mencecarnya ia langsung bertanya, “Apa kau menyukaiku?”
Jihun gelagapan, “Apa aku gila?”
“Kau gila atau tidak?... Kenapa kau selalu membingungkan orang?”
“No Eunsul, lihatlah dirimu sendiri. Kau benar-benar jelek…”
Eunsul membereskan rambutnya, “Salah siapa ini?”
“Dan bukan hanya hari ini (kau jelek)”.
“Karena itu, apa kau menyukai aku atau tidak?.. Beri aku jawaban.”


“Aku suka.” Sahut Jihun lemas, ia tak mempercayai dirinya sendiri yang telah menyukai Eunsul yang begitu jelek dan berantakan. Dan kini ia menuntut jawaban dari Eunsul.
“Kau bertanya apa yang aku pikirkan?” Eunsul mulai cemas, ia berbalik untuk meredakan debaran jantungnya, lalu dengan mantap menatap Jihun, “Tolong kembalikan kewarasanmu secepat mungkin!” lalu bergegas pergi.


Jihun ikut naik tangga mengejar Eunsul, “Jawaban macam apa itu? Bagaimana bisa kau menginjak perasaan seseorang? apa kau tak memiliki hati?”.
“Karena aku tak bisa menerima perasaanmu, yang terbaik adalah menginjak-injaknya!”.
“Kenapa? Kenapa tidak bisa menerima perasaanku?”.
“Pertama-tama...”.
Jihun menghela nafas, “hah? ada nomor duanya?”.
“Sekretaris yang melupakan statusnya dan menggoda atasannya, apa kata orang?” Eunsul menjelaskan bahwa seberapa kerasnya pun ia bekerja, semua usahanya akan sia-sia. Dan yang paling penting lagi adalah orang-orang yang kini memandang rendah Jihun akan lebih memandang rendah Jihun lagi nantinya. Eunsul tak ingin itu terjadi. Alasan yang kedua adalah presdir pasti akan mengubur Eunsul di tengah laut samudra pasifik. Dan yang terakhir adalah Eunsul benar-benar menyukai Jihun, tapi sebatas hubungan majikan-karyawan dan tidak lebih. Dan kesimpulannya dari ketiga alasan itu, adalah mereka tetap seperti itu, Jihun atasan dan Eunsul sekertarisnya.


Jihun diam, ia resah dan menggigiti kukunya. Eunsul merasa bersalah dan meminta maaf ia karena lebih mengkhawatirkan kalau terpaksa harus mengundurkan diri dan kehilangan kartu akses pekerjaannya. Ia mengakui kalau ia itu jahat, egois, dan mengganggu. Jadi ia minta Jihun cepat bangun dan melihat kenyataan.
“Aku tidak mau! aku tidak ingin bangun!”.
“Lalu apa yang harus kulakukan? Apa kau ingin aku mengundurkan diri?”.
”Apa kau mengancamku sekarang?”.
“Benar.”
“No Eunsul, kau benar-benar jahat!”. Jihun akhirnya menyanggupi akan memikirkannya lagi asal Eunsul tak mengancam lagi, diancam seperti itu membuatnya jantungnya berdebar keras.
“Terima kasih, tolong pikirkan lagi… .Kau harus mengembalikan kewarasanmu” kata Eunsul lalu undur diri.
Jihun berusaha mengejar, lalu urung, lalu balik mengejar lagi, urung, berkali–kali. Sampai akhirnya ia menyerah dan memilih jongkok menenangkan jantungnya.


Sampai rumah, Eunsul menumpahkan keluh kesahnya di pelukan Myungrang, “Myungrang, apa yang harus aku lakukan?”.
“Kalau itu aku, aku akan segera pergi kencan bersamanya”sahut Myungrang pendek. Haha, setuju!!


Jihun melanjutkan acara jongkoknya di rumah, haha. Ia bangun dan menjadikan gambar Eunsul sebagai dartboard!. “Aku berbohong padamu… Aku tak akan berpikir ulang, takkan pernah!..”.
Tapi kemudian dengan rasa sayang, Jihun memberi plester pada ‘luka’ di gambar Eunsul, “No Eunsul, kau yang harus mempertimbangkannya kembali. Aku pasti akan membuatmu mempertimbangkannya kembali".

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Paginya Muwon bangun dengan kepala pusing, ia masih bisa mengingat belaiannya ke kepala Eunsul. Muwon merasa malu, terlebih ia juga ingat telah muntah di depan Eunsul semalam.


Saat sarapan, Ny. Shin meminta maaf karena menumpahkan kekesalannya untuk Presdir Cha pada Muwon. Ia hanya punya Muwon sebagai tempat berkeluh kesah dan bermanja. Muwon yang tahu ibunya sangat mengkhawatirkannya berjanji takkan pergi keluar lagi.


Dan hari-hari ke depan berjalan seperti lomba, Eunsul yang mengharap Jihun meninjau kembali rasa sukanya berdandan seculun mungkin. Sementara Jihun yang berharap Eunsul mau menerima perasaannya tampil sekeren mungkin. Tapi menurutku mah malah dandanannya Jihun jadul tuh, wkwk.
Dua sekertaris senior terheran-heran dengan pemandangan aneh setiap pagi, begitu juga dengan Muwon. Sampai pada suatu pagi, Muwon terlihat cuek melihat Eunsul dan Jihun yang berjalan beriringan, tapi saat mereka berpapasan dengan isengnya ia malah menyentil kaca mata hitam yang di gantung di saku jas Jihun, haha.


Presdir melihat iklan terbaru mereka, sampai-sampai tak memperhatikan yang Sekretaris Jang sampaikan. Ia puas atas ulasan baik yang di dapat dan yakin bisa menjadi publisitas jangka panjang yang baik. Tak lupa ia memuji Jihun, dan berencana mempublikasikannya besar-besaran di halaman utama koran dengan foto Jihun yang juga besar.


Ny. Shin tak mau kalah set, ia juga membuat berita tandingan yang mengulas Muwon bahkan dengan foto yang lebih besar dari Jihun!!

Presdir yang melihatnya uring-uringan…

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Jihun memanfaatkan obrolannya dengan Sekertaris Kim untuk mendapat perhatian Eunsul. Ia sengaja memberitahu sekertaris Kim bahwa ia takkan ikut mengerjakan proyek ‘Smart working’. Sekertaris Kim tergagap, Eunsul yang tahu maksud Jihun meminta sekertaris Kim keluar dulu. Jihun berdehem keras.
Eunsul menuding Jihun, “Tidak bekerja adalah caramu mengancamku?.. Bukankah kita sudah sepakat tentang hal ini? Sangat licik!”.
“Yah, aku sedikit jahat“
“Jadi aku juga harus sedikit jahat…”.
Jihun memotong perkataan Eunsul,“dan menulis surat pengunduran diri? .. Tulis saja… Aku tidak hati-hati waktu itu dan aku tertipu. No Eunsul takkan pernah menulis surat pengunduran diri karena pekerjaan ini begitu penting bagimu. Singkatnya, ancaman No Eunsul adalah bohong!”.
“Tidak, aku tak bohong!”
“Kali ini aku yang akan mengancammu. Bagaimana? Sebelum No Eunsul jadi (ikut) gila (dengan membalas perasaanku), aku takkan bekerja dan takkan menjadikanmu pegawai tetap”. Jihun cuma tertawa melihat Eunsul yang kesal dan memasang kuda-kuda tinjunya. Ia malah menyodorkan muka untuk dipukul Eunsul.


Sekertaris Kim bertemu presdir!! Wkwkwk, kejar-kejaran pun terjadi. Sekertaris Kim dengan gesit berhasil menyelinap masuk ke lift yang hampir tertutup.



Ia pun menanyakan langsung pada Jihun. Presdir menyangkal pernah mengatakan ia tak mau mempermasalahkan sekretaris Kim dan Eunsul lagi. Jihun memberitahu ayahnya mengatakannya saat sedang mabuk. Presdir marah pada Sekertaris Jang dan manager Park yang membiarkannya mabuk di jamuan. Tapi lebih marah lagi saat mendengar Jihun berencana membayar pajak dengan benar. Yup, karena Eunsul, Jihun bertekad menjadi presdir yang jujur dan taat pajak. Karena menurut Jihun, kalau ia tidak jujur, ia tak cuma harus menjalani penyidikan tapi juga akan duduk di kursi roda.
Presdir marah, ia merasa Jihun menyindirnya yang pernah memakai kursi roda di persidangan. Belum reda kemarahan presdir, Jihun menambahnya: ia mau cuti untuk merecharge dirinya (hihi, jadi ingat rechargenya Dokko Jin, Ding Dong!!). Presdir kesal bagaimana mungkin Jihun butuh cuti padahal hanya melakukan pekerjaan sepele. Tapi sebelum ngacir Jihun meyakinkan presdir kalau ia akan melakukan sesuatu yang sangat penting.


Ala-ala spy, sambil menyembunyikan wajahnya manager Park masuk ke dalam mobil Ny. Shin. Sesuai kesepakatan mereka, manager Park melaporkan semua tindak-tanduk Jihun dan menyerahkan dokumen yang berhubungan dengan saham predir dengan imbalan. Ibu Jihun heran kenapa sekarang justru nilai saham naik, ia merasa sakit kepala saking kesalnya pada Presdir yang dianggapnya srigala.

Di jalan, Ny. Shin melihat sebuah permainan, ia menganggap mainan itu sebagai srigala, “Cha Bongman, kau serigala tua… Aku akan membunuhmu. Seperti ini!”
“Ini bukan serigala tua, ini tikus tanah, Direktur Shin”.
Ny. Shin tak peduli, baginya mainan itu tetaplah srigala, ia bersemangat memukuli setiap ‘tikus’ yang keluar lubang.

Ibu Na Yun menerima foto-foto dari orang suruhannya, ia cukup terkesima melihat foto-foto Ayahnya Eunsul.


Ibu Na Yun menunjukkan foto-foto itu pada Na Yun. Ia mencemooh latar belakang keluarga Eunsul yang ibaratnya masih hidup di abad ke-19. Na Yun minta ibunya tak perlu melanjutkan lagi memata-matai semua yang berhubungan dengan keluarga Cha. Ibunya Keukeuh, siapapun nanti yang akan dinikahi Na Yun, baik itu Jihun atau Muwon, itu akan menjadi senjata untuk yang tak dinikahi, ckckck.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Na Yun minta ibunya tak memberitahu itu pada Presdir Cha atau Ny. Shin, dan saat ibunya tetap ingin pergi untuk menemui Ny. Shin, Na Yun refleks memiting tangan ibunya. Na Yun langsung melepaskan ibunya dan meminta maaf. Ia mengaku refleks itu karena ia belajar bela diri dengan alasan untuk mencegah hal berbahaya yang mungkin terjadi (kelempar kaleng tendangannya Eunsul misalnya, wkwk). Na Yun berusaha meyakinkan ibunya kalau ia akan mengurusnya sendiri, kalau nanti ia butuh bantuan ibunya ia akan bilang.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Dan cara pertama Na Yun mendapatkan Jihun adalah menemui Eunsul. Na Yun mencoba memberi gambaran hubungannya dengan Jihun yang tak sekedar demi keuntungan perusahaan, tapi memang ia menyukai Jihun. Kalau saat ini Jihun tak menyukai Na Yun karena suatu masalah, ia yakin suatu saat nanti Jihun akan kembali menyukainya bila masalah itu selesai.
Eunsul senang mendengarnya, ia akan membantu sebisa mungkin. Untuk menjauhinya sangat tak mungkin karena ia adalah sekretaris sekaligus asisten pribadi. Tapi Eunsul berjanji selain pekerjaan ia akan berusaha untuk tidak bertemu dengannya. Na Yun lega, ia mencoba menawarkan pekerjaan, Eunsul menolak.
Eunsul mengaku tak mau menjadi seorang nakasan (masuk karena koneksi) dan di kucilkan karenanya. Pembahasan mengenai nakasan ini merembet ke orang yang kaya karena warisan (seperti Presdir, dan cucu keluarga Cha) juga Na Yun. Na Yun langsung menyanggah ia nakasan, dan menjelaskan ia profesional sebelum masuk perusahaan dan pernah bekerja di perusahaan ibunya juga. Tapi menurut Eunsul Na Yun tetaplah nakasan, haha Na Yun kesal.


Na Yun masih panas, tudingan nakasan padanya membuat gerah. Tapi rencananya harus tetap jalan, rencana kedua untuk mendapatkan Jihun adalah mengambil hati presdir Cha.
Na Yun menemui presdir di tempat pelayanan masyarakat!. Presdir tak menggubris Na Yun, ia masih mengingat Na Yun dulu pergi begitu saja yang membuat Jihun terpuruk. Presdir tak melanjutkan. Ia tahu tak bisa menyalahkan Na Yun, tapi untuk saat ini presdir mengaku tak mau lagi ikut campur dalam urusan keduanya.

Na Yun terus mencari celah, ia minta Eunsul diganti. Karena menurutnya seorang pria yang diikuti ke mana-mana oleh sekretaris perempuan, bisa menyebabkan rumor. Kalau tadi presdir bisa sabar, kali ini ia membentak Na Yun, “Hei! Apa kau akan turut campur dengan pekerjaan juga? Jika kau seperti ini, para pria di sekitarmu akan sangat lelah!!…“ presdir makin membentak Na Yun karena terus menghalangi pekerjaannya. Na Yun mencoba mengambil hati dengan mengipasi presdir, tapi presdir makin kesal dan mengusirnya pergi.


Myungran menggambarkan Mu Neu Nim (=Muwon + Ha Neu Nim/tuhan/dewa) yang menyukai gadis es krim (=Na Yun). Padahal Na Yun menyukai Jihun, dan Jihun menyukai Eunsul, sementara Eunsul menyukai Muwon…
Eunsul menyangkal, ia hanya menyukai dirinya sendiri, hahaha. Tapi oh tidak, kenapa Jihun yang malah muncul di kepalanya??.


Esoknya presdir memanggil Eunsul, ia mencoba mencari tahu soal hubungan Eunsul dan Jihun. Presdir lega setelah mendapat penjelasan. Ia mengingatkan Eunsul agar terus menjadi Sekretaris yang membimbing dan membantu Jihun. Selama Eunsul membantu Jihun, presdir bisa mempromosikan Eunsul. Tapi kalau sebaliknya, saat kontrak Eunsul selesai, presdir akan memecatnya.
“Aku minta maaf karena mengatakannya, ini bukan hanya untuk Jihun tetapi juga untuk aku yang akan gila karena Jihun. Anggap saja kau menyelamatkan kami berdua… Anggap juga ini sebagai pembayar hutang padaku, yang bisa gila karena pelayanan masyarakat… Sekretaris No, aku mengandalkanmu… Aku percaya pada Sekretaris No Eunsul… Aku hanya percaya padamu.”


Muwon melihat Eunsul yang gontai keluar dari ruang presdir, sekertarisnya menanyakan rencana Muwon untuk bisa memata-matai Jihun lewat Eunsul?. Muwon mengaku kalau rencana itu sudah gagal sejak lama.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Eunsul pulang, bahkan di bis pun ia masih memikirkan permintaan presdir, tapi seorang pria mendekatinya dan melakukan sesuatu. Eunsul menyikut pria itu hingga jatuh.


Baru sehari libur, Jihun sudah merindukan Eunsul (haha, jadi inget Dokko Jin yang merindukan Ai Jung), ia menyesali tak masuk kantor hari ini. Tapi kerinduan Jihun akan terobati karena Myungrang menelponnya memberi tahu Eunsul ada di kantor polisi!!

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Eunsul dijadikan tertuduh, Myungrang menyarankan mereka untuk damai. Eunsul tak mau karena mereka tak punya uang. Tapi Myungrang bilang ia sudah menelpon seseorang. Belum sempat Myungrang menjelaskan, orang yang di maksud menghambur masuk. “Siapa yang menyentuh pantat No Eunsul?!”

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Di luar kantor polisi, Jihun bercermin di cermin cembung yang biasa ada di pojokan jalan, ckckck. Eunsul tak habis pikir kenapa ia yang harus berdamai. Ia adalah korban dan pria tadi yang seharusnya ditahan setidaknya satu hari.

Si pria korban Eunsul melewati mereka, Jihun memanggilnya. Tak ada yang namanya makan siang gratis, jadi uang tambahan yang diberikan Jihun tadi karena ia ingin ikut menghajarnya. Si pria yang sempat sempoyongan di hajar Jihun membalas memukul Jihun. Kini giliran Eunsul yang membantu bosnya, di pukul pria itu hingga terjerembab untuk yang ke dua kali di hari yang sama. Jihun dan Myungrang memandang kagum pada Eunsul.


Eunsul mengalah, ia mengaku akan mempertimbangkan perasaan Jihun asal Jihun mau datang lagi kerja ke kantor. Jihun tetap setuju walau ditambah syarat Eunsul minta gaji dimuka, dan Program untuk mengubah Jihun, termasuk gangguan panik atau demam panggung.
Eunsul tak terlalu senang melihat semangat Jihun, ia mencoba menggambarkan sulitnya ‘program dari neraka’ itu, ia juga takkan berbelas kasihan. Jihun tak goyah, ia bahkan menanyakan apa ada syarat lain??

Nenek berencana ke kantor, tapi supir memberitahu mobilnya hilang. Nenek mencurigai Jihun.


Benar saja mobil di bawa Jihun, ia semangat tinggi hendak menemui Eunsul. Di jalan ia menelpon Muwon, “Aku akan dipandu oleh No Eunsul. Karena itu... segera, No Eunsul dan aku akan sangat sibuk. Jadi jangan ganggu No Eunsul lagi, kau mengerti?”. Ckck, Muwon tak habis pikir dengan komentar kekanakan Jihun.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Kehadiran Jihun membuat kesal Myungrang, mereka kan baru satu jam yang lalu ketemu. Jihun tak menghiraukan Myungrang, ia melempar kunci mobil pada Eunsul seraya memberi tahu mobil itu untuk urusan pekerjaan dan Eunsul harus datang setiap kali Jihun memintanya.
Myungrang antusias, ia menepuk mobil Jihun, Jihun menyingkirkan tangan Myungrang dan mengingatkannya untuk tak menyentuhnya. Myungrang balik mengingatkan kalau Jihun akan rugi kalau tak memperlakukannya dengan baik. Jihun mengalah.


Eunsul melempar kunci kembali pada Jihun, ia menolaknya, ia lebih suka naik angkutan umum. Tapi Jihun mengkhawatirkan Eunsul yang sering mendapat masalah saat naik angkutan umum, mulai dari kehilangan sepatu sampai pelecehan.
Myungrang mencoba membujuk Eunsul untuk menerima mobil itu, Eunsul menolak, dan mereka pun bertengkar. Jihun mencoba melerai, tapi kesempatan itu dipakai Myungrang untuk merebut kunci. Jihun tersenyum, Myungrang benar-benar mendukungnya. Ia bertanya pada Eunsul apa program untuknya sudah bisa dijalankan, Eunsul menjawab belum karena ia masih menyiapkannya.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Karena program belum bisa jalan, pekerjaan pertama Eunsul hari itu adalah mengantar Jihun pulang. Saat sampai Eunsul mengejar Jihun untuk mengembalikan kunci. Jihun tak membiarkan Eunsul pulang, dengan alasan ia punya bahan untuk program serangan paniknya, ia minta Eunsul masuk.


Sementara itu Ny. Shin dan ibu Na Yun bertemu untuk membahas kerjaan. Tapi Ny. Shin menunjukkan kesinisannya, hal itu mengherankan Ny. Shin. Ibu Na Yun pun mengeluarkan isi tasnya dan menunjukkan foto-foto.
Ny. Shin tak percaya saat mendapati foto Muwon yang menikmati malam dengan kaca mata aneh. Menurutnya Muwon tak mungkin terlibat dengan seorang wanita, tapi tunggu ada foto yang menarik perhatiannya. Foto Jihun dan Eunsul yang memukul pria pelaku pelecehan, Ny. Shin tersenyum.


Na Yun mengundang Muwon ke bar. Ia menunjukkan foto-foto dari ibunya, foto Muwon yang bersenang-senang bersama Eunsul. Na Yun mengingatkan kalau ibunya Muwon pasti akan melihat foto itu juga. Na Yun yang frustasi hendak menenggak minumnnya lagi tapi Muwon menahannya,
“Hentikan… Kau tidak akan merasa lebih baik walau kau melakukan ini”.
“Aku benar-benar tidak tahu bahwa kau akan menjadi seperti itu karena perempuan itu. Tahukah kau bahwa dia berbohong? Bisnis di pegunungan?”.
Muwon tertawa, ia tahu Na Yun salah faham. Na Yun meradang, ia memang selalu salah, ibaratnya bola ia adalah bola yang kempes karena ditendang di sana sini. Muwon termasuk salah satu yang menendangnya karena menolak perjodohan mereka.
“Aku hanya tidak suka pertunangan tanpa cinta. Tetapi jika kau membawa hatimu ke dalamnya, aku akan mempertimbangkan kembali”.
Na Yun terkejut dengan pengakuan Muwon, ia segera meneguk minumannya.


Jihun mengeluarkan banyak buku membuat Eunsul bingung. Bagaimana mungkin ia membawa pulang semuanya. Jihun menyarankan Eunsul mencicil membawanya pulang atau Eunsul yang sering datang untuk membacanya. ATAU Jihun yang akan membantu menerangkan isi buku-buku itu pada Na Yun, ia ahli di bidang itu. Saat Eunsul heran karena jika Jihun memang ahli kenapa tak bisa menyembuhkan penyakitnya sendiri, Jihun berdalih itulah kenapa disebut kelainan, “Haruskah aku tunjukkan padamu?”.

Sinopsis Protect The Boss Episode 5

Muwon mengantar Na Yun pulang, Na Yun menangis menyesali kenapa ia menjadi seperti itu. Muwon mengerti perasaan Na Yun, ia dan Na Yun sama-sama punya banyak prasyarat dalam memilih pasangan. Jadi ia minta jika Na Yun telah melupakan Jihun, ia minta Na Yun datang padanya….
Muwon menghapus air mata Na Yun dan perlahan menciumnya


Sementara itu Eunsul dan Jihun mulai membuka satu buku dan menunjukkan poin-poinnya. Posisi mereka berdekatan, membuat Jihun tergoda untuk mencium Eunsul.

source : http://www.pelangidrama.net/2011/10/sinopsis-protect-boss-episode-05.html
re-posted and re-edited by : dianafitriwidiyani.blogspot.com

No comments:

Post a Comment